• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Soal Esai Berbasis HOTS untuk Menyelidiki Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Soal Esai Berbasis HOTS untuk Menyelidiki Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa SMA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Vol.

21

No.

1

Mei

2017

Jurnal Vol. 21 No. 1 Halaman Yogyakarta ISSN

Penelitian 1-107 Mei 2017 1410-5071

ISSN 1410-5071

Persepsi Mahasiswa tentang Kompetensi

Persepsi Mahasiswa tentang Kompetensi

Persepsi Mahasiswa tentang Kompetensi

Persepsi Mahasiswa tentang Kompetensi

Persepsi Mahasiswa tentang Kompetensi

Employability

Employability

Employability

Employability

Employability dan

dan

dan

dan

dan

Competency Attributes Needs of Employees

Competency Attributes Needs of Employees

Competency Attributes Needs of Employees

Competency Attributes Needs of Employees

Competency Attributes Needs of Employees

Hg. Suseno T.W. & A. Triwanggono

FFFFFruticose

ruticose

ruticose

ruticose dan

ruticose

dan

dan

dan FFFFFoliose Lichen

dan

oliose Lichen

oliose Lichen

oliose Lichen

oliose Lichen di Bukit Bibi, T

di Bukit Bibi, T

di Bukit Bibi, T

di Bukit Bibi, Taman Nasional Gunung Merapi

di Bukit Bibi, T

aman Nasional Gunung Merapi

aman Nasional Gunung Merapi

aman Nasional Gunung Merapi

aman Nasional Gunung Merapi

Puspita Ratna Susilawati

Modul Bersih Kanan

Modul Bersih Kanan

Modul Bersih Kanan

Modul Bersih Kanan

Modul Bersih Kanan Right Clean Modules

Right Clean Modules

Right Clean Modules

Right Clean Modules

Right Clean Modules

Cyrenia Novella Krisnamurti

Peran Jender dalam Enam Drama Besar

Peran Jender dalam Enam Drama Besar

Peran Jender dalam Enam Drama Besar

Peran Jender dalam Enam Drama Besar

Peran Jender dalam Enam Drama Besar

Hirmawan Wijanarka

Pengembangan Modul Pelatihan Model Pembelajaran van Hiele

Pengembangan Modul Pelatihan Model Pembelajaran van Hiele

Pengembangan Modul Pelatihan Model Pembelajaran van Hiele

Pengembangan Modul Pelatihan Model Pembelajaran van Hiele

Pengembangan Modul Pelatihan Model Pembelajaran van Hiele

dalam Konteks Pendidikan Karakter untuk Guru

dalam Konteks Pendidikan Karakter untuk Guru

dalam Konteks Pendidikan Karakter untuk Guru

dalam Konteks Pendidikan Karakter untuk Guru

dalam Konteks Pendidikan Karakter untuk Guru SD

SD

SD

SD

SD

Ig. Esti Sumarah, Ch. Aprinastuti, & B.E. Tri Anggadewi

Implementasi Kepemimpinan T

Implementasi Kepemimpinan T

Implementasi Kepemimpinan T

Implementasi Kepemimpinan T

Implementasi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sek

ransformasional Kepala Sek

ransformasional Kepala Sek

ransformasional Kepala Sek

ransformasional Kepala Sekolah

olah

olah

olah

olah

dalam Membentuk Budaya Sekolah Pendidikan di Indonesia

dalam Membentuk Budaya Sekolah Pendidikan di Indonesia

dalam Membentuk Budaya Sekolah Pendidikan di Indonesia

dalam Membentuk Budaya Sekolah Pendidikan di Indonesia

dalam Membentuk Budaya Sekolah Pendidikan di Indonesia

Eduardus Sepryanto Nadur

Pengembangan Soal Esai Berbasis HOTS

Pengembangan Soal Esai Berbasis HOTS

Pengembangan Soal Esai Berbasis HOTS

Pengembangan Soal Esai Berbasis HOTS

Pengembangan Soal Esai Berbasis HOTS

untuk Menyelidiki Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa SMA

untuk Menyelidiki Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa SMA

untuk Menyelidiki Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa SMA

untuk Menyelidiki Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa SMA

untuk Menyelidiki Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa SMA

Johnsen Harta

Pengaruh Lembar Kegiatan Siswa Berbasis

Pengaruh Lembar Kegiatan Siswa Berbasis

Pengaruh Lembar Kegiatan Siswa Berbasis

Pengaruh Lembar Kegiatan Siswa Berbasis

Pengaruh Lembar Kegiatan Siswa Berbasis Learning Cycle 5E

Learning Cycle 5E

Learning Cycle 5E

Learning Cycle 5E

Learning Cycle 5E

pada Materi Laju Reaksi

pada Materi Laju Reaksi

pada Materi Laju Reaksi

pada Materi Laju Reaksi

pada Materi Laju Reaksi

Natalia Diyah Hapsari

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inovatif pada Matapelajaran

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inovatif pada Matapelajaran

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inovatif pada Matapelajaran

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inovatif pada Matapelajaran

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inovatif pada Matapelajaran

PPKN terhadap Sik

PPKN terhadap Sik

PPKN terhadap Sik

PPKN terhadap Sik

PPKN terhadap Sikap Siswa SD ak

ap Siswa SD ak

ap Siswa SD ak

ap Siswa SD ak

ap Siswa SD akan Nilai-Nilai T

an Nilai-Nilai T

an Nilai-Nilai Terk

an Nilai-Nilai T

an Nilai-Nilai T

erk

erk

erkait

erk

ait

ait

ait

ait

Paulus Wahana & Elisabeth Desiana Mayasari

Aplik

Aplik

Aplik

Aplik

Aplikasi Sensor T

asi Sensor T

asi Sensor T

asi Sensor T

asi Sensor Tek

ek

ek

ek

ekanan MPXM2053GS

anan MPXM2053GS

anan MPXM2053GS

anan MPXM2053GS

anan MPXM2053GS

pada Alat Uji T

pada Alat Uji T

pada Alat Uji T

pada Alat Uji T

pada Alat Uji Tek

ek

ekanan

ek

ek

anan

anan

anan

anan

Sphygmomanometer

Sphygmomanometer Berbasis Mikrok

Sphygmomanometer

Sphygmomanometer

Sphygmomanometer

Berbasis Mikrok

Berbasis Mikrok

Berbasis Mikrok

Berbasis Mikrokontroler A

ontroler A

ontroler A

ontroler ATMEGA328A

ontroler A

TMEGA328A

TMEGA328A

TMEGA328A

TMEGA328A

Antonius Hendro Noviyanto

Reaksi P

Reaksi P

Reaksi P

Reaksi P

Reaksi Pasar Modal T

asar Modal T

asar Modal T

asar Modal T

asar Modal Terhadap P

erhadap P

erhadap P

erhadap P

erhadap Pengumuman Keputusan Investasi

engumuman Keputusan Investasi

engumuman Keputusan Investasi

engumuman Keputusan Investasi

engumuman Keputusan Investasi

Raja Salman di Indonesia

Raja Salman di Indonesia

Raja Salman di Indonesia

Raja Salman di Indonesia

Raja Salman di Indonesia

(2)

JURNAL PENELITIAN

ISSN 1410-5071

Volume 21, Nomor 1, Mei 2017, hlm. 1-107

Jurnal Penelitian yang memuat ringkasan laporan hasil penelitian ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sanata Dharma, dua kali setahun: Mei dan November.

D E W A N R E D A K S I

Pemimpin Redaksi Dr. Anton Haryono, M.Hum. Ketua LPPM Universitas Sanata Dharma

Sekretaris Redaksi Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum.

Kepala Pusat Penerbitan dan Bookshop Universitas Sanata Dharma

Tim Redaksi Nomor Ini: Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum.

