• Tidak ada hasil yang ditemukan

18-22 Juni 2014 Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "18-22 Juni 2014 Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 1

Kontes Robot

Seni Tari Indonesia 2014

KRSI – 2014

18-22 Juni 2014

Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

(2)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 2

DAFTAR ISI

Hal

Sambutan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi 3

Sambutan Direktur Litabmas Dikti 4

Latar Belakang 5

Maksud dan Tujuan 5

Tema 6

Ketentuan Umum 6

Peserta dan Pendaftaran 7

Tahapan Evaluasi 8

Kriteria Evaluasi Peserta 8

Proses seleksi 8

Penghargaan 8

Jadwal kegiatan 9

Kegiatan pertanggal 9

Alamat Penyelenggara 10

Lampiran A. Susunan Panitia KRSI 2014 11

Lampiran B. Formulir Pengajuan Peserta 12

(3)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 3

Sambutan

Salah satu tujuan pendidikan tinggi adalah menumbuh-kembangkan dan memperkaya khasanah ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Untuk itu kegiatan penumbuhan dan pengembangan kreativitas dan inovasi dosen dan mahasiswa menjadi kata kunci untuk menghantarkan tercapainya tujuan tersebut. Dalam penumbuhan dan pengembangan kreativitas dan inovasi tidaklah cukup hanya sampai pada wacana teoritis saja, akan tetapi harus dilatih untuk mengimplementasikan ide, gagasan dalam wacana-teoritis tersebut ke dalam dunia nyata. Kegiatan pengembangan gagasan teoritis menjadi penerapan teknologi yang nyata harus dibuat sedemikian rupa agar menjadi menarik, dinamis dan tidak membosankan, dimana dosen dan mahasiswa perlu dilibatkan secara multidisiplin.

Sehubungan dengan itu, saya menyambut baik penyelenggaraan Kontes Robot Indonesia (KRI), karena dalam KRI setiap Peserta harus mengeksplorasi kemampuannya dalam perancangan, implementasi, dan strategi serta harus mengembangkan ide-idenya untuk dapat membuat dan merancang suatu wahana bergerak berbentuk robot dengan berbagai bentuk dan struktur serta kecerdasan agar dapat memenuhi tema dan aturan main yang telah ditentukan, sehingga mahasiswa dapat berkompetisi secara sportif dalam arena yang telah ditentukan. Dalam Kontes Robot Seni tari Indonesia (KRSI) yang diselenggarakan bersamaan dengan Kontes Robot Idonesia (KRI), robot yang dibuat mahasiswa harus menitik beratkan pada unsur seni tari - budaya setempat, disinilah letak pentingnya kemampuan kreativitas, inovasi dan strategi yang dikembangkan oleh setiap tim peserta. Oleh sebab itu, sejak awal dimulainya KRI, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi selalu memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan KRI tersebut.

Dalam kesempatan ini Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, mengundang seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia untuk berpartisipasi dalam KRSI 2014 ini. Selamat berpartisipasi, semoga melalui KRSI 2014 kemampuan mahasiswa dan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia dapat terus ditingkatkan.

Jakarta, Nopember 2012 Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi,

(4)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 4

Sambutan

Untuk menumbuh kembangkan ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia, perlu difasilitasi kegiatan yang dapat mendukung penumbuhan, pengembangan kreativitas dan inovasi dosen beserta para mahasiswa baik dari segi teori maupun penerapan praktisnya. Dalam hal ini Kontes Robot Seni tari Indonesia (KRSI) dapat merupakan suatu wahana yang sangat menarik bagi mahasiswa/wi untuk mengimplimentasikan gagasan dan ide-ide mereka menjadi suatu robot yang fungsional dengan memanfaatkan pengetahuan mereka yang multi disiplin, sekaligus memperhatikan faktor seni-budaya dalam penerapan teknologi.

Robot–robot tersebut harus dirancang dan dibuat sendiri, dengan menggunakan sensor-sensor, aktuator serta mikroprosessor yang ada dan harus diprogramkan sesuai dengan tema kontes setiap tahunnya. Selain itu kerjasama yang baik antara anggota tim peserta juga akan menjadi faktor pendukung suksesnya suatu tim dalam kontes ini. Setiap tim akan memiliki gagasan strategi yang terbaik untuk dapat memenangkan kontes dan akan diuji dalam kontes tersebut, sehingga dapat menimbulkan suasana kompetisi yang kondusif dikalangan mahasiswa, dosen maupun perguruan tinggi yang berpartisipasi dalam kontes.

KRSI 2014 akan diselenggarakan langsung secara Nasional pada tanggal 18-22 Juni 2014. KRSI 2014 diharapkan mampu menjadi wahana untuk unjuk prestasi dalam perancangan, implementasi dan strategi dari mahasiswa/wi Indonesia dengan mempertimbangkan seni-budaya Indonesia yang kaya, sekaligus sebagai tontonan dan hiburan yang menarik yang sarat dengan ide-ide pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta seni budaya bangsa.

Dalam kesempatan ini Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Perguruan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, mendorong seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia untuk berpartisipasi dalam KRSI 2014 ini. Selamat berpartisipasi, semoga dengan KRSI 2014 kemampuan mahasiswa dan dosen, serta kualitas pendidikan tinggi serta kerjasama antar disiplin ilmu di Indonesia dapat terus ditingkatkan.

Jakarta, Nopember 2013

Direktur Litabmas Ditjen Dikti,

(5)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 5

Kontes Robot Seni Tari Indonesia 2014

KRSI – 2014

1. Latar Belakang

Pelaksanaan kontes robot yang telah berlangsung setiap tahun selama lebih dari satu dekade di bumi pertiwi, telah melahirkan insan-insan pemikir dan pembuat robot yang berkemampuan tinggi. Kontes robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) telah merupakan ajang kompetisi kemampuan masing-masing perguruan tinggi untuk menunjukkan kepiawaian mahasiswanya dalam merancang dan membuat serta memprogram robot-robot ciptaan nya dalam kompetisi tersebut.

