BAB II
TINJAUAN PUSAKA
2.1. Regionalisme
Regionalisme muncul di era sebelum perang dingin sekitar tahun 1947.
Sejarah munculnya regionalisme adanya kesadaran regional dan keinginan
negara-negara untuk melakukan sesuatu yang terbaik di lingkungan regional
mereka. Munculnya regionalisme dapat dilihat dari dua tolak ukur. Pertama,
dengan adanya kesadaran regional, identitas bersama, serta adanya rasa saling
memiliki di antara negara yang secara geografis berdekatan yang menjadikan
negara-negara untuk melakukan kerjasama regional. Kedua, terwujudnya
kerjasama yang berujung pada pembentukan institusi regional sebagai wujud dari
kerjasama regional (Fawcett dan Hurrel, 2002).
Awalnya regionalisme dilakukan untuk alasan ekonomi sebagai rancangan
dan implementasi serangkaian kebijakan khusus antar pemerintah negara-negara
di dalam sebuah kawasan. Tujuannya untuk meningkatkan pertukaran barang
maupun faktor produksi antar negara anggota, namun pada akhirnya politik juga
ikut berbicara. Dalam beberapa kasus integrasi ekonomi regional juga dipicu
karena untuk peningkatan keamanan (Ravenhill, 2007).
Menurut Fawcett dan Hurrel (2002) regionalisme merupakan suatu
kebijakan negara dalam bentuk kerjasama negara untuk tujuan
mengkoordinasikan strategi demi mencapai kepentingan suatu kawasan.
Regionalisme bertujuan untuk mempromosikan dan mengupayakan tujuan-tujuan
Latar belakang regionalisme lebih bersifat politis, karena pasca perang
dunia ke-2, negara-negara di dunia memandang security sebagai salah satu yang
sangat penting. Collective security menjamin kemanan mereka. Pada era perang
dingin, regionalisme terbentuk akibat adanya dua blok yang saling berseteru yaitu
blok barat dan blok timur.
Pada era sesudah perang dingin, muncullah new regionalism atau suatu
bentuk regionalisme baru. Fenomena ini disebabkan oleh beberapa empat faktor
yaitu, berakhirnya perang dingin yang juga mengakhiri blok-blok pada era
tersebut, perubahan yang terjadi dalam aspek perekonomian dunia, berakhirnya
paham tentang istilah‘Dunia Ketiga’,demokraisi (Fawcett dan Hurrel, 2002).
2.2. Regionalisme Dalam Arsitektur
Menurut Jenks (1977) regionalisme diperkirakan berkembang sekitar
tahun 1960. Timbulnya usaha untuk memperkuat antara arsitektur tradisional dan
arsitektur yang baru diakibatkan munculnya gaya arsitektur modern yang biasa
disebut international style yang berusaha meninggalkan masa lampaunya dan
meninggalkan ciri serta sifat-sifatnya. Salah satu aliran tersebut adalah
regionalisme (Dharma, 2006).
Regionalisme merupakan suatu kesadaran untuk membuka kekhasan
tradisi dalam merespon terhadap tempat dan iklim, kemudian melahirkan kembali
identitas formal dan simbolik ke dalam bentuk kretaif yang baru (Beng, 1994).
Curtis (1985) mengatakan bahwa regionalisme diharapkan dapat
Gambar 2.1. Alung
Gambar 2.3. Kyoto Confrence Hall Sumber : Abarchitecs.blogspot.com
Gambar 2.4. Chigi
• sesuai
banyak
tidak se
• secara
susuna
2.4. Taksonomi Regional
Regionalisme
bagian, yaitu :
1. Pola Derivatif
Meniru atau m
fungsi bangunan bar
kecendrungan
• Tipologis, men
membangun sa
• Interpretif atau
membangunny
• Konservasi, m
suai dengan tuntutan bentuk auditorium, bagian
ak orang dituntuk ruang lebih besar, sedangka
k sejajar baik bagi akustik.
ra struktural dengan adanya bentuk tersbut,
susunan letak lantai, melebar ke bawah atau menyem
onalisme Arsitektur
e menurut Budiharjo (1997) dikelompokka
u memelihara bentuk arsitektur tradisi atau ve
baru atau modern. Dalam hal ini kita dapt
engelompokkan bangunan vernakular, kemudi
un salah satu tipe yang dianggap baik untuk kepe
tau interpretasi, menafsirkan bangunan verna
unnya untuk kepentingan baru.
