• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KABUPATEN / KOTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL KABUPATEN / KOTA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL KABUPATEN / KOTA

KOTA BALIKPAPAN

KALIMANTAN TIMUR

(2)

KOTA BALIKPAPAN

ADMINISTRASI

Profil Wilayah

Kota Balikpapan terletak 113 km di Barat Daya Ibukota Propinsi Kalimantan Timur, Samarinda. Letaknya yang strategis, pada posisi silang jalur perhubungan nasional dan internasional, berpengaruh pada perkembangan kota sebagai pusat jasa, perdagangan, dan industri yang tidak hanya berskala regional Kalimantan Timur saja, namun juga berkembang sebagai salah satu sentra di Indonesia Tengah. Dengan potensi sumber daya yang besar di sekitar kota, terutama di wilayah hinterland seperti Kabupaten Kutai dan Pasir, maka Kota Balikpapan menjadi daya tarik bagi kegiatan perekonomian. Apalagi dengan keberadaan sarana penunjang Pelabuhan Laut Semayang dan Bandar Udara Sepinggan.

Selain itu, Kota Balikpapan sebagai pusat kegiatan eksplorasi minyak dan gas serta batu bara di seluruh Kaltim bahkan juga sebagian wilayah Kalimantan Selatan menjadikan kota ini menampung banyak warga asing yang saat ini tercatat 1.014 orang.

Ketertiban, keamanan kebersihan dan kerapian sejak lama menjadi ciri khas kota minyak Balikpapan yang bermoto Kubangun, Kubela dan Kujaga. Kota ini sama sekali tidak seperti dalam benak kebanyakan orang yaitu Pulau Kalimantan yang masih berupa belantara. Meskipun berada persis di pinggir laut, sama sekali tidak tercium aroma busuk laut dan ikan-ikannya.

Kota Balikpapan terdiri dari 5 Kecamatan dan 27 Kelurahan.

Tabel V. 1. LUAS WILAYAH KOTA BALIKPAPAN NO KECAMATAN LUAS (Km²) 1 Balikpapan Timur 132,17 2 Balikpapan Selatan 47,96 3 Balikpapan Utara 132,18 4 Balikpapan Tengah 11,09 5 Balikpapan Barat 179,95 TOTAL 503,35

(3)

Orientasi Wilayah

Secara geografis wilayah Kota Balikpapan berada antara 1.0 LS – 1.5 LS dan 16,5 BT – 117,5 BT dengan luas wilayah 503,35 Km² dengan batas-batas sebagai berikut :

™ Batas Utara : Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara

™ Batas Selatan : Selat Makassar

™ Batas Timur : Selat Makassar

™ Batas Barat : Teluk Balikpapan

Dilihat dari topografinya sekitar 70% wilayah Kota Balikpapan merupakan daerah yang berbukit-bukit, sedangkan sisanya berupa dataran landai yang berada di tepi laut. Perbukitan berada di daerah utara, Kecamatan Balikpapan Barat, Balikpapan Tengah, dan Balikpapan Timur. Daerah ini menjadi daerah penyangga kota, diantaranya hutan lindung kota di Kecamatan Balikpapan Selatan, lokasi konservasi alam di Kecamatan Balikpapan Utara dan Balikpapan Selatan, serta hutan lindung Sungai Wain di wilayah Balikpapan Utara dan Balikpapan Barat.

Sedangkan bagian selatan, tepatnya di sepanjang tepi Teluk Balikpapan, terbentang dataran landai di Kecamatan Balikpapan Selatan dan Tengah. Disinilah detak jantung kegiatan perekonomian Kota Balikpapan berdenyut. Pusat perdagangan, pusat jasa, pusat permukiman, bahkan industri pengolahan terutama minyak dan gas bumi terkonsentrasi di wilayah ini.

PENDUDUK

Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Kota Balikpapan terdiri dari 27 Kelurahan dimana jumlah penduduk tertinggi pada tahun 1999 terdistribusi di Kelurahan Balikpapan Selatan (130.254 jiwa) diikuti Kelurahan Balikpapan Tengah (96.002 jiwa). Berdasarkan analisa perkiraan penduduk sampai tahun 2004 dengan pertumbuhan penduduk 1,32 % mencapai 435.664 jiwa.

Sebaran dan Kepadatan Penduduk

Penduduk Kota Balikpapan tersebar di 5 Kecamatan, 27 Kelurahan dengan penyebaran yang tidak merata dimana sebagian besar terkonsentrasi di pusat-pusat perkotaan.

Tabel V. 2. LUAS WILAYAH DAN JUMLAH PENDUDUK Penduduk No Kecamatan Luas (Km²) Jumlah Kepadatan

1 Balikpapan Timur 132,17 38.876 294 2 Balikpapan Selatan 47,96 135.542 2.826 3 Balikpapan Utara 132,18 72.831 551 4 Balikpapan Tengah 11,09 89.562 8.076 5 Balikpapan Barat 179,95 70.993 394 TOTAL 503,35 482.577 810

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan, 2003

Data di atas memperlihatkan bahwa Kecamatan Balikpapan Tengah memiliki kepadatan tertinggi, dengan 8.159 jiwa/km2. Untuk tingkat kepadatan penduduk

terendah, terdapat pada wilayah Kecamatan Balikpapan Timur dengan 302 jiwa/Km2.

(4)

Pertumbuhan tenaga kerja di Kota Balikpapan diproyeksikan dengan mengambil Tingkat Pertumbuhan Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dikalikan dengan penduduk berusia 10 tahun keatas. Pertumbuhan tenaga kerja ini sangat terkait dengan masalah perekonomian.

Tabel V. 3. BANYAKNYA PENCARI KERJA MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN DAN STATUSNYA TAHUN 2002

Tingkat

Pendidikan Belum ditempatkan pada akhir tahun lalu Terdaftar Ditempatkan Dihapuskan ditempatkan Belum

1. Sekolah Dasar Tidak tamat SD 723 30 5 211 537 Tamat SD / Sederajat 1.220 29 104 229 916 2. SLTP SMP 203 103 46 60 202 Madrasah Tsanawiyah 473 40 40 195 278 Yang sederajat 785 18 132 474 197 3. SLTA SMA 211 999 228 369 613 SMEA 1.228 588 168 810 838 SPMA/SKMA 565 8 - 449 124 SLA Lainnya 3.740 1.008 215 2.469 2.068 4. Sarjana Muda/DIII 546 249 20 127 648 5. Sarjana/S1 4.918 353 130 812 4.329 Jumlah 14.614 3.425 1.088 6.201 10.750

Sumber: Dinas Tenaga Kerja Kota Balikpapan 2002

Tabel V. 4. BANYAKNYA PENCARI KERJA PENEMPATAN DAN PERMINTAAN MENURUT JENIS KELAMIN DI KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2002

Jenis Kelamin

Uraian Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Banyaknya Pencari Kerja yang terdaftar tahun 2002 2.118 1.307 3.425

2.Pencari Kerja yang ditempatkan 1.022 66 1.088

3. Permintaan 637 451 1.088

4. Yang belum ditempatkan 6.281 4.469 10.750

Sumber: Dinas Tenaga Kerja Kota Balikpapan 2002

EKONOMI

Kondisi Perekonomian Daerah

Dari data tahun 2001, kontribusi yang cukup signifikan membangun perekonomian Kota Balikpapan yaitu sektor industri pengolahan (37,12%), kemudian diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran (32,70%),sektor pengangkutan dan komunikasi (8,18%), sektor bangunan (6,90%), pertambangan dan penggalian (5,99%). Sedangkan sektor lainnya (9,11%) meliputi sektor jasa-jasa, pertanian, listrik, dan gas rata-rata 2-3%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut.

(5)

Tabel V. 5. DISTRIBUSI PERSENTASE KEGIATAN EKONOMI Th.2001 No Bidang Jumlah (%)

1 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 32,70

2 Bangunan 6,90

3 Listrik Gas, dan Air Bersih 0,62

4 Pengangkutan dan Komunikasi 8,18

5 Keuangan 2,57

6 Jasa – jasa 3,57

7 Pertanian 2,35

8 Industri Pengolahan 37,12

9 Pertambangan dan Penggalian 5,99

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan 2002

DISTRIBUSI PERSENTASE KEGIATAN EKONOMI TAHUN 2001

Keuangan, 2.57% Bangunan, 6.90% Pengangkutan dan Komunikasi, 8.18% Jasa – jasa, 3.57% Pertanian, 2.35% , Industri Pengolahan 37.12%

Listrik Gas, dan Air Bersih, 0.62% , Perdagangan, Hotel , dan Restoran 32.70% Pertambangan dan Penggalian, 5.99%

Industri utama Kota Balikpapan berupa pengilangan minyak Pertamina yang sudah berlangsung puluhan tahun sampai sekarang. Untuk tahun 2001 saja industri minyak dan gas bumi mencapai 92 % dari keseluruhan kegiatan industri pengolahan senilai Rp 4,1 triliun. Sedangkan sisanya berupa industri kecil. Total kegiatan ekonomi kota sendiri besarnya Rp 11,1 triliun.

Keuangan Daerah

Dari sisi penerimaan APBD Kota Balikpapan pada tahun 2003, penerimaan daerah yang berasal dari Dana Perimbangan merupakan yang terbesar yaitu sekitar 80% atau sekitar 348,8 milyar dari sekitar 435,4 milyar, sedangkan penerimaan yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah menyumbang sekitar 10,5% atau sekitar 46,1 milyar. Sedangkan penerimaan lain yang sah sebesar 40 milyar.

Dari sisi pengeluaran, anggaran terbesar, diperuntukan bagi belanja pelayanan publik yaitu hampir sekitar 55% atau sekitar 268 milyar, sedangkan untuk belanja aparatur daerah dialokasikan hanya sebesar 156 milyar atau sekitar 32%. Untuk lebih jelasnya tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah 2003 Kota Balikpapan, dapat kita lihat pada tabel berikut.

(6)

Tabel V. 6. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH 2003 KOTA BALIKPAPAN

PENDAPATAN Jumlah (Rp)

1. Pendapatan Asli Daerah 46.109.055.000,00

2. Dana Perimbangan 348.796.675.000,00

3. Lain-lain Pendapatan Yang Sah 40.510.855.000,00

Total 435.416.585.000,00

BELANJA Jumlah (Rp)

1. Aparatur Daerah 156.389.835.157,50

2. Pelayanan Publik 268.403.175.781,00

Pos DPRD 9.625.601.133,00

3. Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan 55.442.341.905

4. Belanja tidak Tersangka 5.074.587.853

Total 485.309.90.696,15 Defisit 49.893.355.696,15 PEMBIAYAAN Jumlah (Rp) 1. Penerimaan daerah 92.888.175.978,53 2. Pengeluaran Daerah 14.878.195.900,00 Total 78.009.980.078,53

Sumber : Pemerintah Kota Balikpapan, 2003

FASILITAS UMUM dan SOSIAL

Fasilitas Pendidikan

Kota Balikpapan sebagai kota besar memiliki fasilitas pendidikan yang cukup memadai yang tersebar di tiap-tiap kecamatan. Jumlah Taman Kanak-Kanak seluruhnya 90 unit, Sekolah Dasar 192 unit, SLTP 52 unit, SMU 23 unit SMK ekonomi 9 unit, SMK

Teknologi 10 unit, dan SMK Kesejahteraan Keluarga / Pariwisata 3 unit. Untuk lebih jelasnya tentang jumlah fasilitas pendidikan tiap kecamatan di Kota Balikpapan dapat kita lihat pada tabel berikut.

Tabel V. 7. JUMLAH SEKOLAH TIAP KECAMATAN DI KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2002

TK SD SLTP SMU SMK SMK SMK

No. Kecamatan N S ekonomi teknologi Kesejahteraan

keluarga/pariwisata 1 Balikpapan Timur 4 20 3 1 2 - 1 - 2 Balikpapan Selatan + SDLB 35 49 7 12 9 3 3 3 3 Balikpapan Utara 13 46 6 4 4 2 1 - 4 Balikpapan Tengah 24 43 1 9 6 3 5 - 5 Balikpapan Barat 14 34 4 5 2 1 - - Jumlah 90 192 21 31 23 9 10 3

Sumber : Diknas Kota Blikpapan 2002

Fasilitas Kesehatan

Jumlah Rumah Sakit di Kota Balikpapan sebanyak 5 unit, Puskesmas 38 unit, yang terdiri dari Puskesmas Umum dan Puskesmas Pembantu. Selain itu tersedia pula fasilitas kesehatan yang lainnya, seperti apotik, balai pengobatan, BKIA dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya tentang jumlah fasilitas kesehatan tiap kecamatan di Kota Balikpapan dapat kita lihat pada tabel berikut.