Kontes Robot Seni tari Indonesia (KRSI) merupakan suatu ajang kompetisi perancangan dan pembuatan robot yang disertai dengan unsur-unsur seni dan budaya bangsa yang telah terkenal di bumi pertiwi. KRSI pertamakali diadakan pada tahun 2009 yang mengangkat tema ”Robot Penari Jaipong”, tahun 2010 dengan mengangkat tema ”Robot Penari Pendet” , tahun 2011 dengan mengangkat tema ”Robot Penari Kelono Topeng”, tahun2012 mengangkat tema “Robot Penari Piring” dan tahun 2013 mengangkat tema “Robot Anoman

Duto”. Setiap tim peserta yang terdiri dari 3(tiga) mahasiswa dengan seorang dosen

pembimbing, diwajibkan untuk membuat satu robot untuk menampilkan seni budaya yang diinginkan sesuai tema kontes.

Untuk KRSI 2014, sesuai dengan momentum yang tepat dalam gema nasional membangkitkan kecintaan dan pelestarian budaya-budaya Nasional maka tema yang diangkat adalah “Robot Penari Legong Keraton”. Kegiatan KRSI 2014 ini dilaksanakan disetiap Regional sesuai dengan jadwal dan Nasional pada tanggal 18-22 Juni 2014 yang dikoordinasi dan didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan institusi perguruan tinggi yang ditunjuk.

2. Maksud dan Tujuan

Tujuan KRSI 2014 adalah:

1. Menumbuh-kembangkan dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa di Perguruan Tinggi.

2. Mengaplikasikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ke dalam dunia nyata.

3. Meningkatkan kepekaan mahasiswa dalam pengembangan bidang teknologi robotika. 4. Meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap seni budaya bangsa.

(6)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 6

3. Tema:

Tema Kontes Robot Seni tari Indonesia 2014 adalah:

“ Robot Penari Legong Keraton ”

Tari Legong dari Bali merupaka jenis tari yang paling populer dan kerap ditampilkan dalam pertunjukan wisata. Tari ini dikembangkan di Peliatan. Tarian yang baku ditarikan oleh dua orang legong dan seorang condong. Condong tampil pertama kali, lalu menyusul dua legong yang menarikan legong lasem. Repertoar dengan tiga penari dikenal sebagai Legong Kraton. Tari ini mengambil dasar dari cabang cerita Panji (abad ke-12 dan ke-13, masa Kerajaan Kadiri), yaitu tentang keinginan raja (adipati) Lasem (sekarang masuk Kabupaten Rembang) untuk meminang Rangkesari, putri Kerajaan Daha (Kadiri), namun ia berbuat tidak terpuji dengan menculiknya. Sang putri menolak pinangan sang adipati karena ia telah terikat oleh Raden Panji dari Kahuripan. Mengetahui adiknya diculik, raja Kadiri, yang merupakan abang dari sang putri Rangkesari, menyatakan perang dan berangkat ke Lasem. Sebelum berperang, adipati Lasem harus menghadapi serangan burung garuda pembawa maut. Ia berhasil melarikan diri tetapi kemudian tewas dalam pertempuran melawan raja Daha.

Legong Keraton adalah sebuah tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat komplek dan diikat oleh struktur tabuh pengiring yang konon mendapat pengaruh dari Tari Gambuh. Kata Legong Keraton terdiri dari dua kata yaitu legong dan Keraton. Kata legong diduga berasal dari kata “leg” yang berarti gerak tari yang luwes. Lemah gemulai. Sementara “gong” berarti gambelan. “leg” dan “gong” digabung menjadi legong yang mengandung arti gerakan yang diikat, terutama aksentuasinya oleh gamelan yang mengiringinya.

Jadi Legong Keraton berarti sebuah tarian istana yang diiiringi oleh gambelan. Sebutan merupakan perkembangan berikutnya. Ada praduga bahwa berasal dari pengembangan Tari Sang Hyang yang merupakan tari improvisasi dan kemudian gerak-gerak improvisasi itu ditata, dikomposisikan menurut pola atau struktur dari pegambuhan (gambelan). Gerakaan-gerakan tari yang membangun Tari Keraton ini disesuaikan dengan gambelan sehingga tari ini menjadi tarian yang indah, dinamis dan abstrak. Gambelan yang dipakai mengiringi tari ini dalam seni pertunjukan kemasan baru adalah gambelan gong kebyar. Keterampilan dalam membawakan tari Legong, kesesuaiannya dengan penguasaan jalinan wiraga, wirama dan wirasa yang baik, sesuai dengan patokan agem, tandang, dan tangkep.

Struktur tari Legong pada umumnya terdiri dari papeson, pangawak, pengecet, dan pakaad. Ciri khas lain dari tarian ini adalah penarinya menggunakan kipas, kecuali tokoh Condong.

4. Ketentuan Umum

a. Setiap tim yang terdiri dari 3(tiga) mahasiswa dan 1(satu) orang dosen pembimbing diharuskan membuat satu robot otomatis yang mampu melakukan gerakan menari mengikuti musik kesenian gamelan pengiring tari piring.

b. Jumlah robot maksimum dua dan harus dibuat sendiri.

c. Robot penari harus menyerupai struktur tubuh manusia dengan tinggi 55±5cm diukur di posisi kepala tidak termasuk asesories.

