• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Perwakilan Negara Republik Indon (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Perwakilan Negara Republik Indon (1)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka peningkatan kualitas kerja sama internasional, bangsa Indonesia harus mampu meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan diplomasi proaktif dalam segala bidang untuk membangun citra positif Indonesia di dunia Internasional. Oleh sebab itu, peran para Diplomat Indonesia di luar negeri harus benar – benar mampu memberi informasi yang seluas - luasnya untuk masyarakat dunia tentang Negara Indonesia yang sesungguhnya. Para Diplomat juga harus mampu memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap warga negara dan kepentingan Indonesia, serta memanfaatkan setiap peluang positif bagi kepentingan nasional. Selain Diplomatik peran Konsuler juga penting dalam hubungan tingkat daerah diberbagai bidang terutama bidang ekonomi. Hubungan antar negara maupun daerah harus dapat dijaga dengan baik oleh Perwakilan Diplomatik maupun Konsuler demi terciptanya kesejahteraan bagi Indonesia.

Untuk kepentingan hubungan dan kerja sama Internasional yang lebih luas baik dari aspek politis maupun legal formal dan untuk menjalankan hubungan baik maka dibentuklah Kementrian Luar Negeri. Negara Indonesia telah menjadi anggota PBB yang ke-60 pada tanggal 28 September 1950 dan telah membantu PBB dengan mengirim pasukan khusus dalam misi khususnya yaitu menjaga perdamaian dunia. Seperti negara -negara lain, Negara Indonesia telah menempatkan perwakilan Diplomatik atau Konsulernya di negara lain. Dan Indonesia juga begabung dengan organisasi – organisasi Internasional dan memiliki perwakilan disetiap organisasi tersebut. Peran Indonesia ini sangat berpengaruh untuk membantu negara lain. Makalah ini akan membahas tentang Perwakilan Negara Republik Indonesia di Luar Negeri.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Kementrian Luar Negeri Indonesia? 2. Bagaimana Perwakilan Diplomatik Indonesia? 3. Bagaimana Perwakilan Konsuler Indonesia? 4. Apakah Misi Khusus Indonesia?

5. Bagaimana Perwakilan pada Organisasi Internasional?

1.3 Tujuan

(2)

5. Untuk mengetahui Perwakilan pada Organisasi Internasional

BAB II

PEMBAHASAN

(3)

Kementrian Luar Negeri merupakan kementrian yang bertanggung jawab atas hubungan suatu negara dengan negara lain dan organisasi Internasional. Nama dan tanggung jawabnya tergantung pada aturan hukum nasional tiap – tiap negara. Pada kebanyakan negara sebutan Menteri Luar Negeri adalah Minister of Foreign Affairs. Kementrian Luar Negeri memiliki fungsi eksekutif untuk mengimplementasikan politik luar negeri dan mengelola hubungan internasional. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan dalam hubungannya dengan misinya sendiri (perwakilan Diplomatik). Misalnya, pemberian instruksi permintaan laporan. Selain itu, dalam hubungannya dengan korp Diplomatik untuk membicarakan kepentingan antar dua negara yang menyangkut saluran antara pemerintahannya dengan wakil negara asing.

2.2 Perwakilan Diplomatik

Persyaratan yang harus dipenuhi dalam pembukaan atau pertukaran perwakilan Diplomatik (dalam arti politik) maupun Konsuler (dalam arti non politik) dengan negara lain sebagai berikut :

1. Harus ada kesepakatan antara ke dua belah pihak (negara pengirim dan negara penerima)

2. Harus sesuai dengan prinsip – prinsip hukum internasional yang berlaku

A. Tujuan Diadakannya Perwakilan Di Negara Lain

1. Memelihara kepentingan negaranya di negara penerima, sehingga bila terjadi sesuatu urusan, perwakilan tersebut dapat mengambil langkah untuk menyelesaikan dengan cepat

2. Melindungi warga negara sendiri yang bertempat tinggal di negara penerima

3. Menerima pengaduan – pengaduan untuk diteruskan kepada pemerintah negara penerima

B. Fungsi Yang Diemban Oleh Perwakilan Diplomatik Di Luar Negeri, Menurut Keputusan Kongres Wina 1961

1. Wakil negara pengirim di negara penerima

2. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara penerima dalam batas – batas yang diperkenankan oleh hukum internasional

3. Melakukan negosiasi (persetujuan) dengan pemerintah negara penerima

4. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan yang terjadi di negara penerima dan melaporkannya kepada kepada pemerintah negara pengirim

