• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN. dunia internasional akan meningkatkan kemakmuran. Kemakmuran nasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I. PENDAHULUAN. dunia internasional akan meningkatkan kemakmuran. Kemakmuran nasional"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pasar internasional yang semakin liberal menuntut Indonesia meningkatkan daya jual produk-produk yang dihasilkan industrinya agar mampu bersaing di pasar global. Kemampuan Indonesia untuk dapat bersaing di dunia internasional akan meningkatkan kemakmuran. Kemakmuran nasional dapat diperoleh melalui perdagangan internasional yang memberi manfaat saling menguntungkan bagi pihak-pihak yang menjual dan membeli. Melalui perdagangan akan dihasilkan surplus produsen dan konsumen (Krugman et al. 2012).

Salah satu hal yang perlu dilakukan agar dapat bersaing di pasar global adalah dengan menghasilkan produk-produk yang mendukung isu-isu termutakhir, misalnya menghasilkan produk ramah lingkungan, yang menjawab isu pemanasan global dan isu kerusakan lingkungan yang sedang terjadi. Perhatian dunia akan isu-isu tersebut menuntut ketersediaan bahan baku yang berasal dari sumber legal dan tidak ikut andil dalam perusakan lingkungan.

Hal tersebut di atas menjadi perhatian para produsen industri kayu olahan, seperti industri mebel. Oleh karena itu, menghasilkan produk mebel ramah lingkungan, akan mempertahankan daya saing di pasar global. Pasar mebel global masih sangat menarik dan potensial bagi Indonesia. Hal ini terlihat dari

(2)

2 peningkatan jumlah ekspor di 2013, meski nilai ekspor bagi Indonesia sempat turun pada saat krisis global yang melanda Amerika dan Eropa. Sumber dari Kementerian Perindustrian (2012) menyebutkan bahwa nilai ekspor sempat turun dari angka 2,2 miliar dolar AS di 2008, menjadi 1,7 miliar dolar AS di 2012. Seiring perbaikan ekonomi di Amerika dan Eropa, nilai ekspor kembali meningkat menjadi 2.03 miliar dolar AS di 2013. Walaupun sempat mengalami penurunan nilai ekspor di tahun 2014 lalu, yaitu sebesar 2 miliar dolar AS, Asosiasi Mebel dan Kerajianan Industri (AMKRI) menargetkan nilai ekspor mebel dan kerajinan akan meningkat menjadi 5 miliar dolar AS pada lima tahun ke depan. Keadaan tersebut tentunya merupakan hal yang sangat positif bagi industri mebel di tanah air.

PT. Ide Studio Indonesia adalah sebuah perusahaan manufaktur mebel berorientasi ekspor dan memiliki struktur modal asing di dalamnya. Negara-negara tujuan ekspor tersebar di benua Eropa, Amerika, Asia, dan Australia. Ide Studio mengembangkan brand “Karpenter” sejak 2009 untuk produk mebel yang dihasilkan.

Ide Studio menggunakan ± 3000𝑚31kayu jati per tahun untuk memenuhi kapasitas produksinya. Kayu jati yang bernama latin Tectona Grandis2 banyak ditemui di Asia Selatan dan Asia Tenggara, terutama di negara India, Indonesia, Malaysia, dan Burma. Di Indonesia, pohon jati banyak tumbuh di pulau Jawa

1

Data Laporan Tahunan BKPM dan data pembuatan SVLK

2

(3)

3 dan sebagian Sulawesi. Kayu jati banyak digemari dalam industri mebel baik di pasar domestik maupun mancanegara, karena termasuk jenis kayu yang bernilai tinggi.

Kayu jati tersebut tentunya didapatkan dengan cara menebang pohonnya. Berdasarkan hasil diskusi dengan para pemasok dan pembongkar rumah lawas yang berpengalaman, pohon jati yang ditebang adalah yang sudah berusia di atas 100 tahun untuk mendapatkan kualitas terbaik. Namun sangat disayangkan, sebagian besar hasil tebangan kayu jati yang berasal dari hutan pemerintah maupun hutan rakyat merupakan hasil penebangan ilegal (illegal logging) ataupun bisa dikatakan sebagai kegiatan pencurian kayu. Penggunaan bahan dasar kayu jati untuk hampir seluruh mebel yang diproduksi tentunya mengundang pertanyaan dari berbagai pihak berkaitan dengan kerusakan lingkungan yang sekarang menjadi perhatian baik lembaga formal maupun non-formal, dari pemerintah hingga non-pemerintah.

