• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Implementasi Rencana Strategis di Badan Kepegawaian Daerah Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Evaluasi Implementasi Rencana Strategis di Badan Kepegawaian Daerah Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Evaluasi Implementasi Rencana Strategis di Badan Kepegawaian Daerah Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo

Oleh:

Zulitanti A. Maluto1, Prof. Dr. Ansar, S.Pd, M.Si dan Dra. Meity Mononimbar, M.Pd2

Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo

Email: Zulitanti_mp2011@mahasiswa.ung.ac.id ABSTRAK

Evaluasi Implementasi Rencana strategis di Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bagaimana strategi Konteks dalam penyusunan rencana strategis, 2) Bagaimana strategi Input rencana strategis, 3) Bagaimana strategi Proses implementasi rencana strategis, 4) Bagaimana strategi Product evaluasi implementasi rencana strategis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Strategi konteks dalam penyusunan rencana strategis sangat baik, hal ini ditunjukkan dengan proses perencanaan program. 2) Strategi Input sudah sangat baik ditinjau dari beberapa program. 3) Strategi Proses implementasi sudah sangat baik. 4) Strategi Product evaluasi implementasi sangat baik, ditinjau dari proses pelaksanaannya.

Kesimpulan diatas bahwa Evaluasi Implementasi rencana strategis di BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo sudah dilaksanakan dengan sangat baik, dilihat dari segi Perencanaan program sampai dengan Evaluasi implementasi rencana strategis. Artinya apa yang menjadi tujuan sudah berjalan dengan baik sesuai dengan harapan yang diinginkan.

Kata kunci: Evaluasi, Implementasi, Rencana Strategis 1. PENDAHULUAN

Peningkatan kualitas SDM bidang infrastruktur sangat penting, mengingat infrastruktur memiliki keterkaitan yang sangat kuat dengan kesejahteraan sosial, pertumbuhan ekonomi, dan kualitas lingkungan. Infrastruktur yang kurang berfungsi dengan baik akan mengakibatkan problem sosial dan lingkungan. Namun disisi lain kenyataan yang umumnya dihadapi dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur di Indonesia antara lain masuh belum cukupnya kualitas

1 Zulitanti A. Maluto, Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo

2Prof. Dr. Ansar, S.Pd, M.Si dan Dra. Meity Mononimbar, MPd, Dosen Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo

(3)

SDM yang menangani pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum di Pemda Provinsi, Pemda Kota dan Pemda Kabupaten.

Disamping kualitas SDM, kualitas jenjang pendidikan di Dinas-dinas terkait dengan pembangunan infrastruktur bidang Pekerjaan Umum kondisinya juga belum proporsional dan masih jauh dari kondisi ideal struktur kepegawaian yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum. Apabila peningkatan kualitas dan jenjang pendidikan aparatur ini tidak dikelola secara intensif internal organisasi, maka dikhawatirkan akan mendorong para pegawai untuk mengikuti pendidikan formal diluar kedinasan semata-mata untuk mengejar kenaikan pangkat tanpa mempertimbangkan mutu dan relevansi pendidikan bagi pengembangan organisasi. Hal ini tentu saja mengindikasikan betapa pentingnya peningkatan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur.

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana dan prasarana, data, dan lain sebagainnya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan Visi, dan Misi serta Tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti: pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.

Rencana Strategis (Renstra) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2010-2014 disusun berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014, serta arahan Presiden untuk memperhatikan aspek change and continuity, the bottlenecking, dan enhancement program pembangunan pendidikan dan kebudayaan. Selanjutnya,

(4)

sejalan dengan pengintegrasian kebudayaan dalam pendidikan, Rencana Strategis Kemendiknas Tahun 2010-2014 yang telah disahkan dengan Permendiknas No. 44 Tahun 2010, harus direvisi dan disesuaikan.

