• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wealth Management Newsletter - Mei 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Wealth Management Newsletter - Mei 2013"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pemerintah China menekankan pertumbuhan sebesar 7,7% tidak dapat dikategorikan sebagai pertumbuhan yang lambat, di tengah kondisi global yang lemah, serta usaha untuk mengendalikan spekulasi sektor properti. Tingkat pertumbuhan ini juga merefleksikan usaha pemerintah China untuk merancang pertumbuhan yang lebih stabil dibandingkan pertumbuhan yang terlalu cepat tetapi menyebabkan kesenjangan sosial serta masalah ketidakseimbangan lainnya. Jika tingkat penurunan terus melemah sampai ke level 7% kemungkinan pemerintah China baru akan melonggarkan kebijakan-kebijakannya.

Markit Economics melaporkan Composite Purchasing Managers’ Index untuk zona Eropa, yang menjadi tolok ukur baik untuk aktivitas sektor jasa maupun manufaktur – tidak berubah di 46,5 yaitu masih menyusut. Purchasing managers melaporkan pembelian barang baru menurun untuk 21 bulan berturut-turut, dimana hal ini mendorong emiten untuk mengurangi karyawan untuk 16 bulan berturut-turut sehingga mendorong tingkat pengangguran menembus 12% di bulan Februari. Aktivitas sektor swasta di zona Eropa menurun kembali di bulan April, yang kemungkinan akan mendorong semakin kuat permintaan untuk meringankan austerity serta mendorong kebijakan yang lebih mendukung pertumbuhan. Rilis data ekonomi dari AS baru-baru ini menunjukkan pemulihan

ekonomi AS tidak seburuk yang dikhawatirkan. Krisis di AS dimulai dengan penurunan harga rumah yang signifikan pada tahun 2008. Standard & Poor’s/Case-Shiller index yang merupakan tolok ukur harga rumah di 20 kota terbesar di AS, menunjukkan harga rumah naik 9,3% YoY di bulan Februari. Penjualan rumah sekunder juga naik 10,3% YoY di bulan Maret. Lalu, tingkat pengangguran dilaporkan turun dari 7,6% menjadi 7,5%, walaupun masih sekitar 2,5% lebih tinggi dari level sebelum krisis finansial. Di sisi lain, meningkatnya tingkat keyakinan konsumen yang merupakan indikator positif untuk konsumsi konsumen terus naik dari 61,9 di bulan Maret menjadi 68,1 di bulan April.

Pada 1Q12, pertumbuhan ekonomi China hanya tumbuh 7,7% YoY, lebih rendah dari ekspektasi 8% YoY, dibandingkan 4Q12 di 7,9% YoY. Pertumbuhan industrial output menurun dari 9,9% YoY menjadi 8,9% YoY di bulan Maret. Penjualan ritel juga dilaporkan hanya tumbuh 12,6% YoY di bulan Maret menunjukkan rumah tangga mulai menahan konsumsi, dimana hal ini tidak sejalan dengan usaha pemerintah untuk mendongkrak konsumsi domestik.

D

engan pemulihan ekonomi AS yang masih perlahan, masalah di Siprus menandakan masalah utang di Eropa yang belum

terselesaikan, serta pertumbuhan di China yang lebih lambat dari ekspektasi, pertumbuhan global masih mempunyai banyak tantangan sehingga penting untuk investor mengkaji kembali alokasi portofolio untuk menyesuaikan dengan risk profile. Pemulihan ekonomi as

Pertumbuhan China 1Q13

euroPe – Pmi

Nasabah yang terhormat,

Mendekati akhir dari semester pertama tahun 2013, dinamika pasar modal global dan domestik semakin menarik untuk diikuti. Derasnya kondisi likuiditas yang dimiliki sistem finansial global saat ini telah mendorong berbagai aset investasi mencapai nilai tertingginya, termasuk pasar modal domestik.