Sumber dari Kementerian Lingkungan Hidup (2009) menyebutkan bahwa kegiatan pencurian kayu menyebabkan berbagai dampak negatif bagi lingkungan hidup. Sumber daya hutan Indonesia yang sudah hancur selama pemerintahan Soeharto, kian menjadi rusak akibat kegiatan pencurian kayu dalam jumlah yang sangat besar. Laju deforestasi hutan Indonesia pada periode tahun 1985-1998, tidak kurang dari 1,6-1,8 juta hektar per tahun. Pada tahun 2000, laju deforestasi meningkat menjadi paling tidak 2 juta hektar per tahun.

(4)

4 Dengan semakin meningkatnya volume pencurian kayu, diperkirakan sudah mencapai lebih dari 2,4 juta hektar per tahun saat ini. Sebagai salah satu paru-paru dunia, keadaan seperti ini tentunya sangat memprihatinkan bagi keberlangsungan dan kelestarian hutan Indonesia.

Ide Studio tidak menutup mata atas fenomena ini dan menyadari sepenuhnya dampak negatif yang ditimbulkan oleh illegal logging. Oleh karena itu, perusahaan mendapatkan alternatif solusi untuk mengurangi illegal logging maupun dampak negatifnya, yaitu dengan menggunakan kayu jati bekas bongkaran rumah lama atau disebut sebagai post consumer reclaimed teak wood, kayu jawa keras bekas (selain jati), dan kayu pinus bekas palet sebagai bahan baku untuk produksi mebelnya. Kayu jati dan jawa keras bekas ini didapatkan dari membongkar rumah-rumah kayu yang banyak terdapat di daerah pedesaan yang tersebar di Pulau Jawa, dan merupakan bagian-bagian rumah, seperti kusen pintu, kusen jendela, usuk, blandar, pilar, dan papan dinding rumah. Kayu bongkaran rumah ini didapatkan dengan cara yang legal dan dapat dipertanggungjawabkan sepenuhnya. Hal tersebut dijamin dengan dimilikinya sertifikasi FSC (Forest Stewardship Council) dari Rainforest

Alliance, dengan nomor sertifikat C005743 100% reclaimed wood. FSC adalah

sebuah lembaga non-profit dan non-pemerintah mandiri, yang mempromosikan manajemen yang bertanggung jawab atas keberadaan dan kelangsungan hutan dunia, yang berpusat di USA. Dengan sertifikasi ini, semua kayu yang menjadi

(5)

5 bahan baku utama produksi mebel di Ide Studio memiliki kelengkapan surat-surat pembelian kayu dari instansi yang berwenang. Salah satu bentuk kontrolnya adalah sistem rancak balak atau CoC (Chain of Custody), yang artinya dalam konteks legal adalah the chronological documentation or paper trail, showing the seizure, custody, control, transfer, analysis, and disposition of

physical or electronic evidence.3 Singkatnya adalah seluruh proses dari hulu ke

hilir diketahui secara detil dan disyahkan legalitasnya oleh FSC melalui sistem CoC nya.

Dengan tren dunia saat ini yang sangat sadar atas isu pemanasan global dan kerusakan lingkungan, semakin banyak pembeli dari mancanegara yang menginginkan produk mebel yang mereka beli dari Indonesia berasal dari sumber legal dan dapat dipertanggungjawabkan sepenuhnya asal muasalnya. Selain sertifikasi dari FSC, Ide Studio juga memiliki sertifikat V-Legal dengan nomor sertifikat LVLK-003/MUTU/LK-073, yaitu sebuah sertifikat yang wajib (diwajibkan oleh pemerintah) dimiliki oleh para produsen pengolahan kayu atau barang jadi berbahan baku kayu. V-Legal ini dikeluarkan oleh instansi mandiri non-pemerintah. Pada prinsipnya antara FSC dan V-Legal adalah sama, yaitu mengetahui sumber bahan baku kayu yang digunakan oleh produsen adalah sepenuhnya legal. Perbedaannya, FSC merupakan pilihan dari produsen untuk memilikinya, sedangkan V-Legal adalah kewajiban yang ditetapkan oleh

(6)

6 pemerintah. V-Legal atau yang juga sering disebut dengan SVLK (Sertifikat Verifikasi Legalitas Kayu), merupakan jawaban Indonesia atas peraturan dari Uni Eropa untuk Timber Trade Regulation (EUTR), dengan peraturan Nomor 995/2010 yang dikeluarkan oleh European Parliament dan European Council pada 20 Oktober 2010. Inti dari peraturan tersebut melarang impor kayu yang berasal dari illegal logging dari negara-negara pengekspor diluar Uni Eropa. Peraturan ini berlaku mulai 3 Maret 2013.

