KONSTRUKSI BURITAN KAPAL
Buritan kapal adalah bagian belakang dari kapal. Di bagian buritan terdapat instrumen
pengendali (rudder dan lain sebagainya). Bagian buritan dari kapal perang dipakai sebagai
tempat mendarat helikopter. Pembagian kapal berdasarkan bentuk buritan yaitu sebagai berikut :
1.
Buritan berbentuk sendok
2.
Buritan berbentuk miring
3.
Buritan berbentuk siku
A. KONSTRUKSI LINGGI BURITAN KAPAL
Konstruksi linggi buritan adalah bagian konstruksi kapal yang merupakan kelanjutan lunas kapal.
Bagian linggi ini harus diperbesar atau diberi boss pada bagian yang ditembus oleh poros
baling-baling, terutama pada kapal-kapal yang berbaling-baling tunggal atau berbaling-baling tiga. Pada
umumnya linggi buritan dibentuk dari batang pejal, pelat, dan baja tempa atau baja tuang.
Kapal-kapal biasanya mempunyai konstruksi linggi buritan yang terbuat dari pelat-pelat dan
profil-profil yang diikat dengan las lasan, sedangkan untuk kapal besar berbaling-baling tunggal
atau berbaling-baling tiga mempunyai konstruksi linggi buritan yang dibuat dari bahan baja
tuang yang dilas. Dengan pemakaian baja tuang, diharapkan konstruksi liggi buritan dapat dibagi
menjadi dua atau tiga bagian baja tuang yang akan dilas digalangan. Hal tersebut juga untuk
mendapatkan bentuk linggi yang cukup baik. Pada kapal yang menggunakan jenis kemudi
meletak tanpa balansir, linggi buritan terdiri atas dua bagian. Bagian tersebut ialah linggi kemudi
dan linggi baling-baling. Linggi kemudi juga dapat dibuat dari baja tuang dengan diberi
penegar-penegar melintang dari pelat. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan kekuatan yang cukup, akibat
tekanan melintang kemudi pada saat diputar ke kiri atau ke kanan.
B. Sekat Ceruk Buritan KAPAL
Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya, sekat ceruk buritan disamping untuk membatasi
ceruk buritan dengan ruang muat atau kamar mesin juga berfungsi untuk pegangan (tumpuan)
ujung depan tabung poros baling-baling. Sesuai dengan ketentuan dari Biro Klasifikasi,
pemasangan ceruk buritan pada jarak sekurang-kurangnya tiga sampai lima kali jarak gading
diukur dari ujung depan bos poros baling-baling dan harus diteruskan sampai ke geladak
lambung timbul atau sampai pada plat-form kedap air yang terletak diatas garis muat. Seperti
halnya sekat-sekat lintang lainnya, sekat ceruk buritan terdiri atas beberapa lajur pelat dengan
penegar-penegar tegak. Karena sekat ini digunakan untuk batas tangki, tebal pelat sekat dan
ukuran penegar ditentukan berdasarkan perhitungan tebal pelat sekat untuk tangki dan penegar
tangki. Demikian pula pada daerah sekat yang ditebus oleh tabung poros baling-baling harus
dilengkapi dengan pelat yang dipertebal.
C. Ceruk Buritan KAPAL
Ceruk buritan merupakan ruangan kapal yang terletak dibelakang dan dibatasi oleh sekat
melintang kedap air atau sekat buritan. Ruangan ini dapat dimanfaatkan untuk tangki balas air
meupun untuk tangki air tawar. Bagian buritan pada umumnya berbentuk cruiser/ellips, bentuk
yang menyerupai bnetuk sendok dan transom, yaitu bentuk buritan dengan dinding paling
belakang rata.Konstruksi buritan direncanakan dengan memasang gading-gading melintang
balok-balok geladak, wrang, penumpu samping, penumpu tengah, dan penguat-penguat
tambahan lain.
Ada kapal yang penumpu tengahnya dibuat ganda membentuk kotak pada daerah garis tegak
buritan, karena pada bagian ini dilalui poros kemudi yang akan dihubungkan dengan mesin
kemudi diatas geladak. Bentuk kotak dapat juga diteruskan keatas sampai geladak, sehingga
membentuk selubung kotak (ruddertrunk) yang berfungsi sebagai pelindung poros kemudi.
Wrang-wrang buritan direncanakan mempunyai tinggi yang sama seperti wrang alas dasar ganda,
kecuali wrang-wrang alas ceruk buritan disekitar tabung poros baling-baling. Wrang-wrang alas
yang tinggi ini harus diberi pebegar untuk mencegah melenturnya pelat.
okay... jangan lupa beri komentar soalnya nih postingan ampun amburadul skali n saya juga lagi
tidak konsen soalnya lagi asyik nungguin pertandingan bola madrid vs barca...anda dukung
siapa????? klo saya dukung the special one...sekian postingan saya tentang konstruksi buritan
kapal
Diposkan oleh
Mohamad Wahyuddin
di
23.28
Link ke posting ini
5 komentar:
Reaksi:
Label:
KONSTRUKSI KAPAL
PLAT KAPAL
Plat kapal diaplikasikan untuk seluruh bangunan kapal
dengan komposisi standart konstruksi
kapal yang dikeluarkan oleh biro klasifikasi kapal (Standards:ABS, BKI, DNV, RINA, GL, LR,
BV, , NK, KR, CCS and etc) dengan klas baja : A, B, C, D dan E. ( Grade: A, B, D, E,
AH32-AH40, DH32-DH40 ,A32 ,A36 ,D32, D36 and etc) dengan tebal: 8 mm s/d 100 mm, lebar : 1500
mm s/d 2700 mm, panjang : 6 m s/d 13 m.
