• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kritis atas 3 Karya Karl Marx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Studi Kritis atas 3 Karya Karl Marx"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KARL MARX (1818-1883): PELOPOR HUMANISME SOSIAL

A. Riwayat Hidup dan Karya

Karl Marx lahir di Trier, Prusia, pada tanggal 5 Mei 1818. Kedua orangtuanya adalah keturunan pendeta Yahudi (rabi). Ayahnya bernama Heinrich Marx, seorang pengacara ulung di Traves. Ibunya, Henriette ialah puteri seorang rabi dari Belanda. Pada tahun 1824 Marx dan seluruh keluarganya berpindah agama dan dibaptis di dalam Gereja Lutheran.1 Di usia 17 tahun Marx menamatkan Gymnasium di Treves. Atas keinginan ayahnya, ia studi Hukum di Universitas Bonn. Namun ia kemudian pindah ke Universitas Berlin pada tahun 1836 karena berminat dengan filsafat Hegel. Di Berlin ia bergabung dengan Doktorclub Young Hegelian.2 Pada tahun 1841 Marx menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Jena dengan tesis berjudul: Die Differenz der Demokritischen und Epikureischen Naturphilosophie (Perbedaan Filsafat Alam Demokritos dan Epikurus). Karena terhimpit situasi politik, karir Karl Marx bukan menjadi dosen tapi beralih menjadi penulis untuk harian Rheinische Zeitung di Köln dan pada Oktober 1842 ia menjabat sebagai editor utama. Namun, surat kabarnya dibrendel pemerintah Prusia pada Maret 1843 lantaran pemikiran radikalnya dalam politik.

Pada titik ini, Marx memutuskan keluar negeri. Ia menikahi Jenny von Westphalen, seorang putri bangsawan Prusia dan tinggal di Kreuznach. Ia berpindah ke Paris pada Oktober 1843 dan menjadi editor Deutsch-franzosische Jahrbucher. Di tahun 1844 Marx bertemu dengan Friedrich Engels (1820-1895), pengusaha pabrik pemintalan kapas. Bersama Engels, Marx menulis Die Heilige Familie (Keluarga Kudus)3 untuk mengkritik Bruno Bauer. Marx sempat diusir dari Prancis pada tahun 1845 dan berpindah ke Brussels. Ia menulis suatu serial Thesen berǘ Feuerbach. Dari tahun 1845-1846 Marx dan Engels menulis Die deutsche Ideologie (Ideologi Jerman). Ia pun bergabung dengan liga komunis dan bersama Engels diminta menulis anggaran dasar liga itu. Hasilnya adalah Das Kommunistische Manifest (Manifesto Komunis) tahun 1848, sebuah karya besar dengan slogan politik termasyurnya, yakni: kaum buruh seluruh dunia bersatulah!4

Tahun 1849 Marx pindah ke London. Karena kegagalan dalam revolusi politik 1848, ia beralih ke kegiatan riset yang lebih rinci tentang peran sistem kapitalis di British Museum. Tahun-tahun pengasingannya di Inggris merupakan saat sulit yang dihadapi Marx. Keluarganya mengalami

1 Bdk. Paul Edwards (editor), Encyclopedia of Philosophy . (MacMillan Co.: New York, 1972), hlm. 171-172.

2 Tokoh utama kelompok ini antara lain: Feuerbach, Arnold Ruge serta Bruno Bauer yang kala itu menjadi asisten profesor di fakultas Teologi Berlin. ibid, hlm 172.

3 Bdk. F. Budi Hardiman. Filsafat Modern: dari Machiavelli sampai Nietzsche. (Gramedia Pustaka Utama: Jakarta, 2007), hlm. 233.

4 Bdk. Bertrand Russel, Sejarah Filsafat Barat dan Kaitannya dengan Kondisi Sosio-Politik dari zaman Kini Hingga Sekarang, terj. Sigit Jetmiko dkk. (Yogyakarta, 2003), hlm. 127.

