• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 6 Komponen Sistem Hidrolik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 6 Komponen Sistem Hidrolik"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

A. CAIRAN HIDROLIK (FLUIDA)

A. CAIRAN HIDROLIK (FLUIDA)

Fluida adalah unsur terpenting yang tak dapat dipisahkan dalam suatu Fluida adalah unsur terpenting yang tak dapat dipisahkan dalam suatu sistem hidrolik kerena merupakan sumber penggerak yang dipompakan dari sistem hidrolik kerena merupakan sumber penggerak yang dipompakan dari sebuah reservoa melalui katup pengontrol dan diteruskan ke silinder dan motor sebuah reservoa melalui katup pengontrol dan diteruskan ke silinder dan motor hidrolik guna dapat menghasilkan tenaga.

hidrolik guna dapat menghasilkan tenaga.

1. Fungsi Cairan Hidrolik:

1. Fungsi Cairan Hidrolik:

Fungsi

Fungsi cairan cairan hidrolik ahidrolik adalah dalah :: a.

a. Penerus Penerus tekanan tekanan atau atau penerus penerus daya.daya. b.

b. Pelumas Pelumas untuk untuk bagian-bagian bagian-bagian yang yang bergerakbergerak c. Pendingin

c. Pendingin d.

d. Sebagai banSebagai bantalan dari talan dari terjadinya hterjadinya hentakan teentakan tekanan pkanan pada aada akhir langkah.khir langkah. e.

e. Pencegah Pencegah korosikorosi f.

f. Penghanyut Penghanyut bram/chip bram/chip yaitu yaitu partikel-partikel partikel-partikel kecil kecil yang yang mengelupas mengelupas daridari komponen.

komponen. g.

g. Sebagai Sebagai pengirim pengirim isyarat isyarat (signal)(signal)

2. Viskositas (Kekentalan)

2. Viskositas (Kekentalan)

Viskositas adalah berapa besarnya tahanan di dalam cairan itu untuk Viskositas adalah berapa besarnya tahanan di dalam cairan itu untuk mengalir. Apabila cairan itu mudah mengalir dia dikatakan bahwa viskositasnya mengalir. Apabila cairan itu mudah mengalir dia dikatakan bahwa viskositasnya rendah dan kondisinya encer. Jadi semakin kental kondisi cairan dikatakan rendah dan kondisinya encer. Jadi semakin kental kondisi cairan dikatakan viskositasnya semakin tinggi.

viskositasnya semakin tinggi.

3. Satuan viskositas

3. Satuan viskositas

Untuk mengukur besar viskositas diperlukan satuan ukuran. Dalam sistem Untuk mengukur besar viskositas diperlukan satuan ukuran. Dalam sistem standar internasioanal satuan viskositas ditetapkan sebagai

standar internasioanal satuan viskositas ditetapkan sebagai viskositas viskositas  kinematik(kinematic viscosity) 

kinematik(kinematic viscosity)  dengan dengan satuan satuan ukuran ukuran mmmm22  /s atau cm  /s atau cm22  /s. 1  /s. 1 cm

cm22  /s = 100 mm  /s = 100 mm22  /s cm  /s cm22  /s juga diberi nama Stokes (St) berasal dari nama Sir  /s juga diberi nama Stokes (St) berasal dari nama Sir Gabriel Stokes (1819-1903) mm

Gabriel Stokes (1819-1903) mm22 /s disebut centi-Stoke (cSt). Jadi 1 St = 100 cSt /s disebut centi-Stoke (cSt). Jadi 1 St = 100 cSt Disamping satuan tersebut di atas terdapat satuan yang lain yang juga Disamping satuan tersebut di atas terdapat satuan yang lain yang juga digunakan

digunakan dalam dalam sistem sistem hidrolik yaitu hidrolik yaitu :: a.

a. Redwood Redwood 1; satuan 1; satuan viskositas diukur viskositas diukur dalam sekodalam sekon denn dengan simbol gan simbol (R1).(R1). b.

b. Saybolt UniveSaybolt Universal; satuan rsal; satuan viskositas juga viskositas juga diukur dadiukur dalam sekon dalam sekon dan denn dengangan simbol (SU).

simbol (SU). c.

c. Engler; saEngler; satuan tuan viskositas viskositas diukur ddiukur dengan engan derajat derajat engler engler ((00E)E)

Untuk cairan hidrolik dengan viskositas tinggi dapat digunakan faktor berikut: Untuk cairan hidrolik dengan viskositas tinggi dapat digunakan faktor berikut:

a. a. R1 R1 = = 4,10 4,10 VKVK b. b. SU SU = = 4,635 4,635 VKVK c. c. E E = = 0,132 0,132 VK.VK.

BAB VI. KOMPONEN SISTEM HIDROLIK

BAB VI. KOMPONEN SISTEM HIDROLIK

VK = Viskositas Kenematik VK = Viskositas Kenematik

(2)

4. Viscometer

4. Viscometer

Viscometer adalah alat untuk mengukur besar viskositas suatu cairan. Ada Viscometer adalah alat untuk mengukur besar viskositas suatu cairan. Ada beberapa macam viscometer antara lain

beberapa macam viscometer antara lain Ball Viscometer Ball Viscometer  atauatau Falling sphere Falling sphere  viscometer.

viscometer.

Besar viskositas kenematik adalah kecepatan bola jatuh setinggi h dibagi Besar viskositas kenematik adalah kecepatan bola jatuh setinggi h dibagi dengan berat jenis cairan yang

dengan berat jenis cairan yang sedang diukur.sedang diukur.

Gambar 6.1. Viskometer Gambar 6.1. Viskometer

a. Indeks Viskositas

a. Indeks Viskositas (Viscosity Index) 

(Viscosity Index) 

Indeks viskositas atau

Indeks viskositas atau viscosity index (VI)viscosity index (VI) ialah angka yang menunjukkanialah angka yang menunjukkan rentang perubahan viskositas dari suatu cairan hidrolik berhubungan dengan rentang perubahan viskositas dari suatu cairan hidrolik berhubungan dengan perubahan suhu. Dengan demikian

perubahan suhu. Dengan demikian viscosity index viscosity index  ini digunakan sebagai dasarini digunakan sebagai dasar dalam menentukan karakteristik kekentalan cairan hidrolik berhubungan dengan dalam menentukan karakteristik kekentalan cairan hidrolik berhubungan dengan perubahan temperatur. Mengena

perubahan temperatur. Mengenai viskositas i viskositas indeks ini ditetapkan dalam DIN ISOindeks ini ditetapkan dalam DIN ISO 2909.

2909.

Cairan hidrolik dikatakan memiliki

Cairan hidrolik dikatakan memiliki viscositas index tinggi apabila terjadinyaviscositas index tinggi apabila terjadinya perubahan viskositas kecil (stabil) dalam rentang perubahan suhu yang relatif perubahan viskositas kecil (stabil) dalam rentang perubahan suhu yang relatif besar. Atau dapat dikatakan bahwa cairan hidrolik ini dapat digunakan dalam besar. Atau dapat dikatakan bahwa cairan hidrolik ini dapat digunakan dalam rentang perubahan suhu yang cukup besar.

(3)

Cairan hidrolik terutama oli hidrolik diharapkan memiliki

Cairan hidrolik terutama oli hidrolik diharapkan memiliki viscosity index viscosity index  (VI) = 100. Bahkan kebanyakan oli hidrolik diberi tambahan bahan

(VI) = 100. Bahkan kebanyakan oli hidrolik diberi tambahan bahan (additives)(additives) yang disebut “Viskositas indeks improvers“ untuk meningkatkan

yang disebut “Viskositas indeks improvers“ untuk meningkatkan viskositas viskositas  Indeks 

Indeks menjadi lebih tinggi dari 100. Oli hidrolik dengan indeks viskositas tinggimenjadi lebih tinggi dari 100. Oli hidrolik dengan indeks viskositas tinggi   juga disebut

  juga disebut multigrade oils.multigrade oils. Untuk mengetahui perubahan viskositas iniUntuk mengetahui perubahan viskositas ini perhatikan Ubbelohde’s viscosity –temperature diagram berikut ini

perhatikan Ubbelohde’s viscosity –temperature diagram berikut ini

b. Karakteristik Cairan hidrolik

b. Karakteristik Cairan hidrolik yang Dikehenda

yang Dikehendaki.

ki.

