• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGELOLAAN AIR, PEMUPUKAN KALIUM DAN POLA PERTANAMAN TERHADAP HASIL JAGUNG DAN KACANG HIJAU DI LAHAN KERING DISERTASI OLEH: E D Y

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENGELOLAAN AIR, PEMUPUKAN KALIUM DAN POLA PERTANAMAN TERHADAP HASIL JAGUNG DAN KACANG HIJAU DI LAHAN KERING DISERTASI OLEH: E D Y"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERTANAMAN TERHADAP HASIL JAGUNG DAN KACANG HIJAU DI LAHAN KERING DISERTASI OLEH:

E D Y

08/278611/SPN/00371

PROGRAM PASCASARJANA

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2012

(2)

ii

DI LAHAN KERING

Disertasi untuk memperoleh

derajat Doktor dalam Ilmu Pertanian Minat Agronomi pada Universitas Gadjah Mada

Dipertahankan di hadapan Tim Penguji Program Pascasarjana

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada

Pada tanggal: 26 Nopember 2012

Oleh E d y

08/278611/SPN/371

Lahir

(3)

PENGARUH PENGELOLAAN AIR, PEMUPUKAN KALIUM DAN POLA PERTANAMAN TERHADAP HASIL JAGUNG DAN KACANG HIJAU

DI LAHAN KERING

E D Y RINGKASAN

Jagung merupakan salah satu sumber karbohidrat utama dan menjadi alternatif sumber pangan. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak, penghasil minyak dan tepung serta bahan baku industri lainnya. Kebutuhan jagung untuk bahan pangan, pakan dan industri meningkat terus. Impor jagung Indonesia tahun 2010 sudah mencapai 2,2 juta ton. Oleh karena itu produksi jagung harus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan.

Produksi jagung nasional, luas areal panen dan hasil rata-rata masing-masing adalah 17.643.250 ton, 3.864.692 ha, dan 4,56 ton per hektar, dan hal masih tergolong rendah sehingga perlu ditingkatkan melalui intensifikasi pada lahan kering. Selanjutnya dalam upaya meningkatkan produktivitas lahan khususnya lahan kering tadah hujan yang umumnya bermasalah pada ketersediaan lengas maka diperlukan pengelolaan air yang tepat dan terintegrasi antara lain panen hujan, peningkatan daya serap tanah dengan pemanfaatan residu tanaman, pemupukan kalium, penggunaan varietas toleran kekeringan dan penggunaan pola pertanaman yang tepat untuk meningkatkan hasil dan produktivitas lahan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bentuk pengelolaan air dan interaksinya dengan pemupukan kalium pada lahan kering dalam meningkatkan produktivitas lahan, hasil tanaman jagung dan kacang hijau.

(4)

Penelitian ini terdiri dari 2 percobaan yang dilaksanakan Juli 2010 - Juni 2011. Percobaan I di Rumah Plastik Kebun Percobaan UGM Banguntapan, didesain dengan Rancangan Petak Terpisah. Petak utama adalah Varietas jagung, terdiri dari 4 varietas: Lagaligo, Lamuru, Bima 2 Bantimurung, dan Bima 4 Bantimurung. Anak petak adalah interval waktu penyiraman, terdiri dari 4 taraf: disiram 1, 2, 4, dan 8 hari sekali. Percobaan I bertujuan untuk mendapatkan varietas jagung paling tahan kekeringan untuk digunakan pada percobaan II. Percobaan II dilakukan di Desa Wareng Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa. Yogyakarta. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Petak-Petak Terpisah, dengan Petak Utama didesain dalam Bujur Sangkar Latin. Petak utama adalah model parit terdiri atas 3 taraf: tanpa parit, parit, parit diisi seresah. Anak petak adalah takaran kalium terdiri dari 3 taraf: kontrol, 37,5 kg KCl.ha-1 dan 75 kg KCl.ha-1. Anak-anak petak adalah waktu menyisip jagung, terdiri dari 2 taraf: waktu sisip jagung 60 dan 70 hari setelah tanam jagung I.