(2)

kesulitan finansial, namun tetap didukung oleh Engels, sahabatnya. Kesehatan Marx terus memburuk selama 10 tahun akhir hidupnya. Ia wafat pada tanggal 14 Maret 1883 dan dimakamkan di Highgate Cemetery, London. Buku Marx yang penting selain Das Kommunistische Manifest ialah

Economic and Philosophic Manuscripts pada tahun 1844, dan sudah tentu bukunya yang terkenal

Das Kapital (1867; jilid kedua dan ketiga dikeluarkan oleh Engels pada tahun 1885 dan 1894). Pelbagai buku diterbitkan oleh Engels selepas kematian Marx, antaranya Dialectics of Nature

(1925).5

B. Gagasan-Gagasan Dasar Karl Marx

Pada bagian ini kelompok hendak menjelaskan intisari gagasan Karl Marx dengan rujukan 3 tulisannya di dalam dua karya, yakni Das Kommunistische Manifest dan Economic and Philosophic Manuscripts. Deskripsi atas pemikiran Marx disusun dalam bentuk tesis dan argumennya. Adapun gagasan yang terungkap sebagai berikut:

B.1. Gerakan Komunis menurut Karl Marx6

Tesis: Komunis sebagai partai oposisi berkembang dengan munculnya kejayaan dari kaum borjuis yang menindas kaum proletar serta semua masyarakat. Kemudian, bangkitlah kaum komunis yang sepaham dengan kaum proletar untuk mengorganisasikan diri dan memberontak demi meraih kemerdekaan. Tujuan gerakan komunis adalah membentuk proletariat menjadi satu kelas, menggulingkan kekuasaan borjuis, serta merebut kekuasaan politik.

Argumen pendukung:

Situasi yang sangat marak dalam dunia Eropa kala itu adalah kehadiran dari partai komunis sebagai partai oposisi. Kaum ini memanifestasikan dirinya sehingga mereka diakui. Pada saat yang sama, muncul pula kaum borjuis yang merajalela, hendak menguasai dunia. Mereka terdiri dari para orang-orang merdeka, para patrisir, tuan-tuan bangsawan yang senantiasa menggencarkan penindasan kepada masyarakat kecil, kaum yang lemah dan termasuk para buruh dan budak.

Kaum borjuis modern muncul dari masyarakat mantan feodal yang tetap mempertahankan perjuangan kelas. Kemudian mereka menciptakan kelas-kelas baru, menyusun syarat-syarat penindasan yang baru bagi masyarakat yang lemah. Mereka menyingkirkan sistem produk industri dan menggantinya dengan sistem manufaktur. Bahkan ketika sistem ini tak lagi cocok mereka mengantinya dengan industri modern raksasa. Akibatnya, krisis besar-besaran terjadi dalam masyarakat. Masyarakat biasa terlempar dalam suatu kehidupan yang buruk. Akhirnya, yang kaya

5 Bdk. Ninian Smart. “Karl Marx” dalam Falsafah Dunia. (Naz Sdn Bhd: Kuala Lumpur, 2009), hlm. 361.

6 Bdk. Karl Marx. “The Communist Manifesto” terkutip dalam Daniel Kolak & Garret Thomson.

The Longman Standard History of Philosophy. (Pearson Longman: New York, 2006), hlm. 864-875.

(3)

semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Di sisi lain mereka pun mendatangkan maut untuk dirinya sendiri.

Kaum proletar kemudian perlahan-lahan mulai berkembang. Mereka menjadi kuat akibat perbuatan dari kaum borjuis yang berusaha untuk bertahan. Mereka kemudian memberontak kaum borjuis dan berusaha untuk mengusahakan kemenangan dari pihak kelompok mereka yang disebut sebagai proletariat. Dengan adanya pembentukan orgnanisasi dari kaum proletar, mereka berhasil memerdekakan diri dari penindasan kaum borjuis.

