• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIFITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR WILAYAH DISTRIK NAVIGASI KELAS II TELUK BAYUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIFITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR WILAYAH DISTRIK NAVIGASI KELAS II TELUK BAYUR."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1 “PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIFITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR

WILAYAH DISTRIK NAVIGASI KELAS II TELUK BAYUR” Oleh

HARRIS TABRANI NPM : 0910005530036

Pembimbing I Pembimbing II

Gus Andri, SE, MM H. M. Yusuf Syam, SE, M.Si ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengaruh keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur. Dan mengetahui pengaruh keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara bersama – sama terhadap produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur.

Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah Pegawai Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur yang berada pada wilayah perbengkelan, menara suar (radio), perkapalan maupun yang ada di pulau berjumlah 112 orang. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresilinear berganda, uji t dan uji F.

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa variabel keselamatan kerja berpengaruh positif terhadap produktifitas kerja dengan nilai regresinya 0,417 nilai signifikannya 0,000. Sedangkan variabel kesehatan kerja juga berpengaruh positif terhadap produktifitas kerja dengan nilai regresinya 0,575 dengan nilai signifikan 0,000. Untuk uji t pada varaibel keselamatan kerja diperoleh t hitung 7,552 dan t tabel 1,988 berarti keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktifitas kerja, sedangkan kesehatan kerja diperoleh t hitung < t tabel yaitu 7,040 < 1,988 berarti bahwa kesehatan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktifitas kerja. Pada uji F terlihat bahwa F hitung > F tabel 107,545 > 3,10 dengan signifikansinya 0,000 atau dibawah 0,05 akibatnya H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh signifikan secara bersama – sama terhadap produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur. Nilai koefisien determinasi yang disesuaikan (adjusted R2) adalah 0,710 artinya sebesar 71% pengaruh variabel bebas (keselamatan dan kesehatan kerja) terhadap variabel terikat (produktifitas kerja) dan sisanya 29 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidka diteliti dalam penelitian ini

(2)

2 PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Keselamatan dan kesehatan kerja yaitu suatu asas yang rasional untuk manajemen yang mencakup kenyataan bahwa baik perencanaan maupun keputusan-keputusan manajerial organisasi keseluruhannya tidak terlepas dari manusia dan lingkungan kerjanya dalam arti kata jika dengan demikian maka perbuatan dan keadaan yang tidak selamat yang berakhir dengan kecelakaan adalah suatu gejala. Dimana keselamatan dan sehatan kerja ini sudah di atur dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur merupakan salah satu kantor yang bergerak di berbagai bidang yang berkaiatan dengan pelayaran seperti bidang perbengkelan, menara suar (radio), perkapalan maupun yang ada di pulau. Meskipun tugas dari masing - masing pegawai sangat berbeda satu dengan yang lainnya, tapi saling bergantung, harus bekerja sama, dan juga harus saling mengisi demi tercapainya tujuan individu pegawai maupun tujuan kelompok atau organisasi. Walaupun pegawai berada pada zona berbahaya tetapi mereka diberikan alat untuk menjaga keselamatan diri seperti yang berada di kapal disediakan pelampung dan sikoci, pada perbengkelan disediakan kaca mata, sarung tangan dan sepatu bot, sedangkan pada menara suar disediakan alat keselamatan untuk di dada dan perlengkapan diri untuk memajat seperti outbont lengkap dengan helm.

Untuk menunjang kemudahan pencapaian tujuan tersebut, pegawai baik secara individu maupun kelompok dituntut untuk terus menerus melakukan perbaikan atau peningkatan kualitas dirinya atau kelompoknya. Meskipun Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur telah berupaya melakukan peningkatan produktifitas kerja pegawainya dengan berbagai cara, namun sampai saat ini masih dirasa masih belum dapat mancapai pada tingkatan yang di inginkan. Secara umum penilaian produktifitas kerja telah banyak dilakukan oleh Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur, karena penilaian produktifitas kerja mempunyai manfaat yang sangat banyak bagi kebijakan manajemen dalam kaitannya dengan sumber daya manusia.

