Dasar Hukum, Tugas dan Wewenang Lembaga-lembaga Negara
N
o
Lembaga
Nama
Negara
Dasar
Hukum
Tugas dan Wewenang
1 Majelis
Permusyawarata n Rakyat
Pasal 2 UUD 1945 & Pasal 3 UUD 1945
1. Mengubah serta menetapkan UUD. 2. Melantik Presiden serta Wakil Presiden
berdasarkan hasil Pemilu dalam sidang paripurna MPR.
3. Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya setelah Presiden dan atau Wakil Presiden diberikesempatan untuk
menyampaikan penjelasan di dalam sidang paripurna MPR.
4. Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya.
5. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa
jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh hari.
6. Memilih Presiden serta Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua paket calon presiden serta wakil presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang paket calon presiden serta wakil
presidennya meraih suaraterbanyak pertama serta kedua dalam pemilihan sebelumnya, sampai habis masa jabatannya selambat- lambatnya dalam waktu 30 hari.
7. Menetapkan peraturan tata tertib serta kode etik MPR.
2 Dewan Perwakilan Rakyat
Pasal 20 ayat (1) dan (2) UUD 1945, Pasal 22 ayat (2) UUD 1945, Pasal 23 ayat (2) UUD 1945, Pasal 22D ayat (3) UUD 1945, Pasal 22E ayat (2) UUD 1945, Pasal 24B
1. Membentuk undang-undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama
2. Membahas dan memberikan atau tidak memberikan persetujuan terhadap peraturan pemerintah pengganti undang-undang
3. Menerima dan membahas usulan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang diajukan oleh DPD yang berkaitan dengan bidang otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
ayat (3) UUD 1945, Pasal 24A ayat (3) UUD 1945,Pasal 14 ayat (2) UUD 1945, Pasal 11 ayat (2) UUD 1945
daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah dan mengikutsertakan dalam pembahasannya dalam awal pembicaraan tingkat I
4. Mengundang DPD untuk melakukan pembahasan RUU yang diajukan oleh DPR maupun oleh pemerintah sebagaimana dimaksud pada huruf c, pada awal pembicaraan tingkat I
5. Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama dalam awal pembicaraan tingkat I
6. Membicarakan APBN bersama presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD 7. Membahas dan menindaklanjuti hasil
pengawasan yang diajukan oleh DPD terhadap pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan
daerah, sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama
8. Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memperhatikan pertimbangan DPD 9. Membahas dan menindaklanjuti hasil
pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan negara yang disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan
10. Mengajukan, memberikan persetujuan, pertimbangan / konsultasi, dan pendapat 11. Menyerap, menghimpun, menampung dan
menindaklanjuti aspirasi masyarakat
12. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang ditentukan dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan undang-undang
13. Membentuk UUD yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama peraturan pemerintah pengganti UUD
menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan DPD yang berkaitan dengan bidang tertentu dalam pembahasan
14. Menetapkan APBN bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD
pelaksanaan UU, APBN,serta kebijakan pemerintah
16. Memilih anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD 17. Membahas dan menindaklanjuti hasil
pemeriksaan atas pertanggungjawaban
keuangan Negara yang disampaikan oleh BPK 18. Memberikan persetujuan
kepada Peresiden atas pengangkatan dan pemberhentian anggota.
19. Membentuk Undang-Undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama.
20. Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam pemberian amnesti dan abolisi
21. Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal mengangkat duta besar dan menerima penempatan duta besar negara lain 22. Memilih anggota BPK dengan
memperhatikan pertimbangan DPD 23. Membahas dan menindaklanjuti hasil
pemeriksaan atas pertanggung jawaban keuangan negara yang disampaikan oleh BPK 24. Memberikan persetujuan
kepada Presiden atas pengangkatan dan pemberhentian anggota Komisi Yudisial 25. Memberikan persetujuan calon hakim agung
yang diusulkan Komisi Yudisial untuk
ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden 26. Memilih tiga orang hakim konstitusi dan
mengajukannya kepada Presiden untuk diresmikan dengan keputusan Presiden 3 Dewan
Perwakilan Daerah
Pasal 22D ayat (1), (2), (3) UUD 1945, Pasal23F ayat (1) UUD 1945
1. Mengajukan kepada DPR Rancangan Undang-Undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran, dan
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah. DPR kemudian mengundang DPD untuk membahas RUU tersebut..
2. Memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN dan RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama
3. Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota Badan Pemeriksa Keuangan.
pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah,
pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama.
5. Menerima hasil pemeriksaan keuangan negara dari BPK untuk dijadikan bahan membuat pertimbangan bagi DPR tentang RUU yang berkaitan dengan APBN 4 Presiden Pasal 4 ayat (1)
UUD 1945, Pasal 5 ayat (1) dan (2 UUD 1945), Pasal 11 ayat (1) UUD 1945, Pasal 12 UUD 1945, Pasal 13 ayat (1) UUD 1945, Pasal 14 ayat (1) dan (2) UUD 1945, Pasal 15 UUD 1945, Pasal 16 UUD 1945, Pasal 17 ayat 2 UUD 1945, Pasal 20 ayat (2) UUD 1945, Pasal 24A ayat (3) UUD 1945, Pasal 24C ayat (3) UUD 1945
1. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD
2. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat (AD),Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU)
3. Mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Presiden melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi UU. 4. Menetapkan peraturan pemerintah pengganti
undang-undang (dalam kegentingan yang memaksa)
5. Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri
6. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR
7. Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR
8. Menyatakan keadaan bahaya
9. Mengangkat duta dan konsultan. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR
10. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR. 11. Memberi grasi, rehabilitasi dengan
memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung
12. Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR 13. Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda
kehormatan lainnya yang diatur dengan UU 14. Meresmikan anggota Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
15. Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisial (KY) dan disetujui DPR
diusulkan Presiden, DPR, dan Mahkamah Agung
17. Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR. 5 Mahkamah
Agung
Pasal 24 ayat (2) UUD 1945, Pasal 24A ayat (1) UUD 1945, Pasal 24C ayat (3) UUD 1945
1. Mengadili pada tingkat kasasi
2. Menguji peraturan perundang-undangan dibawah undang terhadap undang-undang
3. Memberikan pertimbangan hukum kepada presiden dalam hal permohonan grasi dan rehabilitasi.
4. Mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi
6 Mahkamah
Konstitusi Pasal 24C ayat (1) san (2) UUD 1945
1. Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang keputusannya bersifat final untuk menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewewenangan lembaga Negara yang
kewewenangannya diberikan oleh UUD1945, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum.
2. Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden atau Wakil Presiden menurut UUD 1945.
3. Menguji undang-undang terhadap UUD 19451.
4. Memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945.
5. Memutus pembubaran partai politik
6. Memutus perselisihan tentang hasil pemilu. 7 Komisi Yudisial Pasal 24A ayat
(3)) UUD 1945,Pasal 24B ayat (1) UUD 1945
Mengawasi perilaku hakim
Mengusulkan nama calon hakim agung.
8 Badan Pemeriksa Keuangan
1. Pasal 23E, 23F, 23G Undang-undang dasar 1945
2. Undang-undang Republik
Indonesia nomor 15 tahun 2006 tentang badan pemeriksa
1. Berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan negara (APBN) dan daerah (APBD) serta menyampaikan hasil pemeriksaan kepada DPR dan DPD dan ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.
2. Mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi pengawas internal departemen yang
keuangan sebagai pengganti undang-undang republik
Indonesia nomor 5 tahun 1973 tentang badan pemeriksa keuangan. 3. Undang-undang
republik
Indonesia nomor 15 tahun 2004 tentang
pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
4. Undang-undang republik
Indonesia nomor 1 tahun 2004 tentang
perbendaharaan negara.
5. Undang-undang republik
Indonesia nomor 17 tahun 2003 tentang
keuangan negara. 9 Bank Indonesia Pasal 23D
Undang-Undang Dasar 1945
1. Melaksanakan dan menetapkan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
Daftar kabinet Indonesia
Berikut adalah daftar kabinet pemerintahan Indonesia sejak diproklamasikannya kemerdekaan hingga saat ini.
Era perjuangan kemerdekaan
N
Kabinet Jabatan
Jumlah personil
1 Presidensi al
Ir. Soekarno Presiden 21 orang
2 Sjahrir I
14
November 1945
12 Maret 1946
Sutan Syahrir
Perdana
Menteri 17 orang
3 Sjahrir II 12 Maret
1946
2 Oktober 1946
Sutan Syahrir
Perdana
Menteri 25 orang
4 Sjahrir III 2 Oktober
1946 3 Juli1947
Sutan Syahrir
Perdana
Menteri 32 orang
5
Amir Sjarifuddi n I
3 Juli 1947 11
November 1947
Amir Sjarifuddin
Perdana
Menteri 34 orang
6
29 Januari 1948
Amir Sjarifuddin
Perdana
Menteri 37 orang
7 Hatta I 29 Januari
1948
4 Agustus 1949
Mohammad Hatta
Perdana
Menteri 17 orang
Desember
1948 1949
Prawiranega ra
8 Hatta II 4 Agustus
1949
20
Desember 1949
Mohammad Hatta
Perdana
Menteri 19 orang
Era demokrasi parlementer
N
Kabinet Jabatan
Jumlah
Mohammad Hatta
Perdana Menteri
17 orang
9 Susanto
20
Desember 1949
21 Januari 1950
Susanto Tirtoprodjo
Pjs
Perdana Menteri
10 orang
1
0 Halim
21 Januari 1950
6
Septembe r 1950
Abdul Halim Perdana Menteri
15 orang
1
1 Natsir
6
Septembe r 1950
27 April 1951
Mohammad Natsir
Perdana Menteri
27 April 1951
3 April 1952
Sukiman Wirjosandjojo
Perdana Menteri
20 orang
1
3 Wilopo
3 April 1952
30 Juli
1953 Wilopo
Perdana Menteri
1 4
Ali
Sastroamidj ojo I
30 Juli 1953
Perdana Menteri n Harahap
12 Agustus 1955
24 Maret 1956
Burhanuddin Harahap
Perdana Menteri
24 Maret 1956
9 April 1957
Ali
Sastroamidjoj o
Perdana Menteri
25 orang
1
7 Djuanda
9 April 1957
10 Juli
1959 Djuanda
Perdana Menteri
24 orang
Era Demokrasi Terpimpin
N o
Nama Kabinet
Awal masa kerja
Akhir masa kerja
Pimpinan
Kabinet Jabatan
Jumlah personil
1
8 Kerja I 10 Juli 1959
18 Februari
1960 Ir. Soekarno Presiden 33 orang
1
9 Kerja II
18 Februari 1960
6 Maret
1962 Ir. Soekarno Presiden 40 orang
2
0 Kerja III
6 Maret 1962
13
November 1963
Ir. Soekarno Presiden 60 orang
2
1 Kerja IV
13
November 1963
27 Agustus
1964 Ir. Soekarno Presiden 66 orang
2 I 1964 1966
2 3
Dwikora II
24 Februari 1966
28 Maret
1966 Ir. Soekarno Presiden 132 orang
2 4
Dwikora III
28 Maret
1966 25 Juli 1966 Ir. Soekarno Presiden 79 orang
2 5
Ampera
I 25 Juli 1966
17 Oktober
1967 Ir. Soekarno Presiden 31 orang
2 6
Ampera II
17 Oktober
1967 6 Juni 1968
Jend. Soeharto
Pjs
Presiden 24 orang
Era Orde Baru
N
28 Maret 1973
Jend. Soeharto
Presid
en 24 orang
2 8
Pembangun an II
28 Maret 1973
29 Maret 1978
Jend. Soeharto
Presid
en 24 orang
2 9
Pembangun an III
29 Maret 1978
19 Maret
1983 Soeharto
Presid
en 32 orang
3 0
Pembangun an IV
19 Maret 1983
23 Maret
1988 Soeharto
Presid
en 42 orang
3 1
Pembangun an V
23 Maret 1988
17 Maret
1993 Soeharto
Presid
3 2
Pembangun an VI
17 Maret 1993
14 Maret
1998 Soeharto
Presid
en 43 orang
3 3
Pembangun an VII
14 Maret 1998
21 Mei
1998 Soeharto
Presid
en 38 orang
Era reformasi
N
Akhir masa kerja
Pimpinan
Kabinet Jabatan
Jumlah personil
3 4
Reformasi Pembangu nan
21 Mei 1998
26 Oktober
1999 B.J. Habibie Presiden 37 orang
3
9 Agustus2001 Abdurahman
Wahid Presiden 36 orang
3 6
Gotong Royong
9 Agustus 2001
21 Oktober 2004
Megawati Soekarnoput ri
Presiden 33 0rang
3 7
Indonesia Bersatu I
21 Oktober 2004
22 Oktober 2009
Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden 37 orang
3 8
Indonesia Bersatu II
22 Oktober 2009
2014
Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden 38 orang
39 Kabinet