Adapun kaum komunis menyerukan penghapusan milik kaum borjuis bukan proletar, sebab borjuis mengambil keuntungan dari kaum proletar berupa kerja upahan itu (sistem kerja feodal). Hal ini mengakibatkan terciptanya kelas-kelas dan antagonisme kelas itu yang hendak diperangi oleh kaum komunis. Yang dimaksudkan penghapusan milik borjuis adalah penghapusan kemerdekaan, kepribadian dan keluarga menurut paham borjuis untuk menggantikannya dengan paham komunis, di mana semuanya adalah milik bersama. Jadi, intinya kaum borjuis itu harus dilenyapkan.

Penghapusan keluarga oleh kaum komunis dimaksudkan untuk mengganti pendidikan keluarga dengan pendidikan sosial, supaya pendidikan diselamatkan dari kaum berkuasa. Komunis hendak melakukan hak bersama atas kaum wanita secara sah dan terang-terangan. Komunis mengacuhkan tuduhan borjuis bahwa mereka menghapus kebenaran-kebenaran abadi. Yang ditekankan di sini adalah suatu revolusi kelas buruh yakni mengangkat proletariat pada kedudukan kelas yang berkuasa, memenangkan perjuangan demokrasi. Proletariat akan menggunakan kekuasaan politiknya untuk merebut, selangkah demi selangkah, semua kapital dari borjuis, memusatkan semua perkakas produksi ke dalam tangan negara, artinya, proletariat yang terorganisasi sebagai kelas yang berkuasa, dan untuk meningkatkan tenaga-tenaga produktif secepat mungkin. Hal ini akan mungkin dengan perombakan tak kenal ampun terhadap hak-hak atas milik dan terhadap syarat produksi borjuis untuk merevolusionerkan cara produksi komunis.

B.2. Konsep Alienasi dalam Economic and Philosophic Manuscripts7 Tesis: Menurut Karl Marx, alienasi berawal dari kenyataan hak milik perseorangan. Kenyataan ini

berkaitan dengan aktivitas kerja sebagai kondisi mendasar bagi manusia. Untuk menghapus kerja yang dialienasi, emansipasi kaum pekerja perlu diupayakan.

Argumen pendukung:

Alienasi merupakan situasi di mana pekerja atau kaum proletar terasing dari kehidupannya. Alienasi terbentuk sebagai hasil ekploitasi dari kaum kapitalis terhadap pekerja dengan

7 Disarikan dari Karl Marx. “Alienation” terkutip dalam Daniel Kolak & Garret Thomson. The Longman Standard History of Philosophy. (Pearson Longman: New York, 2006), hlm. 875-882. Bdk. Karl Marx. Naskah-Naskah Ekonomi dan Filsafat Tahun 1844. Diterjemahkan oleh Ira Iramanto. (Jakarta: Hasta Mitra), hlm. 69-85.

(4)

mengartikannya sebagai modal. Dari pengamatan Marx, alienasi menciptakan pekerja tidak memiliki kontrol atas aktivitas kerjanya. Pekerja menjual tenaganya, namun hasil kerjanya diambil pemilik. Maka, pekerja menjadi paling sengsara daripada barang dagangan yang dihasilkannya karena adanya perbedaan kelas antara pemilik dengan pekerja. Konsep alienasi Marx muncul dari kritiknya atas pemikiran Hegel tentang alienasi. Jika Hegel menyebut alienasi merupakan salah satu bentuk dari manifestasi Roh Absolut, maka Marx melihat alienasi suatu kenyataan konkrit. 8

Hak milik perseorangan merupakan produk/konsekuensi langsung dari kerja yang dialienasi.9 Kerja dalam hal ini menunjuk pada objektivikasi manusia yang memperalat dirinya untuk mendapat nafkah. Hak milik telah merenggut hubungan eksternal pekerja dengan alam dan dirinya sendiri. Padahal, melalui aktivitas kerja manusia mewujudkan kemampuan dirinya dan realitas diri. Namun, kerja yang dialienasi justru mengingkari diri manusia. Kerja menjadi sesuatu yang bersifat eksternal.

