• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i KATA PENGANTAR ... ii BAB I. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Kondisi Umum ... 2

1.1.1 Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi ... 2

1.1.2 Capaian Biro Perencanaan dan Keuangan 2010-2014 ... 6

1.1.3 Aspirasi stakeholder terhadap Biro Perencanaan dan Keuangan ... 8

1.2 Potensi dan Permasalahan ... 9

1.2.1 Kekuatan ... 9

1.2.2 Kelemahan ... 10

1.2.3 Peluang ... 10

1.2.4 Tantangan ... 10

BAB II. VISI, MISI, DAN TUJUAN ... 11

2.1 Visi ... 11

2.2 Misi ... 11

2.3 Tujuan ... 11

2.4 Sistem Nilai ... 12

BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ... 13

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Utama... 13

3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Biro Perencanaan dan Keuangan ... 15

3.3 Kerangka Regulasi ... 16

3.4 Kerangka Kelembagaan ... 17

BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ... 18

4.1 Target Kinerja ... 18

4.2 Sasaran Strategis, IKU dan Target ... 19

4.3 Kerangka Pendanaan ... 21

(3)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 ii

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rakhmat dan karunia-NYA sehingga Rencana Strategis (Renstra) Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2015-2019 dapat di terbitkan.

Renstra merupakan dokumen perencanaan kinerja lima tahun mendatang yang disusun dengan mempertimbangkan berbagai keadaan, terutama menyangkut kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan. Renstra ini diharapkan dapat diandalkan sebagai pedoman dan arahan dalam upaya mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.

Renstra Biro Perencanaan dan Keuangan disusun dengan memperhatikan Peraturan Presiden Republik Indonesian Nomor 49 Tahun 2015 tentang LAPAN dan Peraturan Kepala LAPAN Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja LAPAN yang diterbitkan pada bulan Agustus 2015.

Dengan disusunnya Renstra Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2015-2019, maka akan menjadi acuan dalam mencapai visi dan misi. Kebijakan ini tentu saja masih harus dirinci dan dijabarkan lebih lanjut menjadi rencana tahunan, agar skala prioritas setiap program dan kegiatan lebih konkrit.

KATA PENGANTAR

(4)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 1

BAB I. PENDAHULUAN

Pelaksanaan kegiatan Biro Perencanaan dan Keuangan secara terencana dan sistematik memberikan kontribusi langsung terhadap peningkatan kualitas perencanaan dan keuangan serta mendukung pelaksanaan layanan internal di lingkungan LAPAN. Pelaksanaan kegiatan Biro Perencanaan dan Keuangan harus dilandasi oleh suatu kebijakan dan strategi yang komprehensif dan terpadu yang dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) Biro Perencanaan dan Keuangan.

Renstra Biro Perencanaan dan Keuangan 2015-2019 disusun sebagai langkah awal dalam mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan mengintegrasikan antara ketersediaan Sumber Daya Aparatur dan sumber daya lain agar mampu memenuhi keinginan pemangku kepentingan (stakeholder). Renstra Biro Perencanaan dan Keuangan 2015-2019 meliputi di dalamnya adalah rumusan visi, misi, tujuan, sasaran strategis, dan sistem nilai yang disusun berdasarkan analasis kekuatan dan kelemahan yang terjadi pada periode sebelumnya (2010-2014) serta peluang dan tantangan dalam pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi ke depan (2015-2019) yang diemban oleh Biro Perencanaan dan Keuangan.

Penyusunan Renstra Biro Perencanaan dan Keuangan harus mengacu pada visi, misi, tujuan, sasaran strategis Sekretariat Utama sebagaimana tertuang dalam Renstra Sekretariat Utama 2015-2019. Diharapkan penyusunan Renstra Biro Perencanaan dan Keuangan 2015-2019 mampu memberikan arah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Biro Perencanaan dan Keuangan dalam rangka mendukung kinerja LAPAN dalam upaya memberikan dukungan demi tercapainya penguasaan dan kemandirian di bidang penerbangan dan antariksa. Renstra ini juga merupakan pegangan dalam menjalankan tugas dan fungsi yang diberikan kepada Biro Perencanaan dan Keuangan sebagaimana termuat dalam

(5)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 2

Peraturan Kepala LAPAN Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja LAPAN.

Peraturan tersebut mengatur perubahan struktur organisasi LAPAN yang berdampak pada perubahan tugas dan fungsi serta nomenklatur di LAPAN termasuk Biro Perencanaan dan Keuangan yang sebelumnya merupakan Biro Perencanaan dan Organisasi. Pelaksanaan kegiatan Biro Perencanaan dan Keuangan akan berlaku efektif pada awal tahun 2016. Untuk tahun 2015, pelaksanaan kegiatan masih diselenggarakan oleh Biro Perencanaan dan Organisasi. Oleh karena itu, Renstra harus disusun secara komprehensif berdasarkan tugas dan fungsi yang berlaku.

1.1 Kondisi Umum

1.1.1 Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi

Berdasarkan Peraturan Kepala LAPAN Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja LAPAN, susunan organisasi LAPAN terdiri dari Kepala, Sekretariat Utama, tiga Kedeputian Teknis, Inspektorat, Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa, dan Pusat Teknologi Informasi dan Standar Penerbangan dan Antariksa. Tiga Kedeputian Teknis yang ada di LAPAN, yaitu Kedeputian Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer, Kedeputian Bidang Teknologi Penerbangan dan Antariksa, serta Kedeputian Bidang Penginderaan Jauh.

Sekretariat Utama terdiri dari tiga (3) biro, yaitu: Biro Perencanaan dan Keuangan, Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum, dan Biro Kerjasama Hubungan Masyarakat dan Umum. Sebelum berubah menjadi Biro Perencanaan dan Keuangan, Biro Perencanaan dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran LAPAN, peraturan perundang-undangan, laporan kinerja, dan pelaksanaan evaluasi program/kegiatan, serta pembinaan organisasi dan tatalaksana.

(6)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 3

Biro Perencanaan dan Keuangan adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Sekretariat Utama. Biro Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian perencanaan program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi kinerja, serta pengelolaan keuangan. Biro Perencanaan dan Keuangan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian, serta penyusunan rencana program, kegiatan, dan anggaran LAPAN;

b. penyiapan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program, kegiatan, dan anggaran LAPAN; dan

c. penyiapan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian, serta pengelolaan perbendaharaan, verifikasi, akuntansi, dan penyusunan laporan keuangan LAPAN.

Tugas dan fungsi tersebut dilaksanakan oleh 3 bagian yang terdiri atas Bagian Perencanaan, Bagian Pemantauan dan Evaluasi, dan Bagian Keuangan, serta Kelompok Jabatan Fungsional.

(7)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 4

Struktur organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan disajikan seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan

Sumber Daya Aparatur merupakan elemen terpenting dalam organisasi, karena merupakan input dalam setiap kegiatan dan sekaligus sebagai pengguna output. Sumber daya aparatur Biro Perencanaan dan Keuangan berjumlah 50 orang yang terdiri dari S2 sebanyak 16 orang (34%), S1 sebanyak 21 orang (45%), Sarjana Muda sebanyak 1 orang (2%), D3 sebanyak 3 orang (6%), dan SLTA sebanyak 9 orang (19%).

BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN BAGIAN PERENCANAAN BAGIAN PEMANTAUAAN DAN EVALUASI SUBBAGIAN PERENCANAAN PROGRAM DAN KINERJA SUBBAGIAN PERENCANAAN ANGGARAN SUBBAGIAN TATA USAHA BIRO KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN KEUANGAN SUBBAGIAN PERBENDAHARAAN DAN VERIFIKASI SUBBAGIAN AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN SUBBAGIAN PEMANTAUAN SUBBAGIAN EVALUASI

(8)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 5 Gambar 1.2 Diagram Komposisi Sumber Daya Aparatur

Biro Perencanaan dan Keuangan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Komposisi Sumber Daya Aparatur ini sangat menunjang keberhasilan pencapaian sasaran program/kegiatan yang diamanatkan kepada Biro Perencanaan dan Keuangan. Dalam rangka peningkatan daya guna dan hasil guna Sumber Daya Aparatur negara, maka setiap Sumber Daya Aparatur didorong untuk memiliki Jabatan Fungsional Tertentu (JFT). Begitu pula Sumber Daya Aparatur Biro Perencanaan dan Keuangan yang merupakan aparatur negara, pada tahun 2015 total Sumber Daya Aparatur yang menduduki Jabatan Struktural sebanyak 11 orang (22%), Jabatan Fungsional Perencana sebanyak 11 orang (22%), Fungsional Arsiparis sebanyak 1 orang (2%), Fungsional Pranata Humas sebanyak 1 orang (2%), dan Jabatan Fungsional Umum (JFU) sebanyak 23 orang (46%), dan Outsourching sebanyak 3 orang (6%).

S2 32% S1 42% Sarjana Muda 2% D3 6% SLTA 18%

JUMLAH SUMBER DAYA APARATUR BIRO PERENCANAAN DAN ORGANISASI

(9)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 6 Gambar 1.3 Diagram Komposisi Sumber Daya Aparatur

Biro Perencanaan dan Keuangan Berdasarkan Jabatan

1.1.2 Capaian Biro Perencanaan dan Keuangan 2010-2014

Penyusunan Renstra Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 – 2019 harus selaras dengan visi, misi, dan tujuan LAPAN, selain itu juga harus memperhatikan hasil-hasil yang telah dicapai selama periode Renstra sebelumnya yaitu tahun 2010 – 2014. Capaian dari tiga (3) bagian yang merupakan unsur dari Biro Perencanaan dan Keuangan yaitu Bagian Perencanaan, Bagian Pemantauan dan Evaluasi yang merupakan Bagian di Biro Perencanaan dan Organisasi, dan Bagian Keuangan yang merupakan Bagian di Biro Umum adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan kemampuan dalam penyusunan rencana, program, dan anggaran di lingkungan LAPAN

Sasaran strategis “Peningkatan kemampuan dalam penyusunan rencana, program, dan anggaran di lingkungan LAPAN” berhasil dicapai melalui pencapaian target IKU “Persentase kesesuaian program dan anggaran yang akunnya sesuai peraturan”. Biro Perencanaan dan Keuangan mengkoordinasikan kegiatan penyusunan program dan anggaran di lingkungan LAPAN. Dokumen program dan anggaran tertuang dalam

Struktural 22% Perencana 22% Arsiparis 2% Pranata Humas 2% Umum 46% Outsourching 6%

JUMLAH SUMBER DAYA APARATUR BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN

(10)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 7

dokumen RKA-K/L yang mengacu kepada dokumen Renstra dan Renja LAPAN. Dokumen RKA-K/L berisi jumlah kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun yang akan datang disertai dengan target output dan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.

Dalam pelaksanaannya, sering kali terjadi kesalahan dalam penyusunan RKA-K/L yang mencakup kesalahan pengelompokan akun yang menyebabkan adanya revisi POK dan DIPA. Untuk meminimalisir hal tersebut dilakukan penelitian dan riviu pada saat penyusunan RKA-K/L LAPAN. Penelitian dan riviu RKA-K/L dilaksanakan secara bersama oleh Biro Renor, Biro Umum, dan Inspektorat. Hasil penelitian dan riviu RKA-K/L ini kemudian dijadikan pertimbangan dalam perbaikan penyusunan RKA-K/L. Berdasarkan hasil telaahan DJA Kemenkeu, hasil riviu yang dilakukan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) LAPAN menunjukkan 95,10% tingkat kesesuaian program dan anggaran yang akunnya sesuai peraturan.

2. Peningkatan kemampuan dalam pelaksanaan evaluasi program/kegiatan serta koordinasi dan penyusunan laporan kinerja di lingkungan LAPAN.

Sasaran strategis “Peningkatan kemampuan dalam pelaksanaan evaluasi program/kegiatan serta koordinasi dan penyusunan laporan kinerja di lingkungan LAPAN” berhasil dicapai melalui pencapaian target IKU 2 dan IKU 3. Banyaknya kegiatan yang dilakukan untuk mencapai visi dan misi LAPAN memerlukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap program/kegiatan yang dilakukan oleh unit organisasi LAPAN. Monev diperlukan untuk mengamati perkembangan/kemajuan dari kegiatan yang dilaksanakan serta menilai tingkat keberhasilan pencapaian output dan outcome LAPAN.

Banyaknya kegiatan yang dilakukan untuk mencapai visi dan misi LAPAN memerlukan ketepatan waktu dalam penyelesaian laporan kinerja di lingkungan LAPAN, ketepatan waktu diperlukan untuk mengetahui

(11)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 8

sejauhmana pelaksanaan kegiatan telah dilakukan dengan memberikan pelaporan sesuai dengan kinerja yang telah dicapai dan dilaksanakan serta menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, sehingga dapat diukur tingkat keberhasilan pencapaian output dan outcome LAPAN.

3. Peningkatan kemampuan dalam pengelolaan urusan keuangan

Sasaran strategis “Peningkatan kemampuan dalam pengelolaan urusan keuangan” berhasil dicapai melalui pencapaian target IKU % Ketepatan waktu dalam penyelesaian laporan keuangan LAPAN dan IKU % Ketepatan waktu dalam penyelesaian pelayanan urusan keuangan. Secara kuantitas masing-masing Indikator kinerja dari Sasaran tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

a. % Ketepatan waktu dalam penyelesaian laporan keuangan LAPAN dengan kuantitas sebagai berikut :

- Terselenggaranya rekonsiliasi Data SAK Semester I dan II; - Penyampaian Laporan Keuangan tepat waktu; dan

- Penerbitan SPM Tahun 2014 DIPA Jakarta sebanyak 3.122 SPM. b. % Ketepatan waktu dalam penyelesaian pelayanan urusan keuangan

dengan kuantitas sebagai berikut :

- Penyampaian Laporan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Biro Umum Tahun 2014 tepat waktu; dan

- Penyampaian Laporan Kinerja Biro Umum Tahun 2014 tepat waktu.

1.1.3 Aspirasi stakeholder terhadap Biro Perencanaan dan Keuangan

Stakeholder internal Biro Perencanaan dan Keuangan adalah Kepala

LAPAN, Sekretaris Utama, Deputi, 21 (dua puluh satu) Satker di lingkungan LAPAN dan pegawai LAPAN. Sedangkan stakeholder eksternal adalah Asisten Deputi Pemantauan dan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja; Asisten Deputi Pemantauan dan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Aparatur

(12)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 9

Pemerintah Pusat, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN & RB); Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Pendanaan Pembangunan; Direktorat Pendayagunaan Pendanaan Pembangunan Bappenas; Direktorat Anggaran II Direktorat Jenderal Anggaran (DJA), Direktorat Angaran III DJA, dan Direktorat Pelaksana Anggaran IV Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan (Kemenkeu); Biro Perencanaan Kementerian Negara Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti).

Aspirasi stakeholder terhadap Biro Perencanaan dan Organisasi, meliputi: - Terwujudnya koordinasi dalam penyusunan rencana, program, dan

anggaran yang mencakup seluruh satuan kerja di lingkungan LAPAN. - Terselenggaranya evaluasi program/kegiatan secara berkala untuk

mendorong capaian kinerja satuan kerja yang optimal.

- Terwujudnya koordinasi dalam penyusunan laporan kinerja di lingkungan LAPAN.

- Terwujudnya koordinasi dalam penyusunan laporan keuangan dan pelayanan urusan keuangan.

1.2 Potensi dan Permasalahan

Aspek strategis yang dimiliki Biro Perencanaan dan Keuangan adalah: merupakan Biro yang bertanggung jawab terhadap akuntabilitas kinerja LAPAN, yang meliputi perencanaan program dan anggaran; pelaksanaan program dan pengelolaan keuangan; serta pemantauan dan evaluasi terkait pelaksanaan program dan anggaran.

1.2.1 Kekuatan

a. Memiliki SDA yang cukup berpengalaman;

b. Dukungan jumlah anggaran yang cukup memadai; c. Memiliki sarana dan prasarana yang memadai;

d. Adanya pedoman dan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang digunakan sebagai landasan dalam pelaksanaan tugas.

(13)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 10 1.2.2 Kelemahan

a. Pengalaman dan wawasan teknis sebagian pelaksana kegiatan masih perlu ditingkatkan;

b. Keterbatasan jumlah SDA.

1.2.3 Peluang

a. Kemajuan Information Technology (IT) sangat mendukung kegiatan Biro Perencanaan dan Keuangan;

b. Adanya hubungan/komunikasi yang baik dengan stakeholder dan mitra kerja.

1.2.4 Tantangan

a. Dalam perencanaan dan pelaksanaan masih banyak Satker yang belum sepenuhnya memahami Mata Anggaran Kegiatan (MAK)/akun sehingga masih terdapat temuan kesalahan dalam penggunaan MAK/akun;

b. Banyaknya satuan kerja yang belum memahami peraturan terkait pelaksanaan anggaran;

c. Banyaknya teknologi sensitif yang sulit untuk dilaksanakan menggunakan mekanisme pengadaan berdasarkan peraturan yang berlaku umum.

(14)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 11

BAB II. VISI, MISI, DAN TUJUAN

2.1 Visi

Visi Biro Perencanaan dan Keuangan merupakan penjabaran dari Visi unit di atasnya, yaitu Sekretariat Utama, yang juga merupakan penjabaran dari Visi LAPAN.

Visi LAPAN:

“Pusat Unggulan Penerbangan dan Antariksa Untuk Mewujudkan Indonesia yang Maju dan Mandiri.”

Visi Sekretariat Utama

“Menjadi Penggerak Utama Manajemen Lembaga yang Akuntabel Berbasis Pelayanan Prima.”

Visi Biro Perencanaan dan Keuangan adalah:

“Menjadi Penggerak Utama Perencanaan, Pengendalian Kegiatan, Akuntabilitas Kinerja, dan Akuntabilitas Keuangan LAPAN.”

2.2 Misi

Untuk Mewujudkan visi tersebut, maka misi yang diemban adalah:

Melaksanakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian perencanaan program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi kinerja, serta pengelolaan keuangan dalam rangka pencapaian visi LAPAN secara akuntabel.

2.3 Tujuan

Meningkatkan kualitas dan profesionalitas dalam melaksanakan koordinasi, pembinaan, pengendalian, perencanaan program dan anggaran,

(15)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 12

pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja, serta pengelolaan keuangan dalam rangka pencapaian visi LAPAN.

Indikator dari tujuan ini adalah IKM pengguna layanan Biro Perencanaan dan Keuangan.

2.4 Sistem Nilai

1. Pembelajar

Mempunyai kemauan belajar dan kemampuan beradaptasi dengan hal-hal yang baru.

2. Rasional

Apapun yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan ilmiah.

3. Konsisten

Pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan rencana jangka pendek, menengah dan panjang yang sudah ditetapkan.

4. Akuntabel

Anggaran dan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai dengan monitoring dan evaluasi. 5. Berorientasi kepada layanan publik.

(16)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 13

BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Utama

Arah kebijakan Sekretariat Utama mengacu pada perubahan lingkungan strategis dan amanah arah kebijakan yang ditetapkan pada Renstra LAPAN. Perubahan lingkungan strategis pada LAPAN yaitu Penetapan Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2015 tentang Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dan Peraturan Kepala LAPAN Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Selain itu arahan kebijakan LAPAN yang tertuang dalam Peraturan Kepala LAPAN Nomor 3 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Tahun 2015-2019 juga merupakan acuan pembentukan postur arah kebijakan Sekretariat Utama. Langkah-langkah kebijakan pada Sekretariat Utama sebagai Penggerak Utama (prime mover) dalam melaksanakan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya maka kebijakan strategi yang

disusun adalah sebagai berikut:

Arah Kebijakan 1 :

Peningkatan kapabilitas sumber daya aparatur, maka strategi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Menyusun Roadmap Pengembangan sumber daya aparatur berbasis pencapaian sasaran Renstra LAPAN;

b. Pola Rekrutmen pegawai berkualifikasi tinggi;

c. Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi;

d. Penempatan sumber daya aparatur berbasis Analisis Beban Kerja (ABK); e. Database sumber daya aparatur yang bisa diakses oleh seluruh

(17)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 14

f. Pembinaan jabatan fungsional tertentu berbasis renstra LAPAN.

Arah Kebijakan 2 :

Penguatan akuntabilitas kinerja di lingkungan LAPAN, dengan strategi sebagai berikut:

a. Monitoring dan Evaluasi pencapaian target kinerja dan keuangan LAPAN;

b. Monitoring dan Evaluasi penyelesaian tindak lanjut LHP BPK; c. Peningkatan kualitas penatausahaan BMN.

Arah Kebijakan 3 :

Peningkatan kualitas pelayanan publik di lingkungan LAPAN, dengan strategi sebagai berikut:

a. Peningkatan tatakelola organisasi LAPAN;

b. Peningkatan kerjasama dalam rangka transfer teknologi; c. Peningkatan kualitas layanan publik dan kehumasan; d. Meningkatkan space awareness masyarakat Indonesia.

Arah Kebijakan 4 :

Penguatan koordinasi di lingkungan LAPAN, dengan strategi sebagai berikut:

a. Menyiapkan bahan usulan perubahan Keputusan Presiden terkait pengadaan barang dan jasa untuk teknologi sensitif

b. Melakukan koordinasi dengan Pemda dan Kementerian terkait dalam pengaturan di kawasan strategis nasional.

c. Melakukan koordinasi dalam rangka pembangunan bandara riset dan bandar antariksa di kawasan strategis nasional (KSN).

d. Menyiapkan bahan usulan regulasi operasionalisasi pesawat tanpa awak dan roket.

e. Mengusahakan perluasan lahan dan membangun sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan serta bimbingan teknis dalam rangka pelayanan publik dan pengembangan kapasitas sumber daya aparatur.

(18)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 15 Arah Kebijakan 5:

Melanjutkan reformasi birokrasi (RB) LAPAN sesuai dengan RB Nasional, dengan menerapkan strategi Penguatan Koordinasi, sebagai berikut :

a. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur; b. Penguatan akuntabilitas kinerja;

c. Peningkatan kualitas pelayanan publik.

3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Biro Perencanaan dan Keuangan

Agar fungsi Sekretariat Utama dapat dioptimalkan untuk membangun dan memantapkan sistem pengendalian secara akuntabel, profesional dan berkelanjutan dengan tetap mengacu pada prinsip-prinsip peningkatan kualitas, kapasitas dan produktivitas serta akuntabilitas kinerja untuk mencapai visi dan misi yang telah dirumuskan, diperlukan perumusan arah kebijakan dan strategi Biro Perencanaan dan Keuangan.

Arah Kebijakan 1:

Perencanaan program dan anggaran berbasis kinerja dengan kualitas prima, dengan strategi sebagai berikut:

a. Memperkuat koordinasi dengan Mitra Strategis;

b. Meningkatkan kemampuan/kompetensi Sumber Daya Aparatur Perencana;

c. Memperkuat koordinasi dengan satker umtuk meningkatkan keberhasilan tugas dan fungsi melalui sosialiasasi dan asistensi.

Arah Kebijakan 2:

Pengelolaan urusan keuangan yang akuntabel di lingkungan LAPAN, dengan strategi sebagai berikut:

a. Memperkuat koordinasi dengan Mitra Strategis;

b. Meningkatkan kemampuan/kompetensi Sumber Daya Aparatur dalam urusan keuangan;

(19)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 16

c. Meemperkuat koordinasi dengan satuan kerja melalui sosialisasi/asistensi penggunaan akun belanja dan pelaporan.

Arah Kebijakan 3:

Penguatan akuntabilitas kinerja di lingkungan LAPAN, dengan strategi sebagai berikut:

a. Menyusun perencanaan kinerja dan pengukuran kinerja yang berorientasi pada peningkatan akuntabilitas kinerja; dan

b. Melaksanakan dan menyusun laporan hasil evaluasi program, kegiatan, dan anggaran LAPAN; dan

c. Penguatan koordinasi internal dengan unit kerja terkait dan eksternal dengan K/L dalam mendukung peningkatan kualitas manajemen kinerja LAPAN.

3.3 Kerangka Regulasi

Biro Perencanaan dan Keuangan sebagai unit organisasi di Sekretariat Utama memerlukan dukungan regulasi untuk pelaksanaan tugas dan fungsi terkait dengan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian perencanaan program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi kinerja, serta pengelolaan keuangan.

Kerangka regulasi yang dibutuhkan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan Biro Perencanaan dan Keuangan yaitu Peraturan Kepala LAPAN terkait dengan pelaksanaan perencanaan program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi kinerja, serta pengelolaan keuangan di lingkungan LAPAN, yang meliputi:

a. Peraturan Kepala LAPAN Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengelolaan Anggaran;

b. Peraturan Kepala LAPAN Nomor 3 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis LAPAN 2015-2019;

c. Peraturan Kepala LAPAN Nomor 5 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Unit Organisasi di LAPAN;

(20)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 17

d. Peraturan Kepala LAPAN Nomor 02 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan di Lingkungan LAPAN;

e. Peraturan Kepala LAPAN Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja LAPAN;

f. Keputusan Kepala LAPAN Nomor 12A Tahun 2016 tentang Indikator Kinerja Utama Satuan Kerja di Lingkungan Sekretariat Utama.

3.4 Kerangka Kelembagaan

Beberapa hal yang diusulkan terhadap kerangka kelembagaan Biro Perencanaan dan Keuangan, antara lain:

1. Penguatan fungsi perencanaan program dan anggaran; 2. Penguatan fungsi pengelolaan keuangan;

3. Penguatan pemantauan dan evaluasi kinerja serta manajemen kinerja dilaksanakan secara efektif, efisien, dan transparan;

4. Penguatan koordinasi internal dengan unit kerja terkait dan eksternal dengan K/L dalam mendukung peningkatan kualitas manajemen kinerja LAPAN.

(21)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 18

BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA

PENDANAAN

4.1 Target Kinerja

Visi dan misi Biro Perencanaan dan Keuangan dijabarkan lebih lanjut dengan menggunakan metode Balanced Score Card (BSC) dengan merumuskan peta strategis seperti ditunjukan pada gambar 4.1 Visi

Menjadi Penggerak Utama Perencanaan, Pengendalian Kegiatan, Akuntabilitas Kinerja, dan Akuntabilitas Keuangan LAPAN.

(22)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 19 4.2 Sasaran Strategis, IKU dan Target

Perubahan struktur organisasi di lingkungan LAPAN mulai berlaku efektif pada tahun 2016. Penyusunan sasaran strategis dan indikator kinerja utama harus dilakukan secara komprehensif dan menggambarkan kondisi yang ada saat itu agar memperoleh pencapaian nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) yang maksimal. Pada tahun 2015 pelaksanaan kegiatan masih dilaksanakan oleh Biro Perencanaan dan Organisasi yang mengacu pada Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama sebagai berikut:

Tabel 4.1 Sasaran Strategis, IKU dan Target Biro Perencanaan dan Organisasi (Tahun 2015)

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target

1. Terselenggarannya perencanaan penganggaran dengan kualitas prima 1. Persentase kesesuaian RKAKL terhadap Renja

80%

2. Terselenggaranya penataan perundang-undangan

2. Kategori nilai implementasi program penataan peraturan perundang-undangan B 3. Meningkatnya tatakelola organisasi LAPAN

3. Kategori nilai implementasi penataan dan penguatan organisasi BB 4. Terselenggaranya penguatan akuntabilitas kinerja. 4. Jumlah pelaksanaan evaluasi program/kegiatan yang tepat waktu

(23)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 20 5. Persentase ketepatan waktu penyampaian laporan pemantauan program/kegiatan di lingkungan LAPAN 100%

Setelah struktur organisasi baru di lingkungan LAPAN mulai berlaku efektif, kegiatan biro perencanaan dan keuangan dilaksanakan berdasarkan sasaran strategis dan indikator kinerja utama sebagai berikut:

Tabel 4.2. Sasaran Strategis, IKU dan Target Biro Perencanaan dan Keuangan

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2016 2017 2018 2019 1. Terselenggaranya perencanaan penganggaran dengan kualitas prima. 1. Persentase kesesuaian RKAKL terhadap Renja. 90% 91% 92% 92% 2. Terselenggaranya pelaporan keuangan LAPAN yang akuntabel, andal, dan tepat waktu. 2. Persentase kesesuaian penggunaan akun belanja. 85% 86% 88% 90% 3. Terselenggaranya penguatan akuntabilitas kinerja. 3. Persentase rekomendasi hasil evaluasi program/ kegiatan yang ditindak 85% 86% 88% 90%

(24)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 21 lanjuti oleh Satker. 4. Nilai AKIP LAPAN pada empat komponen (komponen perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, dan pencapaian kinerja). 66 68 70 72 4.3 Kerangka Pendanaan

Berdasarkan Dokumen Kesepakatan Tiga Pihak, yaitu Bappenas,Kementerian Keuangan, dan LAPAN, maka pembiayaan kegiatan Biro Perencanaan dan Keuangan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3. Kerangka pendanaan Biro Perencanaan dan Keuangan

SATUAN KERJA 2016 2017 2018 2019 TOTAL Biro Perencanaan dan Keuangan 10.848 11.933 13.126 14.439 50.346

(25)

Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 22

BAB V. PENUTUP

Renstra Biro Perencanaan dan Keuangan 2015-2019 memberikan gambaran kuat bahwa Biro Perencanaan dan Keuangan mampu menjadi pengendali perencanaan program, anggaran dan kinerja LAPAN dalam menciptakan manajemen lembaga yang akuntabel dan berbasis pelayanan prima kepada setiap pengguna, guna mendukung LAPAN menjadi organisasi yang menyelenggerakan kegiatan penelitan dan pengembangan serta penyelenggaraan keantariksaan di tingkat nasional yang bertaraf internasional di bidang penerbangan dan antariksa dengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhan pengguna, untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri.

Gambar

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan
Gambar 1.2 Diagram Komposisi Sumber Daya Aparatur  Biro Perencanaan dan Keuangan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Gambar 1.3 Diagram Komposisi Sumber Daya Aparatur  Biro Perencanaan dan Keuangan Berdasarkan Jabatan
Tabel 4.1 Sasaran Strategis, IKU dan Target Biro Perencanaan dan  Organisasi (Tahun 2015)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa (1) dalam menghasilkan masalah matematika kontekstual baru guru matematika dengan

Pembahasan mengenai teori dan metode yang mendasari pembuatan Sistem Informasi Geografis Pemetaan Pura Kawitan dan Keterkaitannya menggunakan Google Maps dengan Metode

Penelitian dengan judul “Penerapan ecoprint menggunakan teknik pounding pada anak Sanggar Alang-Alang, Surabaya.” merupakan studi kualitatif terhadap data yang

Saat ini dengan adanya kemajuan media internet dan facebook yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan bersosialisasi maka juga dapat digunakan untuk mencari

aransemen lagu “Kulihat Ibu Pertiwi” dalam format flute, klarinet, dengan kuartet gesek, dalam olahan tema variasi, serta untuk mengapresiasi dan menyampaikan kembali

Disisi lain, minat investor terhadap pasar domestik masih cukup besar, yang tercermin dari tingginya permintaan investor dalam lelang Sukuk Negara

(1) Komitmen, kepala sekolah dan warga sekolah harus mempunyai komitmen yang kuat dalam upaya menggerakkan semua warga sekolah untuk ber-MBS, (2) Kesiapan, semua

Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) tersebut juga menjadi kewajiban Bagian Keuangan – Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha, sebagai salah satu unit kerja di lingkungan