(7)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 7

d. Derajad kebebasan robot minimal 21(dua puluh satu) e. Berat satu robot maksimum 30kg.

f. Tegangan catu daya yang digunakan harus tegangan DC dengan besar tegangan tidak dibatasi.

g. Robot harus dapat menari di atas arena persegi-panjang dengan start berwarna merah atau biru berukuran (3000 x 2000)mm yang memiliki tiga arena pokok.

h. Gerak tari dalam tari legong strukturnya terdiri dari papeson, pangawak, pengecet,

dan pakaad diselaraskan dengan irama musik pengiring tari "Legong Keraton" i. Musik pengiring didengarkan langsung dari sistem audio gedung tempat lomba. j. Musik pengiring tari robot adalah musik pengiring khas tari Bali yaitu musik tari

"Legong Keraton" yang akan disediakan oleh panitia.

k. Waktu yang disediakan untuk setiap unjuk kebolehan tari dalam lomba ini adalah 3 menit sesuai dengan panjang atau durasi irama musik pengiring.

l. Dalam waktu tiga(3) menit, musik pengiring akan berhenti sebanyak dua kali selama 10-20 detik.

m. Setiap tim pada setiap game diberikan kesempatan “retry”.

n. Setiap Retry akan dikenakan hukuman pengurangan nilai (penalty).

o. Bagi tim dengan teknik dan seni tari terbaik akan dinyatakan sebagai pemenang. Peraturan selengkapnya dapat dibaca pada lampiran C dari buku panduan ini.

5. Peserta dan Pendaftaran

KRSI 2014 hanya boleh diikuti oleh institusi atau tim dari Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta. Setiap tim harus terdiri dari 3 mahasiswa sarjana dan atau dibawahnya dan satu dosen pembimbing aktif. Setiap tim harus mengajukan proposal ke panitia KRSI 2014 dengan persetujuan Wakil Rektor/Ketua/Direktur/Dekan Bidang Kemahasiswaan masing-masing perguruan tinggi. Formulir pengajuan (Application Form) dapat dilihat pada lampiran B.

Proposal merupakan Pendaftaran awal yang harus diajukan kepada Panitia KRSI 2014 bagi calon peserta. Setiap tim harus mengirimkan 1 (satu) set proposal dengan sampul coklat muda ke alamat penyelenggara melalui pos/paket kilat dan selambat-lambatnya sudah diterima di sekretariat panitia tanggal 7 Januari 2014. Setiap Perguruan Tinggi hanya diperkenankan untuk mengirim satu Tim peserta KRSI saja.

Semua proposal yang masuk ke sekretariat panitia akan dilakukan evaluasi administratif. Proposal yang diterima dan disetujui oleh panitia akan diberitahukan kepada peserta melalui surat pemberitahuan ke alamat masing-masing dan dapat dilihat di website panitia.

Tim peserta yang lolos tahap seleksi Regional akan diundang untuk mengikuti Kontes Nasional KRSI 2014 dan akan mendapatkan dana bantuan pembuatan robot sebesar Rp 5.000.000,- (Lima Juta rupiah) dari panitia, biaya transportasi kelas ekonomi dari perguruan tinggi ke tempat pelaksanaan Kontes Nasional KRSI dan akomodasi Tim (3 mahasiswa dan 1 dosen pembimbing) selama 4(empat) hari.

(8)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 8

6. Tahapan Evaluasi

Evaluasi dilakukan dalam dua tahap.

 Evaluasi tahap pertama merupakan evaluasi administratif. Proposal yang diterima dan disetujui oleh panitia akan diberitahukan kepada peserta melalui surat pemberitahuan ke alamat masing-masing paling lambat 2(dua) minggu setelah batas akhir penerimaan proposal. Informasi ini juga ditampilkan pada website KRSI 2014.  Evaluasi tahap kedua dilakukan melalui laporan kemajuan dan perkembangan

pembuatan robot yang telah dilakukan. Tim Juri akan mengevaluasi kesiapan calon peserta untuk mengikuti KRSI 2014 mengacu pada kriteria evaluasi yang telah ditentukan.

7. Kriteria Evaluasi Peserta

Untuk keperluan evaluasi tahap kedua, setiap calon peserta yang telah mendaftar atau yang telah ditunjuk, diwajibkan untuk mengirimkan laporan kemajuan dan perkembangan pembuatan robot dalam sebuah CD kepada panitia, berisi formalitas tim berupa sebuah foto robot dan anggota Tim berlatar belakang Institusi, presentasi power point dan satu rekaman video dengan durasi maksimal 5(lima) menit dengan format mpeg, mpg, mov, mp4, flv atau avi. Video harus menunjukkan aktivitas robot seni, gerakan tari otomatis yang telah dibuat.

Setiap Tim diwajibkan mengirimkan bahan-bahan tersebut dalam 1(satu) CD dengan surat pengantar dari Pembantu/Wakil/Direktur/Ketua/Dekan/Rektor dan harus diterima panitia selambat-lambatnya tanggal 6 Maret 2014.

Kriteria evaluasi yang digunakan adalah :  Rancangan Mekanik Robot

 Sistem Kontrol Robot dan algoritma

 Strategi mendeteksi dan mensinkronkan gerakan dengan musik.  Sensor dan Rangkaian Interface

 Gerakan gantungan

8. Proses Seleksi

Seleksi akan dilakukan dua tahap yaitu seleksi tingkat Regional dan seleksi tingkat Nasional. Juara pertama dan kedua tiap Regional akan mewakili Regionalnya ketingkat Nasional.

9. Penghargaan

Panitia Regional menyediakan penghargaan bagi Juara Pertama, Juara Kedua, Juara Ketiga, Juara Harapan, dan penghargaan lain yang akan ditentukan oleh panitia. Bagi tim juara pertama, dan kedua tingkat Regional akan dipanggil untuk tampil di tingkat Nasional.

Panitia Nasional menyediakan penghargaan bagi Juara Pertama, Juara Kedua, Juara Ketiga, Juara Harapan, dan penghargaan lain yang akan ditentukan oleh panitia.