Hasil penelitian percobaan I menunjukkan lengas tanah tersedia dan laju evapotranspirasi sangat dipengaruhi oleh interval waktu penyiraman, makin lama interval penyiraman makin rendah lengas tersedia bagi tanaman dan menurunkan laju evapotranspirasi, tetapi varietas tidak berpengaruh terhadap ketersediaan lengas tanah dan laju evapotranspirasi pada semua interval waktu penyiraman kecuali lengas tanah pada Bima 4 Bantimurung yang lebih rendah. Luas daun, rasio akar tajuk, bobot kering, efisiensi penggunaan air dan hasil biji jagung menunjukkan penurunan dengan makin lama nya interval waktu penyiraman,

(5)

kecuali Bima 2 Bantimurung yang menunjukkan daya adaptasi yang tinggi berdasarkan nilai slope dan indeks sensitifitas yang lebih rendah dibandingkan Bima 4 Bantimurung, Lagaligo dan Lamuru.

Hasil penelitian percobaan II menunjukkan, pemupukan kalium 75 kg KCl.ha-1 berpengaruh terhadap lengas tanah. Lahan yang diberi parit berisi seresah meningkatkan lengas tanah dibandingkan lahan tanpa parit, namun tidak berbeda dengan lahan yang hanya diberi parit. Air teratus pada pertanaman yang diberi seresah di dalam parit dan pemupukan K 75 kg KCl.ha-1 lebih rendah air teratusnya namun laju evapotranspirasi, suhu, sekapan cahyanya, indeks luas daun, laju pertumbuhan tanaman, laju asimilasi bersih, bobot kering, bobot hasil dan bobot 100 biji jagung lebih tinggi dibandingkan kombinasi perlakuan lainnya. Pada areal pertanaman yang diberi parit berisi seresah dan dipupuk kalium 37,5 kg KCl.ha-1 meningkatkan lebar bukaan stomata, klorofil, efisiensi penggunaan air, kandungan air nisbi daun, kadar dan serapan K pada jagung yang ditanam awal dan jagung sisipan, dan semakin meningkat, dengan pemupukan K 75 kg KCl.ha-1 dibandingkan tanpa pemupukan K, namun sebaliknya kandungan prolin menurun. Waktu menyisip 60 dan 70 hari setelah tanam jagung I umumnya tidak berbeda. Bobot kering, indeks luas daun, laju pertumbuhan tanaman, laju asimilasi bersih, kandungan air nisbi kacang hijau yang ditumpangsarikan dengan jagung, menunjukkan waktu tanam kacang hijau awal lebih tinggi dibandingkan waktu tanam kacang hijau akhir. Bobot kering, indeks luas daun, laju pertumbuhan tanaman, laju asimilasi bersih, dan kandungan air nisbi, klorofil, bobot 100 biji dan hasil biji tanaman kacang hijau meningkat pada areal yang diberi parit dan

(6)

