• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASKEP KASUS HIPERTIROID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASKEP KASUS HIPERTIROID"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

 Tugas Kelom

(2)

Kasus :

Seorang penderita laki- laki Tn “M” 47 tahun, suku Bugis Makassar,

Agama Islam, bertempat tinggal di Samata, MRS tanggal 31 Maret 2013 di Ruang

Interna 2 dengan keluhan utama panas badan. Dari hasil anamnesis ditemukan

klien mengatakan panas badan dirasakan sejak 2 minggu sebelum masuk Rumah

Sakit, panas tidak tinggi dan tidak naik turun disertai mual, tidak muntah, klien

mengatakan nafsu makan menurun, mulut terasa kering sehingga sering minum

dan berat badan turun 48 kg menjadi 41 kg saat masuk Rumah Sakit. Klien

mengeluh sesak nafas disertai dada berdebar- debar sejak 3 bulan dan memberat 2

minggu sebelum masuk Rumah Sakit, sesak bertambah dengan aktivitas

sehari-hari dan berkurang dengan isterahat. Selama 2 minggu ini sering buang air kecil

terutama pada malam hari sampai 5 x/ hari.

Selama 3 bulan ini klien mengeluh badan terasa lemas dan cepat lelah

terutama jika melakukan aktivitas agak berat, sering pusing, nyri seluruh badan.

(3)

 pandeita menengadah dan ikut bergerak jika menelan. Tidak didapatkan nyeri

tekan maupun bruit. JVP tidak meningkat. Pemeriksaan dada : tidak terjadi

 pembesaran jantung, suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak ada suara tambahan,

frekuensi 120 x / I, tidak teratur, tidak terdapat bising jantung. Suara perkusi sonor 

 pada lapang paru, suara napas vesikuer, tidak ada ronchi maupun wheezing. Pada

abdomen tidak terjadi asites dan tidak terjadi hepatomegali. Pada pemeriksaan

ekstermitas didapatkan adanya tremor halus pada jari- jari tangan, tidak ada jari

tabuh, tidak didapatkan edema dan akral hangat.

Adapun hasil pemeriksaan laboratorium adalah Hb 15,0 g/dl, leukosit 6,1 x

10

9

/L, trombosit 258 x 10

9

/ L, SGOT 59 u/l, SGPT 110 U/l, biliburin indirect

0,61 mg/dl, albumin 4,4 g/dl, HbsAg (-), BUN 24 mg/dl, kreatinin serum 1,07

mg/dl, Pco2 25,8, Po2 94,4, widal test tipe 0 :1/ 100, tipe H : 1/ 200. Urinalis

didapatkan eritrosit 0-8 plp, leukosit1-3 plp, epitel 2-4 plp, glukosa +3, keton (-),

 protein (-). Hasil pemeriksaan GDP 400 mg/dl, GD 2PP 300 mg/dl, K 4,6 mEq/I,

(4)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT HIPERTIROIDISME

A. Pengkajian

Pengkajian dilakukan di Gedung UKM kampus 2 UIN Alauddin pada

tanggal 11 April 2013

I. Biodata

a. Identitas Klien

1. Nama/Nama panggilan

: Tn. “M”

2. Usia

:

47

Tahun

3. Jenis kelamin

: Laki-laki

4. A

g

a

m

a

:

Islam

5. Suku

:

Bugis

6. Pendidikan

:

-7. Alamat

:

Samata

(5)

Klien mengatakan sesak napas disertai dada berdebar-debar sejak 3 bulan

dan memberat 2 minggu sebelum MRS.

Selama 3 bulan ini klien mengatakan badan terasa lemas dan cepat lelah

terutama jika melakukan aktivitas agak berat, sering pusing, nyeri seluruh badan.

4.

Riwayat Kesehatan Yang Lalu

Tidak ada riwayat penyakit kencing manis, hipertensi, penyakit gondok 

maupun asma. Akan tetapi klien memiliki riwayat merokok selama 15 tahun

 berhenti 1 tahun yang lalu.

5.

Aktivitas Sehari-hari

Klien selama 2 minggu sering buang air kecil terutama pada malam hari

sampai 5 x/hari dan kurangnya aktivitas sehari-hari dari klien.

6.