(9)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 9

10. Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan KRSI 2014 adalah sebagai berikut:

11. Kegiatan per tanggal:

No Kegiatan Tanggal Lokasi

1 Batas Waktu proposal masuk 07 Januari 2014 DP2M,Dikti,Kemdikbud 2 Pengumuman peserta hasil evaluasi tahap I 20 Januari 2014 DP2M,Dikti,Kemdikbud 3 Batas waktu laporan kemajuan 06 Maret 2014 DP2M,Dikti,Kemdikbud 4 Pengumuman peserta KRI regional 14 maret 2014 DP2M,Dikti,Kemdikbud 5 Kontes Robot Indonesia tingkat Regional

KRSI Regional 1 15-18 Mei 2014 Padang

KRSI Regional 2 08-11 Mei 2014 Jakarta/Bandung

KRSI Regional 3 24-27 April 2014 Semarang

KRSI Regional 4 01-04 Mei 2014 Malang

KRSI Regional 5 22-25 Mei 2014 Mataram

6 Pengumuman peserta KRI tingkat Nasional 30 Mei 2014 DP2M,Dikti,Kemdikbud 7 Pelaksanaan Kontes Robot Indonesia tingkat Nasional 18-22 Juni 2014 Yogyakarta

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pembuatan Aturan Kontes 2 Pemberitahuan Awal 3 Seminar & Sosialisasi 4 Proposal Masuk

5 Evaluasi I dan persetujuan proposal 6 Proses Pembuatan Robot 7 Laporan Kemajuan 8 Evaluasi Tahap 2

9 Pengumuman Hasil Evaluasi Tahap 2 10 Seleksi tingkat Regional

11 Pengumuman Hasil tim Peserta Nasional 12 Pendaftaran Ulang

13 Pelaksanaan KRI Nasional 2012

(10)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 10

12. Alamat Penyelenggara

Panitia Kontes Robot Seni tari Indonesia 2014

Subdit Kreativitas dan Pengabdian Kepada Masyarakat (KPM)

Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Ditlitabmas) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Jln Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan, Jakarta Pusat 10270 Telp. 021-70322640 Fax. 021-5731846

Website:

http://dp2m-dikti.net ; http://www.kri.or.id dan

http://kri.eepis-its.edu

E-mail:

(11)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 11

Lampiran A

Susunan Panitia Kontes Robot Seni tari Indonesia (KRSI) 2014

Pelindung : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Komisi Pengarah : • Gubernur

• Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud.

• Direktur Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Ditjen Dikti Kemendikbud • Rektor

• Dekan

• Direktur Utama TVRI Ketua Pelaksana :

Wakil Ketua Pelaksana : Sekretaris :

Publikasi dan Dokumentasi : Bendahara :

Perlengkapan :

 Perlengkapan Lapangan  Perlengkapan umum Acara dan Pertandingan :

Akomodasi : Transportasi : Dana :

(12)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 12

Lampiran B

Formulir

Pengajuan Peserta

KRSI – 2014

(13)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 13

KONTES ROBOT SENI INDONESIA 2014

(“ Robot Penari Legong Keraton ” )

1. Setiap Institusi hanya diperkenankan mengirimkan 1(satu) tim saja. Tim tambahan yang didaftarkan akan diabaikan.

2. Setiap Tim harus mengirim satu set syarat pendaftaran berupa Borang Aplikasi atau Proposal. Format Borang Aplikasi atau proposal adalah seperti yang tertulis dalam panduan ini dengan jumlah halaman tidak melebihi 25 (dua puluh lima) halaman.

3. Borang Aplikasi harus disahkan/ditandatangani oleh Wakil Rektor/Ketua/ Direktur/Dekan Bidang Kemahasiswaan masing-masing Perguruan Tinggi. 4. Borang Aplikasi dan proposal harus sudah diterima oleh Panitia KRSI 2014

paling lambat pada 7 Januari 2014 dengan alamat pengiriman:

Panitia Kontes Robot Seni tari Indonesia 2014

Subdit Kreativitas dan Pengabdian Kepada Masyarakat (KPM)

Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Ditlitabmas) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Jln Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan Jakarta Pusat 10270 Telp. 021-70322640 Fax. 021-5731846 Website : http://dp2m-dikti.net http://www.kri.or.id/ dan http://kri.eepis-its.edu E-mail : tantointer@gmail.com gigih@eepis-its.edu

5. Borang Aplikasi atau Proposal setidaknya harus berisi informasi tentang anggota tim, institusi, alamat lengkap, nomer telepon, alamat E-mail atau contact person, dan juga berisi tentang deskripsi rinci tentang robot, meliputi: desain, gambar teknik, strategi dan algoritma program kontrol robot.

6. Panitia KRSI 2014 akan melakukan evaluasi peserta dalam dua tahap, yaitu tahap pertama berupa evaluasi proposal (administratif), dan kedua, evaluasi berdasarkan laporan kemajuan pembuatan robot. Jadwal rinci dapat disimak dibagian jadwal kegiatan dalam panduan ini.

(14)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 14 BAGIAN SATU: INFORMASI TENTANG TIM PESERTA

1. TIM

Nama Tim maksimum 15 karakter dan nama mudah untuk disebutkan) ………. Nama Ketua Tim (Mahasiswa)

………..

Nama Instruktur (Dosen Pembimbing) ………..

2. INSTITUSI

Nama Lengkap Institusi :

………

Nama Departemen/Fakultas

……… Alamat Kontak :

………..

Nomer Telepon :……… Nomer FAX : ……….

Nomer Telepon Mobile (HP): ……….…..

Alamat E-mail :

……….