(3)

3 Fenomena yang terjadi di lapangan terlihat bahwa masih adanya pegawai yang mengabaikan keselamatan dan kesehatan dalam bekerja seperti pada waktu melas besi tidak menggunakan kaca mata pengaman dan sarung tangan akibatnya terjadi kecelakaan kerja dan cidera pada pegawai seperti jari dan tangan yang putus, pada waktu memanjat menara suar tidak adanya memakai pengaman diri dan helem untuk kepala akibatnya jatuh pada saat memanjat dan terjadi patah tulang pada kaki dan punggung.

Masalah perlindungan tenaga kerja akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya industrialisasi dan teknologi. Kondisi demikian tentunya menuntut perusahaan agar perlindungan tenaga kerja dapat semakin mantap ditinjau dari produktifitas, kesehatan kerja dan keselamatan kerja dalam bekerja yang dapat berpengaruh pada produktifitas kerja. Untuk mencapai produktifitas yang tinggi tidaklah mudah karena perusahaan juga menghadapi kendala antara lain berhubungan dengan sumber daya manusia. Penurunan produktifitas dapat terjadi karena mesin yang rusak, karyawan yang cidera dan sebagainya.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai peranan yang sangat penting di dalam usaha dan meningkatkan produktivitas kerja pegawai. Dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja ini, pegawai akan merasa aman terlindungi dan terjamin keselamatannya. Berdasarkan latar belakang masalah, maka dalam penelitian ini akan mengambil judul “Pengaruh Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktifitas Kerja Pegawai Pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam skripsi ini antara lain :

1. Bagaimana pengaruh keselamatan kerja terhadap produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur ?

(4)

4 Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur ?

3. Bagaimana pengaruh keselamatan kerja dan kehatan kerja secara bersama – sama terhadap produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur ?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan :

1. Untuk mengetahui pengaruh keselamatan kerja terhadap produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur.

2. Untuk mengetahui pengaruh kesehatan kerja terhadap produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur.

3. Untuk mengetahui pengaruh keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara bersama – sama terhadap produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur.

LANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS Keselamatan Kerja

Menurut Mangkunegara (2011:161), keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Sedangkan menurut Suma’mur (2001:1), keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. Menurut Silalahi dan Rumondang (2000:22), keselamatan merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Sedangkan menurut Mangkunegara (2011:163), ada beberapa indikator keselamatan kerja yaitu :

1. Keadaan Tempat Lingkungan Kerja.

a. Penyusunan dan penyimpangan barang-barang berbahaya kurang diperhitungkan keamanannya

(5)

5 b. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak

2. Pengaturan Udara

a. Pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik (ruang kerja yang kotor, berdebu, dan berbau tidak enak).

b. Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya. 3. Pengaturan Penerangan

a. Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat. b. Ruang kerja yang kurang cahaya, remang-remang

4. Pemakaian Peralatan Kerja.

a. Pengamanan peralatan kerja yang sudah usang atau rusak. b. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpan pengaman yang baik. 5. Kondisi fisik dan mental pegawai.

a. Kerusakan alat indera, stamina karyawan yang tidak stabil

b. Emosi karyawan yang tidak stabil, kepribadian karyawan yang rapuh, cara berpikir dan kemampuan persepsi yang lemah, motivasi kerja rendah, sikap karyawan yang ceroboh, kurang cermat, dan kurang pengetahuan dalam penggunaan fasilitas terutama fasilitas kerja yang membawa resiko bahaya. Kesehatan Kerja

Menurut Mangkunegara (2011:161), kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, Lingkungan yang dapat membuat stress emosi atau gangguan fisik. Menurut Manulang (2000: 87), indikator keselamatan kerja yaitu sebagai berikut :

1. Lingkungan kerja secara medis

Dalam hal ini lingkungan kerja secara medis dapat dilihat dari sikap perusahaan dalam menangani hal-hal sebagai berikut :

a. Kebersihan lingkungan kerja

(6)

6 c. Sistem pembuangan sampah dan limbah industri

2. Sarana kesehatan tenaga kerja

Upaya-upaya dari perusahaan untuk meningkatkan kesehatan dari tenaga kerjanya. Hal ini dapat dilihat dari penyediaan air bersih dan sarana kamar mandi.

