• Tidak ada hasil yang ditemukan

jurnal simulasi komputer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "jurnal simulasi komputer"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

BAB 1

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1.

1.1. Latar Belakang Masalah

Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari akan selalu dijumpai suatu kegiatan dimana Dalam kehidupan sehari-hari akan selalu dijumpai suatu kegiatan dimana orang-orang ataupun barang-barang memerlukan sebuah pelayanan, namun orang-orang ataupun barang-barang memerlukan sebuah pelayanan, namun sering kita jumpai untuk mendapatkan pelayanan kita harus menunggu dalam sering kita jumpai untuk mendapatkan pelayanan kita harus menunggu dalam sebuah antrian. Kegiatan antrian ini tak bisa

sebuah antrian. Kegiatan antrian ini tak bisa kita lepaskan dari sebuah sistemkita lepaskan dari sebuah sistem  pelayanan yang merupakan suatu kesatuan dari sebuah

 pelayanan yang merupakan suatu kesatuan dari sebuah sistem pelayanan.sistem pelayanan. Penyebab dari antrian ini bisa diakibatkan oleh waktu pelayanan yang Penyebab dari antrian ini bisa diakibatkan oleh waktu pelayanan yang lama ataupun ketidakseimbangan antara kedatangan pelanggan dengan lama ataupun ketidakseimbangan antara kedatangan pelanggan dengan  jumlah

 jumlah pelayan pelayan yang meyang melayani. layani. Umumnya sUmumnya semua emua orang orang pernah pernah mengalamimengalami antrian, dengan kata lain bahwa mengantri merupakan bagian dari kehiduan antrian, dengan kata lain bahwa mengantri merupakan bagian dari kehiduan sehari-hari. Sebagai contoh, sering kita lihat pada pelayanan

sehari-hari. Sebagai contoh, sering kita lihat pada pelayanan public public banyak banyak terjadi antrian seperti pelayanan pembuatan KTP, pembayaran pajak, terjadi antrian seperti pelayanan pembuatan KTP, pembayaran pajak,  pelayanan

 pelayanan kesehatan kesehatan dan dan yang yang lainnya. lainnya. Peristiwa Peristiwa antrian antrian ini ini dapatdapat mengakibatkan kerugian dalam hal waktu yang terbuang karena terlalu lama mengakibatkan kerugian dalam hal waktu yang terbuang karena terlalu lama dalam antrian

dalam antrian

Dalam berbagai pelayanan yang ditemui, Pusat Kesehatan Masyarakat Dalam berbagai pelayanan yang ditemui, Pusat Kesehatan Masyarakat merupakan pelayanan yang sangat dibutuhkan oleh orang-orang yang mana merupakan pelayanan yang sangat dibutuhkan oleh orang-orang yang mana fungsinya berhubungan dengan nyawa orang. Menurut Peraturan Menteri fungsinya berhubungan dengan nyawa orang. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat pada Bab 1 Pasal 2 menjelaskan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat pada Bab 1 Pasal 2 menjelaskan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas  pelayanan

 pelayanan kesehatan kesehatan yang yang menyelenggarakan menyelenggarakan upaya upaya kesehatan kesehatan masyarakatmasyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya

mengutamakan upaya  promotive promotive  dan preventif, untuk mencapai derajat  dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Dari kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Dari Peraturan Menteri Kesehatan diatas bisa kita

Peraturan Menteri Kesehatan diatas bisa kita ambil sebuah kesimpulan bahwaambil sebuah kesimpulan bahwa  puskesmas

 puskesmas adalah adalah pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan tingkat tingkat pertama pertama yang dapat yang dapat diaksesdiakses oleh semua masyarakat

(2)

Pada kenyataannya fenomena antrian di puskesmas selalu terjadi dan Pada kenyataannya fenomena antrian di puskesmas selalu terjadi dan ini sudah menjadi bagian dari pelayanan pada unit puskesmas. Salah satunya ini sudah menjadi bagian dari pelayanan pada unit puskesmas. Salah satunya di Puskesmas Ciumbuleuit yang letaknya berada di jalan Bukit Resik No.1 di Puskesmas Ciumbuleuit yang letaknya berada di jalan Bukit Resik No.1 Kelurahan Hegarmanah Kecamatan Cidadap Kota Bandung. Mengingat Kelurahan Hegarmanah Kecamatan Cidadap Kota Bandung. Mengingat sangat pentingnya pelayanan puskesmas bagi masyarakat maka perlu adanya sangat pentingnya pelayanan puskesmas bagi masyarakat maka perlu adanya  perbaikan sistem pelayanan agar pelayanan menjadi

 perbaikan sistem pelayanan agar pelayanan menjadi lebih efektif dan efisien.lebih efektif dan efisien. Berdasarkan latar belakang di atas maka praktikan memilih studi kasus Berdasarkan latar belakang di atas maka praktikan memilih studi kasus Pelayanan Kesehatan pada unit Puskesmas Ciumbuleuit.

Pelayanan Kesehatan pada unit Puskesmas Ciumbuleuit.

Untuk mencari solusi dari permasalahan antrian yang terdapat di Untuk mencari solusi dari permasalahan antrian yang terdapat di Puskesmas ciumbuleuit maka diperlukan suatu pemodelan dari sistem yang Puskesmas ciumbuleuit maka diperlukan suatu pemodelan dari sistem yang sebenarnya terjadi di Puskesmas Ciumbuleuit. Untuk membuat pemodelan sebenarnya terjadi di Puskesmas Ciumbuleuit. Untuk membuat pemodelan tersebut maka digunakan

tersebut maka digunakansoftwaresoftware simulasi simulasi ARENA.  ARENA. Software Software ARENAARENA sendiri sendiri  berguna untuk

 berguna untuk membuat pemodelan membuat pemodelan dari suatu dari suatu sistem sistem nyata yang nyata yang mana darimana dari  pemodelan

 pemodelan tersebut tersebut dapat dapat kita kita analisis analisis kekurangan kekurangan dari dari sebuah sebuah sistem sistem dandan dapat kita kembangkan untuk kepentingan perbaikan sistem yang lebih baik. dapat kita kembangkan untuk kepentingan perbaikan sistem yang lebih baik.

1.2.

1.2. Identifikasi Masalah

Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar belakakang dan permasalahan yang ada diatas, Berdasarkan Latar belakakang dan permasalahan yang ada diatas, didapatkan rumusan permasalahan yang pada sistem pelayanan Puskesmas didapatkan rumusan permasalahan yang pada sistem pelayanan Puskesmas Ciumbuleuit, yaitu :

Ciumbuleuit, yaitu : 1.

1. Bagaimana sistem pelayanan yang ada di Puskesmas Ciumbuleuit ?Bagaimana sistem pelayanan yang ada di Puskesmas Ciumbuleuit ? 2.

2. Bagaimana model simulasi pelayanan yang ada di PuskesmasBagaimana model simulasi pelayanan yang ada di Puskesmas Ciumuleuit dalam

Ciumuleuit dalam software ARENA ?software ARENA ?

1.3.

1.3. Tujuan Pemecahan Masalah

Tujuan Pemecahan Masalah

Adapun tujuan pemecahan masalah diatas, yaitu : Adapun tujuan pemecahan masalah diatas, yaitu :

1.

1. Mengetahui sistem pelayanan yang ada di Puskesmas CiumbuleuitMengetahui sistem pelayanan yang ada di Puskesmas Ciumbuleuit 2.

2. Mengetahui model simulasi pelayanan yang ada di PuskesmasMengetahui model simulasi pelayanan yang ada di Puskesmas Ciumuleuit dalam

(3)

Muhammad Rifqi M. (16.10055) I-3

Praktikum Simulasi Komputer

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan

1.4. Asumsi dan Pembatasan Masalah

Adapun Asumsi yang ada dalam studi kasus Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Ciumbuleuit, yaitu :

1. Diasumsikan semua pelanggan menggunakan layanan umum non BPJS

2. Data yang digunakan merupakan data yang diperoleh dari hasil survey langsung ke Puskesmas Ciumbuleuit.

Dalam penulisan Laporan ini penulis membatasi permasalahan yang ada, antara lain :

1. Penelitian dilakukan di Puskesmas Ciumbuleuit yang beralamat di  jalan Bukit Resik No.1 Kelurahan Hegarmanah Kecamatan Cidadap

Kota Bandung

2. Proses pelayanan yang diteliti meliputi pendaftaran, pengecekan awal (cek tensi darah, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi  badan), pemeriksaan dokter dan pengambilan obat

1.5. Sistematika Penulisan

Adapaun sistematika penulisan yang digunakan berdasarkan ketentuan  penulisan yang telah ditetapkan dalam sistematika penulisan laporan akhir  praktikum Simulasi Komputer adalah sebagai berikut ;

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab 1 pendahuluan berisikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, tujuan pemecahan masalah, asumsi dan Batasan masalah serta sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab landasan teori ini akan membahas mengenai landasan teori yang digunakan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat.

(4)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sedangkan pada bab metodologi penelitian ini yaitu terdapat bagaimana cara menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada permasalah yang ada.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN

Bab ini menjelaskan tentang data apa s aja yang akan diproses dan bagaimana hasil yang akan dihasilkan oleh sebuah proses sebelumnya.

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini yaitu menjelaskan tentang hasil dari semua proses yang sudah dilakukan oleh proses sebelumnya sehingga terdapat sebuah hasil yang akan  bisa untuk menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada studi kasus

tersebut.

BAB VI PENUTUP

Bab penutup yaitu bab yang menyimpulkan dari semua data yang telah diproses sebelumnya beserta kesimpulan yang telah diperoleh dari semua  proses yang telah dilakukan sebelumnya sehingga permasalahan yang

(5)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Definisi Sistem

Sistem didefinisikan olehSchmidt  danTaylor  (1970) sebagai suatu kumpulan dari entitan seperti manusia atau mesin yang berinteraksi Bersama mencapai tujuan (Law. A , 2000). Sebuah sistem diperngaruhi oleh perubahan yang terjadi di luar sistem. Perubahan-perubahan tersebut terjadi di luar sistem. Penentuan sistem dan lingkungannya ditentukan oleh tujuan studi yang dilakukan. Karena itu, kumpulan entitas yang memnyusun sebuah sistem bagi sebuah studi, mungkin saja merupakan sebuah bagian dari sistem tersebut atau yang lain (Law. A M, 2000).

2.2. Elemen Sistem

Elemen-elemen mendefinisikan siapa, apa, dimana, kapan dan bagaimana suatu entitas mengalami pemrosesan (Harrel, 2004:25). Menurut C Harrel (2004) elemen sistem terdiri dari entitas, aktivitas, resource, dan kontrol.

Entitas sendiri merupakan ssesuatu yang berwujud baik itu orang ataupun  barang yang infomasinya akan direkam. Dalam perngembangan sistem entitas

digunakan sebagai model dari penggambaraan suatu objek yang nyata yang dapat melaksanakan suatu kegiatan dan dapat berupa subyek hokum tersendiri. Dalam modul praktikum simulasi Universitas Brawijaya dijelaskan bahwa entitas dapat dibedakan berdasarkan karakteristik yang dimiliki entitas dibagi dalam 3 tipe, yakni:

a.  Human or animate (pelanggan, pasien)  b.  Inanimate (dokumen)

c.  Intangible (panggilan telepon,e-mail).

C Harrel (2004) mendefinisikan bahwa kegiatan adalah tugas yang dilakukan dalam sistem yang baik secara langsung atau secara tidak langsung terlhat dalam  pengolahan entitas. Dalam modul praktikum simulasi Universitas Brawijaya dijelaskan bahwa akivitas adalah kegiatan yang dilakukan dalam sistem yang dapat mempengaruhi sistem secara langsung maupun tidak langsung dalam pemrosesan entitas. Aktivitas dapat dikelompokkan sebagai berikut :

(6)

a.  Entity processing(check-in, inspeksi)

 b.  Entity and resource movement (perpindahan forklift )

c.  Resource adjustments, maintenance, and repairs  (pengaturan dan oerbaikan mesin).

Menurut C Harrel (2004) resource atau sumber daya diartikan sebagai cara dimana kegiatan yang dilakukan. Dan dalam modul praktikum simulasi Universitas Brawijaya dijelaskan bahwa resource  adalah bagian dari elemen sistem yang melakukan aktivitas. Resource dikategorikan sebagai berikut :

a.  Human or animate(dokter) b.  Inanimate (peralatan)

c.  Intangible (informasi)

2.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Cristoper (2004) dalam modul praktikum simulasi Universitas Brawijaya sistem dapat diklasifikasikan berdasarkan dua hal sebagai berikut :

1. Tipe Entitas

a.  Discrete Event System

Suatu event teerjadi di suatu waktu tertentu dan antar kejadian dalam sistem tidak terpengaruh oleh jumlah entitas yang masuk. Dalam discrete event system, waktu kedatangan, waktu mulai proses dan waktu proses berakhir akan didefinisikan dalam waktu diskret.

 b. Continuous Event Systen

Status dari suatu komponen dalam sistem akan berubah secara kontinyu seiring perubahan waktu yang terjadi. Sistem ini biasanya merupakan sistem yang memproses fluid   atau fluid-lke-substance. Tipe material yang diproses akan diukur dalam satuan berat atau volume.

c. Combined Event Models

Mmodel ini terdiri dari dua komponen, yakni kompnen diskret dan kontinyu. Entitas yang berada dalam model dapat dihitung maupun diukur.

(7)

Muhammad Rifqi M. (16.10055) II-3

Praktikum Simulasi Komputer

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan 2. Kondisi Entitas Ketika Sistem Berakhir

a. Terminating

Sistem yang tidak memperbolehkan entitas untuk tetap berada dalam sistem ketika sistem berakhir.

 b.  Non-Terminating

Sistem tidak pernah berhenti, sehingga entitas akan selalu berada dalam sistem

2.4. Definisi Model

Menurut Harrel (2004;144) yang dikutip dalam modul praktikum simulasi Universitas Brawijaya mengartikan model merupakan representasi dari suatu sistem nyatta, dimana dalam melakukan pemodelan dibuuhkan pengetahuan mengenai sistem yang akan dimodelkan, serta kemampuan pemodel dalam mengoperasikan software yang digunakan.

2.4.1.

Tujuan Pemodelan

Tujuan dari pemodelan yaitu untuk memahami tingkah laku sistem atau mengevaluasi berbagai strategi untuk mengoprasikan sistem. Sela in itu tujuan dari Pemodelan dan Simulasi yaitu agar dapat mempelajari suatu sistem dengan memanfaatkan komputer untuk meniru perilaku sistem tersebut (Sumber Artikel: Dasar-dasar Pemodelan dan Simulasi, http://blog-arul.blogspot.co.id/2012/04/dasar-dasar-pemodelan-dansimulasi.html)

2.4.2.

Klasifikasi Model

Beikur ini adalah klasifikasi model menurut Pegden, Shannon dan Sadowski (1995), Harrel, Gosh dan Bowdden (2004) :

1. Berdasarkan Struktur

a. Model Ikonis, yaitu model simulasi yag terlihat menyerupai sistem nyata dan sering disebut sebagai simulator. Model ikonis sering digunakan untuk tujuan pelatihan

 b. Model simbolik, yaitu model simulasi yang mengkaji simulasi dalam bentuk matematis maupun menggunakan symbol.

(8)

2. Berdasarkan fungsi

a. Model deskriptif, yaitu model yang memberikan gambaran dari sistem nyata.

 b. Model prediktif, yaitu model yang digunakan untuk meramalkan hasil dari kondisi yang ada.

c. Model normative, yaitu model yang memberikan jwaban terbaik dari alternative yang ada.

3. Berdasarkan Acuan Waktu

a. Model statis, yaitu model yang tidak memperhitungkan  perubahan-perubahan karena pengaruh waktu. Model statis

terkadang disebut sebagai Monte Carlo Simluation.

 b. Model dinamis, yaitu model yang memperhitungkan factor waktu dalam menggambarkan suatu sistem nyata.

4. Berdasarkan Tingkat Ketidakpastian

a. Model stokastik atau probabilistik, yaitu model yang menghasilkanoutput  bersifat acak. Dalam menjalankan model stokastik, diperelukan beberapa replikasi untuk mendapatkan estimasi performasi yang akurat.

 b. Model deterministic, yaitu model yang selalu menghasilkan keluaran yang selalu sama setiap kasli model dijalankan. 5. Model tak pasti, yaitu model yang dikembangkan untuk kondisi

ketidakpastian mutlak. Berdasarkan Derajat Kuantifikasi

a. Model Kualitatif, yaitu model yang menggambarkan suatu mutu pada suatu realita

 b. Model Kuantitatif, yaitu model yang variabelnya dapat dikuantifikasikan

6. Berdasarkan Derajat Generalisasi

a. Model umum secara umum dapat diterapkan pada berbagai  bidang fungsional

(9)

Muhammad Rifqi M. (16.10055) II-5

Praktikum Simulasi Komputer

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan 7. Berdasarkan Acuan Dimensi

a. Model Dua Dimensi, yaitu model yang terdiri dari dua faktor  penentu

 b. Model Multi Dimensi, yaitu model yang terditi dari banyak faktor penentu

8. Berdasarkan Acuan Lingkungan

Berdasarkan acuan lingkungan, model dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

a. Model Loop Terbuka, yaitu model yang memiliki interaksi dengan lingkungannya

 b. Model Loop Tertutup, yaitu model yang tidak memiliki interaksi dengan lingkungannya.

2.5. Teori ntrian

Menurut Christoper (2000), teori antrian merupakan studi matematika dari antrian atau kejadian garis tunggu (waiting lines), yaitu suatu garis tunggu dari  pelanggan yang memerlukan layanan dari sistem yang ada. Komponen dasar antrian

adalah:

1. Kedatangan 2. Pelayanan

3. Komponen Antrian

2.5.1. Prioritas Pelayanan Antrian

Menurut Christoper (2004) ada 4 bentuk prioritas pelayanan antrian yang dapat digunakan, yaitu :

1. First Come First Served (FCFS) atau First In First Out  (FIFO) Entitas yang pertama kali berada dalam antrian akan dilayani terlebih dahulu sebelum entitas yang lain datang

2.  Last Come First Served  (LCFS) atau Last in First Out (LIFO) Entitas yang terakhir kali mendatangi antrian akan menjadi entitas yang pertama kali dilayani oleh server.

(10)

Entitas yang membutuhkan pelayanan lebih cepat akan mendapatkan pelayanan lebih dahulu.

4.  Longest Processing Time (LPT)

Entitas yang memiliki kebutuhan pelayanan yang lebih rumit akan dilayani terlebih dahulu.

5.  Lowest Value First(LVF)

Sering digunakan untuk memodelkan penumpang di sistem transportasi, dimana pelanggan akan dikategorikan dalam kelas  pertama, kelas kedua dan kelas ketiga. Pelanggan yang berada di kelas kedua akan mendapat pelayanan ketika sudah tidak ada antrian pelanggan kelas pertama.

6.  Highest Value First  (HVF)

Dalam situasi ini, sistem pelayanan akan memprioritaskan  pelanggan yang telah melakukan lebih banyak transaksi di waktu

sebelumnya.

2.6. Definisi simulasi

Menurut Schriber (1987), simulasi adalah proses memodelkan proses atau sistem dengan menggunakan computer dengan tujuan untuk mengetahui respon dari tingkah laku suatu model yang didasari oleh sistem nyata pada waktu tertentu. Sedangkan menurut Harrel (2000;5), simulasi merupakan tiruan dari sistem dinamis dengan menggunakan computer untuk mengevaluasi dan memperbaiki performasi sistem

2.6.1. Kekurangan dan Kelebihan Pemodelan Simulasi

Menurut Law. A. M (2000) kelebihan utama dari metode simulasi adalah sebagai bereikut :

1. Model yang telah dibangun dapat digunakan berulang-ulang untuk menganalisis model atau kebijakan yang baru

2. Kebanyakan sistem yang nyata yang kompleks dengan elemen-elemen stokastik yang ada tidak dapat dijelaskan dengan model

(11)

Muhammad Rifqi M. (16.10055) II-7

Praktikum Simulasi Komputer

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan matematik yang dapat dievaluasi secara analitis sehingga simulasi seringkali merupakan satu-satunya cara pemecahan yang mungkin 3. Simulasi memungkinkan seseorang untuk mengestimasi  performansi dari sistem yang ditinjau dalam kondisi yang

diinginkan

4. Alternatif-alternatif dari rancangan sistem dapat dibandingkan dengan simulasi untuk melihat mana yang terbaik menurut  persyaratan yang diinginkan

5. Dalam simulasi kita dapat menjaga kondisi penelitian dengan lebih baik dibandingkan bila dilakukan pada sistemnya langsung 6. Simulasi memungkinkan kita untuk melakukan studi terhadap

sebuah sistem dengan jangka waktu yang lama dalam waktu yang singkat

Adapun kekurangan dari metode simulasi adalah sebagai berikut : 1. Setiap kali kita menjalankan model simulasi stokastik akan

menghasilkan estimasi dari karakteristik model sesungguhnya untuk satu set input parameter tertentu sehingga model tersebut harus dijalankan beberapa kali untuk setiap set input parameter 2. Model simulasi seringkali mahal dan membutuhkan waktu yang

lama untuk dibuat

2.6.2.

Software

Simulasi

Dalam modul praktikum simulasi Univrsitas Brawijaya dijelaskan dalam pemodelan simulasi dikenal dua software yang paling umum digunakan, yaitu :

1. Programming Language

Programming Language  adalah suatu Bahasa ataupun tata cara yang dapat digunakan oleh manusia ( programmer ) untuk  berkomunikasi secara langsung dengan computer. Secara umum  programming language  dibagi menjadi dua, yaitu: High Level  Language dan  Low Level Language. High level language lebih

(12)

mudah dipelajari karena semua kalimat, kata ataupun aturan yang ada di dalam high level language juga merupakan kaliamt, kata ataupun aturan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Simulation Application

Simulation Application  adalah suatu program (software) yang  berfungsi untuk menirukan/memodelkan suatu perilaku sistem nyata sehingga hasilnya dapat dianalisis dan dipelajari. Secara umum simulation application dibagi menjadi dua, yaitu: General Purposes Application yang dapat digunakan secara umum untuk  berbagai macam tugas/tujuan dan Special Purposes Application

yang memiliki tugas/tujuan yang spesifik dan lebih lengkap

2.7.

 Activity Cycle Diagram

Dalam modul praktikum simulasi Universitas Brawijaya dijelaskan bahwa  Activity cycle diagram  (ACD) adalah Bahasa grafik atau gambaran yang momdelkan sistem dengan menunjukkan hubungan interaksi antar elemen dengan  perubahan secara diskrit terhadapt waktu. Entitas di ACD terebagi menjadi dua,

yaitu permanen dan sementara. Sedangkan aktivitas pada ACD ada dua, yaitu pasif dan aktif. Dalam ACD digunakan simbol-simbol sebagai berikut :

Tabel 2.1 Simbol Dalam Activity Cycle Diagram

Sumber : Modul Praktikum Simulasi Universitas Brawijaya 2013-2014

Keterangan Simbol

1. Segilima ke kanan

Merepresentasikan menciptakan (create) atau membangkitkan (generate) entitas.

2. Segilima ke kiri

Merepresentasikan membuang (dispose) atau memberhentikan (terminate) entitas

3. Lingkaran ( passive state)

Merepresentasikan aktivitas pasif Pas

sive Generate

(13)

Muhammad Rifqi M. (16.10055) II-9

Praktikum Simulasi Komputer

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan 4. Segi empat (active state)

Merepresentasikan aktivitas aktif 5. Panah (connect )

Segi empat (active state)

Merepresentasikan aktivitas aktif status/aktivitas  pendahulu berubah/berlanjut menjadi

status/aktivitas berikutnya 6. Belah ketupat (alterenate)

Merepresentasikan kondisi (condition) pilihan dua alternatif kemungkinan yang perlu diputuskan (decide)

7. Trapezium kanan (assembly/batch)

Merepresentasikan aktivitas aktif yang melibatkan dua entitas (atau lebih) dan bertransformasi menjadi satu entitas (lain)

8. Trapezium kirri (disperse/separate)

Merepresentasikan aktivitas aktif yang mentransformasikan satu entitas menjadi dua entitas (atau lebih)

Active

Alternate

Batch

(14)

2.8. Definisi Arena

Simulation Software

Arena adalah sebuah program penyusun model dan juga merupakan simulator. Arena merupakan kombinasi antara kemudahan pemakaian yang dimiliki high level program dan fleksibilitas/kelenturan yang menjadi ciri general purpose simulation language (Kelton, 2003:12).

2.8.1.

 Interface Software

Simulasi Arena

Berikit ini merupakan tampilan awal Arena saat dibuka.

Gambar 2.1. Lingkungan Pemodelan Arena

Sumber : Materi Kuliah Simulasi Koputer, IR. Bram Andriyanto, MT.

Berikut ini adalah penjelasan mengenaitoolbar  yang ada dalam arena: 1. Tittle Bar  menunjukkan nama dari model yang dibuat.

2.  Menu Bar  yang terdiri dari menu yang umum dan menu spesifik dari Arena

3. Project Bar   digunakan untuk memilih modul yang digunakan untuk membangun program.

4. Flowchart View untuk membangun model di Area.

5. Spreadsheet view  untuk mengedit data dari modul-modul yang digunakan bisa diedit menggunakan spreadsheet view

Panel Basic Process Tombol Geser untuk mengendalikan kecepatan simulasi

Jendela Model – Pro ect

(15)

Muhammad Rifqi M. (16.10055) II-11

Praktikum Simulasi Komputer

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan

2.8.2.

 Input Analyzer

 Input Analyzer  merupakan bagian dari software Arena. Tools ini digunakan untuk menentukan fungsi distribusi probabilitas dari data input . Selain itu juga dapat diguankan untuk mencocokkan fungsi spesifik dari distribusi data file dan membandingkan fungsi distribusi atau untuk menampilkan efek dari perubahan parameter untuk distribusi yang sama (Modul Praktikum Simulasi Komputer Universitas Brawijaya, 2013-2014). Kegunaan dari input analyser  ini yaitu untuk melakukan pengujian bentuk distribusi. Untuk membuka jendela input analyser   pilih pada menu Tools-Input  Analyzer .

2.8.3.

 Basic Process Panel 

Dalam modul praktikum simulasi computer Uniersitas Brawijaya (2013-2014) dijelaslan bahwa  Basic Process Panel adalah panel proses dasar yang berisikan modul-modul yang digunakan untuk memodelkan sebuah sistem. Basic Process Panel ini terbagi menjadi 2, diantaranya modulFlowchart  dan modul Data.

1. Modul Flowchart

ModulFlowchart sendiri terdiri dari beberapa modul, yaitu : Tabel 2.2 Fungsi dan Tipikal Penggunaan ModulFlowchart

Sumber : Modul Praktikum Simulasi Universitas Brawijaya 2013-2014

No Modul Fungsi

1 Create Modul ini dimaksudkan sebagai titik awal untuk entitas dalam model simulasi. Modul ini digunakan untuk mengenerate kedatangan entity kedalam simulasi

Tipikal Penggunaan

1. Bagian awal produksi manufaktur

2. Kedatangan sebuah dokumen (misalnya order, cek, aplikasi) ke dalam proses bisnis

(16)

3. Kedatangan seorang pelanggan pada proses pelayanan (misalnya toko, ritel, restoran, informasi)

2  Dispose Modul ini dimaksudkan sebagai titik akhir untuk entitas dalam model simulasi. Modul ini digunakan untuk mengeluarkan entity dari system.

Tipikal Penggunaan

1. Bagian meninggalkan fasilitas yang dimodelkan 2. Berakhirnya proses bisnis

3 Process Modul ini dimaksudkan sebagai metode pengolahan utama dalam simulasi. Pilihan untuk menangkap dan melepaskan keterbatasan suber daya yang tersedia. Selain itu, ada pilihan untuk menggunakan ‘submodel’ dan menentukan logika yang ditetapkan pengguna hirarkis. Waktu proses dialokasikan untuk entitas dan dapat dianggap sebagai nilai tambah, non-nilai tambah, transfer, menunggu, atau laninya.

Tipikal Penggunaan

1. Bagian machining 2. Memenuhi perintah 3. Melayani pelanggan

4  Decide Modul ini digunakan untuk menentukan keputusan dalam  proses, didalamnya termasuk beberapa pilihan untuk

membuat keputusan berdasarkan satu atau beberapa  pilihan

Tipikal Penggunaan

1.  pengiriman bagian yang rusak untuk dikerjakan ulang 2. Percabangan cek diterima atau ditolak

(17)

Muhammad Rifqi M. (16.10055) II-13

Praktikum Simulasi Komputer

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan 5  Batch Modul ini dimaksudkan sebagai mekanis pengelompokan

dalam model simulasi/ entity/assembly. Berfungsi untuk menggabungkan beberapa entity baik bersifat permanen maupun sementara.

Tipikal Penggunaan

1. mengumpulkan beberapa bagian sebelum memulai  proses

2. memasang kembali salinan yang terpisah

6 Separate Modul ini dapat digunakan untuk menyalin baik entitas masuk ke beberapa entitas atau untuk membagi entitas yang sebelumnya di batch.

Modul ini digunakan untuk meng-assembly hasil dari modul batch, atau juga bisa diasumsikan sebagai aliran entity yang terpisah.

Tipikal Penggunaan

1. Mengirim entities individu untuk mewakili kotak dihapus dari wadah

2. Mengirim perintah untuk pemenuhan dan penagihan untuk pemrosesan parallel

3. Memisahkan dokumen

7  Assign Modul ini digunakan untuk menetapkan nilai-nilai baru untuk variabel, atribut entitas, jenis entitas, gambar badan, atau variabel sistem lainnya.

Tipikal Penggunaan

1. Mengakumulasi jumlah subassemblies yang ditambahkan ke suatu bagian

2. Mengubah jenis entitas untuk mewakili salinan  pelanggan

(18)

2. Modul Data

Modul data adalah serangkaian obyek pada spreadsheet view yang mengidentifikasikan karakteristik berbagai elemen  proses seperti resource dan queue.

Tabel 2.3 Fungsi Modul Data

Sumber : Modul Praktikum Simulasi Universitas Brawijaya 2013-2014

No Modul Fungsi

1  Entity Modul ini mendefinisikan berbagai jenis entitas dan nilai gambaran awal dalam simulasi

2 Queue Modul ini dapat digunakan untuk mengubah aturan  peringkat untuk antrian yang ditentukan

3  Resource Modul ini mendefinisikan sumber data dalam system simulasi, termasuk informasi biaya dan ketersediaan sumber daya.

4 Variable Modul ini digunakan untuk mendefinisikan dimensi variable dan nilai awal. Variable dapat dirujuk dalam modul lain, dapat memindahkan nilai baru dengan assign module dan dapat digunakan dalam ekspresi apapun

5 Set Modul ini mendefinisikan berbagai jenis set, termasuk sumber daya, counter, tally, tipe entitas, dan gambar entitas

(19)

Muhammad Rifqi M. (16.10055) II-15

Praktikum Simulasi Komputer

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan

2.8.4.

 Advanced Process Panel 

Advanced process panel adalah panel yang memiliki beberapa modul yang memiliki fungsi dan aplikasi proses yang lebih bervariasi dari pada panel basic process. Panel tersebut dibagi menjadi General Flowchart Modulee dan Data Modulee (User Guide Arena, 2005:49).

1. Modul

 Match

 Match module membawa beberapa entitas sekaligus untuk menunggu di antrian yang

 berbeda. Saat entitas datang pada Match Module, entitas akan tetap pada antriannya sampai terjadi kecocokan. Disaat ada satu kecocokan, satu entitas pada setiap antrian akan lepas dan bertemu. Entitas yang bertemu akan tersinkronisasi untuk meninggalkan modul.

Tabel 2.4 Petunjuk dan Deskripsi Modul Match

Sumber : Modul Praktikum Simulasi Universitas Brawijaya 2013-2014

Petunjuk Deskripsi

 Name  Nama module yang ditampilkan pada interface

 Number of Match Sebuah jumlah entitas yang akan dicocokan yang harus disatukan didalam antrian yang berbeda sebelum sebuah  penggabungan akan diselesaikan

Type Metode dari pencocokan dari entitas yang datang. Terdapat 2 pilihan didalamnya, yaitu Any Entities dan Based on Attribute.