3. Alamat Lengkap, E-mail dan No. HP Contact Person

4. Jumlah Robot dan Jumlah gerak robot.

Jumlah Robot : ... ... buah Jumlah gerak bebas robot: ………

(15)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 15 BAGIAN DUA: INFORMASI TENTANG (MESIN) ROBOT

1. NAMA TIM ROBOT (hanya nama tim) : ______________________ (Tidak boleh mengindikasikan institusi yang bersangkutan)

2. ROBOT

Jumlah Robot : 1 (satu) buah

Jelaskan tentang mesin robot Anda, rencana/desain, strategi kontrol, algoritma gerak, dilengkapi dengan sketch atau rancangan dasar mesin dalam gambar yang mudah dievaluasi. Gunakan halaman terpisah untuk menerangkan dimensi, struktur atau bahan yang dipakai, bagaimana mengaplikasikan sensor, bagaimana metoda pendeteksian suara musik pengiring, dan bagaimana metoda menepatkan waktu 3 menit perlombaan dengan sinkronisasi gerak tari robot.

(16)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 16 3. JUMLAH DERAJAD KEBEBASAN

Jelaskan jumlah derajad kebebasan yang saudara ajukan melalui gambar lengkap robot seni penari "Legong Keraton".

(17)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 17 4. SKETCH (RANCANGAN SINGKAT)

Gambarlah desain singkat tentang rencana robot Anda dilengkapi dengan perkiraan ukuran/dimensi. Perhatikan bahwa tinggi minimum robot adalah 50cm dan tinggi maksimum adalah 60cm tanpa asesori. Untuk diingat: dimohon untuk tidak mencantumkan info apapun dalam gambar rancangan robot yang mengindikasikan nama institusi pengusul.

(18)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 18

Lampiran C

Tema dan Peraturan

Kontes Robot Seni TARI

Indonesia (KRSI)

(19)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 19

KONTES ROBOT SENI TARI

INDONESIA

2014

TEMA DAN PERATURAN

(20)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 20

1. Pendahuluan

Pelaksanaan kontes robot yang telah berlangsung setiap tahun selama lebih dari satu dekade di bumi pertiwi, telah melahirkan insan-insan pemikir dan pembuat robot yang berkemampuan tinggi. Kontes robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) telah menjadi ajang kompetisi kemampuan masing-masing perguruan tinggi untuk menunjukkan kepiawaian mahasiswanya dalam merancang, membuat, memprogram dan menerapkan strategi robot-robot ciptaan-nya dalam kompetisi tersebut.

Kontes Robot Seni tari Indonesia (KRSI) merupakan suatu ajang kompetisi perancangan, pembuatan dan pemrograman robot yang disertai dengan unsur-unsur seni dan budaya bangsa Indonesia khususnya seni tari yang telah terkenal di bumi pertiwi. KRSI pertamakali diadakan pada tahun 2009 dengan tema “Robot Penari Jaipong”, tahun 2010 dengan tema

“Robot Penari Pendet”, tahun 2011 dengan tema “Robot Penari Klono Topeng”, tahun 2012

mengangkat tema “Robot Penari Piring” dan tahun 2013 mengangkat tema “Robot Penari

hanuman Duto”. Setiap tim peserta yang terdiri dari 3(tiga) mahasiswa dengan seorang dosen

pembimbing, diwajibkan untuk membuat satu atau beberapa robot yang terkoordinasi untuk menampilkan seni budaya yang diinginkan sesuai tema kontes.

Untuk KRSI 2014, kembali guna membangkitkan kecintaan dan pelestarian budaya-budaya Nasional maka tema yang diangkat adalah “Robot Penari Legong Keraton”. Kegiatan KRSI 2014 ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan Kontes Robot Indonesia (KRI) tingkat Regional dan KRI tingkat Nasional pada tanggal 14-16 Juni 2014 yang dikoordinasi dan didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan institusi Perguruan Tinggi yang ditunjuk.

Tujuan dari kontes robot ini adalah untuk menumbuh kembangkan kreatifitas dan minat para mahasiswa dalam teknologi maju, khususnya teknologi robotika yang selain diperuntukkan bagi industri juga diharapkan dapat membantu kegiatan manusia sehari-hari serta seni budaya khususnya sen tari.

2. Tema

Tema Kontes Robot Seni tari Indonesia 2014 adalah:

“ Robot Penari Legong Keraton ”

Tari Legong dari Bali merupaka jenis tari yang paling populer dan kerap ditampilkan dalam pertunjukan wisata. Tari ini dikembangkan di Peliatan. Tarian yang baku ditarikan oleh dua orang legong dan seorang condong. Condong tampil pertama kali, lalu menyusul dua legong yang menarikan legong lasem. Repertoar dengan tiga penari dikenal sebagai Legong Kraton. Tari ini mengambil dasar dari cerita Panji (abad ke-12 dan ke-13, masa Kerajaan Kadiri), yaitu tentang keinginan raja (adipati) Lasem (sekarang masuk Kabupaten Rembang) untuk meminang Rangkesari, putri Kerajaan Daha (Kadiri), namun ia berbuat tidak terpuji dengan menculiknya. Sang putri menolak pinangan sang adipati karena ia telah terikat oleh Raden Panji dari Kahuripan. Mengetahui adiknya diculik, raja Kadiri, yang merupakan abang dari sang putri Rangkesari, menyatakan perang dan berangkat ke Lasem. Sebelum berperang, adipati Lasem harus menghadapi serangan burung garuda pembawa maut. Ia berhasil melarikan diri tetapi kemudian tewas dalam pertempuran melawan raja Daha.

(21)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 21

Legong Keraton adalah sebuah tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat komplek dan diikat oleh struktur tabuh pengiring yang konon mendapat pengaruh dari Tari Gambuh. Kata Legong Keraton terdiri dari dua kata yaitu legong dan Keraton. Kata legong diduga berasal dari kata “leg” yang berarti gerak tari yang luwes. Lemah gemulai. Sementara “gong” berarti gambelan. “leg” dan “gong” digabung menjadi legong yang mengandung arti gerakan yang diikat, terutama aksentuasinya oleh gamelan yang mengiringinya.