3. Pemeliharaan Kesehatan tenaga kerja yaitu pelayanan kesehatan tenaga kerja. Produktifitas Kerja

Menurut Kusriyanto (2005), “produktivitas adalah perbandingan antara hasil kerja yang dicapai dengan keikutsertaan pegawai berdasarkan waktu yang telah ditetapkan”. Selanjutnya produktivitas adalah perbandingan secara ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan dengan jumlah setiap sumber yang dipergunakan selama produksi berlangsung” (Hasibuan, 2009:127). Adapun dimensi dan indikator dari produktifitas kerja menurut Sedarmayanti (2007) yaitu sebagai berikut :

1. Dimensi Sikap Kerja dioperasionalkan menjadi 3 indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator sikap dalam melayani, sikap dalam melaksanakan pekerjaan, dan sikap melakukan inisiatif kerja.

2. Dimensi Tingkat Ketrampilan dioperasionalkan menjadi 3 indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator ketrampilan pencapaian tugas, ketrampilan melaksanakan program, dan ketrampilan mengevaluasi pencapaian program. 3. Dimensi Hubungan antara lingkungan kerja dioperasionalkan menjadi 3 indikator

penelitian yang terdiri dari indikator-indikator hubungan kerja dengan pimpinan, hubungan kerja dengan antar bagian, dan hubungan kerja dengan rekan sekerja. 4. Dimensi Manajemen Produktivitas dioperasionalkan menjadi 3 indikator

penelitian yang terdiri dari indikator-indikator koordinasi pekerjaan, komunikasi antar bagian, dan tanggungjawab pekerjaan.

5. Dimensi Efisiensi tenaga kerja dioperasionalkan menjadi 2 indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator pemanfaatan tenaga kerja, dan pemanfaatan waktu tenaga kerja.

(7)

7 Kerangka Konseptual Penelitian

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual Penelitian

H1

H3 H2

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori yang dikemukakan maka hipotesis yang diajukan di dalam penelitian ini adalah :

H1 : Diduga keselamatan kerja berpengaruh terhadap produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur.

H2 : Diduga kesehatan kerja berpengaruh terhadap produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur.

H3 : Diduga keselamatan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh secara bersama – sama terhadap produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur.

Keselamatan Kerja (X1) Produktifitas Kerja (Y) Kesehatan Kerja (X2)

(8)

8 METODE PENELITIAN

Depenisi Operasional Variabel

Tabel 3.1

Defenisi Operasional Variabel

Variabel Defenisi

Variabel Indikator Alat Ukur

Keselamatan Kerja

(X1)

Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja.

(Mangkunegara, 2011 : 161)

1. Keadaan Tempat Lingkungan Kerja.

2. Pengaturan Udara 3. Pengaturan Penerangan 4. Pemakaian Peralatan Kerja. 5. Kondisi fisik dan mental

pegawai. (Mangkunegara, 2011:163) Skala Likert Kesehatan Kerja (X2) Kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh

lingkungan kerja. Mangkunegara (2011:161)

1. Sarana kesehatan tenaga kerja 2. Lingkungan kerja secara

medis

3. Pemeliharaan Kesehatan tenaga kerja yaitu pelayanan kesehatan tenaga kerja. (Manulang, 2000:87) Skala Likert Produktifitas Kerja (Y) Produktivitas adalah bagaimana menghasilkan atau meningkatkan hasil barang dan jasa setinggi

mungkin dengan

memanfaatkan sumber

daya secara efisien”. (Sedarmayanti, 2001: 57)

1. Dimensi Sikap Kerja

2. Dimensi Tingkat Ketrampilan 3. Dimensi Hubungan antara

lingkungan kerja

4. Dimensi Efisiensi tenaga kerja

5. Dimensi Manajemen

Produktivitas

(Sedarmayanti, 2007)

Skala Likert

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif pada karakteristik tertentu mengenai objek yang lengkap (Ridwan, 2008 : 54). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur yang berada pada wilayah perbengkelan, menara suar (radio), perkapalan maupun yang ada di pulau berjumlah 112 orang.

(9)

9 Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Total Random Sampling adalah proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2007 : 78) :

1 N(e)2 N

n

n = 2 %) 5 ( 112 1 112 

= 87,5 dibulatkan menjadi 88 orang n = 88 responden

Maka jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 88 responden.

Jenis Data dan Sumber Data

Ada 2 macam jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip).

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika.

Sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Narimawati, 2008 : 98) :

a. Data Primer merupakan data yang diperolehkan langsung dari tempat penelitian yaitu merupakan data yang diperoleh dalam bentuk baku dan masih membutuhkan pengolahan lebih lanjut. Data ini berisikan antara lain jawaban atas pernyataan angket yang disebarkan kepada seluruh responden.

(10)

10 b. Data Sekunder diperoleh melalui penelitian ke lokasi kejadian dengan mengumpulkan literatur – literatur yang berkaitan dengan pembahasan permasalahan yang berkaitan dengan penelitian. Untuk memperoleh data sekunder, penulis mempelajari buku – buku dengan melakukan penelitian kepustakaan atau dokumentasi.

Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2010) teknik pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan tiga cara yaitu :

1. Observasi

Cara untuk memperoleh data dengan jalan mengadakan peninjauan langsung ke lapangan maksudnya untuk melihat dari dekat tentang situasi dan kondisi organisasi atau perusahaan.

2. Angket

Yaitu teknik pengumpulan data dengan menyiapkan daftar pernyataan yang diajukan guna memperoleh data yang berkaitan dengan variabel penelitian.

3. Kepustakaan

Yaitu mencari dan menghimpun informasi yang relevan melalui buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, skripsi, peraturan – peratuan, ketetapan – ketetapan, dan lain – lain.

INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen ini berguna untuk mengumpulkan data dalam penelitian yaitu dengan menggunakan beberapa pernyataan (angket) yang disusun dengan menggunakan skala likert. Skala likert adalah skala yang digunakan secara luas yang meminta responden menandai derajat persetujuan atau ketidak setujuan terhadap masing-masing dari serangkaian pernyataan mengenai objek stimulus (Malhotra, 2002:298). Setiap butir pernyataan mempunyai lima alternatif jawaban seperti berikut ini :

SS = Sangat Setuju nilai skor = 5

(11)

11

KS = Kurang Setuju nilai skor = 3

TS = Tidak Setuju nilai skor = 2

STS = Sangat Tidak Setuju nilai skor = 1

Untuk memastikan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya, maka digunakan 2 macam pengujian yaitu :

1. Uji Validitas

Tabel 1.1

Hasil Output SPSS Uji Validitas Variabel Keselamatan Kerja

Sumber : Data primer diolah, 2015

Dari tabel diatas dilihat bahwa semua item pernyataan untuk variabel keselamatan kerja adalah valid atau lolos uji validitas, karena nilai corrected item-total correlationnya diatas 0,300 atau standar dari corrected item-item-total correlation, sehingga penelitian dengan menggunakan item pertanyaan tersebut dapat dilanjutkan.