Pola fungsi kesehatan

a. Aktivitas

(6)

Tanda :

e. Makanan/ cairan

Gejala : kehilangan BB (48 kg menjadi 41 kg), mulut terasa kering dan

sering minum, nafsu makan menurun, di sertai mual dan tidak muntah.

f. Neurosensori

Gejala : adanya tremor halus pada jari-jari tangan. Tidak ada jari tabuh,

tidak di dapatkan edema dan akral hangat.

g. Nyeri/kenyamanan

Gejala :

h. Pernafasan

Tanda : frekuensi pernafasan meningkat (24x/m)

i.

Keamanan

(7)

Inspeksi: nampak kulit berkeringat normal.

 b. Kepala:

Inspeksi: nampak simetris tegak lurus dengan garis tengah tubuh, tidak ada

luka, kulit kepala bersih, rambut penderita normal dan tidak mudah rontok.

c. Mata:

Inspeksi: nampak adanya eksophtalmus ringan, ikterus (–), pupil isokhor 

kiri dan kanan, refleks cahaya (+), tanda-tanda anemis tidak dijumpai,

d. Telinga:

Inspeksi: nampak bentuk simetris kiri dan kanan, pendengaran tidak 

terganggu dan tidak ada nyeri, serumen sedikit, tidak mengganggu

 pendengaran dan tidak ditemukan cairan.

(8)

Bentuk ekstremitas simetris, dan klien selalu merasakan lemah dan cepat

lelah sehingga terjadi penurunan aktivitas gerak.

8. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan

Hasil Lab. Pasien

Nilai Normal

HB

15,0

g/dl

13

gr

 

Leukosit

6,1x

L

5000-10.000

Trombosit

258x

L

150.000-400.000

SGOT

59

µ/L

5-40

µ/L

SGPT

110µ/L

5-41

µ/L

Bilirubin Direct

1,89 mg/dl

0-0,2 mg/dl

Bili bi I di

t

0 61 /dl

0 2 0 8

/dl

(9)

 Na

133 mEq

135-145 mEq

Kolestrol

Total

94

mg/dl

<200

mg/dl

Kolestrol

HDL

46

mg/dl

>55

mg/dl

Kolestrol

LDL

85

mg/dl

<150

mg/dl

(10)

-KLASIFIKASI DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

1. Klien mengatakan panas badan dirasakan sebelum masuk rumah sakit.

2. Klien mengatakan panas tidak tinggi dan tidak naik turun, disertai mual, namun tidak muntah.

3. Klien mengatakan mengeluh sesak nafas disertai dada berdebar-debar sejak 3 bulan dan memberat 2 minggu sebelum masuk  rumah sakit, sesak bertambah dengan aktivitas sehari-hari dan  berkurang dengan istirahat.

4. Klien mengatakan sering buang air kecil terutama pada malam hari sampai 5 x/hari selama 2 minggu ini.

5. Klien mengatakan badan terasa lemas dan cepat lelah terutama jika melakukan aktivitas yang berat, sering pusing, dan nyeri seluruh  badan dalam 3 bulan ini.

6. Klien mengatakan sering g ugup, mudah gelisah, sulit tidur, dan kadang-kadang disertai dada berdebar-debar.

1. Penurunan BB dari 48 Kg menjadi 41 Kg. 2. Hasil BBR : 67 % (kurus)

3. Hasil IMT : 15,8 % (kurus) 4. Tanda-tanda vital

a. TD : 130/80 mmHg  b. N : 120 x/i

c. Suhu badan : 36,5 °C d. Pernapasan : 24 x/i

5. Pada leher dijumpai sedikit pembesaran kelenjar tiroid, difus, dan kanan lebih besar daripada kiri (kanan : 8x7 cm, dan kiri : 6x6 cm), konsistensinya padat kenyal, yang nyata jika penderita menengadah dan ikut bergerak jika menelan..

6. Pemeriksaan ekstremitas : ada tremor halus pada jari-jari tangan. 7. Pemeriksaan mata nampak adanya ekspotalmus ringan.

(11)

ANALISA DATA

NO. DATA ETIOLOGI MASALAHKEPERAWATAN

1. DO :Suhu 36, 3 °C

DS : Klien mengatakan badannya terasa panas sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit, panas tidak tinggi dan tidak  naik turun.

Laju Metabolisme meningkat

Hipermetabolik 

Kelelahan

2. DO:BB menurun dari 48 Kg menjadi 41 Kg

DS:Klien mengatakan nafsu makan menurun, ada mual namun tidak ada muntah.