Jadi Legong Keraton berarti sebuah tarian istana yang diiiringi oleh gambelan. Sebutan merupakan perkembangan berikutnya. Ada praduga bahwa berasal dari pengembangan Tari Sang Hyang yang merupakan tari improvisasi dan kemudian gerak-gerak improvisasi itu ditata, dikomposisikan menurut pola atau struktur dari pegambuhan (gambelan). Gerakaan-gerakan tari yang membangun Tari Keraton ini disesuaikan dengan gambelan sehingga tari ini menjadi tarian yang indah, dinamis dan abstrak. Gambelan yang dipakai mengiringi tari ini dalam seni pertunjukan kemasan baru adalah gambelan gong kebyar. Keterampilan dalam membawakan tari Legong, kesesuaiannya dengan penguasaan jalinan wiraga, wirama dan wirasa yang baik, sesuai dengan patokan agem, tandang, dan tangkep.

Struktur tari Legong pada umumnya terdiri dari papeson, pangawak, pengecet, dan pakaad. Ciri khas lain dari tarian ini adalah penarinya menggunakan kipas, kecuali tokoh Condong.

3. Spesifikasi Robot.

3.1. Setiap tim diharuskan membuat sendiri maksimum dua robot otomatis yang

mampu melakukan gerak tari untuk mengikuti musik kesenian "Legong Keraton".

3.2. Robot yang dibuat harus memiliki kemampuan gerak mengikuti alunan musik yang

dimainkan saat lomba berlangsung.

3.3. Robot harus dirancang untuk dapat mendengar alunan musik melalui sensor

pendengar tanpa kabel.

3.4. Robot harus memiliki bagian yang dapat disebut sebagai sistem kaki, tubuh, tangan

dan kepala. Jumlah derajat kebebasan masing-masing sistem robot minimal 21 (dua puluh satu).

3.5. Robot harus dapat melakukan gerak tari mengikuti alunan musik tari yang

digunakan.

3.6. Komunikasi langsung maupun tidak langsung antara tim peserta dengan robot tidak

diperbolehkan.

3.7. Selama Lomba berlangsung, robot tidak boleh memecah diri menjadi beberapa

robot dan bagian-bagian robot yang tidak dapat bergerak.

3.8. Tinggi robot 55±5cm tidak termasuk asesori

3.9. Rentang kaki atau tangan robot maksimal tidak boleh lebih 60 cm diukur dari

ujung jari tangan/kaki kanan ke kiri ketika membuka tangan/kaki selebar-lebarnya.

3.10. Lebar telapak kaki maksimum 150 cm2 berbentuk elip, lingkaran atau persegi empat.

3.11. Berat satu robot maksimal 30 kg.

3.12. Tegangan catudaya DC tidak dibatasi dan harus menempel pada robot.

3.13. Sumber tegangan harus berasal dari baterai Accu Kering (lead acid), NiCd, NiMH,

Lit-Ion, atau Lit-Polymer. Tidak diperkenankan menggunakan accu yang berisi cairan basah.

(22)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 22 3.14. Aktuator gerak dapat dirancang berbasis elektromotor, system pneumatik maupun

sistem hidrolik.

3.15. Setiap Robot harus dapat di START hanya dengan satu tombol di badan robot

dengan posisi tombol strat mudah terjangkau.

4. Arena Lomba dan Urutan Gerakan Tarian

4.1. Arena Lomba

Arena lomba dapat ditunjukkan pada gambar 1 berikut ini:

Zona I

Zona II Zona II

Zona I

Zona III Zona III

Zona Tu tup Zona Tu tup Zona M ulai Rob ot 1 Zo na M ulai Robo t 1 Zo na M ulai Robo t 2 Zona M ulai Rob ot 2

Gambar 1: Lapangan Lomba KRSI 2014

Arena lomba terdiri dari dua buah arena persegi panjang masing-masing mempunyai ukuran panjang 3000 mm dan lebar 2000 mm, berwarna hijau gelap, putih dan biru muda dengan tinggi 1000 mm dari lantai dan diletakkan berdampingan. Terdapat

pembatas arena merah dan biru berupa dinding kayu berwarna Coklat setebal 100

mm setinggi 60mm. Arena sebelah kanan (sesuai arah hadap penonton) untuk robot di bagian merah, sedang arena sebelah kiri untuk robot dibagian biru. Arena lomba juga dikelilingi dengan fance warna coklat dengan lebar 30 mm dan tinggi 60 mm. Bahan lapangan dari multi-plek 20mm dan dilapis dengan vynil.

(23)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 23 4.2. ZONA MULAI:

ZONA MULAI berukuran 400×400 mm, dalam ZONA AWAL/MULAI robot diletakkan untuk mulai menari. Setelah robot diletakkan di ZONA MULAI diberikan aba-aba persiapan selama satu (1) menit menjelang lomba. Arah hadap robot ketika di ZONA AWAL ini dapat ditentukan sendiri oleh Tim.

Di ZONA MULAI, setelah musik pengiring mulai, robot harus bisa melakukan

gerak tari sembah pembuka .

Gambar 2: Zona Mulai (diwakili tim biru) dan Zona I 4.3. ZONA I :

ZONA I berukuran 1000 x 2000 mm

Di ZONA I terdapat juga ZONA MULAI. Di zona I robot harus dapat melakukan gerak pepeson atau condong. Gerakan dilakukan berulang-ulang hingga akhir zona I.

4.4. ZONA II :

ZONA II berukuran 1000x2000 mm. Di zona II terdapat tempat start untuk memulai robot kedua. Dizona II robot harus dapat melakukan gerak pengawak dan

pengecet. Gerak ini dilakukan berulang-ulang hingga akhir zona tengah.

Gambar 3: Zona II dan Zona mulai robot 2 4.5. ZONA III:

ZONA III berukuran 1000x2000 mm yang didalamnya terdapat ZONA TUTUP. Di dalam ZONA III ini robot harus dapat melakukan gerak pakaad. Gerak robot dilakukan berulang-ulang hingga akhir zona III.

(24)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 24 Gambar 4: Zona III dan Zona Tutup

4.6. ZONA TUTUP:

ZONA TUTUP berukuran 400x8000 mm dan berjarak 200mm dari tepi kanan dan kiri lapangan. Di zona tutup robot harus mampu melakukan gerak tari sembah

penutup dari tari Legong Keraton.

Ketika irama pengiring gerak tari berakhir menjelang menit terakhir akan terdengar tepukan penonton. Ketika mendengar tepukan penonton, robot harus menghentikan tariannya dan memberi salam hormat sebagai tanda telah selesainya tarian.

5. Sistem Perlombaan

5.1. Setiap tim yang terdiri dari 3(tiga) mahasiswa dan 1(satu) orang dosen pembimbing diharuskan membuat satu robot otomatis yang mampu melakukan gerakan menari mengikuti musik pengiring tari "Legong Keraton".

5.2. Robot harus dibuat sendiri

5.3. Robot harus dapat menari di atas arena persegi-panjang lantai berwarna berukuran masing-masing (3000x2000)mm. Tiap arena satu tim robot memiliki lima (5) ZONA, bila diurutkan dari awal hingga akhir adalah ZONA MULAI, ZONA I, ZONA II, ZONA III dan ZONA TUTUP. Tiap ZONA berfungsi sebagai pemandu gerakan tari.

5.4. Gerak tari harus diselaraskan dengan irama musik pengiring tari "Legong Keraton".

5.5. Musik pengiring didengarkan langsung dari sistem audio gedung tempat lomba. 5.6. Waktu yang disediakan untuk setiap unjuk kebolehan tari dalam lomba ini adalah

tiga (3) menit sesuai dengan panjang atau durasi irama gamelan pengiring.

5.7. Dalam waktu tiga(3) menit, musik pengiring akan berhenti sebanyak dua kali masing-masing selama 10-20 detik.

5.8. Setiap tim pada setiap game diberikan kesempatan “retry”.

5.9. Setiap Retry akan dikenakan hukuman pengurangan nilai (penalty).

5.10. Dalam setiap sesi pertandingan, dua robot dari tim peserta akan diletakkan diatas panggung (lapangan perlombaan) sesuai dengan warna tim awal, yaitu merah atau biru.

5.11. Setiap tim akan melakukan unjuk kebolehan tiga(3) kali secara bergantian.

5.12. Bagi robot yang telah menampilkan kepiawaiannya tiga(3) kali penampilan lengkap dan memiliki nilai teknik serta seni tari terbaik akan dinyatakan sebagai pemenang atau juara.

(25)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 25

6. Penilaian

6.1. Tim Juri akan melakukan penilaian berdasarkan kategori berikut ini

6.1.1. Kemampuan robot melakukan gerak sembah pambuka pada ZONA MULAI, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10 untuk nilai sempurna.

6.1.2. Kemampuan robot melakukan gerak tari pepeson atau condong pada ZONA I, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10 untuk nilai sempurna.

6.1.3. Kemampuan robot melakukan gerak pengawak dan pengecet pada ZONA II, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10 untuk nilai sempurna.

6.1.4. Kemampuan robot melakukan gerak pakad dan gebesan pada ZONA III, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10 untuk nilai sempurna.

6.1.5. Kemampuan robot melakukan gerak sembah panutup pada ZONA TUTUP, akan mendapatkan nilai dengan rentang nilai 1 hingga 10 untuk nilai sempurna

6.2. Kemampuan robot yang berhasil MULAI GERAK secara sinkron dengan irama musik pengiring akan memperoleh tambahan nilai 5.

6.3. Kemampuan sinkronisasi dan keselarasan gerak tarian robot sesuai alunan musik pengiring akan memperoleh tambahan nilai 1-10.

6.4. Kemampuan robot melakukan gerak sembah penutup di ZONA TUTUP akan memperoleh tambahan nilai 5.

6.5. Kemampuan robot yang telah mencapai ZONA I, ZONA II dan ZONA III, maka masing-masing zona akan mendapat tambahan nilai 3.

6.6. Setiap Tim akan mendapatkan nilai jumlah dari kategori 6.1.1 s/d 6.1.5, 6.2 s/d 6.5 tersebut diatas.

6.7. Setiap robot yang melakukan keindahan gerak tari "Legong Keraton", maka robot akan mendapatkan nilai 1 hingga 10 untuk nilai sempurna dengan factor pengali 2. 6.8. Pemenang setiap perlombaan ditentukan dari perolehan nilai rerata akhir terbaik. 6.9. Keputusan Juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

7. Retry

7.1. Untuk setiap tim peserta, kesempatan retry diberikan bebas dengan ketentuan sebagai berikut:

7.1.1. Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot diantara ZONA MULAI retry dimulai dari ZONA MULAI dan nilai bonus yang telah diperoleh pada ZONA MULAI hilang.

7.1.2. Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot diantara ZONA I, retry dimulai dari ZONA I dan nilai bonus yang telah diperoleh pada ZONA I hilang.

7.1.3. Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot di ZONA II, retry dilakukan di ZONA II dan nilai bonus yang telah diperoleh pada ZONA II hilang.

7.1.4. Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot di ZONA III, retry dilakukan dari ZONA III nilai bonus yang telah diperoleh pada ZONA AKHIR hilang.

(26)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 26 7.1.5. Bagi tim yang meminta retry pada saat posisi robot di ZONA TUTUP,

retry dilakukan dari ZONA TUTUP dan nilai bonus yang telah diperoleh pada ZONA TUTUP hilang.

7.2. Jika robot keluar dari arena, maka harus dilakukan retry sesuai dengan zona yang ditinggalkan.

7.3. Jika robot terjatuh, maka robot harus dilakukan retry.

7.4. Jika robot tidak bergerak selama 30 detik, maka robot harus dilakukan retry. 7.5. Jika robot menyentuh zona larang, maka robot harus dilakukan retry.

7.6. Ketika retry dilakukan, irama musik tidak dihentikan.

8. Penalti dan Diskualifikasi

8.1. Jika dalam melakukan gerak tari, robot atau bagian robot diukur secara vertikal keluar daerah/arena pasangannya, maka tim akan dikenakan penalti, untuk sepuluh detik pertama akan dikenakan pengurangan nilai 5 dan untuk tiap 5(lima) detik berikutnya, tim akan dikenakan pengurangan nilai sebesar 5.

8.2. Jika robot melakukan retry, maka tim akan dikenakan pengurangan nilai 5 setiap kali retry.

8.3. Tim peserta yang menyentuh robot setelah pertandingan dimulai dapat dikenakan diskualifikasi kecuali dalam masa Retry.

8.4. Tim peserta tidak mengikuti arahan wasit dan/atau juri dapat dikenakan diskualifikasi.

8.5. Tim peserta yang bertindak tidak sesuai dengan spirit of fair play, dapat dikenakan diskualifikasi.

9. Penghargaan

Panitia Regional menyediakan penghargaan bagi Juara Pertama, Juara Kedua, Juara Ketiga, Juara Harapan, dan penghargaan lain yang akan ditentukan oleh panitia. Bagi tim juara pertama, dan kedua tingkat Regional akan dipanggil untuk tampil di tingkat Nasional.

Panitia Nasional menyediakan penghargaan bagi Juara Pertama, Juara Kedua, Juara Ketiga, Juara Harapan, dan penghargaan lain yang akan ditentukan oleh panitia.

10. Faktor Keselamatan

Dalam merancang dan membuat robot, tim peserta wajib memperhatikan faktor-faktor keamanan dan faktor keselamatan bagi operator maupun bagi petugas yang bertugas mengawasi lomba tersebut.

11. Subsidi Biaya pembuatan Robot:

Tim Peserta yang lolos evaluasi tahap Regional dan mengikuti Kontes Nasional KRSI–2014 akan mendapatkan dana bantuan pembuatan robot sebesar Rp 5,000,000,- (Lima Juta rupiah) dari panitia, biaya transportasi kelas ekonomi dari perguruan tinggi ke tempat pelaksanaan

(27)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 27

Kontes Nasional KRSI dan akomodasi Tim (3 mahasiswa dan 1 dosen pembimbing) selama 4(empat) hari.

12. Kontak yang dapat dihubungi

• Gigih Prabowo : gigih@eepis-its.edu

• Tanto : tantointer@gmail.com

13. Informasi Lanjut dan website

Panitia akan menerbitkan FAQ (Frequently Asked Questions) melalui website dan melalui

milis kri@groups.eepis-its.edu

14. Alamat panitia

Panitia Kontes Robot Seni tari Indonesia 2014,

Subdit Kretivitas dan Pengabdian pada Masyarakat (KPM)

Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Ditlitabmas), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,

Kementrian Pendidikan da Kebudayaan Jln Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan Jakarta Pusat 10270

Telp. 021-70322640 Fax. 021-5731846

Website : http://dp2m-dikti.net

http://www.kri.or.id/ dan

(28)

Panduan KRSI 2014-ver Nop 2013 28

LAMPIRAN

Ukuran Lapangan KRSI-2014

Zona I

Zona II Zona I

Zona III Zona III

Zona Tutup Zona Tutup

30 30 30 2065400 2065 800 800 4130 41 5 41 5 10 15 10 15 100 Zona II 10 00 Zona M ulai Robot 2 Zo na A wal Zo na M ulai Robo t 2 Zo na A wal Zo na M ulai Robo t 1 Zona M ulai Robot 1 400 40 0 40 0 R=141, G=179, B=226 R=255, G=0, B=0 R= 0, G=0, B=255 R= 0, G=102, B=0

Gambar

Gambar 1: Lapangan Lomba KRSI 2014
Gambar 2: Zona Mulai (diwakili tim biru) dan Zona I

Referensi

Dokumen terkait

Lorosa’e, yang didukung dengan kesungguhan politik untuk mendesak kerja sama Indonesia, tetap merupakan mekanisme yang paling mungkin untuk memberikan keadilan. Dari tahun 1974

Paling sedikit empat bulan sebelum tanggal setiap pemilihan untuk Komisi, Direktur Jenderal Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan

Dengan menggunakan data Survei Sosial dan Ekonomi Nasional Tahun 2018, hasil analisis regresi logistik biner menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi yang dilakukan anak

Hasil penelitian juga menunjukkan, peningkatan dosis urea dan dosis zeolit hingga sesuai dosis anjuran masih diikuti dengan peningkatan efisiensi pemupukan N sehingga

Maka sebuah tangki kedua akan digambar pada grid dan node akan menampilkan rincian tangki.. Tinggalkan tekanan tangki permukaan sebagai 0,000 bar.g (tangki terbuka

Selain oleh karena adanya peristiwa supermoon, banjir rob pada bulan Maret 2012 di pesisir Kabupaten Sukabumi diperparah juga oleh tingginya curah hujan (Susilo, 2012b), akibatnya

Batasan operasional rujukan kasus SLE ditujukan bagi dokter umum, internis atau ahli lain yang memerlukan kepastian diagnosis, pengelolaan pada kasus yang tidak responsif terhadap

Berdasarkan pengertian diatas dapat dikesimpulan, hidronefrosis Berdasarkan pengertian diatas dapat dikesimpulan, hidronefrosis adalah dilatasi pelvis renalis dan