Menurut Marx, ada 4 aspek alienasi dalam bidang kerja, yaitu:

1) Manusia mengalami alienasi dari obyek yang diproduksinya. Maksudnya, tujuan utama dari kerja manusia bukan memperoleh suatu produk yang berguna bagi mereka, tapi bagi kaum borjuis. Dalam hal ini, apa yang akan mereka kerjakan ditentukan oleh kaum borjuis.

2) Manusia mengalami alienasi dari proses produksi. Maksudnya, kaum buruh harus membayar kembali untuk memperoleh hasil produksinya, karena produk yang dihasilkan adalah milik dari kaum kapitalis (borjuis).

3) Manusia teralienasi dari dirinya sendiri. Artinya, dalam sistem kapitalis para pekerja tidak saling bekerja sama, sehingga mereka tidak saling mengenal.

4) Manusia teralienasi dari pergaulannya dengan teman-teman dan masyarakatnya. Artinya, hubungan para pekerja dikontrol secara ketat. Kaum buruh dijadikan sebagai mesin produksi yang menguntungkan kaum kapitalis.

Dari keterasingan yang dialami manusia, emansipasi menjadi jalan pembebasan dari kekuasaan-kekuasaan objektif dari hal eksternal. Marx mencita-citakan keadaan manusia yang bersifat sosial, utuh dan bebas berkarya. Emansipasi kaum pekerja hanya dapat tercapai melalui penghapusan hak milik pribadi atas alat-alat produksi. Karena hak milik itu sebagai dasar sistem masyarakat kapitalis, pembongkaran struktur masyarakat dimulai dengan cara itu. Marx menegaskan bahwa gerakan revolusi tak dapat dielakkan.

8 Lih. Andi Muawiyah Ramli. Peta Pemikiran Karl Marx [Materialisme Dialektis dan Materialisme Historis]. (PT. LkiS: Yogyakarta, 2000), hlm. 36.

9 Bdk. Jon Elster. Karl Marx: Marxisme-Analisis Kritis. (PT Prestasi Pustakaraya: Jakarta, 2000), hlm. 59-69.

(5)

B.3. Kekuasaan Uang Menurut Marx dalam Economic and Philosophic

Manuscripts10

Tesis: Uang merupakan suatu unsur yang sebagian besar esensinya mengandung hal-hal yang negatif yang dapat mengubah segalanya. uang juga merupakan unsur yang dapat mendatangkan penyimpangan bagi kebutuhan alami manusia, karena uang dapat mendatangkan pembalikan dari sesuatu yang jahat menjadi baik dan juga sebaliknya, oleh sebab itu tidak mendatangkan keseimbangan.

Argumen pendukung:

Uang disebut sebagai unsur yang sebagian besar esensinya adalah negatif karena memiliki sifat yang dapat membeli segala sesuatu, meng-hak-miliki semua objek, dengan demikian uang adalah objek dari kepemilikian nyata. Di sini menerangkan keuniversalan uang yang memiliki daya kemahakuasaan dari keberadaaannya. Oleh karena itu, ia berfungsi sebagai makhluk yang mahakuasa. Uang menjadi perantara antara kebutuhan manusia dengan suatu objek juga antara kehidupannya dengan alat hidupnya.

Marx menerangkan kaitan tentang makna uang menurut Goethe dan Shakespare dengan mengatakan uang adalah sumber kekuasaan. Sifat-sifat uang menjadi sifat-sifat manusia dan kekuasaan-kekuasaan yang ditimbulkan dari unsur hakiki uang menjadi kekuasaan-kekuasaan pemiliknya. Dengan demikian kemampuan pribadi manusia tidak ditentukan oleh unsur individualitas manusia melainkan oleh kekuasaan uang. Manusia yang jelek dapat membeli ribuan wanita cantik untuk dirinya, manusia yang jahat, tidak jujur, tidak bermoral, tetapi karena uang manusia diberi kehormatan karena efek kekuasaan uang yang dimilikinya.

