• Tidak ada hasil yang ditemukan

TENTANG DUDUK PERKARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TENTANG DUDUK PERKARA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 P U T U S A N

Nomor 0040/Pdt.G/2014/PA.Msh

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN AGAMA MASOHI

memeriksa dan mengadili pada tingkat pertama dalam persidangan mejelis telah menjatuhkan putusan atas perkara Cerai Talak antara:

Pemohon, Umur 48 Tahun, agama Islam, Pendidikan SMA, Pekerjaan PNS, bertempat tinggal di Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, dalam hal ini berdomisili di Kecamatan Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah;

Melawan

Termohon, Umur 40 Tahun, Agama Islam, Pendidikan SMA, Pekerjaan PNS, bertempat tinggal di Kecamatan Pulau Dullah, Kota Tual;

Pengadilan Agama tersebut ; Telah memeriksa berkas perkara ;

telah mendengar keterangan Pemohon serta keterangan saksi-saksi dimuka persidangan;

TENTANG DUDUK PERKARA

Bahwa, Pemohon dengan surat permohonannya tanggal 10 Maret 2014 yang telah terdaftar di kepaniteraan Pengadilan Agama Masohi di bawah register nomor 0040/Pdt.G/2014/PA.Msh tanggal 10 Maret 2014, telah mengajukan cerai talak terhadap Termohon dengan mengemukakan alasan-alasan sebagai berikut

1. Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri sah yang menikah pada hari ahad, tanggal 24 November 1996, berdasarkan Buku Kutipan Akta Nikah Seri OC, Nomor : 139/15/XI/1996, tanggal 24 November 1996, diterbitkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Pulau-pulau Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara;

2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon memilih tempat tinggal bersama di rumah milik bersama di Kecamatan Pulau Dullah, Kota Tual selama 8 Tahun selanjutnya pisah pada akhir tahun 2004 hingga sekarang;

(2)

2

3. Bahwa Pemohon dan Termohon telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri namun belum dikaruniai anak;

4. Bahwa setelah menikah rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun dan damai, namun memasuki tahun 2000 rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai sering mengalami percekcokan dan pertengkaran yang disebabkan oleh hal-hal sepele namun pada lanjutannya mengakibatkan Pemohon dan Termohon bertengkar secara serius;

5. Bahwa jika terjadi perselisihan dan pertengkaran, Termohon sering menghina dan mencaci maki Pemohon serta orangtua Pemohon yang sudah meninggal, hal inilah yang membuat Pemohon semakin tertekan dalam menjalankan kehidupan berumah tangga dengan Termohon, sehingga pada akhir tahun 2004, Pemohon berupaya untuk pindah tugas ke Kabupaten Seram Bagian Timur agar menghindari percekcokan yang berakibat lebih fatal lagi dengan Termohon. Dan selama pisah dengan Termohon tersebut antara Pemohon dengan Termohon tidak pernah ada jalinan komunikasi serta pemenuhan nafkah lahir bathin;

6. Bahwa pada bulan Desember 2005, Pemohon pernah mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon di Pengadilan Agama Tual, yang terdaftar dengan Nomor Register 20/Pdt. G/2005/PA TI., tanggal 20 Desember 2005, yang mana akibat terkendala dengan kehadiran Pemohon di Persidangan, sehingga perkara tersebut di coret dari register;

7. Bahwa perselisihan dan pertengkaran yang berlangsung cukup lama yaitu sudah 14 Tahun, dan tidak pernah ada upaya damai kea rah penyelesaiannya, lagi pula antara Pemohon dengan Termohon masing-masing sudah terikat dengan pernikahan yang kedua, hal ini menunjukan bahwa rumah tanggga Pemohon dan Termohon sudah sangat sulit untuk bisa disatukan lagi, sehingga jalan terbaik satu-satunya adalah mengakhiri masalah rumah tangga Pemohon dan termohon ini dengan perceraian;

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka Pemohon mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Masohi Cq. Majelis Hakim yang terhormat kiranya berkenan memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

(3)

3 1. Mengabulkan permohonan Pemohon;

2. Member izin kepada Pemohon untuk berikrar talak terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Masohi;

3. Membebankan biaya perkara menurut hukum yang berlaku SUBSIDER :

Jika Majelis Haklim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono)

