• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Prevalensi Karsinoma Prostat Berdasarkan Umur, Kadar PSA, Diagnosis Awal dan Gambaran Histopatologi Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2007-31 Desember 2009.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Prevalensi Karsinoma Prostat Berdasarkan Umur, Kadar PSA, Diagnosis Awal dan Gambaran Histopatologi Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2007-31 Desember 2009."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

PREVALENSI KARSINOMA PROSTAT BERDASARKAN UMUR, KADAR PSA ,DIAGNOSIS AWAL, DAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI

DI RUMAH IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 2007- 31 DESEMBER 2009

Wilianto , 2010 Pembimbing I :dr. July Ivone.,M.K.K.,M.Pd.Ked Pembimbing II :dr. Sri Nadya S., M.Kes

Karsinoma Prostat adalah keganasan viseral tersering pada laki-laki, menempati peringkat kedua sebagai penyebab kematian terkait karsinoma pada 80% laki-laki berusia lebih dari 50 tahun, setelah karsinoma paru-paru. Kelainan ini jarang memberi gejala sebelum stadium lanjut sehingga diperlukan pemeriksaan dini untuk penegakan diagnosisnya.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi karsinoma prostat dengan karakteristik distribusi menurut umur, kadar PSA, diagnosis awal dan gambaran histopatologinya di Rumah Sakit Immanuel, Bandung periode 1 Januari 2007 – 31 Desember 2009,

Metode penelitian dilakukan secara survei deskriptif dengan rancangan penelitian retrospektif terhadap data rekam medis pasien rawat inap penderita karsinoma prostat di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2007 – 31 Desember 2009. Hasil yang diperoleh menunjukkan pada periode 1 Januari 2007 – 31 Desember 2009, terdapat 24 kasus karsinoma prostat dan persentase pasien terbanyak pada rentang umur 66 sampai 70 tahun sebanyak 6 orang(25%), dan 95% penderita memiliki kadar PSA > 12 ng/ml, dengan diagnosis awal yang terbanyak adalah BPH sebanyak 14 pasien dan gambaran histopatologis yang terbanyak adalah Gleason score 6 dan 8

(2)

v ABSTRACT

PREVALENCE OF PROSTATE CARCINOMA EVALUATED FROM AGE, LEVEL OF PSA, EARLY DIAGNOSIS AND HISTOPATOLOGICAL FORM

IN IMMANUEL HOSPITAL BANDUNG PERIOD 1 JANUARY 2007-31 DECEMBER 2009

Wilianto, 2010 Tutor I : dr. July Ivone.M.K.K.,M.Pd.Ked Tutor II : dr. Sri Nadya J.S.,M.Kes

Prostate carcinoma is the most common visceral malignancy from male,it was second leading cause of carcinoma-related death in 80% of men aged over 50 years,after lung carcinoma.The disorder is rarely give symptoms prior late stage so that the necessary examination is needed to rule early diagnosis.

The purpose of the study are to determine the prevalence of prostate carcinoma with characteristics of distribution according to age group, levels of PSA, early diagnostic ,and histopatological form in Immanuel Hospital Bandung, period 1 January 2007-31 Desember 2009.

Methods descriptive survey research cunducted by retrospective study design of medical record of hospitalized patiens with carcinoma prostate in Immanuel Hospital Bandung period 1 January 2007-31 Desember 2009

The result obtained show the period 1 January 2007-31 Desember 2009,there were 24 cases of carcinoma of prostate and the highest percentage of patient aged 66 to 70 years as many as 6 people (25%),and 95% of the patients had PSA levels > 12 ng/m, with benign prostatic hiperplasia as many as 14 patients as early diagnostic, and Gleason score 6 and 8 as the most histopatological grade

(3)

viii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.3.1 Maksud Penelitian ... 2

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Landasan Teori ... 4

1.6 Metodologi ... 5

1.7 Waktu dan Tempat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Kelenjar Prostat ... 6

2.1.1 Embriologi dan Perkembangan Prostat ... 6

2.1.2 Anatomi ... 6

2.1.3 Histologi ... 8

(4)

ix

2.2 Karsinoma Prostat ... 10

2.2.1 Definisi dan Insidensi Karsinoma Prostat ... 10

2.2.2 Etiologi ... 10

2.2.2.1 Faktor Genetik ... 11

2.2.2.2 Faktor Hormonal ... 11

2.2.2.3 Faktor Lingkungan ... 11

2.2.2.4 Faktor Usia ... 12

2.2.2.5 Agen Infeksi ... 12

2.2.3 Patogenesis ... 13

2.2.4 Patologi ... 14

2.2.5 Klasifikasi ... 14

2.2.6 Gambaran Histopatologis ... 15

2.2.7 Stadium ... 16

2.2.7.1 Klasifikasi TNM ... 17

2.2.7.2 American Joint Committe System ... 18

2.2.8 Grading ... 19

2.2.8.1 Metode Gleason ... 19

2.2.8.2 Metode Mostofi ... 22

2.2.9 Gejala Klinik ... 22

2.2.10 Diagnosis ... 23

2.2.10.1 Digital Rectal Examination (DRE) ... 23

2.2.10. Transrectal Ultrasonography (TRUS) ... 24

2.2.10.3 Magnetic Resonence Imaging (MRI) ... 24

2.2.10.4 Computerized Tomography (CT) ... 25

2.2.10.5 Prostat spesifik Antigen (PSA) ... 25

2.2.10.6 Biopsi Prostat ... 26

2.2.10.7 Transrectal Fine Needle Aspiration... 26

2.2.11.Metastase ... 26

2.2.12 Terapi ... 27

2.2.12.1 Prostatlektomi Radikal ... 28

(5)

x

2.2.12.3 Hormonal ... 29

2.2.12.4 Kemoterapi ... 30

2.2.13 Prognosis ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

3.3 Variabel Penelitian ... 31

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ... 31

3.5 Kriteria Sampel Penelitian ... 31

3.5.1 Kriteria Inklusi ... 31

3.5.1 Kriteria Eksklusi ... 32

3.6 Pengolahan dan Penyajian Data ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1.1 Distribusi Karsinoma Prostat Berdasarkan Golongan Usia.... 33

4.1.2 Distribusi Karsinoma Prostat Berdasarkan kadar PSA ... 34

4.1.3 Distribusi Karsinoma Prostat Berdasarkan Diagnosis Awal .... 35

4.1.4 Distribusi Penderita Karsinoma Prostat Berdasarkan Gleason score ...36

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 37

5.1 Simpulan ... 37

5.2 Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

LAMPIRAN ... 42

(6)

xi

DAFTAR TABEL

(7)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Data Rekam Medis di RSI Bandung Periode ... 42

(8)

42

Lampiran I :

Data Rekam Medis Karsinoma Prostat di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2007 – 31 Desember 2009

NO UMUR HISTOPATOLOGIS DIAGNOSIS PSA

ng/nl 1. 77 tahun Tidak ada keterangan Awal :

BPH, Akhir :

susp Ca prostat

> 50

2. 59 tahun 4 bulan

Makros :

Keping-keping jaringan prostat sebanyak 50 gr mengandung darah beku kenyal padat.

Mikros :

Keping-keping prostat dan di dalam stroma terdapat proliferasi sel-sel epitel toraks yang rendah, memadat masih dengan rongga-rongga (tubuler) inti sel polimorfik, vesikuler. (adenokarsinoma prostat kurang differensiasi GS 8)

Awal :

Retensio urine ec BPH dan uremia Akhir :

Retensio Urine ec Ca prostat ,

Tambahan CRF

474, 10

3. 73 tahun 1 bulan

Makros :

Keping-keping prostat sebanyak 30 gr, kecoklatan, 2 buah testis seberat 30gr, diameter 4 cm pada lamelasi coklat.

Mikros :

Keping-keping prostat

Awal :

Retensio urine ec BPH

Akhir :

Retensio urine ec Ca prostat

(9)

43

dimana stroma maupun acini kelenjar hiperplastis, disertai sel-sel limfosit dalam stroma.

Pada suatu bagian terdapat fokus terdiri dari proliferasi sel-sel epitel dengan inti hipercomatis, sitoplasma cerah, membran sel masih utuh (testis normal kiri / kanan)

(hiperplasia prostat dengan

focus keganasan,

intaepitelial) Gs 6

4. 69 tahun 5 bulan

Makros :

2 buah jaringan prostat seberat 50 gr masing-masing berdiameter 4,5 cm pada lamelasi padat putih sampai kuning.

Mikros :

Diantara stroma jaringan ikat fibromuskular terdapat proliferasi acini kelenjar prostat dilapisi epitel toraks hiperplasti, inti dalam batas normal tidak tampak ganas (Hiperlasia prostat negatif keganasan)

Awal : BPH

Akhir : Ca prostat

(10)

44

5. 69 tahun 9 bulan

Makros :

Keping-keping jaringan prostat seberat 50 gr kecoklatan.

Mikros:

Massa tumor sel-sel

poligonal inti,

hiperkromatis dengan bagian nekrosis.

Sel-sel memadat sebagian menyusun kelenjar-kelenjar kecil yang berfusi, inti vesikuler, pleomorfik, stroma jaringan ikat bersebukan limfosit

(adenokarsinoma GS (4+5) 9 )

Awal :

Retensio urine ec BPH

Akhir : Ca prostat

115, 35

6. 63 tahun 2 bulan

Tidak ada keterangan Awal :

Retensio urine ec BPH

Akhir : Ca prostat

383, 44

7. 72 tahun 11 bulan

Tidak ada keterangan Awal : Ca prostat Akhir :

Ca prostat + metastase

›500

8. 71 tahun 11 bulan

Tidak ada keterangan Awal :

BPH +

nephrolithiasis bilateral

(11)

45

Akhir :

Retensio urine ec susp Ca prostat Tambahan :

Batu ginjal bilateral (nephrolitiasis ) Komplikasi : Obstruktif uropathy 9. 65 tahun

9 bulan

Cairan pleura

Makros :

Cairan pleura sebanyak 250 cc, warna kemerahan encer Mikros:

Apus seri cairan pleura masing-masing dengan latar belakang sel-sel radang MN dan PMN serta eritrosit terdapat jarang sel-sel dengan inti besar, berbagai ukuran dan bentuk kromatin kasar

(sesuai metastase

adenokarsinoma ke dalam rongga pleura (pSA meningkat)

Awal : Ca prostat Akhir :

Ca prostat

metastase ke paru

› 50

10. 83 tahun Tidak ada keterangan Awal : Ca prostat Akhir :

(12)

46

Ca prostat

metastase ke

punggung 11. 63 tahun

9 bulan

Tidak ada keterangan Awal : Ca prostat Akhir :

Ca prostat

metastase ke tulang dan ke hepar

12. 83 tahun Tidak ada keterangan Awal : Ca prostat Akhir :

Anemia fe ec Ca prostat

13. 75 tahun Tidak ada keterangan Awal :

Retensio urine ec susp BPH

Akhir :

Susp. Ca prostat, Tambahan : cysistis dan CAD

› 500

14. 76 tahun Makros :

2 buah lobus prostat total 50 gr, kenyal padat penampangnya putih keruh berlobi.

Mikros :

Dalam kelenjar prostat yang hiperplasti sterdapat bagian yang terdiri dari proliferasi sel-sel toraks, memadat,

Awal : BPH Akhir : Ca prostat

(13)

47

tidak jelas susunan granulernya dengan inti sel pleomorfi vesikuler.

(adenokarsinoma kurang differensiasi GS 8 pada hiperplasia prostat)

15. 66 tahun 4 bulan

Tidak ada keterangan Awal ;

Retensio urine ec BPH

Akhir :

Retensio urine ec susp. Ca prostat

› 500

16. 69 tahun 3 bulan

Makros :

5 keping jaringan kecoklatan diameter 0,5-1 cm dan sebuah jaringan ukuran 3 x 2 x 1 pada lamelasi putih.

Mikros :

Jaringan dari prostat terdiri dari masa tumor dengan sel-sel bulat poligonal, inti polimorf, menyusun

kelenjar

kecil-sedang.angular sebagian berkelompok,

sebagiansoliter. Membran basalis tdiak ditemukan sel-sel tumor menginfiltrasi stroma jaringan ikat fibromuskular.

Awal :

Vesicolithiasis + BPH

(14)

48

Masih ditemukan kelenjar prostat yang proliferatif inti monomorf (hiperplastis) (adenokarsinoma GS (3+3) 6 (berdiferensiasi sedang) 17. 63 tahun

9 bulan

Tidak ada keterangan Awal : Ca prostat Akhir :

Ca prostat

metastase ke tulang dan hepar

Tambahan : anemia

91

18. 67 tahun 4 bulan

Makros :

Keping-keping jaringan prostat kenyal, pada tebal 2,5 cc.

Dua buah jaringan bentuk tidak teratur masin-masing ukuran 3x 0,3 cm dan 2,5 x x2 x 1,5 cm kenyal

Mikros :

Keping-keping jaringan prostat dengan pulau-pulau massa tumor di bentuk oleh proliferasi sel-sel epitel poligonal, sitoplasma cerah ,

inti bulat oval

berchromatin memadat.

Awal :

Retensio urine ec BPH

Akhir :

Retensio urine ec ca prostat

(15)

49

Pada dasarnya ke dua sediaan menunjukan gambaran yang hampir bersamaan tampak massa testis dengan tubuli semiferus yang athropis dan spermatogenitas yang terhambat.

(adenokarsinoma prostat GS 4)

19. 57 tahun 10 bulan

Tidak ada keterangan Awal

Ca prostat

(sebelumnya uda diperiksa)

Akhir : Ca prostat

Tambahan: Malnutrisi berat

72, 54

20. 58 tahun 4 bulan

Tidak ada keterangan Awal : Ca prostat Akhir :

Ca prostat metasase advanced

Tambahan: Malnutrisi berat

› 50

21. 86 tahun 4 bulan

Tidak ada keterangan Awal : Anemia Akhir :

Susp CA prostat

(16)

50

22. 67 tahun Tidak ada keterangan Awal :

Retensio urine ec BPH

Akhir :

Ca prostat dengan hematuri

85,76

23. 72 tahun Tidak ada keterangan Awal : BPH Akhir :

Retensio urine ec susp ca prostat Komplikasi CRF

466, 80

24. 63 tahun Tidak ada keterangan Awal : Anemia Akhir :

Anemia ec Ca prostat

(17)

51

RIWAYAT HIDUP

Nama : Wilianto

Nomor Pokok Mahasiswa : 0710118

Tempat dan Tanggal Lahir : Singkawang 7 Maret 1990

Alamat : Jl. Terusan Babakan Jeruk 1 No. 106, Bandung Riwayat Pendidikan :

1993 – 1995 : TK Hosana Protestan Kota Tebas 1995 – 2001 : SDS Protestan Kota Tebas

2001 – 2004 : SMP Amkur Kota Sambas 2004 – 2007 : SMA Amkur Kota Pemangkat

(18)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Karsinoma prostat ialah keganasan pada laki-laki yang sangat sering didapat. Angka kejadian diduga 19% dari semua kanker pada pria dan merupakan karsinoma terbanyak kedua setelah karsinoma paru (22%). Insidensi karsinoma prostat meningkat 6% setiap tahunnya dan karena sering terjadi pada pria usia tua, karsinoma prostat menduduki peringkat ke-21 di antara tumor yang potensial menyebabkan kematian(Harrison, 2008).

Sampai saat ini etiologi yang mempengaruhi terjadinya karsinoma prostat belum diketahui pasti. Angka kejadian meningkat sejalan dengan bertambahnya usia, dan diperkirakan perubahan endokrin pada usia lanjut merupakan penyebab kelainan ini (Kumar, 2010). Sejalan dengan berhasilnya pembangunan dalam bidang ekonomi dan kesehatan di Indonesia, maka terjadi peningkatan umur harapan hidup yang tampak dalam peningkatan penduduk Indonesia yang berusia lanjut. Di Indonesia harapan hidup mencapai usia 70 tahun. Pada tahun 2000 jumlah orang lanjut usia sebesar 7,28% dan pada tahun 2020 diproyeksikan sebesar 11,34% . Hal ini akan menyebabkan bertambahnya risiko pria Indonesia untuk menderita karsinoma prostat(Apandi, 2000).

Di negara Skandinavia, angka kematian sebagai akibat karsinoma prostat sangat tinggi, sebaliknya di Jepang penyakit ini relatif tidak ada. Imigran dari daerah risiko rendah ke daerah risiko tinggi, memperoleh risiko di tingkat menengah untuk terkena tumor ini, dan ini diperkirakan karena pengaruh faktor lingkungan (Hendrianto, 2010).

(19)

2

Karsinoma prostat merupakan salah satu masalah kesehatan utama bagi pria yang berusia lebih dari 50 tahun ke atas dengan insidensi puncak dalam usia akhir 60-an dan awal 70-an, hanya kurang dari 1% lebih muda dari 50 tahun (Sabiston, 2009). Karsinoma prostat ini berperan dalam penurunan kualitas hidup seseorang akibat gejala prostatismus yang ditimbulkan.

Maksud dari penelitian ini adalah memberikan pengetahuan dan informasi mengenai prevalensi, usia, kadar PSA diagnosis awal, dan grading histopatologis karsinoma prostat yang tercatat di Rumah Sakit Immanuel selama periode 1 Januari 2007 -31 Desember 2009.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Berapa prevalensi karsinoma prostat di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 1 Januari 2007-31 Desember 2009?

2. Bagaimana distribusi karsinoma prostat berdasarkan umur? 3. Bagaimana distribusi karsinoma prostat berdasarkan kadar PSA? 4. Bagaimana distribusi karsinoma prostat berdasarkan diagnosis awalnya

5. Bagaimana distribusi karsinoma prostat berdasarkan gambaran histopatologinya?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Peneltian

(20)

3

1.3.2 TujuanPenelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui prevalensi karsinoma prostat di Rumah Sakit Immanuel Bnadung periode 2007-2009

2. Untuk mengetahui distribusi karsinoma prostat berdasarkan usia 3. Untuk mengetahui distribusi karsinoma prostat berdasarkan kadar PSA

4. Untuk mengetahui distribusi karsinoma prostat berdasarkan diagnosis awalnya

5. Untuk mengetahui distribusi karsinoma prostat berdasarkan gambaran histopatologinya

1.4Manfaat Karya Tulis

1.4.1 Manfaat Akademis

Manfaat akademis penelitian ini adalah mengetahui prevalensi karsinoma prostat berdasarkan usia, kadar PSA, diagnosis awal dan gambaran histpatologik yang menjadi dasar diagnosis tersering karsinoma prostat sebagai bahan pembelajaran dan bahan penelitian khususnya di bidang onkologi.

1.4.2 Manfaat praktis

(21)

4

1.5 Landasan Teori

Karsinoma adalah pertumbuhan jaringan baru yang ganas terdiri atas sel-sel epithelial yang cenderung berinfiltrasi ke jaringan sekitamya dan menimbulkan metastasis (Dorland, 2007).

Jenis karsinoma prostat yang terbanyak adalah jenis adenokarsinoma yaitu 95% dari kasus karsinoma prostat. Karsinoma sel transisional tidak lebih dari 4% sedangkan karsinoma sel transisional dan karsinoma sel skuamosa sangat jarang ditemui (Bostwick, 2010).

Etiologi yang mempengaruhi terjadinya karsinoma prostat belum diketahui pasti, namun diperkirakan perubahan endokrin merupakan penyebab kelainan ini. Perkiraan ini didukung pula karena tumor ini dapat dihambat dengan cara orkhidektomi atau pemberian pengobatan estrogen. Sel-sel neoplastik memiliki reseptor steroid (androgen dan estrogen) yang berpengaruh terhadap hormon-hormon itu (Kumar, 2010).

Penyebaran karsinoma prostat dapat melalui limfe dan aliran darah (hematogen). Metastase ke kelenjar limfe regional terjadi awal, dan sering dapat mendahului penyebaran hematogen. Penyebaran ke tulang ialah bentuk yang sering terjadi sebagai akibat penyebaran hematogen (Harrison, 2005).

Perluasan lokal melebihi kapsula prostat jarang memberikan gejala, sehingga banyak penderita dari karsinoma prostat saat diagnosis telah mengalami perluasan ekstrakapsular. 75% penderita dapat hidup dalam 10 tahun bila saat diagnosis ditemukan kanker dalam prostat, 55% bila mengalami perluasan regional, dan 15% bila telah mengalami metastase (Raphael, 2008). Kematian akibat karsinoma prostat sering karena obstruksi traktus urinarius, nyeri pada tulang dan sequele yang lain akibat metastase.

(22)

5

Walaupun insidensi karsinoma prostat sudah banyak diketahui, namun informasi mengenai kejadian karsinoma prostat yang diperoleh dari negara-negara Amerika dan Eropa mungkin berbeda dengan angka-angka kejadian di Indonesia karena dipengaruhi oleh faktor ras dan lingkungan. Penelitian di RSI ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran kasar mengenai prevalensi karsinoma prostat di RSI serta diharapkan agar hasil penelitian yang jauh dari sempurna ini dapat memberikan gambaran untuk diadakannya studi populasi di Indonesia dengan subjek penelitian yang lebih luas mencakup tiap pria dari berbagai usia tanpa riwayat pernah dioperasi atau menderita hiperplasia prostat. Dari studi populasi tersebut diharapkan dapat memberi gambaran yang sebenarnya mengenai karsinoma prostat.

1.6 Metode Penelitian

Metode yang dipergunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah survey deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dari rekam medis penderita karsinoma prostat di Rumah Sakit Immanuel Bandung dari tanggal 1 Januari 2007 sampai 31 Desember 2009. Data dikumpulkan dan diolah secara manual dan disajikan dalam bentuk tabel.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

(23)

37

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Dari data penderita pasien Karsinoma Prostat yang tercatat di rekam medik pada bagian Rekam Medik Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2007-2009, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Distribusi karsinoma prostat berdasarkan usia adalah sebagai berikut presentase pasien terbanyak pada rentang usia 66 sampai 70 tahun sebanyak 6 orang (25%),di ikuti rentang usia 61-65 tahun dan usia 71-75 tahun masing - masing 5 orang penderita (20,8%), rentang usia 56 sampai 60 tahun sebanyak 3 orang (12,5%), dan presentase terendah pada pada rentang usia 86 sampai 90 tahun hanya 1 orang (4,1%)

Distribusi karsinoma prostat berdasarkan kadar PSA adalah sebagai berikut Sebanyak 19 penderita memiliki kadar PSA lebih dari 12 ng/ml. Distribusi karsinoma prostat berdasarkan diagnosis awalnya adalah sebagai berikut hanya 8 pasien yang didiagnosis awal sebagai karsinoma prostat, sedangkan lebih dari setengah pasien didiagnosis awal sebagai BPH 14 pasien.

Distribusi karsinoma prostat berdasarkan gambaran histopatologinya adalah sebagai berikut Gleason grade yang sering dijumpai pada penelitian ini adalah yang poorly differentiated/undifferentiated (Gleason score 7-10) sebanyak 3 penderita. Untuk yang well differentiated (Gleason

score 2-4) hanya 1 penderita sedangkan moderately differentiated

(24)

38

5.2.Saran

Deteksi dini terjadinya keganasan pada prostat sebaiknya dilakukan mulai umur 50 tahun, terutama pada kelompok umur 65-69 tahun. Deteksi dini keganasan pada prostat harus dilakukan secara lengkap agar karsinoma prostat dapat terdeteksi secara dini.

(25)

39

DAFTAR PUSTAKA

Bloom William, Don W. Fawcett. 2002. Buku ajar histologi. Edisi 12. Terjemahan Jan Tambayong. Jakarta: EGC

Catalona William J. 2005. Prostate Cancer. Orlando: Grune & Stratton

Chandrasoma P., Taylor C.R. 2001. Concise pathology: testicular neoplasm. United State: Mc.Graw-Hill. p. 756-760.

Cramer S.D. 2007. Prostate cancer. New York: Chelsea House. p. 12-102.

Dabbs D.J. Diagnostic immunohistochemistry: immunohistology of the prostate, bladder, testis and kidney. 2nd ed. Philadelphia: Elseviers. p. 509-534.

Eble J.N., Sauter G., Epstein J.I., Sesterhenn I.A. 2004. Pathology and genetics tumours of the urinary system and male genital organs: acinar adenocarcinoma. Lyon: IARC Press. p.162-192.

Eroschenko V.P. 2001. Atlas histologi di Fiore dengan korelasi fungsional. Jakarta: EGC.

Ganong William F. 2002. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 20. Terjemahan Brahm U. Jakarta: EGC. hal. 408-412

Gerry J., Veltri R.W., Miller M.C., Strum S.B. 2001. The Gleason score: a significant biologic manifestation of prostate cancer aggressiveness on biopsy.

http://www.prostatecancer.org/education/staging/Dowd GleasonScore. 20 Januari 2010

Guyton Arthur. 2006. Textbook of Medical Physiology. Philadelphia: Elsevier

Hammerich K.H., Ayala G.E., Wheeler T.M. 2009. Anatomy of the prostate gland and surgical pathology of prostate cancer. Cambrige: University Press. p. 1-10.

Hendriato. 2010. Profil penderita adenokarsinoma prostat di laboratorium patologi anatomi Kota Medan tahun 2009.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16671/7/Cover.pdf 22 Juli 2010

(26)

40

Urol, 69(4): 147-152.

Kumar Vinay, Abul K. Abbas, Nelson Fausto. 2010. Robbins and Cotran : pathologic basis of disease 8th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders.

p. 996-1002

Mikuz G. 2007. Clinical pathology of urologic tumors. London: Informa Healthcare. p. 100-130.

Moore Keith L., Arthur F.D., Anne M.R. 2010. Clinically oriented anatomy 6th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. p. 377-379

Mulawan Umar. 2002. Evaluasi hasil pemeriksaan colok dubur pada pasien pembesaran prostat untuk mendekteksi kanker prostat.

http://www.urologi.or.id/revisi26maret_3.pdf 22 Januari 2010

Petrescu A., Mârzan L., Codreanu O., Niculescu L. 2006. Immunohistochemical detection of p53 protein as a prognostic indicator in prostate carcinoma. RJME, 47(2): 143-146.

Pusat data dan informasi PERSI. 2004. Kanker prostat.

http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=927&tbl=artikel 19 Januari 2010

Raphael R., Strayer D.S. 2008. Rubin’s pathology: clinicopathologic foundations of medicine. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. p. 773-778.

Sabiston,2009., Textbook of Surgery, 18th Edition - Expert Consult Premium Edition

Schlomm T. 2008. Clinical significance of p53 alterations in surgically treated prostate cancers. Modern Pathology, 21: 1371-1378.

Snell Richard. 2004. Clinical antomy. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins

Emil A. Tanagho, Jack W. McAninch. 2008. Smith's General Urology - 17th Ed.

Stevens A., Lowe J. 2000. Pathology: prostate gland. 2nd ed. London: Mosby. p.390-392.

Sjamsuhidajat.R. Wim de Jong. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi revisi. Jakarta : Penerbit Buku kedokteran EGC.

(27)

41

Theodorescu D., Krupski T.L. 2009. Prostate cancer-biology, diagnosis, pathology, staging, and natural history.

http://emedicine.medscape.com/article/458011-overview 20 Januari 2010

WHO. 2004. Pathology & Genetics : tumours of the urinary system and male genital organs. Lyon: IARC Press. p. 159-192

Yandianto. 2000. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung: M2S. hal.128

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penilaian motivasi, kemampuan dan disiplin kerja pegawai PT Sarana Pariwara Semarang berdasarkan dari hasil pra survey yang dihasilkan responden yang

melihat pada kondisi huNng singkii nnda MOS|ET yarg s.lcrgadselisa, ripe konduksi l2oo lebih baik. dibandingkaD

dengan pengusaha keci 1 lainnya, bukan hanya lemah.. dalam ha1 modalnya saja, melainkan juga lemah

Dari hasil wawancara singkat penulis dengan beberapa karyawan didapatkan hasil yang cukup mengejutkan karena sebagian besar karyawan sales dan marketing PT

Hasil utama dari sistem ini berupa sebuah library java yang digunakan sebagai fungsi login pada sistem developer.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KESIAPAN BELAJAR MANDIRI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1

“Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara

median ekskresi yodium urin pada anak usia 6-12 tahun di daerah. sekitar pantai di