Pasar global yang masih menjanjikan bagi produk mebel dari tanah air merupakan sebuah potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi yang tepat agar produk mebel yang dihasilkan Ide Studio tetap memiliki keunggulan kompetitif.

Strategi perusahaan untuk saat ini (2016) adalah:

1. Mempertahankan penggunaan bahan baku daur ulang yang memiliki nilai keunikan tersendiri.

2. Memasuki pasar mebel kelas atas dengan meningkatkan kualitas hasil produksi.

3. Mengikuti pameran bertaraf internasional yang akan membuka peluang pasar ekspor yang saat ini belum terjamah.

4. Melakukan promosi pada web-web portal yang sering dikunjungi oleh para arsitek, maupun desainer interior, agar dapat merambah pasar hospitality, seperti restoran dan hotel.

(7)

7 5. Meningkatkan volume ekspor agar lebih mampu memenuhi permintaan

pembeli dari berbagai belahan dunia yang belum sempat terlayani.

6. Branding merek Karpenter dengan tujuan agar produk mebel yang

dihasilkan dapat berada pada tingkatan merek-merek mebel ternama dunia. Strategi perusahaan akan tepat sasaran jika bisa diterjemahkan dengan baik melalui strategi dari masing-masing fungsi di dalam perusahaan. Fungsi-fungsi tersebut adalah fungsi pemasaran, fungsi keuangan, fungsi produksi, fungsi sumberdaya manusia, dan fungsi kontrol kualitas.

Ide Studio berada dalam industri manufaktur yang pada umumnya adalah sebuah industri padat karya, yaitu banyak menggunakan dan menyerap tenaga kerja manusia. Oleh karena itu strategi sumberdaya manusia memiliki peranan sangat penting untuk mendukung strategi perusahaan. Menurut Kaplan (2001), performa sebuah perusahaan untuk tetap dapat bersaing di masa kini tidak hanya dilihat dari aset berujud/tangible assets yang berbentuk performa finansial seperti misalnya ROI

(Return on Investment), ROA (Return on Asset), gedung, stok barang-barang,

maupun alat pengukur performa finansial lainnya. Namun juga dilihat dari aset tak berujud/ intangible assets, seperti misalnya kemampuan intelektual, pengetahuan, motivasi dan kemampuan karyawan, teknologi informasi, produk-produk baru, kualitas produk/servis, dan hubungan baik dengan pelanggan. Kedua aset tersebut saling bersinergi agar strategi perusahaan dapat terlaksana dengan baik.

(8)

8 Sumberdaya manusia yang memiliki produktivitas tinggi akan mendorong kinerja yang baik, sehingga produk yang dihasilkan dari industri manufaktur akan optimal, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Oleh karena itu, sumberdaya manusia di dalam industri manufaktur merupakan salah satu penopang utama agar fungsi produksi dapat berjalan dengan baik.

Ide Studio memiliki 180 orang karyawan dengan 127 orang karyawan produksi dan 43 orang adalah staf non produksi termasuk di dalamnya para manajer dari departemen selain produksi. Dari keseluruhan jumlah karyawan, karyawan produksi memiliki persentase sebanyak 70%. Hal tersebut karena fungsi produksi sebagai inti yang sangat penting dari kegiatan manufaktur. Dengan komposisi dan peran produksi yang sangat besar di perusahaan, maka penulis mengambil karyawan produksi sebagai subyek penelitian ini.

Tingkat kehadiran karyawan produksi berdasarkan data kehadiran karyawan 2013 sebesar 88%, 2014 sebesar 89%, dan 2015 sebesar 86%. Menurut keterangan para manajer produksi yang pernah bekerja di Ide Studio berdasarkan konsensus para pemain di industri, tingkat kehadiran ideal pada industri mebel sejenis adalah sebesar 95%. Dari angka kehadiran ideal pada industri, tingkat kehadiran karyawan produksi di Ide studio 9% lebih rendah. Dengan tingginya angka ketidakhadiran karyawan, maka waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan menjadi lebih lama yang berakibat pada keterlambatan pengiriman barang. Untuk mempertahankan ketepatan jadwal pengiriman barang dibutuhkan kerja lembur.

(9)

9 Dengan kerja lembur kualitas hasil akhir yang dihasilkan tidak bisa sepenuhnya dijamin dikarenakan para karyawan terlalu lelah sehingga tidak sedikit melakukan koreksi atas pekerjaan yang tidak sempurna atau tidak sesuai standar kualitas Ide Studio. Selain hal tersebut relatif meningkatkan biaya produksi, mengakibatkan terjadinya keluhan dari pelanggan dikarenakan kualitas barang yang dihasilkan tidak sempurna dan juga keterlambatan jadwal pengiriman barang.

Survei terhadap karyawan produksi pernah dilakukan pada bulan Agustus tahun 2013 dengan 5 aspek yang menjadi dasar penilaian, yaitu ruang lingkup pekerjaan, lingkungan kerja, manajemen dan supervisi, kompensasi dan manfaat, dan kinerja manajemen. Dari hasil survei didapatkan dua nilai terendah yang ditempati oleh aspek kompensasi dan manfaat, serta manajemen dan supervisi.

Hasil survei ini, dan terutama tingkat kehadiran karyawan produksi, digunakan sebagai dasar menyusun strategi sumberdaya manusia 2014 dan juga masih menjadi dasar penerapan strategi sumberdaya manusia di tahun 2016. Isu rendahnya tingkat kehadiran karyawan cukup sentral di perusahaan ini. Strategi sumberdaya manusia untuk memperbaiki hal ini diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja karyawan produksi, sehingga strategi perusahaan dapat terlaksana dengan baik. Namun pada kenyataannya, strategi sumberdaya manusia 2014 yang diterapkan secara umum untuk seluruh karyawan Ide Studio tersebut diduga tidak sepenuhnya tercapai dengan melihat tingkat kehadiran karyawan produksi di 2014 dan 2015 yang masih sebesar 86% atau 9% lebih rendah dari kehadiran ideal pada industri.

(10)

10 Temuan tersebut menjadi dugaan sementara penyebab rendahnya tingkat produktivitas karyawan produksi. Seperti yang telah diutarakan, survei tersebut di atas menggarisbawahi bahwa aspek kompensasi dan manfaat serta aspek manajemen dan supervisi, dinilai kurang memuaskan oleh karyawan. Di sisi lain, perusahaan mempunyai catatan bahwa tingkat kehadiran karyawan produksi persentasenya cukup rendah. Selain itu perusahaan juga mencatat kenaikan biaya produksi, keterlambatan pengiriman dan keluhan-keluhan pelanggan akan barang hasil produksi Ide Studio.

Menilik konteks perusahaan ini yang berada di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta, maka Pemerintah Kabupaten Bantul menghimbau perusahaan-perusahaan yang ada di wilayahnya, untuk memberdayakan masyarakat Bantul dan sekitarnya. Memprioritaskan calon karyawan yang merupakan warga Bantul asli maupun yang tinggal di wilayah Bantul untuk diterima bekerja, dibandingkan calon karyawan dari luar wilayah Bantul.

Daerah Kabupaten Bantul merupakan daerah pedesaan. Seperti halnya budaya dan norma masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat pedesaan pada khususnya, masyarakat Kabupaten Bantul juga menganut budaya kolektivisme. Budaya kolektivisme mempunyai ciri mengedepankan kebersamaan sebagai sebuah kelompok, tidak sebagai individu. Individu-individu yang berada dalam suatu kelompok saling bergantung satu sama lain, dan tujuan kelompok dijunjung tinggi, lebih dari tujuan individu. Menurut Kreitner dan Kinicki (2011), kolektivisme adalah

(11)

11 budaya “kita” atau “kami”, tujuan bersama lebih tinggi dan penting dibandingkan keinginan dan tujuan pribadi. Masyarakat yang menganut kolektivisme tidak memprioritaskan kebutuhan dan tujuan pribadi dari kebutuhan sosial dan kelompok. Ada kecurigaan bahwa budaya tersebut juga menjadi salah satu penyebab rendahnya tingkat kehadiran karyawan produksi. Para karyawan sering tidak masuk kerja dengan alasan menghadiri berbagai hajatan yang diadakan oleh tetangga, keluarga, maupun masyarakat sekitar tempat tinggalnya. Budaya kebersamaan dan rasa ewuh

pekewuh (rasa sungkan), serta hukuman sosial seperti dikucilkan, dibicarakan oleh

tetangga, ataupun keluarga besar jika tidak menghadiri hajatan yang diadakan mendasari para karyawan produksi sering meninggalkan pekerjaan.

Disampaikan oleh Lengnick (dalam Anthony et al. 2006), strategi perusahaan terbentuk oleh berbagai hal, seperti kondisi ekonomi, struktur industri, keunggulan kompetitif, dan cakupan pasar. Hal tersebut berkaitan erat dengan pembentukan strategi sumberdaya manusia. Strategi sumberdaya manusia yang diterapkan Ide Studio saat ini (2016) untuk mendukung tercapainya strategi perusahaan :

1) Mengevaluasi sistem penilaian karyawan.

2) Penegakan disiplin dan pelaksanaan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.

3) Merancang program-program penghargaan bagi karyawan yang dituangkan isinya melalui perubahan Peraturan Perusahaan (PP) menjadi Peraturan Kerja Bersama (PKB).

(12)

12 4) Mengevaluasi kembali sistem pengupahan dan fasilitas yang diberikan agar lebih baik dan sesuai dengan kriteria pengupahan yaitu keahlian, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, lama bekerja di Ide Studio, beban kerja, dan kinerja.

5) Meningkatkan kemampuan soft skill para karyawan produksi, dalam hal ini adalah kemampuan untuk memahami kriteria kualitas yang diharapkan oleh para pembeli akhir produk Karpenter sehingga tercermin pada cara kerja karyawan produksi.

6) Penyegaran bagi karyawan lama yang sudah tidak produktif, dan diganti dengan karyawan baru melalui seleksi penerimaan karyawan yang lebih ketat.

Sedangkan strategi sumberdaya manusia yang pernah diterapkan di tahun 2014 adalah:

1) Meningkatkan kemampuan para karyawan operasional yang telah ada. 2) Memperbaiki sistem pengupahan dan fasilitas yang diberikan. Fasilitas

dalam hal ini adalah APD (Alat Pengaman Diri), seragam, dan fasilitas umum seperti tempat istirahat, locker, dan tempat ibadah.

3) Merancang program-program penghargaan bagi karyawan. 4) Memperbaiki sistem evaluasi dan penilaian karyawan.

5) Memperbaiki SOP pada permintaan dan proses rekrutmen karyawan Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, identifikasi faktor-faktor

(13)

13 penyebab rendahnya tingkat produktivitas, faktor-faktor yang dapat meningkatkan produktivitas, dan mendapatkan formulasi yang tepat untuk menyusun strategi sumberdaya manusia, menjadi pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian ini.

1.2. Rumusan Masalah

Pasar global masih positif terhadap industri mebel di Indonesia. Produk ramah lingkungan yang dihasilkan oleh Ide Studio dengan penggunaan bahan baku kayu bekas yang bersertifikasi sehingga bisa dibuktikan legalitas sumbernya merupakan salah satu keunggulan kompetitif bagi perusahaan untuk tetap bertahan dan mengembangkan sayapnya di pasar global. Berbagai tantangan di pasar global bisa di atasi dengan ditingkatkannya kualitas barang yang dihasilkan, pengiriman barang tepat waktu, kinerja dan efektifitas sumberdaya manusia yang menghasilkannya juga tinggi. Agar hal-hal tersebut dapat tercapai maka diperlukan disiplin tinggi dari karyawan, terutama karyawan produksi. Namun demikian, tingkat produktivitas karyawan masih rendah yang mungkin disebabkan oleh tingkat kehadiran yang rendah. Indikasi tingkat kehadiran rendah yang diduga disebabkan oleh kompensasi dan manfaat yang diterima oleh karyawan operasional, manajemen dan supervisi, dan kemungkinan aspek budaya setempat, diduga akan menjadi hambatan untuk kinerja tinggi yang diharapkan perusahaan atas sumberdaya manusianya.

