• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan ph isolasi jaringan tanaman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "laporan ph isolasi jaringan tanaman"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENDALIAN HAYATI

Acara III : Isolasi Jaringan Tanaman

Oleh :

Nama

: I Gede Asena Pradana

Nim

: C1M013080

Kelompok

: 3

Gelombang

: 1

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MATARAM

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan praktikum ini disusun dan disahkan sebagai salah satu syarat

untuk mengikuti praktikum selanjutnya.

Mengetahui ;

Asissten Praktikum

Alfi Yusrina C1M 212 020

Mataram, 16 Juni 2016

Praktikan

(3)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampai saat ini produksi jagung nasional terus meningkat, tetapi belum

mampu mengimbangi kebutuhan yang semakin membengkak. Volume impor

jagung sudah mencapai rata-rata satu juta ton per tahun pada empat tahun terakhir

ini. Selain untuk pangan, jagung juga digunakan untuk pakan dan bahan baku

in-dustri. Meningkatnya nilai kurs dolar akhir-akhir ini berpengaruh langsung

terhadap kenaikan harga pakan yang sebagian besar menggunakan jagung sebagai

bahan bakunya.

Penyakit bulai merupakan salah satu kendala utama produksi jagung.

Sela-ma 15 tahun terakhir, 38 varietas jagungtelah dilepas dan disebarluaskan ke

petani. Hampir seluruh varietas jagung tersebut dilaporkan mempunyai ketahanan

terhadap penyakit bulai yang disebabkan oleh Peronosclerospora maydis. Penyakit tersebut mengakibatkan kerusakan yang serius pada berbagai sentra

produksi jagung di Jawa Barat, Lombok, Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur,

Sulawesi Selatan, Lampung, dan Sumatera Utara. Meskipun sudah ada varietas

jagung yang tahan terhadap bulai, petani masih menggunakan fungisida Ridomil

yang harganya mahal dan tidak ramah lingkungan. Mikroorganisme dapat

ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut

medium.Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakan

mikroorganisme tersebut harus sesuai susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis

mikroorganisme yang bersangkutan. Setalah bakteri dan jamur yang akan diamati

tumbuh barulah kita dapat mengamatinya.

Sebagian besar genus jamur yang biasanya ditemukan pada tanaman

jagung di daerah tropis diantaranya Fusarium sp. Musim kemarau menyebabkan stress pada tanaman jagung yang berumur muda, sehingga ketika pergantian

(4)

yang rendah dan kematangan lebih awal, membuat tanaman jagung lebih rentan

terhadap Fusarium sp.

Untuk mengamatinya dapat menggunakan mikroskop untuk mengetahui

struktur patogen tersebut. Hal tersebut sangat penting kita mengetahui seperti apa

bentuk fisik patogen tersebut. Isolasi pada tanaman sakit proses pengambilan

mikroorganisme dari lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan dalam suatu

medium di laboratorium. Kemudian kita akan mendiagnosa Identifikasi

Cendawan Penyebab Penyakit Karena setiap jenis tumbuahn yang disebabkan

jamur biasanya hanya disebabkan oleh satu jenis jamur, dan karena ada lebih dari

100.000 spesies yang berbeda, maka identifikasi jamur pada spesimen tumbuhan

sakit atau dari biakan jamur dari semua jenis jamur yang ada harus dengan jalan

memisahkan salah satu diantaranya sebagai spesies jamur yang dicurigai.

Berdasarka uraian diatas maka perlu diadakannya praktikum isolasi jaringan

tanaman ini.

1.2 Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui cara mengisolasi jaringan tanaman sakit dan

(5)

BABA II. TINJAUAN PUSTAKA

Jagung (Zea mays L) adalah tanaman pangan kedua sesudah padi. Secara global jagung adalah tanaman pangan ketiga setelah gandum dan padi. Jagung

berasal dari Mexico, dan di sana telah dibudidayakan selama ribuan tahun. Jagung

menjadi dasar kebudayaan Aztec dan Maya. Sekarang tanaman-asal ('nenek

moyang') dari jagung sudah tidak terdapat lagi di alam. Pada masa Columbus,

jagung dibawa ke Spanyol, dan dari sini oleh bangsa Spanyol dan Portugis

disebarkan ke Afrika dan Asia, termasuk Indonesia. Dewasa ini Amerika Serikat

merupakan produsen jagung terbesar, karena menghasilkan lebih dari separo

produksi dunia. Bahkan lebih dari 60 % dari jagung yang diperdagangkan di

pasaran dunia berasal dari Amerika Serikat. Meskipun akhir-akhir ini penanaman

jagung di tropik meningkat dengan pesat, namun sampai sekarang jagung masih

lebih banyak ditanam di daerah beriklim sedang (temperate regions) (Semangun, 2003).

Penyakit bulai merupakan penyakit jagung yang paling berbahaya.

Penyebarannya sangat luas, meliputi semua daerah penghasil jagung di dunia

seperti Filipina, Thailand, India, Indonesia, Afrika, dan Amerika. Kehilangan

hasil dapat mencapai 90%. Penyakit bulai atau downy mildew pada jagung sejak lama dirasa menimbulkan kerugian yang sangat besar, sehingga banyak dikenal

antara para petani. Penyakit bulai adalah penyakit terpenting pada pertanian

jagung di Indonesia. Kerugian karena penyakit ini dapat mencapai kerugian

hingga 90%, sehingga penyakit ini menyebabkan penanaman jagung mengandung

resiko yang tinggi. Penyakit bulai adalah penyakit yang paling merusak pada

tanaman jagung di Indonesia maupun di negara lain di dunia. Di Indonesia

dilaporkan penyebaran penyakit bulai meliputi 25 provinsi. Walaupun ada 5

species Peronosclerospora penyebab penyakit bulai pada tanaman jagung telah dilaporkan hanya ada 2 species yang telah dilaporkan sampai saat ini di Indonesia

(6)

Salah satu penyakit yang dapat menyerang tanaman jagung pada musim

hujan adalah penyakit busuk batang jagung oleh Fusarium sp. Cendawan

Fusarium sp. merupakan salah satu cendawan yang sering dijumpai di seluruh

dunia, baik berfungsi sebagai saprofit maupun parasit pada tanaman. Selain itu

juga dapat menyerang hampir semua tanaman, bahkan sampai di penyimpanan.

Cendawan Fusarium sp. sangat penting karena selain keragaman dan tingginya populasi, juga karena banyaknya komponen yang dapat berinteraksi dengannya seperti stress lingkungan dan serangga hama. Penyakit busuk batang telah

menyerang pertanaman jagung di Bontobili dan Bajeng, Sul-Sel. dengan

persentase kerusakan masing-masing 20% dan 65% (Wakman, 2002)

Isolasi jaringan adalah proses pengambilan bagian tanaman dari

lingkungan asalnya dan menumbuhkan di medium buatan sehingga diperoleh

biakan murni.Dilihat dari praktikum yang kita lakukan sama halnya yang

dijelaskan dalam definisi isolasi, kita mengambil tanaman yang mempunyai gejala

dan tanda penyakit lalu di isolasi ke media biakan murni kemudian hasil isolasi

tersebut diamati di bawah mikroskop, amati bentuk, warna dan ciri-ciri mikroba

tersebut. Adanya kriteria tersebut menjadi jalan ditemukannya berbagai bakteri

dan cendawan penyebab berbagai penyakit dalam waktu yang cukup singkat

(7)

BAB III. MEDODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum di laksanakan pada hari kamis, 9 Juni 2016. Pada pukul 14. 00

s/d 15. 00 WITA di laboratorium Produksi Tanaman Fakultas pertanian

Universitas Mataram.

3.2. Alat dan Bahan

Alat-alat yang di gunakan adalah Enkas, petri, pinset, bunsen, erlenmeyer,

gunting, camera dan alat tulis menulis

Bahan-bahan yang digunakan adalah air steril, kertas saring, bagian

tanaman jagung (Daun) dan alkohol.

3.4. Pelaksanaan

Adapun prosedur kerja yang harus dilakukan yakni:

1. Di potong bagian tanaman yang akan di gunakan.

2. Di rendam dalm larutan akkohol 70% selama 1 menit.

3. Di bilas dengan aquades steril sebanyak 3 kali.

4. Di keringkan di atas kertas saring.

5. Di massukan kedalam cawan petri yang berisi media PDA.

6. Di amati setiap hari selama 3 hari dan pada hari ke 3 di amati di bawah

(8)

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

 Gambar hasil pengamatan

Gamabar 1. Hari pengamatan pertama

Gambar 2. Hari pengamatan ke-dua

(9)

4.2 . Pembahasan

Isolat penyebab penyakit atau patogen yang diperoleh dari tumbuhan yang

sakit menunjukkan bahwa patogen adalah berupa cendawan atau fungi.

Pengamatan secara makroskopis terhadap biakan murni isolat pada media PDA

menunjukkan bahwa pada hari pertama setelah tanam terlihat berupa koloni

serabut benang tipis, berwarna putih keruh dan kecoklatan yang merupakan

kumpulan miselia. Pada hari ke-2, mulai terlihat adanya gumpalan - gumpalan

kecil yang tidak teratur dan berwarna putih menyebar tidak merata pada

permukaan miselia. Pada hari ke-3, gumpalan-gumpalan tersebut berubah menjadi

berwarna coklat yang disebut dengan sklerotia. Secara mikroskopis, fungi ini

memiliki ciri-ciri antara lain percabangan hifa yang tampak tegak lurus, memiliki

septa atau bersekat, tidak terdapat bentuk konidia atau bentuk spora serta tidak

ditemukannya sambungan apit (clamp connection). Biakan fungi tumbuh dengan cepat, hanya dalam waktu tiga hari koloninya telah memenuhi cawan petri dengan

media PDA.

Biologi patogen peronosclerospora maydis (Rac). Klasifikasi dari patogen

penyebab penyakit balai pada tanaman jagung adalah : Kingdom Fungi; Filum

Oomycota; Kelas Oomycetes; Ordo Sclerosoprales; Family Sclerosopraceae;

Genus Pernosclerospora; Spesies Pernonosclerospora Maydis Rac (Shaw). Konidiofor berukuran 132 - 261 mikron, tipis. Konidianya hialin,

berdinding tipis, berukuran 24 - 46.6 x 12 - 20 mikron. Oogonianya berwarna

coklat kemerahan, berbentuk elips tidak beraturan, berukuran 55 - 73 x 49 - 58

mikron.

Pada umumnya konidiofor mempunyai percabangan tingkat tiga atau

empat. Cabang tingkat terakhir membentuk sterigma. Konidium yang masih muda

berbentuk bulat, sedang yang sudah masak dapat membentuk jorong. Konidium

tumbuh dengan membentuk pembuluh kecambah. Peronosclerospora maydis

tidak dapat hidup secara saprofitik. Selain itu, jamur tidak memebentuk oospora.

Tidak terdapat tanda-tanda bahwa jamur bertahan dalam tanah. Penanaman di

bekas pertanaman yang terserang berat dapat sehat sama sekali. Oleh karena itu

(10)

terbawa dalam biji tanaman sakit. Namun ini hanya terjadi pada biji yang masih

muda dan basah, pada jenis jagung yang rentan. Konidium terbentuk di waktu

malam pada waktu daun berembun dan konidium segera dipencarkan oleh angin.

Oleh karena embun hanya terjadi bila udara tenang, pada umumnya konidium

tidak dapat terangkut jauh oleh angin. Konidium segera berkecambah dengan

membentuk pembuluh kecambah yang akan mengadakan infeksi pada daun muda

dari tanaman muda melalui mulut kulit. Pembuluh kecambah membentuk

apresorium di muka mulut kulit.

Penyakit layu pada tanaman jagung disebabkan oleh patogen jamur

Fusarium. Jamur Fusarium sp. secara makroskopis memiliki koloni melingkar

dan menyebar ke segala arah. Pada awal pertumbuhan di medium PDA koloni

berwarna putih seperti kapas, kemudian berubah menjadi putih agak kekuningan

atau krem. Jamur Fusarium sp. mempunyai 3 alat reproduksi, yaitu mikrokonidia (terdiri dari 1-2 septa), makrokonidia (3-5 septa), dan klamidospora

(pembengkakan pada hifa). Mikrokonidia berbentuk bulat telur, tidak bersekat

atau bersekat satu. Makrokonidia berbentuk bulan sabit dengan sekat 3-5. Hal

yang sama juga diungkapkan oleh Semangun (2003), bahwa Fusarium sp. memiliki struktur yang terdiri dari mikronidium dan makronidium. Konidiofor

bercabang-cabang dan makro konidium berbentuk sabit, bertangkai kecil, sering

(11)

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkanhasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan

beberapa hal, anatara lain:

1. Penyebab penyakit bulai pada tanaman jagung adalah patogen

Peronosclerospora maydis.

2. Penyakit layu pada tanaman jagung disebabkan oleh patogen jamur

Fusarium sp.

3. Jamur Fusarium sp. secara makroskopis memiliki koloni melingkar dan menyebar ke segala arah. Pada awal pertumbuhan di medium PDA koloni

berwarna putih seperti kapas, kemudian berubah menjadi putih agak

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Epi. 2009. Teknik Isolasi. http://www.scribd.com/. Diakses pada tanggal 12 Juni 2016

Wakman. 2002. Isolation of RNA from Plant Tissue. Di dalam: Krieg, P.A. (ed). A Laboratory Guide to RNA.Isolation, Analysis and Synthesis. New York: Wiley–Liss.

Gambar

Gambar 2. Hari pengamatan ke-dua

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya, validasi proses deasidifikasi minyak sawit merah dilakukan pada kondisi suhu dan waktu tersebut dalam tangki netralisasi dengan lima kali ulangan

Film yang diikutsertakan dalam perlombaan adalah hasil karya orisinil peserta yang dibuat secara beregu, belum pernah diikutsertakan dalam lomba atau publikasi

Puji Syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang ber-judul ”Pengaruh

Besarnya pendapatan tergantung pada banyaknya produk yang dihasilkan serta harga jual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan agroindustri tempe dalam satu

Hasil perhitungan analitis terhadap komponen rangka batang sepanjang 100 cm dengan sambungan yang dirancang dapat menerima beban tekan 922 kg dan tarik 3.925 kg untuk

Perusahaan klien dalam melakukan audit laporan keuangannya akan memilih kantor akuntan publik (KAP) yang memiliki reputasi baik, yang dapat diandalkan dari segi service,

Menghitung nilai kondisi kerusakan permukaan jalan pada tiap ruas jalan yang direncanakan menggunakan penilaian kerusakan jalan menurut Indrasurya dan P. Hasil dari

Hasil pengujian secara parsial, character mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan pemberian kredit pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Semarang, dapat