Cairan hidrolik harus memiliki karakteristik tertentu agar dapat memenuhi Cairan hidrolik harus memiliki karakteristik tertentu agar dapat memenuhi persyaratan dalam menjalankan fungsinya. Karakteristik atau sifat-sifat yang persyaratan dalam menjalankan fungsinya. Karakteristik atau sifat-sifat yang diperlukan antara lain adalah :

diperlukan antara lain adalah : 1)

1) Kekentalan Kekentalan (Viskositas) (Viskositas) yang yang Cukup.Cukup.

Cairan hidrolik harus memiliki kekentalan yang cukup agar dapat Cairan hidrolik harus memiliki kekentalan yang cukup agar dapat memenuhi fungsinya sebagai pelumas. Apabila viskositas terlalu rendah maka memenuhi fungsinya sebagai pelumas. Apabila viskositas terlalu rendah maka film oli yang terbentuk akan sangat tipis sehingga tidak mampu untuk menahan film oli yang terbentuk akan sangat tipis sehingga tidak mampu untuk menahan gesekan.

gesekan.

2) Indeks Viskositas yang Baik. 2) Indeks Viskositas yang Baik.

Dengan

Dengan viscosity index viscosity index  yang baik maka kekentalan cairan hidrolik akanyang baik maka kekentalan cairan hidrolik akan stabil digunakan pada sistem dengan perubahan suhu kerja yang cukup stabil digunakan pada sistem dengan perubahan suhu kerja yang cukup fluktuatif.

fluktuatif.

3) Tahan Api (Tidak M

3) Tahan Api (Tidak Mudah Terbakar)udah Terbakar)

Sistem hidrolik sering juga beroperasi di tempat-tempat yang cenderung Sistem hidrolik sering juga beroperasi di tempat-tempat yang cenderung timbul api atau berdekatan dengan api. Oleh karena itu perlu cairan yang tahan timbul api atau berdekatan dengan api. Oleh karena itu perlu cairan yang tahan api.

api. 4)

4) Tidak Tidak Berbusa Berbusa (Foaming)(Foaming)

Bila cairan hidrolik banyak berbusa akan berakibat banyak Bila cairan hidrolik banyak berbusa akan berakibat banyak gelembung-gelembung udara yang terperangkap dalam cairan hidrolik sehingga akan terjadi gelembung udara yang terperangkap dalam cairan hidrolik sehingga akan terjadi compressible 

compressible  dan akan mengurangi daya transfer. Disamping itu, dengandan akan mengurangi daya transfer. Disamping itu, dengan adanya busa tadi kemungkinan terjilat api akan lebih besar.

adanya busa tadi kemungkinan terjilat api akan lebih besar. 5) Tahan Dingin

5) Tahan Dingin

Yang dimaksud dengan tahan dingin adalah bahwa cairan hidrolik tidak Yang dimaksud dengan tahan dingin adalah bahwa cairan hidrolik tidak mudah membeku bila beroperasi pada suhu dingin. Titik beku atau titik cair yang mudah membeku bila beroperasi pada suhu dingin. Titik beku atau titik cair yang kehendaki

kehendaki oleh oleh cairan cairan hidrolik hidrolik berkisar berkisar antara antara 101000 – – 151500 C di bawah suhuC di bawah suhu permulaan mesin dioperasikan (start-up). Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya permulaan mesin dioperasikan (start-up). Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya block 

block (penyumbatan) oleh cairan hidrolik yang membeku.(penyumbatan) oleh cairan hidrolik yang membeku. 6) Tahan Korosi dan Tahan Aus.

6) Tahan Korosi dan Tahan Aus.

Cairan hidrolik harus mampu mencegah terjadinya korosi karena dengan Cairan hidrolik harus mampu mencegah terjadinya korosi karena dengan tidak terjadi korosi maka konstruksi akan tidak mudah aus dengan kata lain tidak terjadi korosi maka konstruksi akan tidak mudah aus dengan kata lain mesin akan awet.

(4)

7) De mulsibility (Water Separable) 7) De mulsibility (Water Separable)

Yang dimaksud dengan de-mulsibility adalah kemampuan cairan hidrolik Yang dimaksud dengan de-mulsibility adalah kemampuan cairan hidrolik untuk memisahkan air dari cairan hidrolik. Mengapa air harus dipisahkan dari untuk memisahkan air dari cairan hidrolik. Mengapa air harus dipisahkan dari cairan hidrolik, karena air akan mengakibatkan terjadinya korosi bila cairan hidrolik, karena air akan mengakibatkan terjadinya korosi bila berhubungan dengan logam.

berhubungan dengan logam. 8) Minimal

8) Minimal CompressibilCompressibilityity

Secara teorotis cairan adalah uncompressible (tidak dapat dikempa). Secara teorotis cairan adalah uncompressible (tidak dapat dikempa). Tetapi kenyataannya cairan hidrolik dapat dikempa sampai dengan 0,5 % Tetapi kenyataannya cairan hidrolik dapat dikempa sampai dengan 0,5 % volume untuk setiap penekanan 80 bar. Oleh karena itu dipersyaratkan bahwa volume untuk setiap penekanan 80 bar. Oleh karena itu dipersyaratkan bahwa cairan hidrolik agar relatif tidak dapat dikempa atau kalaupun dapat dikempa cairan hidrolik agar relatif tidak dapat dikempa atau kalaupun dapat dikempa kemungkinannya sangat kecil.

kemungkinannya sangat kecil.

5. Macam-macam Cairan Hidrolik

5. Macam-macam Cairan Hidrolik

Pada dasarnya setiap cairan dapat digunakan sebagai media transfer Pada dasarnya setiap cairan dapat digunakan sebagai media transfer daya. Tetapi dalam sistem hidrolik memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu daya. Tetapi dalam sistem hidrolik memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu seperti telah dibahas sebelumnya berhubung dengan konstruksi dan cara kerja seperti telah dibahas sebelumnya berhubung dengan konstruksi dan cara kerja sistem. Secara garis besar cairan hidrolik

sistem. Secara garis besar cairan hidrolik dikelompokkan menjadi dua yaitu :dikelompokkan menjadi dua yaitu :

a. Oli hidrolik (Hydraulic oils)

a. Oli hidrolik (Hydraulic oils)

Oli hidrolik

Oli hidrolik yang yang berbasis berbasis pada pada minyak minerminyak mineral al biasanya biasanya digunakandigunakan secara luas pada mesin-mesin perkakas atau juga mesin-mesin industri. Menurut secara luas pada mesin-mesin perkakas atau juga mesin-mesin industri. Menurut standar DIN 51524 dan 512525 dan sesuai dengan karakteristik serta standar DIN 51524 dan 512525 dan sesuai dengan karakteristik serta komposisinya

komposisinya oli hidrolik dibaoli hidrolik dibagi menjadi tigi menjadi tiga (3) ga (3) kelas :kelas : 1)

1) Hydraulic Hydraulic oil HLoil HL 2)

2) Hydraulic Hydraulic oil HLPoil HLP 3)

3) Hydraulic Hydraulic oil HVoil HV

Kode

Kode

Sifat

Sifat khusus

khusus

Penggunaan

Penggunaan

HL HL Meningkatkan Meningkatkan kemampuan mencegah kemampuan mencegah korosi dan kestabilan oli korosi dan kestabilan oli hidrolik.

hidrolik.

Digunakan pada sistem hidrolik Digunakan pada sistem hidrolik yang bekerja pada suhu tinggi yang bekerja pada suhu tinggi dan untuk tempat yang dan untuk tempat yang mungkin tercelup air

mungkin tercelup air HLP

HLP Meningkatan ketahananMeningkatan ketahanan terhadap aus.

terhadap aus.

Seperti pada pemakaian HL, Seperti pada pemakaian HL,   juga digunakan untuk sistem   juga digunakan untuk sistem

yang gesekannya tinggi yang gesekannya tinggi

HV

HV Meningkatkan Meningkatkan indeksindeks viskositas ( VI )

viskositas ( VI )

Seperti pemakaian HLP, juga Seperti pemakaian HLP, juga digunakan secara luas untuk digunakan secara luas untuk sistem yang fluktuasi sistem yang fluktuasi perubahan temperaturnya perubahan temperaturnya cukup tinggi.