Oleh karena itu analisa produktivitas karyawan produksi menjadi penting. Mengidentifikasi faktor-faktor yang akan meningkatkan produktivitas, dengan menilik strategi sumberdaya manusia pada tahun 2014, dan dampak implementasi

(14)

14 strategi sumberdaya manusia tersebut terhadap kinerja karyawan juga menjadi hal penting untuk diketahui selain penyebab-penyebab lain yang mempengaruhi tingkat produktivitas karyawan produksi.

Penelitian ini selain untuk kepentingan meningkatkan produktivitas karyawan produksi, dan mengetahui penyebab-penyebab serta mendapatkan rekomendasinya, juga untuk kepentingan para manajemen puncak, agar mengetahui dengan pasti langkah-langkah apa saja yang sebaiknya ditempuh agar kinerja perusahaan bisa optimal.

1.3. Pertanyaan Penelitian

1. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab rendahnya tingkat produktivitas ? 2. Faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan produktivitas?

3. Strategi sumberdaya manusia seperti apa yang bisa meningkatkan produktivitas? 1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk

1. Mengetahui aspek-aspek penyebab rendahnya tingkat produktivitas karyawan produksi.

2. Mengetahui aspek-aspek yang dapat meningkatkan produktivitas karyawan produksi

3. Mengetahui strategi sumberdaya manusia yang dapat mengarah pada peningkatan kinerja karyawan.

(15)

15 1.5. Manfaat Penelitian

a. Teoritis

Penulis berharap dari penelitian ini dapat diperoleh pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor penyebab rendahnya tingkat kehadiran karyawan produksi, jika dikaitkan dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan.

b. Praktis

Manfaat lebih luas yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah akan terselesaikannya permasalahan lainnya di dalam lingkup sumberdaya manusia di perusahaan sehingga sistem sumberdaya manusia secara keseluruhan di Ide Studio dapat diperbaiki dan ditingkatkan. Diharapkan pada akhirnya strategi sumberdaya manusia yang dipilih akan terimplementasikan dengan baik, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan produksi untuk mendukung perusahaan agar tetap mampu bersaing di pasar global dengan produk mebelnya yang ramah lingkungan, berkualitas tinggi, berdesain menarik dan inovatif.

Sedangkan manfaat yang didapat dari penelitian ini bagi dunia akademik adalah memberikan bahan masukan bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian tentang strategi bisnis pada industri yang dinamis seperti halnya industri mebel.

(16)

16 1.6. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah karyawan produksi pada PT. Ide Studio Indonesia. Kinerja karyawan produksi akan dilihat dari kompensasi dan manfaat yang diterima karyawan, manajemen dan supervisi, faktor budaya, dan kinerja manajemen pada divisi produksi. Penelitian ini dilakukan pada periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Riwayat bronchitis atau pneumoni yang berulang Tujuan Sebagai acuan tatalaksana penderita Asma Bronkial Kebijakan Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter Prosedur

milasi data pada masalah-masalah yang lain- nya telah banyak dilakukan antara lain oleh Zhang, 1996 [12] untuk pemodelan polusi udara, Voorrips, 1998 [11] menerapkan pada

Fungsi terkait untuk menangani permasalahan tersebut biasanya pakai trigger mas, namun sepengetahuan saya, di MySQL kita tidak dapat memanipulasi row pada tabel yang

Dalam rangka pelaksanaan arah dan kebijakan RPJMN, sasaran strategis Kemendagri Tahun 2020- 2024, Badan Litbang melaksanakan Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam

Ruang wisata utama adalah ruang yang menampilkan anggrek sebagai obyek wisata dalam bentuk rumah kaca, taman anggrek, dan hutan anggrek.. Taman anggrek ditampilkan

Distribusi frekuensi tekanan darah responden pre test kelompok eksperimen dengan nilai rujukan tekanan darah sistolik pada lansia, sebagian besar mengalami

b) Penambahan dan/atau modifikasi indikator pencapaian sehingga ada indikator yang terkait dengan pencapaian peserta didik dalam hal karakter. c) Penambahan

nasional untuk memberikan identitas kepada masyarakat dengan menggunakan sistem biometrik yang ada di dalamnya, maka setiap pemilik E-KTP dapat terhubung kedalam