(7)

Tabel V. 8. JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2002

Kecamatan Fasilitas Kesehatan Balikpapan

Timur Balikpapan Selatan Balikpapan Utara Balikpapan Tengah Balikpapan Barat

Jumlah RSU Negeri 0 1 1 0 0 2 RS Bersalin 0 0 0 0 1 1 RS Swasta/ BUMN 0 1 0 1 0 2 Puskesmas Umum 4 5 4 4 7 24 Puskesmas Pembantu 3 1 7 2 1 14 Balai Pengobatan 2 10 2 4 1 19 BKIA 0 0 0 0 0 0 Laboratorium Klinik 8 Fisioterapi 4 Sarana Rongent 5 Apotek 49 Toko Obat 60 Pedagang Besar Farmasi 9

Sumber : Diknas Kota Blikpapan 2002

PRASARANA dan SARANA PERMUKIMAN

Komponen Air Bersih

Sumber Air Baku bagi PDAM Kota Balikpapan yaitu Waduk Manggar yang terletak di Kelurahan Karang Joang Kecamatan Balikpapan Utara, Sungai Klandasan, Sumur Bor Kampung Damai.

Di samping itu juga Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang berada di daerah:

™ Batu Ampar

™ Kampung Air

™ Gunung Sari

™ Gunung Tambak

Adapun volume air yang dapat ditampung Dam/Waduk Manggar sangat dipengaruhi oleh musim. Pada musim kemarau kapasitas volume air akan turun drastis. Begitu pula dengan sumber air baku dari Sungai Klandasan Iilir Besar juga dipengaruhi oleh musim. Sedangkan sumber air dari sumur gali/bor untuk saat ini belum dapat dikatakan sumber air baku yang dapat dipertanggungkawabkan.

Tabel V. 9. KONDISI SUMBER BAKU PDAM BALIKPAPAN Air Permukaan Mata Air

Total Q Manfaat l/dt Q Tersedia l/dt Q Manfaat l/dt Q Tersedia l/dt Q Manfaat l/dt Air tanah dangkal <15 m l/dt Air tanah dangkal 16-30 m l/dt Air tanah dalam >31m l/dt Air Hujan l/dt 795 740 650 - - - - 145 -

Sumber: Data PDAM

Jaringan pipa distribusi masih belum mencakup seluruh daerah perkotaan terutama kawasan yang jauh dari pusat kegiatan. Sistem distribusi air bersih dilakukan dengan cara pemompaamn dan gravitasi. Pada saat pemakaian minimum, reservoir diisi dan pada saat pemakaian puncak, kebutuhan air dipenuhi dari reservoir tersebut yang dialirkan dengan cara gravitasi.

(8)

Reservoir di daerah pelayanan Kota Balikpapan terdapat di daerah berikut:

™ Reservoir Batu Ampar

™ Reservoir Kampung Damai

™ Reservoir Gunung Sari

™ Reservoir Telaga Sari

™ Reservoir Sepinggan

™ Reservoir Gunung Samarinda

™ Reservoir Martadinata

™ Reservoir Perumnas

™ Reservoir Prapatan

™ Reservoir Bonto Bulaeng

™ Reservoir Gunung Rambutan

Dari sejumlah lokasi reservoir untuk daerah pelayanan kota Balikpapan tersebut, total kapasitas Resevoir saat ini adalah 12.025 m3.

Tabel V. 10. PRODUKSI DAN NILAI AIR MINUM YANG DISALURKAN UNTUK KONSUMSI TAHUN 2002 No. Uraian Air Terjual (m3) Nilai (Rp. 000)

1. Sosial Umum (Hydran Umum, Kamar Mandi Umum, dll) 104.548 69.557.056

2. Sosial Khusus (Badan-badan Sosial, rumah sakit, Rumah Ibadah, dll) 507.774 767.158.228

3. Rumah Tangga 12.368.925 30.458.893

4. Instansi Pemerintah 292.357 582.664.981

5. Niaga Kecil (Kios, Perusahaan, Toko, Rumah Makan, Losmen,

Penginapan, dll) 935.797 2.757.061.381

6. Niaga Besar (Hotel, Restoran, Pasar Swalayan, dll) 292.869 1.197.784.761

7. Industri Kecil (Kerajinan Rumah tangga, Peternakan kecil, dll) 5.199 17.571.470

8. Industri Besar (Pabrik, Peternakan Besar, dll) 15.796 62.971.504

9. Khusus/Pelabuhan (Pelabuhan Laut, Sungai, Udara) 39.009 167.319.635

10. Khusus / Auto Tangki 51.130 446.928.500

Jumlah 14.613.404 36.527.910.706

Sumber: Data PDAM Kota Balikpapan 2002

Tabel V. 11. BANGUNAN PELENGKAP YANG ADA DALAM SISTEM AIR BERSIH

Intake Penangkap Mata Air Sumur dalam Reservoir Hidrophore

l/dt unit l/dt unit l/dt unit m3 unit m3 unit

740 2 - - 145 10 17.300 13 - -

Sumber: Data PDAM

Tabel V. 12. KONDISI SAMBUNGAN PELANGGAN Domestik

Total Pelayanan Rumah Tangga HU Non Domestik

Sambungan m3/ bulan SR m3/ bulan unit m3/ bulan unit m3/ bulan

55.980 1.174.718 51.894 998.598 87 5.867 3.999 170.253

(9)

Tabel V. 13. JUMLAH PRODUKSI KESELURUHAN, PRODUKSI TERJUAL AIR MINUM DAN JUMLAH PELANGGAN TAHUN 2002

No. Keterangan Jumlah

1. Produksi (m3) 20.535.166

2. Distribusi (m3) 19.875.222

3. Air Terjual (m3) 14.613.404

4. Kehilangan Air (m3) 5.249.377

5. Jumlah Pelanggan (sambungan) 58.537

Sumber: Data PDAM Kota Balikpapan 2002

Tabel V. 14. TINGKAT PELAYANAN AIR BERSIH (PDAM) TAHUN 2000

No. Uraian Jumlah Volume Air (m3/ bulan) Persentase (%) Jumlah Pelanggan (ss) Debit Air (l/det)

1. Penduduk tahun 2000

Jiwa 410.119

KK 85.441

2. Kebutuhan Air Bersih

Administrasi 1.845.536 1.845.536 890,02

Perkotaan 1.753.259 1.753.259 845,51

Perpipaan (SR) 82.878

HU/KU/TA (unit) 128

3. Kondisi Pelayanan PDAM

a. Produksi 1.566.486 89,35 81.174 823,53 b. Distribusi 1.491.892 85,09 77.309 784,31 c. Terjual 1.174.718 67,00 55.980 453,21 d. Kehilangan 391.768 25,01 25.194 370,32 3. Tingkat Pelayanan a. Rumah Tangga Perpipaan 998.598 48,56 51.894 (SR) 385,26 HU/KU/TA 5.867 0,29 87 (unit) 2,26

b. Non Rumah Tangga 170.253 8,28 3.999 65,68

Tabel V. 15. KEBUTUHAN AIR BERSIH KOTA BALIKPAPAN Kapasitas Produksi Eksisting Jumlah Penduduk l/dt l/hari Kebutuhan ideal Kota Besar Kebutuhan Total (Lt//hr) Selisih (Lt//hr) 482.577 823,53 71.152.992 135 l/orang/hari 65.147.895 -6.005.097 Sumber: Analisis

Dari tabel tersebut diatas, maka Kota Balikpapan dengan jumlah penduduk 482.577 jiwa, membutuhkan air bersih sebesar 65.147.895 liter/hari. Jumlah ini didapatkan dari jumlah penduduk x 135 liter/orang/hari. PDAM Kota Balikpapan telah dapat memenuhi kebutuhan penduduk dengan memproduksi sebanyak 71.152.992 liter/hari. Sehingga masih ada sisa cadangan kapasitas produksi sebanyak 6.005.097 liter/hari, atau 70,98 liter/detik.

Komponen Persampahan

Pengolahan sampah di Kota Balikpapan dilakukan oleh beberapa pihak di samping Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), masing-masing memiliki daerah pelayanannya sendiri. Namun lokasi pembuangan akhir sampahnya berada di tempat yang sama, yaitu 12 km arah Samarinda.

Volume sampah yang dilaksanakan Kota Balikpapan dari tahun ke tahun makin meningkat sejalan dengan bertambahnya penduduk dan tingkat kesejahteraannya.

(10)

Dari data DKP bahwa pada tahun 1998 timbunan sampah Kota Balikpapan sebesar 922 m3 dengan volume yang terangkut baru mencapai 812 m3 yang berarti baru terlayani 95.14%

Tabel V. 16.

PERKEMBANGAN JUMLAH TIMBULAN SAMPAH Tahun Produksi (liter/hari) Perkembangan (%)

1995 859 1996 876 1,94 1997 905 3,20 1998 913 0,88 1999 945 3,39 2000 992 4.47 2001 1.021 2,84 Sumber: Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Balikpapan 2001

Tabel V. 17. SARANA YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMPERLANCAR KEGIATAN PENGUMPULAN SAMPAH Peralatan Kapasitas Jumlah Keterangan

Mini truck 4m3 5 unit

Dump truck 6 dan 8 m3 3 unit

Compactor truck 2 unit

Bob cat 3 unit Melaksanakan pekerjaan penggalian pasir dan lumpur

serta pengangkutannya ke dalam dump truck

Eksavator 311 1 unit

Bequel 1 unit

Bulldozer D.6 1 unit

Melaksanakan pekerjaan di TPA, yaitu membuat lubang, mendorong sampah ke dalam lubang, dan menutupnya kembali dengan tanah.

Gerobak sampah 29 unit Dibagikan kepada masyarakat melalui RT/LKMD yang

digunakan untuk mengumpulkan sampah dari tempat-tempat permukiman ke TPS terdekat.

Container 43 buah Digunakan untuk tempat penampungan sampah pasar

untuk memudahkan pengangkutannya dan untuk memberikan kesan lingkunhan pasar yang bersih Sumber: Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Balikpapan 2001

Peralatan prasarana persampahan yang ada saat ini adalah peralatan pewadahan, pengumpulan, dan pengangkutan sampah. Peralatan pewadahan dan pengumpulan sampah yang ada di Kota Balikpapan adalah berupa TPS, transfer depo, kontainer, dan gerobak. Dari tempat penampungan sementara, sampah kemudian diangkut ke Tempat Penampungan Akhir (TPA) yang berada di km-12 ke arah Samarinda dengan sistem open dumping.

Tabel V. 18. KEBUTUHAN PENANGANAN SAMPAH KOTA BALIKPAPAN Jumlah Penduduk Timbulan Sampah Kota Besar Perkiraan timbulan

sampah total Sampah yang terangkut saat ini Selisih 482.577 3,25 liter/orang/hari 1.568,37 822 m3 746,37

Sesuai dengan standar kota Besar, yaitu tingkat timbulan sampah sebanyak 3,25 liter/orang/hari, Kota Balikpapan dengan jumlah penduduk 482.577 jiwa, menghasilkan 1.568,37 m3 timbulan sampah. Jumlah ini didapatkan dari jumlah penduduk x 3,25/1000. Namun Kota Balikpapan baru dapat mengelola sebanyak 822 m3. Sehingga banyaknya sampah yang belum terlayani adalah 746,37 m3 atau 47%. Jumlah ini cukup besar, masih banyak terjadi ilegal dumping atau dibakar sendiri oleh penduduk. Dinas Persampahan Kota Balikpapan perlu meningkatkan kinerjanya untuk dapat melayani kebutuhan penduduk akan penanganan masalah sampah.

(11)

Komponen Sanitasi/Limbah Cair

Limbah cair dari kegiatan permukiman dalam pembuangannya saat ini masih disatukan dengan jaringan drainase. Sedangkan limbah padat (tinja) saat ini masih menggunakan sanitasi setempat (on site sanitation). Secara umum sistem ini masih belum menimbulkan permasalahan yang serius. Di masa datang untuk pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk yang tinggi, pembangunan jaringan sistem limbah perkotaan dapat digunakan sebagai alternatif penaganan limbah.

Tabel V. 19. KONDISI PEMILIKAN JAMBAN DAN SISTEM PEMBUANGAN TINJA TAHUN 2000 Keterangan Jumlah

1. Jumlah Penduduk Perkotaan Tahun 2000

Jiwa 389.613

KK 81.169

2. Pemilikan Fasilitas Sanitasi (%) a. Jamban Pribadi Tangki Septik 59,43 Cubluk 30,37 b. Jamban Umum Fas umum MCK 4,00 Ke Lain-lain 2,00 Ke Perairan Terbuka 3,84

Sumber: Dinas Kesehatan Kota 2000

Tabel V. 20. SISTEM PELAYANAN PENYEDOTAN LUMPUR TINJA TAHUN 2000 Kap Truk Tinja

No. Keterangan jumlah (m3/tahun)

unit (m3/tahun)

Penyedotan (m3/tahun)

Pelayanan (%)

1. Pemilik Tangki Septik

Jiwa 231.547

KK 48.239

2. Produksi Lumpur Tinja 6.946

3. Dikelola Pemerintah 2 918 702 10,11

4. Dikelola Swasta 2 918 700 20,18

Sumber: dari Pengelola Air Limbah Kota 2000

Tabel V. 21. SISTEM PENGOLAHAN LUMPUR TINJA No. Keterangan Satuan Jumlah

1. Produksi Tinja Tangki Septik m3/hari 32,47

2. Pemilik Tangki septik tahun 2000 jiwa 197.736

3. Lumpur Tinja

a. Lumpur Tinja Tangki Septik m3/hari 19,30

b. Target Penyedotan m3/hari 11,58

c. Permintaan Penyedotan m3/hari 3,40

4. Kondisi IPLT

a. Sistem Imhoftank

b. Luas Lahan ha 2

c. Kapasitas m3/hari 23

d. Lokasi dari Pusat Kota km 12

e. Permukiman terdekat km 1

Sumber: dari Pengelola Air Limbah Kota 2000

Komponen Drainase

Berkaitan dengan pembangunan kawasan baru pada daerah pengembanagn pemukiman di Kota Balikpapan saat ini, jika dibandingkan pada tahun sebelumnya,

(12)

penataan drainasenya cukup meningkat dan terpadu pelaksanaannya. Namun pada beberapa bagian wilayah kota masih perlu dilanjutkan pembangunan sistem saluran drainasenya. Daerah yang telah memiliki saluran drainase antara lain sepanjang jalan utama kota, kompleks Perumahan Pertamina, serta daerah perkantoran.

Saluran di jalan-jalan Kota Balikpapan memiliki jenis terbuka, dengan kondisi baik, kecuali di beberapa jalan Kecamatan Balikpapan Barat.

Berdasarkan status pengalirannya, sistem drainase Kota Balikpapan dapat dirinci sebagai berikut:

1. Drainase Primer, adalah drainase utama yang berfungsi sebagai daerah tumpahan air dari drainase sekunder dan drainase tersier sebelum ke laut. Drainase juga merupakan aliran-aliran sungai utama yang ada di Balikpapan. Drainase yang ada di Kota Balikpapan adalah Sungai Klandasan Besar, Sungai Klandasan Kecil, Sungai Manggar Besar, Sungai Manggar Kecil, Sunagi Batakan, Sungai Sepinggan, Sungai Pandan Sari, Sungai Somber dan Sungai Wain.

2. Drainase Sekunder, adalah wadah pengaliran dari drainase tersier sebelum ke drainase primer, drainase sekunder tersebut dapat berupa anak-anak sungai dari drainase primer.

3. drainase tersier, adalah drainase yang merupakan wadah yang umumnya merupakan saluran pembuangan limbah rumah tangga yang berada di lingkungan permukiman maupun perkotaan.

Tabel V. 22. PANJANG DRAINASE KOTA BALIKPAPAN

No Saluran Yang tercatat (m) Berdasarkan Peta (m) Dilaksanakan Tahun 1998 Program Yang Kekurangan (m)

1. Primer 4.317 32.319 2.662 25.934

2. Sekunder 24.391 35.841 2.662 23.755

3. Tersier 18.100 453.765 14.195 438.850

Sumber: DPU Balikpapan

Berdasarkan klasifikasi drainase dan tingkat kejenuhan tanah yang dikembangkan dengan kecepatan meresapnya air permukaan tanah, daerah Balikpapan dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu:

1. Daerah yang tidak pernah tergenang seluas 40.249 Ha atau sekitar 80% dari luas wilayah Balikpapan

2. Daerah yang masih tergenang secara periodik seluas 35,22 Ha atau 0,07% dari luas wilayah, di samping masih sering terjadi genangan apabila musim hujan berkepanjangan yaitu pada daerah alur sungai Klandasan Besar pada daerah kawasan Jalan MT Haryono dan Sungai Klandasan Kecil pada sebagian Jalan A.Yani.

Komponen Jalan

Prasarana jalan merupakan akses terpentingPola jaringan jalan di Kota Balikpapan pada hakekatnya hanya dibentuk oleh sumbu yang mengarah ke Utara-Selatan dan Timur-Barat. Ruas jalan pada pola Utara- Selatan secara umum dapat dibagi menjadi dua sumbu utama, yaitu:

™ Jaringan jalan yang menyisir sepanjang pinggiran Teluk Balikpapan

™ Jaringan jalan yang menghubungkan ke pelabuhan speed boat di Kampung Baru

™ Jaringan jalan mulai dari persimpangan Jl. Pandan Sari sampai ke Jl. Karang Anyar.

(13)

Tabel V. 23. KONDISI FISIK JALAN KOTA BALIKPAPAN TAHUN 1998 No. Status Jalan Panjang Jalan

(Km) Kondisi Baik % Kondisi Rusak Ringan % Kondisi Rusak Berat % 1. Jl. Negara 40,02 40,02 100 - - - - 2. Jl. Propinsi 9,22 9,22 100 - - - - 3. Jl. Kotamadya 537,04 187,875 81 17,342 7 26,013 11

Di jalan raya, lalu lintas relatif tertib. Penyeberangan jalan dibuat jelas dengan zebra

cross yang selalu terpelihara sehingga pejalan kaki merasa aman menyeberang. Di

sejumlah pemutaran jalan, polisi maupun petugas kantor perhubungan senantiasa berjaga dan tak segan membantu mereka menyeberangkan jalan.

(14)
(15)

B A N J A R M A S I N Laporan Final

Updating Profil dan Kebutuhan Prasarana dan Sarana Perkotaan Kota Besar dan Metropolitan

Gambar

Tabel V. 1.  LUAS WILAYAH KOTA BALIKPAPAN
Tabel V. 2.  LUAS WILAYAH DAN JUMLAH PENDUDUK  Penduduk  No  Kecamatan  Luas (Km²)  Jumlah  Kepadatan  1 Balikpapan  Timur  132,17 38.876  294  2 Balikpapan  Selatan  47,96  135.542  2.826  3 Balikpapan  Utara  132,18 72.831  551  4 Balikpapan  Tengah  11,
Tabel V. 3.  BANYAKNYA PENCARI KERJA MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN DAN STATUSNYA  TAHUN 2002
Tabel V. 5.  DISTRIBUSI PERSENTASE KEGIATAN EKONOMI Th.2001
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sejalan dengan rumusan masalah tersebut maka tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor-faktor pengembangan karir yang

Penelitian ini bertujuan adalah untuk meningkatkan self esteem yang rendah pada peserta didik melalui modifikasi kogintif perilaku dengan teknik

Pada pengembangan model pemilihan pemasok digunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) karena kompleksnya pasokan bahan baku kelapa parut kering oleh pemasok

Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan sumberdaya ikan hasil tangkapan yang dihasilkan oleh unit penangkap ikan yang beroperasi di Karang Lebar meliputi keragaman

Berdasrkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang telah dipaparkan dalam bab IV, maka diperoleh kesimpulan yaitu penggunaan model

Kemantapan suatu lereng dapat dinyatakan dengan suatu nilai faktor keamanan (FK) yang merupakan perbandingan antara gaya penahan dengan gaya penggerak. Apabila besarnya gaya

Di samping itu, untuk pemeliharaan tubuh, ikan dapat menggunakan lemak sebagai sumber energi, karena selain mengandung protein, tepung keong mas juga mengandung

Antara kesilapan-kesilapan yang terdapat dalam periwayatan Asbab al-Nuzul di dalam Tafsir Nurul Ihsan. Pertama: Per’anggahan antara sebab turun dan ayat al-Qur’an dari sudut