(5)

Pemberian kode dengan huruf seperti di

Pemberian kode dengan huruf seperti di atas artinya adalah sebagai berikut :atas artinya adalah sebagai berikut : Misalnya oli hidrolik

Misalnya oli hidrolik dengan kode : HLP 68 artinya :dengan kode : HLP 68 artinya : H = Oli hidrolik

H = Oli hidrolik

L = kode untuk bahan tambahan oli (additive) guna meningkatkan L = kode untuk bahan tambahan oli (additive) guna meningkatkan

pencegahan korosi dan / atau peningkatan umur oli pencegahan korosi dan / atau peningkatan umur oli

P = kode untuk additive yang meningkatkan kemampuan menerima P = kode untuk additive yang meningkatkan kemampuan menerima

beban. beban.

68 = tingkatan viskositas oli 68 = tingkatan viskositas oli

Adapun sifat-sifat khusus dan kesesuaian penggunaannya dapat dilihat pada Adapun sifat-sifat khusus dan kesesuaian penggunaannya dapat dilihat pada tabel berikut :

tabel berikut :

b. Cairan Hidrolik tahan Api (Low

b. Cairan Hidrolik tahan Api (Low flammabilty)

flammabilty)

Cairan hidrolik tahan api ialah cairan hidrolik yang tidak mudah atau tidak Cairan hidrolik tahan api ialah cairan hidrolik yang tidak mudah atau tidak dapat terbakar. Cairan hidrolik semacam ini digunakan oleh sistem hidrolik pada dapat terbakar. Cairan hidrolik semacam ini digunakan oleh sistem hidrolik pada tempat-tempat atau mesin-mesin yang resiko k

tempat-tempat atau mesin-mesin yang resiko kebakarannya cukup tinggi seperti;ebakarannya cukup tinggi seperti; 1)

1) Die Die casting casting machinesmachines 2)

2) Forging Forging pressespresses 3)

3) Hard Hard coal coal miningmining 4)

4) Control Control units units untuk untuk power power station station turbinesturbines 5)

5) Steel Steel works works dan dan rolling rolling mills.mills.

Pada dasarnya cairan hidrolik tahan api ini dibuat dari campuran oli Pada dasarnya cairan hidrolik tahan api ini dibuat dari campuran oli dengan air atau dari oli sintetis. Tabel berikut ini menunjukkan jenis-jenis cairan dengan air atau dari oli sintetis. Tabel berikut ini menunjukkan jenis-jenis cairan hidrolik tahan api tersebut :

hidrolik tahan api tersebut :

c. Pemeliharaan Cairan Hidrolik

c. Pemeliharaan Cairan Hidrolik

Cairan hidrolik termasuk barang mahal. Perlakuan yang kurang atau Cairan hidrolik termasuk barang mahal. Perlakuan yang kurang atau bahkan tidak baik terhadap cairan hidrolik akan semakin menambah mahalnya bahkan tidak baik terhadap cairan hidrolik akan semakin menambah mahalnya harga sistem hidrolik. Sedangkan apabila kita mentaati aturan-aturan tentang harga sistem hidrolik. Sedangkan apabila kita mentaati aturan-aturan tentang perlakuan/pemeliharaan cairan hidrolik maka kerusakan cairan maupun perlakuan/pemeliharaan cairan hidrolik maka kerusakan cairan maupun kerusakan komponen sistem akan terhindar dan cairan hidrolik maupun sistem kerusakan komponen sistem akan terhindar dan cairan hidrolik maupun sistem akan lebih awet.

akan lebih awet.

Kode

Kode

No

pada

No

pada

lembar stadar

lembar stadar

VDMA

VDMA

Komposisi

Komposisi

Persentase ( % )

Persentase ( % )

kandungan air

kandungan air

HFA

HFA 24 24 320320 Oil-waterOil-water emulsions emulsions 80 - 9880 - 98 HFB HFB 24 24 317317 Water-oilWater-oil emulsions emulsions 4040 HFC

HFC 24 24 317317 Hydrous solutions,Hydrous solutions, e.g : Water glycol

e.g : Water glycol 35 - 5535 - 55 HFD HFD 24 24 317317 Anhydrous liquid, Anhydrous liquid, e.g : Phosphate e.g : Phosphate ether ether 0 - 0,1 0 - 0,1

(6)

Panduan pemeliharaan cairan hidrolik Panduan pemeliharaan cairan hidrolik

1) Simpanlah cairan hidrolik (drum) pada tempat yang kering, dingin dan 1) Simpanlah cairan hidrolik (drum) pada tempat yang kering, dingin dan

terlindung (dari hujan, panas dan

terlindung (dari hujan, panas dan angin).angin).

2) Pastikan menggunakan cairan hidrolik yang benar-benar bersih untuk 2) Pastikan menggunakan cairan hidrolik yang benar-benar bersih untuk menambah atau mengganti cairan hidrolik ke dalam sistem. Gunakan juga menambah atau mengganti cairan hidrolik ke dalam sistem. Gunakan juga peralatan yang bersih untuk memasukkannya.

peralatan yang bersih untuk memasukkannya. 3)

3) Pompakanlah cairan hiPompakanlah cairan hidrolik dari drum ke drolik dari drum ke tangki hidrolik melalutangki hidrolik melalui saringani saringan (pre-filter).

(pre-filter).

4) Pantau (monitor) dan periksalah secara berkala dan berkesinambungan 4) Pantau (monitor) dan periksalah secara berkala dan berkesinambungan

kondisi cairan hidrolik. kondisi cairan hidrolik. 5)

5) Aturlah sedemikian rupa Aturlah sedemikian rupa bahwa habahwa hanya titik pengisi tangki ynya titik pengisi tangki yang rapat yanang rapat yangg digunakan untuk pengisian cairan hidrolik.

digunakan untuk pengisian cairan hidrolik.

6) Buatlah interval penggantian cairan hidrolik sedemikian rupa sehingga 6) Buatlah interval penggantian cairan hidrolik sedemikian rupa sehingga oksidasi dan kerusakan cairan dapat terhindar (Periksa dengan pemasok oksidasi dan kerusakan cairan dapat terhindar (Periksa dengan pemasok cairan hidrolik )

cairan hidrolik ) 7)

7) Cegah jangan Cegah jangan sampai terjadi kontasampai terjadi kontaminasi, gunakan filter udaminasi, gunakan filter udara dan filter olira dan filter oli yang baik.

yang baik.

8) Cegah terjadinya panas/pemanasan yang berlebihan, bila perlu pasang 8) Cegah terjadinya panas/pemanasan yang berlebihan, bila perlu pasang

pendingin

pendingin (cooling)(cooling) atau bila terjad, periksalah penyebab terjadinyaatau bila terjad, periksalah penyebab terjadinya gangguan, atau pasang un-loading pump atau

gangguan, atau pasang un-loading pump atau excessive resistance excessive resistance .. 9)

9) Perbaikilah dengan segera bila terjadi keboPerbaikilah dengan segera bila terjadi kebocoran dan tugaskan seoracoran dan tugaskan seorangng maitenance man yang terlatih.

maitenance man yang terlatih. 10)

10) Bila Bila akan makan mengganti cairan engganti cairan hidrolik hidrolik (apa lagi (apa lagi bila cairan bila cairan hidrolik hidrolik yangyang berbeda), pasti-kan bahwa komponen dan seal-sealnya cocok

berbeda), pasti-kan bahwa komponen dan seal-sealnya cocok dengan cairandengan cairan yang baru. Demikian pula seluruh sistem harus dibilas

yang baru. Demikian pula seluruh sistem harus dibilas (flushed)(flushed) secara baiksecara baik dan benar-benar bersih.

dan benar-benar bersih.

Jadi pemantauan atau monitoring cairan hidrolik perlu memperhatikan Jadi pemantauan atau monitoring cairan hidrolik perlu memperhatikan panduan tersebut di atas disamping harus memperhatikan lingkungan kerja panduan tersebut di atas disamping harus memperhatikan lingkungan kerja maupun lingkungan penyimpanan cairan hidrolik.

maupun lingkungan penyimpanan cairan hidrolik.

B. POMPA HIDROLIK

B. POMPA HIDROLIK

1.

1.