Bahwa, pada hari-hari persidangan yang telah ditentukan, kedua belah pihak telah dipanggil untuk menghadap di persidangan, dimana Pemohon datang menghadap sidang sedangkan Termohon tidak datang menghadap dan tidak pula mengirimkan wakilnya yang sah, meskipun telah dipanggil sebagaimana ternyata dalam relaas panggilan nomor 0040/Pdt.G/2014/PA.Msh tanggal 27 Maret 2014 untuk persidangan tanggal 24 April 2014

Bahwa, Majelis Hakim menjelaskan perdamaian melalui proses mediasi tidak dapat dilaksanakan karena pihak Termohon tidak hadir, meskipun mediasi tidak dapat dilaksanakan Majelis Hakim didalam persidangan tetap berusaha menasehati Pemohon agar mengurungkan kehendak cerainya dan kembali hidup rukun dengan Termohon dalam keluarga yang bahagia tetapi tidak berhasil;

Bahwa sebagai Pegawai Negeri Sipil, Penggugat telah mendapatkan ijin untuk bercerai dari pejabat atasannya sebagaimana surat izin Nomor: 520/44/III/2014 yang di keluarkan oleh Kepala Dinas Bidang Peternakan tanggal 27 Maret 2014;

Bahwa, kemudian dibacakan surat permohonan Pemohon yang ternyata maksud dan isinya tetap dipertahankan olehnya tanpa perubahan;

Bahwa ternyata Termohon tidak menyampaikan jawaban ataupun sanggahannya terhadap alasan-alasan permohonan Pemohon tersebut karena tidak hadir dalam persidangan;

Bahwa untuk menguatkan alasan-alasan permohonannya, Majelis Hakim memeriksa alat bukti tertulis yang di ajukan oleh Pemohon berupa foto copy Buku Kutipan Akta Nikah nomor: 139/15/XI/1996, yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kei Kecil tanggal, 24

(4)

4 November 1996 bermeterai cukup setelah dicocokkan ternyata sesuai dengan aslinya.( Bukti P)

Bahwa, selain alat bukti tertulis tersebut Majelis Hakim juga mendengarkan keterangan 2 orang saksi yang diajukan Penggugat dan diperiksa secara terpisah masing-masing bernama;

1. Saksi I: Umur 36 Tahun, Agama islam, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, bertempat tinggal di Kecamatan Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut:

- Bahwa saksi kenal dengan Pemohon sebelum menikah dengan Termohon sedangkan Termohon adalah sepupu saksi;

- Bahwa saksi tidak tahu kapan Pemohon dan Termohon menikah, karena waktu pernikahan Pemohon dan Termohon saksi tidak hadir karena saksi tidak ada di tual;

- Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal di Tual; - Bahwa Pemohon dan Termohon belum dikaruniai anak;

- Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon awalnya rukun namun Pemohon dan Termohon pisah sudah lama sejak tahun 2008 disebabkan karena Pemohon sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan Termohon, yang mana waktu saksi ke Tual tahun 2007 dan kerumah Pemohon dan Termohon disana saksi melihat Pemohon di bentak-bentak oleh Termohon untuk cepat masak makanan;

- Bahwa saksi tahu Pemohon dan Termohon sering tidak rukun karena saksi dengar dari paman Termohon, waktu itu Termohon ke rumah paman mengeluh tentang rumah tangga Pemohon dan Termohon, lalu Termohon marah-marah lagi terhadap Pemohon;

- Bahwa Pemohon dan Termohon sudah tidak rukun di sebabkan karena keduanya sering cekcok;

- Bahwa Pemohon dan Termohon sering cekcok karena Termohon sering suruh Pemohon masak dan membantah Pemohon sehingga terjadilah Pertengkaran;

- Bahwa saksi pernah melihat Pemohon dan Termohon bertengkar ketika saksi pergi ke rumah Pemohon dan Termohon;

(5)

5 - Bahwa Pemohon dan Termohon sudah tidak serumah lagi, Pemohon sudah tinggal di Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur dan Termohon tinggal di Tual, sejak tahun 2007 sampai sekarang dan Termohon sudah menikah dengan laki-laki lain yang bernama Mahmud;

- Bahwa saksi pernah menasehati Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil;

- Bahwa dari pihak keluarga pernah menasehati Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil;

2. Saksi II Umur 42 Tahun, Agama Islam, Pekerjaan Percetakan, bertempat tinggal Kecamatan Kota Masohi, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut;

- Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon adalah adik ipar saksi;

- Bahwa saksi lupa kapan Pernikahan Pemohon dan Termohon;

- Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal di Tual dan sekarang Pemohon sudah tinggal di Bula Kabupaten Seram Bagian Timur dan Termohon tinggal di Tual;

- Bahwa Pemohon dan Termohon belum dikaruniai anak;

- Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sekarang sudah tidak rukun lagi;

- Bahwa Pemohon dan Termohon tidak rukun lagi disebabkan karena, Pemohon dan Termohon sering bertengkar dan Termohon terlalu kasar; - Bahwa saksi tidak melihat Pemohon dan Termohon bertengkar namun

saksi mendengar cerita dari isteri saksi;

- Bahwa Pemohon dan Termohon sudah tidak serumah lagi, sejak tahun 2008 Pemohon di Bula Seram Bagian Timur dan Termohon tinggal di Tual;

- Bahwa Pemohon dan Termohon sudah tidak berkomunikasi lagi sejak 2007 sampai sekarang;

- Bahwa saksi tidak pernah menasehati Pemohon dan Termohon;

- Bahwa dari pihak keluarga pernah menasehati Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil;

(6)

6 Bahwa, terhadap keterangan Saksi saksi tersebut, Pemohon menerima dan membenarkannya selanjutnya dalam kesimpulannya Pemohon tetap pada pendiriannya untuk bercerai dengan Termohon dan mohon putusan;

Bahwa, segala peristiwa yang terjadi dalam persidangan selengkapnya telah dikutip dalam berita acara sidang dan untuk mempersingkat uraian putusan ini, selanjutnya Majelis Hakim menunjuknya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini;

TENTANGPERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas ;

Menimbang, bahwa dari surat permohonan Pemohon tersebut dapat disimpulkan bahwa pokok sengketa antara Pemohon dengan Termohon adalah Cerai Talak;

Menimbang, bahwa dengan tidak hadirnya Termohon dalam persidangan, maka upaya perdamaian melalui mediasi sebagaimana yang telah tercantum dalam Pasal 154 ayat 1 Rbg. jo. Pasal 2 ayat (2,3 dan 4) Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 01 tahun 2008 dengan perantara mediator tidak dapat dilaksanakan ;

Menimbang, bahwa pertama-tama permohonan Pemohon telah terdaftar secara resmi, telah dibacakan serta ditetapkan isinya dan Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan pihak yang berperkara dengan menasihati Pemohon agar mengurungkan kehendak cerainya dan hidup rukun kembali dengan Termohon dalam keluarga yang bahagia tetapi tidak berhasil, maka pemeriksaan atas perkara ini dapat diteruskan ;

Menimbang, bahwa Penggugat dalam kedudukannya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan sesuai ketentuan pasal 3 PP 10 tahun 1983 jo pasal 3 PP 45 tahun 1990, Penggugat telah memperoleh Ijin Cerai dari Pejabat yang berwenang untuk melakukan perceraian maka perkara dapat diproses;

Menimbang, bahwa oleh sebab pokok sengketa dalam perkara ini adalah perceraian antara suami istri yang akad nikahnya dilangsungkan secara agama Islam, yang hal ini termasuk dalam jenis perkara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 UU Peradilan Agama jo Pasal 63 ayat (1) UU Perkawinan, maka

(7)

7 berdasarkan prinsip syariah perkara ini masuk menjadi kompetensi absolut pengadilan agama untuk memeriksa dan mengadilinya;

Menimbang, bahwa oleh sebab antara Pemohon dan Termohon terdapat hubungan perkawinan sebagai suami istri yang belum pernah putus sehingga para pihak memiliki kepentingan hukum terhadap perceraian ini, maka para pihak memiliki legal standing dalam perkara ini.

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Pemohon telah hadir sendiri di persidangan, sedangkan Termohon tidak pernah hadir dan tidak pula mengutus kuasanya yang sah, sehingga sebelum mempertimbangkan pokok perkara ini, terlebih dahulu Majelis Hakim mempertimbangkan pemanggilan kepada Termohon;

Menimbang, bahwa berdasarkan berita acara pemanggilan, ternyata Termohon telah dipanggil oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Agama Tual, dimana Juru Sita Pengganti bertemu langsung dengan Termohon di kediamannya, hal mana telah sesuai dengan ketentuan pasal 718 ayat 1 RBg. Jo pasal 26 ayat 3 PP No. 9 tahun 1975 jo pasal 138 ayat 3 Kompilasi Hukum Islam, namun Termohon tidak hadir di persidangan ;

Menimbang bahwa oleh karena pemanggilan tersebut dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang untuk itu, pemanggilan mana dilakukan jarak antara hari sidang dengan pemanggilan lebih dari 3 hari, maka sesuai pasal 146 RBg. jo pasal 26 ayat 4 PP No. 9 tahun 1975, jo pasal 138 ayat 4 Kompilasi Hukum Islam, maka pemanggilan tersebut harus dinyatakan resmi dan patut ;

Menimbang, bahwa Termohon tidak hadir di persidangan dan tidak pula mengirimkan wakilnya yang sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, dan tidak ternyata bahwa ketidak hadirannya itu atas dasar alasan yang dibenarkan oleh hukum maka gugurlah hak jawabnya oleh karena itu Termohon patut dinyatakan dalam keadaan tidak hadir, hal mana sejalan dengan dalil dalam kitab Ahkamul Qur’an Juz III halaman 405 yang oleh Majelis diambil sebagai pendapatnya ;

ﮫﻟ ﻕﺣﻻﻡﻟﺂﻆﻮﻬﻓ

ﺐﺟﻴ

ﻡﻟﻓ

ﻦﻴﻣﻟﺳﻣﻟآ

ﻡﺂﮑﺣ

ﻦﻣ

ﻡﻛﺂﺣ

ﻲﻟﺇ

ﻲﻋﺩ

ﻦﻣ

Artinya :“Barang siapa dipanggil oleh Hakim untuk hadir dalam persidangan

tetapi tidak menghadap, maka ia telah berbuat zhalim sehingga hak jawabnya menjadi gugur”

(8)

8 Menimbang bahwa terlebih dahulu, dari surat permohonan Pemohon dapat disimpulkan pada pokoknya adalah mohon untuk Pengadilan memberi izin kepada Pemohon untuk berikrar menjatuhkan talak raj’i kepada Termohon dengan alasan bahwa antara suami istri terus sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun kembali dalam rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

Menimbang Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah tersebut dan Penjelasannya jo Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam, untuk dapat melakukan perceraian dengan alasan seperti tersebut di atas, harus dibuktikan unsur-unsurnya sebagai berikut:

1. bahwa antara suami istri benar telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dan bagaimana bentuknya;

2. bahwa harus diketahui apa penyebab perselisihan dan pertengkaran tersebut dan siapa penyebabnya yang kemudian hal ini harus dipertimbangkan apakah benar-benar berpengaruh terhadap keutuhan kehidupan suami istri;

3. bahwa apakah benar antara suami istri tidak ada lagi harapan akan hidup rukun kembali dalam rumah tangga.

Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon yang mendalilkan adanya sengketa perkawinan antara Pemohon dengan Termohon maka berdasarkan ketentuan Pasal 283 RBg/KUH Perd.1865 Pemohon wajib membuktikan dalil-dalil permohonannya;

Menimbang bahwa Pemohon mengajukan bukti P yang berupa fotokopi akta nikah yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya maka alat bukti P tersebut merupakan bukti otentik yang mempunyai nilai pembuktian sempurna, dan mengikat, dan dengan demikian Pemohon dan Termohon terbukti sebagai suami istri yang sah sampai saat ini.

Menimbang, bahwa di dalam persidangan Pemohon juga menghadirkan dua orang Saksi untuk dimintai keterangan,

(9)

9 Saksi pertama dibawa sumpah yang pada pokoknya memberikan keterangan bahwa telah terjadi perselisihan dan pertengkaran mulut antara Pemohon dengan Termohon disebabkan karena sifat Temohon yang suka membantah Pemohon, Termohon suka menyuruh Pemohon untuk masak yang akibatnya Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal bersama sejak tahun 2007 hingga sekarang bahkan Termohon telah menikah dengan laki-laki lain;

Saksi kedua dibawah sumpah yang pada pokoknya juga menerangkan bahwa antara Pemohon dengan Termohon sering bertengkar disebabkan sifat Termohon yang terlalu kasar terhadap Pemohon akibatnya Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal sejak 2008 hingga sekarang dan sejak 2007 antara Pemohon dengan Termohon tidak ada lagi komonikasi;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 308 ayat (1) dan pasal 309 Rbg/KUHPerd.1908, kesaksian dua orang Saksi Penggugat tersebut dimana mereka menerangkan apa yang mereka dengar, mereka lihat dan diketahuinya sendiri secara langsung dan kesaksian satu sama lain saling bersesuaian dipandang telah memenuhi syarat formal dan materil kesaksian, dan dengan demikian keterangan Saksi-saksi tersebut merupakan alat bukti yang mempunyai nilai pembuktian yang dapat diterima.

Menimbang, bahwa dari alat bukti surat (bukti P) dan kesaksian dua orang Saksi tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat telah dapat ditarik kesimpulan bahwa telah terbukti fakta hukum sebagai berikut:

1. bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang hingga saat ini belum memiliki anak

2. bahwa antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran mulut;

3. bahwa perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadi disebabkan oleh: 3.1. sifat Termohon yang suka kasar dan membantah Pemohon selaku suami 3.2. sifat Termohon yang suka menyuruh Pemohon memasak sendiri ;

3.3. sifat Termohon yang tidak menjalankan kewajibannya selaku istri seperti memasak;

3.4. sikap Termohon tersebut telah menimbulkan penderitaan lahir dan batin Pemohon selaku suami;

(10)

10 4. bahwa Pemohon dan Termohon telah pisah tempat tinggal bersama sejak

tahun 2007 hingga sekarang telah 6 tahun lamanya;

Menimbang, bahwa dari apa yang telah terbukti dapat disimpulkan adanya fakta hukum mengenai alasan perceraian Penggugat dengan Tergugat sebagai berikut:

1. bahwa antara suami istri benar telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dalam bentuk pertengkaran mulut dan saling marah satu sama lain yang berlanjut dengan berpisah tempat tinggal antara Pemohon dengan Termohon sudah 6 tahun hingga sekarang ;

2. bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran tersebut adalah sikap Termohon yang kasar dan suka membantah Pemohon selaku suami, dan suka menyuruh Pemohon masak sendiri, Termohon tidak menjalankan kewajibannya selaku istri seperti tidak membuat makanan pada Pemohon;

Menimbang bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa kesemuanya itu merupakan faktor yang sangat prinsipil dan sangat berpengaruh terhadap keutuhan kehidupan suami istri karena telah mengakibatkan timbulnya sikap saling tidak menghargai, saling tidak percaya dan tidak memperdulikan satu sama lain antara suami istri maka keadaan ini disimpulkan oleh Majelis Hakim bahwa antara suami istri terbukti tidak ada harapan akan hidup rukun kembali dalam rumah tangga.

Menimbang, bahwa secara sosiologis suatu perkawinan yang di dalamnya sering terjadi perselisihan dan pertengkaran akan sulit untuk mewujudkan rumah tangga bahagia yang penuh rahmah dan kasih sayang seperti yang diharapkan oleh setiap pasangan suami istri, justru sebaliknya akan menimbulkan kemudharatan dan perselisihan yang berkepanjangan bagi salah satu pihak atau kedua belah pihak.

Menimbang, bahwa pertimbangan tersebut sejalan dengan pendapat pakar Hukum lslam dalam Kitab Madza Hurriyyatuz Zaujaini fii ath thalaq yang diambil alih menjadi pendapat Majelis Hakim dalam memutus perkara ini yang artinya menyatakan: "lslam memilih lembaga talak/perceraian ketika rumah tangga sudah terbukti guncang/tidak harmonis dan tidak bermanfaat lagi nasihat perdamaian dan hubungan suami isteri sudah hilang (tanpa ruh), sebab dengan meneruskan perkawinan berarti menghukum suami istri dalam penjara yang

(11)

11 berkepanjangan, hal tersebut adalah suatu bentuk penganiayaan yang bertentangan dengan semangat keadilan dan syariah Islam;

Menimbang, bahwa berdasarkan atas segenap pertimbangan tersebut, maka permohonan Pemohon dinilai cukup beralasan sehingga patut dikabulkan dengan menerapkan pasal 19 huruf (b) dan (f) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975 dan pasal 116 huruf (b) dan (f) Kompilasi Hukum Islam serta dengan memperhatikan dalil dalam surat Al Baqarah ayat 227 :

(

٢٢٧ :آﻟﺑﻗرة

)

ﻡﻴﻟﻋﻊﻴﻣﺳ ﷲﺃﻦﺈﻓ ﻕﻼﻁﻟآﺃﻮﻣﺯﻋﻦﺇﻮ

Artinya : Dan jika mereka (suami) telah berketetapan hati untuk mentalak (isteri-isteri) Sesungguhnya Allah maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan cerai diajukan oleh pihak suami maka berdasarkan pasal 131 ayat 2 KHI Majelis Hakim memutus perkara ini dengan memberi izin kepada Pemohon untuk mengikrarkan talak di depan Pengadilan Agama Masohi;

Menimbang, bahwa Termohon tidak pernah hadir dalam persidangan tanpa alasan yang dibenarkan oleh hukum, maka putusan ini dijatuhkan tanpa hadirnya Termohon (verstek) hal mana sesuai dengan kehendak pasal 149 RBg; Menimbang, bahwa untuk mewujudkan tertib administrasi pencatatan nikah dan perceraian manakala Pemohon telah mengucapkan ikrar talaknya nanti, maka berdasarkan ketentuan Pasal 72 jo Pasal 84 ayat (4) UU Peradilan Agama Majelis Hakim memandang perlu memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Masohi untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak ini kepada Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Kota Masohi, yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Pemohon dan Kantor Urusan Agama Kecamatan Amahai yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Termohon dan tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dahulu dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu.

Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, maka berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-undang nomor 7 tahun 1989, Penggugat dibebani untuk membayar biaya perkara yang besarnya sebagaimana tercantum dalam diktum putusan ini serta memperhatikan pasal-pasal dari peraturan

(12)

12 perundang-undangan yang berlaku serta dalil dalil syar’i yang berhubungan dengan perkara ini ;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek;

3. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Masohi;

4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Masohi untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talaknya kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bula yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Pemohon dan Kantor Urusan Agama Kecamatan Pulau Dulla yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Termohon serta Kantor Urusan Agama Kecamatan Pulau Kei Kecil tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

5. Membebankan kepada Pemohon membayar biaya perkara ini sejumlah Rp. 241.000 ( Dua ratus Empat puluh satu ribu rupiah).

Demikian putusan ini dijatuhkan berdasarkan musyawarah Majelis Hakim pada hari Kamis tanggal 24 April 2014 bertepatan dengan tanggal 24 Rajab Akhir 1435 H Oleh kami ZAENAL RIDWAN PUARADA, S.HI sebagai Ketua Majelis, BURHANUDIN MANILET, S.Ag dan HARISAN UPUOLAT, S.HI.,M.H masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana dibacakan pada hari itu juga dalam sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis didampingi oleh para Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh NURDIANA LATUCANSINA, S.Ag sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;

Ketua Majelis,

(13)

13

Hakim Anggota, Hakim Anggota,

BURHANUDIN MANILET,S.Ag HARISAN UPUOLAT,S.HI.M.H Panitera Pengganti,

NURDIANA LATUCANSINA, S.Ag PERINCIAN BIAYA PERKARA

1. Pendaftaran ………. …….= Rp. 30.000,- 2. Biaya Proses………... = Rp. 50.000,- 3. Panggilan Pemohon……… …….. ...= Rp. 75.000.- 4. Panggilan Termohon ………..= Rp. 75.000.- 5. Redaksi ………. = Rp. 5.000,- 6. M a t e r a i ……….. = Rp. 6.000.- Jumlah……… = Rp 241.000,- (Dua ratus empat puluh satu ribu rupiah);

Referensi

Dokumen terkait

Juli 2015 86 Di samping data dari Laporan Keuangan Badan Wakaf Indonesia di atas, potensi dana wakaf uang juga dapat dilihat dari Tabung Wakaf Indonesia (TWI) Dompet

keterampilan (skill) dan sikap (attitude) untuk menciptakan aparatur yang memiliki semangat pengabdian yang tinggi dalam melayani masyarakat yang selalu bertindak

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa

Sementara itu dari faktor eksternal, pergerakan imbal hasil surat utang global yang kembali ditutup dengan penurunan pada perdagangan kemarin juga akan menjadi

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadiran ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul “RANCANG

Metode JST yang dapat digunakan untuk mengenali karater angka arab dan huruf hijaiyyah salah satunya adalah JST LVQ ( Learning Vector Quantization ) dimana metode

Strategi manajemen/penyelesaian yang dilakukan oleh kepala perpustakaan melalui kompromi dan musyawarah sebagaimana sesuai dengan teori strategi manajemen konflik, di

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek