ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN INISIAL TN.
RM
DENGAN DIAGNOSA MEDIS OSTEOARTHRITIS
Nama Pasien (Inisial)
: Tn. RM
Ruang/Kamar : SHKJ 4 kanan 4211 bed 1
No. MR : 10198536
Tanggal Masuk : 26 November 2010 Tanggal
Pengkajian
: 26 November 2010 – 2 Desember 2010
Diagnosa Medis : Osteoarthritis
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama (Inisial) : Tn. Rm 2. Jenis kelamin : Laki - laki
3. Umur/tgl. lahir : 1 Januari 1955 (55 tahun) 4. Status Perkawinan : Sudah menikah
5. Agama : Islam
6. Suku/ bangsa : Toraja/ Indonesia
7. Pendidikan : SMP
8. Pekerjaan : Wiraswasta dibidang perbengkelan
9. Alamat : Malinda KPR Polri Km. 10 Rt 02/II, Papua
B. Identitas penanggung
1. Nama lengkap (Inisial) : Ny. ES 2. Jenis kelamin : Perempuan
3. Pekerjaan : Karyawan asuransi
4. Hub. dengan klien : Penanggung jawab asuransi
II. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama : Tn. RM mengatakan sering sakit pada sendi lutut kiri dan bahu kanan terutama saat digerakan pertama kali ketika hendak memulai aktifitas
2. Riwayat keluhan utama
a. Mulai timbulnya keluhan : Kurang lebih 1 tahun yang lalu b. Sifat keluhan : Hilang timbul
c. Lokasi : Sendi lutut kiri dan bahu kanan d. Keluhan lain yang menyertai : Sakit kepala dan tulang punggung e. Faktor pencetus yang menimbulkan serangan :
Pada saat beraktifitas lama (misal mengendarai mobil), mengangkat beban berat dan pada saat hendak memulai beraktifitas.
f. Apakah keluhan bertambah/berkurang pada saat-saat tertentu (saat-saat mana)
Menurut Tn. RM Keluhan bertambah pada saat baru memulai aktivitas dan mulai menggerakkan sendi (misal bangun tidur atau jongkok), pada saat beraktifitas lama, dan mengangkat beban berat. Sedangkan keluhan berkurang pada saat klien beristirahat (misal duduk dan tidur)
g. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan Memijat - mijat bagian yang sakit dan istirahat (tidur)
3. Alergi : ya/tidak Alergi terhadap : Tidak ada Reaksi : Tidak ada Tindakan : Tidak ada
4. Kebiasaan :
- Merokok (berapa batang /bungkus sehari) : Klien tidak merokok
- Minum alkohol : Klien tidak minum alkohol
Lamanya : Tidak ada
Lamanya : 30 tahun
- Minum obat-obatan : Klien tidak minum obat – obatan dalam jangka panjang
Lamanya : Tidak ada
III.Riwayat Keluarga`/ Genogram (diagram 3 generasi)
Analisa keadaan kesehatan keluarga dan faktor resiko. Buat pada lembar lain.
IV. Pemeriksaan Fisik 1. Tanda-tanda vital
29 November 2010 (pukul 11.40)
- Tekanan darah : 140/80 MmHg - Nadi :100x/menit - Pernapasan : 24x/ menit - Suhu badan : 36,6° C
30 November 2010 (pukul 12.25)
- Tekanan darah : 130/80 MmHg - Nadi :76x/menit - Pernapasan : 20x/ menit - Suhu badan : 36,4° C
1 Desember 2010 (pukul 10.30)
- Tekanan darah : 130/80 MmHg - Nadi : 72x/menit - Pernapasan : 20x/ menit - Suhu badan : 36,4° C
Tgl 2 Desember 2010 (pukul 18.30)
2. Kepala dan leher
- Bentuk : Simetris, kepala maupun leher - Tyroid : Tidak terdapat pembesaran KGB
- Suara : Klien mengeluarkan kata – kata dengan jelas - Denyut nadi karotis : Teraba
- Vena jugularis : Teraba
- Penyebaran rambut : Merata, tampak banyak uban
- Sakit kepala : Jarang dirasakan (biasanya saat tekanan darah meningkat)
- Pusing : Tidak
3. Penglihatan
- Bentuk mata : Simetris terhadap wajah
- Ketajaman : Kurang baik sehingga membutuhkan alat bantu penglihatan
- Konjungtiva : Tidak anemis
- Pupil : Isokor (kanan dan kiri)
- Sklera : Tidak ikterus, tampak adanya arteri
- Pakai kaca mata : Iya (Hipermetropi, menggunakan kacamata +2) - Penglihatan kabur : Tidak
- Diplopia : Tidak
- Nyeri : Tidak
- Peradangan : Tidak
- Pernah operasi : Tidak
4. Pendengaran
- Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri
- Gangguan pendengaran : Tidak
- Nyeri : Tidak
- Peradangan : Tidak
- Tinnitus : Tidak
5. Tenggorokan dan mulut
- Keadaan gigi : Terdapat 1 tambalan gigi, tidak ada pendarahan digusi, gigi terlihat bersih dan jumlah gigi lengkap (32 buah)
- Keadaan lidah : Tidak tampak adanya pendarahan
- Caries : Tidak
- Memakai gigi palsu : Tidak
- Bentuk bibir : Simetris
- Keadaan bibir : Agak kering
- Gangguan bicara : Tidak
- Gangguan menelan : Tidak
- Pembesaran kelenjar leher : Tidak
6. Pernapasan
Inspeksi
- Bentuk thorax : Simetris kanan dan kiri
- Pernapasan : Tampak teratur dan tidak kesulitan untuk bernapas
Perkusi
- Cairan : Tidak terdapat cairan berlebih dalam paru - Udara : Bunyi paru terdengar timpani (normal) - Massa : Tidak teraba adanya masa maupun benjolan
Auskultasi
- Ekspirasi : Terdengar normal (suara napas bersih) - Ronchi : Tidak terdengar bunyi ronchi
- Wheezing : Tidak terdengar bunyi wheezing - Krepitasi : Tidak terdengar bunyi krepitasi - Clubbing Finger : Tidak tampak adanya clubbing finger
7. Pencernaan
Inspeksi
- Turgor kulit : Sudah keriput dan kekenyalan kurang (karena sudah tua) - Keadaan bibir
Basah : Ya
Pecah : Terlihat agak kering - Keadaan rongga mulut
Warna Mukosa : Merah muda
Luka/ perdarahan : Tidak ada luka maupun pendarahan Tanda-tanda radang : Tidak tampak tanda – tanda radang Keadaan gusi : Baik, tidak tampak adanya pendarahan - Keadaan abdomen
Warna kulit : Tidak pucat, penyebaran warna kulit merata
Luka : Tidak ada luka maupun bekas luka
- Peristaltik usus yang nampak
Pembuluh darah kapiler yang nampak : Tidak ada pembuluh kapiler yang nampak Pembesaran : Tidak ada pembesaran hepar atau kelenjar, tidak terdapat benjolan Keadaan rektal
Luka : Tidak ada luka
Perdarahan : Tidak tampak pendarahan Hemmoroid : Tidak
Auskultasi
- Bising usus : 12x/ menit (normal 5 - 30x/menit)
- Bunyi vaskuler : Tidak terdengar bunyi vaskuler (normal tidak terdengar) - Bunyi peristaltik : Terdengar jelas menggunakan stetoskop (normal) - Bunyi jantung janin : Tidak ada
Perkusi
- Cairan : Tidak terdengar adanya cairan berlebih diabdomen - Udara : Bunyi terdengar timpani (normal)
- Massa : Tidak teraba adanya massa atau benjolan
Palpasi
- Tonus otot : Sedikit tahanan pada sepergerakan sendi (normal) - Nyeri : Tidak terasa nyeri
- Massa : Tidak teraba adanya massa atau benjolan 8. Cardiovaskuler
Inspeksi
- Kesadaran : Compos mentis
- Bentuk dada : Simetris funnel chest (normal)
- Bibir :
pucat/ sianosis : Tidak pucat / sianosis, agak kering
- Kuku :
Biru/ pucat : Kuku berwarna merah muda Capillary Refill : < 3 detik (normal)
- Tangan :
edema/ tidak : Tidak edema
edema/ tidak : Tidak edema
- Sendi :
edema/ tidak : Ada sedikit pembengkakan pada lutut kiri
Palpasi
- Ictus cordis/Apical Pulse : Teraba
- Vena jugularis : Teraba
Perkusi
- pembesaran jantung : Tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi
- BJ I : Terdengar lebih kuat dari BJ II (normal) - BJ II : Terdengar lebih lemah dari BJ I (normal) - Murmur : Tidak terdengar adanya murmur
9. Persyarafan
- Tingkat kesadaran : Compos mentis GCS (E/M/V): E=4, M=6, V=5 (normal) - Kejang : Tidak kejang Jenis : Tidak ada
- Jenis kelumpuhan : Tidak lumpuh - Parasthesia : Tidak parasthesia
- Koordinasi gerak : Baik, tidak ada kesulitan bergerak (normal)
10. Musculoskeletal
- Nyeri otot : Tidak ada
- Refleksi sendi : Agak kaku terutama bagian kaki kiri dan bahu kanan
- Kekuatan otot : 4 (dari rentang 1 - 5) - Atropi / hyperthropi : Tidak ada
11. Kulit/ Integumen
- Rash : Tidak ada ruam
- Lesi : Tidak ada lesi
- Turgor : Menurun kekenyalannya karena faktor usia lanjut
- Warna : Tidak pucat, kemerahan (hitam)
- Kelembaban : Tampak agak kering
- Petechie : Tidak tampak adanya petechie
12. Reproduksi
Pria
- Pembesaran prostat : Tidak ada pembesaran prostat
- Lain-lain : Tidak ada riwayat penyakit tertentu berkaitan dengan reproduksi
V. Pola kegiatan Sehari-hari (ADL) 1. Nutrisi
- Kebiasaan :
Pola makan : Teratur namun jarang sekali makan daging selama 20 tahun, hampir selalu mengkonsumsi protein nabati, sayuran, serta banyak minum air putih.
Frekuensi makan : Tiga kali sehari
Nafsu makan : Baik
Makanan pantangan : Tidak
Jenis minuman dan makanan yang tidak disukai : Tidak ada yang spesifik (Sejauh ini bisa makan semua jenis makanan)
- BB : 53 kg TB : 153 cm
- Perubahan selama sakit : Melakukan aktifitas terbatas karena sering sakit pada sendi lutut dan bahu kiri, juga sering sakit kepala dan punggung.
2. Eliminasi
- Buang air kecil (BAK) a. Kebiasaan
Frekuensi dalam sehari : 8 – 10 kali
Warna : Kuning jernih
Bau : Menyengat (normal) Jumlah/ hari : b. Perubahan selama sakit : Tidak ada yang spesifik (normal) - Buang air besar (BAB)
a. Kebiasaan : Teratur Frekuensi dalam sehari : 2-3 kali sehari
Warna : Coklat (normal)
Bau : Khas (normal)
Konsistensi : Padat (normal)
b. Perubahan selama sakit : Tidak ada yang spesifik (normal)
3. Olah raga dan Aktivitas
- Kegiatan olah raga yang disukai : Jalan kaki atau jogging - Apakah olah raga dilaksanakan secara teratur : Tidak
4. Istirahat dan tidur
- Tidur malam : 21.00
- Bangun : 04.30
- Apa yang dapat menolong untuk tidur nyaman: Tidak ada yang spesifik (langsung tidur)
VI. Pola Interaksi Sosial
- Siapa orang yang penting/ terdekat : Keluarga (istri)
- Organisasi sosial yang diikuti : KKSS (Kelompok Keluarga Sulawesi Selatan)
- Jika mempunyai masalah apakah dibicarakan dengan orang lain yang dipercayai/
Terdekat : Iya, dengan keluarga
- Bagaimana klien mengatasi suatu masalah dalam keluarga : Saling mengerti dan berdiskusi atau bermusyawarah
- Bagaimana interaksi dalam keluarga : Baik
VII. Kegiatan Sosial
- Keadaan rumah dan lingkungan : Bersih dan nyaman (dekat dengan pegunungan)
- Status rumah : Milik sendiri
- Cukup / tidak : Cukup
- Bising / tidak : Tidak (tenang)
- Banjir / tidak : Tidak
VIII. Kegiatan Keagamaan
- Ketaatan menjalankan ibadah : Iya (shalat 5 waktu) - Keterlibatan dalam organisasi keagamaan : Tidak
IX. Keadaan Psikologis Selama Sakit
- Persepsi klien terhadap keadaan kesehatannya: Menurut klien kesehatan itu penting dan harus selalu dijaga
- Pola interaksi dengan tenaga kesehatan dan lingkungannya: Baik, terlihat terbuka dan ramah dengan tenaga kesehatan lainnya
a. Pemeriksaan Darah Jika ada dilampirkan b. Pemeriksaan faeces
Jika ada dilampirkan c. Pemeriksaan urine
Jika ada dilampirkan
Diagnostik Test
- Pada pemeriksaan arthroskopi tampak fibrilasi pada kartilago
X. Penatalaksanaan/pengobatan
- klien mendapatkan resep obat dari dokter antara lain: 1. Pariet (PO) 20 mg 1x1
2. Artrodar (PO) 50 mg 2x1 3. OA Forte (PO) 500 mg 2x1 4. Ex Forge (PO) 80 mg/5ml 1x1 5. Cereblex (PO) 100 mg 2x1 6. Methycobal (PO) 500 mg 2x1 7. Voltaren Gel (Tropikal) 50 gr
- Klien melakukan fisioterapi dengan fisioterapist 2x sehari tiap pagi dan sore
- Klien tidak mempunyai riwayat sakit berat tertentu disamping penyakitnya (osteoarthritis) saat ini
ANALISA DATA
Nama Klien/Umur : Tn. Rm (55 tahun)
Ruang/No Kamar/Bed : SHKJ 4 kanan 4211 bed 1
Nomor MR : 10198536
Tgl
Data Subjektif (DS) (Keluhan Pasien + laporan
keluarga)
Data Objektif (DO) (hasil observasi, pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnostik)
Masalah Keperawatan (Kesimpulan DS dan
DO)
Diagnosa Keperawatan (PES)
29/11/10 - Klien mengatakan nyeri dibagian lutut kiri dan bahu kanannya
- Wajah klien tampak menahan nyeri
P= nyeri bertambah saat beraktifitas seperti jongkok
Q= nyeri tajam seperti tertusuk – tusuk pisau R= nyeri dirasakan pada
lutut kiri dan bahu kanan S= skala nyeri 4 dari 1-10 T= nyeri dirasakan kontinu
Nyeri kronis Nyeri kronis berhubungan dengan kerusakan tulang rawan sendi (terjadinya osteofit dan fibrilasi pada karligo) ditandai dengan klien mengatakan nyeri dibagian lutut kiri dan bahu kanannya, wajah klien tampak menahan nyeri, dengan: P = nyeri
sejak 1 tahun lalu sebelum masuk RS - Vital Sign:
BP : 140/90 MmHg P : 100x/menit RR : 24x/menit T : 36,6 °C - Klien mengalami
diaphoresis
- Klien tampak memijat – mijat lutut kiri dan bahu kanannya saat dilakukan pengkajian
- Gambaran radiologi foto X-Ray konvensional lutut tampak osteofit pada pinggir sendi (osteoarthritis)
- Pada pemeriksaan
arthroskopi tampak fibrilasi pada kartilago
seperti jongkok, Q= nyeri tajam seperti tertusuk – tusuk pisau, R= nyeri dirasakan pada lutut kiri dan bahu kanan, S= skala nyeri 4 dari 1-10, T= nyeri dirasakan kontinu sejak 1 tahun lalu sebelum masuk RS, vital Sign: BP : 140/90 MmHg, P: 100x/menit, RR: 24x/menit, T: 36,6 °C, klien mengalami diaphoresis dan tampak memijat – mijat lutut kiri dan bahu kanannya saat dilakukan pengkajian
30/11/10 - Pasien berulang kali menanyakan ”Apa jenis
- Klien tampak kebingungan ketika ditanya mengenai
Ketidakefektifan manajemen regimen
penyakit saya, sus ?”, apa penyebabnya?” selama pengkajian dilakukan
penyakitnya
- Klien tidak dapat menjawab pertanyaan mengenai
penyebab dan terapi penyakit yang yang dijalaninya
terapeutik terapeutik berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan klien mengenai proses penyakit serta terapi yang dijalaninya.ditandai dengan Pasien berulang kali menanyakan ”Apa jenis penyakit saya, sus ?”, apa penyebabnya?” selama pengkajian dilakukan, klien tampak kebingungan ketika ditanya mengenai
penyakitnya, klien tidak dapat menjawab pertanyaan mengenai penyebab dan terapi penyakit yang yang dijalaninya
1/12/10 - Klien mengeluh persendian bahu kanan terasa kaku dan sulit digerakkan setelah bangun tidur - Klien mengatakan sulit
- Klien terlihat memijat - mijat bahunya ketika baru bangun tidur
- Klien berusaha melakukan teknik relaksasi dengan cara
mengambil benda – benda berat disekelilingnya
meregangkan bahunya - Klien memberi minyak urut
ke bahunya
sendi serta melemahnya kekuatan otot ditandai dengan Klien mengeluh persendian bahu kanan terasa kaku dan sulit digerakkan setelah bangun tidur, klien mengatakan sulit mengambil benda – benda berat disekelilingnya, klien terlihat memijat - mijat bahunya ketika baru bangun tidur, klien berusaha
melakukan teknik relaksasi dengan cara meregangkan bahunya, klien memberi minyak urut ke bahunya
2/12/10 - Klien mengatakan takut jatuh kalau berjalan jauh sehingga malas keluar rumah sakit
- Klien terlihat berhati – hati ketika berjalan
- Klien selalu berada di Rumah Sakit dan jarang keluar
- Klien lebih suka tidur di
banding berjalan - Klien terlihat kesulitan
ketika berjalan dengan cara menyeret – nyeret kakinya - Klien memegang tembok
atau benda – benda
disekitarnya ketika berjalan
klien mengatakan takut jatuh kalau berjalan jauh sehingga malas keluar rumah sakit, Klien terlihat berhati – hati ketika berjalan, selalu berada di rumah sakit dan jarang keluar, lebih suka tidur di banding berjalan, terlihat kesulitan ketika berjalan dengan cara menyeret – nyeret kakinya, memegang tembok atau benda – benda disekitarnya ketika berjalan
Nama Klien/Umur : Tn. Rm (55 tahun)
Ruang/No Kamar/Bed : SHKJ 4 kanan 4211 bed 1
Nomor MR : 10198536
No Tanggal Dx. Keperawatan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Tujuan Kriteria
Evaluasi Intervensi Rasional
1 29/11/10 Nyeri kronis
berhubungan dengan kerusakan tulang rawan sendi (terjadinya osteofit dan fibrilasi pada karligo) ditandai dengan klien
mengatakan nyeri dibagian lutut kiri dan bahu kanannya, wajah klien tampak menahan nyeri, dengan: P = nyeri bertambah saat
beraktifitas seperti jongkok, Q= nyeri tajam seperti tertusuk – tusuk pisau, R= nyeri
Nyeri n ekspresi rileks. - Pasien tidak
mengeluh nyeri. - TTV dalam
Mandiri :
- Kaji intensitas, lokasi, radiasi, durasi dan faktor penyebab nyeri muncul dan hilang - Ajarkan teknik
relaksasi dan distraksi seperti deep
breathing exercise - Berikan posisi yang
nyaman kepada pasien seperti posisi supine, semi fowler pada klien - Monitor TTV
Kolaborasi :
- Untuk keefektifan dalam penanganan nyeri pasien
- Mengalihkan perhatian pasien dari rasa nyeri
-- Untuk memberikan rasa nyaman pada pasien
- Untuk memantau adanya perubahan TTV
No Tanggal Dx. Keperawatan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Tujuan Kriteria
Evaluasi Intervensi Rasional dirasakan pada lutut
kiri dan bahu kanan, S= skala nyeri 4 dari 1-10, T= nyeri dirasakan kontinu sejak 1 tahun lalu sebelum masuk RS, vital Sign: BP : 140/80 MmHg, P: 100x/menit, RR: 24x/menit, T: 36,6 °C, klien mengalami diaphoresis dan tampak memijat – mijat lutut kiri dan bahu kanannya saat dilakukan
pengkajian
rentang normal
- Berikan obat pereda nyeri
nyeri.
2 30/11/12 Resiko tinggi cidera
berhubungan dengan faktor usia yang sudah lanjut yang
Klien dapat mem-pertahank
- Klien bebas dari cedera jaringan lunak atau
Mandiri
- Pasang bedrail pada tempat tidur klien - Kendalikan
- Menjaga keselamatan fisik klien
No Tanggal Dx. Keperawatan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Tujuan Kriteria
Evaluasi Intervensi Rasional mengakibatkan
penurunan
fungsi tulang dan sendi ditandai dengan klien mengatakan takut jatuh kalau berjalan jauh sehingga malas keluar rumah sakit, Klien terlihat berhati – hati ketika berjalan, selalu berada di rumah sakit dan jarang keluar, lebih suka tidur di banding berjalan, terlihat kesulitan ketika berjalan dengan cara menyeret – nyeret kakinya, memegang tembok atau benda – benda disekitarnya
an bahaya yang ada, seperti menghindari lantai licin, jangan menaruh keset kaki licin sembarangan - Anjurkan pasien untuk
bangkit berdiri dari tempat duduk atau tempat tidur dengan perlahan
- Anjurkan klien menggunakan alat bantu yang dibutuhkan seperti tongkat
(apabila dibutuhkan)
Kolaborasi
- Anjurkan teman atau
bahaya akan mengurangi resiko cedera.
- Berdiri maupun berjalan perlahan akan
Menurunkan resiko cedera
- Penggunaan alat bantu seperti tongkat akan mengurangi resiko cedera pada klien
No Tanggal Dx. Keperawatan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Tujuan Kriteria
Evaluasi Intervensi Rasional
ketika berjalan keluarga klien untuk
menemani klien disaat –
saat tertentu (misal saat pergi jalan - jalan)
keamanan pasien ketika beraktifitas
3 1/12/10 Intoleran aktivitas
berhubungan dengan faktor usia yang sudah lansia yang
mengakibatkan penurunan
fungsi tulang dan sendi serta
melemahnya kekuatan otot ditandai dengan Klien mengeluh persendian bahu kanan terasa kaku dan sulit digerakkan setelah bangun tidur, klien
Klien yang lebih tinggi dari
Mandiri
- Edukasi kepada klien mengenai faktor – faktor penyebab intoleransi aktivitas - Anjurkan klien untuk
istirahat tirah baring atau duduk bila diperlukan
- Bantu klien bergerak mandiri dengan bantuan seminimal mungkin
- Dorong klien mempertahankan
- Klien tahu mengenai faktor – faktor penyebab
intoleransi aktifitas
- Untuk mencegah kelelahan dan mempertahankan kekuatan
- Menaikan fungsi sendi, kekuatan otot, dan stamina umum
No Tanggal Dx. Keperawatan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Tujuan Kriteria
Evaluasi Intervensi Rasional mengatakan sulit
mengambil benda – benda berat
disekelilingnya, klien terlihat memijat - mijat bahunya ketika baru bangun tidur, klien berusaha melakukan teknik relaksasi
dengan cara
meregangkan bahunya, klien memberi minyak urut ke bahunya
mobilitas yang mungkin (pergerakan tidak sendi
kaku)
posisi tegak, duduk tinggi, dan berjalan - Berikan lingkungan
yang aman dan menganjurkan untuk menggunakan alat bantu seperti tongkat
Kolaborasi
- Berikan obat – obatan sesuai dengan indikasi - Melakukan fisioterapi yang diperlukan sesuai dengan indikasi
- Menghindari cedera akibat kecelakaan
- Untuk menekan inflamasi sistemik
- Untuk melatih sistem otot
4
2/12/10 Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
Manajeme n regimen terapeutik efektif
- Pasien dapat memahami proses penyakit dan pengobatann
Mandiri :
- Berikan pendidikan kesehatan berkaitan dengan penyakit yang
No Tanggal Dx. Keperawatan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Tujuan Kriteria
Evaluasi Intervensi Rasional klien mengenai proses
penyakit serta terapi yang
dijalaninya.ditandai dengan Pasien berulang kali
menanyakan ”Apa jenis penyakit saya, sus ?”, apa penyebabnya?” selama pengkajian dilakukan, klien tampak kebingungan ketika ditanya mengenai penyakitnya, klien tidak dapat menjawab
pertanyaan mengenai penyebab dan terapi penyakit yang yang dijalaninya - Berikan pendidikan
kesehatan kepada pasien mengenai pola hidup yang sehat dan kaitannya dengan penyakit.
- Diskusi dengan pasien dan keluarga pasien tentang terapi yang dijalaninya
- Memotivasi pasien untuk mempunyai pola hidup sehat
CATATAN PERKEMBANGAN KLIEN
Nama Klien/Umur : Tn. Rm (55 tahun)
Ruang/No Kamar/Bed : SHKJ 4 kanan 4211 bed 1
Nomor MR : 10198536
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN PERKEMBANGAN Nama &Td. Tangan 1 29/11/10 Nyeri kronis berhubungan dengan
kerusakan tulang rawan sendi
(terjadinya osteofit dan fibrilasi pada karligo) ditandai dengan klien mengatakan nyeri dibagian lutut kiri dan bahu kanannya, wajah klien tampak menahan nyeri, dengan: P = nyeri bertambah saat beraktifitas seperti jongkok, Q= nyeri tajam seperti
S: Klien mengatakan nyeri dibagian lutut kiri dan bahu kanannya
O: Wajah klien tampak menahan nyeri
P = nyeri bertambah saat beraktifitas seperti jongkok Q= nyeri tajam seperti tertusuk – tusuk pisau
R= nyeri dirasakan pada lutut kiri dan bahu kanan S = skala nyeri 4 dari rentang 1-10
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN PERKEMBANGAN Nama &Td. Tangan tertusuk – tusuk pisau, R= nyeri
dirasakan pada lutut kiri dan bahu kanan, S= skala nyeri 4 dari 1-10, T= nyeri dirasakan kontinu sejak 1 tahun lalu sebelum masuk RS, vital Sign: BP : 140/80 MmHg, P: 100x/menit, RR: 24x/menit, T: 36,6 °C, klien mengalami diaphoresis dan tampak memijat – mijat lutut kiri dan bahu kanannya saat dilakukan pengkajian