Sifat mekanis yang karus dimiliki untuk plat kapal biasa adalah : batas lumer 24 kg/mm2,
kekuatan tarik 41 kg/mm2 s/d 50 kg/mm2, dan regangan patah minimal 22%. plat kapal tegangan
tinggi
(untuk
lambung
kapal)
memiliki sifat mekanis : tegangan lumer minimal 32 kg/mm2 dan
kekuatan
tarik 48 kg/mm2 s/d
60 kg/mm2 untuk tegangan lumer minimum 36 kg/mm2, kekuatan tariknya 50 kg/mm2 s/d 63
kg/mm2, selain itu juga digunakan baja tempa yang memiliki
kekuatan
tarik minimal 41
kg/mm2.
Pemakaian plat baja untuk bangunan
kapal
memiliki resiko kerusakan tinggi terutama terjadi
korosi pada plat kapal baja yang merupakan proses electrokimia, akibat lingkungan air laut yang
memiliki resistifitas sangat rendah ( + 25 ohm-cm dibanding kan air tawar + 4.000 ohm- cm) dan
sesuai dengan posisi pelat pada lambung kapal, contoh pelat lengkung bagian buritan kapal.
Posisi plat baja lambung kapal terbagi dalam tiga bagian yaitu :
1.
Selalu tercelup air (plat lajur alas, pelat lajur bilge, dan plat kapal lajur sisi sampai
sarat minimal).
2.
Keluar masuk air (plat lajur sisi kapal dari syarat minimal sampai sarat
maksimal).
3.
Tidak tercelup air (plat lajur sisi mulai dari sarat maksimal sampai main deck
kapal).
Bagian badan kapal yang memiliki lekungan plat kapal yang signifikan adalah pada
lajur
bilga
dari haluan sampai buritan kapal, mengikuti bentuk badan kapal pada rencana garis.
Hal ini bertujuan untuk memeberikan efek
tahanan kapal
seminimal mungkin, sehingga
daya
mesin
induk yang digunakan pada
kapal
dapat lebih efisien.
gambar Bentuk lengkung plat lambung kapal
gambar plat kapal gambar body plan kapal
Plat baja lambung kapal selain menerima beban dari luar (air laut) juga mendapat tekanan dari
dalam, dengan distribusi pembebanan kapal.
okay sampe disini dulu aja dah postingan ane tentang plat kapal
Diposkan oleh
Mohamad Wahyuddin
di
23.19
Link ke posting ini
5 komentar:
Reaksi:
Label:
KONSTRUKSI KAPAL
SEKAT TUBRUKAN KAPAL
Pemasangan sekat tubrukan pada suatu kapal sangat dibutuhkan karena sekat ini untuk
menghindari mengalirnya air keruangan yang ada dibelakangnya apabila terjadi kebocoran di
ceruk
haluan KAPAL
akibat menubruk sesuatu dan dengan rusaknya ceruk
haluan kapal
masih
selamat, tidak tenggelam.
Pemasangan sekat tubrukan menurut BKI 2004 adalah sebagai berikut:
Kapal kargo
dengan Lc ≤ 200 m harus mempunyai sekat tubrukan yang jaraknya tidak
kurang dari 0,05 Lc dari arah garis tegak haluan.
Kapal kargo
dengan Lc > 200 m dipasang
sekat tubrukan sejarak > 10 m dari arah garis tegak
haluan kapal
.
Semua
kapal kargo
mempunyai sekat tubrukan kapal yang ditempatkan tidak lebih dari
pada 0,08 Lc dari garis tegak
haluan kapal
. Jarak yang lebih besar disetujui dalam hal-hal
khusus.
Untuk
kapal
yang mempunyai beberapa bagian bawah air yang melewati garis
tegak
haluan kapal
, seperti haluan bola, jarak yang diisyaratkan seperti hal-hal diatas boleh
diukur dari suatu titik referensi yang ditempatkan pada jarak x didepan garis
tegak
haluan
dengan harga terkecil. Dimana : (a) x = a/2. (b) x = 0,015 Lc dengan harga
terbesar x = 3 m.
Sekat tubrukan harus kedap air sampai
geladak
lambung timbul
.
Jika
kapal
mempunyai bangunan atas yang menerus atau bagunan atas yang panjang,
sekat tubrukan harus diteruskan sampai ke
geladak
bangunan atas. Penerusan ini tidak perlu
diletakkan langsung diatas sekat bawah. Bukaan- bukaan dengan alat penutup yang kedap
cuaca dapat diizinkan sebelah atas
geladak
lambung timbul pada sekat tubrukan dan pada
tingkat-tingkat relung yang disebut terdahulu. Jumlah lubang harus sedikit mungkin, sesuai
dengan kebutuhan dan
fungsi kapal
.
Tidak boleh ada pintu-pintu lubang orang, bukaan-bukaan ventilasi pada sekat tubrukan
dibawah
geladak
lambung
timbul
dan
diatas
dasar
ganda
.
Apabila
pipa
pada
kapal
cargo
menembus sekat tubrukan dibawah geladak lambung timbul, katup ulir yang dapat
dilayani dari geladak lambung timbul dipasang pada sekat tubrukan didaerah ceruk haluan.
gambar sekat tubrukan kapal
gambar sekat tubrukan kapal (Batas Pemasangan Sekat Tubrukan dari Garis Tegak Haluan)
sekian postingan tengah malam dari
kapal cargo blog
tentang sekat tubrukan kapal
Diposkan oleh
Mohamad Wahyuddin
di
01.39
Link ke posting ini
Tidak ada komentar:
Label:
KONSTRUKSI KAPAL
tentang kekuatan kapal
Untuk mengetahui kekuatan kontsruksi memanjang suatu kapal, Dengan asumsi bahwa kapal
tersebut
adalah
sebuah
balok
yang
terapung
di
air.