Penurunan Berat badan  Nafsu makan menurun

 Nutrisi kurang dari kebutuhan

3. DO:nadi : 120 x/menit

DS: Klien mengatakan sering gugup , sulit tidur, dan kadang-kadang disertai dada berdebar-debar.

Status hipermetabolik  

stimulasi ssp  efek   pseudokotekolamin dari hormon

tiroid

Ansietas

4. DO:

DS:klien sering mengeluh mudah gelisah

Tidak mengenal sumber   informasi tentang penyakitnya

Kurang pengetahuan, mengenal kondisi, prognosis, dan kebutuhan  pengobatan.

(12)

1. Kelelahan b/d hipermetabolik dan peningkatan kebutuhan energi 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d menurunnya nafsu makan. 3. Ansietas

(13)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (HARUS SMART)

 Nama Pasien : Tn. M Nama Mahasiswa : Kelompok IV

Ruang : Interna2 NPM :

 No. M R :

No. Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

1. 2. Kelelahan b/d hipermetabolik dan  peningkatan kebutuhan energi. Tujuan :

Kelelahan klien dapat teratasi dan terjadi peningkatan energi.

Kriteria hasil:

Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat energi .

a. Pantau tanda vital dan catat nadi baik  istirahat maupun saat aktivitas

 b. Ciptakan lingkungan yang tenang

c. Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitas

d. Berikan tindakan yang membuat  pasien merasa nyaman seperti

massage

a. Nadi secara luas meningkat dan  bahkan istirahat, takikardia

mungkin ditemukan.

 b. Menurunkan stimulasi yang kemungkinan besar dapat menimbul-kan agitasi, hiperaktif, dan imsomnia.

c. Membantu melawan pengaruh dari peningkatan metabolisme.

(14)

3.

 Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d menurunnya nafsu makan. Ansietas b/d status hipermetabolik  (stimulasi SSP, Efek   pseudokotekolamin)

Tujuan:Berat badan klien stabil

Kriteria hasil:

Klien akan menunjukkan berat badan stabil dengan kriteria :

a. Nafsu makan baik   b. Berat badan normal

c. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi

Tujuan:

Tampak rileks

Kriteria hasil:

Melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat yang dapat diatasi  Nadi dalam batas normal: 80-100 x/ i

Mampu mengidentifikasi cara hidup yang sehat

a. Pantau masukan makanan setiap hari, timbang berat badan setiap hari

 b. kolaborasi untuk pemberian diet tinggi kalori, protein, karbohidrat dan vitamin

a. Pantau respon fisik, palpitasi, gerakan yang berulang-ulang, hiperventilasi, insomnia

a. Penurunan berat badan terus menerus dalam keadaan masukan kalori yang cukup merupakan indikasi kegagalan terhadap terapi antitiroid.

 b. Mungkin memerlukan bantuan untuk menjamin pemasukan zat-zat makanan yang adekuat dan mengidentifikasi makanan  pengganti yang sesuai.

a. Peningkatan pengeluaran  penyekat beta-adrenergik pada daerah reseptor, bersamaan dengan efek-efek kelebihan hormon tiroid, menimbulkan manifestasi klinik dari peristiea kelebihan katekolamin ketika kadar epinefrin/ norepinefrin dalam keadaan normal.

 b. Ansietas ringan dapat ditunjukkan dengan peka rangsangan dan insomnia. Ansietas berat yang berkembnag

(15)

 b. Observasi tingkah laku yang menunjukkan tingkah ansietas.

c. Jelaskan prosedur, lingkungan sekeliling atau suara yang mungkin didengar oleh klien.

d. Bicara singkat dengan kata yang sederhana.

e. Kurang stimulasi dari luar: tempatkan  pada ruangan yang tenang, beriakan kelembutan, musik yang nyaman, kurangi lampu yang terlalu terang, kurangi jumlah orang yang  berhubungan dengna klien.

f. Diskusikan dengan klien atau orang terdekat penyebab emosionalyang labil / reaksi psikotik.

kedalam panik dapat menimbulkan ketidak mampuan untuk bicara dan bergerak,  berteriak-teriak/ bersumpah. c. Memberikan informasi akurat

yang dapat menurunkan distorsi / kesalahan interpretasi yang dapat berperanan pada reaksi ansietas.