Saat ini pelaku pasar domestik sedikit banyak memusatkan perhatiannya mengenai rencana pemerintah untuk mengubah kebijakan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebagai salah satu langkah untuk mengurangi defisit anggaran dan transaksi berjalan pemerintah. Tentunya apabila keputusan ini diimplementasikan, kenaikan inflasi cenderung tidak dapat dihindari. Meski demikian, keputusan yang diambil akan merupakan keputusan yang terbaik disertai dengan langkah-langkah mitigasi risiko yang tepat. Pada bulan Mei ini kami melakukan satu langkah yang inovatif dengan peluncuran produk Single Premium Commlink AUD

Balanced Fund, yang sesuai dengan namanya, merupakan produk unit-link pertama yang berdenominasi dollar Australia dengan

kebijakan investasi pada pasar modal domestik dan Austalia. Produk ini didesain khusus untuk Anda yang memiliki rencana jangka panjang dan kebutuhan finansial dalam mata uang dollar Australia.

Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih atas kesetiaan Anda menjadi nasabah PT Bank Commonwealth dan berharap kesuksesan selalu menyertai Anda.

Salam hangat, Ian Whitehead

Director of Retail and Business Banking

1 | Market Perspective | Mei 2013

GLOBAL OUTLOOK

China’s GDP Change from a year earlier

Private-sector activity in Germany dropped for the first time since November; composite purchasing manager’s indexes

10%

5

0

2011 ‘12 ‘13

1Q 7.7%

Sumber : National Boreau of Statistics The Wall Street Journal

Sumber: The Wall Street Journal

55 50 45 40 April 46.5 2011 ‘12 ‘13 2011 ‘12 ‘13 2011 ‘12 ‘13 44.2 48.8

Euro Zone France Germany

EXP

ANDING

(3)

S

elama bulan April 2013, IHSG menguat 1,88% sehingga menembus level tertinggi baru di 5034,071 didorong momentum pembelian asing selama 6 bulan terakhir ini. Penurunan harga makanan dibulan April berhasil menurunkan tingkat inflasi, tetapi masih berada di atas target Bank Indonesia. Penundaan pengambil keputusan tentang BBM bersubsidi menyebabkan lembaga pemeringkat S&P menurunkan prospek Indonesia dari positif menjadi stabil. Laporan neraca perdagangan berbalik positif, tetapi mengindikasikan penurunan permintaan impor barang modal yang cukup signifikan, dan diindikasikan akan memperlambat momentum investasi di sektor riil. Dengan IHSG yang sudah menembus level 5000 dan belum ada koreksi yang signifikan sejak awal tahun, ketidakpastian akan dampak dari kenaikan harga BBM kemungkinan berpotensi menjadi katalis negatif pasar. Investor dapat memanfaatkan momentum ini untuk melakukan Dollar Cost Averaging.

s&P menurunkan ProsPek indonesia

di balik neraCa Perdagangan kembali Positif filiPina

LOCAL OUTLOOK

Sesuai ekspektasi, Inflasi di bulan April lebih moderat di level 5,6% YoY dari bulan sebelumnya 5,9% YoY karena penurunan harga makanan menjelang musim panen serta meningkatnya impor bahan makanan. Tetapi, tingkat inflasi masih di atas target BI yaitu antara 3,5-5,5%. Tingkat inflasi inti dilaporkan 4,1% YoY di bawah 4,2% YoY di bulan Maret, yang antara lain disebabkan oleh penurunan harga emas, lebih perlahannya tingkat pertumbuhan serta mata uang rupiah yang lebih stabil. Sejauh ini, BI rate tetap ditahan di level 5,75% dan diekspektasi akan stabil sampai akhir tahun. Fasbi rate diekspektasi dapat dinaikkan untuk membantu menjaga kestabilan rupiah.

Lembaga pemeringkat Standard & Poor (S&P) menurunkan prospek Indonesia menjadi stabil dari positif karena penundaan keputusan kebijakan subsidi, khususnya subsidi bahan bakar minyak dan terganggunya momentum reformasi ekonomi Indonesia. Revisi ini dikhawatirkan dapat berdampak negatif pada upaya Indonesia menarik investasi asing dalam jangka pendek dan panjang. Nilai tukar rupiah dapat melemah jika investasi dan arus modal ke Indonesia berkurang.

Indonesia telah mengalami defisit perdagangan sejak tahun lalu. Hal ini dipicu melambatnya laju ekspor, sedangkan impor bahan bakar minyak, mesin dan barang modal lainnya menguat. Untuk tahun 2013, neraca perdagangan diekspektasi akan mencatat defisit US$1 miliar, dibandingkan desifit US$1,75 miliar tahun 2012 dan surplus US$26 miliar di tahun 2011.

Di bulan Maret, neraca perdagangan Indonesia berbalik mencatat surplus sebesar US$300 juta atau sekitar Rp2,9 triliun, dibandingkan dengan defisit sebesar US$330 juta pada bulan Februari. Sementara ekspor Indonesia turun 13,03% YoY atau 0,08% MoM dengan angka US$15 miliar pada Maret. Ekspor barang non migas menurun. Sementara impor turun menjadi 9,97% YoY, atau 4,01% MoM, menjadi US$14,7 miliar. Penurunan impor cukup menyeluruh baik dari sektor konsumen, bahan mentah maupun barang modal yang cukup signifikan menurun 21,3% YoY.

Penurunan impor barang modal juga menunjukkan kemungkinan akan adanya penurunan investasi kedepannya, yang juga dapat menekan tingkat pertumbuhan Indonesia sampai dibatasan bawah target BI di level 6,2-6,6% serta 6,6-7% untuk tahun 2014.

Lembaga pemeringkat S&P menaikkan peringkat kredit negara Filipina menjadi layak investasi yaitu BBB- dengan proyeksi stabil. S&P melihat profil eksternal Filipina yang lebih baik, tingkat inflasi lebih moderat dan menurunnya ketergantungan untuk pinjaman luar negeri. Pada tanggal 27 Maret, Fitch meningkatkan peringkat Filipina ke BBB- dengan proyeksi stabil. Moody saat ini memberikan peringkat Ba1 dengan proyeksi stabil.

Dengan kenaikan peringkat menjadi layak investasi, obligasi pemerintah Filipina akan terdaftar pada Barclays Global Aggregate dan Barclays US Aggregate Index pada akhir bulan Mei. Benchmark investor pasif diekspektasi akan membeli obligasi pemerintah Filipina minimal sebesar US$1,5 miliar. Sebagai perbandingan, obligasi pemerintah Indonesia memenuhi kualifikasi untuk Barclays Global Aggregate index di mana akan membawa aliran dana investasi sebesar US$200-400juta.

Capital goods imports weakens further

Tetapi, S&P bersedia mengkaji ulang jika sudah melihat adanya kemajuan komitmen pemerintah.

Pemerintah sedang mengkaji kemungkinan menaikkan harga bbm bersubsidi sebesar Rp 1000 /lt atau sekitar 22% secara seragam, yang diestimasi akan mendorong naik tingkat inflasi sebesar 160 bps mencapai 7% YoY untuk tahun 2013. Menurut pemerintah, keputusan tentang BBM bersubsidi sedang menunggu keputusan tentang pengucuran dana BLT (Bantuan Langsung Tunai). Penundaan keputusan dikuatirkan akan memberi tekanan terhadap rupiah dan cadangan devisa juga dapat melemah karena defisit transaksi berjalan saat ini akan terus berlanjut.

Sumber: CEIC, BPS, Barclays Research

GLOBAL OuTlOOk

Kenaikan IHSG didukung oleh aliran dana asing yang membukukan pembelian bersih selama 6 bulan berturut

Sumber: Bloomberg 150 4800 4600 4400 4200 4000 3800 0 100 -50

Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar

2013

2012 Apr

-100 55.374

5034.071

Penurunan harga makanan membantu Penurunan tingkat inflasi Inflation moderates on food and clothing

Sumber: Haver Analytics, Barclays Research

8 7 6 5 4 3 2 1 0 pp contribution to CPI Jan-11

Food Processed Food Housing Utilities Clothing Health Education Transport

Jul-11 Jan-12 Jul-12 Jan-13

80 60 40 20 0 -20 -40 -60 09 10 11 % y/y 3mma Consumer goods Intermediate goods Capital goods 12 13

(4)

IDR diprediksikan masih akan tertekan melemah pada bulan Mei 2013. Pelemahan IDR disebabkan oleh tekanan inflasi yang tinggi melebihi target inflasi yang ditetapkan sebelumnya. Kenaikan inflasi yang tinggi ini berpotensi melemahkan IDR untuk jangka pendek hingga menengah. USD/IDR akan kembali stabil setelah pasar melakukan penyesuaian. USD/IDR akan bergerak dalam rentang harga antara 9,675 – 9,850.