Tabel 1.2

Hasil Output SPSS Uji Validitas Variabel Kesehatan Kerja

Sumber : Data primer diolah, 2015

Item-Total Statistics 36.11 11.090 .498 .767 36.05 10.550 .525 .762 36.18 10.633 .389 .783 36.11 11.665 .331 .784 36.26 10.563 .529 .761 36.15 11.346 .432 .774 36.14 11.361 .571 .764 36.17 10.810 .540 .761 36.17 10.718 .499 .765 36.09 10.635 .391 .783 Keselamatan Kerja 1 Keselamatan Kerja 2 Keselamatan Kerja 3 Keselamatan Kerja 4 Keselamatan Kerja 5 Keselamatan Kerja 6 Keselamatan Kerja 7 Keselamatan Kerja 8 Keselamatan Kerja 9 Keselamatan Kerja 10 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Tot al Correlation Cronbach's Alpha if Item Delet ed Item-Total Statistics 24.09 4.704 .555 .768 23.87 4.685 .380 .804 24.28 4.597 .387 .805 24.20 4.280 .752 .731 24.17 4.442 .532 .771 24.15 4.449 .671 .747 24.11 4.929 .560 .771 Kesehatan Kerja 1 Kesehatan Kerja 2 Kesehatan Kerja 3 Kesehatan Kerja 4 Kesehatan Kerja 5 Kesehatan Kerja 6 Kesehatan Kerja 7 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Delet ed

(12)

12 Dari tabel diatas dilihat bahwa semua item pernyataan untuk variabel kesehatan kerja adalah valid atau lolos uji validitas, karena nilai corrected item-total correlationnya diatas 0,300 atau standar dari corrected item-total correlation, sehingga penelitian dengan menggunakan item pertanyaan tersebut dapat dilanjutkan.

Variabel Produktifitas Kerja

Tabel 1.3

Hasil Output SPSS Uji Validitas Variabel Produktifitas Kerja

Sumber : Data primer diolah, 2015

Dari tabel diatas dilihat bahwa semua item pernyataan untuk variabel produktifitas kerja adalah valid atau lolos uji validitas, karena nilai corrected item-total correlationnya diatas 0,300 atau standar dari corrected item-item-total correlation, sehingga penelitian dengan menggunakan item pertanyaan tersebut dapat dilanjutkan.

2. Uji Reliabilitas

Setelah melakukan uji validitas kemudian dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Hasil pengolahan data uji reliabilitas untuk variabel keselamatan kerja, kesehatan kerja dan produktifitas kerja dapat dilihat pada tabel 1.4 dibawah ini :

Item-Total Statistics 36.11 7.504 .642 .733 36.08 7.637 .318 .769 36.02 7.885 .385 .758 36.09 7.003 .641 .724 36.13 7.812 .338 .764 36.11 7.665 .317 .769 36.09 7.279 .500 .743 36.08 7.614 .514 .744 36.11 7.044 .534 .737 36.09 7.417 .330 .771

Produktif itas Kerja 1 Produktif itas Kerja 2 Produktif itas Kerja 3 Produktif itas Kerja 4 Produktif itas Kerja 5 Produktif itas Kerja 6 Produktif itas Kerja 7 Produktif itas Kerja 8 Produktif itas Kerja 9 Produktif itas Kerja 10

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Tot al Correlation Cronbach's Alpha if Item Delet ed

(13)

13 Tabel 1.4

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja Dan Produktifitas Kerja

No. Variabel Hasil Cronbach’s Alpha Cronbach’s Alpha Standar Keterangan 1. Keselamatan Kerja 0,789 0,600 Reliabel 2. Kesehatan Kerja 0,798 0,600 Reliabel 3. Produktifitas Kerja 0,771 0,600 Reliabel

Sumber : Data primer diolah, 2015

Dari tabel 1.4 diatas, diperoleh bahwa semua variabel yairu keselamatan kerja, kesehatan kerja dan produktifitas kerja semuanya dikatakan andal atau reliabel, karena nilai cronbach’s alpha diatas dari nilai cronbach’s alpha standar.

3. Uji Korelasi

Hasil analisa koefisien korelasi tersebut disajikan pada tabel 4.10 berikut ini. Tabel 1.5

Ringkasan Hasil Uji Koefisien Korelasi Variabel Produktifitas

Kerja (Y)

Signifikan Keterangan Keselamatan Kerja (X1) 0,743 0,000 Berkorelasi Signifikan Kesehatan Kerja (X2) 0,726 0,000 Berkorelasi Signifikan

Sumber : Data Primer Diolah, 2015

Berdasarkan hasil uji koefisien korelasi antar variabel penelitian yang disajikan pada table 1.5 diatas, terlihat bahwa semua variabel bebas yaitu keselamatan kerja berkorelasi signifikan dengan produktifitas kerja, besar koefisien korelasinya adalah 0,743 dengan signifikansi 0,000. Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat hubungan antara keselamatan kerja dengan produktifitas kerja Pegawai Pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur. Begitu juga dengan variabel kesehatan kerja juga berkorelasi signifikan dengan produktifitas kerja, besar koefisien korelasinya 0,726 dengan signifikansi 0,000. Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat hubungan antara kesehatan kerja dengan produktifitas kerja Pegawai Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur.