Pertama-tama diambil sebuah balok tersebut dibuat dari bahan yang homogen sehingga setiap
potongan memanjang balok mempunyai berat yang sama. Balok ini kemudian dicelupkan ke air
dan
air
akan
memberikan
tekanan ke atas. Karena penampang balok adalah sama untuk seluruh panjang balok, setiap
potongan memanjang balok akan mendapatkan tekanan ke atas yang sama. Jadi, berat dan
tekanan ke atas setiap potongan memanjang balok adalah sama sehingga balok tidak akan
mengalami
lengkungan.
nah coba liat gambar kekuatan kapal dibawah ini
gambar kekuatan kapal
Kemudian diambil balok dengan ukuran seperti di atas, tetapi bahan dari balok tersebut tidak
homogen. Berat untuk ¼ bagian di ujung-ujungnya dibuat mempunyai kerapatan yang lebih
besar
daripada
kerapatan
½
bagian yang ditengah. Jadi berat setiap potongan memanjang untuk seluruh balok tidak sama,
yaitu untuk ¼ bagian di ujung-ujungnya sama dan ½ bagian yang ditengah lebih kecil daripada
di ujung. Karena ukuran penampang balok tetap sama bila dicelupkan dalam air, tekanan ke atas
yang diberikan oleh air untuk setiap potongan memanjang balok adalah sama. Jadi antara berat
dan tekanan ke atas untuk setiap potongan memanjang balok tidak sama lagi dan hal ini akan
menimbulkan lengkungan pada balok.
nah yang ini gambar lengkungan balok kekuatan kapal
gambar lengkungan balok kekuatan kapal
Pada gambar di atas berlaku hukum Archimedes, yang menjelaskan bahwa berat balok sama
dengan harga tekanan ke atas air (P = ρ.gv) Bila dikaitkan dengan sebuah kapal, hal tersebut
akan nyata sekali. Kapal secara keseluruhan, dari depan sampai belakang merupakan benda yang
tidak homogen dan pembagian berat kapal tidak teratur untuk seluruh panjang kapal, baik
beratnya sendiri maupun muatannya. Karena kapal juga terapung di air, kapal juga akan
mendapat tekanan ke atas dari air. Karena bentuk bagian bawah kapal tercelup air dan
penampang untuk seluruh panjang kapal itu tidak sama, maka tekanan ke atasnya juga tidak
sama dan biasanya membentuk suatu kurva
gambar penampang memanjang kapal
gambar kurva kekuatan penampang memanjang kapal
Karena berat kapal dan tekanan ke atas untuk setiap potongan memanjang tidak sama,
lengkungan kapal atau bending pada kapal akan selalu terjadi, hanya besar kecilnya sangat
bergantung kepada pembagian beat dan tekanan ke atas dalam arah memanjang kapal. Karena
lengkungan yang terjadi di sekitar tengah kapal tersebut adalah yang terbesar, konstruksi sekitar
tengah kapal harus kuat supaya dapat menahan lengkungan. Untuk itu, diperlukan konstruksi
yang kuat pada arah memanjang, khususnya untuk daerah geladak dan alas. Konstruksi yang
dapat menambah kekuatan memanjang kapal pada geladak antara lain pembujur geladak,
penumpu, dan pelat geladak. Untuk konstruksi alas antara lain : penumpu, pembujur alas, pelat
alas, dan lunas.
Diposkan oleh
Mohamad Wahyuddin
di
23.38
Link ke posting ini
Tidak ada komentar:
Reaksi:
Label:
KONSTRUKSI KAPAL
Konstruksi Alas Tunggal (single bottom) KAPAL dan
Konstruksi Alas Ganda (double bottom) KAPAL
Konstruksi Alas Tunggal (single bottom) KAPAL dan Konstruksi Alas Ganda (double
bottom) KAPAL yaitu sebagai berikut :
1.Konstruksi alas tunggal(single bottom) kapal
Rangka dasar dari
konstruksi
alas tunggal terdiri dari balok melintang kapal dan balok-balok
memanjang yaitu : Lunas pada tengah yang terletak pada bidang memanjang tengah kapal dan lunas
dalam samping yang terletak antara lambung kiri dan lunas dalam tengah.
Konstruksi
alas
ganda(double
bottom)
kapal Pada
pengoperasian
kapal
dengan
sistem
konstruksi
alas tunggal ternyata mengalami kesulitan. Untuk mencukupi kemampuan manuver
kapal pada pelayaran tanpa muatan, kapal harus diisi dengan ballst padat. Pada abad ke-19
ballast
padat
diganti dengan
ballast cair
, untuk menyimpan ballast cair tersebut di atas ruang dibuat tangki-tangki
yanh dihubungkan satu sama lain dengan pipa – pipa. Untuk mengurangi kejelekan-kejelekan di atas
maka konstruksi tangki diubah yang mana di atas wrang diletakkan balok-balok memanjang. Di atas
balok-balok tadi diletakkan pelat yang selanjutnya dinamai pelat dasar ganda. Pada sistem dasar ganda
bentuk pertama ini dimana balok-balok memanjang biasanya 1,5 kali jarak antara wrang.
Bentuk kedua dari sistem dasar ganda adalah terdiri dari pelat vertikal memanjang setinggi
ruang dasar ganda kapal (double bottom), memotong wrang kapal dan dihubungkan sisi atasnya
dengan pelat dasr ganda. Sistem dasar ganda ini memberikan kemungkinan memperkecil tingginya
sampai ukuran yang efisien dan bersamaan dengan itu menghilangkan kerugian yang berlebihan dari
volume yang berguna di ruang palak dengan adanya dasar ganda.