Kenaikan GDP QoQ Inggris pada akhir bulan April 2013 silam, memberikan dampak positif yang cukup signifikan terhadap GBP/USD. GDP QoQ naik dari -0,3% ke 0,6% melebihi prediksi para ekonom di angka 0,4%. Peningkatan GDP di Inggris merupakan cerminan dari hasil BOE (Bank of England) Asset Purchase program.

Secara technical, GBP/USD berpotensi mengalami koreksi di bulan Mei 2013 ini dengan support di level 1,5250 dan resistance level di 1,5600.

Fundamental ekonomi domestik Australia yang masih kondusif dicerminkan dari angka GDP QoQ Australia di kwartal I 2013 yang menunjukan pertumbuhan positif dari 0,5% ke 0,6%. Di sisi lain, penurunan harga komoditas menjadi salah satu kendala untuk AUD/USD menguat lebih lanjut. Lemahnya daya beli di Amerika Serikat, Eropa, hingga China yang masih melanda pasar global, menekan turun harga komoditas.

Diperkirakan AUD/USD memiliki potensi koreksi dengan support level di 0,9780 dan resistance di level 1,0380. Indikator stochastic slow masih menunjukan fleksibilitas untuk AUD/USD turun pada bulan Mei 2013.

Penambahan jumlah stimulus yang dilakukan oleh BOJ (Bank of Japan) sebesar 7,5 triliun JPY per bulan sampai 2014 menyebabkan pelemahan JPY terhadap mata uang lainnya secara signifikan. Pelemahan JPY diperlukan oleh Jepang untuk mendukung ekspor. Perubahan kebijakan juga mungkin dilakukan apabila diperlukan dalam rangka mencapai target inflasi 2%.

USD/JPY cenderung melemah dan dalam trend melemah. USD/ JPY cenderung akan terus melemah dengan target 100,00 dengan support level di 97,00.

Memudarnya berita mengenai Siprus dan berhasilnya lelang SUN (Surat Utang Negara) Italia membuat EUR kembali merebut perhatian para pelaku pasar. Pasalnya program–program ECB (European Central Bank) yang dijalankan mampu meningkatkan kepercayaan pasar terhadap pasar Eropa. Minimnya berita negatif di zona Eropa tersebut, akan cenderung mendorong EUR/ USD untuk terus naik.

Secara technical, EUR/USD pada bulan Mei 2013 akan cenderung bergerak di dalam rentang harga 1,2900 – 1,3200. Pola pergerakan EUR/ USD juga masih memperlihatkan pola bullish untuk jangka menengah hingga panjang.

ANALISA

VALAS

RECOmmENDaTION

*Data di atas hanya besifat indikatif dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar.

Rekomendasi entry level Profit Taking Cut Loss

P

ertumbuhan perekonomian di Amerika Serikat menjadi salah satu poin penting dalam pergerakan pasar valas. Pertumbuhan Amerika Serikat yang masih dianggap lambat justru membuat selera risiko para pelaku pasar meningkat. Pasalnya mereka menganggap dengan pertumbuhan yang lambat, The Fed masih akan terus memperpanjang pelonggaran kebijakan dan tambahan – tambahan stimulus atau yang disebut QE. Sebaliknya pertumbuhan yang cepat, berpotensi mengubah pandangan pasar dengan anggapan, pertumbuhan yang tinggi berpotensi membuat The Fed memperpendek periode QE atau mngurangi stimulus yang berjalan.

3 | Market Perspective | Mei 2013

USD/IDR EUR/USD GBP/USD AUD/USD USD/JPY

Expected Buying level 9725 - 9735 1.2950 - 1.2975 1.5200 - 1.5250 0.9925 - 0.9960 100.50 - 100.80

Expected Selling level 9850 - 9900 1.3320 - 1.3400 1.5600 - 1.5650 1.0350 - 1.0380 103.20 - 103.60

Long profit taking @ 9820 and above 1.3250 and above 1.5450 and above 1.0270 and above 102.50 and above

Short profit taking @ 9700 and below 1.3120 and below 1.5450 and below 1.0170 and below 101.80 and below

Long cut loss @ 9650 - 9675 1.2850 - 1.2875 1.5050 - 1.5100 0.9850 - 0.9875 99.80 - 100.00

(5)

E

mpat bulan pertama di tahun 2013 telah kita lalui, dan selama empat bulan berturut-turut pula IHSG berhasil mencetak kinerja positif setelah pada bulan April 2013 IHSG mencatat kinerja positif 1,88% dan mencapai level tertinggi baru di level 5034,07. Dan sebagaimana telah diulas oleh CommInsight edisi sebelumnya, faktor likuiditas investor yang tinggi kembali menjadi faktor utama pendorong kinerja IHSG tahun ini. Rasio P/E saat ini telah mencapai 17x dan telah berekspansi 12% tahun ini, berbanding dengan pendapatan emiten yang hanya bertumbuh 3,7% pada periode yang sama. Apabila investor melihat pada laporan pendapatan emiten di kuartal pertama tahun 2013, pertumbuhan pendapatan emiten sendiri dibandingkan kuartal pertama tahun lalu masih mengalami pertumbuhan yang solid di sebesar 20,06%, namun yang menjadi perhatian utama investor adalah mayoritas emiten melaporkan tingkat pendapatan yang sesuai dengan estimasi atau bahkan cenderung lebih rendah dari ekspektasi.

Apabila dipilah berdasarkan sektor, hampir semua sektor pada IHSG melaporkan pendapatan sesuai atau lebih rendah dari estimasi analis. Hanya sektor finansial dan teknologi yang masih melaporkan pertumbuhan pendapatan yang solid dan melampaui estimasi analis. Sektor finansial sendiri sangat terbantu oleh kinerja dari 4 bank besar yang relatif masih solid. Mengacu pada fakta ini, serta rasio P/E IHSG yang telah mencapai 17x di akhir bulan April 2013, amatlah wajar apabila IHSG memasuki periode konsolidasi pada awal bulan Mei 2013. Kinerja YTD IHSG untuk tahun 2013 per tanggal 30 April 2013 yang mencapai 16%, hanya dapat dikalahkan oleh indeks saham Filipina dan Jepang, dan menjadikan IHSG sebagai salah satu indeks yang memiliki kinerja terbaik diantara beberapa indeks saham utama lainnya. Namun melihat fakta bahwa pertumbuhan indeks tidak seiring dengan kinerja emiten di kuartal pertama 2013, sebagaimana fungsi pit stop yang sangat krusial dalam menentukan pemenang suatu ajang Formula 1, IHSG juga memerlukan fase konsolidasi untuk tetap mempertahankan kinerja positif hingga akhir tahun 2013.

Perhatian berikutnya investor akan tertuju pada pengumuman perubahan kebijakan harga BBM bersubsidi yang direncanakan pada awal bulan Mei 2013. Setelah sempat memiliki wacana penggunaan 2 harga BBM bersubsidi yang memisahkan kendaraan umum, motor dan pengguna kendaraan pribadi, secara mendadak pemerintah menyatakan bahwa publik lebih menyetujui kenaikan 1 harga BBM bersubsidi. Dari sisi efisiensi infrastruktur dan dampak terhadap anggaran pemerintah, kenaikan 1 harga BBM bersubsidi jelas akan lebih berpengaruh positif terhadap kesehatan finansial serta pengalokasian anggaran pemerintah. Apabila dalam wacana penggunaan 2 harga BBM bersubsidi pemerintah diestimasi akan menghemat 30 triliun rupiah anggaran, kenaikan 1 harga BBM bersubsidi (asumsi konsumsi 50 juta kiloliter dan kenaikan 22%) berpotensi menghemat 50 triliun rupiah anggaran pemerintah. Investor juga mengestimasi pemerintah hanya akan menaikkan harga BBM bersubsidi pada kisaran 11-33% apabila menerapkan kebijakan kenaikan 1 harga BBM bersubsidi. Sementara mengenai dampak terhadap tingkat inflasi sendiri, silakan memperhatikan tabel berikut.

Dengan estimasi kenaikan BBM bersubsidi hingga 33%, inflasi diestimasi akan mengalami kenaikan 2,7% atau kenaikan 1,8% apabila pemerintah hanya menaikkan 22% harga BBM bersubsidi. Second round impact dari kebijakan ini akan sangat tergantung pada seberapa besar kenaikan tarif angkutan umum setelah kenaikan harga BBM bersubsidi. Namun yang juga harus menjadi perhatian investor, pemerintah saat ini lebih menggunakan inflasi inti sebagai acuan untuk menaikkan suku bunga acuan, dimana apabila kita melihat tabel di atas, perubahan angka inflasi inti tidaklah terlalu signifikan dibanding inflasi total, sebagai akibat kenaikan harga BBM bersubsidi.

Kami tetap mempertahankan tingkat kewaspadaan kami di bulan Mei 2013. Dengan meningkatnya faktor risiko yang ditimbulkan akibat laporan pendapatan emiten yang melemah serta risiko dari kenaikan inflasi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi, kami mempertahankan alokasi neutral dengan alokasi 50% pada reksa dana saham dan 50% pada instrumen pendapatan tetap. Meskipun pada umumnya kenaikan inflasi akan berdampak negatif pada sektor konsumer, kami memandang dengan meningkatnya pendapatan per kapita yang sangat signifikan, khususnya tahun ini, sektor ini akan relatif memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap dampak inflasi. Salah satu reksa dana yang memiliki fokus pada sektor konsumer yakni Danareksa Mawar Konsumer 10, memiliki strategi yang lebih menitikberatkan pada sektor konsumer yang bersifat discretionary, yang dalam hal ini memiliki segmen dengan tingkat pendapatan yang lebih stabil, dan tentunya relatif tidak terkena dampak signifikan dari kenaikan harga BBM bersubsidi. Selain sektor konsumer, sektor perbankan juga diestimasi masih mengalami pertumbuhan yang solid meskipun Bank Indonesia akan cenderung memperketat kebijakan moneternya. Dengan tingkat NIM (Net Interest Margin) yang tertinggi dibandingkan perbankan di wilayah Asia lainnya, sektor ini diestimasi masih akan terus bertumbuh dengan kuat. Dari sisi instrumen pendapatan tetap, investasi pada obligasi korporasi serta obligasi dengan durasi rendah akan menjadi fokus di bulan Mei 2013, mengingat ancaman inflasi akan menjadi katalis negatif bagi pergerakan harga obligasi, meskipun kami meyakini arus investasi asing masih akan sangat tinggi mengingat tingginya imbal hasil yang ditawarkan obligasi domestik.

COMMINSIGHT

Pertumbuhan PendaPatan emiten di Q1 2013 mayoritas berada di bawah estimasi

estimasi damPak terhadaP inflasi akibat kenaikan harga bbm bersubsidi

8 reksa dana saham yang direkomendasikan Comminsight menCetak kinerJa yang lebih baik dari ihsg Pada ytd 2013

20.06%

11% 22% 33%

-4.01%

Earning Surprise

Earning Growth (YoY)

Non-Core Core

Earning Report Q1 2013 (294 out of 430) company

Kinerja Reksa Dana Saham YTD 2013

Sumber : Citi Research

25.00% 20.00% 15.00% 10.00% 5.00% 00.00% -5.00% -10.00% 3.0% 2.5% 2.0% 1.5% 1.0% 0.5% 0.0% Sumber : Bloomberg, PTBC

Batavia Dana Saham Agro Mandiri Investa Atraktif Syariah Mandiri Investa Atraktif Manulife Dana Saham First State Indoequity Sectoral Fund BNP Paribas STAR BNP Paribas Solaris First State Dividend Yield Fund Manulife Syariah Sektoral Amanah LQ45 Index IHSG Schroder Dana Prestasi Plus BNP Paribas Pesona Danareksa Mawar Fokus 10 BNP Paribas Ekuitas BNP Paribas Infrastruktur Plus Mandiri Investa Ekuitas Dinamis Schroder 90 Plus Equity Fund Manulife Saham Andalan Manulife Greater Indonesia Fund BNP Paribas Pesona Syariah (d/h BNP Paribas Pesona Amanah) Danareksa Mawar Konsumer 10 Schroder Dana Istimewa