Prof. Dr. Praptomo Baryadi Isodarus, M.Hum., Dra. Novita Dewi, M.S., M.A. (Hons.), Ph.D.

Administrasi & Sirkulasi: Administrasi Keuangan:

Maria Dwi Budi Jumpowati, S.Si. Maria Imaculata Rini Hendriningsih, SE. Gutomo Windu, S.Pd.

Caecilia Venbi Astuti, S.Si.

Administrasi Distribusi: Tata Letak

Veronika Margiyanti Thomas A. Hermawan Martanto, Amd.

Alamat Redaksi dan Administras Gedung LPPM Universitas Sanata Dharma, Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta 55002, Telepon: (0274) 513301, 515352, ext. 1527, Fax: (0274) 562383. Homepage: http:// www.usd.ac.id/lembaga/lppm/. E-mail: lemlit@usd.ac.id

Redaksi menerima naskah ringkasan laporan hasil penelitian baik yang berbahasa Indonesia maupun yang berbahasa Inggris. Naskah harus ditulis sesuai dengan format di Jurnal Penelitian seperti tercantum pada halaman belakang bagian “Ketentuan Penulisan Artikel Jurnal Penelitian” dan harus diterima oleh Redaksi paling lambat dua bulan sebelum terbit.

(3)

JURNAL PENELITIAN

ISSN 1410-5071

Volume 21, Nomor 1, Mei 2017, hlm. 1-107

DAFTAR ISI

Daftar Isi iii

Kata Pengantar v

Persepsi Mahasiswa tentang Kompetensi Employability dan Competency

Attributes Needs of Employees 1 ~ 11

Hg. Suseno T.W. & A. Triwanggono

Fruticose dan Foliose Lichen di Bukit Bibi, Taman Nasional

Gunung Merapi 12 ~ 21

Puspita Ratna Susilawati

Modul Bersih Kanan Right Clean Modules 22 ~ 25

Cyrenia Novella Krisnamurti

Peran Jender dalam Enam Drama Besar 26 ~ 37

Hirmawan Wijanarka

Pengembangan Modul Pelatihan Model Pembelajaran van Hiele

dalam Konteks Pendidikan Karakter untuk Guru SD 38 ~ 47

Ig. Esti Sumarah, Ch. Aprinastuti, & B.E. Tri Anggadewi

Implementasi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah

dalam Membentuk Budaya Sekolah Pendidikan di Indonesia 48 ~ 61

Eduardus Sepryanto Nadur

Pengembangan Soal Esai Berbasis HOTS untuk Menyelidiki

Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa SMA 62 ~ 69

Johnsen Harta

Pengaruh Lembar Kegiatan Siswa Berbasis Learning Cycle 5E

pada Materi Laju Reaksi 70 ~ 75

Natalia Diyah Hapsari

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inovatif pada Matapelajaran

PPKN terhadap Sikap Siswa SD akan Nilai-Nilai Terkait 76 ~ 86

Paulus Wahana & Elisabeth Desiana Mayasari

Aplikasi Sensor Tekanan MPXM2053GS pada Alat Uji Tekanan

Sphygmomanometer Berbasis Mikrokontroler ATMEGA328A 87 ~ 94

Antonius Hendro Noviyanto

Reaksi Pasar Modal Terhadap Pengumuman Keputusan Investasi

Raja Salman di Indonesia 95 ~ 106

Ima Kristina Yulita

(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Pembelajaran di sekolah, baik sekolah dasar

maupun menengah, menjadi sorotan utama dalam Jurnal Penelitian Universitas Sanata Dharma Vol. 21 No. 1 2017 kali ini. Pengembangan soal, penggunaan modul, penerapan media serta model pembelajaran, dan pilihan model kepemimpinan kepala sekolah menjadi faktor kunci di dalam dunia pendidikan. Seperti banyak dipahami publik, Universitas Sanata Dharma memiliki perhatian bahkan komitmen yang sangat kuat dalam pengembangan dunia pendidikan. Bagi Driyarkara, pendiri Sanata Dharma, pendidikan merupakan sarana efektif memanusiakan manusia muda (hominisasi dan humanisasi) untuk mencapai kemanusiaannya yang sejati. Karena itulah, Sanata Dharma selalu memikirkan secara serius berbagai tindakan pemanusiaan manusia muda untuk meredam kecenderungan industrialisasi pendidikan.

Tulisan Ig. Esti Sumarah, Ch. Aprinastuti, dan B.E. Tri Anggadewi berjudul “Pengembangan Modul Pelatihan Model Pembelajaran Van Hiele dalam Konteks Pendidikan Karakter untuk Guru SD” memperkenalkan model pembelajaran van Hiele untuk membantu peserta didik memahami materi Geometri. Metode ini sangat cocok diterapkan dalam pendidikan karakter untuk guru SD karena penekanannya pada ide-ide keruangan yang perlu memperhatikan tingkat berpikir peserta didik dalam belajar Geometri. Melalui lima fase pembelajaran, yaitu fase pencarian atau informasi (inquiry/informa-tion), fase orientasi langsung (directed orientation), fase penjelasan (explication), fase orientasi bebas (free orientation), dan fase integrasi (integration) guru dapat memandu peserta didik untuk memiliki pemahaman tentang sifat-sifat yang khas dari setiap bangun, sehingga mereka dapat mengintegrasikan pemahaman tersebut dan mengkaitkan konsep bangun ruang dalam kehidupan sehari-hari.

Masih berkaitan dengan pembelajaran di Sekolah Dasar, artikel berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inovatif pada Matapelajaran PPKN terhadap Sikap Siswa SD akan Nilai-Nilai Terkait” karangan Paulus Wahana & Elisabeth Desiana Mayasari memperkenalkan model yang disesuaikan dengan materi pembelajaran. Studi mereka menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif

bagus diterapkan pada pembahasan materi gotong-royong dalam rangka meningkatkan sikap apresiatif siswa terhadap nilai kerukunan, nilai kerjasama, dan nilai saling membantu. Model pembelajaran PPR diterapkan pada pembahasan peraturan dan tata-tertib dalam rangka meningkatkan sikap siswa terhadap nilai kedisiplinan. Selain itu model pembelajaran berbasis masalah diterapkan untuk membahas tentang cinta tanah air dalam rangka untuk meningkatkan sikap siswa akan nilai nasionalisme. Sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran tradisional, yaitu model pembelajaran ekspositori, yang pada pokoknya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Penggunaan model pembelajaran yang variatif seperti ini disebut sebagai Model Pembelajaran Inovatif.

Johnsen Harta dalam ar tikel berjudul “Pengembangan Soal Esai Berbasis HOTS untuk Menyelidiki Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa SMA” memaparkan temuannya tentang evaluasi pembelajaran larutan asam basa. Evaluasi mengenai persoalan khusus ini membutuhkan analisis dan dapat disajikan dalam bentuk soal esai berbasis High Order Thinking Skill (HOTS) untuk mengukur penguasaan materi kimia siswa. Hohnsen Harta berhasil mengembangkan instrumen tes berupa soal esai yang berorientasi pada HOTS. Soal esai berbasis HOTS ini efektif dan praktis untuk menyelidiki keterampilan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran larutan asam basa.

“Pengaruh Lembar Kegiatan Siswa Berbasis Learning Cycle 5E pada Materi Laju Reaksi” dipelajari oleh Natalia Diyah Hapsari. Kajiannya sampai pada tiga kesimpulan penting. (1) Terdapat pengaruh Lembar Kegiatan Siswa berbasis Learning Cycle 5E dan Lembar Kegiatan Siswa konvensional terhadap prestasi belajar siswa pada aspek pengetahuan pada materi Laju Reaksi. Siswa yang menggunakan Lembar Kegiatan Siswa berbasis Learning Cycle 5E memiliki prestasi yang lebih tinggi pada aspek pengetahuan dibandingkan dengan siswa yang menggunakan Lembar Kegiatan Siswa konvensional. (2) Tidak ada pengaruh Lembar Kegiatan Siswa berbasis Learning Cycle 5E dan Lembar Kegiatan Siswa konvensional terhadap prestasi belajar siswa pada aspek sikap pada materi Laju Reaksi. (3) Tidak ada pengaruh Lembar

(6)

Jurnal Penelitian. Volume 21, No. 1, Mei 2017 Kegiatan Siswa berbasis Learning Cycle 5E dan Lembar Kegiatan Siswa konvensional terhadap prestasi belajar siswa pada aspek keterampilan pada materi Laju Reaksi.

Makalah Eduardus Sepryanto Nadur, mahasiswa Magister Manajemen Konsentrasi Pendidikan, mengupas persoalan kepemimpinan kepala sekolah. Dengan judul “Implementasi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dalam Membentuk Budaya Sekolah Pendidikan di Indonesia”, Eduardus mempelajari dampak kepemimpinan transformasional di dalam pembentukan budaya sekolah yang baik sehingga sekolah menjadi lebih maju dalam berprestasi. Melalui pemodelan (modeling), pengajaran (teaching), dan penguatan (reinforcing), ditambah dengan semangat kolegialitas semua komponen sekolah, akan terwujud budaya sekolah yang berkualitas.

Selain tulisan-tulisan yang berkaitan dengan dunia pendidikan dasar dan menengah tersebut, jurnal LPPM USD kali ini juga menyajikan enam artikel penting yang berkaitan dengan bidang ilmu akuntansi, sastra, teknologi, dan ekonomi. “Persepsi Mahasiswa tentang Kompetensi Employability dan Competency

Attributes Needs of Employees” karya Hg. Suseno T.W. & A. Triwanggono; “Fruticose dan Foliose Lichen di Bukit Bibi, Taman Nasional Gunung Merapi” karya Puspita Ratna Susilawati; “Modul Bersih Kanan Right Clean Modules” karya Cyrenia Novella Krisnamurti, “Peran Jender dalam Enam Drama Besar” karya Hirmawan Wijanarka; “Aplikasi Sensor Tekanan MPXM2053GS pada Alat Uji Tekanan Sphygmomanometer Berbasis Mikrokontroler ATMEGA328A” karya Antonius Hendro Noviyanto, dan “Reaksi Pasar Modal Terhadap Pengumuman Keputusan Investasi Raja Salman di Indonesia” karya Ima Kristina Yulita. Redaksi memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas partisipasi para penulis Jurnal LPPM edisi kali ini.

Artikel-artikel di atas diseleksi, dinilai, dan disajikan khusus untuk terbitan kali ini. Karya-karya itu tentu saja merupakan temuan ilmiah yang perlu dicermati karena memberikan perspektif akademis dan teoretis dalam menghadapi persoalan-persoalan empiris masyarakat kita. Solusi akademis selalu memiliki kontribusi yang penting bagi bangsa kita.

(7)

PENGEMBANGAN SOAL ESAI BERBASIS HOTS

UNTUK MENYELIDIKI KETERAMPILAN PEMECAHAN

MASALAH SISWA SMA

Johnsen Harta

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, JPMIPA, FKIP, Universitas Sanata Dharma Alamat Korespondensi: Kampus III Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta

Email: johnsenharta@usd.ac.id

ABSTRACT

This research aims at developing essay test based on High Order Thinking Skills (HOTS), analyze the characteristics and quality of essay test, and investigate the problem solving skills of students on acid base solution concept at SMA Negeri 6 Yogyakarta. Essay test based on HOTS with supporting instruments such as lesson plans, observation sheets of chemistry learning, presentation assessment sheet and students’ questionnaire responses are developed to 4-D Model which includes define, design, develop, and disseminate stages (Thiagarajan, Semmel, & Semmel, 1974: 5). Instruments were developed, validated, and done limited testing and field trials. Quantitative and qualitative data were analyzed using Rasch model and descriptive. The results show that 17 from 20 items declared valid and Cronbach’s alpha value is 0.93 which is in excellent condition. Quality items are excellent proven in terms of content, construction, and structure. A number of 10 items selected rated effective and practical when applied in chemistry learning. In general, the average of students’ problem solving skills is still relatively low.

Keywords: essay test, HOTS, problem solving skill

1. PENDAHULUAN

Pembelajaran di abad 21 memberikan nuansa baru dalam dunia pendidikan. Pola pembelajaran student centered diusung sebagai primadona dalam skenario pembelajaran. Selain itu, integrasi bersama Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadikan hidupnya suatu kebermaknaan dalam belajar.

Khususnya dalam pembelajaran kimia, pemahaman ilmu kimia berawal dari suatu minat dan kemampuan dasar yang baik, yang di dalamnya merupakan kombinasi antara metode deduktif, induktif, dan abduktif yang terus dinamis (Chamizo, 2013). Mengingat pentingnya hal ini, pembelajaran kimia menuntut agar guru menguasai kompetensi materi ajar, kompetensi pedagogi, dan memahami karakter siswa selama proses dan pembelajaran guna memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu cara meningkatkan pemahaman dan penguasaan ilmu kimia siswa adalah menekankan pentingnya peranan keterampilan pemecahan masalah. Keterampilan ini harus dilatih dan dibekali pada semua siswa, terutama saat menghadapi

persoalan yang rumit dalam pembelajaran kimia. Proses ini didahului oleh kemampuan berpikir kritis dan berkembang menjadi suatu opini berbobot yang dapat dirangkai dengan teori yang kredibel.

Hasil wawancara dengan guru kimia di SMA Negeri 6 Yogyakarta memberikan informasi bahwa hasil belajar siswa pada materi larutan asam basa tahun ajaran 2015/2016 sudah tergolong baik, namun proses pembelajaran kimia masih berorientasi pada pembelajaran teacher centered. Kondisi ini menyebabkan tak banyak siswa yang matang dalam berpikir kritis, kurang mandiri, kurang terampil dalam memecahkan masalah, dan kurang terampil dalam mengomunikasikan hasil temuannya.

Talanquer (2013) mengungkapkan bahwa fitur unik kimia sebagai suatu disiplin ilmu dapat membentuk kompleksitas, mulai dari mengamati, menjelaskan suatu fenomena, melakukan pemodelan, menciptakan zat baru, menganalisis hingga mentransformasi suatu materi. Konsep larutan asam basa sebagai bagian dari fitur unik tersebut merupakan konsep dasar yang harus dikuasai dalam kimia larutan. Pemahaman yang mendalam tentang ilmu kimia membutuhkan pemahaman teori, asumsi,

(8)

dan metode (Clough, 2008). Pembelajaran larutan asam basa membutuhkan analisis dan dapat disajikan dalam bentuk soal esai berbasis High Order Thinking Skill (HOTS) untuk mengukur penguasaan materi kimia siswa.

Soal esai merupakan salah satu contoh dari instrumen tes yang menuntut siswa untuk menyampaikan, memilih, menyusun, dan memadukan ide yang dimiliki. (Mardapi, 2012: 122). Tentunya penyusunan tes ini harus disesuaikan dengan kaidah yang benar dan kebutuhan yang diukur. Guru kimia SMA Negeri 6 Yogyakarta mengungkapkan bahwa selama ini belum terlalu mengenal, memahami, dan mengembangkan soal esai berbasis HOTS dalam pembelajaran. Jenis tes yang dikembangkan guru kimia hanya berfokus pada soal pilihan ganda, sehingga kurang efektif dalam menilai kualitas kompetensi siswa.

