• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Aktivitas Guru IPS Terpadu Proses Belajar Mengajar di Kelas VIII SMP 9 Pontianak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Aktivitas Guru IPS Terpadu Proses Belajar Mengajar di Kelas VIII SMP 9 Pontianak"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS AKTIVITAS GURU IPS TERPADU PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS VIII SMP 9 PONTIANAK

Eka Dewi Sartika, Sri Zulhartati, dan Husni Syahrudin Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Koperasi FKIP Untan

Email : s.ekadewi@yahoo.com

Abstract :Eka Dewi Sartika, title of this thesis is the analysis of Teacher Activity IPS Integrated Teaching and Learning in the Classroom VIII SMP 9 Pontianak. This study aims to determine the activity of integrated social studies teachers in teaching and learning in class VIII SMP Negeri 9 Pontianak. The research method is descriptive method and form of survey research using qualitative descriptive analysis. Subjects were integrated social studies teacher in class VIII SMP 9 Pontianak and the data obtained through observation sheets, interviews and related documents. Results showed teachers implement teaching activities in the early stages, the implementation process of teaching and assessment phase. There are also constraints faced by the teacher handbook or guidebook presents yet another integration of materials and solutions teacher seminars and discussions with teachers in the district and attend meetings subject teachers. It was concluded that teacherscarry out their activities is good enough.

Keywords : Teachers Teaching Activities.

Abstrak :Eka Dewi Sartika, Judul Skripsi ini adalah Analisi Aktivitas Guru IPS Terpadu Dalam Proses Belajar Mengajar Di Kelas VIII SMP 9 Pontianak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru mata pelajaran IPS Terpadu dalam proses belajar mengajar di kelas VIII SMP Negeri 9 Pontianak. Metode penelitian adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian survey dan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah guru mata pelajaran IPS Terpadu dikelas VIII SMP 9 Pontianak dan data-data diperoleh melalui lembar observasi, wawancara dan dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan guru melaksanakan aktivitas mengajar pada tahap permulaan, proses pelaksanaan pengajaran, dan tahap penilaian. Ada pun kendala yang dihadapi buku pegangan guru atau buku pedoman belum menyajikan keterpaduan antara materi yang lainnya dan solusinya guru mengikuti seminar-seminar dan diskusi dengan guru-guru satu rayon serta mengikuti musyawarah guru mata pelajaran. Disimpulkan bahwa guru sudah cukup baik melaksanakan aktivitasnya. Kata Kunci : Aktivitas Mengajar Guru.

(2)

ualitas kehidupan suatu bangsa ditentukan oleh faktor pendidikan, pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, terbuka dan demokratis. Peningkatan kualitas pendidikan harus dilakukan dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang utama yang selaras dengan hakekat pendidikan itu sendiri, yaitu sebagai bantuan pertumbuhan dan perkembangan anak melalui kegiatan yang utama yang selaras dengan hakekat pendidikan itu sendiri, yang diarahkan kepada pencapaian perubahan tingkah laku.

Proses belajar mengajar atau pengajaran merupakan inti dari aktivitas pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemengang peranan utama. Melihat peranan guru yang begitu penting, maka harus benar-benar melaksanakan aktivitasnya sebagai seorang pendidik. Sebagaimana dikemukakan oleh E. Mulyasa (2009:69) adapun ketrampilan dasar mengajar guru agar pembelajaran efektif yaitu: Keterampilan bertanya dasar, Keterampilan menjelaskan, Keterampilan mengadakan variasi,Keterampilan memberi penguatan, Keterampilan membuka dan menutup pelajaran, Keterampilan mengelola kelas. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

Proses belajar mengajar merupakan proses yang terjadi antara guru dan peserta didik. Oleh sebab itu dalam mengajar guru dituntut kesabaran, keuletan dan sikap terbuka disamping kemampuan dalam situasi belajar mengajar yang aktif. Dalam hal ini tahapan-tahapan mengajar guru sebagai stimulus yang menghendaki adanya respon dari siswa menyikapi sebagai hal yang negatif atau hal yang positif. Sebagai implikasinya guru harus berusaha menumbuhkan persepsi positif terhadap setiap siswa dengan menghargai usaha, prestasi dan sebagainya yang menyebabkan siswa memiliki kebanggaan diri secara wajar yang akhirnya mendorong untuk meningkatkan usaha dalam rangka mencapai tujuan belajar. Menurut Oemar Hamalik (2009) menyatakan yang dimaksud dengan aktivitas adalah “Suatu usaha atau suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu”. Aktivitas mengajar guru menurut Nana Sudjana (dalam Agusnisti 2006) terdiri dari tiga tahap yaitu tahap permulaan, tahap proses pelaksanaan pengajaran dan tahap penilaian.

Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi konteks penelitian ini adalah “Bagaimana aktivitas guru mata pelajaran IPS Terpadu dalam mengajar. Dengan sub-sub masalah sebagai berikut: (1) Apa saja aktivitas guru mata pelajaran IPS Terpadu pada tahapan pemulaan dalam proses pengajaran?; (2) Apa saja aktivitas guru mata pelajaran IPS Terpadu pada tahapan pelaksanaan proses pengajaran?; (3) Apa saja aktivitas guru mata pelajaran IPS Terpadu pada tahapan penilaian dalam proses pengajaran?; (4) Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam mengajarkan mata pelajaran IPS Terpadu serta bagaimana solusinya?

(3)

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,dimana penelitian ini bermaksud untuk menggambarkan keadaan yang terjadi (ketika penelitian berlangsung) dan menyajikan apa adanya mengenai aktivitas guru mata pelajaran IPS Terpadu dalam proses belajar mengajar di kelas VIII SMP negeri 9 Pontianak berdasarkan fakta yang aktual. Metode penelitian ini dipandang sesuai, karena hal ini dilakukan sesuai dengan pendapat Hadari Nawawi (2005) metode deskriptif diartikan sebagai ”prosedur pemecahan maslah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagimana adanya”. Adapun bentuk penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah survey ( Survey Studies), yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru mata pelajaran IPS Terpadu dalam proses belajar mengajar di kelas VIII SMP Negeri 9 Pontianak.

Teknik yang digunakan sebagai berikut : (1)Teknik observasi langsung yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan atau pencatatan gejala-gejala yang tampak pada tempat dimana suatu peristiwa, keadaan atau situasi yang terjadi. Teknik observasi ini dilakukan di SMP Negeri 9 Pontianak. (2)Teknik komunikasi langsung yaitu dengan cara memberikan/menyebarkan sejumlah pertanyaan kepada sumber data/subjek penelitian, bisa berupa angket maupun pedoman wawancara. (3)Teknik studi Dokumenter yaitu cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan kategorisasi dan klasifikasi bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian, baik dari sumber buku-buku, dokumen atau arsip-arsip yang ada di SMP Negeri 9 Pontianak.

Adapun alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah : (1). Lembar Observasi adalah catatan yang digunakan untuk mencatat gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian yang pelaksanaannya langsung pada tempat dimana suatu peristiwa, keadaan atau situasi yang terjadi. (2). Pedoman Wawancara yaitu daftar pertanyaan yang dipergunakan untuk mengajukan pertanyaan secara lisan dan langsung kepada sumber data, yaitu guru SMP Negeri 9 Pontianak. (3)Dokumen merupakan alat pengumpulan data dengan mengambil data-data dari dokumen-dokumen atau catatan-catatan yang ada di SMP Negeri 9 Pontianak yang dapat menunjang penelitian dalam hal ini, dokumen berupa RPP guru mata pelajaran IPS Terpadu dikelas VIII SMP Negeri 9 Pontianak.

Untuk menganalisis data digunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu menganalisa hasil data yang diperoleh dengan menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan terhadap guru mata pelajaran IPS Terpadu. Data yang terkumpul melalui teknik observasi langsung dan alat pengumpulan datanya berupa lembar observasi serta hasil wawancara terhadap pihak yang berkaitan berdasarkan pedoman wawancara terlebih dahulu harus

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Pontianak.

a. Untuk mengetahui kehadiran siswa, khususnya pada kelas VIII apakah Ibu melihat atau mengecek absen yang dipegang oleh guru?

Jawabannya: Ya saya mengecek absen yang dipegang oleh guru untuk mengetahui kehadiran siswa khususnya pada kelas VIII.

b. Apakah setiap guru diwajibkan membuat rencana pengajaran dan satuan pengajaran?

Jawabannya: Ya, setiap guru diwajibkan untuk membuat rencana pengajaran dan satuan pengajaran.

c. Kapan rencana pengajaran tersebut diserahkan kepada Ibu?

Jawabannya: Rencana pengajaran tersebut diserahkan ke saya sebelum tahun ajaran baru dimulai

d. Apakah disekolah ini disediakan alat peraga yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi yang berhubungan dengan pokok bahasan?

Jawabannya: Tidak semua disediakan dalam hal ini guru diharuskan untuk kreatif membuat alat peraga sendiri sesuai dengan materi yang akan disampaikannya

e. Untuk menunjang proses belajar mengajar, apakah setiap guru atau khususnya guru IPS Terpadu disediakan buku paket dari sekolah sebagai pedoman guru dalam mengajar?

Jawabannya: Tidak semua, khususnya untuk guru IPS Terpadu untuk mencari buku yang sesuai dengan pokok materi IPS Terpadu.

f. Apa yang Ibu lakukan untuk meningkatkan keterampilan mengajar Guru IPS Terpadu?

Jawabannya: saya mewajibkan guru khususnya guru IPS Terpadu untuk mengikuti seminar-seminar pendidikan, kemudian mengadakan diskusi atau pertemuan-pertemuan dengan guru-guru 1 rayon, serta mengikuti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

1. Hasil Wawancara dengan Guru IPS Terpadu.

a. Sebelum memulai pelajaran apakah bapak selalu mengabsen kehadiran siswa? Jawabannya: Sebelum memulai pelajaran saya selalu mengabsen kehadiran siswa.

b. Sebelum memulai pelajaran apakah bapak selalu menyiapkan rencana pengajar?

Jawabannya: Ya, sebelum memulai pelajaran saya terlebih dahulu menyiapkan rencana pengajar.

c. Sebelum memulai pelajaran apakah bapak mengajukan pertanyaan untuk memancing keaktifan siswa?

Jawabannya: Tidak selalu mengajukan pertanyaan untuk memancing keaktifan siswa, namun biasanya saya memberikan sinyal-sinyal mengenai materi yang akan di bahas.

(5)

e. Sebelum memulai pelajaran apakah bapak menyampaikan tentang tujuan pengajaran yang harus dicapaikan siswa?

Jawabannya: tidak selalu tujuan pengajaran saya sampaikan ke siswa. Karena terkadang waktunya tidak cukup.

f. Dalam tahap pengajaran apakah bapak menyampaikan pokok materi yang akan dibahas tertentu?

Jawabannya: Ya, saya menyampaikan pokok materi tertantu yang akan di bahas dan ditulis dipapan tulis.

g. Dalam tahap pengajaran apakah bapak memberikan contoh-contoh pada pokok materi tertentu?

Jawabannya: Ya, saya memberikan contoh-contoh pada pokok materi tertentu. h. Untuk menunjang proses belajar apakah tersedia fasilitas seperti buku paket

dan alat peraga yang sesuai dengan pokok bahasan?

Jawabannya: Tidak, dalam hal ini saya membuat sendiri untuk alat peraga agar membantu saya dalam menyampaikan materi yang akan saya sampaikan. i. Apakah siswa aktif dalam proses belajar mengajar, misalnya siswa

mengeluarkan pendapat dan bertanya?

Jawabannya: Tidak semua siswa di dalam proses belajar mengajar aktif bertanya serta mengeluarkan pendapatnya.

j. Dalam tahap penilaian apakah bapak ada mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai pokok materi yang telah dibahas?

Jawabannya: Ya, saya mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai pokok materi yang telah dibahas.

k. Dalam tahap penilaian apakah bapak menyimpulkan hasil pembahasan dari pokok materi yang telah dibahas?

Jawabannya: Setelah menyampaikan materi yang dibahas kemudian saya menyimpulkan materi yang saya sampaikan.

l. Dalam tahapan penilaian apakah bapak memberikan tugas-tugas kepada siswa tentang materi yang ada hubungannya dengan materi yang dibahas?

Jawabannya: Ya, saya memberikan tugas-tugas kepada siswa tentang materi yang telah dibahas.

m. Dalam menutup pelajaran apakah bapak menginformasikan pokok materi yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya kepada siswa?

Jawabannya: ya, biasanya saya menginformasikan pokok materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya kepada para siswa.

n. Sehubungan dengan diterapkannya IPS Terpadu adakah kendala yang bapak hadapi dalam proses belajar mengajar?

Jawabannya: Ada, kendala-kendala yang dihadapi dalam proses belajar mengajar adalah buku pengangan guru mata pelajaran IPS Terpadu secara keseluruhan atau pun buku pendoman guru tersebut belum menciptakan keterpaduan materi yang lainnya dan kurangnya buku paket untuk siswa.

(6)

p. Langkah apa saja yang bapak lakukan agar siswa lebih mudah untuk memahami materi yang yang disampaikan?

Jawabannya: Langkah yang saya lakukan agar siswa lebih mudah untuk memahami materi yang disampaikan yaitu dengan cara memberikan tugas-tugas yang kemudian dibahas bersama berkaitan dengan materinya.

Hasil yang diperoleh di lapangan melalui wawancara peneliti mendapatkan data mengenai aktivitas mengajar guru IPS Terpadu di kelas VIII SMP Negeri 9 Pontianak. Bahwa kegiatan belajar mengajar yang dilakukan terlebih dahulu diawali persiapan seperti halnya dengan menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), namun RPP tersebut tidak selalu dibawa ke ruang kelas sewaktu proses belajar mengajar berlangsung. Sebelum memulai proses belajar mengajar guru mata pelajaran IPS Terpadu mengawali dengan mengabsen kehadiran siswa. Untuk memancing keaktifan siswa guru tidak selalu megajukan pertanyaan-pertanyaan yang ada kaitanya dengan materi yang disampaikan, namun guru biasanya memberikan sinyal-sinyal mengenai materi yang akan dibahas, kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan apersepsi atau pun pre-test.

Dalam tahapan pengajaran guru selalu menyampaikan pokok materi yang akan dibahas dengan jalan menuliskan di papan tulis. Sedangkan tujuan pembelajaran yang harus dicapai guru mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII SMP Negeri 9 Pontianak tidak selalu disampaikan kepada siswa, hal ini mengingat waktu yang tersedia terbatas dan khawatirkan materi yang akan disampaikan tidak tercapai. Padahal tujuan pembelajaran ini seharusnya perlu disampaikan kepada siswa untuk mengetahui batas dan tugasnya yang harus diselesaikan atau dikuasai siswa serta merupakan balikan bagi guru tentang berhasil tidaknya guru tersebut mengajar. Kemudian guru membahas satu persatu dari pokok materi yang telah ditulis di papan disertai dengan memberikan contoh-contoh pokok materi tertentu supaya siswa lebih mudah memahami materi yang telah disampaikan. Mengenai media pembelajaran yang dipakai guru pelajaran IPS Terpadu membuatnya sendiri. Guru mata pelajaran IPS Terpadu siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 9 Pontianak tidak semua memiliki buku paket IPS, serta tidak semua berperan aktif dalam proses belajar mengajar.

Dalam tahapan penilaian ini guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang telah dibahas atau materi yang telah disampaikan. Setelah proses belajar berlangsung guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah disampaikan. Kemudian guru memberikan tugas-tugas kepada siswa tentang materi yang telah disampaikan. Sebelum menutup pertemuan biasanya guru mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII SMP Negeri 9 Pontianak menginformasikan pokok materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya kepada para siswa.

Adapun kendala-kendala yang dihadapi dalam proses belajar mengajar adalah buku pengangan guru mata pelajaran IPS Terpadu belum benar-benar menyajikan mata pelajaran IPS Terpadu secara keseluruhan atau pun buku

(7)

Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut antara lain adalah dengan mengikuti seminar-seminar pendidikan yang dilakukan di Pontianak, mengadakan diskusi atau pertemuan-pertemuan dengan guru-guru 1 rayon, serta mengikuti Musyawarah Guru Mata pelajaran (MGMP).

Berdasarkan hasil observasi guru mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII SMP Negeri 9 Pontianak melakasanakan tahap-tahap aktivitas mengajar yang diawali dengan melihat jurnal yang ada dikelas dengan tujuan untuk lebih mengenal siswa. Guru juga menanyakan materi sebelumnya kepada siswa. Dalam hal mengajukan pertanyaan untuk memancing keaktifan siswa guru tidak selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa mengingat waktu yang tersedia terbatas dan dikhawatirkan materi yang akan disampaikan tidak tercapai, kemudian guru mengadakan apersepsi ataupun pre-test yang bertujuan untuk mengingat kembali materi yang disampaikan.

Didalam tahapan pelaksanaan pengajaran, guru mata pelajaran IPS Terpadu menyampaikan materi pokok yang akan dibahas dengan jalan menulisnya dipapan tulis hal ini dilakukan supaya siswa dapat menyalinnya di buku catatan mereka masing-masing. Guru tidak selalu menyampaikan tentang tujuan pengajaran yang harus dicapai, hal ini mengingat waktu yang tersedia terbatas dan khawatir materi yang akan disampaikan tidak tercapai. Kemudian guru membahas satu persatu dari pokok materi yang telah ditulis di papan tulis. Guru memberikan contoh-contoh pokok materi tertentu supaya lebih dipahami oleh siswa. Dalam proses belajar mengajar guru menggunakan buku pedoman guru serta media pembelajaran untuk memperjelas pokok materi yang disampaikan, namun siswa-siswi SMP Negeri 9 Pontianak tidak semua memiliki buku paket sehingga harus mencatatanya di buku tulis.

Dalam tahapan penilaian guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang telah disampaikan, hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa-siswi dalam menerima pelajaran yang telah disampaikan. Kemudian guru menyimpulkan hasil pembahasan pokok materi yang telah disampaikan, hal ini bertujuan untuk mengambil inti dari materi yang telah dibahas. Diakhir proses belajar mengajar guru memberikan tugas-tugas kepada siswa mengenai materi yang telah dibahas tetapi jika waktu yang tersedia tidak cukup, maka tugas yang diberikan kepada siswa dikerjakan di rumah dan penilaiannya dilakukan pada pertemuan berikutnya. Begitu pula dengan menginformasikan pokok materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. SIMPULAN

Aktivitas guru mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VIII SMP Negeri 9 Pontianak dalam tahapan pemulaan adalah cukup baik hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara dengan guru mata pelajara IPS Terpadu serta hasil observasi yaitu guru melaksanakan absensi siswa disetiap kali pertemuan. Guru juga

(8)

Dalam tahap proses pelaksanaan pengajaran adalah cukup baik hal ini dapat dilihat dari guru menyampaikan pokok materi yang akan dibahas dengan jalan menuliskannya di papan tulis dengan penjelasan yang mudah dipahami oleh siswa. Kemudian guru juga memberikan contoh-contoh pokok materi tertentu dan menggunakan sumber belajar serta alat bantu pengajaran sehingga siswa lebih memahami materi yang telah disampaikan. Hanya sayangnya guru tidak selalu menyampaikan tujuan pengajaran yang harus dicapai hal ini mengingat waktu yang tersedia tidak tercapai. Padahal tujuan pembelajaran ini seharusnya perlu disampaikan kepada siswa untuk mengetahui batas dan tugasnya yang harus diselesaikan atau dikuasai siswa serta merupakan balikan bagi guru tentang berhasil tidaknya guru tersebut mengajar.

Dalam tahap penilaian adalah cukup baik hal ini dapat dilihat dari guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang telah disampaikan. Kemudian menyimpulkan hasil pembahasan pokok materi yang telah dibahas. Dalam hal penugasan serta penilaian guru mata pelajaran IPS Terpadu melihat waktu yang tersedia, apabila waktu tidak memungkinkan lagi maka tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dikerjakan di rumah dan penilainnya dilakukan pada pertemuan berikutnya, begitu pula dengan menginformasikan pokok materi yang akan dibahas guru melihat waktu yang tersedia.

Kendala yang dihadapi dalam mengajarkan mata pelajaran IPS Terpadu adalah buku pengangan guru mata pelajaran IPS Terpadu belum benar-benar menyajikan mata pelajaran IPS Terpadu secara keseluruhan atau pun buku pedoman guru tersebut belum menciptakan keterpaduan antara materi yang lainnya. Selain itu ditambah dengan para siswa yang tidak semuanya memiliki buku paket sehingga siswa harus mencatat materi yang telah disampaikan.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut antara lain adalah dengan mengikuti seminar-seminar pendidikan yang dilakukan di Pontianak, mengadakan diskusi atau pertemuan-pertemuan dengan guru-guru 1 rayon, serta mengikuti Musyawarah Guru Mata pelajaran (MGMP). DAFTAR RUJUKAN

Agusniati. ( 2006 ). Persepsi Siswa Terhadap Aktivitas Guru Mata Pelajaran Ekonomi Dalam Proses Belajar Mengajar di Kelas 1 SMKS Panca Bhakti Pontianak. Skripsi. Pontianak : FKIP Untan.

E.Mulyasa. (2009). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Hadari Nawawi. ( 2005). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta. UGM Press.

Nana Sudjana. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disumpulkan mengenai bentuk konflik sosial oleh Coser yang dialami oleh

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dan Pola Asuh Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Kota Padang Tahun 2015..

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh disiplin kerja, kompensasi, dan stres kerja terhadap kepuasan kerja, hal ini mendukung hipotesis pertama,

Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN ATAS PELAKSANAAN PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN

TULISKAN “K" DI KOLOM 1 PADA KALENDER BULAN TERAKHIR UNTUK KEHAMILAN YANG BERAKHIR DENGAN KEGUGURAN, "A" UNTUK KEHAMILAN YANG BERAKHIR DENGAN DIGUGURKAN,

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penelitian ini menggunakan tema ”Analisis Perbedaan Faktor Kredibilitas, Minat Beli, dan Kelas Produk

Produksi energi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PTLG) merupakan tahapan dari proses pembangkit tenaga yang dihasilkan dari beberapa alat bantu utama PLTG,

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir dengan judul RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING LANGKAH KAKI DENGAN SENSOR MPU6050 BERBASIS ANDROID beserta seluruh isinya