 Attribute Name  Nama atribut yang akan digunakan untuk

mengidentifikasi kedatangan dari pencocokan entitas. Hanya tampil jika memilih Based on Atribute

Condition Menenentukan sebuah kondisi yang akan dievaluasi untuk menahan entitas di modul. Jika kondisi yang dievaluasi benar, maka entitas akan meninggalkan modul, sedangkan tidak cocok dengan kondisi maka entitas akan menunggu.

(20)

2. Modul Data Advanced Set

Modul data Advanced Set   menentukan set antrian, set strange  dan set-set yang lain, dan masing-masing bagiannya

2.8.5.

 Advanced Transfer Panel 

 Advanced transfer panel adalah panel yang memiliki beberapa modul yang memiliki fungsi dan aplikasi transfer atau tranportasi yang lebih bervariasi. Panel tersebut dibagi menjadi 4 bagian yaitu General Flowchart Module, Conveyor Flowchart modules, Transporter Flowchart Modules, dan  Data Modules  (User Guide Arena, 2005:71).

1. Modul Route

Route module mentransferkan entitas ke station tertentu atau ke station selanjutnya di rangkaian station kunjungan

tertentu untuk entitas. Didalam route diasumsikan bahwa resource tersedia setiap saat.

Tabel 2.5 Petunjuk dan Deskripsi Modul Route

Sumber : Modul Praktikum Simulasi Universitas Brawijaya 2013-2014

Petunjuk Deskripsi

 Name  Nama modul yang ditampilkan padainterface.

 Route Time Waktu pengiriman dari lokasi entitas sekarang ke lokasi tujuan

Units Unit waktu dari parameter route-time

 Destination Type Metode untuk menentukan tempat tujuan entitas. Pemilihan berdasarkan  By Sequence  membutuhkan  pendeklarasian terlebih dahulu dimodule assign

Station Name  Nama dari stasiun yang akan dituju

(21)

Muhammad Rifqi M. (16.10055) II-17

Praktikum Simulasi Komputer

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pasundan Save Attribute Mendefinisikan nama dari atribut yang akan disimpan

nama stasiun yang dipilih

 Route Time Waktu pindah dari entitas dari stasiun awal ke stasiun yang ditentukan di modul

Units Waktu yang dibutuhkan untuk parameter route-time

2. Modul

Station

Station module  mendefinisikan sebuah station (atau kumpulan station) yang cocok secara fisik atau logis lokasi

dimana proses dilakukan. Jika station module  terdefinisi sebagai sebuah kumpulan station, maka secara efektif akan menjadi lokasi yang multi proses.

Tabel 2.5 Petunjuk dan Deskripsi ModulStation

Sumber : Modul Praktikum Simulasi Universitas Brawijaya 2013-2014

Petunjuk Deskripsi

 Name  Nama modul yang ditampilkan pada interface.

 Route Time Waktu pengiriman dari lokasi entitas sekarang ke lokasi tujuan

Units Unit waktu dari parameter route-time

 Destination Type Metode untuk menentukan tempat tujuan entitas. Pemilihan berdasarkan  By Sequence  membutuhkan  pendeklarasian terlebih dahulu dimodule assign

Station Name  Nama dari stasiun yang akan dituju

Transfer Type Menentukan bagaimana entitas akan ditransferkan keluar modul ke destinasi tujuan

Save Attribute Mendefinisikan nama dari atribut yang akan disimpan nama stasiun yang dipilih

 Route Time Waktu pindah dari entitas dari stasiun awal ke stasiun yang ditentukan di modul

Gambar

Tabel 2.1 Simbol Dalam  Activity Cycle Diagram
Gambar 2.1. Lingkungan Pemodelan Arena
Tabel 2.3 Fungsi Modul Data
Tabel 2.4 Petunjuk dan Deskripsi Modul  Match
+2

Referensi

Dokumen terkait

Bila reaksi radang ini berlanjut terus, perikard mengalami fibrosis jaringan parut luas, penebalan, kalsifikasi dan juga terisi eksudat yang akan menghambat

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan

Pada bab sebelumnya sudah dipaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja PKH di Desa Petir, baik itu faktor internal seperti koordinasi perencanaan dan pelaksanaan program

X Properti Manajemen harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas jasa tata grahanya dengan memahami apa yang menjadi kebutuhan konsumennya melalui

PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, Cabang Surabaya Tahun 2014, Area Surabaya Selatan yang menetapkan lama gangguan Realisasi SAIFI 0,018 menit per pelanggan,

Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru bahasa Indonesia, di antaranya pendidikan calon guru, perekrutan, pendidikan dan

Suparno (2005) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Terhadap Penyediaan Sarana dan Prasarana Sosial ekonomi di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo Tahun 1994-2003”,

Dewasa ini, media telah membuat perubahan besar pada kehidupan manusia dalam berbagai bentuk dan cara, seperti melalui kehadiran internet, saling terintegrasinya teknologi