Uang merupakan tali yang mengikat individu pada kehidupannya sebagai manusia, sekaligus menjadi agen perceraian individu, karena adanya kekuatan Galavano-kimiawi (universal) dari masyarakat. Kekuatan uang dalam mengikat nyata dalam setiap unsur baik manusia maupun alam yang sangat bergantung padanya. Tanpa uang segalanya takkan berjalan lancar. Jadi uanglah pengendali yang memiliki otoritas dalam masyarakat. Hal ini didukung oleh pendapat Shakespare yang mengatakan adanya dua sifat uang yakni uang adalah dewa yang tampak dan merupakan

pelacur umum, mucikari umum orang-orang dan bangsa. Dengan kata lain Shakespare mengatakan bahwa uang mempunyai makna positif sekaligus makna negatif. Dengan demikian, uang dapat mengubah setiap daya ini menjadi sesuatu yang bukanlah dirinya – mengubahnya, yaitu menjadi

kebalikannya.11 Dapat dikatakan bahwa uang, sebagai konsep mengenai nilai yang ada dan aktif memiliki daya mengacaukan dan menukarkan segala sesuatu, ia adalah pengacau dan penggabung umum dari segala sesuatu dan penggabungan semua kualitas alamiah dan manusiawi.

10 Bdk. Naskah-Naskah Ekonomi dan Filsafat Tahun 1844, hlm. 140-146. 11 Ibid, hlm. 143.

(6)

Kekuasaan uang nampak pula dalam kemampuannya mengubah keinginan-keinginan dari dunia imajinasi menjadi keberadaan aktual, sehingga uang merupakan daya kreatif yang sesungguhnya. Misalnya seseorang menginginkan sepotong ayam goreng dalam imajinasinya. Hal itu akan tetap menjadi imajinasi semata tanpa menjadi aktual jika tak ada uang yang menjadikannya aktual. Uang juga menjadi pengikat individu dalam kehidupan manusia. Artinya, manusia dan hubungannya dengan dunia sebagai suatu hubungan manusiawi maka manusia dapat mempertukarkan cinta, kepercayaan juga keyakinan.

C. Tinjauan Kritis atas Gagasan-Gagasan Karl Marx

C. 1. Terhadap Manifesto Komunis

Tak bisa dipungkiri, aspek penting dari Manifesto Komunis merujuk pada sifat instrumentalis suatu negara. Marx dan Engels menerangkan bahwa negara adalah alat dari kelas tertentu. Negara sebagai kekuasaan politik yang terorganisasi dari suatu kelas. Sebuah komite yang mengelola kepentingan bersama kaum borjuis secara keseluruhan. Maka, transisi dari sistem feodalisme menuju kapitalisme itu diikuti dengan penyesuaian kekuasaan politik terhadap kepentingan kelas kapitalis yang sedang tumbuh. Lebih dari itu, Manifesto juga memberikan penekanan penting pada perjuangan kelas-kelas. Dalam perjuangannya, kelas buruh berhadapan dengan kapital secara perlahan-lahan sesuai dengan tingkat kesadaran yang dimilikinya.

Sayangnya, ada hal yang terlewatkan dalam Manifesto, yakni penghapusan hak milik menyebabkan kaburnya kebutuhan manusia. Setiap individu memiliki haknya untuk mempertahankan diri. Dengan penghapusan, sikap penghargaan atas jerih payah individu malah diabaikan. Tak hanya itu, pengaturan undang-undang dari kelas yang berkuasa sebenarnya bisa menciptakan gejolak sosial karena dendam dari kompetisi ketimbang mengatur masyarakat yang adil dan bebas.

C. 2. Terhadap Konsep Alienasi

Bagi Marx, proses alienasi diungkapkan dalam kerja dan pembagian buruh. Kerja baginya adalah keterhubungan aktif manusia dengan alam, penciptaan sebuah dunia baru, termasuk penciptaan dirinya sendiri. Dalam kerja yang tidak teralienasi manusia bukan hanya mewujudkan dirinya sebagai seorang individu, tetapi juga sebagai sebuah makhluk species.