, mempertahankan bangunan lama yang masih Gambar 2.5. Bentuk trapezoidal
Sumber : En.wikipedia.org
ian bawah dimana
gkan dinding yang
sbut, dapat mengatur
yempit ke atas.
pokkan menjadi 2
u vernakular, untuk
dapt melihat tiga
udian memilih dan
pentingan baru.
nakular kemudian
2. Pola transformatif
Gagasan arsitektur regional yang bersifat transformatif, tidak lagi
sekedar meniru bangunan lama. Tetapi berusaha mencari bentuk-bentuk baru,
dengan titik tolak ekspresi bangunan lama baik yang visual maupun abstrak.
Gagasan arsitekur yang bersifat visual dapat dilihat dari usaha
pengambilan elemen-elemen bangunan lama yang yang dianggap baik, menonjol
atau ekspresif untuk di ungkapkan kepada bangunan baru. Pemilihan elemen yang
dianggap baik ini disebut eklektik. Kemudian pastiche, atau mencampur-baurkan
beberapa elemen bangunan baik modern maupun tradisional, beberapa diantara
desain bangunan seperti ini juga dapat menimbulkan kesan ketidakserasian.
Sedangkan reinterpretatif, adalah menafsirkan kembali bangunan lokal itu dalam
versi baru.
2.5. Penerapan Regionalisme dalam Desain Arsitektur
Menurut Wondoamiseno (1991) penerapan regionalisme dalam desain
arsitektur sebagai berikut, yaitu pengkaitan Arsitektur Masa Lampau (AML) dan
Arsitektur Masa Kini (AMK) menjadi satu kesatuan adalah :
a. Tempelan elemen AML pada AMK
Satu bangunan yang di rancang sebagai bangunan modern kemudian diberi
elemen budaya lokalnya disebut tempelan elemen AML pada AMK.
Contohnya kantor Gubernur Padang, Sumatera Barat. Kantor Gubernur
dibangun tahun 1968 dengan desain arsitektur modern, kemudian beberapa
tahun kemudian ditempel atap gonjong untuk menampilkan kembali ciri
Rancangan awal kantor Gubernur Padang (bangunan modern), 1968
Gambar 2.6. Contoh bangunan tempelan elemen AML pada AMK Sumber : Couto (2008)
Atap gonjong tradisional Padang
Kantor Gubernur Padang dengan tambahan atap gonjong Menempelkan
c. Wujud AML m
Suatu bangun
AMK. Contohn
tampak samping Gamba
Gam
Gam
ML mendominasi AMK
unan mencoba mentransformasikan bentuk-be
ontohnya Bank Nagara Padang mentransformasika
ping bentuk badan rumah tradisonal Padang. bar 2.7. Rancangan awal Mesjid Ganting, Pada
Sumber : Couto (2008)
Atap Limas ciri khas mesjid lama kota Padang
Penambahan 2 menara ciri khas mesjid lama kota Padang
ambar 2.8. Mesjid Ganting, Padang (2015) Sumber : Couto (2008)
ambar 2.9. Rumah tradisional Padang (AML) Sumber : Couto (2008)
-bentuk AML ke
sikam kemiringan adang
Gambar 2.10. Bank Nagara, Padang (AMK) Sumber : Couto (2008)
2.6. Arsitektur Melayu
Suku bangsa
penyebaran suku mela
Utara yaitu Langkat,
Kota Pinang. Pada a
yang berada di pesisi
kesultanan Aru, kesul
2.7. Karakteristik Ar
Karakterist
tiang-tiang tinggi seki Gambar 2.13.
elayu di Sumatera Utara
sa Melayu di Sumatera utara berasal dari M
elayu di Sumatera Timur yang sekarang dinam
kat, Deli, Serdang, Lima Puluh, Asahan, Kuala
awalnya Sumatera Timur memiliki kesultana
sisir. Kemudian muncullah kesultanan Deli da
sultanan Serdang, kesultanan Langkat, dan kesul
Arsitektur Melayu di Sumatera Utara
ristik arsitektur melayu adalah rumah panggun
sekitar 2 - 2,5M. Hal ini sesuai dengan iklim 2.13. Peta negeri-negri di Sumatera Timur (1863)
Sumber : Basarshah II (2003)
i Malaka. Terjadi
namakan Sumatera
ualah, Bilah, Panai,
sultanan Aru (Haru)
li dari cikal bakal
sultanan Asahan.