Berdasarkan uraian masalah yang telah dijelaskan, maka penelitian ini ber usaha mengembangkan instrumen tes berupa soal esai yang berorientasi pada HOTS. Anderson & David (2000) menjelaskan bahwa HOTS merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang mengacu pada ranah C3 (aplikasi), C4 (analisis), C5(sintesis), dan C6 (kreasi). Ranah ini sesuai untuk mengukur dan menyelidiki keterampilan pemecahan masalah siswa kelas XI di SMA Negeri 6 Yogyakarta, khususnya pada materi larutan asam basa.

Penelitian ini dibatasi pada beberapa masalah antara lain guru kurang mengenal karakteristik instrumen tes berupa soal esai berbasis HOTS sehingga kurang memahami komponen penting yang dapat mengukur keterampilan pemecahan masalah, guru kurang memahami cara pengembangan instrumen tes berupa soal esai berbasis HOTS sehingga kurang efektif dalam mengukur keterampilan pemecahan, dan guru kurang memahami cara penggunaan instrumen tes berupaa soal esai berbasis HOTS dalam pembelajaran kimia, sehingga kesulitan dalam mengukur keterampilan pemecahan masalah siswa.

Pengembangan instrumen bertujuan untuk menyelidiki karakteristik dan kriteria kualitas instrumen tes berupa soal esai berbasis HOTS yang dihasilkan dan digunakan untuk mengukur dan menganalisis keterampilan pemecahan masalah siswa kelas XI SMA Negeri 6 Yogyakarta pada materi larutan asam basa.

2. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode Research and Development (R&D). Prosedur penelitian mengacu pada model pengembangan 4-D (Thiagarajan, Semmel, & Semmel, 1974: 5) yang terdiri atas empat tahapan yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate).

Penelitian dilaksanakan pada Januari – Maret 2016. Populasi penelitian adalah tujuh kelas XI IPA. Subjek penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling yakni pemilihan berdasarkan rata-rata nilai akhir siswa pada semester 1. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 127 siswa, dengan rincian dua kelas uji coba awal (XI IPA 2 dan 3) yang masing-masing berjumlah 30 siswa, uji coba terbatas (keterbacaan) dengan 10 siswa kelas XI IPA 7 dan uji coba lapangan di kelas XI IPA 5 (kelas eksperimen 1) dan XI IPA 6 (kelas eksperimen 2) yang masing-masing berjumlah 28 siswa dan 29 siswa di SMA Negeri 6 Yogyakarta.

Penelitian diawali dengan tahap pendefinisian yang meliputi analisis pembelajaran yang selama ini dilaksanakan guru kimia di kelas, analisis instrumen tes yang sering dikembangkan dan digunakan guru dan analisis materi larutan asam basa sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Pada tahap perancangan, instrumen yang dikembangkan berupa soal esai berbasis HOTS yang bertujuan untuk menyelidiki keterampilan pemecahan masalah sisiwa. Selanjutnya, kisi-kisi soal mulai dirancang sesuai Standar Kompetensi (SK) 4 yaitu memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya dan Kompetensi Dasar (KD) 4.1 pada KTSP yaitu mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan dengan 9 indikator. Selanjutnya, soal esai berbasis HOTS dirancang sebanyak 20 butir soal (4 paket soal yang masing-masing terdiri atas 5 butir soal) dengan rincian sebagai berikut.

a. Butir soal nomor 1 (teori asam basa) yang merupakan kombinasi indikator 1, 2, 3, dan 4. b. Butir soal nomor 2 (indikator asam basa dan prediksi pH larutan tak dikenal) yang merupakan kombinasi indikator 5 dan 6.

(9)

Jurnal Penelitian. Volume 21, No. 1, Mei 2017 hlm. 62-69

c. Butir soal nomor 3 (pH dan kekuatan asam basa) yang merupakan kombinasi indikator 7 dan 8.

d. Butir soal nomor 4 (pH asam basa dan pengenceran) yang merupakan perluasan indikator 9.

e. Butir soal nomor 5 (pH campuran asam kuat-basa kuat) yang merupakan perluasan dari indikator 9.

Instrumen tes ini didukung dengan lembar validasi instrumen, lembar penilaian presentasi, RPP, lembar observasi, dan angket respon siswa dalam pembelajaran. Instrumen yang telah disusun ditelaah kembali dari aspek materi, konstruksi, dan bahasa.

Tahapan pengembangan meliputi validasi dan penilaian instrumen dari ahli evaluasi, ahli materi, guru kimia, dan peer reviewer, dilanjutkan dengan revisi instrumen, uji coba awal instrumen, uji coba terbatas untuk keterbacaan dan uji coba lapangan quasi experimental: non equivalent group pretest posttest design (Creswell, 2014: 172) untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran.

Setelah melakukan uji coba lapangan, dilakukan revisi dan diperoleh produk berupa instrumen tes berupa soal esai berbasis HOTS yang dapat digunakan dalam pembelajaran larutan asam basa. Produk diberikan kepada guru kimia di SMA Negeri 6 Yogyakarta.

Data penelitian berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data yang diperoleh dari validitas logis berupa hasil validasi dan penilaian dari ahli, guru kimia, dan peer reviewer. Sementara itu, data validitas empiris berupa data uji coba awal, data uji coba awal, pretest-posttest keterampilan pemecahan masalah siswa, hasil penilaian presentasi, hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan data respon siswa terhadap instrumen.

Langkah yang digunakan untuk memenuhi kriteria kualitas instrumen dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh dari hasil validasi dan penilaian, lalu masing-masing total skor dikonversikan ke nilai kualitatif.

Sumintono & Widhiarso (2015: 85, 98) menjelaskan bahwa skor dari soal esai dapat dianalisis menggunakan model Rasch untuk menyelidiki nilai reliabilitas, person reliability, item reliability, tingkat kesukaran butir soal, dan tingkat kemampuan siswa sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Sementara itu, skor presentasi siswa,

skor observasi pembelajaran, dan skor angket respon siswa dianalisis secara deskriptif.

Analisis validitas instrumen penelitian menggunakan koefisien validitas Aiken (Aiken’s V). Skor yang diperoleh dari penilai (rater) digunakan untuk menentukan koefisien validitas Aiken seperti yang dirumuskan dalam Retnawati (2014: 3-4) sebagai berikut.

Keterangan:

V = koefisien validitas; s = r – I0 = skor kategori

pilihan penilai – skor terendah dalam kategori; n = banyaknya penilai; c = banyaknya kategori yang dapat dipilih penilai.

Instrumen penilaian dikategorikan valid (atau setara dengan koefisien validitas yang tinggi) jika 0,70 < V < 0,88 untuk penilai sebanyak 8 orang (Estrella et al., 2015: 484 dan Aiken, 1985: 134).

Konversi skor ke nilai dilakukan untuk soal esai berbasis HOTS dan lembar penilaian presentasi yang dapat dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

Skor maksimal untuk: a) Soal esai berbasis HOTS = 30; b) Lembar penilaian presentasi = 60.

Uji paired sample t-test menggunakan program SPSS dilakukan di akhir pembelajaran untuk mengamati perbedaan rata-rata nilai pretest dan posttest. Uji ini sekaligus untuk menyelidiki efektivitas soal esai berbasis HOTS yang diberikan. 3. PEMBAHASAN

Observasi awal pembelajaran kimia di kelas XI masih teacher centered. Kondisi ini dapat diubah secara perlahan dan dikemas menjadi pembelajaran yang menarik. Mengingat akan pentingnya membangun sebuah kebermaknaan dalam pembelajaran, guru kimia harus berusaha untuk memahami karakter setiap siswa dan mengarahkan siswa saat menemukan kesulitan dalam belajar.

Penelitian ini difokuskan pada materi larutan asam basa, meskipun semua topik kelas XI dalam KTSP sangat potensial dikembangkan untuk memaksimalkan kinerja dari keterampilan

(10)

Johnsen Harta, Pengembangan Soal Esai Berbasis HOTS .... pemecahan masalah siswa. Pemilihan topik larutan

asam basa ini tentunya mempertimbangkan konsep dasar larutan elektrolit yang harus dikuasai siswa dan dikaitkan dengan konsep kesetimbangan kimia. Lebih lanjut, analisis perhitungan mengenai derajat keasaman (pH) dalam larutan asam basa digunakan secara luas dalam topik kimia larutan.

Instrumen penelitian dirancang, divalidasi, dan dinilai. Hasil validasi dan penilaian aspek materi dari ahli, guru kimia, dan peer reviewer terhadap instrumen tes berupa soal esai berbasis HOTS membuktikan bahwa kriteria kualitas materi tergolong sangat baik (nilai A) dengan rata-rata koefisien validitas 0,88 (sangat tinggi). Aspek konstruksi yang diperoleh dengan rata-rata koefisien validitas 0,81 (tinggi) memiliki kriteria sangat baik (nilai A). Aspek bahasa dengan rata-rata koefisien validitas 0,78 (tinggi) memiliki kriteria sangat baik (nilai A).

Sementara itu, hasil validasi instrumen pendukung seperti lembar penilaian presentasi menginformasikan bahwa kriteria kualitas aspek konstruksi dan bahasa sangat baik (nilai A) dan memiliki rata-rata koefisien validitas 0,85 (tinggi). Hasil validasi RPP yang dipakai dalam pembelajaran menunjukkan bahwa kualitas aspek konstruksi dinyatakan sangat baik (nilai A) dengan rata-rata koefisien validitas 0,89 (sangat tinggi) dan aspek bahasa dinyatakan sangat baik (nilai A) dan baik (nilai B) memiliki rata-rata koefisien validitas 0,80 (tinggi).

Hasil validasi lembar obser vasi untuk keterlaksanaan pembelajaran kimia menginformasikan bahwa kriteria kualitas konstruksi tergolong sangat baik (nilai A) dengan rata-rata koefisien validitas 0,91 (sangat tinggi) dan aspek bahasa mencapai kriteria kualitas sangat baik (nilai A) dan baik (nilai B) dengan rata-rata koefisien validitas 0,80 (tinggi). Hasil validasi angket respon siswa terhadap instrumen menunjukkan bahwa penilaian kualitas angket dari aspek konstruksi dan bahasa dari ahli dan peer reviewer sudah mencapai kriteria yang sangat baik (nilai A), sementara itu penilaian guru kimia memberikan hasil akhir yang mencapai kriteria baik (nilai B). Aspek konstruksi memiliki rata-rata koefisien validitas 0,82 (tinggi) dan aspek bahasa memiliki rata-rata koefisien validitas 0,79 (tinggi). Setelah divalidasi, semua instrumen digunakan untuk uji coba.

Uji coba instrumen awal dilakukan untuk menyelidiki validitas dan reliabilitas. Uji coba awal dilakukan di dua kelas XI IPA ini sekaligus menjadi

bahan revisi untuk dikembangkan lebih baik. Hasil uji coba awal ini menyatakan 17 dari 20 butir soal diterima dengan nilai person measure -3,02 dan -2,57 yang menunjukkan bahwa tingkat kemampuan siswa yang lebih rendah dari tingkat kesukaran soal. Siswa memang tidak terbiasa mengerjakan soal esai berbasis HOTS. Sementara itu, reliabilitas butir soal yang termasuk kategori sangat baik, dibuktikan dengan nilai alpha Cronbach 0,93.

Uji coba terbatas yang dilakukan berupa uji keterbacaan. Hasil akhir menginformasikan bahwa siswa antusias dengan soal esai berbasis HOTS yang variatif dan beranggapan bahwa soal tersebut dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, meskipun masih sulit untuk dikerjakan. Sementara itu, instrumen pendukung sepeti lembar penilaian presentasi sudah baik menurut siswa dan dapat meningkatkan kerja sama dalam diskusi kelompok. Model pembelajaran student centered tipe STAD (Student Team Achievement Division) dan TAI (Team Assisted Individualization) yang didesain dalam RPP juga bagus menurut siswa sebab terinci dengan jelas dan sesuai dengan lembar observasi. Ke depannya, siswa berharap juga respon siswa lain yang terlibat dalam uji lapangan dapat mempersiapkan diri untuk terus belajar.

Uji coba lapangan dilaksanakan dengan quasi experimental: non equivalent group pretest-posttest design di dua kelas eksperimen. Uji coba untuk kedua kelas diawali dengan pretest, proses pembelajaran, posttest, dan pengisian angket respon siswa. Level pretest keterampilan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen 1 disajikan dalam Gambar 1.

Gambar 1 menunjukkan bahwa keterampilan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen 1 saat pretest mendominasi di posisi 89,3% pada level kurang baik dan 10,7% pada level cukup baik. Rata-rata nilai tes siswa adalah 22,86. Nilai person

Cukup Baik 10,7%

Kurang Baik 89,3%

Gambar 1. Level Pretest Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa Kelas Eksperimen 1

(11)

Jurnal Penelitian. Volume 21, No. 1, Mei 2017 hlm. 62-69

reliability 0,30 dan nilai item reliability 0,82 yang diperoleh dari analisis Rasch menekankan bahwa konsistensi jawaban dari setiap siswa tergolong lemah, namun kualitas dari setiap butir soal yang diujikan tergolong baik untuk mengukur dan menyelidiki keterampilan pemecahan masalah siswa. Tercatat hanya 3 siswa yang baik dalam menjelaskan hubungan antara teori asam basa dan konsep kesetimbangan pada butir soal nomor 1. Pada topik memperkirakan pH limbah menggunakan indikator asam basa yang disajikan pada soal nomor 2 sudah cukup baik diinterpretasikan siswa, meskipun belum lengkap. Semua siswa mendapatkan skor terendah saat mengerjakan butir soal nomor 3 dengan topik menentukan hubungan antara kekuatan asam basa, pH, dan derajat ionisasi. Butir soal nomor 4 hanya dapat dianalisis secara baik oleh 2 siswa, mayoritas siswa banyak melupakan konsep pengenceran. Kendala serius juga dialami mayoritas siswa di butir soal nomor 5, siswa masih kesulitan menuliskan rumus kimia berdasarkan nama senyawa, mensintesis persamaan reaksi, dan menganalisis perhitungan.

Sementara itu, rata-rata nilai tes siswa kelas eksperimen 2 adalah 25,06. Keterampilan pemecahan masalah siswa saat pretest mendominasi posisi 79,31% pada level kurang baik dan 20,69% siswa pada level cukup baik, seper ti yang ditampilkan pada Gambar 2. Hasil analisis Rasch memberikan informasi nilai logit -2,30 dan nilai person reliability 0,0 yang menunjukkan bahwa tingkat kemampuan siswa yang masih rendah. Selain itu, nilai item reliability sebesar 0,69 menunjukkan kualitas butir soal yang tergolong cukup baik.

Butir soal nomor 1 mampu dijelaskan secara baik oleh 1 siswa, 3 siswa dinilai cukup baik dalam

Gambar 2. Level Pretest Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa Kelas Eksperimen 2

Cukup Baik 20,69%

Kurang Baik 79,31%

menyampaikan keterkaitan teori asam basa dan kesetimbangan, dan siswa lainnya masih kurang mampu dalam menganalisis. Pada butir soal nomor

2, setidaknya 4 siswa dapat menjelaskan dengan baik cara memprediksi pH limbah, meskipun interpretasi masih kurang sistematis. Sedikitnya 2 siswa tercatat mampu menghubungkan konsep pH dan kekuatan asam basa pada saat membahas butir soal 3, sisanya masih terkendala dalam menganalisis. Pada butir soal nomor 4, setidaknya 2 siswa dapat menjelaskan secara baik hubungan pH dan pengenceran, meskipun belum sistematis. Mayoritas siswa juga mengalami kendala serius di butir soal nomor 5. Temuan seperti sulitnya menuliskan rumus kimia, persamaan reaksi yang masih salah, dan sulitnya mengungkapkan alur perhitungan yang sistematis menjadi masalah utama siswa dalam mengerjakan soal pH campuran asam basa.

Sistem diskusi berlangsung selama 25 menit dan dilanjutkan dengan presentasi dan feed back untuk setiap pertemuan dengan hasil berikut.

Tabel 1: Perbandingan Rata-rata Nilai Tes Esai Berbasis HOTS selama Pembelajaran

No Pertemuan ke- E1 E2 1 1 58,33 58,33 2 2 83,33 94,5 3 3 69,5 86,17 4 4 58,33 66,67 5 5 86,17 86,17

Keterangan: E1 = Eksperimen 1; E2 = Eksperimen 2

Guru menilai siswa kelas eksperimen 1 melalui hasil kerja lima kelompok dalam pembelajaran STAD dan diperoleh rata-rata nilai tes esai berbasis HOTS adalah 71,13 yang tergolong baik, meskipun belum mampu memenuhi KKM (KKM =75). Rata-rata nilai presentasi adalah 64,32, mencirikan siswa yang kompeten dalam mengomunikasikan hasil. Sementara itu, model pembelajaran TAI di kelas eksperimen 2 menekankan bahwa keberhasilan individu ditentukan oleh kerja sama dan tanggung jawab dalam kelompok diskusi. Rata-rata nilai tes esai berbasis HOTS siswa adalah 78,37 yang tergolong baik dan mampu mencapai KKM. Rata-rata nilai 68,17 menunjukkan bahwa siswa kelas eksperimen 2 lebih kompeten daripada siswa kelas eksperimen 1.

Perkembangan keterampilan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen 1 dan 2 tercatat cukup baik selama proses pembelajaran larutan asam basa karena dikuatkan melalui diskusi, presentasi, dan feedback. Feed back dijadikan acuan

(12)

Johnsen Harta, Pengembangan Soal Esai Berbasis HOTS .... untuk mengembangkan keterampilan pemecahan

masalah dan memantau perkembangan selama proses pembelajaran kimia. (Osman & Kassim, 2015; Toledo & Dubas, 2016).

Mayoritas siswa di kedua kelas eksperimen menyadari pentingnya berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Butterworth & Thwaites (2013: 12) mengemukakan bahwa pemecahan masalah merupakan suatu aktivitas penggunaan logika, termasuk di dalamnya berpikir kritis yang digunakan untuk mengatasi berbagai kesulitan.

Data observasi menginformasikan bahwa rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran kimia mencapai 100% (sangat baik) dan hal ini terjadi di kedua kelas. Siswa di kedua kelas eksperimen cukup antusias dengan model pembelajaran STAD dan TAI yang diterapkan, walaupun masih ada sedikit siswa yang sulit beradaptasi dengan model student centered ini.

Level keterampilan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen 1 mengalami pergeseran yang tidak terlalu signifikan ke level baik (32,14% siswa), level cukup baik (25% siswa), dan mendominasi pada level kurang baik (42,86% siswa) saat posstest, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3. Hasil analisis butir soal menggunakan model Rasch menunjukkan nilai person reliability 0,76 yang berarti bahwa konsistensi jawaban siswa tergolong cukup baik dan item reliability 0,94 yang mengindikasikan kualitas butir soal sangat baik dalam menguji keterampilan pemecahan masalah siswa.

Gambar 3. Level Posttest Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa Kelas Eksperimen 1

Baik 32,14% Kurang Baik 42,86% Cukup Baik 25%

Pada butir soal nomor 1, hanya 39,28 % dari total siswa tergolong baik dan sangat baik dalam menjelaskan korelasi teori asam basa Bronsted-Lowry, teori asam basa Lewis, dan konsep pergeseran kesetimbangan. Sebanyak 16 siswa tercatat memiliki skor yang baik dan sangat baik dalam menjelaskan solusi butir soal nomor 2 mengenai prediksi pH limbah berdasarkan perubahan warna pada indikator

asam basa. Butir soal nomor 3 mampu dianalisis secara benar dan tepat oleh 3 siswa, 9 siswa sudah berusaha mengerjakan dengan baik, dan siswa lainnya masih belum tepat dalam menjelaskan. Pada butir soal nomor 4, alur pengerjaan siswa masih kurang sistematis dan kurang tepat. Hanya ada 7 siswa yang dinilai baik dalam menjelaskan hubungan pH dan pengenceran pada suatu asam lemah monoprotik. Kesalahan dalam melakukan perhitungan pH campuran asam kuat-basa kuat juga masih ditemukan di butir soal nomor 5. Mayoritas siswa masih kurang teliti dalam menganalisis rumus kimia, persamaan reaksi, dan alur berpikir. Siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan butir soal nomor 5.

Level keterampilan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen 2 mengalami pergeseran ke level sangat baik (20,69% siswa), level baik (31,03% siswa), mendominasi pada level cukup baik (34,48% siswa), dan posisi terendah di level kurang baik (13,8% siswa) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Level Posttest Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa Kelas Eksperimen 2

Sangat Baik 20,69% Kurang Baik13,8% Baik 31,03% Cukup Baik 34,48%

Analisis butir soal menggunakan model Rasch menunjukkan nilai person reliability 0,72 yang berarti konsistensi jawaban siswa tergolong cukup baik dan item reliability 0,92 yang mengindikasikan kualitas butir soal sangat baik.

Sebanyak 11 siswa berhasil menyelesaikan butir soal nomor 1 dengan sangat baik, hal ini dibuktikan dengan kemampuan dalam menganalisis teori asam basa, mensintesis persamaan reaksi setimbang, dan mengaitkan konsep teori asam basa Bronsted Lowry, Lewis, dan pergeseran kesetimbangan sudah terlihat jelas. Butir soal nomor 2 merupakan soal yang difavoritkan siswa di kelas ini, hanya 10 siswa yang masih kurang baik dalam menganalisis soal perkiraan pH limbah berdasarkan perubahan warna indikator asam basa. Sebanyak 20 siswa mampu menyelesaikan dengan baik pada butir soal nomor 3 mengenai hubungan warna larutan, pH, dan kekuatan asam. Hubungan pH dan pengenceran

(13)

Jurnal Penelitian. Volume 21, No. 1, Mei 2017 hlm. 62-69

asam lemah monoprotik pada butir soal nomor 4 hanya mampu dianalisis 6 siswa dengan sangat baik, masih ada siswa yang kurang teliti. Tak lebih dari 5 siswa yang mampu menganalisis secara baik pada butir soal nomor 5. Ketelitian dan pengetahuan awal seperti rumus kimia, tata nama dan persamaan reaksi menjadi perhatian dalam mengerjakan soal ini.

Rata-rata nilai tes esai berbasis HOTS kelas eksperimen 1 dan 2 saat pretest dan posttest disajikan dalam Tabel 2.

Tabel 2: Perbandingan Nilai Tes Esai Berbasis HOTS

Rata-rata Nilai E1 E2

Pretest 22,86 25,06 Posttest 47,86 61,15 Berdasarkan Tabel 2, hasil posttest esai berbasis HOTS di kelas eksperimen 1 menginformasikan bahwa terjadi peningkatan nilai tes siswa dari 22,86 ke 47,86, namun rata-rata nilai siswa belum mampu mencapai KKM yang ditetapkan. Kondisi yang sama juga terjadi pada kelas eksperimen 2 yang ternyata menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan rata-rata nilai tes siswa dari 25,06 ke 61,15, namun rata-rata nilai ini belum mampu mencapai nilai KKM yang ditetapkan. Selanjutnya, uji paired sample t-test untuk kedua kelas menginformasikan bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari (0,05), sehingga ada perbedaan antara pretest dan posttest. Soal esai berbasis HOTS efektif dalam menyelidiki perkembangan keterampilan pemecahan masalah siswa.

Hasil posttest esai berbasis HOTS siswa kedua kelas eksperimen memang belum maksimal sebab siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran student centered sehingga masih ditemukan siswa yang lemah dalam menganalisis soal esai berbasis HOTS. Carson (2007: 13) mengungkapkan bahwa siswa membutuhkan waktu yang lama dan pengetahuan dasar yang kuat untuk melatih keterampilan menyelesaikan masalah.

Rata-rata nilai keterampilan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen 1 dan 2 memang belum terlalu signifikan dalam peningkatannya dan masih lemah, namun soal esai tes berbasis HOTS dapat terus ditingkatkan dan dibiasakan untuk membangun keterampilan pemecahan masalah yang bermakna. Jonassen (2013) menambahkan bahwa keterampilan pemecahan masalah yang

bermakna harus melibatkan prinsip-prinsip pembelajaran yang meliputi proses menganalogi, melakukan pemodelan, melakukan penalaran, dan memberikan argumentasi.

Siswa kelas eksperimen 2 dengan model pembelajaran TAI memiliki rata-rata nilai tes yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata nilai siswa kelas eksperimen 1 dengan model pembelajaran STAD. Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh interaksi sosial siswa. Amalia dkk. (2014: 90-91) menambahkan bahwa model pembelajaran TAI menekankan agar siswa dapat saling bekerja sama yaitu siswa berkemampuan akademik tinggi membantu siswa berkemampuan akademik rendah guna menyelesaikan masalah. Kerja sama ini dapat membantu dalam meningkatkan nilai dalam kelompok.

Secara umum, siswa di kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 merespon baik semua instrumen penelitian melalui pengisian angket respon siswa dengan rata-rata skor berturut-turut 29,96 (nilai B) dan 32,14 (nilai B).

Produk final berupa soal esai berbasis HOTS dalam materi larutan asam basa dan instrumen pendukung lainnya diberikan kepada guru kimia di SMA Negeri 6 Yogyakarta dan dapat dikembangkan lebih lanjut.

4. PENUTUP

Instrumen tes berupa soal esai berbasis HOTS dalam pembelajaran larutan asam basa yang dikembangkan memiliki karakteristik valid yang dibuktikan dengan koefisien validitas yang sangat tinggi dari penilaian aspek materi, konstruksi, dan bahasa. Instrumen pendukung seperti lembar penilaian presentasi, lembar observasi pembelajaran, dan angket respon siswa telah memenuhi kriteria kualitas yang sangat baik dan baik. Selain itu, validitas empiris menggunakan analisis Rasch turut menunjukkan nilai reliabilitas yang sangat tinggi. Soal esai berbasis HOTS ini efektif dan praktis untuk menyelidiki keterampilan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran larutan asam basa.

Instrumen dapat dikembangkan lebih lanjut untuk materi kimia lainnya dan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian dan pembelajaran guna menghasilkan siswa yang unggul dan kompetitif.

(14)

Johnsen Harta, Pengembangan Soal Esai Berbasis HOTS .... DAFTAR PUSTAKA

Aiken, L. 1985. “Thr ee Coeficients for Analyzing the Reliability and Validity Ratings”. Educational and Psychologycal Measurement. 45, pp. 131-142.

Amalia, R., S. Saputro, & Ashadi. 2014. “Pengaruh Model Pembelajaran TAI dan STAD terhadap Prestasi Siswa dengan Memperhatikan Kemampuan Awal dan Kemampuan Matematika”. Jurnal Inkuiri. Vol. 3, (2), hlm. 86-96.

Anderson, L.W. & R.K. David. 2000. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Allyn & Bacon. Butterworth, J. & Thwaites, G. 2013. Thinking

Skills: Critical Thinking and Problem Solving, 2nd ed. UK: Cambrige University Press.

Carson, J. 2007. “A Problem with Problem Solving: Teaching Thinking without Teaching Knowledge”. The Mathematics Educator, Vol. 17, (2), pp. 7-14.

Chamizo, J.A. 2013. “A New Deûnition of Models and Modeling in Chemistry’s Teaching”. Sci. Educ., 22, 1613–1632.

Clough, M.P. 2008. “We All Teach The Nature of Science–Whether Accurately or Not”. Iowa Sci. Teachers J., 35 (2), 2–3.

Creswell, J. 2014. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches, 4th edition. California: SAGE

Publications, Inc.

Estrella, S., R. Olfos, & A. Lorca. 2015. “Pedagogical Content Knowledge of Statistics among Primar y School Teachers”. Educ. Pesqui.,Sao Paulo, 41 (2), 477-492.

Jonassen, D. H. 2013. First Principles of Learning. In J. M. Spector, B. Lockee, S. Smaldino, & M. Herring, M. (Eds.). Learning, problem solving, and Mindtools: Essays in honor of David H. Jonassen. New York, NY: Routledge.

Mardapi, D. 2012. Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Osman, N., & H. Kassim. 2015. “Exploring Strategic Thinking Skills in Process Oriented Task in ESL Classroom”. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 171, 937-944.doi:http://dx.doi.org/ 10.1016/j.sbspro.2015.01.212

Retnawati, H. 2014. Membuktikan Validitas Instrumen dalam Pengukuran. Diakses dari http://evaluation-edu.com/wp-content/ u p l o a d s / 2 0 1 4 / 1 0 / 2 Va l i d i t a s h e r i -Retnawati-uny.pdf, tanggal 12 Agustus 2015.

Sumintono, B., & W. Widhiarso. 2015. Aplikasi Pemodelan Rasch pada Assessment Pendidikan. Cimahi: Trim Komunikata. Talanquer, V. 2013. “School Chemistry: The Need

for Transgression”. Sci. Educ., 22, pp. 1757–1773.

Thiagarajan, S., D. Semmel, & Semmel, M. 1974. Instructional Developmen for Training Teachers of Exceptional Children. Minneapolis, Minnesota: Leadership Training Institute/Special Education, University of Minnesota.

(15)

BIOGRAFI PENULIS

Hg. Suseno TW, menyelesaikan Program Ilmu

Ekonomi di IKIP Sanata Dharma Yogyakarta dan Program S2 di Pasca Sarjana IESP UGM Yogyakarta (1992).

A. Triwanggono, menyelesaikan Program Ilmu

Ekonomi di IKIP Sanata Dharma dan Program Manajemen di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Puspita Ratna Susilawati, menyelesaikan Program

S1 Biologi di Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (2010) dan Program S2 Biologi di Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (2013).

Cyrenia Novella Krisnamurti, menyelesaikan

Program S1 Matematika di Fakultas MIPA, Depatemen Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2002) dan Program S2 Matematika di Fakultas MIPA, Departemen Matematika Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (2014) dengan bidang minat Aljabar.

Hirmawan Wijanarka, menyelesaikan Program S1

Sastra Inggris di Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (1989) dan Program S2 Pengkajian Amerika di Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (2002) dengan bidang minat Sastra Amerika.

Ignatia Esti Sumarah, menyelesaikan Program S1

Filsafat dan Kateketik di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (1990) dan Program S2 Fakultas Teologi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (1997).

Christiyanti Aprinastuti, menyelesaikan Program

S1 Sains Jurusan Matematika di Universitas Negeri Semarang (2009) dan Program S2 Magister Pendidikan Jurusan Pendidikan Matematika di Universitas Sebelas Maret Surakarta (2012).

Brigitta Erlita Tri Anggadewi, menyelesaikan

Program S1 Psikologi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2007) dan Program S2 Magister Psikologi di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang (2010).

Eduardus Sepr yanto Nadur, menyelesaikan

Program S1 Filsafat di SekolahTinggi Filsafat Teologi ‘Fajar Timur’ Jayapura-Papua (2014) dengan bidang minat filsafat sosial dan Program S2 Manajemen di Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma (2017) dengan bidang minat manajemen kependidikan.

Johnsen Har ta, menyelesaikan Program S1

Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Jambi (2012) dan Program S2 Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (2016).

Natalia Diyah Hapsari, menyelesaikan Program S1

Pendidikan Kimia di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret Surakarta (2012) dan Program S2 Pendidikan Sains dengan konsentrasi Kimia di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta (2015).

Paulus Wahana, menyelesaikan Program Sarjana

Muda Filsafat-Teologi dari FKSS di IKIP Sanata Dharma Yogyakarta (1978), Program Sarjana Muda dari Fakultas Filsafat di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, S1 Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (1982), dan Program Magister Humaniora Bidang Ilmu Filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta (1999).

Elisabeth Desiana Mayasari, menyelesaikan

Program S1 Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2009) dan Program S2 Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (2012).

(16)

Jurnal Penelitian. Volume 19, No. 2, Mei 2016

Antonius Hendro Noviyanto, menyelesaikan

Program D3 Mekatronika Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2008), Program S1 Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2010), dan Program S2 Teknik Bimedika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika – Institut Teknologi Bandung (2014).

Ima Kristina Yulita, menyelesaikan Program S1

Manajemen di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2007) dan S2 Manajemen di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (2010)

(17)

KETENTUAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL PENELITIAN Ketentuan Umum

1. Artikel merupakan karya asli dari hasil penelitian dan belum pernah dipulikasikan di media lain. 2. Isi artikel sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

3. Artikel menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.

4. Panjang artikel 15-20 halaman (tidak termasuk Daftar Pustaka) dengan spasi ganda, ukuran kertas A4. 5. Artikel dikirim dalam bentuk print out dan softcopy/file (jenis dokumen .rtf – Rich Texs Format) dengan

menggunakan CD atau dikirim melalui email lemlit@usd.ac.id

6. Penulis wajib mengirimkan biodata yang meliputi riwayat pendidikan dengan contoh sbb:

Antonius Gilang Fajar, menyelesaikan Program S1 Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sanata Dharma (1999-2002) dan Program S2 Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (2009-2011). Saat ini sedang studi lanjut S3 pada Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

7. Penulis wajib menyertakan status pekerjaan dan alamat korespondensi seperti contoh berikut:

Dosen Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma. Alamat korespondensi: Kampus I Mrican, Jl. Affandi, Yogyakarta. Email: gilang_fajar@yahoo.com dan albertusyuniarto@yahoo.com Format Artikel

1. Judul, maksimal 12 kata dalam bahasa Indonesia atau 10 kata dalam bahasa Inggris,

2. Nama penulis tanpa gelar diikuti dengan identitas penulis meliputi institusi, alamat korespondensi, dan alamat email, dengan contoh sbb:

Antonius Gilang Fajar, Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP, Universitas Sanata Dharma. Alamat korespondensi: Kampus I Mrican, Jl. Affandi, Yogyakarta. Email: gilang_fajar@yahoo.com

3. Abstrak sekitar 150-200 kata dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Abstrak berisi seputar permasalahan, metode, temuan-temuan penting, dan kontribusi karangan,

4. Kata kunci terdiri 3-5 kata, yang menggambarkan daerah pemasalahan yang diteliti atau istilah-istilah yang merupakan dasar gagasan dalam artikel,

5. Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, dan tujuan penulisan,

6. Metode penelitian,

7. Pembahasan yang dapat terdiri dari beberapa bab,

8. Penutup,

9. Daftar Pustaka, memuat referensi yang diurutkan secara alfabetis. Nama belakang penulis ditulis terlebih dahulu diikuti nama depan.

Ketentuan Khusus

1. Tabel dilengkapi dengan judul tabel di bagian atas tabel tersebut. Gambar/Bagan dilengkapi dengan judul gambar/bagan di bagian bawah gambar/bagan tersebut.

2. Catatan referensi dituliskan di dalam teks sebagai body-notes, ditulis dengan empat kemungkinan: (1) nama, tahun, dan halaman semuanya di dalam kurung, (2) hanya tahun dan halamannya di dalam kurung, (3) nama di luar kurung, dan tahun di dalam kurung, (4) nama dan tahun di dalam kurung. Referensi yang berupa kutipan langsung atau ringkasannya dituliskan halamannya. Contoh catatan referensi: (Mantra, 2007: 51) , Mantra (2007: 51), Mantra (2007), (Mantra, 2007)

3. Catatan yang berupa tambahan informasi diberi nomor urut Latin, ditulis sebagai catatan kaki.

4. Ketentuan penulisan Daftar Pustaka:

a. Dari sumber buku: nama penulis, tahun terbit, judul (dicetak miring), edisi (jika ada), nama kota dan penerbit. Contoh:

Blocher, Richard.2004. Dasar Elektronika. Yogyakarta: Andi Offset.

b. Dari sumber jurnal: nama penulis, tahun terbit, judul artikel (dalam dua tanda kutip), nama jurnal (dicetak miring), volume, nomor, halaman.

c. Dari sumber selain buku dan jurnal: nama penulis, tahun terbit, judul, jenis sumber, nama kota dan penerbit. d. Dari sumber internet: nama penulis, tahun diunggah, judul artikel (dalam dua tanda kutip), nama buku/

ebook/jurnal (jika ada), alamat akses homepage, tanggal akses. Contoh:

Svensson, Jakob. 2000. “When is External Aid Policy Credible? Aid Dependence and Conditionality”. Journal of Development Economics. Vol 61. No. 2. Diakses dari: www.jstor.org, tanggal 4 Juni 2010.

(18)

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sanata Dharma

Gambar

Gambar 1 menunjukkan bahwa keterampilan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen 1 saat pretest mendominasi di posisi 89,3% pada level kurang baik dan 10,7% pada level cukup baik
Gambar 2. Level Pretest Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa Kelas Eksperimen 2
Gambar 3. Level  Posttest Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa Kelas Eksperimen 1
Tabel 2: Perbandingan Nilai Tes Esai Berbasis HOTS

Referensi

Dokumen terkait

Aktiviti utama UPM ialah untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam usaha melahirkan siswazah yang berkualiti dan berdaya saing serta memberi penumpuan kepada aktiviti penyelidikan

Penelitian ini menemukan bahwa manfaat dan kemudahan penggunaan berdampak terhadap sikap mahasiswa dan niat dalam menggunakan media pembelajaran berbasis internet,

Simulasi pencarian sub-rute Bunkering dilakukan melakukan shifting untuk semua pelabuhan di rute sebuah kapal, kemudian dicari pelabuhan yang paling banyak

Berdasarkan hasil uji koefisien korelasi Tabel 4.9 antara jumlah spesies pohon dengan Fosfor yang memiliki nilai paling tinggi adalah spesies Swietenia macrophylla dengan nilai

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan pada ekspresi P53 berdasarkan stadium pterigium meskipun ada kecenderungan ekspresi P53 semakin

Endah Wahyuningsih, “Efektivitas Penerapan Sanksi Denda E-Tilang Bagi Pelanggar Lalu Lintas Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan

Terhadap operator bus non eksisting yang masa berlaku Perjanjian Kerja Sarna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal12 telah berakhir, dapat diberikan kesempatan untuk

Integrasi CPM dan LOB merupakan metode dengan menggabungkan keunggulan dua metode tersebut dengan penekanan pada alokasi dan perataan tenaga kerja serta pemanfaatan waktu