5. Memelihara hubungan persahabatan antara kedua negara

C. Tugas Umum Seorang Perwakilan Diplomatik

1. Representasi :

(4)

b. Melakukan protes, mengadakan penyelidikan, pertanyaan dengan pemerintah negara penerima

c. Mewakili kebijaksanaan politik pemerintah negaranya

2. Negosiasi : mengadakan perundingan dengan negara penerima atau negara lain yang ditugasi untuk itu

3. Observasi : menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa di negara penerima yang mungkin dapat memepengaruhi kepentingan negaranya

4. Proteksi : melindungi pribadi, harta benda, dan kepentingan – kepentingan warga negaranya yang berada di luar negeri

5. Persahabatan : untuk meningkatkan hubungan persahabatan

D. Dalam Praktiknya Setiap Negara Yang Berdaulat Memiliki Dua Hak Kedutaan

1. Hak kedutaan aktif : hak untuk mengangkat perwakilan Diplomatik di luar negeri 2. Hak kedaulatan pasif : hak untuk menerima perwakilan negara asing

E. Pertimbangan Yang Dipakai Oleh Suatu Negara Untuk Mengadakan Hubungan Diplomatik

1. Erat atau tidaknya hubungan diantara kedua negara

2. Penting atau tidaknya kedudukan hubungan negara penerima dan pengutus perwakilan tersebut

3. Besar atau kecilnya kepentingan dari negara yang mengadakan hubungan

F. Seorang Anggota Corp Diplomatik Atau Perwakilan Asing Memiliki 2 Hak Istimewa

1. Hak Immunitas, seorang Diplomatik berhak mendapat perlindungan istimewa (kebal atas hukum) atas keselamatan diri dan harta bendanya

2. Hak Teritorialitet, perlindungan istimewa atas tempat tinggalnya

Dengan telah dibukanya hubungan internasional dengan negara lain melalui pembukaan Konsuler atau Diplomatik maka barulah ditingkatkan dengan hubungan kerja sama dengan negara lain baik berupa hubungan Bilateral, Regional, dan Multilateral. Hubungan Diplomatik yang paling kuat dan efektif apabila hubungan itu dibentuk atas dasar kehendak bersama, saling mengirim dan menerima serta dalam derajat yang sama pula. Hal ini selain menunjukkan erat tidaknya hubungan antar negara, sekaligus merupakan manifestasi saling menghormati antar negara.

Menurut Rglemen Wina, yang ditetapkan dalam Kongres Wina pada tahun 1815 dan Kongres Achen pada tahun 1918, mengatur tentang : CD (Corp Diplomatik) dan CC (Corp Consuler) Corp Diplomatik (perwakilan bidang politik) berkedudukan di ibu kota negara, dapat mewilayahi satu atau beberapa negara yang selalu berhubungan dengan pemerintahan pusat.

G. Corp Diplomatik Dibagi Dalam 4 Kelas Atau Tingkatan :

(5)

2. Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh 3. Mentri Residen (Minister Residen) 4. Kuasa Usaha (Charge d’affaires)

Duta besar yang diangkat menjadi ketua perwakilan asing disebut Doyen dan seorang Corp Diplomatik baru dianggap sah apabila telah menyerahkan surat kepercayaan (letter de creance), permintaan persetujuan penempatan seorang calon Corp Diplomatik oleh negara yang akan menempatkannya atau mengirimnya di tempat negara yang menerimanya disebut dengan agreement atau demonde D’agregation (persetujuan). D’agregation (persetujuan) ada dua : negara penerima tidak keberatan atas calon duta dan negara penerima setuju atas calon duta tersebut. Begitu pula calon seorang Corp Diplomatik atau seorang Diplomatik yang sudah ditugaskan di negara lain ternyata ditolak atau yang sudah bertugas diusir karena tidak disenangi disebut dengan Persona Non Grata. Seorang duta dapat bertugas lebih dari satu negara (tugas rangkap) karena pertimbangan tehnis dan kepentingan.

H. Prosedur Penunjukkan Dan Penerimaan Perwakilan Diplomatik

1. Menteri Luar Negeri menunjuk individu yang memenuhi persyaratan sebagai duta atau duta besar untuk diajukan kepada presiden guna mendapatkan persetujuan 2. Apabila presiden menyetujui, kemudian disampaikan kembali kepada Menteri Luar

Negeri

3. Menteri Luar Negeri memberitahu kepada negara yang akan menerima guna memperoleh persetujuan dari negara penerima

4. Negara penerima memberikan persetujuan atau tidak setuju berdasar pada riwayat hidup (curriculum vitae) calon dan pertimbangan lainnya yang dipandang perlu 5. Sesudah mendapat persetujuan, calon dilantik oleh presiden dan diberi surat

kepercayaan

6. Surat kepercayaan diserahkan kepada kepala negara dari negara penerima 7. Penerimaan negara tersebut sebagai perwakilan Diplomatik

I. Berhentinya Perwakilan Diplomatik

Berhentinya wakil Diplomatik dan Konsuler tidak ada hubugannya dengan putusnya hubungan Diplomatik dan Konsuler antar dua negara. Berhentinya wakil Diplomatik karena beberapa sebab :

1. Meninggal dunia

2. Ada tugas khusus di negara lain (mutasi atau pindah tugas) 3. Habis masa tugasnya

4. Ditarik kembali oleh negara pengirim

5. Membahayakan keselamatan CD atau CC karena di negara bertugas ada perang

(6)

Corp Konsuler mengurus bidang ekonomi, sosial dan budaya dalam melaksanakan tugasnya berkedudukan di ibu kota provinsi dan tidak memiliki hak kekebalan hukum (hak immunitet) berbeda dengan Corp Diplomatik.

A. Menurut tingkatannya Konsul ada 4 :

1. Konsul Jendera (Konjen) 2. Konsul

3. Wakil Konsul 4. Agen Konsul

Seorang Konsul baru dianggap sah apabila telah menerima dokumen Eksekuatur negara penerima. Jika di negara penerima Konsul tidak mempunyai hubungan Diplomatik, pejabat – pejabat Konsuler dapat melakukan tugas-tugas Diplomatik dengan seijin negara penerima. Berbeda dengan Corps Diplomatique (CD) yang kantor perwakilannya berada di ibu kota negara, sedangkan Corp Consulair (CC) berada di daerah ibu kota Provinsi atau negara bagian yang wilayah kekuasaannya sangat terbatas. Ini berarti Konsul bisa terdapat disetiap ibu kota Provinsi, jika diperlukan.

B. Tugas Perwakilan Konsuler

1. Bidang Ekonomi : menciptakan tata ekonomi dunia baru dengan menggalakkan ekspor komoditas non migas, promosi perdagangan, mengawasi pelayanan pelaksanaan perjanjian perdagangan

2. Bidang Kebudayaan dan Ilmu pengetahuan : seperti pentas musik, pameran kebudayaan, bertukaran budaya, pertukaran pelajar dan mahasiswa

3. Bidang-bidang lainnya :

a. Melindungi hak milik dan kepentingan warga negara di negara lain b. Mengeluarkan paspor atau dokumen perjalanan

c. Bertindak sebagai notaris dan pencatatan sipil agar tidak bertentangan dengan aturan negara penerima

d. Membantu penyelesaian-penyelesaian perkara di pengadilan, menyediakan alat butik

C. Fungsi Perwakilan Konsuler

1. Melaksanakan usaha peningkatan hubungan dengan negara penerima di bidang perekonomian, perdagangan, perhubungan, kebudayaaan, dan ilmu pengetahuan 2. Melindungi kepentingan nasional negara dan warga negara yang berada di wilayah

kerjanya

3. Melaksanakan pengamatan, penilaian dan pelaporan

4. Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap warga negara di wilayah kerjanya

(7)

6. Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan urusan rumah tangga Perwakilan Konsuler

Dari ketentuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa perwakilan Konsuler bukan merupakan perwakilan politik Negara pengirim sehingga tidak mempunyai fungsi politik. Komunikasi konsul dengan Negara penerima tidak langsung, tetapi melalui perwakilan Diplomatik. Prinsip pembukaan hubungan Diplomatik juga berarti persetujuam pembukaan Konsuler, sepanjang tidak ditentukan lain. Akan tetapi, pemutusan hubungan Diplomatik tidak secara otomatis juga pemutusan hubungan Konsuler.

D. Prosedur Pengangkatan Perwakilan Konsuler

1. Pemerintah negara pengirim menunjuk seseorang untuk diangkat menjadi konsul 2. Penunjukan konsul tersebut diberitahukan kepada negara penerima dan disertai

permintaan untuk mengeluarkan eksekuatur. Hal ini dilakukan dengan mengirimkan komisi Konsuler melalui saluran Diplomatik

3. Jika negara penerima menyetujui penunjukkan tersebut, negara penerima akan mengeluarkan eksekuatur Konsuler sebagai permulaan tugas kosul. Apabila kemudian tindakan konsul tidak memuaskan bagi negara penerima, negara penerima dapat memberitahu negara pengirim bahwa konsul yang bersangkutan tidak bisa diterima lagi. Negara pengirim harus memanggil pulang konsul tersebut. Jika tidak memanggil pulang, negara penerima akan mencabut eksekuatur Konsulernya atau tidak mengakuinya lagi sebagai Konsuler

E. Hak Istimewa Yang Dimiliki Perwakilan Konsuler

1. Bebas dari biaya pengadilan

2. Bebas mengadakan komunikasi dengan warga negaranya di negara penerima 3. Kekebalan bagi surat dan arsip resmi konsul

4. Perlindungan keselamatan diri konsul

5. Jika ada tuntutan tindak pidana dapat ditunda sampai eksekuatur Konsulernya dicabut atau sudah ditunjuk penggantinya

F. Persamaan Perwakilan Diplomatik dan Perwakilan Konsuler

Persamaan Diplomatik dan Konsuler secara umum : sama – sama merupakan utusan dari satu negara untuk mewakili kepentingan negaranya di negara lain