Penyesuaian Renstra dilakukan melalui berbagai tahapan, termasuk interaksi dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) pendidikan dan kebudayaan di pusat dan daerah, partisipasi seluruh pejabat Kemdikbud, serta dengan mempertimbangkan seluruh capaian kinerja pembangunan pendidikan dan kebudayaan hingga saat ini. Pengintegrasian kebudayaan dalam pendidikan ditetapkan melalui Peraturan Presiden No. 77 Tahun 2011 tentang perubahan Kedua atas Peraturan Presiden No. 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementrian Negara, serta Permendikbud No. 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Renstra Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2010-2014 digunakan sebagai pedoman dan arah pembangunan pendidikan dan kebudayaan yang hendak dicapai pada periode 2010-2014, serta merupakan dasar dan acuan bagi Unit Eselon I, Eselon II, dan Unit Pelaksana Teknis dilingkungan Kemdikbud, dan SKPD di Provinsi dan Kabupaten / Kota untuk menyusun (1) Rencana Strategis; (2) Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementrian / Lembaga (RKA-KL); (3) Rencana/Program Pembangunan Pembangunan Linntas Sektoral bidang Pendidikan dan Kebudayaan; (4) Koordinasi perencanaan dan pengendalian kegiatan Pembangunan lingkup Pendidikan dan Kebudayaan; (5) Laporan Tahunan; dan (6) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Renstra ini penting untuk dipahami serta dimanfaatkan oleh seluruh jajaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan para pemangku kepentingan dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan, pengendalian program, dan kegiatan pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan secara efisien, efektif, terintegrasi, sinergis dan berkesinnambungan.

Badan Kepegawaian Daerah Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gorontalo Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo yang berkedudukan

(5)

sebagai unsur Perangkat Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati dan dipimpin oleh Kepala Badan selaku Kepala Satuan Kerja.

Berkaitan dengan dinamika kebijakan perencanaan pembangunan daerah, kesinambungan pelaksanaan pembangunan dengan periode sebelumnya dijadikan dasar untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2011-2015. RPJMD 2011-2015 selanjutnya digunakan sebagai landasan penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) 2011-2015, sehingga rencana yang disusun selaras dengan sasaran program prioritas Daerah. Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan sebagai Unit Organisasi Pemerintah Daerah sebagaimana unit organisasi pemerintah daerah yang lainnya, berkewajiban menyusun Rencana Strategis 2011-2015. Sebagai dokumen perencanaan berjangka menengah, rencana strategi periode lima tahunan tersebut merupakan penjabaran dari RPJMD 2011-2015, khususnya program pembangunan bidang sesuai dengan tugas dan fungsi inti masing-masing organisasi sebagaimana telah ditentukan dalam RPJMD.

Maksud penyusunan Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo Tahun 2011-2015 yaitu : a) Agar tercipta keselarasan antara Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah Kabupaten Tahun 2011-2015 sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b) Untuk memastikan tersusunnya langkah yang integral, komprehensif, terarah dan sistematis Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo demi terwujudnya pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang bersih. c) Untuk memastikan pengalokasian sumber daya yang dimiliki secara tepat demi terlaksananya fungsi-fungsi yang optimal. Tujuan penyusunan Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo Tahun 2011-2015 adalah yaitu agar tersedia dokumen Pengelolaan Administrasi Kepegawaian, Penyiapan Penyusunan Program dan Petunjuk Pembinaan dan Pengembangan Pegawai serta melaksanakan mutasi dan Tata Usaha Kepegawaian Intern Pemerintah Daerah yang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo dalam kurun waktu 5 tahun,

(6)

yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo.

Sesuai hasil wawancara yang penulis lakukan pada observasi awal bahwa terdapat enam program rencana strategis di Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo yaitu: program Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur, program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, program Pelayanan Administrasi Perkantoran, program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dan program peningkatan Disiplin Aparatur. Pelaksanaan program rencana strategis di Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Gorontalo sudah sesuai dengan program-program renstra yang telah direncanakan. Begitupun dengan evaluasi program-program, setiap tahun diadakannya evaluasi program. Setelah itu, evaluasi program juga dilakukan setiap periode yaitu lima tahun sekali. Berdasarkan latar belakang masalah maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang : Evaluasi Implementasi Rencana Strategis Di BKD – Diklat Kabupaten Gorontalo.

Rumusan Masalah 1) Bagaimana strategi Konteks dalam penyusunan rencana strategis di BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo ? 2) Bagaimana strategi Input dalam penyusunan rencana strategis di BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo ? 3) Bagaimana strategi Proses implementasi rencana strategis di BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo ? 4) Bagaimana strategi Product evaluasi implementasi rencana strategis di BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo ?

2. KAJIAN TEORI

A. Konsep Dasar Evaluasi Program

Menurut Arikunto dan Jabar (2004 : 1), evaluasi berasal dari kata evaluation (bahasa Inggris). Kata tersebut diserap ke dalam perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal Indonesia menjadi “ evaluasi”. Istilah “ penilaian” merupakan kata benda dari “ nilai”. Pengertian “ pengukuran” mengacu pada kegiatan membandingkan sesuatu

(7)

hal dengan satuan ukuran tertentu, sehingga sifatnya menjadi kuantitatif. Sedangkan menurut Prihatin (2011 : 164), yang menyatakan bahwa evaluasi adalah proses pemberian informasi untuk membantu membuat keputusan tentang obyek yang akan dievaluasi.

Suchman (dalam Arikunto, 2014:1) memandang evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.

Menurut Arikunto dan Jabar (2004 : 5) bahwa program merupakan sistem. Sedangkan, sistem adalah satu kesatuan dari beberapa bagian atau komponen program yang saling kait-mengait dan bekerja sama satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dalam sistem. Dengan begitu, program terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan dan saling menunjang dalam rangka mencapai suatu tujuan.

Menurut Suharsimi dan Cepi (2004) yang dikutip oleh Liunir Z (2006 : 4), evaluasi program adalah “upaya untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan suatu kebijakan secara cermat dengan cara mengetahui efektivitas masing-masing komponennya”.

Menurut Akdon (2011 : 179) bahwa Evaluasi terhadap program hanya dilakukan untuk mencari jawaban akan outcome yang dihasilkan, sedangkan evaluasi terhadap kebijakan mungkin saja sampai dampak (impact) yang terjadi. Pembedaan ini hanya bertujuan untuk penyederhanaan saja, walaupun masalahnya tidak sederhana. Tahapan – tahapan dalam evaluasi program meliputi : (1) Analisis logika program, (2) Desain Evaluasi, (3) Penyusunan desain evaluasi serta strategi pengumpulan dan analisis data.

B. Pengertian Rencana Strategis

Menurut Kauffman (dalam Fattah, 2011 : 49) menyatakan bahwa: “Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin”.

Perencanaan strategis sebenarnya tidaklah hanya perlu dan harus dilakukan terhadap pekerjaan yang berskala besar serta berdampak jangka panjang saja, akan

(8)

tetapi sebenarnya terhadap kegiatan-kegiatan sehari-hari yang harus kita lakukan yang biasanya hanya berskala kecilpun sebenarnya kita juga harus selalu mempertimbangkannya serta memikirnya dengan baik dan benar agar tidak keliru atau menjadi “ tidak strategis”. Gitosudarmo (2008 : 83)

C. Tahap – tahap Penyusunan Rencana Strategi

Menurut TIM SP4 UGM (dalam Somantri, 2014 : 20) bahwa proses penyusunan rencana strategis pendidikan dapat dilakukan dalam tiga tahap, yaitu a) diagnosis, b) perencanaan, dan c) penyusunan dokumen rencana. Tahap diagnosis dimulai dengan pengumpulan berbagai informasi perencanaan sebagai bahan kajian. Kajian lingkungan internal bertujuan untuk memahami kekuatan-kekuatan (strengths) dan kelemahan-kelemahan (weakness) dalam pengelolaan pendidikan. Sementara kajian lingkungan eksternal bertujuan untuk mengungkap peluang-peluang (opportunities) dan tantangan-tantangan (threats) dalam penyelenggaraan pendidikan.

Tahap perencanaan, dimulai dengan menetapkan visi dan misi. Visi (vision) merupakan gambaran (wawasan) tentang keadaan yang diinginkan di masa depan. Sementara misi (mission) ditetapkan dengan jalan mempertimbangkan rumusan penugasan, yang merupakan tuntutan tugas dari luar organisasi dan keinginan dari dalam berkaitan dengan visi masa depan dan situasi yang dihadapi saat ini. Tahap pengembangan, dirumuskan berdasarkan misi yang diemban dan dalam rangka menghadapi isu utama (isu strategis). Urutan strategi pengembangan disusun sesuai dengan isu-isu utama. Dalam rumusan strategi, pengembangan dapat dibedakan menurut kelompok strategi, dengan rincian terdiri atas tiga tingkat (seperti strategi utama, substrategi, dan rincian strategi).

Tahap Penyusunan Dokumen Rencana Strategis, dirumuskan secara singkat, tidak terlalu tebal supaya mudah dipahami dan dapat dilaksanakan oleh tim manajemen secara luwes. Perumusannya dapat dilakukan sejak saat pengkajian telah menghasilkan temuan. Untuk penyelesaian akhir perlu menunggu hingga semua keputusan atau rumusan telah ditetapkan atau disepakati oleh semua pihak yang terkait. Rumusan visi yang disepakati bersama akan dijadikan sebagai panduan dalam merumuskan misi dan tujuan organisasi pendidikan. Hasil kajian

(9)

tentang kekuatan dan kelemahan organisasi pendidikan serta peluang dan tantangan eksternalnya di suatu sisi serta rumusan visi, misi, dan tujuan organisasi pendidikan dapat menghasilkan isu-isu utama dalam pembangunan pendidikan dalam konteks masing-masing. Di antara isu-isu utama yang dikaji, pemilihan terhadap strategi pengembangan kegiatan dan pembangunan pendidikan. Alternatif rencana yang terbaik adalah alternatif perencanaan yang paling memungkinkan untuk dilaksanakan, yang paling banyak kontribusinya bagi pergerakan perkembangan dalam aspek-aspek terkait dan yang memungkinkan adanya perubahan manakala dalam proses implementasinya memerlukan adanya penyesuaian keadaan.

D. Evaluasi Implementasi Rencana Strategi

Terdapat semacam “rumus” dalam ilmu administrasi dan manajemen yang mengatakan bahwa ujian terakhir dalam proses kegiatan organisasi terletak pada implementasi berbagai kegiatan tersebut. Artinya, tepat tidaknya rumusan misi, rumusan strategis, rumusan rencana, dan rumusan program kerja hanya terlihat pada waktu dilaksanakan, bukan pada waktu dirumuskan dan ditetapkan ( Siagian, 2008: 156)

Pemeriksaan strategis membuat pelaksanaan proses pengambilan keputusan strategis. Pemeriksaan tidak hanya menjelaskan bagaimana tujuan, strategi, dan kebijakan dirumuskan sebagai keputusan strategis, tetapi juga bagaimana hal itu diimplementasi, dievaluasi, dan dikendalikan dengan program, anggaran, dan prosedur. Oleh karena itu, pemeriksaan strategis memampukan manajer memahami cara yang lebih baik dimana berbagai wilayah fungsional saling berhubungan dan interdependen, dan cara dimana mereka memberikan kontribusi untuk mencapai misi organisasi. Dengan demikian, pemeriksaan strategis sangat berguna bagi dewan komisaris dan manajemen puncak, yang pekerjaannya adalah mengevaluasi kinerja organisasi secara keseluruhan, Hunger dan Wheelen (2003 : 54).

Manajemen Strategis semakin penting arti dan manfaatnya apabila diingat bahwa lingkungan organisasi mengalami perubahan yang semakin cepat dan kompleks, sehingga keberhasilan manajemen strategis ditentukan oleh para manajer atau pimpinannya. (Akdon, 2011 : 39)

(10)

Manajemen strategis pada hakekatnya mengandung dua hal penting, yaitu : a) Manajemen strategis terdiri dari tiga macam proses manajemen yaitu pembuatan strategi, penerapan strategi dan evaluasi atau control terhadap strategis, b) Manajemen strategis memfokuskan pada penyatuan atau penggabungan atau integrasi aspek-aspek pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan atau akuntansi dan produksi atau operasional dari sebuah bisnis. (Nisjar, 1997) (dalam bukunya Akdon, 2011 : 8)

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di BKD-DIKLAT Kabupaten Gorontalo. Dilakukan selama 3 bulan dari bulan Maret 2015 – Mei 2015, dengan tahapan penelitian melalui: 1) observasi awal, 2) penyusunan proposal dan ujian proposal, 3) pengumpulan data, dan 4) penulisan laporan dalam bentuk skripsi. Penelitian ini bersifat studi evaluasi dengan menggunakan model evaluasi CIPP Evaluation

Model.Dengan jumlah responden 42. Metode pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah angket dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan presentase (%).

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan rekapitulasi hasil penelitian evaluasi implementasi rencana strategis di BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo di atas menunjukkan bahwa, secara umum Evaluasi Konteks penelitian sudah sangat baik 91.26 % dilihat dari indikator menyusun program rencana strategis tahunan, Identitas program rencana strategis tahunan, Pendahuluan program rencana strategis tahunan, Program rencana strategis tahunan. Evaluasi Input penelitian sudah sangat baik 91.26 %, di lihat dari indikator program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, program pembinaan dan pengembangan aparatur, program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, program pelayanan administrasi perkantoran, program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dan program peningkatan disiplin aparatur. Evaluasi Proses penelitian sangat baik 94.17 %, dilihat dari indikator melaksanakan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, melaksanakan pembinaan dan pengembangan aparatur, melaksanakan program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan,

(11)

melaksanakan pelayanan administrasi perkantoran, melaksanakan peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dan melaksanakan program peningkatan disiplin aparatur. Dan komponen evaluasi Produk penelitian sangat baik 94.55 %, dilihat dari indikator mengidentifikasi dan menganalisis hasil program rencana strategis sebelumnya, mengevaluasi hasil pelaksanaan program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, mengevaluasi hasil pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan aparatur, Mengevaluasi pelaksanaan program peningkatan dan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, mengevaluasi hasil pelaksanaan program pelayanan administrasi perkantoran, mengevaluasi hasil pelaksanaan program peningkatan sarana dan prasarana, dan mengevaluasi hasil pelaksanaan program peningkatan disiplin dan Aparatur. Dengan demikian hasil capaian pada indikator ini pada level atas dalam kategori yang ditentukan, sehingga hal ini dapat menjadi acuan untuk lebih meningkatkan kembali baik dari proses perencanaan sampai dengan evaluasi implementasi rencana strategis.

Kesimpulan dari semua indikator diatas menjelaskan bahwa rencana strategis di BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo sudah berjalan dengan Sangat baik. Hal ini ditentukan oleh skor yang dicapai sesuai dengan jawaban dari responden dan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti.

5. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Strategi Konteks dalam penyusunan Rencana strategis di BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo berada pada kategori Sangat baik.

2. Strategi Input penyusunan rencana strategi di BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo berada pada kategori Sangat baik.

3. Strategi proses implementasi rencana strategis di BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo berada pada kategori Sangat baik.

4. Strategi Produk evaluasi implementasi rencana strategis di BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo berada pada kategori Sangat baik.

(12)

B. SARAN

1. Bagi BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo agar lebih meningkatkan dalam pelaksanaan rencana strategis sehingga apa yang telah direncanakan sesuai dengan yang diinginkan.

2. Bagi BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo agar dapat meningkatkan Konteks

dalam penyusunan rencana strategis.

3. Bagi BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo agar dapat meningkatkan Input penyusunan rencana strategis.

4. Bagi BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo agar dapat meningkatkan Proses pelaksanaan rencana strategis.

5. Bagi BKD-Diklat Kabupaten Gorontalo agar dapat meningkatkan evaluasi

Produk rencana strategis. Sehingga apa yang menjadi tujuan maupun sasaran-sasaran dapat tercapai.

6. Bagi penulis semoga mampu menambah pengetahuan bagaimana menyusun rencana strategis kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Akdon. 2011. Strategic Management for Educational Management. Bandung: Alfabeta

Arikunto, dan Jabar. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara . 2010. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin. 2014. Evaluasi Program Pendidikan : Pedoman Teoritis Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia Gitosudarmo, Indriyo. 2008. Manajemen Strategis. Yogyakarta: BPFE Hunger, dan Wheelen. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI

(13)

Musa, Safuri. 2005. Evaluasi Program : Pembelajaran dan Pemberdayaan Program. Y_PIN Indonesia. Bandung

Prihatin, E. 2011. Teori Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Priansa, dan Somad. 2014. Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung: Alfabeta

Purwanto, M. Ngalim. 2012. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rachmat. 2014. Manajemen Strategi. Bandung: Pustaka Setia

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pedidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Sudjana, 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

Bay’ al-Dayn adalah suatu akad jual beli dengan objek jual belinya adalah piutang atau tagihan ( dayn ). 28 Bay’ al-dayn adalah seseorang yang mempunyai hak mengutip hutang

[r]

Dalam hal sudah terdapat harga penawaran yang sama atau dibawah Owner Estimate, spesifikasi kapal yang ditawarkan telah sesuai atau lebih baik dari spesifikasi

Akan tetapi perubahan-perubahan ini tidak bersifat spesifik terhadap hipertensi saja, karena ia juga dapat terlihat pada penyakit kelainan pembuluh darah retina yang lain..

Tujuan dari Penulisan Tugas Akhir ini adalah membangun sebuah aplikasi yang dapat menunjukan parameter parameter jaringan 2G dan 3G sehingga dapat membantu mengetahui

Para calon mahasiswa yang akan mengikuti Program pendidikan Doktor ini, pada tahap awal adalah para lulusan Program 1agister bidang Ilmu Teknologi Informasi*Ilmu "omputer atau

[r]