• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kuliah 9_Mikroba sebagai Agens Antagonis_2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kuliah 9_Mikroba sebagai Agens Antagonis_2018"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Perbanyakan Massal Mikroba

Sebagai Agens Antagonis

(2)
(3)

Apa Pengertian Pengendalian Hayati?

William Roberts (1874) pertama sekali

mendemonstrasiskan aksi antagonis jamur

Penicillium glaucum

dan bakteri di dalam kultur

cair dan mengenalkan istilah “antagonisme”.

Istilah pengendalian hayati (

biological control

)

untuk mengendalikan penyakit tumbuhan

pertama sekali diusulkan oleh C. F. Von (1914).

Istilah umum Pengendalian Hayati:

Proses suatu populasi di mana populasi satu

(4)

 Sanford (1926) mengamati infeksi penyakit kudis kentang

(potato scab) dapat ditekan dengan aktivitas antagonistik pupuk hijau.

Weindling (1932) melaporkan keefektifan Trichoderma

lignorumon pada beberapa penyakit tanaman.

 Grossbard (1948-1952), Wright (1952-1957)

mendemonstrasikan kerja antibitiok yang dihasilkan di dalam tanah oleh Penicillium, Aspergillus, Trichoderma,

Streptomyces.

Kloepper (1980) mendemostrasikan kegunaan

(5)

Produk agens biokontrol pertama yang

dipasarkan adalah BINAP T di Perancis tahun

1976, di USA tahun 1989.

Di Amerika Serikat, telah terdaftar 26 produk

mikroba oleh perusahaan komersil untuk

mengendalikan berbagai penyakit tumbuhan

pada tahun 2005.

Di Eropa, telah terdaftar 14 produk mikroba

(6)

Kenapa menggunakan pengendalian hayati?

 Agens biokontrol:  Mahal

 Membutuhkan tenaga kerja yang banyak  Inang spesifik

 Pestisida kimia :  Harganya efektif

(7)

Kenapa menggunakan pengendalian hayati?

AKANKAH:

Pestisida kimia

Berpengaruh terhadap ekologi, lingkungan dan masalah

kesehatan manusia

Membutuhkan perlakuan tahunanBerspektrum luas

Beracun terhadap spesies yang berguna dan patogenik

TETAPI:

Agens biokontrol

Tidak beracun terhadap manusiaTidak mengkontaminasikan air

Sekali mengkolonisasi, akan bertahan bertahun-tahunInang spesifik

(8)

Biopestisida

Pembagian biopestisida berdasarkan Lembaga

Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (US-EPA):

1.Pestisida Mikroba (microbial pesticide), yaitu produk

biopestisida yang mengandung mikroba (jamur, bakteri, virus, protozoa) sebagai bahan aktif. Disebut juga Agens pengendali hayati/Agens hayati/agens biokontrol.

2.Protektan-Bagian-Integral-Tanaman (PBIT) atau

Plant-Incorporated-Protectants (PIPs), yaitu bahan materi genetik bersifat pestisidal, artinya faktor keturunan (DNA) yang

(9)

Biopestisida

3. Pestisida biokimia (biochemical pesticides), yaitu bahan alami yang digunakan mengendalikan hama dengan

mekanisme nontoksik, dan berbagai ekstrak tanaman yang digunakan untuk memikat serangga.

(10)

Mekanisme agens pengendalian hayati patogen

tumbuhan

Produksi metabolit beracun – menghambat

satu organisme sebagai akibat difusi enzim,

antibiotik dan bahan organik volatil

Contoh: Produksi zwittermicin A oleh

Bacillus

cereus

terhadap busuk akar

Phytophthora

(11)

Mekanisme agens pengendalian hayati patogen

tumbuhan

Kompetisi ruang dan nutrisi – Kompetisi antara

mikroorganisme untuk karbon, nitrogen, O2, besi dan

nutrisi lainnya.

 Cara kebanyakan organisme menghambat

pertumbuhan mikroorganisme yang lain.

 Oleh karena itu, hal penting bagi keberhasilan agens

biokontrol rizosfer adalah kemampuan untuk tetap pada kepadatan populasi pada permukaan akar yang tinggi, memberi perlindungann pada seluruh akar selama

(12)

Mekanisme agens pengendalian hayati patogen

tumbuhan

Mikoparasitisme – parasitisme oleh satu jamur oleh

agens antagonis lainnya

Kontak langsung

Enzim penghancur dinding sel

 Beberapa menghasilkan antiobiotik

 Contoh:

Trichoderma harzianum, digunakan sebagai

perlakuan benih terhadap jamur patogenik.

Menghambat kolonisasi patogen di jaringan

(13)

Mekanisme agens pengendalian hayati patogen

tumbuhan

 Ketahanan induksi pada tumbuhan terhadap penyakit

tumbuhan

Ketahanan diinduksi adalah respon tanaman terhadap

mikroorganisme atau agens abiotik yang mengikuti ketahanan de novo diinduksi terhadap patogen yang ditunjukkan pada tanaman peka.

Ketahanan diinduksi dapat bersifat lokal, ketika ia dapat

dideteksi hanya di daerah dekat dengan faktor

(14)

Substansi Aktif

Substansi Aktif adalah bahan-bahan yang

mempunyai aktifitas tertentu yang dihasilkan oleh

makhluk hidup dan bahan aktif ini dapat bersifat

positif bagi makhluknya sendiri, tapi dapat

(15)

Substansi Aktif

Substansi aktif dapat dibagi 2, yaitu:

1.Metabolit Primer

- Bersifat intraselluler

- Dihasilkan dalam jumlah sedikit

2. Metabolit Sekunder

- Hasil metabolit di dalam sel yang di-sekresikan keluar dari sel atau dikumpulkan di kantong-kantong khusus di atara sel/jaringan di dalam tubuhnya.

- Dapat dihasilkan dalam jumlah besar tergantung lingkungan dan kebutuhannya  pengembangan

(16)

Substansi Aktif

Metabolit sekunder

Secara otomatis dikeluarkan karena dapat meracuni dirinya sendiri

(17)
(18)

Substansi Aktif

Pengaruh substansi aktif terhadap patogen

tanaman:

1.

Aktivitas antibiosis.

2.

Efek langsung terhadap penghambatan

pertumbuhan patogen pada sistem perakaran.

3.

Induksi sistem pembangkitan kekebalan terhadap

(19)

Antibiosis

Antibiosis adah senyawa kimia hasil metabolisme

yang memiliki sifat sebagai antibiotik.

Proses pengendalian mekanisme biologi

antibiosis dapat bekerja secara tunggal dari 1

jenis substansi aktif atau bekerja sama dengan

aktivitas substansi aktif lainnya.

Senyawa antibiosis dihasilkan sebagian besar

kelompok jamur (

Trichoderma

spp., dll), hanya

sebagian kecil yang dihasilkan bakteri

(20)

Daftar Antibiotik

No Antibiotic Source Target pathogen Disease Reference

1 2,4 - Diacetyl- pholoroglucinol

Pseudomonas fluorescence F113

Pythium Damping off (Shanahan et

al., 1992) 2 Agrocin 84 Agrobacterium

radiobacter

Agrobacterium tumefaciens

Crown gall (Kerr, 1980)

3 Bacillomycin D Bacillus subtillus

AU195 Aspergillus flavus Aflatoxin contamination (Moyneal., 2001)et

4 Bacillomycin D Bacillus amylo liquefaciens

5 Xanthobacin A Lycobacter sp. Strain K88

Aphanomyces cochlioides

Damping off (Islam et al.,

2005) 6 Gliotoxin Trichoderma virens Rhizoctonia solani Root rot (Wilhite et

al., 2001) 7 Zwitermycin A Bascillus cereus

UW85 Pythium aphanidermatum Damping off (Smith 1993) et al.,

8 Mycostubilin Bascillus BBG100 Pythium

aphanidermatum

Damping off (Leclere et

al., 2005) 9 Herbicolin Pantoea

agglomerans C91

Erwinia amylovora Fire blight (Sandra et al., 2001) 10 Iturin Bascillussubtillus

QST713 Botrytis,

Rhizoctonia solani

(21)

Persyaratan untuk keberhasilan

pengendalian hayati

1. Strain biokontrol yang sangat efektif harus dapat

diperoleh atau dihasilkan

a.

Bisa dikolonisasi dan diperbanyak

b.

Tidak patogenik terhadap tanaman inang

(22)

Persyaratan untuk keberhasilan

pengendalian hayati

2. Produksinya tidak mahal dan agen formulasi dapat

dikembangkan

a. Produksi harus menghasilkan perbanyakan massal

dengan daya hidup yang sangat baik.

b. Agar dapat berhasil sebagai agens pertanian harus i. Murah

ii. Dapat diproduksi dalam jumlah besar

(23)

Persyaratan untuk keberhasilan

pengendalian hayati

3. Pengiriman dan aplikasi harus memenuhi persyaratan ekspresi penuh agens hayati.

a. Harus meyakinkan bahwa agens akan tumbuh dan

mencapai tujuannya

(24)

Daftar Bioinsektisida & Biofungisida yang telah dipasarkan secara komersil

Mikroorganisme Patogen Target Inang/Penyakit Nama

Dagang/Perusaha an

Agrobacterium

radiobacter Agrobacterium tumefaciens Crown gall/tumor Norbac 84, C Nogall, Gatrol-A

Bacillus subtilis Rhizoctonia sp.,

Fusarium sp.,

Alternaria sp.,

Aspergillus sp.

Busik akar, busuk

benih Epic, Kodiak, MBI-60, Seranade,

Burkholderia

cepacia Jamur tular tanah, Fusarium sp., Phytium sp.

Tanaman sayuran, kedelai, penyakit layu, keriting

Deny

Pseudomonas

fluorescens Erwinia amylovora Apel, kentang, tomat Blight Ban-506

Pseudomonas

syringae Patogen pasca panen Apel, pir, jeruk Bio-Save 100

Trichoderma

harzianum Jamur tular tanah (Phytium sp.,

Rhizoctonia sp.,

Verticilium sp.,

Sclerotium sp., dll)

Busuk akar BioTrek 22G, Supervisit

Trichoderma spp. Rhizoctonia solani,

Athelia (Sclerotium) rolfsii, Phytium sp., Fusarium sp.

Pembibitan

tanaman, pemacu tumbuh

Biospark

(25)

Penapisan (

Screening

)

mikroorganisme antagonis

Beberapa kategori untuk berhasil menapis mikroorganisme antagonis, yaitu:

1.Memilih patosistem yang sesuai

2.Memilih metode isolasi mikroorganisme yang sesuai.

3.Melakukan karakterisasi isolat yang sesuai dan evaluasi

performa isolat.

 Cth. Penapisan agens bakteri antagonis terhadap Gibberella

pulicaris penyebab busuk kering pada kentang yang disimpan Memfokuskan pada bioefikasi dan pertumbuhan kinetik

(26)

Penapisan (

Screening

)

mikroorganisme antagonis

Melakukan adaptasi isolat mikroorganisme

terhadap suhu

Cth. Validov et al. (2007) menyeleksi bakteri untuk mengendalikan Fusarium oxysporum f.sp. radicis-lycopersici .

Proses pengeringan sering merusak produksi massal dan formulasi agens antagonis, sehingga mengurangi

keefektifannya. Oleh karena itu, Validov et al (2007)

melakukan metode freeze-dry & sprya-dry pada sampel rizosfer sebelum agens antagonis di-isolasi dari sampel

(27)

Produksi Massal Agens Biokontrol

Langkah multi proses komersialisasi produk

biokontrol meliputi aktivitas berikut:

Isolasi mikroorganisme dari ekosistem alami.

Evaluasi agens biokontrol secara

in vitro

dan uji

rumah kaca.

Uji isolat terbaik di lapangan

Produksi massal

Formulasi

Pengiriman

Kesesuaian

Registrasi dan pemasaran

(28)

No Bio control agent Product Target

disease/organism

Crop Manufacturer

1 Agrobacterium radiobacter

strain 84 Galtrol Agrobacteriumtumefaciens Ornamentals,Fruits, Nuts AgBioChem,USA 2 Agrobacterium radiobacter

strain K 1026

Nagol Agrobacterium

tumefaciens

Ornamentals, Fruits, Nuts

Bio-care

3 Bascillus

GB34 subtillus strain GB34 Rhizoctonia,Fussarium Soyabean Gustafon, USA

4 Bascillus

GB03 subtillus strain Kodiac,companion Rhizoctonia,Aspergillus Wheat, barley,peas Growthproducts,USA

5 Pseudomonas aureofaciens

strain TX-1 Bio–jet, spot less

Pythium, Rhizoctonia solani

Vegetables and Ornamentals ingreen houses

EcoSoil system

6 Pseudomonas fluorescence

strain A506 Frostban Fire blight, bunch rot Fruit crop, Tomato, Potato

Plant Health Technologies 7 Streptomycine griseoviridis Mycostop Soil borne

pathogens Ornamentals, Treeseedlings KemiraFinland Oy, 8 Trichoderma harzianum

T-22 Root shield,plant shield Soil bornepathogens Greennurseries house Bio works, USA 9 Trichoderma harzianum

T-39 Trichodex Botrytis cinerea Most of the foodcrops Bio works, USA 10 Ampelomyces quisquallis

isolate M-10 AQ10 Powdery mildew Fruits, Ornamentals , Vegetables

Ecogen,USA

11 Aspergillus flavus AF36 Alfa guard Aspergillus flavus Cotton Circleone globa,USA 12 Gliocladium catenulatum

strain JI446 Prima stopsoil guard Soilpathogens borne Vegetables, Herbs, Spices Kemira AgroOy, Finland 13 Gliocladium virensGL-21 parasitic

(29)

-Do-Formulasi

Formulasi adalah campuran bahan aktif seperti

spora jamur dengan bahan inert seperti pelarut

(

diluent)

dan bahan aktif permukaan (

surfactant)

agar meningkatkan karakteristik fisik menjadi

bentuk yang sesuai keinginan.

Syarat formulasi final adalah:

1.

Mudah digunakan

2.

Stabil pada suhu kisaran -5 - 35ºC.

3.

Memiliki waktu bertahan disimpan minimum 2

(30)

Registrasi Agens Biokontrol

 Dua faktor penting untuk registrasi agens biokontrol

adalah daya racun dan faktor lingkungan.

Syarat-syarat registrasi agens biokontrol

 Nama sistemik dan nama umum agens biokontrol  Kejadian secara alami

 Deskripsi morfologi agens biokontrol  Detail proses pembuatannya

(31)

Referensi

Dokumen terkait

Baru-baru ini dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatan dari flywheel, yakni pada sistem suspense, akan tetapi selama ini penelitian yang dilakukan terbatas

Hasil ini mengindikasikan semakin besar ketidakseimbangan informasi yang diterima insider dan uninformed investor semakin besar pula konservatisme yang diterapkan yang

Pejabat administrator di lingkungan Satuan Kerja berwenang menandatangani naskah dinas bidang kepegawaian dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal

Guna menyelaraskan Sapta Pesona dengan potensi daya tarik di Dusun Lider, tim PKM melakukan observasi dan eksplorasi daya tarik wisata yang potensial untuk dikembangkan

Karena pengguna ruang serbaguna ini jumlahnya cukup banyak ( kapasitas 220 orang ) maka akan terjadi kepadatan pada selasar, dan juga letaknya jauh dari temapt parkir sehinggj

Adanya placement yang dilakukan oleh Samsung Electronics pada serial drama Korea menunjukkan bahwa penggunaan smartphone oleh pemeran dalam tayangan merupakan hal yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari blanching dan dehidrasi osmosis dengan larutan madu terhadap waktu pengeringan pepaya, serta mengetahui karakteristik