• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kapal Tunda ( Tug Boat )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kapal Tunda ( Tug Boat )"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Secara Umum, Kapal Tunda atau Tug boat diperlukan untuk membantu menyandarkan kapal ke dan dari dermaga, sesuai dengan kemampuan tenaga pendorong dan peruntukannya yang ditetapkan oleh syahbandar.

A. Definisi Dan Pengelompokan Kapal Tunda ( Tug Boat ) Kapal Tunda ( Tug Boat)

Kapal tunda (bahasa Inggris: tugboat) adalah kapal yang dapat digunakan untuk melakukan manuver / pergerakan, utamanya menarik atau mendorong kapal lainnya di pelabuhan, laut lepas atau melalui sungai atau terusan. Kapal tunda digunakan pula untuk menarik tongkang, kapal rusak, dan peralatan lainnya.

Karakteristik Kapal Tunda (Tug Boat)

1. Kapal tunda memiliki tenaga yang besar bila dibandingkan dengan ukurannya.

2. Mesin Induk kapal tunda biasanya berkekuatan antara 750 sampai 3000 tenaga kuda (500 s.d. 2000 kW), tetapi kapal yang lebih besar (digunakan di laut lepas) dapat berkekuatan sampai 25 000 tenaga kuda (20 000 kW).

3. Untuk keselamatan biasanya digunakan minimum dua buah mesin induk.

(2)

4. Kapal tunda memiliki kemampuan manuver yang tinggi, tergantung dari unit penggerak. 5. Kapal Tunda dengan penggerak konvensional memiliki baling-baling di belakang, efisien

untuk menarik kapal dari pelabuhan ke pelabuhan lainnya.

6. Jenis penggerak lainnya sering disebut Schottel propulsion system (azimuth thruster/Z-peller) di mana baling-baling di bawah kapal dapat bergerak 360° atau sistem propulsi Voith-Schneider yang menggunakan semacam pisau di bawah kapal yang dapat membuat kapal berputar 360°.

Jenis kapal tunda

1. Kapal tunda konvensional / Towing or Pusher Tug 2. Kapal tunda serbaguna / Utility Tug

3. Kapal tunda pelabuhan / Harbour Tug Berdasarkan lokasi operasi kapal tunda: 1. Seagoing Tug Boat

2. Escort tug 3. Harbour Tugs

(3)

1. Seagoing tugboats

2. Harbour tugboats

3. River tugboats

Tug Boat (Kapal Tunda) Sebagai Sarana Bantu Operasi Kapal Tunda dibagi beberapa tipe, yaitu :

1. Kapal Tunda Pelabuhan (Port Tug Boat)

2. Kapal Tunda Samudera (Ocean Going Tug Boat).

Kapal Tunda Pelabuhan (Port Tug Boat)

(4)

Pada artikel ini, mungkin saya sedikit lebih banyak membahas mengenai Kapal Tunda Pelabuhan (Port Tug Boat).

Secara Umum, Kapal Tunda atau Tug boat diperlukan untuk membantu menyandarkan kapal ke dan dari dermaga, sesuai dengan kemampuan tenaga pendorong dan peruntukannya yang ditetapkan oleh syahbandar.

Fungsi utama Tug Boat, adalah sebagai berikut :

1. Membantu pelaksanaan mooring-unmooring tanker. 2. Memantau kondisi cuaca.

3. Membantu pekerjaan pemeliaharaan/perbaikan SPM.

4. Melaksanakan penanggulangan tumpahan minyak, kebakaran dan penyelamatan

Jika terjadi keadaan darurat diperrairan SPM, termasuk melakukan latihan kebakaran dan penanggulangan tumpahan minyak berkala.

Kapal tunda pelabuhan (Port Tug Boat) bertugas melayani kapal untuk merapat di dermaga. Untuk melaksanakan tugas ini tergantung dari ukuran kapal, dapat menggunakan satu atau dua buah kapal tunda, atau bahkan tiga kapal. Posisi ketiga kapal tunda ini akan berbeda saat menunda kapal, oleh karena itu kapal tunda dibedakan menurut posisinya saat menunda kapal, yaitu :

 Towing Tug Boat (Kapal Tunda Tarik)

 Pushing Tug boat (Kapal Tunda Dorong)

 Side Tug Boat (Kapal Tunda Tempel)

KAPAL TUNDA

Kapal tunda merupakan jenis kapal khusus yang di gunakan untuk menarik atau mendorong kapal di pelabuhan, laut lepas atau melalui sungai. Kapal ini digunakan pula untuk menarik tongkang, kapal rusak dan peralatan lainnya dan memiliki tenaga yang besar bila dibandingkan dengan ukurannya.

(5)

gambar kapal tunda

Sesuai dengan daerah pelayarannya (menurut Tasrun Sjahrun) kapal tunda dapat digolongkan menjadi:

a) Kapal tunda pelayaran besar (Ocean Going Tug) merupakan salah satu jenis kapal tunda yang daerah pelayarannya di laut luar dan kapal ini biasanya digunakan sebagai penyuplai bahan bakar dari hasil kilang minyak (Anchor Handling Suplay Vessel).

b) Kapal tunda pelayaran pantai (Coastwise and Estuary Tug) merupakan jenis kapal tunda yang daerah pelayaran hanya disekitar perairan pantai.

c) Kapal tunda pelabuhan dan pengerukan (Estuary and Harborur), merupakan salah satu jenis kapal tunda yang digunakan untuk menarik atau mendorong kapal yang ada di pelabuhan dan juga berfungsi sebagai penarik kapal keruk.

d) Kapal tunda perairan dangkal (Shallow Draught Pusher Tug) merupakan jenis kapal tunda yang memiliki sarat rendah.

e) Kapal tunda sungai dan dok (River and Dock Tug) merupakan jenis kapal tunda yang memiliki kemampuan tarik kurang dari 3 knot dan hanya menunda kapal disekitar area sungai.

f) Bangunan kapal tunda hampir sama dengan bangunan kapal barang. Hanya saja tidak dilengkapi dengan palka barang besar, sehingga ukurannya lebih kecil untuk tenaga penggerak yang sama. Karena kapal tunda dirancang untuk dapat melakukan bermacam pekerjaan seperti menarik, menunda, menggandeng dan menambatkan kapal-kapal dan alat apung lainnya yang mempunyai bobot jauh

(6)

lebih besar. Begitupula dengan konstruksi nya dirancang lebih kuat untuk menahan getaran dan kapal ini dilengkapi dengan peralatan tarik seperti towing hook, stabilizher guilding ring, towing beam, dan juga derek tambang tarik pada geladak tengah kapal.

Tenaga penggerak kapal tunda ini biasanya didasarkan pada permintaan pemilik yang umumnya bervariasi antara 300-1500 hp dengan kecepatan jarak kurang dari 14 knot. Hampir semua sistem propulsi nya memakai satu atau dua baling-baling dengan tenaga penggerak berupa mesin diesel yang dapat dikendalikan langsung, baik untuk tenaga kecil maupun tenaga besar.

Secara umum kecepatan kapal tunda ditentukan oleh besar daya mesin dan tipe propeller, oleh karena itu pada saat perencanaan kapal baru kecepatan kapal sudah ditentukan untuk memprediksikan sistem propulsi yang dipergunakan untuk mengetahui daya mesin sebuah kapal terlebih dahulu harus diketahui tahanan total kapal dan mengacu pada dimensi kapal atau bentuk badan kapal. Perubahan kecepatan akan berdampak pada perbedaan daya mesin dalam hal ini yaitu nilai Brake Horse Power (BHP) kapal tersebut.

kapal tunda memiliki kemampuan manuver yang tinggi, tergantung dari unit penggerak. Kapal Tunda dengan penggerak konvensional memiliki baling-baling di belakang, efisien untuk menarik kapal dari pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Jenis penggerak lainnya sering disebut Schottel propulsion system (azimuth thruster/Z-peller) di mana baling-baling di bawah kapal dapat bergerak 360° atau sistem propulsi Voith-Schneider yang menggunakan semacam pisau di bawah kapal yang dapat membuat kapal berputar 360° adalah karakter dari kapal tugboat atau sering disebut kapal tunda

B. Penentuan Tahanan Kapal ( Tug Boat ) Tugboat propulsion

Tugboat engines typically produce 500 to 2,500 kW (~ 680 to 3,400 hp), but larger boats (used in deep waters) can have power ratings up to 20,000 kW (~ 27,200 hp) and usually have an extreme power:tonnage-ratio (normal cargo and passenger ships have a P:T-ratio (in kW:GRT) of 0.35 to 1.20, whereas large tugs typically are 2.20 to 4.50 and small harbour-tugs

(7)

4.0 to 9.5)[4]. The engines are often the same as those used in railroad locomotives, but typically drive the propeller mechanically instead of converting the engine output to power electric motors, as is common for diesel-electric locomotives. For safety, tugboats' engines often feature two of each critical part for redundancy.[5]

A tugboat's power is typically stated by its engine's horsepower and its overall bollard pull.

(8)

Rough calculation of required Bollard Pull in case of ship-shaped tows:

By using this formula, which is providing a Bollard Pull value corresponding with the hydrodynamic resistance of the ship in calm waters, bear in mind that other factors like roughness of the submerged area, yawing of the tow, aerodynamic resistance and sea state are disregarded. A factor of 2 - 3, depending to the circumstances, seems adequate.

2. Following formula allows a rough calculation of BHP (Break Horse Power):

BHP calculated by using the above formula have to be divided by 100 and multiplied by 1,4. The result will be the required Bollard Pull in “t” for a tug with controllable pitch propellers in Kort nozzles (see page 1).

In case non shipshape tows are involved it might be necessary to double the determined values.

(9)

Seite 8 von 10

3. Another formula to roughly determine the requested Bollard Pull under consideration of aerodynamic resistance and Seas state:

4. A simplified formula for the rough calculation of required Bollard Pull reads as follow:

In this case the minimum Bollard Pull is ascertained by the summand 40, therefore for smaller tows, requiring less than 40 t of Bollard Pull, this formula is not applicabl

C. Beban Stabilitas Kapal Tug Boat

Tenaga penggerak kapal tunda ini biasanya didasarkan pada permintaan pemilik yang umumnya bervariasi antara 300-1500 hp dengan kecepatan jarak kurang dari 14 knot. Hampir semua sistem propulsi nya memakai satu atau dua baling-baling dengan tenaga penggerak berupa mesin diesel yang dapat dikendalikan langsung, baik untuk tenaga kecil maupun tenaga besar.

(10)

Secara umum kecepatan kapal tunda ditentukan oleh besar daya mesin dan tipe propeller, oleh karena itu pada saat perencanaan kapal baru kecepatan kapal sudah ditentukan untuk memprediksikan sistem propulsi yang dipergunakan untuk mengetahui daya mesin sebuah kapal terlebih dahulu harus diketahui tahanan total kapal dan mengacu pada dimensi kapal atau bentuk badan kapal. Perubahan kecepatan akan berdampak pada perbedaan daya mesin dalam hal ini yaitu nilai Brake Horse Power (BHP) kapal tersebut.

kapal tunda memiliki kemampuan manuver yang tinggi, tergantung dari unit penggerak. Kapal Tunda dengan penggerak konvensional memiliki baling-baling di belakang, efisien untuk menarik kapal dari pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Jenis penggerak lainnya sering disebut Schottel propulsion system (azimuth thruster/Z-peller) di mana baling-baling di bawah kapal dapat bergerak 360° atau sistem propulsi Voith-Schneider yang menggunakan semacam pisau di bawah kapal yang dapat membuat kapal berputar 360° adalah karakter dari kapal tugboat atau sering disebut kapal tunda

Gambar

gambar kapal tunda
Diagram with components named

Referensi

Dokumen terkait

yang tinggi, daya mesin hP+6,5 hP untuk panjang berpengaruh pada kecepatan semang dan tanpa semang masing ukuran poros baling kedua kapal lebih besar apabila sudut

Fungsi untuk menentukan perhitungan tebal pelat bangunan atas, lambung, ukuran-ukuran gading dan semua ukuran profil yang turut menahan beban sisi dan alas kapal.. Program Studi

Beban luar alas kapal dihitung untuk menentukan konstruksi alas berdasarkan rumus BKI 2006 Volume II Section 4.B.3.. P B

Daya mesin yang besar tersebut membutuhkan supply air pendingin dari sea chest yang besar pula, sedangkan seiring bertambahnya kecepatan kapal volume air yang masuk kedalam

uli !EEE8eraturan menyatakan bah1a semua kapal curah baru !%& meter atau lebih pan<ang(dibangun setelah ! uli !EEE) kargo memba1a dengan

Penelitian ini akan membahas penggunaan gas engine pada kapal tug boat yang digunakan pada pelabuhan khusus dan mengacu pada kapal existing yang menggunakan mesin

Memperoleh jenis komponen prime mover, transmission, dan propeller Memperoleh desain dan model kontrol kecepatan propeller, pitch propeller, dan platform kapal dengan

Kapal motor sebelum perubahan bentuk lambungnya dengan tipe motor induk Cater- pillar 3408-B daya 470 HP / 1800 rpm, memiliki putaran propeller 397 rpm dan propeller berdaun empat