(8)

No. Korps Diplomatik Korps Konsuler 1. Memelihara kepentingan negaranya

dengan melakukan hubungan dengan pejabat – pejabat tingkat pusat

Memelihara kepentingan negaranya dengan melakukan hubungan dengan pejabat – pejabat tingkat daerah

2. Berkedudukan di ibu kota negara Berkedudukan di ibu kota daerah 3. Melakukan hubungan yang bersifat

politik

Melakukan hubungan yang bersifat non politik

4. Satu negara hanya ada satu Perwakilan Diplomatik

Satu negara dapat memiliki lebih dari satu Perwakilan Konsuler

5. Mempunyai hak ekstrateritorialitet (kebal hukum)

Tidak mempunyai hak ekstrateritorialitet (tidak kebal hukum)

2.4 Misi Khusus

Misi khusus merupakan misi sementara yang mewakili negaranya untuk dikirim kenegara lain atas persetujuan dan bertujuan untuk membicarakan masalah khusus, untuk melaksanakan tugas khusus yang bersifat tidak permanen. Pengiriman misi khusus harus dengan persetujuan negara penerima. Pengiriman misi khusus ini melalui saluran Diplomatik atau saluran lain yang di setujui bersama antara negara pengirim dengan negara penerima. Pengiriman misi khusus tidak bergantung sudah ada atau belum hubungan Diplomatik ataupun Konsuler. Atas persetujuan bersama , pertemuan misi khusus dapat dilakukan di negara ketiga. Negara penerima hanya menyelenggarakan keperluan untuk pelaksanaan misi khusus.

A. Hak-hak Yang Dimiliki Oleh Misi Khusus

1. Gedung misis khusus mempeloleh pengecualian terhadap pajak dan hak imunitet (hak kekebalan)

2. Arsip dan dokumen misi khusus kapanpun dan dimanapun adalah kebal (dilindungi hokum internasional)

3. Misi khusus memperoleh kebebasan bergerak dan berkomunikasi

4. Anggota misi khusus dikecualikan dari semua pungutan, pajak, dan bea cukai. Anggota misi khusus mempunyai kewajiban untuk menghormati hukum da peraturan negara penerima, tidak mencampuri urusan dalam negeri negara penerima, dan tidak melakukan aktivitas profesi ataupun dagang.

(9)

Perwakilan ini dibedakan menjadi perwakilan tetap (bagi negara anggota) dan perwakilan peninjau tetap (bagi bukan negara anggota). Kepala misi khusus dapat bertindak mewakili negaranya untuk menyetujui teks perjanjian internasional negara pengirim dengan Organisasi Internasional, akan tetapi tidak berwenang untuk menandatanganinya. Pemberian fasilitas, tempat domisili, dan hak istimewa kekebalan yang dimiliki perwakilan organisasi Internasional sama dengan yang diberikan kepada misi khusus. Negara tuan rumah segera memberi visa kepada anggota perwakilan yang ada di wilayahnya. Kepala dan anggota perwakilan tidak boleh melakukan aktivitas profesional ataupun komersial di negara tuan rumah.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

(10)

dalam hubungannya dengan korp Diplomatik untuk membicarakan kepentingan antar dua negara yang menyangkut saluran antara pemerintahannya dengan wakil negara asing.

Banyak misi-misi sementara yang mewakili negaranya untuk dikirim kenegara lain atas persetujuan dan bertujuan untuk membicarakan masalah khusus, untuk melaksanakan tugas khusus yang bersifat tidak permanent. Pengiriman misi khusus ini melalui saluran Diplomatik atau saluran lain yang di setujui bersama antara negara pengirim dengan negara penerima. Perwakilan ini dibedakan menjadi perwakilan tetap (bagi negara anggota) dan perwakilan peninjau tetap (bagi bukan negara anggota). Kepala misi khusus dapat bertindak mewakili negaranya untuk menyetujui teks perjanjian internasional negara pengirim dengan Organisasi Internasional, akan tetapi tidak berwenang untuk menandatanganinya.

3.2 Saran

Saran kami untuk pemerintah adalah agar pemerintah lebih memperhatikan hubungan antara negara Indonesia dengan negara lain agar tidak terjadi lagi konflik dengan cara saling membantu dan membina hubungan baik sesama negara.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Penunjang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/SMK Kelas XII Berdasarkan Kurikulum 2013, Penyusun Drs. I Made Sucipta, M.Si

Referensi

Dokumen terkait