Bentuk ketiga adalah sistem rangka dasar berpetak-petak. Balok dasar sistem ini adalah wrang pelat
yang lubang peringan diletakkan pada tiap-tiap gading dan kontinu dari lunas dalam tengah sampai pelat
tepi lunas dalam samping terdiri dari pelat yang terpotong-potong yang diletakkan diantara
wrang-wrang yang berarti juga menghilangkan sistem bracket. Sistem rangka dasar dengan wrang-wrang yang tidak
terpotong-potong menjadi peraturan BKI untuk bangunan kapal dengan dua variasi:
a.
Dengan wrang yang kontinu pada tiap gading
b.
Dengan wrang yang kontinu berselang-selang dengan wrang kapal yang diberi peringan yang dinamai
juga wrang terbuka.
Konstruksi kapal
ini merupakan perkembangan sistem dasar ganda yang berfungsi sebagai tangki
ballast cair, di samping itu ruang dasar ganda dipakai untuk menyimpan air tawar, sebagai tempat
cadangan air tawar dan tempat untuk menyimpan minyak pelumas yang dibatasi dengan dua wrang
kedap air dengan jarak satu gading. Ruangan ini disebut “cofferdam”.
tulisan ini juga berasal dari laporan tugas mata kuliah konstruksi kapal tentang Konstruksi Alas
Tunggal (single bottom) KAPAL dan Konstruksi Alas Ganda (double bottom) KAPAL
Diposkan oleh
Mohamad Wahyuddin
di
21.53
Link ke posting ini
Tidak ada komentar:
Reaksi:
Label:
KONSTRUKSI KAPAL
Konstruksi Kapal pada Midship Section kapal terdapat beberapa elemen yaitu sebagai berikut
:
1.
Wrang kapal
Konstruksi Kapal pada Midship Section kapal yang pertama yaitu wrang kapal Merupakan
bagian konstruksi kapal yang menggunakan konstruksi alas ganda (double bottom) berupa pelat yang
melintang sepanjang lebar kapal. Ada tiga jenis wrang kapal yaitu wrang pelat (solid floor), wrang
terbuka (open floor), dan water tight floor. Wrang sangat berguna dalam menambah kekuatan
melintang kapal.
2.
Lubang Manusia (Man Hole kapal)
man hole kapal Merupakan elemen konstruksi kapal yang banyak dijumpai pada jenis wrang pelat
(solid floor). Pemasangan man hole atau lubang manusia pada alas ganda berguna untuk tempat
jalannya pekerja pada waktu pengelasan dan pemeriksaan alas kapal. Bentuk man hole adalah bulat
atau lonjong dan dibuat secukupnya agar orang bisa masuk dan keluar lewat man hole kapal.
3.
Lubang Pembebasan kapal
Merupakan elemen konstruksi kapal yang banyak dijumpai pada kapal yamg memiliki konstruksi
alas ganda dan jenis wrang terbuka. Lubang pembebasan yang berbentuk lingkaran berfungsi sebagai
peringan pada konstruksi dasar ganda.
4.
Penumpu Utama kapal
Merupakan pelat penumpu utama kapal yang terletak vertikal pada bagian tengah konstruksi alas.
Berfungsi agar di dalam ruang dasar ganda dapat dilaksanakan pekerjaan pada pembuatan, reparasi
kapal, ketika kapal kandas pada dasar perairan dan terjadi pada pelat kulit, dasar sedapat mungkin
dihindarkan dari kerusakan.
5.
Penumpu Samping kapal
Bentuknya vertikal merupakan pelat penumpu yang terletak dikiri dan kanan center girder
(penumpu tengah) dimana bersama-sama center girder menambah kekuatan memanjang kapal dan ikut
mengambil bagian pada lengkungan kapal.
a.
Gading Besar kapal
Membentuk profil T, merupakan penegar-penegar sebagai penguat pelat lambung. Web frame
berfungsi sebagai penerus gaya-gaya atau beban yang diterima oleh pelat sisi untuk disalurkan ke
konstruksi dasar, terutama pada sistem rangka konstruksi melintang.
b.
Gading Utama kapal
c.
Gading Alas kapal
Merupakan kelanjutan dari gading utama, maka profilnya adalah profil L, dipasang pada pelat alas.
Jadi gading alas berfungsi untuk menumpu beban yang diterima pelat alas.
d.
Gading Balik kapal
Merupakan kelanjutan dari gading-gading utama. Bentuk profilnya adalah profil L, gading balik
diletakkan pada pelat alas dalam (inner bottom). Gading balik berfungsi untuk menumpu beban yang
bekerja pada alas dalam.
e.
Balok Geladak
Balok geladak dipasang pada tiap jarak gading-gading. Ada dua cara pemasangan balok geladak:
1. Arah melintang
Pemasangan balok geladak arah melintang berfungsi agar:
a.
Gading-gading dapat lebih berfungsi sebagai penguat melintang dari gading-gading sehingga tidak
melengkung ke arah dalam atau ke arah luar akibat adanya tekanan air atau gaya-gaya lain yang bekerja
pada sisi kapal.
b.
Menahan geladak sebanyak mungkin beserta muatan diatasnya, dalam hal ini balok geladak harus
cukup teger agar tidak melentur ke bawah.
2. Arah memanjang
Pemasangan balok geladak secara memanjang berfungsi untuk:
a. Penguatan memanjang, sehingga kekakuan seluruh strukturkapal bertambah.
b. Menyangga geladak sebanyak mungkin serta muatan diatasnya, sehingga balok geladak memiliki
ketegaran yang cukup.
6.
Penumpu Geladak kapal
Berbentuk profil T, terletak pada pelat geladak dan berfungsi untuk menumpu geladak.
7.
Bracket kapal
Bracket kapal yaitu Konstruksi Kapal pada Midship Section kapal Merupakan pelat siku yang
berfungsi sebagai penguat sambungan antara dua elemen konstruksi, misalnya digunakan pada
sambungan antara balok geladak dengan gading besar (web Frame) atau dengan gading utama(main
Frame).
8.
Pelat Kulit kapal
Terletak pada bagian terluar kapal yang membungkus gading-gading dimana berfungsi sebagai:
a.
Melindungi ruangan-ruangan kapal dari air laut.
b.
Menahan tekanan air laut yang tegak lurus lambung kapal
c.
Menahan gaya-gaya lengkungan dan puntiran yang timbul dalam pelayaran
d.
Menahan beban-beban setepat, antara lain : pada waktu peluncuran kapal, benturan-benturan dengan
kapal lain, dan pukulan ombak di haluan kapal.
9.
Lunas kapal
Lunas kapal ialah balok memanjang di dasar kapal yang terletak pada bidang memanjang kapal,
antara linggi haluan dan linggi buritan sepanjang kapal. Lunas merupakan bagian konstruksi terpenting
pada suatu kapal, bersama-sama dengan lunas dalam pelat antar lunas.
10.
Lunas Bilga kapal
Lunas bilga kapal adalah bagian konstruksi kapal pada section midship kapal yang bebentuk sirip
yang dipasang pada bilga kapal yang dipasang memanjang pada daerah bilga kapal, sepanjang seperdua
sampai duapertiga panjang kapal. Berfungsi sebagai “anti rolling device” (alat untuk mengurangi
keolengan kapal).
11.
Kubu-kubu kapal
Kubu-kubu kapal merupakan pagar pada tepi kapal yang berfungsi menjaga keselamatan
penumpang dan awak kapal serta melindungi barang-barang diatas geladak agar tidak jatuh ke dalam
laut pada saat kapal mengalami oleng.
Geladak kapal disamping berfungsi untuk kekedapan kapal juga melindungi barang- barang muatan
dan ruangan tempat tinggal anak buah kapal serta penumpang, selanjutnya geladak kapal juga
berfungsi menambahkekuatan memanjang kapal.
13.
Ambang Palka kapal
Ambang palka kapal adalah lubang pada geladak kapal yang berfungsi sebagai tempat masuk
keluarnya muatan ke ruang muat dan juga berfungsi menjamin kelancaran bongkar muat.
14.
Penutup Palka kapal
Penutup palka kapal adalah kayu atau metal ringan atau baja yang menutup ambang palka yang
mana berfungsi untuk melindungi muatan kapal.
sekian tulisan dari kapal cargo yang diambil dari laporan mata kuliah konstruksi
kapal tentangkonstruksi kapal pada midship section kapal.
Diposkan oleh
Mohamad Wahyuddin
di
21.40
Link ke posting ini
1 komentar:
Reaksi:
Label:
KONSTRUKSI KAPAL
KONSTRUKSI KAPAL
konstruksi kapal kita sebagai arsitek harus mengetahui bagaimana kapal itu dibangun sesuai
dengan urutan-urutannya, bagaimana hubungan-hubungan dari bagian-bagian konstruksi kapal
tersebut serta bagaimana cara penyambungannya. Hal inilah yang mendasari bahwa pentingnya
konstruksi dalam bidang perkapalan.
Pada umunnya konstruksi kapal terdiri dari konstruksi badan kapal beserta konstruksi bangunan
atas kapal dan konstruksi rumah geladak kapal. konstruksi Badan kapal terdiri dari lambung kiri
dan lambung kanan, lunas dan beberapa geladak. konstruksi Bangunan atas kapal adalah
bangunan tambahan yang terletak di bagian atas kapal, panjangnya sebagian panjang geladak dan
pada beberapa hal mungkin sepanjang geladak. konstruksi Bangunan atas kapal yang terletak di
depan kapal mulai dari tinggi buritan disebut poop deck.
Pada geladak tertinggi atau pada bangunan atas, kadang-kadang terletak rumah geladak kapal.
Dimana rumah geladak selalu lebih kecil dari pada lebar geladak kapal, sebagai contoh navigasi
kapal.
Kapal sebagai sarana transportasi, selain mengalami beban muatan juga mengalami beban
konstruksinya sendiri. Permasalahan yang akan dihadapi disini adalah bagaimana merencanakan
konstruksi kapal yang dapat memikul beban yang dialami oleh kapal itu sendiri.
II.1 Pengertian Konstruksi KAPAL
suatu bangunan yang mendukung sutau desain. Dalam bidang perkapalan, konstruksi kapal
merupakan susunan komponen-komponen pada bangunan kapal yang mana terdiri dari badan
kapal beserta bangunan atas(super structure).
II.2 Macam-Macam Sistem Konstruksi KAPAL
Pada dasar badan kapal terdiri dari komponen-komponen konstruksi yang letaknya arah
melintang dan memanjang. Dalam menyusun komponen-komponen di atas menjadi konstruksi
badan kapal secara keseluruhan dikenal beberapa cara yang biasa dipakai dalam praktek antara
lain:
A. Sistem Rangka Konstruksi Melintang kapal
Sistem rangka konstruksi melintang kapal ialah merupakan konstruksi dimana beban yang
bekerja pada konstruksi diterima oleh pelat kulit dan balok-balok memanjang dari kapal dengan
pertolongan balok-balok yang terletak melintang kapal. Fungsi balok-balok memanjang adalah:
1. Menjamin kestabilan bentuk lengkungan balok-balok melintang utama
2. Untuk pembagian gaya yang terpusat pada beberapa balok melintang utama yang berdekatan
Kebaikan dari rangka konstruksi melintang:
1. Menghasilkan konstruksi yang sederhana
2. Mudah dalam pembangunannya
3. Kekuatan melintang kapal baik sekali dengan adanya gading-gading utama
4. Jumlah dinding sekat melintang diperkecil
5. Memperkecil ruang palka
Kejelekan dari sistem rangka konstruksi melintang:
1. Modulus penampang melintang kapal adalah kecil dimana balok-balok memanjang hanyalah
pelat geladak, dasar ganda dan kulit dasar serta penumpu tengah yang tak terpotong dan
penumpu geladak.
2. Kestabilan dari pelat kulit lebih kecil.
3. Sistem konstruksi ini hanya dipakai pada kapal-kapal yang pendek dimana kekuatan
memanjang kapal sebagai akibat momen lengkung kapal tidak besar dan tidak begitu berbahaya.
B. Sistem Rangka Konstruksi Memanjang
Sistem konstruksi rangka memanjang ialah konstruksi dimana padanya bekerja beban yang
diterima oleh rangka konstruksi dan diuraikan pada hubungan-hubungan kaku melintang kapal
dengan pertolongan balok-balok memanjang.
Kebaikan dari sistem rangka konstruksi memanjang ialah:
1. Dengan adanya balok-balok memanjang yang tidak terpotong akan memperbesar modulus
penampang melintang kapal.
2. Dengan melekatnya balok-balok memanjang pada pelat dasar ganda berarti akan lebih kaku
konstruksi-konstruksi tersebut serta memperbesar kestabilannya.
Kejelekan dari sistem rangka konstruksi memanjang ialah:
1. Mengharuskan membuat dinding sekat melintang yang banyak pada kapal.
2. Memperbesar jumlah lubang palka.
3. Mempersatukan operasi pemuatan dan pembongkaran barang.
4. Sulit mengangkat barang-barang berukuran besar.
C. Sistem rangka konstruksi kapal kombinasi.
Mengingat akan kekurangan-kekurangan pada sistem konstruksi melintang maka timbul
pemakaian sistem rangka konstruksi kombinasi. Sistem rangka konstruksi kombinasi ialah
gabungan dari sistem rangka konstruksi melintang dan sistem rangka konstruksi memanjang.
kapal cargo untuk konstruksi kapal
Diposkan oleh
Mohamad Wahyuddin
di
23.38
Link ke posting ini
Tidak ada komentar:
Reaksi:
Label:
KONSTRUKSI KAPAL
KONSTRUKSI KAPAL
konstruksi kapal kita sebagai arsitek harus mengetahui bagaimana kapal itu dibangun sesuai
dengan urutan-urutannya, bagaimana hubungan-hubungan dari bagian-bagian konstruksi kapal
tersebut serta bagaimana cara penyambungannya. Hal inilah yang mendasari bahwa pentingnya
konstruksi dalam bidang perkapalan.
Pada umunnya konstruksi kapal terdiri dari konstruksi badan kapal beserta konstruksi
bangunan atas kapal dan konstruksi rumah geladak kapal. konstruksi Badan kapal terdiri dari
lambung kiri dan lambung kanan, lunas dan beberapa geladak. konstruksi Bangunan atas kapal
adalah bangunan tambahan yang terletak di bagian atas kapal, panjangnya sebagian panjang
geladak dan pada beberapa hal mungkin sepanjang geladak. konstruksi Bangunan atas kapal
yang terletak di depan kapal mulai dari tinggi buritan disebut poop deck.
Pada geladak tertinggi atau pada bangunan atas, kadang-kadang terletak rumah geladak
kapal. Dimana rumah geladak selalu lebih kecil dari pada lebar geladak kapal, sebagai contoh
navigasi kapal.
Kapal sebagai sarana transportasi, selain mengalami beban muatan juga mengalami
beban konstruksinya sendiri. Permasalahan yang akan dihadapi disini adalah bagaimana
merencanakan konstruksi kapal yang dapat memikul beban yang dialami oleh kapal itu sendiri.
II.1 Pengertian Konstruksi KAPAL
Konstruksi kapal secara umum berarti komponen-komponen suatu bangunan yang
mendukung suatu bangunan yang mendukung sutau desain. Dalam bidang perkapalan, konstruksi
kapal merupakan susunan komponen-komponen pada bangunan kapal yang mana terdiri dari
badan kapal beserta bangunan atas(super structure).
II.2 Macam-Macam Sistem Konstruksi KAPAL
Pada dasar badan kapal terdiri dari komponen-komponen konstruksi yang letaknya arah
melintang dan memanjang. Dalam menyusun komponen-komponen di atas menjadi konstruksi
badan kapal secara keseluruhan dikenal beberapa cara yang biasa dipakai dalam praktek antara
lain:
A.
Sistem Rangka Konstruksi Melintang kapal
Sistem rangka konstruksi melintang kapal ialah merupakan konstruksi dimana beban
yang bekerja pada konstruksi diterima oleh pelat kulit dan balok-balok memanjang dari kapal
dengan pertolongan balok-balok yang terletak melintang kapal. Fungsi balok-balok memanjang
adalah:
1.
Menjamin kestabilan bentuk lengkungan balok-balok melintang utama
2.
Untuk pembagian gaya yang terpusat pada beberapa balok melintang utama yang berdekatan
Kebaikan dari rangka konstruksi melintang:
1.
Menghasilkan konstruksi yang sederhana
2.
Mudah dalam pembangunannya
3.
Kekuatan melintang kapal baik sekali dengan adanya gading-gading utama
4.
Jumlah dinding sekat melintang diperkecil
5.
Memperkecil ruang palka
Kejelekan dari sistem rangka konstruksi melintang:
1.