ung, dan memiliki
kebiasaan yang suda
pengaruh syariat Isl
pemisahan ruang lela
rumah melayu domina
suluran dan menghinda
2.8. Arsitektur Melayu
Leluhur kesult
si pintar ukum. Masa
Syahdan turun ke Del
Tahun 1884
Sultan Musa akibat m
Istana di Darul Aman (
sudah turun-temurun (Mudra, 2004). Menurut
Islam yang mempengaruhi pada arsitektur
lelaki dengan ruang perempuan. Ukiran-ukira
inan menggunakan motif bentuk bunga, daun,
hindari motif manusia maupun hewan (Husny, 1976
elayu Langkat
sultanan Langkat adalah Dewa Syahdan denga
sa kekuasannya tahun 1500 -1580. Tidak lama ke
eli tua, kemudian pindah ke Guri atau Buluh C
1884 Kesultanan Langkat mengalami kemakmur
t melakukan kontra dengan Belanda. Sultan Musa
an (Gambar 2.15).
Gambar 2.14. Arsitektur Melayu Sumber : Omtatok (2012)
nurut Sinar (1993)
ur melayu berupa
ukiran pada elemen
daun, buah,
sulur-, 1976).
gan gelar Sibayak
a kemudian Dewa
uh Cina.
uran pada masa
Gambar 2.15. Istana Darul Aman Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com
Pada tanggal
bergelar Sultan Mahm
Aman. Sultan Mahm
membangun balai K
Kerapatan menjadi use
Gambar 2.
Gambar
al 24 Oktober 1927 Sultan Aziz digantikan
Mahmud AbdulAziz Abdul Jalil Rahmadsyah
Mahmud melanjutkan pemerintahan Sultan
Kerapatan Langkat (Gambar 2.17), dan se
useum Kabupaten Langkat (Gambar 2.18).
r 2.17. Kantor Kerapatan Langkat pada tahun 1933 Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com
bar 2.18. Museum Kabupaten Langkat tahun 2014 Sumber : Kualikata (2014)
kan oleh anaknya
h di Istana Darul
an Aziz dengan
n sekarang kantor
un 1933
Akibat sering
membangun Istana ba
Istana Darussa
sudah dipengaruhi ol
dapat dilihat pada pap Gambar 2.19. Ist
Sum
Gamba Sum
g terkena banjir Sultan Mahmud pindah ke Ta
baru yaitu istana Darussalam di Tanjung Pura.
ussalam di bangun oleh arsitek Belanda. Gaya a
oleh arsitektur Kolonial Belanda. Pengaruh
papan tebukan Istana.
19. Istana Darul Aman terkena Banjir pada tahun 1921 Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com
bar 2.20. Istana Darussalam, Tanjung Pura Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com
Tanjung Pura dan
a.
a arsitektur Istana
Akibat revol
dan di bangunlah repl
istana langkat ini diba
Gam Sum Gambar 2.21. P
Sum
Gam
revolusi bangunan Istana Darussalam di hancur
replika istana Langkat yang letaknya di kota
dibangun tahun 2001. (Juhdi, 2015)
ambar 2.22. Replika istana Langkat, Stabat Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
21. Papan tebukan Istana Darussalam, Tanjung P Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com
ambar 2.23. Denah replika Istana Langkat Sumber : diolah dari
ncurkan oleh rakyat
Bangunan me
bertingkat dan mengg
terdapat teban layar
pada bangunan melay
layar tersebut sudah di
Bentuk plafond
disebut daun sayap y
Ornamen pada daun s
Gambar 2.24. A Sumbe
Gamba Sum
melayu Langkat menggunakan bentuk atap
nggunakan bahan atap genteng (Gambar 2.24
ar yang berfungsi sebagai ventilasi atap. Bent
elayu Langkat berbentuk bulat dan terbuat da
h dipengaruhi oleh arsitektur Belanda (Gambar 2.25
fond melengkung seperti bentuk kuba. Ujung
p yang harus ditutupi dengan ornamen agar
un sayap ialah bunga pecah lima (gambar 2.27). bar 2.24. Atap arsitektur melayu Langkat Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
bar 2.25. Teban layar melayu Langkat Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
p bubungan lima
2.24). Pada atap
entuk teban layar
dari beton, teban
bar 2.25).
ung-ujung plafond
ar tidak kelihatan.
Terdapat lebah
lisplang. Lebah berg
memiliki makna sebaga Gambar 2.26. P
Sum
Gambar Sum
Gamba Sum
bah bergantung pada atap. Lebah bergantung
ergantung terbuat dari kayu yang diukir. Le
bagai kehidupan makmur.
bar 2.26. Plafond arsitektur melayu Langkat Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
bar 2.27. Detail ornemen bunga pecah lima Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
mbar 2.28. Lebah begantung pada atap Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
g diletakkan pada
Kolom pada
ornamen pucuk rebun
batangnya kuat namun
melayu Langkat rama
Gambar Sum Ga Sum
da arsitektur melayu Langkat berbentuk bul
ebung. Pucuk rebung menggambarkan pohon
un ranting dan daunnya merunduk yang bera
mah tamah ketika menyambut tamu.
bar 2.30. Kolom arsitektur Melayu Langkat Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) Gambar 2.29. Detail lebah begantung Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
bulat dan diberi
pohon bambu yang
Pintu pada m
(gambar 2.32). Pada a
Langkat. Fungsi tebok
pintu ialah serbuk laya
Gamba Sum Gambar 2.31. O
Sum
melayu Langkat berbentuk persegi yang ter
da atas pintu dibuat tebok yang diukir dengan or
bok sebagai ventilasi. Ornamen tebok yang di
ayar (gambar 2.33).
mbar 2.32. Pintu arsitektur melayu Langkat Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) r 2.31. Ornamen pucuk rebung pada kolom Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
terbuat dari kayu
n ornamen melayu
Jenis jendela
seperti bentuk pintu.
jendela dibuat tebok
jendela ialah bunga hut Gam
Sum
Gambar Sum
la pada melayu Langkat ialah kuari. Bentuk
u. Bahan jendela terbuat dari kayu. Sama sepe
bok yang berfungsi sebagai ventilasi. Ornam
hutan (gambar 2.35).
ambar 2.33. Detail ornamen sebuk layar Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
bar 2.34. Jendela arsitektur melayu Langkat Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
ntuk jendela sama
eperti pintu, diatas
Lantai pada r
ornamen yang mirip de
Dinding pada banguna
Ornamen yang terda
rebung dan pokok kol Gam
Gam
da replika istana Langkat ialah keramik. Pada
p dengan bintang-bintang (gambar 2.36).
unan melayu Langkat biasanya di beri ornam
dapat pada dinding bangunan Istana Langka
n pokok kolan.
ambar 2.36. Lantai arsitektur melayu Langkat Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
ambar 2.37. Ornamen pucuk rebung didinding Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
ada lantai diberi
namen atau hiasan.
kat adalah pucuk at
Terdapat 4 bua
berlawanan, tangga y
Jumlah anak tangga
tebukan atau pegangan t
Sum Gam
buah tangga, tangga utama diletakkan dari ara
a yang ketiga dan keempat berorientasi lang
a pada setiap tangga 22 buah. Pada tangga
gan tangga.
Gambar 2.39. Tangga utama Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) ambar 2.38. Ornamen pokok kolan di dinding
Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
arah orintasi yang
angsung ke jalan.
Gamba Sum
bar 2.42. Detail kolom pada papan tebukan tangg Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
Gambar 2.40. Tangga samping Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
Gambar 2.41. Papan tebukan Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
Arsitektur me
panca persada (gamba
sebagai tempat menun
Sultan. Fungsi yang
menikah. Bentuk ata
Menurut sejarah kesul
Malaka.
2.9. Arsitektur Melayu
Tahun 1632 be
Pahlawan (raja Deli
Labuhan.
Sum
melayu Langkat memilki ciri khas tersendiri
mbar 2.29). Panca persada memilki 2 fungsi
enunggu untuk orang-orang ketika ingin be
ng kedua adalah sebagai tempat siraman put
atap panca persada dipengaruhi oleh gaya
kesultanan Langkat, timbulnya melayu Langka
elayu Deli
1632 berdirilah kesultanan Deli dengan Raja Pa
li I). Pusat pemerintahan kesultanan Deli pe Gambar 2.43. Panca persada
Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
ndiri yaitu memiliki
gsi, yang pertama
berjumpa dengan
putri raja setelah
a arsitektur Cina.
gkat berawal dari
Panglima Gocah
Pada tahun
Alam Shah yang me
mendirikan sebuah me
Pada tahun 1858
tiggal di Istana Kota
dengan pihak asing y
dengan pembukaan pe
merenovasi Mesjid Al Gam
Sum
Gambar 2.46. Sum
hun 1824 kesultanan Deli dipimpin oleh Sultan
merupakan sultan Deli ke- VII. Tahun 1854
h mesjid yang bernama Mesjid Al Osmani di Labuh
hun 1858 sultan Deli yang ke-VIII, Sultan Mahmud
ota Batu di Labuhan Deli. Beliau mulai menj
g yaitu, Belanda, Belgia, Polandia, dan Inggri
n perkebunan temabakau di kerajaan Deli. Sulta
d Al Osmani.
ambar 2.45. Mesjid Al Osmani tahun 1854 Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com
bar 2.46. Istana Kota Batu, Labuhan Deli 1870 Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com
an Osman Perkasa
1854 Sultan Osman
abuhan Deli.
hmud Perkasa Alam
enjalin kerja sama
ggris yang ditandai
ultan Mahmud pun
Sultan Ma’m
Sultan Ma’mun Deli m
Medan. Sultan Ma’m
kesultanan Deli, antar
Maimoon tahun 1888.
Pembanguna
mendirikan gedung Ma Sum
Ga
’mun Al Rasyid merupakan sultan Deli yang ke
li mengalami kemakmuran dan pusat kerajaan
’mun Al Rasyid mulai membangun sejumlah si
ntara lain Kampong Bahari (Labuhan) tahun 1886,
hun 1888.
unan simbol-simbol kebesaran Deli dilanj
Mahkamah Kerapatan Besar tahun 1903. Gambar 2.47. Istana Maimun 1925 Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com
Gambar 2.48. Kantor pusat Deli di Medan
ke-IX. Pada masa
n di pindahkan ke
h simbol kejayaan
hun 1886, Istana Agung
Tahun 1905
Sri Deli di depan Mesj
Sultan mendi
Maimoon adalah seora
Pada 12 Nove
terletak antara jl. Ama
tahun 1906 Sultan m
1905 Sultan juga membangun perumahan kelua
n Mesjid raya Al Mahsun.
ndirikan Masjid Raya Al Mansun tahun 1906.
orang tentara Kolonial Belanda bernama Kapte
ovember 1905 Sultan juga mendirikan sebuah i
maliun dan jl.puri yang diberi nama istana kota
n mendirikan istana untuk Tengku besar Deli bar 2.49. Kantor kerapatan Deli di Medan Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com
bar 2.50. Derikhan Park (taman sri Deli) 1905 Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com
luarga dan Taman
1906. Arsitek Istana
pten Th.Van Erp.
h istana baru yang
kota maksum. Serta
Gambar 2.51. Istana Puri Kota maksum Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com
Gamba Sum
G Sum Gam
mbar 2.53. Istana Maimun tahun 2014 Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
Gambar 2.55. Atap kuba Istana Deli Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) Gambar 2.54. Denah Istana Maimun 2014
Bangunan Ista
yang digunakan pada l Gam
Sum
G Sum
G
Istana Deli memiliki tiga bentuk lebah bergant
da lebah bergantung adalah pucuk rebung. mbar 2.56. Atap Kuba dan atap Lima Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
Gambar 2.57. Lebah bergantung Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
Gambar 2.58. Lebah bergantung
Plafond pada istana
warna kuning dan disususn ve
Pada ruang ha
warna yang berciri kha
tersebut adalah ornam Sum
Gam Sum
na langkat adalah papan. Pada tangga utama
n disususn vertikal. Pada pinggir plafond diberi da
g hall atau ruang utama raja plafond di ukir orna
i khas melayu Deli. ornamen yang digunaka
namen bunga melur, kaluk pakis, dan kaluk pakis w Gambar 2.59. Lebah bergantung
Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
ambar 2.60. Plafond pada tangga utama Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
ma plafond diberi
daun sayap.
ornamen dan diberi
kan pada plafond
Elemen arsit
macam kolom yang t
beton terletak di depa
arsitektur Belanda.
Terdapat kol
yang terdiri dari dua
tersebut merupakan pe Gam Sum
Sum
sitektur lainnya pada Istana Deli adalah kolom
g terdapat pada serambi Istana Deli. Kolom ya
depan bangunan Istana Deli, kolom ini sudh di
kolom yang terbuat dari kayu yang berbentuk
dua kolom bulat lalu di letakkan di antara kolom
n perpaduan arsitektur melayu Deli dan Kolonia ambar 2.61. Plafond pada ruang utama
Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
Gambar 2.62. Kolom melayu Deli Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
kolom. Terdapat dua
yang terbuat dari
sudh dipengaruhi gaya
ntuk bulat. Kolom
kolom beton. Kolom
Pintu pada Ist
berfungsi sebagai vent
macam. Warna pada
Material pintu kayu ja Sum
Gam Sum
Istana Deli berbentuk persegi. Pada pintu terda
ventilasi pintu. Bentuk tebok pintu di Istana D
da pintu di Istana Deli yaitu warna kuning, hi
u jati.
Gambar 2.63. Kolom melayu Deli Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
ambar 2.64. Pintu samping Istana Deli Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
erdapat tebok yang
na Deli
Jenis jendela
jenis tingkap digunaka
kamar baik raja maupun G Sum
Gamba Sum
ndela pada melayu Deli ada dua, yaitu tingkap dan
unakan pada kamar putri. Jenis kwari diguna
upun keluarga raja lainnya. Pada jendela juga te Gambar 2.65. Pintu dapur bersih
Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
bar 2.66. Jendela tingkap pada kamar putri Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
dan kwari. Jendela
unakan pada seluh
Material dindi
Dinding diberi warna
ditempel di dinding. Gambar 2.
Gam Sum
Gambar Sum
dinding pada Istana Deli adalah papan yang di
rna kuning. pada dinding ruang utama terdapa
.
bar 2.67. Jendela kwari pada kamar keluarga sult Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
ambar 2.68. Dinding papan Istana Deli Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
bar 2.69. Ornamen Dinding papan Istana Deli Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
disususn vertikal.
pat ornamen yang sultan
Mater
ornamen dengan warna
Arah orienta
Belanda. material tangga
Bentuk dan ornamen p
G
terial lantai Istana Deli adalah marmer. Pada
arna biru,merah, hijau.
ntasi tangga utama Istana Deli sudah dipeng
angga beton dan marmer. Pada tangga terdapat
n papan tebukan di Istana Deli beragam. Gambar 2.70. Lantai Istana Deli Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
Gambar 2.71. Tangga utaman Istana Deli Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
Pada lantai diberi
ngaruhi arsitektur
Gambar 2. Sum
Gambar 2.73. Sum
Gambar 2.74. Sum
r 2.72. Papan tebukan pada tangga Istana Deli Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
2.73. Papan tebukan pada serambi Istana Deli Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
2.74. Papan tebukan pada tangga Istana Deli Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
li
2.10. Arsitektur Melayu
Pada tahun 1723, r
Tuanku Umar Johan.
Pada masa sult
Serdang mengalami ke
kota Galuh.
Gambar 2.75. Istana
Sum
Gambar 2.76. Istana Sum
elayu Serdang
hun 1723, raja pertama kesultanan Serdang dipim
n.
sultan Sulaiman Syariful Alamsyah, sultan Serda
i kemakmuran. Tahun 1894 sulta Sulaiman istana stana Bogok sultan Serdang, Rantau Panjang, Pant
Deli Serdang 1728-1896 Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com
stana Darul Arif, kota Galuh, Perbaungan (1896-Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com
pimpin oleh
rdang ke-V
stana Serdang ke , Pantai labu,
Pada tahun 1901, sul
dikenal sebagai Mesji
Istana kesultana
2000 dibangun sebuah r Gam
Sum Gambar 2.77. Ge
Sum
hun 1901, sultan Sulaiman juga mendirikan sebuah e
sjid Raya Sulaimaniyah.
tanan Serdang di hancurkan pada masa revolusi
buah replika istana Serdang di Sergai. ambar 2.78. Mesjid raya Sulaimaniyah Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com
2.77. Gerbang Istana Darul Arif, kota Galuh, Perbaun Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com
buah esjid yang
Gam Sum
Gamba Sum
ambar 2.79. Replika Istana Serdang Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
Istana Serdang
denahnya. Terdapat le
Tiang pada ista
berbeda ukuran. Tiang
tiangnya terbuat dari be Gam
Sum
G Sum
dang menggunakan bentuk atap Lima yang dap
t lebah bergantung pada lisplang atap.
istana Serdang berbentuk persegi. Terdapat dua
ang pada serambi terbuat dari kayu, dan pada rua
ri beton.
ambar 2.82. Atap lima Istana Serdang Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
Gambar 2.83. Lebah bergantung Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
dapat terlihat pada
dua tiang yang
Bentuk pintu I
pintu diberi ventilasi
namun terdapat perbed Ga Sum
Gam Sum
ntu Istana Serdang persegi dan pintu diberi war
asiyang berbentuk persegi. Bentuk jendela m
bedaan pada ventilasinya.
Gambar 2.84. Tiang Istana Serdang Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
ambar 2.85. Tiang beton Istana Serdang Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
arna hijau. Diatas
Terdapat orna
keliling dinding. Lant Sum
namen pada dinding Istana Serdang. Ornamen
ntai yang digunakan Istana Serdang adalah kera Gambar 2.86. Pintu Istana Serdang
Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
Gambar 2.87. Jendela Istana Serdang Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
en tersebut dibuat
Tangga pada I
berorientasi pada sam Gam Sumbe
Gam Sumbe
Gambar 2.90. T
da Istana Serdang memiliki 2 arah orintasi, yait
samping jalan dan tangga kedua berorientasi pada ambar 2.88. Ornamen pada dinding
Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
ambar 2.89. Lantai Istana Serdang Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
2.90. Tangga utama berorientasi pada samping j
aitu tangga utama
pada depan jalan.
Tangga terbua
papan tebukan. Papan t
Warna papan tebukan pa
bunga-bunga yang di t Gambar 2.
Sum
buat dari beton yang diberi lantai keramik. Pada t
an tebukan pada tangga Istana Serdang terbuat da
an pada Istana serdang adalah warna kuning. Te
di tempel-tempel pada dinding papan tebukan (g bar 2.91. Tangga berorientasi pada depan jalan
Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
Gambar 2.92. Papan tebukan tangga Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
da tangga terdapat
at dari besi.
. Terdapat motif
Pada masa kerajaan, put
khusus. Tempat terse
tidur para putri raja ya
(gambar 2.93).
Tabel 2.1 akan mengg
Langkat, melayu Deli Sum
n, putri-putri raja di di lindungi dan di tempatkan di
rsebut diberi nama maligai. Maligai merupakan ka
yang ditempatkan pada menara atau puncak ba
ggambarkan secara singkat elemen-elemen arsi
eli, dan melayu Serdang. Gambar 2.93. Maligai
Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)
kan ditempat yang
kan kamar tempat
k bangunan Istana.
No.
1
Elemen Arsitektur
Atap
Bentuk
Teban layar
Lebah bergantung
Tabel 2.1. Elemen Arsitektur Melayu La
Arsitektur Melayu Langkat
Lima
Pucuk rebung
u Langkat, Deli, dan Serdang
Arsitektur Melayu Deli
Kombinasi kuba dan lima
Tidak ada
Pucuk rebung
Arsitektur Melayu Serdang
Lima
Tidak ada
2. Plafond plafond
3.
Daun sayap
Tiang
D
Ornamen
Tiang Bulat dari beton
Detail ornamen Pucuk Rebung
Tiang
Tidak ada
ang bulat dari kayu dengan kombinasi beton
Tiang beton
Tidak ada
Tiang persegi dari kayu
4. Pintu Bentuk
Pe
Tebok
Persegi dari kayu bewarna cokela
Ornamen julun kacang
Persegi
Persegi
Ornamen bunga melur
Persegi
5.
6.
Jendela
Bentuk
Tebok
Lantai Jenis material
Persegi
Ornamen bunga hutan
Keramik
Persegi
Marmer
Persegi
7.
8
Dinding
Material
Dindi
Ornamen
Dindi
Tangga
inding bata dengan Ornamen pokok koloan
inding bata dengan Ornamen pucuk rebung
Dindi
Tangga Utama
Dinding papan
inding papan dengan ornamen bunga
Tangga Utama
Dinding bata
Papan tebukan
9.
10.
11.
12.
Panca persada
Maligai
-Tidak ada
Tampak Istana Langkat
Denah Istana Langkat
Tidak ada
Tampak Istana Deli
Denah Istana Deli
Tidak ada
Tampak Istana Serdang