(14)

14 4. Analisis Regresi Berganda

Hasil pengujian analisis berganda untuk mengukur pengaruh keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap produktifitas kerja Pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur dengan bentuk output SPSS seperti yang dikemukakan pada tabel 1.6 berikut ini :

Tabel 1.6

Hasil Regresi Untuk Variabel Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja dan Produktifitas Kerja

Sumber : Data diolah, 2015

Berdasarkan tabel 1.6 maka bentuk model persamaan regresi untuk pengaruh keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap produktifitas kerja Pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur adalah sebagai berikut :

Y = 7,146 + 0,417 X1 + 0,575 X2 + e

Dari persamaan regresi diatas, dapat di interpretasikan sebagai berikut :

1. Nilai konstanta adalah 7,146 artinya tanpa adanya pengaruh keselamatan kerja dan kesehatan kerja, maka produktifitas pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur sudah ada sebesar 7,146%.

2. Nilai koefisien regresi keselamatan kerja adalah 0,417 artinya setiap peningkatan satu satuan keselamatan kerja maka produktifitas pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur meningkat sebesar 28,1%.

3. Nilai koefisien regresi kesehatan kerja adalah 0,575 artinya setiap peningkatan satu satuan kesehatan kerja maka produktifitas pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur meningkat sebesar 21,8%.

Coeffici entsa 7.146 2.257 3.167 .002 .417 .055 .505 7.552 .000 .745 1.342 .575 .082 .471 7.040 .000 .745 1.342 (Constant) Keselamatan Kerja (X1) Kesehatan Kerja (X2) Model 1 B Std. Error Unstandardized Coef f icients Beta Standardized Coef f icients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Produktif itas Kerja (Y ) a.

(15)

15 5. Uji t

Berdasarkan hasil yang ditemukan dari pengujian t-statistik lewat bantuan program SPSS ditemukan hasil seperti terlihat pada tabel 1.7 :

Tabel 1.7

Hasil Uji t untuk Keselamatan Kerja, Kesehatan Terhadap Produktifitas Kerja

Sumber : Data diolah, 2015

Berdasarkan ringkasan uji t seperti yang dikemukakan pada tabel 1.7 diatas diketahui :

1. Hasil uji t untuk pengaruh keselamatan kerja terhadap produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur. menghasilkan nilai t-hitung 7,552 lebih besar dari nilai t tabel 1,988 dengan nilai signifikannya 0,000 atau lebih kecil dari level of significant (α) 0,05. Dari hasil uji t ini dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur, sehingga bentuk pengujian hipotesisnya adalah Ha diterima.

2. Hasil uji t untuk pengaruh kesehatan kerja terhadap produktifitas kerja pegawai Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur menghasilkan nilai t-hitung 7,040 lebih besar dari nilai t tabel 1,988 dengan nilai signifikannya 0,000 atau lebih kecil dari level of significant (α) 0,05. Dari hasil uji t ini dapat disimpulkan bahwa kesehatan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur, sehingga bentuk pengujian hipotesisnya adalah Ha diterima.

Coefficientsa 7.146 2.257 3.167 .002 .417 .055 .505 7.552 .000 .745 1.342 .575 .082 .471 7.040 .000 .745 1.342 (Constant) Keselamatan Kerja (X1) Kesehatan Kerja (X2) Model 1 B Std. Error Unstandardized Coeff icients Beta Standardized Coeff icients

t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: Produktifitas Kerja (Y) a.

(16)

16 6. Uji F

Berdasarkan hasil yang ditemukan dari pengujian F-statistik lewat bantuan program SPSS ditemukan hasil seperti terlihat pada tabel 1.8 dibawah ini :

Tabel 1.8

Hasil Uji F untuk untuk Keselamatan Kerja, Kesehatan Terhadap Produktifitas Kerja

Sumber : Data diolah, 2015

Berdasarkan ringkasan uji F seperti yang dikemukakan pada tabel diatas diketahui bahwa F hitung adalah 107,545 lebih besar dari pada nilai F tabel adalah 3,10 dengan nilai signifikannya 0,000 atau lebih kecil dari level of significant (α) 0,05. Dari hasil uji F ini dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap produktifitas kerja pegawai Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur sehingga pengujian hipotesisnya adalah Ha diterima. Hasil uji F ini juga menunjukkan bahwa keselamatan kerja dan kesehatan kerja mempunyai pengaruh yang menentukan untuk meningkatkan produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur.

7. Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi untuk keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan bentuk output SPSS seperti yang dikemukakan dibawah ini :

ANOVAb 561.991 2 280.995 107.545 .000a 222.089 85 2.613 784.080 87 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Const ant), Kesehatan Kerja (X2) , Keselamatan Kerja (X1) a.

Dependent Variable: Produktif itas Kerja (Y ) b.

(17)

17 Tabel 1.9

Hasil Koefisien Determinasi

Sumber : Data diolah, 2015

Dari tabel 1.9 diatas diketahui bahwa nilai koefisien determinasi yang disesuaikan adalah 0,710 berarti besarnya pengaruh keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara bersamaan terhadap produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur adalah sebesar 71% dan sisanya sebesar 29% dipengaruhi oleh selain variabel yang diteliti yaitu keselamatan kerja dan kesehatan kerja, misalnya motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan, semangat kerja, sikap kerja dan lain sebagainya.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang dilakukan maka dapat dikemukakan kesimpulan penelitian sebagai berikut :

1. Hasil regresi untuk variabel Keselamatan kerja adalah sebesar 0,417 atau 41,7%. Sedangkan untuk variabel kesehatan kerja nilai regresinyayaitu 0,575 atau 57,5%. Kedua variabel tersebut memiliki nilai regresi yang positif.

2. Pada uji t untuk variabel keselamatan kerja terhadap produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur terlihat bahwa nilai thitung 7,552 lebih besar dari nilai t tabel 1,988 dengan nilai signifikannya 0,000 atau lebih kecil dari level of significant (α) 0,05.

3. Sedangkan uji t untuk variabel kesehatan kerja terhadap produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur diperoleh

Model Summaryb .847a .717 .710 1.616 1.822 Model 1 R R Square Adjusted R Square St d. Error of the Estimate Durbin-Wat son

Predictors: (Constant), Kesehatan Kerja (X2) , Keselamatan Kerja (X1) a.

Dependent Variable: Produkt if itas Kerja (Y) b.

(18)

18 nilai thitung 7,040 lebih besar dari nilai t tabel 1,988 dengan nilai signifikannya 0,000 atau lebih kecil dari level of significant (α) 0,05.

4. Pada uji F diperoleh nilai Fhitung adalah 107,545 lebih besar dari pada nilai Ftabel adalah 3,10 dengan nilai sigfikannya 0,000 atau lebih kecil dari level of

significant (α) 0,05. Dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja dan kesehatan

kerja secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur.

5. Keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur sebesar 0,710 (71%) sisanya sebesar 29% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yaitu keselamatan kerja dan kesehatan kerja, misalnya motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan, semangat kerja, sikap kerja dan lain sebagainya.

Saran–Saran

Saran–saran yang dapat disampaukan dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Untuk keselamatan kerja pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur, disarankan agar ruang kerjanya memiliki cukup cahaya dan ventilasi agar diperoleh kenyamanan dengan menurunkan tekanan panas. Sehingga pegawai nyaman dalam bekerja dan mencapai produktifitas kerja pegawai menjadi tinggi. 2. Untuk kesehatan kerja pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk

Bayur, disarankan agar lingkungan tempat kerja selalu bersih dan menyediakan tempat pembuangan sampah yang cukup, sehingga pegawai tidak akan mudah terserang penyakit, karena penyakit dapat menurunkan produktifitas kerja. Lingkungan kerja pegawai yang bersih akan membuat pegawai terjaga baik kesehatannya sehingga dapat bekerja dan menghasilkan kinerja dengan produktifitas kerja yang tinggi.

3. Untuk produktifitas kerja pegawai pada Kantor Wilayah Distrik Navigasi Kelas II Teluk Bayur, disarankan agar semua program kerja yang telah direncanakan agar

(19)

19 terlaksana semuanya sesuai prosedur dan pegawai mampu meningkatkan kerja sama baik sesama pegawai maupun dengan pimpinan.

DAFTAR PUSTAKA

Alifiyaumi. 2007. Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktifitas Kerja (Studi Kasus pada Karyawan Bagian Produksi PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Pabrik Gula Gempolkerep Mojokerto).

Almigo, N. 2004. Hubungan Antara Kepuasan kerja Dengan Produktivitas Kerja.

Karyawan. Jurnal Psyche, Vol. 1. No. 1. Hal. 51-59.

Anoraga, Pandji. 2005. Manajemen Bisnis Cetakan Ketiga. Jakarta:Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

Penerbit Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2005. Reliabilitas & Validitas. Cetakan kelima. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Dessler, Gary. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Alih Bahasa Paramita Rahayu. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Prehalindo

Ghozali, Imam. 2005, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi 3, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga

Harianja, Marihot Tua Effendi. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo

Hasibuan, S.P. Malayu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia cetakan ketujuh.

Penerbit PT. Bumi Aksara : Jakarta.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya

Manullang, Sendjun H. 2000. Pokok-pokok Hukum Keternagakerjaan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Masturoh, Imas Permasih. 2013. Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkut Bus Kota Bandung.

Moenir, H.A.S. 2006. Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian. Jakarta: Bumi Aksara

Narimawati, Umi. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. Bandung. Agung Media.

Ranupandojo, Hidjrachman dan Husnan, Suad. 2002. Manajemen Personalia Edisi 4. Pustaka Binawan Presindo FE - UGM, Yogyakarta.

(20)

20 Ridwan. 2008. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:

Mandar Maju.

Sedarmayanti. 2007. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung : Penerbit Mandar Maju.

Silalahi, Bennet & Silalahi, Rumondang. 2000. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan .Bandung : CV Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.

Alfabeta.

Suma'mur. 2001. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta :Gunung Agung

Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga penelitian ini mencoba meneliti kembali dengan menghubungkan masing-masing variabel struktur kepemilikan yaitu insider ownership,institusional ownership dan variabel

Kendala yang dihadapi dalam penggunaan frekuensi yaitu frekuensi yang diberikan kepada rakom merupakan frekuensi yang riskan mengganggu frekuensi penerbangan sehingga

Sebelum penjurian, semua karya peserta yang masuk akan diperiksa oleh panitia penyelenggara pada tanggal 30-31 Agustus2016, untuk memastikan bahwa materi atau dokumen yang

Strategi Media Social Marketing terhadap Keputusan Pembelian Produk Fashion secara Online Melalui Media Sosial Instagram dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada

Sebagaimana halnya kelas kata lain, kata benda dalam bahasa Batak To-.. ba dapat terdiri dari kata dasar dan kata bentukan. Kata bentukan teijadi de- ngan afiksasi, reduplikasi,

Dalam etika pemerintahan, terdapat asumsi yang berlaku bahwa melalui penghayatan yang etis yang baik, seorang aparatur akan dapat membangun

In field research conducted in July 2016, a high TSS concentration (approximately 200 mg/L) was de - tected in the Sekampung Hulu River at the most upstream sam- pling site (Figure

Tingkat ketahanan batulempung Formasi Subang di daerah penelitian yang rendah dan semakin cepatnya proses penurunan ketahanan ketika tersingkap ke permukaan mengindikasikan