Macam-macam

Macam-macam Fixed

Fixed Displacement

Displacement Pump

Pump

Secara garis besar pompa hidrolik ada dua macam yaitu : Secara garis besar pompa hidrolik ada dua macam yaitu :

a.

a. Fixed Fixed displacement displacement PumpsPumps b.

b. Variable Variable displacement displacement Pumps.Pumps. ..

2. Pompa Roda Gigi

2. Pompa Roda Gigi

(External Gear Pump) 

(External Gear Pump) 

Pompa roda gigi luar terdiri atas bagian utama yaitu : Pompa roda gigi luar terdiri atas bagian utama yaitu : a.

a. Rumah Rumah pompapompa b.

b. Sepasang roda Sepasang roda gigi luar yang begigi luar yang bertautan secara rtautan secara presisi di dalam rumahpresisi di dalam rumah pompa tersebut

pompa tersebut c.

c. Penggerak Penggerak mulamula (prime mover)(prime mover) yang porosnya dikopel dengan porosyang porosnya dikopel dengan poros driver gear.

(7)

Dari perputaran sepasang roda gigi terjadilah daya hisap (tanda kotak) Dari perputaran sepasang roda gigi terjadilah daya hisap (tanda kotak) kemudian cairan (oli) ditangkap di antara celah gigi dan rumah pompa dan kemudian cairan (oli) ditangkap di antara celah gigi dan rumah pompa dan diteruskan ke saluran tekan (outlet).

diteruskan ke saluran tekan (outlet).

Dapat kita lihat bahwa tekanan yang cukup besar terjadi pada sisi saluran Dapat kita lihat bahwa tekanan yang cukup besar terjadi pada sisi saluran tekan yang juga akan berakibat menekan pada poros roda gigi dan bearingnya. tekan yang juga akan berakibat menekan pada poros roda gigi dan bearingnya. Hal ini akan menjadikan gesekan mekanik pada bearing pun semakin besar.Juga Hal ini akan menjadikan gesekan mekanik pada bearing pun semakin besar.Juga akan terjadi tekanan lebih seal (perapat) pada poros. Untuk mengatasi hal ini akan terjadi tekanan lebih seal (perapat) pada poros. Untuk mengatasi hal ini maka dibuatlah drain duct (saluran pencerat) untuk mengurangi tekanan lebih. maka dibuatlah drain duct (saluran pencerat) untuk mengurangi tekanan lebih. Gambar 6.2 berikut menunjukkan external gear

Gambar 6.2 berikut menunjukkan external gear pump.pump.

Gambar 6.2. Pompa Hidrolik Jenis Roda Gigi Gambar 6.2. Pompa Hidrolik Jenis Roda Gigi

(8)

3. Pompa Roda Gigi dalam Tipe CRESCENT.

3. Pompa Roda Gigi dalam Tipe CRESCENT.

Pompa ini cocok untuk tekanan tinggi dan untuk cairan hidrolik yang Pompa ini cocok untuk tekanan tinggi dan untuk cairan hidrolik yang bervariasi. Ukurannya lebih kecil dari external gear pump pada penghasilan bervariasi. Ukurannya lebih kecil dari external gear pump pada penghasilan pompa yang sama dan tingkat kebisingannya lebih kecil.

pompa yang sama dan tingkat kebisingannya lebih kecil. Seperti

Seperti external gear pump external gear pump , pompa ini juga termasuk pressure, pompa ini juga termasuk pressure unbalanced. Cara kerja pompa ini dapat dilihat pada gambar 6.3 berikut ini :

unbalanced. Cara kerja pompa ini dapat dilihat pada gambar 6.3 berikut ini :

Pompa hidrolik (Lanjutan)

Pompa hidrolik (Lanjutan)

Gambar 6.3. Pompa Roda Gigi Crescent Gambar 6.3. Pompa Roda Gigi Crescent Keterangan

Keterangan gambar gambar 6.3:6.3: 1.

1. Saluran Saluran oli oli masuk masuk ( ( inlet)inlet) 2.

2. Oli masuk Oli masuk oleh seoleh sedotan dotan roda roda gigi yangigi yang berputag berputar.r. 3.

3. Penyedotan Penyedotan terjadi kerena terjadi kerena adanya adanya rongga antara rongga antara gigi iner gigi iner dan outerdan outer ring gear

ring gear 4.

4. Terjadinya Terjadinya penyedotan penyedotan di di ruang ruang No: No: 4 4 ini.ini. 5.

5. Di titik Di titik No 5 No 5 ini oli ini oli didesak/ditekan didesak/ditekan oleh paoleh pasangan sangan gigi.gigi. 6.

6. Saluran Saluran tekan tekan (outlet (outlet ))

4. Pompa Roda Gigi Dalam Tipe GEROTOR

4. Pompa Roda Gigi Dalam Tipe GEROTOR

Pompa ini terdiri atas inner rotor yang dipasak dengan poros penggerak Pompa ini terdiri atas inner rotor yang dipasak dengan poros penggerak dan

dan rotor ring. rotor ring. Rotor ring Rotor ring atau oatau outer rotor uter rotor yang merupyang merupakan roda akan roda gigi dalamgigi dalam diputar oleh inner rotor yang mempunyai jumlah gigi satu lebih kecil dari jumlah diputar oleh inner rotor yang mempunyai jumlah gigi satu lebih kecil dari jumlah gigi outer ring gear. Ini bertujuan untuk membentuk rongga pemompaan. Inner gigi outer ring gear. Ini bertujuan untuk membentuk rongga pemompaan. Inner rotor dan outer rotor

(9)

Gambar 6.4. Pompa Roda Gigi Tipe Gerotor Gambar 6.4. Pompa Roda Gigi Tipe Gerotor

5. Balanced Vane (Pompa Kipas Balanced)

5. Balanced Vane (Pompa Kipas Balanced)

Pompa ini menggunakan rumah pompa yang bagian dalamnya berbentuk Pompa ini menggunakan rumah pompa yang bagian dalamnya berbentuk elips dan terdapat dua buah lubang pemasukan (inlet) serta dua buah lubang elips dan terdapat dua buah lubang pemasukan (inlet) serta dua buah lubang pengeluaran

pengeluaran outlet outlet yang poyang posisinya sisinya saling berlsaling berlawanan awanan arah. Dibarah. Dibuat duat demikianemikian agar tekanan radial dari cairan hidrolik saling meniadakan sehingga terjadilah agar tekanan radial dari cairan hidrolik saling meniadakan sehingga terjadilah keseimbangan (balanced)

keseimbangan (balanced)

Vane (kipas) yang bentuknya seperti gambar 6.5 dipasang pada poros Vane (kipas) yang bentuknya seperti gambar 6.5 dipasang pada poros beralur (slots) dan karena adanya gaya sentrifugal selama rotor berputar maka beralur (slots) dan karena adanya gaya sentrifugal selama rotor berputar maka vane selalu merapat pada rumah pompa sehingga terjadilah proses vane selalu merapat pada rumah pompa sehingga terjadilah proses pemompaan.

pemompaan.

Gambar 6.5. Pompa Tipe Vane Gambar 6.5. Pompa Tipe Vane

(10)

Gambar 6.6. Bentuk Vane Gambar 6.6. Bentuk Vane

6. Pompa Torak Radial (Radial Piston Pump)

6. Pompa Torak Radial (Radial Piston Pump)

Pompa piston ini gerakan pemompaannya radial yaitu tegak lurus poros. Pompa piston ini gerakan pemompaannya radial yaitu tegak lurus poros. Piston digerakkan oleh sebuah poros engkol

Piston digerakkan oleh sebuah poros engkol (eccentric crankshaft)(eccentric crankshaft) sehinggasehingga besar langkah piston adalah sebesar jari-jari poros engkol. Penghisapan terjadi besar langkah piston adalah sebesar jari-jari poros engkol. Penghisapan terjadi pada waktu piston terbuka sehingga oli hidrolik dari crankshaft masuk ke dalam pada waktu piston terbuka sehingga oli hidrolik dari crankshaft masuk ke dalam silinder. Pada langkah pemompaan cairan ditekan dari setiap silinder melalui silinder. Pada langkah pemompaan cairan ditekan dari setiap silinder melalui check valve

check valve ke saluran ke saluran tekan.Pompa intekan.Pompa ini dapat i dapat mencapai tekanan mencapai tekanan hingga hingga 6363 MPa.

MPa.