semakin meningkat pada areal yang diberi seresah di dalam parit dibandingkan areal tanpa parit, sebaliknya kandungan prolin menurun pada kacang hijau yang ditanam awal, dan pada areal yang diberi parit, dan semakin menurun pada areal yang diberi seresah di dalam parit dibandingkan kacang hijau yang ditanam diakhir dan tanpa parit. N isbah setara lahan dan waktu (NSLW) pada pola pertanaman jagung tumpangsari kacang hijau kemudian disisip jagung saat tanaman jagung I berumur 60 atau 70 hari kemudian ditumpangsarikan lagi dengan kacang hijau meningkatkan nilai setara lahan dan waktu antara 1,8 – 2,3.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Jagung Varietas Bima 2 Bantimurung lebih efisien menggunakan air, toleran kekeringan, bobot kering, rasio akar tajuk dan hasil biji lebih tinggi; 2) Penggunaan parit+seresah dan K 75 kg KCl.ha-1 meningkatkan sekapan cahaya, evapotranspirasi, bobot kering, indeks luas daun, laju pertumbuhan tanaman, laju asimilasi bersih, hasil biji, bobot 100 biji, klorofil, kandungan air nisbi, efisiensi penggunaan air, kadar dan serapan K, daya serap akar, dan menurunkan kadar prolin jagung; 3) Penggunaan parit+seresah dan penanaman kacang hijau bersamaan jagung I meningkatkan klorofil, indeks luas daun, laju pertumbuhan tanaman, laju asimilasi bersih, kandungan air nisbi, bobot kering, hasil biji dan bobot 100 biji kacang hijau; 4) Tumpangsari jagung dan kacang hijau, kemudian disisip jagung saat jagung I berumur 60 dan 70 hari, kemudian ditumpangsarikan lagi dengan kacang hijau, diperoleh nilai setara lahan dan waktu 1,8 – 2,3 pada kedua pola pertanaman tersebut.

(7)

THE EFFECTS OF WATER MANAGEMENT, POTASSIUM FERTILIZATION, AND CROPPING PATTERN ON MAIZE

AND MUNGBEAN YIELD IN DRY LAND E D Y

SUMMARY

Maize is one of the main sources of carbohydrates and an alternative food source. Aside from being a source of carbohydrate, maize is also grown as animal feed, oil and flour and other industrial raw materials. Need of maize for food, feed and industry continue to increase. Indonesia maize imports in 2010 reached 2.2 million tons. Therefore, maize production must be increased to meet the demand. National maize production, harvested area and average yield of each was 17,643,250 tons, 3,864,692 ha and 4.56 tons per hectare respectively, and it is still relatively low and that needs to be improved by intensification the dry land. Furthermore, in an effort to increase the productivity of land in particular dry land rainfed generally problematic on the availability of moisture it needs proper water management and integrated such as rain harvesting, increasing absorptive capacity of land with the use of crop residues, potassium fertilizer, the use of drought tolerant varieties and the use of cropping patterns to increase the yield and land productivity.

The aims of this study are to obtain the form of water management and its interaction with K fertilization on dry land to increase land productivity, and to increase yields of maize and mungbean. The study consisted of two experiments carried out in July 2010 - June 2011. First experiment was conducted in the House of Plastic Garden Experiments UGM Banguntapan, using Design Splite plot. The

(8)

main plot was the variety of maize, consisting of 4 varieties: Lagaligo, Lamuru, Bima 2 Bantimurung, and Bima 4 Bantimurung. Subplot was the interval of time watering, consisting of 4 standard: watered 1, 2, 4, and 8 days. This Experiment aims to get the most drought-resistant maize variety for being used in the second experiment. Second experiment was conducted in Wareng, Wonosari Gunungkidul, Yogyakarta. The second experiment used Splite-splite plot design. The main plot was designed in a Latin Square. The main plot, the furrow model, which consists of three standard Furrows: without a furrow, furrow, furrow containing plant residue. Subplot was composed of three K levels: control, 37.5 kg.KCl.ha-1 and 75 kg.KCl.ha-1. Sub-sub plot, the time of maize relay, consisting of 2 standards: time of maize relay 60 and 70 days after planting first maize.

The results of this study in experiment (I) show are available soil moisture and evapotranspiration rate greatly influenced by the interval of time watering, watering the longer the interval the lower the moisture available to plants and reduce the rate of evapotranspiration, but the variety does not affect the availability of soil moisture and evapotranspiration rate at all time intervals except watering soil moisture on the Bima 4 Bantimurung lower. Leaf area, root canopy ratio, dry weight, water use efficiency and yield of maize grain showed a decrease with increasing length of the time interval watering, except Bima 2 Bantimurung indicating high adaptability based on the value of the slope and the sensitivity index is lower than Bima 4 Bantimurung, Lagaligo and Lamuru. The results of study in experiment (II) showed, potassium fertilizer 75 kg KCl.ha-1 is effect on soil moisture. The land was given furrow containing plant residue

(9)

increases soil moisture than land without furrow, but no different to land only to be furrow. Internal drainage at planting area that give plant residue in the furrow and potassium fertilization of 75 kg KCl.ha-1 internal drainage is lower but the rate of evapotranspiration, temperature, radiation interception, leaf area index, crop growth rate, net assimilation rate, dry weight, seed yield and a weight of 100 seeds of maize is higher than other treatment combinations. At a given planting area furrow containing plant residue and potassium fertilizer 37.5 kg KCl.ha-1 increases the width of stomatal aperture, chlorophyll, water use efficiency, leaf relative water content, and K uptake of maize increased, and higher increasing with potassium fertilizer 75 kg KCl.ha-1 compared with no K fertilization, but rather the content of proline decreased. When maize relay planting 60 and 70 days after planting maize (I) generally do not differ. Dry weight, leaf area index, crop growth rate, net assimilation rate, relative water content of mungbean intercropping with maize, indicating that mungbean planting time early was higher than the mungbean planting time late. Dry weight, leaf area index, crop growth rate, net assimilation rate and relative water content, chlorophyll, weight of 100 seeds and seed yield of mungbean increased in a given area of the furrow and higer increased of the area giv en plant residue in the furrow than without , on the contrary decreased proline content in mungbean that were planted early, and the given area of the furrow, and lower the decrease during a given area of plant residue in the furrow than the mungbean that were planted late and without furrow. Area time equivalency ratio (ATER) on the cropping pattern of maize intercropped mungbean and then relay planting the maize when the maize crop (I)

(10)

was 60 or 70 days intercropping with mungbean increase the value of ATER between 1.8 to 2.3.

Based on these results I can conclude that: 1) The Bima 2 Bantimurung is more efficient in use of water and drought tolerant, and it reached the highest in its dry weight, the ratio of the root canopy and grain yield; 2) The use of furrow+plant residue and 75 kg KCl.ha-1 increased radiation interception, evapotranspiration, dry weight, leaf area index (LAI), crop growth rate (CGR), net assimilation rate (NAR), grain yield, 100 seed weight, chlorophyll, relative water content (RWC), water use efficiency (WUE), content and uptake of K, root absorption capacity and decreased level of maize proline; 3) The use of furrow+plant residue and early planting mungbean increased chlorophyll, leaf area index (LAI), crop growth rate (CGR), net assimilation rate (NAR), relative water conten (RWC)t, dry weight, seed yield and seed weight of 100 mungbean; 4)Intercropping of maize and mungbean, and maize relay when maize first aged 60 or 70 days, then again intercropping with mungbean, the both cropping patterns increased the value of area-time equivalency ratio ranged from 1.8 to 2.3.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Ati, Y.Y., M.Y. El-Maziny, A.S. Ali, M.E. Meleha, and H.A. Abdel-Raheem, 2007. Effect of water stress and potassium fertilization on yield quantity and quality of

potato

African Crop Science Conference Proceedings Vol. 8. pp. 445- 455 Printed in El-Minia, Egypt

Abdurachman, A. dan S. Sutono. 2005. Teknologi pengendalian erosi lahan berlereng. dalam Teknologi Pengelolaan Lahan Kering Menuju pertanian produktif dan ramah lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Abdurachman, A.. A.Dariah, dan A.Mulyani, 2008. Strategi dan Teknologi Pengelolaan lahan Kering Mendukung Pengadaan Pangan Nasional. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Jurnal Litbang Pertanian 27(2), P:43-48.

Adimihardja, A., M appaona, 2005. Teknologi Pengelolaan lahan Kering Menuju Pertanian Produktif dan Ramah Lingkungan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Adiningsih, J.S. dan M. Sudjadi. 1993. Peranan sistem bertanam lorong (alley cropping) dalam meningkatkan kesuburan tanah pada lahan kering masam. Risalah Seminar Hasil Penelitian Tanah dan Agroklimat. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Adisyahputra, K.Setiawan, S.Ilyas, Sudarsono, 2005. Pendugaan Toleransi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Terhadap Cekaman Kekeringan Menggunakan Larutan Polietileno Glikol (PEG). Jornal Agrotropika Vol. X (1). P:27-37.

Admin., 2010. Budidaya Kacang Hijau.Online: http://www.dipertahor-sumbar.web.id/Buku/Kebutuhan%20&%20Cara%20Pemberian%20Air.pd f. Diakses: 19 April 2010.

Ahmed, E.M. and F. A Mahmoud, 2010. Effect of irrigation on consumptive use, water use efficiency and crop coefficient of sesame (Sesamum indicum L.). Journal of Agricultural Extension and Rural Development Vol. 2(4), pp. 59-63

Akil, M, 2006. Produksi biomas dan biji jagung pada lahan kering di Naibonat melalui cara pemberian dan takaran pupuk organik. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Jagung, 29-30 September 2005 di Makassar. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. p. 157-165

(12)

Alberte, R.S., J.P. Thomber, and E.L. Fiscus, 1977. Water Stres Effects on the Content and Organization of Chlorophyll in Mesophyll and Bundle Sheath Chloroplasts of Maize. Plant Physiol. 59(3):351-353.

Allamoradi, P., M. Ghobadi, S. Taherabadi and S. Taherabadi, 2011. Physiological Aspects of Mungbean (Vigna radiata L.) in Response to Drought Stress. International Conference on Food Engineering and Biotechnology IPCBEE V (9) (c) (2011) LACSIT Press. Singapoore. Allen, G. R, L. S. Pereira, D. Raes dan M. Smith. 1998. Crop Evapotranspiration;

Guidelines for Computing Crop Water Requirements. Irrigation and Drainage Paper 56. FAO. Rome.

Al-Moshileh, A. And D. Al-Rayes, 2004. Effect of Potassium Fertilization Regimes on Petiole Nutrient Contents, Yield and Fruit Quality of Table Seedless Grapes. Department of plant production and protection College of Agric. and Vet. Med., Al-Qassim University, Saudia Arabia.

Alom, M.S., N.K. Paul, and M.A.Quayyim, 2008. Perfo rmance of Hybrid Maize (Zea mays L.) under Intercropping System with Mungbean (Vigna radiata L.) in Different Planting Methods. SAARC Jn. of Agri., 6(2),

Amato, M. and J.T. Ritchieb, 2002. Spatial Distribution of Roots and Water Uptake of Maize (Zea mays L.) as Affected by Soil Structure. Crop Sci.42:773–780.

Andrews, D.J., 1972. Intercropping with Sorghum in Nigeria. Experimental Agriculture, 8. p.219-225.

Andersen, M.N., C.R. Jensen and R.Losch, 1994. Interaction of Potassium and Drought in Barley Yield, Water Use Efficiency and Growth. Potash Review Subject. G. No.1:1-18.

Anonim, 1988. Pendekatan Agro- Ekosistem pada Pola Pertanaman Lahan Kering, Hasil Penelitian di Empat Zona Agro Ekosistem Jawa Timur. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan Food Fundation. Anonim, 1998. Statistik Sumberdaya Lahan. Pusat Penelitian Tanah dan

Agroklimat. Bogor.

Anonim, 2001. Teknologi pengelolaan sumberdaya lahan. Ekspose hasil- hasil penelitian Puslittanak di Pulau Kalimantan. Kerjasama antara Puslittank dengan Bappeda Tk. I Propinsi Kalimantan Timur.

Anonim, 2002. Pusat Data Pertanian (Data Tahunan) Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura, Departemen Pertanian, Makassar.