Modulus penampang melintang kapal adalah kecil dimana balok-balok memanjang hanyalah
pelat geladak, dasar ganda dan kulit dasar serta penumpu tengah yang tak terpotong dan
penumpu geladak.
2.
Kestabilan dari pelat kulit lebih kecil.
3.
Sistem konstruksi ini hanya dipakai pada kapal-kapal yang pendek dimana kekuatan memanjang
kapal sebagai akibat momen lengkung kapal tidak besar dan tidak begitu berbahaya.
B.
Sistem Rangka Konstruksi Memanjang
Sistem konstruksi rangka memanjang ialah konstruksi dimana padanya bekerja beban yang
diterima oleh rangka konstruksi dan diuraikan pada hubungan-hubungan kaku melintang kapal
dengan pertolongan balok-balok memanjang.
Kebaikan dari sistem rangka konstruksi memanjang ialah:
1.
Dengan adanya balok-balok memanjang yang tidak terpotong akan memperbesar modulus
penampang melintang kapal.
2.
Dengan melekatnya balok-balok memanjang pada pelat dasar ganda berarti akan lebih kaku
konstruksi-konstruksi tersebut serta memperbesar kestabilannya.
Kejelekan dari sistem rangka konstruksi memanjang ialah:
1.
Mengharuskan membuat dinding sekat melintang yang banyak pada kapal.
2.
Memperbesar jumlah lubang palka.
3.
Mempersatukan operasi pemuatan dan pembongkaran barang.
4.
Sulit mengangkat barang-barang berukuran besar.
C.
Sistem rangka konstruksi kapal kombinasi.
Mengingat akan kekurangan-kekurangan pada sistem konstruksi melintang maka timbul
pemakaian sistem rangka konstruksi kombinasi. Sistem rangka konstruksi kombinasi ialah
gabungan dari sistem rangka konstruksi melintang dan sistem rangka konstruksi memanjang.
kapal cargo untuk konstruksi kapal
Diposkan oleh
Mohamad Wahyuddin
di
01.47
Link ke posting ini
9 komentar:
Reaksi:
Label:
KONSTRUKSI KAPAL
Posting LamaBeranda
Langganan:
Entri (Atom)
Follow
Jenis jenis mesin diesel
pada dasarnya permesinan kapal kebanyakan menggunkan mesin diesel Dibawah ini pembagian
jenis
mesin
diesel
berdasarkan
pengaturan
selinder.
Mesin
diesel
Silinder
satu
garis.
jenis mesin diesel Ini merupakan pengeturan yang paling sederhana, dengan semua silinder
sejajar, satu garis (inline) seperti dalam gambar 1-2 . Konstruksi ini biasa digunakan untuk mesin
diesel yang mempunyai silinder sampai delapan. Mesin diesel satu baris biasanya mempunyai
silinder vertikal. Tetapi mesin diese ldengan silinder horisontal digunakan untuk bus. Mesin
diesel seperti ini pada dasarnya adalah mesin vertikal yang direbahkan pada sisinya untuk
mengurangi
beratnya.
Mesin
diesel
Pengaturan
-V
Kalau jenis mesin diesel mempunyai lebih dari delapan silinder, sulit untuk membuat poros
engkol dan rangka yang tegar dengan pengaturan satu garis. Pengaturan –V (gambar 1-3 a)
dengan dua batang engkol yang dipasangkan pada pena engkol masing-masing, memungkinkan
panjang mesin dipotong setengahnya jhingga lebih tegar, dengan poros engkol lebih kaku. Iini
merupakan pengaturan yang paling umum untuk mesin diesel dengan derlapan sampai
enambelas silinder. Silinder yang terletak pada satu bidang disebut sebuah bank; sudut a antara
dua bank bervariasidari 30 sampai 120 derajat, sudut yang paling umum aadalah antara 40 dan
70
derajat.
Mesin
diesel
Radial
jenis mesin diesel radial Mempunyai silinder yang semuanya terletakpada satu bidang dengan
garis tengahnya berada pada sudut yang sama dan hanya ada satu engkol untuk tempat
memasangkan semua batang engkol. Mesin jenis mesin diesel ini dibangun dengan lima, tujuh,
sembilan
dan
sebelas
silinder.
Mesin
diesel
Datar.
Pengaturan
jenis
mesin
diesel
semacam
ini
digunakan
untuk
bus
dan
truk.
Unit
Mesin
diesel
Jamak.
Berat tiap daya kuda, yang disebut berat mesin diesel spesifik, makin besar dengan makin
bertambahnya ukuran mesin diesel , lubang dan langkah mesin diesel. Untuk mendapatkan mesin
dengan keluaran daya sangat tinggi tanpa menambah berat spesifiknya, maka dua dan empat
mesin lengkap, yang memiliki enam atau delapan silinder masing-masing dikombinasikan dalam
satu kesatuan dengan menghubungkan tiap mesin diesel kepada poros penggerak utama s (gb1-
4a dan b) dengan bantuan kopling dan rantai rol atau kopling dan roda gigi.
Mesin
diesel
torak
berlawanan
Mesin diesel derngan dua torak tiap silinder yang menggerakkan doa poros engkol digunakan
dalam kapal dan ketreta rel. Disainya menunjukan banyak keuntungan dari pembakaran bahan
bakar, menyeimbangkan masa ulak-alik, pemeliharaan mesin dan mudah dicapai.