Gambar 6.7. Pompa Torak Radial Gambar 6.7. Pompa Torak Radial

(11)

7. Bentuk Axis Piston Pump (Pompa Torak dengan Poros

7. Bentuk Axis Piston Pump (Pompa Torak dengan Poros

Tekuk)

Tekuk)

Pada pompa ini blok silinder berputar pada suatu sudut untuk dapat Pada pompa ini blok silinder berputar pada suatu sudut untuk dapat memutar poros. Batang torak dipasang pada flens poros penggerak dengan memutar poros. Batang torak dipasang pada flens poros penggerak dengan menggunakan ball joint. Besar langkah piston tergantung pada besar sudut menggunakan ball joint. Besar langkah piston tergantung pada besar sudut tekuk. Untuk fixed displacement piston pump besar sudut

tekuk. Untuk fixed displacement piston pump besar sudut (offset engle)(offset engle) berkisarberkisar 25

2500 ..

Gambar 6.8. Pompa Tipe Axis Piston Gambar 6.8. Pompa Tipe Axis Piston

Gerakan langkah torak dapat kita lihat pada gambar 6.9 berikut ini. Gerakan langkah torak dapat kita lihat pada gambar 6.9 berikut ini.

Gambar 6.9. Cara Kerja Pompa Tipe Axis

(12)

8. Pemilihan Pompa Hidrolik

8. Pemilihan Pompa Hidrolik

Tabel berikut ini

Tabel berikut ini menunjukkan perbedaan karakteristik bermacam-macammenunjukkan perbedaan karakteristik bermacam-macam pompa hidrolik, sebagai petunjuk untuk memilih pompa agar sesuai dengan pompa hidrolik, sebagai petunjuk untuk memilih pompa agar sesuai dengan kebutuhan.

kebutuhan.

Gambar 6.10. Cara Kerja Pompa Tipe Axis Piston Gambar 6.10. Cara Kerja Pompa Tipe Axis Piston

(13)

C. INSTALASI POMPA HIDROLIK

C. INSTALASI POMPA HIDROLIK

1. Kopling

1. Kopling

Kopling adalah komponen penyambung yang menghubungkan Kopling adalah komponen penyambung yang menghubungkan penggerak mula (motor listrik) dengan pompa hidrolik. Kopling ini mentransfer penggerak mula (motor listrik) dengan pompa hidrolik. Kopling ini mentransfer momen puntir dari motor ke pompa hidrolik.

momen puntir dari motor ke pompa hidrolik. Juga kopling ini merupakan bantalanJuga kopling ini merupakan bantalan di antara motor dan pompa.yang akan mencegah terjadinya hentakan/getaran di antara motor dan pompa.yang akan mencegah terjadinya hentakan/getaran selama motor mentransfer daya ke pompa dan selama pompa mengalami selama motor mentransfer daya ke pompa dan selama pompa mengalami hentakan tekanan yang juga akan sampai ke motor. Kopling juga hentakan tekanan yang juga akan sampai ke motor. Kopling juga menyeimbangkan dan mentolerir adanya error alignment (ketidak sentrisan yaitu menyeimbangkan dan mentolerir adanya error alignment (ketidak sentrisan yaitu antara sumbu poros motor

antara sumbu poros motor dengan sumbu poros pompa tidak segaris).dengan sumbu poros pompa tidak segaris). Contoh-contoh bahan kopling

Contoh-contoh bahan kopling

Untuk memenuhi persyaratan tersebut di atas maka pada umumnya kopling Untuk memenuhi persyaratan tersebut di atas maka pada umumnya kopling dibuat dari bahan :

dibuat dari bahan : a.

a. Karet Karet ((rubber couplings)rubber couplings) b.

b. Roda Roda gigi gigi payungpayung (spiral bevel gear couplings)(spiral bevel gear couplings) c.

c. Clutch Clutch dengan dengan perapat perapat plastikplastik (square tooth clutch with plastic inserts)(square tooth clutch with plastic inserts)

2. Tangki hidrolik ( Reservoir )

2. Tangki hidrolik ( Reservoir )

Gambar 6.11 Reservoir Gambar 6.11 Reservoir

(14)

Gambar 6.12. Konstruksi Reservoir

Gambar 6.12. Konstruksi Reservoir

Reservoir berfungsi untuk menyimpan oli yang diperlukan untuk operasi Reservoir berfungsi untuk menyimpan oli yang diperlukan untuk operasi hidraulik. Reservoir akan memberikan oli bila dihisap oleh pompa hidraulik dan hidraulik. Reservoir akan memberikan oli bila dihisap oleh pompa hidraulik dan akan menerima kembali oli yang telah bersirkulasi di

akan menerima kembali oli yang telah bersirkulasi di dalam sistem hidraulik.dalam sistem hidraulik.

Kapasitas reservoir tergantung pada jenis dan kapasitas kendaraannya. Kapasitas reservoir tergantung pada jenis dan kapasitas kendaraannya. Pada kendaraan kecil tentunya mempunyai reservoir yang lebih kecil jika Pada kendaraan kecil tentunya mempunyai reservoir yang lebih kecil jika dibandingkan dengan reservoir yang dipakai pada kendaraan yang besar. dibandingkan dengan reservoir yang dipakai pada kendaraan yang besar. Sehingga pada kendaraan yang kecil, reservoirnya dapat dipasang dalam satu Sehingga pada kendaraan yang kecil, reservoirnya dapat dipasang dalam satu unit (dikombinasikan) dengan pompa hidraulik.

unit (dikombinasikan) dengan pompa hidraulik. Sedangkan pada kendaraan yangSedangkan pada kendaraan yang besar, reservoir-nya dipasang terpisah dari pompa

besar, reservoir-nya dipasang terpisah dari pompa hidraulik.hidraulik.

a. Fungsi Tangki Hidrolik

a. Fungsi Tangki Hidrolik

1)

1) Sebagai Sebagai tempat tempat atau atau tandon tandon cairan cairan hidrolik.hidrolik. 2)

2) Tempat pemisahan Tempat pemisahan air, udara daair, udara dan partikel-partikel n partikel-partikel padat yang hpadat yang hanyut dalamanyut dalam cairan hidrolik.

cairan hidrolik. 3)

3) Menghilangkan pMenghilangkan panas deanas dengan menyebngan menyebarkan panarkan panas ke seluas ke seluruh badan ruh badan tangki.tangki. 4)

4) Tempat memasang Tempat memasang komponen unit tekomponen unit tenaga seperti naga seperti pompa, penggepompa, penggerak mula,rak mula, katup-katup, akumulator dan lain-lain.

(15)

Ukuran

Ukuran tangki tangki hidrolik hidrolik berkisar berkisar antara antara 3 3 s/d s/d 5 5 kali kali penghasilan penghasilan pompapompa dalam liter/menit dan ruang udara di atas permukaan cairan maksimum berkisar dalam liter/menit dan ruang udara di atas permukaan cairan maksimum berkisar antara 10% s/d 15 %.

antara 10% s/d 15 %.

b. Baffle Plate

b. Baffle Plate

Baffle berfungsi sebagai pemisah antara cairan hidrolik yang baru datang Baffle berfungsi sebagai pemisah antara cairan hidrolik yang baru datang dari sirkulasi dan cairan hidrolik yang akan dihisap oleh pompa. Juga berfungsi dari sirkulasi dan cairan hidrolik yang akan dihisap oleh pompa. Juga berfungsi untuk memutar cairan yang baru datang sehingga memiliki kesempatan lebih untuk memutar cairan yang baru datang sehingga memiliki kesempatan lebih lama untuk menyebarkan panas, untuk mengendapkan kotoran dan juga untuk lama untuk menyebarkan panas, untuk mengendapkan kotoran dan juga untuk memisahkan udara serta air sebelum dihisap kembali ke pompa.

memisahkan udara serta air sebelum dihisap kembali ke pompa.

c. Filter (Saringan

c. Filter (Saringan

))

Filter berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran atau kontaminan yang Filter berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran atau kontaminan yang berasal dari komponen sistem hidrolik seperti bagian-bagian kecil yang berasal dari komponen sistem hidrolik seperti bagian-bagian kecil yang mengelupas, kontaminasi akibat oksidasi dan sebagainya.

mengelupas, kontaminasi akibat oksidasi dan sebagainya.

Sesuai dengan tempat pemasangannya, ada macam-macam Filter

Sesuai dengan tempat pemasangannya, ada macam-macam Filter yaitu :yaitu : 1)

1) Suction filter Suction filter , dipasang pada saluran hisap dan kemungkinannya di dalam, dipasang pada saluran hisap dan kemungkinannya di dalam tangki.

tangki. 2)

2) Pressure line filter Pressure line filter , dipasang pada saluran tekan dan berfungsi untuk, dipasang pada saluran tekan dan berfungsi untuk mengamankan komponen-komponen yang dianggap penting.

mengamankan komponen-komponen yang dianggap penting. 3)

3) Return line filter Return line filter , dipasang pada saluran balik untuk menyaring agar kotoran, dipasang pada saluran balik untuk menyaring agar kotoran  jangan masuk ke dalam tangki.

 jangan masuk ke dalam tangki.

Kebanyakan sistem hidrolik selalu memasang suction filter dan 16.13 Kebanyakan sistem hidrolik selalu memasang suction filter dan 16.13 menunjukkkan proses

menunjukkkan proses penyaringan.penyaringan.

 \   \ 

Gambar 6.13. Jenis Saringan Hidrolik

Gambar 6.13. Jenis Saringan Hidrolik

(16)

Gambar 6.14. Cara Kerja Saringan

Gambar 6.14. Cara Kerja Saringan

D. UNIT PENGATUR

D. UNIT PENGATUR

(CONTROL ELEMENT) 

(CONTROL ELEMENT) 

Cara-cara pengaturan/pengendalian di dalam sistem hidrolik susunan Cara-cara pengaturan/pengendalian di dalam sistem hidrolik susunan urutannya dapat kita jelaskan sebagai berikut :

urutannya dapat kita jelaskan sebagai berikut : 1. Isyarat

1. Isyarat (signal)(signal) masukan masukan atau input eatau input element mendalement mendapat energi lapat energi langsung dangsung dariri pembangkit aliran fluida (pompa hidrolik) yang kemudian diteruskan ke pembangkit aliran fluida (pompa hidrolik) yang kemudian diteruskan ke pemroses sinyal.

pemroses sinyal. 2.

2. Isyarat pemroseIsyarat pemroses atau s atau processing eleprocessing element yang ment yang memproses sinyal memproses sinyal masukanmasukan secara logic untuk diteruskan ke

secara logic untuk diteruskan ke final control element.final control element. 3.

3. Sinyal Sinyal pengendali pengendali akhirakhir (final control element),(final control element), akan mengarahkan out putakan mengarahkan out put yaitu arah gerakan aktuator (Working element) dan ini merupakan hasil akhir yaitu arah gerakan aktuator (Working element) dan ini merupakan hasil akhir dari sistem hidrolik .

dari sistem hidrolik .

Komponen-komponen kontrol tersebut di atas biasa disebut katup-katup Komponen-komponen kontrol tersebut di atas biasa disebut katup-katup (valves). Menurut desain kontruksinya katup-katup tersebut dikelompokkan (valves). Menurut desain kontruksinya katup-katup tersebut dikelompokkan sebagai berikut :

(17)

1. Katup Poppet

1. Katup Poppet (Poppet Valves) (Poppet Valves)  yaitu apabila untuk menutup katup tersebutyaitu apabila untuk menutup katup tersebut dengan cara menekan anak katup (bola atau kones atau piringan) pada dengan cara menekan anak katup (bola atau kones atau piringan) pada dudukan.

dudukan. a.

a. Katup bolaKatup bola (ball seat valves)(ball seat valves) b.

b. Katup konesKatup kones (cone popet valves)(cone popet valves) c.

c. Katup PiringanKatup Piringan (disc seat valves)(disc seat valves) 2. Katup Geser

2. Katup Geser (Slide valves) (Slide valves)  a.

a. Longitudinal Longitudinal SlideSlide b.

b. Plate Plate SlideSlide (sotary slide valve)(sotary slide valve)

Menurut fungsinya katup-katup dikelompokkan sebagai berikut : Menurut fungsinya katup-katup dikelompokkan sebagai berikut : 1.

1. Katup pengarahKatup pengarah (directional control valves)(directional control valves) 2.

2. Katup satu arahKatup satu arah (non return valves)(non return valves) 3.

3. Katup pengatur tekananKatup pengatur tekanan (pressure cotrol valves)(pressure cotrol valves) 4.

4. Katup pengontrol aliranKatup pengontrol aliran (flow control valves)(flow control valves) 5.

5. Katup buka-tutupKatup buka-tutup (shut-off valves)(shut-off valves)

1. Katup

1. Katup Pengara

Pengarah (Directional Control

h (Directional Control Valves)

Valves)

Katup ini berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan arah cairan Katup ini berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan arah cairan hidrolik yang akan bekerja menggerakkan aktuator. Dengan kata lain, katup ini hidrolik yang akan bekerja menggerakkan aktuator. Dengan kata lain, katup ini berfungsi untuk mengendalikan arah gerakan aktuator .

berfungsi untuk mengendalikan arah gerakan aktuator .

Gambar 6.15. Katup Pengarah

Gambar 6.15. Katup Pengarah

2. Katub Satu Arah

2. Katub Satu Arah

(Non Return Valves) 

(Non Return Valves) 

Katup ini berfungsi untuk mengatur aliran fluida hanya satu arah saja yaitu Katup ini berfungsi untuk mengatur aliran fluida hanya satu arah saja yaitu bila fluida telah melewati katup tersebut maka fluida tidak dapat berbalik arah. bila fluida telah melewati katup tersebut maka fluida tidak dapat berbalik arah. Adapun macam-macam katup searah adalah;

(18)

Gambar 6.16. Katup Satu Arah

Gambar 6.16. Katup Satu Arah

3. Katup Pengatur Aliran

3. Katup Pengatur Aliran

(Flow Control Valve) 

(Flow Control Valve) 

Katup ini berfungsi untuk mengontrol/mengendalikan besar kecilnya aliran Katup ini berfungsi untuk mengontrol/mengendalikan besar kecilnya aliran cairan hidrolik. Hal ini diasumsikan bahwa besarnya aliran yaitu jumlah volume cairan hidrolik. Hal ini diasumsikan bahwa besarnya aliran yaitu jumlah volume cairan hidrolik yang

cairan hidrolik yang mengalir akan mempengaruhi kecepatan gerak aktuator.mengalir akan mempengaruhi kecepatan gerak aktuator. Macam-macam

Macam-macam flow control : flow control :  a.

a. Fix flow control Fix flow control yaitu besarnya lubang laluan tetap (tidak yaitu besarnya lubang laluan tetap (tidak dapat disetel)dapat disetel) b.

b. Adjustable flow control Adjustable flow control  yaitu lubang laluan dapat disetel dengan bautyaitu lubang laluan dapat disetel dengan baut penyetel .

penyetel . c.

c. Adjustable Adjustable flow flow control control dengandengan check valve by pass.check valve by pass. Konstruksi pokok dari flow control ada dua macam yaitu : Konstruksi pokok dari flow control ada dua macam yaitu :

a.

a. Restrictor (gambar Restrictor (gambar 6.17a).6.17a). b.

b. Orifice (gambar Orifice (gambar 6.17b)6.17b)

Gambar 6.17. Konstruksi Pokok

Gambar 6.17. Konstruksi Pokok Flow Control 

Flow Control 

Gambar

(19)

Gambar 6.18. Flow Control Satu Arah Gambar 6.18. Flow Control Satu Arah Gambar

Gambar 6.18 6.18 di di atas atas menunjukkanmenunjukkan flow control flow control satu arah ,yaitu dari arahsatu arah ,yaitu dari arah A ke B

A ke B diatur dan dari arah B ke A diatur dan dari arah B ke A aliran fluida penuhaliran fluida penuh

Gambar 6.19. Flow Control Dua Arah dan Dapat Disetel Gambar 6.19. Flow Control Dua Arah dan Dapat Disetel

(20)

Tabel berikut ini menunjukkan macam-macam bentuk

Tabel berikut ini menunjukkan macam-macam bentuk ristrictor ristrictor  dandan karakteristiknya.

(21)

4. Katup Pengatur Tekanan

4. Katup Pengatur Tekanan

a.

a. Pressure

Pressure Relief

Relief Valve

Valve

Katup ini berfungsi untuk membatasi tekanan kerja maksimum pada Katup ini berfungsi untuk membatasi tekanan kerja maksimum pada sistem (pengaman). Apabila terjadi tekanan lebih maka katup out-let akan sistem (pengaman). Apabila terjadi tekanan lebih maka katup out-let akan terbuka dan tekanan fluida lebih dibuang ke tangki. Jadi tekanan fluida yang terbuka dan tekanan fluida lebih dibuang ke tangki. Jadi tekanan fluida yang mengalir ke sistem

mengalir ke sistem tetap aman. Katup ini juga dapat berfungsi sebagaitetap aman. Katup ini juga dapat berfungsi sebagai sequence sequence  valve 

valve  yaitu apabila dia dihubungkan dengan aktuator lain. Bila saluran padayaitu apabila dia dihubungkan dengan aktuator lain. Bila saluran pada aktuator pertama telah mencapai tekanan penuh maka katup akan membuka aktuator pertama telah mencapai tekanan penuh maka katup akan membuka saluran ke aktuator kedua.

saluran ke aktuator kedua.

Gambar 6.20.

Gambar 6.20. Flow Control Flow Control Dua Arah dan Dapat DisetelDua Arah dan Dapat Disetel Gambar 6.20a menunjukkan relief valve dengan

Gambar 6.20a menunjukkan relief valve dengan internally controlled internally controlled  sedangkan gambar 6.20b adalah relief valve dengan

sedangkan gambar 6.20b adalah relief valve dengan externally controlled externally controlled  (dari(dari saluran X )

saluran X )

E. UNIT PENGGERAK

E. UNIT PENGGERAK

(ACTU

(ACTU

A

A

TOR ) 

TOR ) 

Unit ini berfungsi untuk menghasilkan gerak atau usaha yang merupakan Unit ini berfungsi untuk menghasilkan gerak atau usaha yang merupakan hasil akhir atau out put dari sist

hasil akhir atau out put dari sistem hidrolik .em hidrolik . Macam-macam aktuator :

Macam-macam aktuator : 1.

1. Linear Linear motion motion actuator actuator (Penggerak (Penggerak lurus lurus )) a.

a. Single acting cylinder Single acting cylinder (silinder kerja tunggal )(silinder kerja tunggal ) b.

b. Double acting cylinder Double acting cylinder (silinder kerja ganda )(silinder kerja ganda ) 2.

2. Rotary Rotary motion motion actuator actuator (Penggerak (Penggerak putar putar )) a.

a. Hydraulic motor Hydraulic motor (motor (motor hidrolik hidrolik )) b.

b. Limited Limited Rotary Rotary Actuator Actuator 

Pemilihan jenis aktuator tentu saja disesuaikan dengan fungsi, beban dan Pemilihan jenis aktuator tentu saja disesuaikan dengan fungsi, beban dan tujuan penggunaan sistem hidrolik tersebut

tujuan penggunaan sistem hidrolik tersebut Gambar 6.20a

Gambar 6.20a

Gambar 6.20b Gambar 6.20b

(22)

1. Single Acting Cylinder

1. Single Acting Cylinder

Silinder ini mendapat suplai udara hanya dari satu sisi saja. Untuk Silinder ini mendapat suplai udara hanya dari satu sisi saja. Untuk mengembalikan ke posisi semula biasanya digunakan pegas atau kembali mengembalikan ke posisi semula biasanya digunakan pegas atau kembali karena beratnya sendiri atau beban. Silinder kerja tunggal hanya dapat karena beratnya sendiri atau beban. Silinder kerja tunggal hanya dapat memberikan ten

memberikan tenaga paaga pada satu da satu sisi saja. sisi saja. Ada Ada beberapa beberapa jenis silinder jenis silinder kerjakerja tunggal ini dan dapat kita lihat pada gambar berikut (gambar 6.21)

tunggal ini dan dapat kita lihat pada gambar berikut (gambar 6.21)

Gambar 6.21. Single Acting

Gambar 6.21. Single Acting CylinderCylinder

2.

2.

Double Acting Cylinder 

Double Acting Cylinder (Silinder Kerja Ganda)

(Silinder Kerja Ganda)

Silinder ini mendapat suplai aliran liquid dari dua sisi. Konstruksinya Silinder ini mendapat suplai aliran liquid dari dua sisi. Konstruksinya hampir sama dengan silinder kerja tunggal. Keuntungannya adalah bahwa hampir sama dengan silinder kerja tunggal. Keuntungannya adalah bahwa silinder ini dapat memberikan tenaga pada kedua belah sisinya. Silinder kerja silinder ini dapat memberikan tenaga pada kedua belah sisinya. Silinder kerja ganda ada yang memiliki batang torak (piston rod) pada satu sisi dan ada pula ganda ada yang memiliki batang torak (piston rod) pada satu sisi dan ada pula yang pada kedua sisi. Konstruksi mana yang akan dipilih tentu saja harus yang pada kedua sisi. Konstruksi mana yang akan dipilih tentu saja harus disesuaikan dengan kebutuhan (lihat tabel berikut).

(23)
(24)

3. Motor Hidrolik

3. Motor Hidrolik

Motor hidrolik mengubah energi fluida (aliran liquid) menjadi gerakan Motor hidrolik mengubah energi fluida (aliran liquid) menjadi gerakan putar mekanik yang kontinyu. Motor hidrolik ini telah cukup berkembang dan putar mekanik yang kontinyu. Motor hidrolik ini telah cukup berkembang dan penggunaanny

penggunaannya telah a telah cukup meluas.cukup meluas.

Macam-macam motor hidrolik adalah sebagai berikut : Macam-macam motor hidrolik adalah sebagai berikut : a.

a. Piston Piston Hydraulic Hydraulic MotorMotor b.

b. Sliding Sliding Vane Vane MotorMotor c.

c. Gear Gear MotorMotor Berikut ini ada

Berikut ini adalah contohlah contoh-contoh -contoh motor hidrolik motor hidrolik ::

Gambar 6.22 adalah salah satu contoh radial piston

Gambar 6.22 adalah salah satu contoh radial piston hydraulic motor hydraulic motor ,, dapat berputar bolak-balik. Cairan hidrolik masuk mendorong piston, kemudian dapat berputar bolak-balik. Cairan hidrolik masuk mendorong piston, kemudian piston berputar memutarkan poros engkol dan poros engkol memutar poros piston berputar memutarkan poros engkol dan poros engkol memutar poros (drive shaft).

(drive shaft).

Gambar 6.22. Motor Hidrolik Gambar 6.22. Motor Hidrolik

Cairan hidrolik masuk mendorong vane (kipas) yang dapat keluar-masuk Cairan hidrolik masuk mendorong vane (kipas) yang dapat keluar-masuk alur karena gaya sentrifugal dan selalu merapat pada dinding motor. Dengan alur karena gaya sentrifugal dan selalu merapat pada dinding motor. Dengan vane yang berputar ini maka poros ikut terputar sehingga timbulah putaran vane yang berputar ini maka poros ikut terputar sehingga timbulah putaran motor.

motor.

Gambar 6.23 menunjukkan motor roda gigi dengan gerakan satu arah Gambar 6.23 menunjukkan motor roda gigi dengan gerakan satu arah putaran saja.

(25)

Gambar 6.21. Motor Hidrolik Gambar 6.21. Motor Hidrolik

Gambar 6.23. Motor Hidrolik Gambar 6.23. Motor Hidrolik

F. MENGINSTALASIKAN SIRKUIT HIDROLIK

F. MENGINSTALASIKAN SIRKUIT HIDROLIK

Seperti halnya dalam menggambar diagram sirkuit hidrolik, Seperti halnya dalam menggambar diagram sirkuit hidrolik, menginstalasikan atau merakit sirkuit hidrolik juga berurutan seperti merancang menginstalasikan atau merakit sirkuit hidrolik juga berurutan seperti merancang diagram.

diagram.

Urutan menginstalasikan sirkuit hidrolik sebagai berikut : Urutan menginstalasikan sirkuit hidrolik sebagai berikut :

1. Membaca dan memahami diagram sirkit hidrolik. Komponen-komponen 1. Membaca dan memahami diagram sirkit hidrolik. Komponen-komponen

dipilih dan disiapkan sesuai dengan grafik simbol dipilih dan disiapkan sesuai dengan grafik simbol 2.

2. Memasang penMemasang penggerak hidrolik ggerak hidrolik (aktuator) dite(aktuator) ditempat yang mpat yang telah ditetelah ditetapkan datapkan dann disesuaikan dengan keperluan. Posisi aktuator juga ditetapkan misalnya disesuaikan dengan keperluan. Posisi aktuator juga ditetapkan misalnya mendatar atau tegak atau miring dsb. Pengikatan aktuator harus diperiksa mendatar atau tegak atau miring dsb. Pengikatan aktuator harus diperiksa apakah sudah cukup kuat.

apakah sudah cukup kuat. 3.

3. Memasang unit-unit peMemasang unit-unit pengatur yang telah ngatur yang telah dipilih sesuai dengan dipilih sesuai dengan keperluan,keperluan, baik jenisnya maupun jumlahnya. Posisi setiap unit pengatur pun harus baik jenisnya maupun jumlahnya. Posisi setiap unit pengatur pun harus diatur, disesuaikan dengan posisi aktuator dan posisi unit

diatur, disesuaikan dengan posisi aktuator dan posisi unit tenaga, pengikatantenaga, pengikatan unit-unit pengatur pada tempatnya perlu diperiksa, apakah sudah cukup kuat. unit-unit pengatur pada tempatnya perlu diperiksa, apakah sudah cukup kuat. 4.

4. Memasang Memasang unit unit tenaga.tenaga.

5. Unit tenaga dan kelengkapannya dipasang dan ditempatkan seefisien 5. Unit tenaga dan kelengkapannya dipasang dan ditempatkan seefisien mungkin. Jarak antara unit tenaga dan penggerak yang terlalu jauh akan mungkin. Jarak antara unit tenaga dan penggerak yang terlalu jauh akan mempengaruhi transfer daya dan juga akan banyak kerugian gaya karena mempengaruhi transfer daya dan juga akan banyak kerugian gaya karena gesekan.

gesekan. 6.

6. Menginstalasikan Menginstalasikan konduktorkonduktor

7. Konduktor dan konektor yang telah dipilih dipasang sesuai dengan 7. Konduktor dan konektor yang telah dipilih dipasang sesuai dengan

ketentuan. ketentuan. 8.

8. Memeriksa kembali semua instalasi dMemeriksa kembali semua instalasi dengan tanganengan tangan, apakah pemasa, apakah pemasanganngan dan pengikatan sudah pas dan cukup kuat.

dan pengikatan sudah pas dan cukup kuat. 9.

9. Uji coba (uji jalan) dengan menghidupUji coba (uji jalan) dengan menghidupkan dan menjalankan sirkuit dankan dan menjalankan sirkuit dan amatilah apakah jalannya sistem

amatilah apakah jalannya sistem sudah sesuai dengan ketentuan.sudah sesuai dengan ketentuan. 10. Bila semua sudah berjalan dengan baik berarti sirkuit hidrolik

10. Bila semua sudah berjalan dengan baik berarti sirkuit hidrolik telah siap untuktelah siap untuk difungsikan.

(26)

G. RANGKUMAN

G. RANGKUMAN

Teknologi tenaga fluida adalah ilmu pengetahuan mengenai transmisi Teknologi tenaga fluida adalah ilmu pengetahuan mengenai transmisi tenaga oleh tekanan fluida dalam suatu sistem tertentu yang digunakan untuk tenaga oleh tekanan fluida dalam suatu sistem tertentu yang digunakan untuk menghasilkan kerja. Secara garis besarnya tenaga fluida dibedakan atas dua menghasilkan kerja. Secara garis besarnya tenaga fluida dibedakan atas dua bentuk sistem, yakni hidrolik dan peneumatik.

bentuk sistem, yakni hidrolik dan peneumatik.

Dalam proses transmisi tenaga sistem hidrolik menggunakan tekanan Dalam proses transmisi tenaga sistem hidrolik menggunakan tekanan dan sirkulasi zat cair yang biasanya adalah minyak hidrolik, sedangkan sistem dan sirkulasi zat cair yang biasanya adalah minyak hidrolik, sedangkan sistem peneumatik menggunakan prinsip tekanan gas yang biasanya adalah udara peneumatik menggunakan prinsip tekanan gas yang biasanya adalah udara sebagai fluida kerjanya.

sebagai fluida kerjanya.

Tenaga fluida dikembangkan pada dasarnya bertujuan untuk : Tenaga fluida dikembangkan pada dasarnya bertujuan untuk : 1.

1. Menghasilkan gaya fluida yang cukuMenghasilkan gaya fluida yang cukup besar guna dapat menp besar guna dapat menggerakkanggerakkan actuator (selinder dan motor) pada lokasi

actuator (selinder dan motor) pada lokasi yang berjauhan dari sumber tenagayang berjauhan dari sumber tenaga dimana keduanya dihubungkan oleh satu atau dua penghantar.

dimana keduanya dihubungkan oleh satu atau dua penghantar. 2.

2. Mendapatkan daMendapatkan dan mencapai n mencapai suatu tingkat suatu tingkat ketelitian yang dibuketelitian yang dibutuhkan padatuhkan pada pekerjaan mesin untuk memproduksi alat-alat yang memerlukan toleransi pekerjaan mesin untuk memproduksi alat-alat yang memerlukan toleransi pengerjaan dan tingkat persisi yang akurasi.

pengerjaan dan tingkat persisi yang akurasi.

Keberhasilan pengoperasian sistem-sistem tenaga fluida akan banyak Keberhasilan pengoperasian sistem-sistem tenaga fluida akan banyak ditentukan oleh keadaan fluida didalam sistem itu sendiri serta daya upaya untuk ditentukan oleh keadaan fluida didalam sistem itu sendiri serta daya upaya untuk mengatasi kebocoran-kebocoran yang terjadi. Oleh karena itu diperlukan mengatasi kebocoran-kebocoran yang terjadi. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan mengenai sistem-sistem tenaga fluida dan karakteristik fluida yang pengetahuan mengenai sistem-sistem tenaga fluida dan karakteristik fluida yang digunakan didalam transmisi tenaga.

digunakan didalam transmisi tenaga.

H. EVALUASI

H. EVALUASI

1.

1. Jelaskanlah Jelaskanlah pengertian pengertian fluida fluida dan dan perasayaran perasayaran fluida fluida untuk untuk sistem sistem hidrolik.hidrolik. 2.

2. Jelaskan Jelaskan komponen komponen utama utama pada pada sistem hsistem hidrolikidrolik 3.

3. Jelaskan menJelaskan mengapa gapa viskositas zat viskositas zat cair mencair menurun burun bila teila temperatur nmperatur naik?aik? 4.

4. Jelaskan Jelaskan pengertian pengertian viskositas viskositas indeksindeks 5.

Gambar

Gambar 6.1. ViskometerGambar 6.1. Viskometer
tabel berikut :
Gambar 6.2 berikut menunjukkan external gear
Gambar 6.3. Pompa Roda Gigi CrescentGambar 6.3. Pompa Roda Gigi Crescent Keterangan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Studi tentang Nawacita menjadi menarik perhatian dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Awal kampanye Jokowi dan JK untuk maju menjadi calon presiden tahun 2014,

Proses pembelajaran mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Penilaian merupakan salah satu instrumen untuk mengetahui sejauh mana kecercapaian tujuan

Untuk mengukur tingkat akurasi dan error dari pemetaan beban trafo distribusi dengan menggunakan Self Organizing Map dilakukan dengan cara membandingkan hasil clustering masing-

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh hasil belajar kompetensi mengoperasikan proses pengolahan

Kode etik pengelolaan perikanan bertanggung jawab ini pada prinsipnya mengamanahkan beberapa hal penting kepada negara pengguna sumberdaya ikan, yakni: harus

 Lombok Utara : Infrastruktur Pendukung, Efektivitas Promosi dan Penguasaan Bahasa Inggris Masih Perlu Perhatian.  Tana Toraja : Penguasaan Bahasa, Biro

Berdaasarkan tabel 2, bahwa nilai yang diperoleh dari perhitungan terhadap tanggapan responden mengenai pemahaman akuntansi perpajakan yang dilakukan pada wajib pajak

Berkaitan dengan Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 09/A/KP/XII/2006/01 tanggal 28 Desember 2006 tentang Panduan Umum Tata Cara Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri