• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN KELEMBAGAAN MADRASAH DI IND

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERKEMBANGAN KELEMBAGAAN MADRASAH DI IND"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN KELEMBAGAAN MADRASAH

DI INDONESIA

Iva Anisa(201510010311093)

Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang E-mail:Anisa.ieva0512@gmail.com

Abstrak:

Kata madrasah berasal dari bahasa Arab yang merupakan isim makan dari darasa-yadrisu. Secara harfiah, kata ini berarti atau setara maknanya dengan kata Indonesia, “sekolah”. Madrasah mengandung arti tempat, wahana anak mengenyam proses pembelajaran. Maksudnya, di madrasah itulah anak menjalani proses belajar secara terarah, terpimpin, dan terkendali. Dengan demikian, secara teknis madarasah menggambarkan proses pembelajaran secara formal yang tidak berbeda dengan sekolah. Hanya dalam lingkup kultural, madrasah memiliki konotasi spesifik. Di lembaga ini anak memperoleh hal-ihwal atau seluk beluk agama dan keagamaan. Sehingga dalam pemakaiannya kata madrasah lebih dikenal sebagai sekolah agama

Kata madrasah, yang secara harfiah identik dengan sekolah agama, setelah mengarungi perjalanan peradaban bangsa diakui telah mengalami perubahan-perubahan walaupun tidak melepaskan diri dari makna asal sesuai dengan ikatan budaya Islam

Pendidikan madrasah untuk saat ini sudah banyak mengalami kemajuan, sehingga terbentuk seperti sekolah-sekolah modern adapun bentuk-bentuk atau tingkatan-tigkatanya adalah madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah dan Aliyah, dan dengan penbagian-pembagian tingkatan tersebut di yakini mampu mempermudah santri atau pelajar-pelajar yang belajar dimadrasah.

Kemunculan madrasah dipandang menjadi salah satu indikator penting bagi perkembangan positif kemajuan prestasi budaya umat Islam, mengingat realitas pendidikan, sebagaimana terlihat pada fenomena madrasah yang sedemikian maju saat itu, adalah cerminan dari keunggulan capaian keilmuan, intelektual dan kultural yang mampu mengendalikan tingkah laku manusia, sehingga manusia berbuat sebagaimana fitrahnya. Kemunculan madrasah tidak bisa dilepaskan dari gerakan pembaruan Islam,yang dimotori sejumlah intelektual Islam dan organisasi keagamaan islam.

Kata Kunci:Perkembangan Madrasah,Kelembagaan madrasah di Indonesia,Madrasah di Indonesia A.Pendahuluan

Kata madrasah diambil dari akar kata darasa yang berarti belajar. Madrasah adalah isim makan dari kata ini sehingga berarti tempat untuk belajar. Istilah madrasah sering diidentikkan dengan istilah sekolah yang dijalankan oleh sekelompok atau institusi umat Islam (Zaki Badawi, 1980:229).

Madrasah adalah salah satu jenis tempat pendidikan yang ada di Indonesia, adapun sistem pendidikan dalam madrasah adalah mengombinasikan antara pendidikan agama dan pendidikan non agama.Maka jelaslah bahwa madrasah adalah wadah atau tempat belajar ilmu-imu keislaman dan ilmu pengetahuan keahlian lainnya yang berkembang pada zamannya.

Oleh sebab itu madrasah telah menjadi salah satu wujud entitas budaya bangsa Indonesia yang telah menjalani proses sosialisasi yang relatif intensif, dan dalam waktu yang cukup panjang itu telah memainkan peran tersendiri dalam panggung pembentukan peradaban bangsa.

(2)

berkembanglah pola pembelajaran pelajaran Islam yang dikelola denggan sistim “Madrasi”. Sebagaimana dimaklumi bahwa sistim madrasah pertama kali didirikan dan diperkenalkan di dunia Islam adalah madrasah Nidzamiyah di baghdad yang didirikan oleh perdana mentri Nidzamul Mulk seorang penguasa Bani saljuk pada abad II yang salah seorang gurunya adalah Imam Ghazali (ensiklopedia Islam; 3:1994).

Kemudian sistem madrasah ini berkembang ke berbagai kota di negeri Islam antara lain di Kairo (Mesir) berdiri perguruan al-Azhar, di Spayol berdiri perguruan Cordoba dan di India berdiri madrasah Deoban. Dari sini dapat diketahui bahwa madrasah yang kita temukan di Indonesia bukanlah suatu yang indigenius (pribumi) dalam peta dunia pendidikan di Indonesia, dan juga sebagaimana yang ditunjukkan oleh kata “madrasah” itu sendiri yang berasal dari bahasa Arab, secara harfiah kata ini setara maknanya dengan “sekolah”. Berbeda dengan pesantren, yang oleh para peneliti/ilmuwan dipandang sebagai lembaga pendidikan Islam yang memiliki watak indigenius (A.Malik Fadjar, 1998:20).

Madrasah sebagai salah satu bentuk kelembagaan pendidikan Islam memiliki sejarah yang sangat panjang. Ada beberapa pendapat mengenai nunculnya madrasah diantaranya Syalabi (1987: 43) Madrasah pertama kali dirikan pada tahun 459 H oleh Nizam al-Mulk di Baghdad. Hasan Abd ‘Al (1988; 210) Madrasah telah lebih awal berdiri pada abad keempat Hijriyah di Naisabur. Munculnya pendidikan madrasah pada awalnya selain dilatarbelakangi oleh motivasi agama dan motivasi ekonomi, juga motivasi politik. Sebab itu kelembagaan madrasah merupakan formalisasi yang dilakukan pemerintah terhadap sistem pendidikan informil yang telah ada sebelumnya, sisi lain ialah adanya ketentuan-ketentuan yang lebih jelas yang berkaitan dengan komponen-komponen pendidikan dan keterlibatan pemerintah dalam pengelolaan madrasah.

Di Indonesia, madrasah merupakan fenomena moderen yang dimulai sekitar awal abad ke-20. Tidak ada kejelasan hubungan madrasah abad ke 11-12 di timur tengah dengan munculnya madrasah di Indonesia pada awal abad ke-20. Sejarah pertumbuhan madrasah di Indonesia, jika dikembalikan pada situasi awal abad ke-20, dianggap sebagai memiliki latar belakang sejarahnya sendiri, walaupun sangat dimungkinkan ia merupakan konsekuensi dari pengaruh intensif pembaharuan pendidikan Islam di timur tengah masa moderen.(Simanjuntak (1972: 24).

Bahwa masuknya agama Islam tidak mengubah hakekat pengajaran agama yang formil, yang berubah ialah isi agama yang dipelajari, bahasa yang menjadi wahana bagi pelajaran agama itu, serta latar belakang pelajar-pelajar, jadi masih tetap menganut pola hindu. Sejalan dengan itu Karel Steenbrink (1994) mengindikasikan bahwa pendidikan Islam berevolusi dari pesantren, madrasah dan kemudian sekolah, sebab itu madrasah di Indonesia dianggap sebagai perkembangan lanjut atau pembaharuan dari lembaga pendidikan pesantren dan surau.

Lembaga pendidikan islam madrasah,sejak tumbuhnya merupakan lembaga pendidikan yang mandiri,tanpa bantuan dan bimbingan pemerintah ekonomi belanda.Setelah Indonesia merdeka,madrasah mulai mendapatkan perhatian dan pembinaan dari pemerintah Republik Indonesia.UUD 1945 mengamatkan,agar mengusahakan terbentuknya suatu sistem pendidikan dan pengajaran yang bersifat nasional.Selanjutnya dalam rangka meningkatkan madrasah sesuai dengan sasaran BPKNIP agar madrasah dapat bantuan materi dan bimbingan pemerintah.

Dalam tulisan ini akan dibahas tentang (1) perkembangan madrasah di Indonesia, (2) sistem pendidikan dan pengajaran Di Madrasah, (3) kebijakan peningkatan kualitas madrasah, dan (4) madrasah kurang diminati dari pada sekolah umum.

B. Pembahasan

1.Perkembangan Madrasah di Indonesia

1.1Madrasah pada masa Penjajahan

(3)

intuitif yang memberikan sumber semangat perjuangan bagi rakyat. Madrasah-madrasah yang didirikan pada periode sebelum kemerdekaan ini adalah:

) Madrasah Adabiyah (Adabiyah School) 2) Sekolah Agama (Madras School)

3) Madrasah Diniyah (Diniyah School)

4) Madrasah Muhammadiyah

5) ArabiyahSchool

6) Sumatera Thawalib

7) Madrasah Diniyah Putri

8) Madrasah Salafiyah

9) Madrasah-Madrasah Lainnya.

1.2Madrasah pada Awal Masa Kemerdekaan

Di awal kemerdekaan, tidak dengan sendirinya madrasah dimasukkan kedalam system pendidikan nasional. Madrasah memang tetap hidup, tetapi tidak memperoleh bantuan sepenuhnya dari pemerintahan. Adanya perhatian pemerintah baru diwujudkan denagan PP No. 33 Tahun 1949 dan PP No. 8 Tahun 1950, yang sebelumnya telah dikeluarkan peraturan Menteri Agama No. 1 Tahun 1946, No. 7 Tahun 1952, No. 2 Tahun 1960 dan terakhir No. 3 Tahun 1979 tentang pemberian bantuan kepada madrasah.

Ditinjau dari segi jenis madrasah berdasarkan kurikulum dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: Madrasah Diniyah, Madrasah SKB 3 Mentri dan Madrasah Pesantren. Madrasah Diniyah adalah suatu bentuk madrasah yang hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama (diniyah).

2. Sistem Pendidikan dan Pengajaran di Indonesia

Sistem pengajaran yang digunakan di madrasah adalah perpaduan antara sistem pada pondok pesantren dengan sistem yang berlaku di sekolah-sekolah modern. Penilaian untuk kenaikan tingkat ditentukan dengan penguasaan terhadap sejumlah bidang pengajaran.tertentu.

Pada perkembangan selanjutnya sistem pondok mulai ditinggal, dan berdirilah madrasah-madrasah yang mengikuti sistem yang sama dengan sekolah-sekolah modern. Namun demikian pada tahap awal madrasah tersebut masih bersifat diniyah, di mana mata pelajaran hanya agama dengan penggunaan kitab-kitab bahasa arab. Sebagai pengaruh dari ide-ide pembaharuan yang berkembang di dunia Islam dan kebangkitan bangsa Indonesia, sedikit demi sedikit pelajaran umum masuk ke dalam kurikulum madrasah. Buku-buku pelajaran agama mulai disusun khusus sesuai dengan tingkatan madrasah, sebagai halnya buku-buku pengetahuan umum yang belaku di sekolah-sekolah umum. Bahkan kemudian timbullah madrasah-madrasah yang mengikuti sistem perjenjangan dalam bentuk sekolah-sekolah modern, seperti Madrasah Ibtidaiyah untuk tingkat dasar, Madrasah Tsanawiyah untuk tingkat menengah pertama, dan adapula Kuliah Muallimin (pendidikan guru) yang disebut normal Islam.

(4)

seminggu. Dari uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya sistem pendidikan dan pengajaran di madrasah merupakan perpaduan antara sistem yang berlaku di pondok pesantren dengan sistem yang berlaku di sekolah-sekolah modern.

3. Kebijakan Peningkatan Kualitas Madrasah

Sejak pasca kemerdekaan,pemerintah dalam hal ini Depag,telah melakukan langkah-langkah pengembangan pendidikan keagamaan,terutama madrasah,maka Departemen Agama melakukan beberapa langkah antara lain:Madrasah Wajib Belajar (MWB),Madrasah SKB 3 Menteri,dan Madrasah model.

3.1 Madrasah Wajib Belajar(MWB)

Memasuki era kemerdekaan,madrasah diakomodasi sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional.Perkembangan madrasah secara kualitatif,dapat di catat setelah dimulainya Madrasah Wajib Belajar(MWB)pada tahun Tahun 1958/1959 (Hasbullah 1995:179).Setidaknya ada dua hal yang hendak dicapai MWB,yaitu:

1) Sesuai dengan namanya,MWB turut berusaha dalam rangka pelaksanaan undang-undang-undang kewajiban belajar di Indonesia.Dalam hubungan ini MWB diperlakukan sebagai sekolah negeri atau sekolah partikelir,yang melaksanakn wajib belajar yang mempunyai hak dan kewajiban.

2) Pendidikan terutama sekali di arahkan kepada pembangunan jiwa bangsa untuk mencapai kemajuan di lapangan ekonomi,industrialisasi dan transmigrasi.

Sedangkan untuk pengorganisasian dan pengaturan kurikulum serta penyelenggaraan MWB,diatur sebagai berikut:

1) MWB adalah tanggung jawab pemerintah.

2) MWB menampung murid-murid yang berumur antara 6-14 tahun. 3) Lama belajar MWB adalah 8 tahun.

4) Pelajaran yang diberikan MWB terdiri dari tiga kelompok studi yaitu pelajaran agama,pengetahuan umum dan pelajaran ketrampilan dan kerajinan tangan.

5) 25% dari jam pelajaran digunakan untuk agama,75% untuk pengetahuan umum,ketrampilan dan kerajinan tangan(Hasbullah,1995:180)

MWB yang semula menjadi tumpuan harapan yang ternyata gagal,menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah.Pemerintah dalam hal ini Depag,akhirnya berusaha mencari bentuk madrasah yang lebih ideal.Pilihannya adalah jatuh pada usaha penegerian madrasah(memberikan status negeri kepada madrasah-madrasah swasta),atau mendirikan madrasah-madrasah negeri penyelenggaraannya langsungdibawahKementerianAgama(DirjenBimbagaIslamDepagRI,1999/2000:160,Hasbullah,1995;1 80-181).

3.2 Madrasah SKB 3 Menteri

Upaya membenahi madrasah terus digulirkan.Tahun 1975 pemerintah menggulirkan kebijakan berupa SKB (Surat Keputusan Bersama )3 Menteri:Menteri Agama,Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,dan Menteri Dalam Negeri.Latar belakang munculnya SKB ini sebagaimana tertuang dalam diktum pertimbangannya,yaitu bahwa dalam rangka mencapai tujuan nasional pada umumnya dan mencerdaskan kehidupan bangsa pada khususnya,serta memberikan kesempatan yang sama kepada tiap-tiap warga negara Indonesia untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan,dan memberikan kesempatan untuk mendapatkan pengajaran yang sama bagi tiap-tiap warga negara,perlu diambil langkah-langkah untuk meningkatkan mutu pendidikan pada madrasah,agar lulusan madrasah dapat melanjutkan atau pindah ke sekolah-sekolah umum dari tingkat Sekolah Dasar sampai ke Perguruan Tinggi.

(5)

1) Ijazah madrasah mempunyai nilai yang sama dengan ijzah sekolah umum yang setingkat. 2) Lulusan madrasah dapat melanjutkan kesekolah umum setingkat lebih atas.

3) Siswa madrasah dapat berpindah ke sekolah umum setingkat.

SKB 3 Menteri juga mengadung kelemahan bagi lulusan madrasah,karena tuntutan penguasaan pengetahuan umum,maka penguasaan siswa terhadap pengetahuan agama menjadi kurang,bahkan dapat mendangkalkan pengetahuan di masyarakat.Kelemahan ini juga di sadari sejak awal oleh Mukti Ali sebagai Menteri Agama yang menandatangani SKB waktu itu.Karena itu ia mengingatkan,bahwa madrasah SKB yang Paling baik ialah yang di selenggarakan di lingkungan pondok pesantren atau madrasah memakai sistem pondok (Saridjo,1996:103).

3.3 Madrasah model

Pemerintah dalam hal ini Departemen Agama RI terus berupaya mencari terobosan untuk meningkatkan mutu madrasah.Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat madrasah model.Kebiajkan ini berawal dari pertimbangan bahwa denagn jumlah madrasah yang begitu banyak,baik negeri maupun swasta,dan yang terbatas,maka tidak memungkinkan untuk dilakukan pemberdayaan dan pengembangan secara serentak.

Madrasah model adalah madrasah negeri yang memiliki standar tertentu dari segi sarana dan prasarana,jumlah dan kualifikasi tenaga pendidikan dan siswa-siswi yang terseleksi sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan intensitas tinggi.Dengan demikian,diharapkan akan melahirkan lulusan yang tinggi kualitassnya.Terobosan ini diharapkan memiliki efek imbas atau dapat direplakasi pada madrasah lain di sekitarnya.Hanya pengembangan madrasah model selama ini belum diimbangi dengan kemauan dan kemampuan belajar dari madrasah lainnya terutama madrasah swasta. 4.Madrasah kurang di minati dari pada sekolah umum.

Setelah banyak membahas pengertian, perkembanggan madrasah dari masa ke masa maka sekarang timbul pertanyaan kenapa pendidikan di madrasah kurang di minati oleh masyarakan dan pelajarauntuk menuntut ilmu, bahkan di pelosok desa sudah banyak madrasah yang tutup karena tidak adanya siswa yang mau belajar di madrasah tersebut dan memilih untuk belajar di sekolah-sekolah unum, baik negri maupun suasta.

Padahal sekolah madrasah, pondok pesantren sangat di butuhkan keberadaanya untuk mengajarkan ilmu-ilmu agama yang sanggat di butuhkan dalam kehidupan di masa ini, untuk memberikan pendidikan moral kepada calon-calon pemimpin bangsa, seandainya tidak ada lagi sekolah-sekolah yang mengajarkan pendidikan islam sudah jelas bisa di pastikan kehancuran bangsa ini sudah dekat kengapa, karena pemimpin-pemimpin bangsa pasti tidak mengetahui ilmu-ilmu agama sehingga perbuatanya akan semakin bebas sesuai keniginanya.

Mengapa sekolah-sekolah umum lebih di minati dari pada madrasah hal tersebut bisa di lihat dari beberapa poin derikut:

1) Fasilitas yang di berikan.

Fasilitas yang di berikan pun sanggat jauh berbeda antara sekolah umun dengan madrasah, pada umumnya sekolah umun lebih menyiapkan fasilitas yang lebih lengkap dari pada madrasah, sehingga kebutuhan siswapun bisa terpenuhi sesuai kebutuhanya masing-masing siswa.

2) Pelajaran (pendidikan)

Dalam sistem belajarnya pun madrasah bersifat pengkombinasian antara pelajaran umum dan pelajaran yang berbasis Agama, namun pelajaran-pelajaran yang bersifat keagaman lebih menonjol dari pada pelajaran yang bersifat umum, sehingga muncul anggapan bahwasanya belajar di madrasah susah untuk mendapatkan suatu pekerjaan sedagkan sekolah umum sebaliknya

(6)

Cara belajarnya pun berbeda cara belajar di madrasah lebih bersifat di paksa misalnya siswa-siswa di madrasah di tuntut untuk menghafal ayat-ayat al-Quran, hadis, bahasa Arab, namun jika di sekolah umum lebih bebas maka dari itu sekolah umum lebih di minati.

C.Penutup

Madrasah mulai berkembang seiring dengan penyebaran agama Islam di Indonesia, yang di dalamnya diajarkan ilmu agama, ilmu pengetahuan umum, dan kejuruan. Pada prakteknya, kegiatan pendidikan di madrasah pada awal keberadaannya, cenderung bersifat tradisional dan ortodoks.Maka sangat jelas bahwa secara global, madrasah bukanlah sebuah lembaga pendidikan yang lahir secara spontanitas dan tanpa konsep. Dengan kata lain bahwa madrasah merupakan lembaga pendidikan yang lahir melalui proses panjang

Sistem pengajaran yang digunakan di madrasah adalah perpaduan antara sistem pada pondok pesantren dengan sistem yang berlaku di sekolah-sekolah modern. Penilaian untuk kenaikan tingkat ditentukan dengan penguasaan terhadap sejumlah bidang pengajaran.tertentu.

Sejak pasca kemerdekaan,pemerintah dalam hal ini Depag,telah melakukan langkah-langkah pengembangan pendidikan keagamaan,terutama madrasah,maka Departemen Agama melakukan beberapa langkah yaitu:Madrasah Wajib Belajar (MWB),Madrasah SKB 3 Menteri,dan Madrasah model.

D.Daftar Pustaka

Fadjar,A.Malik.1998.Madrasah dan Tantangan Modernitas.Bandung:Mizan.

Hasbullah.1995.Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia;Lintasan Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan.Jakarta:LSIK-PT Raja Grafindo Persada.

Khozin.2006.Jejak-Jejak Pendidikan Islam di Indonesia.Malang:UMMPress. Saridjo,Marwan.1995.Bunga Rampai Pendidikan Islam.Jakarta:CV.AMESCO. Simanjuntak,IP.1972.Perkembangan Pendidikan di Indonesia.Jakarta:Depdikbud. Steenbbrink.1994.PesantrenMadrasahSekolah;PendidikanIslamdalamKurun

Referensi

Dokumen terkait

I-05 PEKERJAAN PENGECORAN BETON UNTUK RIB I-06 PEKERJAAN URUGAN TANAH DAN PEMADATAN I-07 PEKERJAAN URUGAN PASIR DAN PEMADATAN I-08 PEKERJAAN LANTAI KERJA UNTUK PLAT PENUTUP

Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Pendididkann Nasional Bab II pasal 3 dalam Himpunan Peraturan Perundang-Undangan SISDIKNAS (2009:6) dikatakan

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa koefisien ventilasi baik untuk arah aliran udara yang sejajar dinding model atau sudut arah aliran sebesar 0 o , maupun arah

Berdasarkan hipotesis yang ketiga dapat diketahui bahwa tingginya keputusan pembelian tiket maskapai penerbangan Citilink disebabkan oleh pengaruh kualitas pelayanan yang

“Jeglek …” suara beberapa sepeda terparkirkan di depan rumah Samiun “Samiun un samiunnnnn” teriak Lintang, Sifa, Ade, Joni, dan Bagas teman sekolah samiun yang setiap

Namun rasa cinta tidak hanya sebatas itu, seseorang berpuasa cinta dari yang belum menjadi hak- nya tetapi setiap orang memiiki hak cinta yang lain... ibu, ayah,

Hasil penelitian pada varietas Kancil menunjukkan bahwa kadar air biji dan persentase biji keriput pada umur 80 hari masih tinggi, guratan pada kulit polong bagian luar telah

Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa rata-rata rasio keuangan perbankan syariah (NPL dan LDR) lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan perbankan