Diposkan oleh
Mohamad Wahyuddin
di
22.39
Link ke posting ini
3 komentar:
Reaksi:
Label:
PERMESINAN KAPAL
Komponen Mesin Diesel
berbicara tentang komponen mesin dieseil (bagian-bagian mesin diesel) merupakan Suatu
pemahaman dari operasi atau kegunaan berbagai bagian berguna untuk pemahamam sepenuhnya
dari seluruh mesin diesel. Setiap bagian atau unit mempunyai fungsi khusus masing-masing yang
harus dilakukan dan bekerja sama dengan bagian yang lain membentuk mesin diesel. Orang yang
ingin mengoperasikan, memperbaiki atau menservis mesin disel, harus mampu mengenal bagian
yang berbeda dengan pandangan dan mengetahui apa fungsi kusus masing-masing. Pengetahuan
tentang bagian-bagian mesin diesel akan diperoleh sedikit demi sedikit, pertama kali dengan
membaca secara penuh perhatian yang berikut, dan kemudian dengan melihat daftar istilah pada
akhir buku ini setiap istilah yang belum dapat anda mengerti.
secara garis besar bagian mesin diesel ada 9, yaitu sebagai berikut :
1.
silinder mesin diesel
2.
kepala silinder mesin diesel
3.
katup pemasukan dan katup buang mesin diesel.
4.
torak batang engkol mesin diesel
5.
poros engkol mesin diesel
6.
Roda gila mesin diesel
7.
Poros nok mesin diesel
8.
Karter mesin diesel.
9.
Sistem bahan bakar mesin diesel
1.
Silinder
mesin
diesel
Jantung mesin diesel adalah silindernya, yaitu tempat bahan bakar dibakar dan daya ditimbulkan.
Bagian dalam silinder mesin diesel dibentuk dengan lapisan (liner) atau selongsong
(sleeve).Diameter
dalam
silinder
disebut
lubang(
bore)
2.
Kepala
silinder
(cylinder
head)
mesin
diesel
Menutup satu ujung silinder dan sering berisikan katup tempat udara dan bahan bakar diisikan
dan
gas
buang
dikeluarkan.
3.
Torak
(piston)
mesin
diesel
Ujung lain dari ruang kerja silinder ditutup oleh torak yang meneruskan kepada poros daya yang
ditimbulkanoleh pembakaran bahan bakar. Cincin torak (piston ring) mesin diesel yang dilumasi
dengan minyak mesin menghasilkan sil( seal) rapat gas antara torak dan lapisan silinder. Jarak
perjalanan
torak
dari
ujung
silinder
ke
ujung
yang
lain
disebut
langkah
(stroke)
4.
Batang
Engkol
(Connecting
rod)
mesin
diesel
(wrist pin) atau pena tora (piston pin) yang terletak didalam torak. Ujung yang lain atau ujung
besar mempunyai bantalan untuk pen engkol. Batang engkol mengubah dan meneruskan gerak
ulak-alik (reciprocating) dari torak menjadi putaran kontinu pena engkol selama langkah kerja
dan
sebaliknya
selama
langkah
yang
lain.
5.
Poros
engkol
(crankshaft)
mesin
diesel
Poros engkol berputar dibawah aksi torak melalui batang engkol dan pena engkol yang terletak
diantara pipi engkol( crankweb ), dan meneruskan daya dari torak kepada poros yang
digerakkan. Bagian dari poros engkol yang di dukung oleh bantalan utama dan berputar
didalamya
di
sebut
tap
(journal).
6.
Roda
Gila
(
Flywheel
)
mesin
diesel
Dengan berat yang cukup dikuncikan kepada poros engkol dan menyimpan energi kinetik selama
langkah daya dan mengembalikanya selama langkah yang lain. Roda gila membantu menstart
mesin
dan
juga
bertugas
membuat
putaran
poros
engkol
kira-kira
seragam.
7.
Poros
Nok
(Camshaft)
mesin
diesel
Yang digerakkan oleh poros engkol oleh penggerak rantai atau oleh roda gigi pengatur waktu
mengoperasikan katup pemasukan dan katup buang melalui nok, pengikut nok, batang dorong
dan
lengan
ayun.
Pegas
katup
berfungsi
menutup
katup.
8.
Karter
(crankcase)
mesin
diesel
Berfungsi menyatukan silinder, torak dan poros engkol,melindungi semua bagian yang bergerak
dan bantalanya dan merupakan reservoir bagi minyak pelumas. Disebut sebuah blok silinder
kalau lapisan silinder disisipkan didalamya. Bagian bawah dari karter disebut plat landasan.
9.
Sistem
Bahan
Bakar
mesin
diesel
Bahan bakar dimasukan kedalam ruang bakar oleh sistem injeksi yang terdiri atas. saluran bahan
bakar, dan injektor yang juga disebut nosel injeksi bahan bakar atau nosel semprot.
Diposkan oleh
Mohamad Wahyuddin
di
20.16
Link ke posting ini
6 komentar:
Reaksi:
Label:
PERMESINAN KAPAL
CARA KERJA MESIN DIESEL
secara garis besar mesin diesel dibagi menjadi 2 yaitu mesin diesel 4 langkah (4 tak) dan mesin
diesel 2 langkah (2 tak). untuk postingan kali ini saya ingin membahas PRINSIP KERJA MESIN
DIESEL 4 langkah atau sering disebut mesin diesel 4 tak.
1.
Daur/prinsip
kerja
mesin
diesel
4
langkah
Urutan kejadian yang berulang secara teratur dan dalam urutan yang sama disebut sebuah daur
(Cycle). Beberapa kejadian berikut, membentuk sebuah daur kerja mesin disel:
Daur kerja mesin diesel yang kedua adalah Penekanan isi udara yang menaikkan suhu
sehingga kalau bahan bakar diinjeksikan, akan segera menyala dan terbakar secara efisien
Daurkerja mesin diesel yang ke3 yaitu Pembakaran bahan bakar dan pengembangan gas
panas.