d. Rentang perhatian mungkin menjadi pendek, konsentrasi  berkurang, yang membatasi kemampuan untuk   mengasimilasi informasi.

e. Menciptakan lingkungan yang terapeutik menunjukkan  penerimaan bahwa aktivitas unit / personel dapat meningkatkan ansietas klien

f. Memahami bahwa tingkah laku didasarkan atas fisiologis dapat memungkinkan respon

(16)

4. Kurang pengetahuan, mengenal kondisi,  prognosis, kebutuhan  pengobatan b/d kurang  pemajanan, kesalahan interpretasi informasi. Tujuan:

Klien dapat mengerti tentang keadaan penyakitnya dari informasi yang diberikan

Kriteria hasil:

Pasien megatakan mengerti tentang  proses penyakit dan pengobatannya.

Mengidentifikasi hubungan antara tanda dan gejala pada proses

 penyakit dan hubungan gejala dengan faktor penyebabnya.

g. Tekankan harapan bahwa  pengendalian emosi itu harus tetap diberikan sesuai dengan  perkembangan terapi obat.

h. Kolaborasi dengan pemberian obat antiansietas (transquilizer, siroid yangedatif) dan pantau efeknya

a. Tinjau ulang proses penyakit dan harapan masa dating

 b. Berikan informasi yang tepat dengan keadaan individu

c. Identifikasi sumber stress dan diskusikan faktor pencetus krisis tiroid yang terjadi.

/pendekatan yang berbeda,  penerimaan terhadap situasi. g. Memberikan informasi dan

meyakinkan pasien bahwa keadaan itu adalah sementara dan akan membaik dengan  pengobatan

h. Dapat digunakan bersamaan dengan pengobatan untuk  menurunkan pengaruh dari sekresi hormon tiroid yang  berlebihan.

a. Memberikan pengetahuan dasar  dimana pasien dapat menentukan  pilihan berdasarkan informasi

 b. Berat ringannya keadaan,  penyebab, usia dan komplikasi yang muncul akan menentukan tindakan  pengobatan

c. Faktor psikogenik seringkali sangat penting dalam memunculkan / eksaserbasi dari  penyakit ini

(17)

Memulai perubahan pola hidup yang  penting dan berpartisipasi dalam

tindakan pengobatan.

d. Tekankan pentinganya perencanaan waktu istirahat

e. Tekankan pentingnya evaluasi medik  secara teratur 

d. mencegah munculnya kelelahan, menurunkan kebutuhan metabolisme.

e. Penting sekali untuk menentukan efektivitas dari terapi dan  pencegahan terhadap kompliaksi

fatal yang sangat potensial terjadi.

SMART : Specific, Measurable, Achievable, Reality and Time (singkat, jelas, dapat dimengerti, spesifik, dapat diukur, dapat dinilai, realistis, berdasarkan diagnosis keperawatan dan kriteria waktu tertentu)

Referensi

Dokumen terkait

a) Energetic dilakukan dengan minum air putih untuk membantu mengembalikan kadar air yang dibutuhkan. Meminum air putih secara perlahan – lahan dan sedikit – sedikit

Segera mempersiapakan diri untuk mendapatkan SKP pada setiap kegiatan ( 6 kegiatan yang telah ditetapkan dalam pengembangan keprofesian), hanya 25 SKP selama

[r]

221110 - Perkhidmatan / Guna Tenaga / Khidmat Latihan, Tenaga Pengajar dan Moderator/ Negotiator 221803 - Perkhidmatan / Perkhidmatan Kewangan dan Insuran / Penyediaan akaun

menggunakan perhitungan Chi-square (χ 2 ) yaitu Fisher’s exact test diperoleh nilai ρ = 0,000 (ρ &lt; 0,05) yang berarti bahwa ada hubungan antara faktor pemungkin

Dokumen ini menjelaskan persyaratan dan prosedur penerimaan mahasiswa baru program studi Doktor Ilmu Komputer (DIK) pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom

Ini kerana, pada anggapan mereka mata pelajaran Pendidikan Islam adalah satu mata pelajaran yang kurang penting kerana mata pelajaran ini tidak termasuk di dalam senarai mata

Survei ekologi terumbu karang dilakukan pada 20 titik yang tersebar di dalam (11 titik) maupun di luar KKP (9 titik) Pulau Koon dan Pulau Neiden dan 1 titik untuk