Nama Mata Kuliah : Sosiologi Antropologi Gizi
Nama Dosen
: Adilita Pramanti, S.sos, M.Si
Nama Mahasiswa/NPM : Nisrina Fakhriyah/P23131117024
Judul Tugas
: Antropologi Gizi Masyarakat
Kelas
: D IV A
Kaitan antara antropologi dengan gizi masyarakat, yaitu pengertian antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Budaya sendiri dapat dikatakan ilmu yang diwariskan dengan kebiasaan atau adanya norma yang harus dikerjakan. Sedangkan pengertian gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Jadi, kaitan antropologi dan gizi masyarakat karena antropologi mempelajari tentang budaya masyarakat yang memiliki kebiasaan makan yang berhubungan pada kesehatan berbeda-beda antara masyarakat satu dengan lainnya, sehingga antropologi dapat menjadi media untuk mengetahui lebih lanjut lagi apa yang mempengaruhi tentang budaya masyarakat dengan kesehatan dan gizi masyarakatnya itu sendiri.
Apa-apa saja hal yang mempengaruhi gizi masyarakat, pada lingkungan tempat tinggal saya terdapat masalah gizi. Masalah gizi tersebut terjadi pada anak dibawah 6 bulan. Anak tersebut diberikan MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu), seharusnya hal tersebut tidak dilakukan pada anak usia dibawah 6 bulan karena dapat meningkatkan kejadian terjadinya infeksi, seperti dare, Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA), alergi, gangguan pertumbuhan serta meningkat resiko obesitas di masa depan pada anak tersebut. Lalu, jika ibu tidak memiliki pengetahuan yang memadai maka akan terjadi pemberian asupan nutrisi yang kurang tepat sehingga anak tersebut beresiko terkena malnutrisi yang dapat menyebabkan mordibitas dan mortalitas. Jadi, hal yang mempengaruhi gizi masyarakat, yaitu faktor eksternal (pendidikan, ekonomi, dan budaya). Pada contoh diatas dapat dikatakan bila pendidikan sang ibu tinggi atau berwawasan luas, anak tersebut tidak diberikan MPASI pada usia dibawah 6 bulan, karena ibu tersebut mengetahui bahaya apa saja yang akan didapatkannya. Ekonomi juga dapat
berpengaruh, karena jika ekonomi yang dimiliki cukup maka anak tersebut akan diberikan makanan yang bernutrisi dan akan diberikan pada waktu umur yang cukup. Sedangkan faktor internalnya, yaitu usia, kondisi fisik, serta infeksi. Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi anak balita (Nursalam, 2001).
Pentingnya antropologi dalam mempelajari gizi masyarakat, karena antropologi mempelajari tentang budaya masyarakat, maka seorang ahli gizi sangat memerlukan ilmu antropologi. Dari belajar ilmu tersebut, akan mengetahui secara mendalam tentang budaya makan/konsumsi suatu etnis tertentu, jadi ahli gizi dapat menyimpulkan suatu masalah gizi masyarakat yang akan di ketahui dari ilmu antropologi tersebut. Masalah gizi masyarakat bukan hanya karena ekonomi dan pendidikan tapi juga dapat disebabkan karena suatu budaya etnis tertentu yang dapat mengatakan tabu suatu hal, yang ternyata baik untuk kesehatan.
Kebudayaan konsumsi yang mempengaruhi gizi masyarakat di desa dan kota,