10.00% 5.00% 0.00% 15.00% 20.00% 25.00% 5,07% 15,39% 15,89% 17,78% 16,61% 17,02% 18,23% 18,41% 19,18% 19,42% 14,75% 15,05% 15,58% 16,87% 16,54% 16,95% 18,04% 15,08% 16,49% 17,82% 16,62% 17,17% 17,49%

(6)

DISCLAIMER

Kecuali dinyatakan lain, semua data bersumber dari berita media massa, dan tidak diterbitkan oleh PT Bank Commonwealth (PTBC). PTBC harus dijamin untuk dibebaskan dari tanggung jawab, termasuk tetapi tidak terbatas pada penuntutan hukum oleh pihak ketiga. PTBC beserta direkturnya, karyawannya dan perwakilannya dalam Lampiran ini selanjutnya bersama-sama disebut sebagai “Grup” “Laporan ini diterbitkan semata-mata untuk tujuan informasi dan tidak boleh ditafsirkan sebagai suatu ajakan atau penawaran untuk membeli efek atau instrumen keuangan. Laporan ini telah disusun tanpa mempertimbangkan tujuan, situasi keuangan dan kapasitas untuk menanggung kerugian, pengetahuan, pengalaman atau kebutuhan orang-orang tertentu yang mungkin menerima laporan ini. Tidak ada anggota dari Grup yang melakukan atau harus melakukan penilaian kelayakan atau penyesuaian laporan untuk penerima laporan ini yang karenanya tidak mendapatkan manfaat dari perlindungan peraturan dalam hal ini. Laporan ini bukan nasihat atau petunjuk. Semua penerima laporan ini harus, sebelum bertindak atas dasar informasi dalam laporan ini, mempertimbangkan kewajaran/kelayakan dan kesesuaian informasi, dengan memperhatikan tujuan-tujuan mereka sendiri, situasi keuangan dan kebutuhan, dan, jika perlu mencari profesional yang tepat, memperhatikan kondisi valuta asing atau nasihat keuangan tentang isi laporan ini sebelum membuat keputusan investasi. Kami percaya bahwa informasi dalam laporan ini adalah benar dan setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang cukup telah diadakan atau dibuat, berdasarkan informasi yang tersedia pada saat kompilasi, tetapi tidak ada pernyataan atau jaminan, baik tersurat maupun tersirat, yang dibuat atau disediakan untuk akurasi, kehandalan atau kelengkapan setiap pernyataan yang dibuat dalam laporan ini. Setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang ditetapkan dalam laporan ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan dan mungkin berbeda atau bertentangan dengan, kesimpulan pendapat atau rekomendasi yang diungkapkan oleh Grup di tempat lain. Kami tidak berkewajiban untuk, dan tidak,memberitahukan perkembangan terkini atau terus mengikuti informasi terkini yang terdapat dalam laporan ini. Grup tidak menerima tanggung jawab untuk setiap kerugian atau kerusakan yang timbul akibat dari penggunaan seluruh atau setiap bagian dari laporan ini. Setiap penilaian, proyeksi dan prakiraan yang terkandung dalam laporan ini didasarkan pada sejumlah asumsi dan perkiraan dan tunduk pada kontinjensi dan ketidakpastian. Asumsi dan perkiraan yang berbeda dapat mengakibatkan hasil material yang berbeda pula. Grup tidak mewakili atau menjamin bahwa salah satu proyeksi penilaian atau prakiraan, atau salah satu dasar asumsi atau perkiraan, akan dipenuhi. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja masa depan Grup tidak menjamin kinerja dari produk investasi atau pembayaran kembali modal dengan produk yang didistribusikan oleh PTBC. Investasi dalam produk ini bukan merupakan simpanan atau kewajiban lainnya dari Grup atau anak perusahaannya dan setiap jenis produk investasi memiliki risiko investasi termasuk hilangnya pendapatan dan modal yang diinvestasikan. Contoh yang digunakan dalam komunikasi ini hanya untuk ilustrasi. Semua materi yang disajikan dalam laporan ini, kecuali bila ditentukan lain, berada di bawah hak cipta Grup. Tak satu pun dari materi, maupun isinya, maupun salinannya, dapat diubah dengan cara apapun, ditransmisikan ke, disalin atau didistribusikan kepada pihak lain, tanpa izin tertulis dari perusahaan terkait yang menjadi bagian dalam Grup. Grup, berikut agennya, asosiasinya dan kliennya memiliki atau telah memiliki posisi panjang atau pendek pada efek atau instrumen keuangan lainnya yang disebut di sini, dan dapat setiap saat melakukan pembelian dan/atau penjualan terhadap kepentingan atau surat berharga dalam kapasitasnya sebagai prinsipal atau agen, termasuk menjual atau membeli dari klien atas dasar pokok dan dapat terlibat dalam transaksi yang tidak konsisten dengan laporan ini. Silahkan melihat website kami di www.commbank.co.id untuk informasi lebih lanjut. Jika Anda ingin berbicara dengan seseorang mengenai instrumen keuangan yang dijelaskan dalam laporan ini, silakan hubungi kami hubungi Call Centre kami di 5000 30 atau email kami di customercare@commbank.co.id.

facebook.com/CommbankID twitter.com/Commbank_ID

www.commbank.co.id

Core Portfolio Manulife Greater Indonesia Fund 50%

Panin SRC Moderate Fund

Fixed Income Long duration Indon 35/37/38/42/43 20%

Fixed Income Medium duration Indon 19/22/23 30%

Portfolio USD Mei 2013

Core Portfolio Manulife Saham Andalan 30%

BNP Paribas Pesona

Schroder Dana Istimewa

Growth Portfolio Mandiri Investa Ekuitas Dinamis 20%

BNP Paribas Infrastruktur Plus

Danareksa Mawar Konsumer 10

Manulife Dana Ekuitas Small Mid Capital

Fixed Income Medium to long duration First State Indonesia Bond Fund 20%

FR62 / FR65 / FR58

Fixed Income Short duration Danareksa Melati Platinum Rupiah 30%

Schroder Dana Andalan 2

FR66

Portfolio IDR Mei 2013

Portfolio Concepts Mutual Fund/Bond Portfolio Allocation

Portfolio Concepts Mutual Fund/Bond Portfolio Allocation

Referensi

Dokumen terkait

daripada besi beton yang berada di bawahnya disebabkan besi beton teratas yang menerima beban pertama sekali. Hasil percobaan laboratorium dapat dililhat pada Gambar

Berdasarkan visi yang dikembangkan SMA Negeri 2 Bandung sebagai objek penelitian dan dihubungkan dengan teori yang dikemukakan di atas dapat diketahui bahwa visi sekolah

Karakterisasi Tepung Sukun (Artocarpus altilis) Pramasak Hasil Pengeringan Drum serta Aplikasinya Untuk Substitusi Tepung Terigu pada Pembuatan Roti Manis, Skripsi

Berdasarkan hasil sidik ragam pada taraf uji 5% dapat diketahui bahwa faktor A (rasio tepung ganyong dan wortel) dan faktor B (jumlah tapioka) berpengaruh nyata

Metode angket 7 atau kuesioner yaitu pengumpulan data dengan formulir yang berisi daftar pertanyaan tertulis untuk mengetahui persepsi siswa tentang cara mengajar guru

Dalam menjaga kesinambungan bahan baku kayu untuk industri rumah Woloan di Sulawesi Utara, maka pemanfaatan jenis-jenis kayu lokal yang masih potensial perlu ditingkatkan

Permasalahan yang terjadi pada masyarakat yaitu kurangnya informasi berita dan kesulitan dalam perhitungan zakat harta dan profesi apakah sudah mencapai nishab atau

Perakitan tulangan ke dalam cetakan ini dilakukan sesuai dengan tipe produk yang ingin dibuat, kemudian cetakan siap untuk dicor dengan adukan beton. Cetakan yang telah