- Vital Sign:
BP : 140/90 MmHg P : 100x/menit RR : 24x/menit T : 36,6 °C
- Klien mengalami diaphoresis
- Klien tampak memijat – mijat lutut kiri dan bahu kanannya saat dilakukan pengkajian
- Gambaran radiologi foto X-Ray konvensional lutut tampak osteofit pada pinggir sendi (osteoarthritis) - Pada pemeriksaan arthroskopi tampak fibrilasi
pada kartilago
A: Masalah belum teratasi
P:
Mandiri :
- Kaji intensitas, lokasi, radiasi, durasi dan faktor penyebab nyeri muncul dan hilang
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN PERKEMBANGAN Nama &Td. Tangan breathing exercise
- Berikan posisi yang nyaman kepada pasien seperti posisi supine, fowler pada klien
- Monitor TTV
Kolaborasi :
- Berikan obat pereda nyeri
I:
08.20 : Memberikan obat untuk sendi Artrodar (50 Mg 2x1)
09.40 :Mengkaji intensitas, lokasi, radiasi, durasi dan faktor penyebab nyeri muncul dan hilang pada lutut kiri dan bahu kanan klien
10.00: Memberikan posisi nyaman kepada klien (posisi supine)
11.00: Memonitor TTV (tekanan darah, pulse, respirasi,
dan suhu)
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN PERKEMBANGAN Nama &Td. Tangan seperti OA Forte per oral (500 Mg 3x1),
Artrodar
per oral (50 Mg 2 x 1)
13.30: Memberikan posisi duduk nyaman kepada klien (posisi fowler 90°)
13.45: Mengajarkan teknik relaksasi deep breathing exercise pada klien
Evaluasi
S: Klien mengatakan nyeri berkurang dari skala 4 menjadi 2 (dari rentang 1- 10),
O: TTV dalam rentang normal, BP: 125/80 MmHg, P=84x/ menit,RR=20x/menit, T: 36,6° C, wajah klien menunjukkan ekspresilebih rileks
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN PERKEMBANGAN Nama & Td. Tangan 2 1/12/10 Resiko tinggi cidera
berhubungan dengan faktor usia yang sudah lanjut yang mengakibatkan penurunan fungsi tulang dan sendi ditandai dengan klien mengatakan takut jatuh kalau berjalan jauh sehingga malas keluar rumah sakit, Klien terlihat berhati – hati ketika berjalan, selalu berada di rumah sakit dan jarang keluar, lebih suka tidur di
S: Klien mengatakan takut jatuh kalau berjalan jauh sehingga
malas keluar rumah sakit
O:
- Klien terlihat berhati – hati ketika berjalan - Klien selalu berada di Rumah Sakit dan jarang
keluar
- Klien lebih suka tidur di banding berjalan - Klien terlihat kesulitan ketika berjalan dengan
cara menyeret – nyeret kakinya
- Klien memegang tembok atau benda – benda disekitarnya ketika berjalan
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN PERKEMBANGAN Nama & Td.Tangan
banding berjalan, terlihat kesulitan ketika berjalan dengan cara menyeret – nyeret kakinya, memegang tembok atau benda – benda disekitarnya ketika berjalan
P: Mandiri
- Pasang bedrail pada tempat tidur klien - Kendalikan lingkungan
dengan menyingkirkan
bahaya yang ada, seperti menghindari lantai licin, jangan menaruh keset kaki licin sembarangan - Anjurkan pasien untuk bangkit berdiri dari tempat
duduk atau tempat tidur dengan perlahan - Anjurkan klien menggunakan alat bantu yang
dibutuhkan seperti tongkat (apabila dibutuhkan)
Kolaborasi
- Anjurkan teman atau keluarga klien untuk menemani klien disaat – saat tertentu (misal saat pergi jalan - jalan)
I:
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN PERKEMBANGAN Nama & Td.Tangan 09.40: Edukasi kepada klien mengenai faktor – faktor
penyebab intoleransi aktivitas
10.20: Menganjurkan klien untuk bangun dari tempat tidur dan berjalan perlahan ketika hendak ke kamar mandi
10.25: Menganjurkan klien untuk menggunakan alat bantu berjalan apabila diperlukan seperti tongkat
untuk berjalan
11.30: Memonitor TTV (tekanan darah, pulse, respirasi,
dan suhu)
12.50: Menemani klien berjalan – jalan kelorong bangsal
13.15: Menganjurkan teman klien untuk lebih sering menemani klien apabila hendak berjalan jauh
Evaluasi
S= Klien mengatakan sudah mengetahui faktor – faktor
penyebab intoleran aktifitas
O= - Klien mampu menjelaskan faktor – faktor penyebab intoleran aktifitas
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN PERKEMBANGAN Nama & Td.Tangan bantuan
A= Masalah teratasi sebagian P= Intervensi dilanjutkan