Proses alienasi dari analisis sosial Marx ternyata dipenuhi oleh unsur reduksionisme. Marx telah mereduksi ungkapan sosial manusia pada bidang ekonomi. Hilangnya faktor politik dan cara manusia berpikir dalam kerangka Marx tentang cara manusia berproduksi membuat pandangan aktivitas kerja menjadi buram. Marx juga tidak menangkap konsep kekuasaan demi kesejahteraan

(7)

manusia. Ada bagian yang terlewatkan ketika Marx berbicara tentang emansipasi kaum pekerja melalui revolusi bahwa masih ada kemungkinan reformasi dalam sistem kapitalisme. Kemungkinan apa itu? Dengan menghilangkan dampak negatif dari mekanisme kapitalisme. Contoh unsur-unsur sosialisme dalam ekonomi kapitalisme itu adalah kenaikan upah yang diterima buruh, tersalurkan aspirasi mereka dan kebebasan aspirasi lewat serikat-serikat buruh. Fakta sejarah, revolusi terbukti bukan satu-satunya jalan, karena pertentangan dua kelas, majikan dan buruh, bisa dikompromikan. Justru, demokrasi yang mampu menjembatani kapitalisme menuju sikap-sikap sosial (manusiawi), bukan revolusi.

Dalam hal agama, Marx juga terjebak dalam reduksionisme. Penilaiannya yang parsial berangkat dari faktor ekonomi (produksi) semata, mengakibatkan ia tidak menangkap: (1) Kemunculan agama sebagai kekuatan yang melakukan transformasi sosial. (2) Analisanya menunjukkan luputnya kebutuhan transendental manusia. (3) Usulannya tentang komunisme yang mengandaikan masyarakat tanpa kelas, tanpa kepemilikan individu, tanpa pembagian kerja, dan tanpa adanya paksaan merupakan utopia dan kelihatan absurd. Dari aspek moral, Marx juga kurang memberi persetujuan evaluatif mengenai prioritas moral dari kedamaian, kemakmuran, harmoni sosial dan kerja kreatif.

C. 3. Terhadap Kuasa Uang

Menurut Marx, uang adalah unsur yang sebagian besarnya adalah negatif. Artinya, meskipun mendatangkan kebaikan toh yang lebih banyak dimunculkan oleh uang adalah hal-hal yang negatif. Pasalnya, uang mendatangkan pembalikan, mengubah dimensi objek-objek, yakni yang jahat menjadi baik dan yang baik bisa menjadi jahat. Uang menjadi faktor yang mendatangkan kekuasaan tetapi sekaligus yang dipakai untuk menindas. Hal ini tercipta karena sifat uang yang memiliki kemahakuasaan.

Tanggapan kritis yang ditekankan ialah bahwa meskipun uang dilihat sebagai unsur yang sebagian besarnya adalah negatif tergantung dari bagaimana memanfaatkan kekuasaan tersebut. Uang hanyalah objek dan yang dibutuhkan adalah bagaimana usaha untuk mengarahkan atau mengatasi pergerakan dari objek tersebut. Jika uang dipakai untuk menguasai segala sesuatu tanpa terikat pada prinsip materialisme maka uang akan terarah dengan baik. Artinya, bahwa hendaklah uang dipakai berdasarkan tuntutan nilai-nilai dan norma-norma moral yang benar.

Penutup

Pemikiran Karl Marx memang menyumbangkan teori filsafati yang tetap relevan. Dilihat dari situasi sosial dan riwayat hidupnya, Marx tumbuh sebagai pemikir sosialis radikal. Karyanya

Manifesto Komunis dan Naskah-Naskah Ekonomi & Filsafat menegaskan ide-ide yang bersifat

(8)

praktis demi kemajuan masyarakat yang memiliki persamaan hak dan bebas. Ia mempresentasikan gerakan komunis, serta melihat realitas keterasingan kerja manusia dan kuasa dari uang. Meski banyak kritik atas teorinya, konsep-konsep Marx menyumbang kesadaran akan tindakan sosial dari aktivitas hidup manusia sebagaimana telah diuraikan dalam pemaparan tesis-tesis di atas.

Sumber Pustaka:

Edwards, Paul (editor). Encyclopedia of Philosophy. MacMillan Co.: New York, 1972. Elster, Jon. Karl Marx: Marxisme-Analisis Kritis. PT Prestasi Pustakaraya: Jakarta, 2000.

Hardiman, F. Budi. Filsafat Modern: dari Machiavelli sampai Nietzsche. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta, 2007.

Magnis-Suseno, Franz. Filsafat sebagai Ilmu Kritis. Kanisius: Yogyakarta, 1992.

Magnis-Suseno, Franz. Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta, 1999.

Marx, Karl. Naskah-Naskah Ekonomi dan Filsafat tahun 1844. Diterjemahkan oleh Ira Iramanto. Jakarta: Hasta Mitra.

Marx, Karl dan Engels, Fredrich. “The Communist Manifesto,” (pdf) presented by Andy Blunden. Melbourne School of Continental Philosophy, July 2009. Diunduh dari www.Marxists.org, 25 Oktober 2013.

Muawiyah Ramli, Andi. Peta Pemikiran Karl Marx [Materialisme Dialektis dan Materialisme Historis]. PT. LkiS: Yogyakarta, 2000.

Russel, Bertrand. Sejarah Filsafat Barat dan Kaitannya dengan Kondisi Sosio-Politik dari zaman Kini Hingga Sekarang. Diterjemahkan oleh Sigit Jetmiko, dkk. Yogyakarta, 2003. Smart, Ninian. “Karl Marx” dalam Falsafah Dunia. Naz Sdn Bhd: Kuala Lumpur, 2009.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Nama Anggota Kelompok 4:

1) Adi Budi Kristianto, msc 2) Yustinus Lerebulan, msc 3) Dionisius Arung, msc 4) Fransisko Botto 5) Silvester Olinger 6) Kristiano Mokili 7) James Ratuanik

8) Jufri Antonius Dotulong 9) Jacob Fodhe

10) Antonius Kelitadan

11) Freddy Ohoiwutun

8

Referensi

Dokumen terkait

yaitu pertama Metode Biaya Terkecil (  Least Cost Metho  Least Cost Method  d  ) adalah sebuah metode ) adalah sebuah metode untuk menyusun table awal dengan cara

Jika kondisi lazim yang menentukan AIDS tidak muncul, pedoman CDC yang digunakan saat ini menentukan bahwa seseorang yang terinfeksi HIV dengan jumlah sel CD4+ kurang atau

(Employee Stock Ownership Plan) yaitu program kepemilikina saham oleh pegawai perusahaan, dengan denikian akan didapat perhatian dan komitmen lebih tinggi dalam mencapai

Hasyim (Masyarakat desa pringgoboyo). Kegiatan pendidikan yang dimiliki oleh Yayasan Pondok Pesantren Hidayatul. Ummah telah dikatakan cukup,

Dapat dilihat bahwa dalam gambar fluktuasi rata-rata return saham harian tersebut, rata-rata return negatif terjadi pada hari Senin sebesar -0.00154 yang

DARUSSALAM 1990.. Us£he untuk r.cneiptalwn kebersihan ling lwngan hidup. p ortisipDSi semua wa.rgn o8.syera!tat un - tuk nendukung pro~rem tersebut. Penelitian lni

1. Daya/kapasitas mesin injeksi kurang. Desain barang plastic injection yang tidak tepat. Ada kesalahan pada desain dan profil dies. Pemilihan material yang tidak tepat. Setting

Pada MA Salafiyah Syafi’iyah sudah terdapat BK (Bimbingan Konseling) yang mana bertugas membantu siswanya dalam menagani masalah yang mereka hadapi, tetapi guru BK di