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN PERKEMBANGAN Nama & Td.Tangan
3 1/12/10
Intoleran aktivitas berhubungan dengan faktor usia yang sudah lansia yang mengakibatkan penurunan fungsi tulang dan sendi serta
melemahnya kekuatan otot ditandai dengan Klien mengeluh persendian bahu
S:
- Klien mengeluh persendian bahu kanan terasa kaku dan sulit digerakkan setelah bangun tidur - Klien mengatakan sulit mengambil benda – benda
berat disekelilingnya
O:
- Klien terlihat memijat - mijat bahunya ketika baru bangun tidur
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN PERKEMBANGAN Nama & Td.Tangan
kanan terasa kaku dan sulit digerakkan setelah bangun tidur, klien mengatakan sulit mengambil benda – benda berat
disekelilingnya, klien terlihat memijat - mijat bahunya ketika baru bangun tidur, klien
berusaha melakukan teknik relaksasi dengan cara
cara meregangkan bahunya
- Klien memberi minyak urut ke bahunya
A: Masalah belum teratasi
P: Mandiri
- Edukasi pasien mengenai faktor penyebab intoleran aktifitas
- Anjurkan klien untuk istirahat tirah baring atau duduk bila diperlukan
- Bantu klien bergerak mandiri dengan bantuan seminimal mungkin
- Dorong klien mempertahankan posisi tegak, duduk tinggi, dan berjalan
- Berikan lingkungan yang aman dan menganjurkan untuk menggunakan alat bantu seperti tongkat
Kolaborasi
- Berikan obat – obatan sesuai dengan indikasi Melakukan fisioterapi yang diperlukan sesuai
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN PERKEMBANGAN Nama & Td.Tangan
08.45:Menganjurkan klien untuk tidak melakukan aktifitas berat dan banyak duduk atau istirahat 11.00: Mengobservasi tanda – tanda vital (tekanan darah, pulse, respirasi, dan suhu)
12.20: Menganjurkan klien untuk makan mandiri dengan bantuan seminimal mungkin
12.30: Mendekatkan benda – benda penting seperti bel
pasien, air minum, dan tissue
12.40: Memberikan edukasi kepada pasien mengenai fakto – faktor penyebab intoleran aktifitas seperti proses pengapuran tulang, faktor usia, dll
13.05: Mengkolaborasikan dengan fisioterapist dengan
memberikan fisioterapi kepada klien Evaluasi
S: Klien mengatakan lebih berani untuk berjalan keluar
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN PERKEMBANGAN Nama & Td.Tangan O : - Klien lebih berani turun dari tempat tidur
- Klien mau diajak keluar kamar
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN PERKEMBANGAN Nama & Td.Tangan
4 2/12/10
Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien
S:
- Pasien berulang kali menanyakan ”Apa jenis penyakit saya, sus ?”, apa penyebabnya?” selama pengkajian dilakukan
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN PERKEMBANGAN Nama & Td.Tangan
mengenai proses penyakit serta terapi yang
dijalaninya. ditandai dengan Pasien berulang kali menanyakan ”Apa jenis penyakit saya, sus ?”, apa penyebabnya?” selama pengkajian dilakukan, klien tampak kebingungan ketika
- Klien tampak kebingungan ketika ditanya mengenai penyakitnya
- Klien tidak dapat menjawab pertanyaan mengenai penyebab dan terapi penyakit yang yang
dijalaninya
A: Masalah belum teratasi
P:
Mandiri :
- Berikan pendidikan kesehatan berkaitan dengan penyakit yang diderita pasien.
- Berikan pendidikan kesehatan kepada pasien mengenai pola hidup yang sehat dan kaitannya dengan penyakit.
- Diskusi dengan pasien dan keluarga pasien tentang terapi yang dijalaninya
I:
No Tanggal Dx. Keperawatan CATATAN PERKEMBANGAN Nama & Td.Tangan 16.10: Mengedukasi klien mengenai proses
penyakitnya, manifestasi, etiologi dan terapi yang dijalaninya
16.30: Mengobservasi tanda – tanda vital (tekanan darah, pulse, respirasi, dan suhu)
17.55: Memberikan obat kepada klien seperti OA Forte
per oraldengan dosis 500 Mg 3x1, Artrodar per oral 50 Mg 2x1, Pariet per oral 20 Mg 2x1, skaligus menjelaskan indikasi pemberiannya
Evaluasi
S: Klien mengatakan lebih memahami proses penyakit
serta terapi yang dijalaninya
O: - Klien bisa menjelaskan penyebab,manifestasi, dari penyakitnya
- Klien dapat menjelaskan indikasi dari resep obat yang diterimanya
A: Masalah teratasi sebagian