(13)

Anonim, 2007. Galur Harapan baru. Informasi Ilmiah Populer. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros, Sulawesi Selatan.

Anonim, 2008. Statistik Indonesia. BPS. Jakarta. Anonim, 2011. Statistik Indonesia, BPS. Jakarta

Anonim, 2012. Produksi Padi, Jagung dan kedelai. Berita Resmi Statistik, Badan Pusat Statistik Provinsi Kepuluan Riau,

Anonim, 2009. Ensiklopedia Jagung. Online: http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung. Diakses: 12 Mei 2009

Aqil, M., I.U.Fir mansyah dan M.Akil, 2008. Pengelolaan Air Tanaman Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros.

Arora, S. And P.P.Saradhi, 1995. Ligh Ind uced Enhancement in Proline Levels in Vigna radiata Esposed to Environmental Stress. Aust.J.Plant Physiol. 22:283-286.

Aspinal, D and L. G. Paleg. 1981. Proline Accumulation: Physiological Aspects. In. L. G. Paleg and D. Aspinal (eds). The Physiology and Biochemistry of Drought Resistance in Plants. Academic Press. pp. 201–241.

Atman, 2007. Teknologi Budidaya Kacang Hijau (Vigna radiata l.) di Lahan Sawah, Jurnal Ilmiah Tambua, Vol. VI, No.1, p: 89-95.

Bajehbaj, A.A., 2010. The effect of Water Deficit on Characteristics Physiological-Chemical of Sunflower (Helianthus annuus L.) Varieties. Environmental Biology. V.4(1): 24-30.

Blum, A., 2005. Drought Resistance, Water Use Efficiency, and Yield Potential are They Compatible, Dissonant, or Mutually Exclusive. Australian Journal of Agricultural Research (56):1159-1168.

Baharsyah, J.S,, D. Suardi., L. Irsal, 1985. Hubungan Iklim dengan Pertumbuhan Kedelai. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. H:87-102.

Baker, D. A., and P. E. Weatherly. 1969. Water and solute transport by exuding root systems of Ricinus communis. J. Exp. Bot. 20: 485-596.

Baque, M.A., M.A. Karim, A. Hamid and H. Tetsushi, 2006. Effect Fertilizer Potassium on Growt, Yield and Nutrient Uptake of Wheat (Triticum aestivum) under Water Stress Condition. South Pacisific Studies (27): No.1

(14)

Barry, B. and M. Sonou, 2003. Best practices in rainfed agriculture in West Africa, Proceedings of the Symposium and Workshop on Water Conservation Technologies for Sustainable Dryland Agriculture in Sub-Saharan Africa Bloemfontein, South Africa, April 8–11, 2003, ARC-Institute for Soil, Climate and Water, Pretoria, South Africa (2003), pp. 60–74.

Beets, W.C., 1982. Multiple Cropping and Tropical Farming System. Go wer Publishing Company Limited. Hampshire. England. 156p.

Bey, A., 1991. Kapita Selekta Dalam Agrometeorologi. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bogor. Brata, K.R. dan A. Nelistya, 2008. Lubang Resapan Biopori. Swadaya. Bogor. Budiono, 2003. Potensi Pengembangan Tanama n Pangan Berdasarkan Zona

Agroekosistem: Kasus Playen dan Wonosari, Yogyakarta. Buletin Teknik Pertanian, V:8 (2). Hal. 41-46.

Bunyamin, Z dan M. Aqil., 2009. Pengaruh Sistem Pertanaman Sisipan terjadap Pertumbuhan Tanaman Jagung. Prosiding Seminar Nasional Serealia 2009. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Makassar.

Buol, S.W., F.D.Hole, R.J.McCracken, 1973. Soil Genesis and Classification, The Iowa State University Press, Ames, Iowa.

Buringh, P., 1993. Pengantar Pengajian Tanah-tanah Wilayah Tropika dan Subtropika. Diterjemahkan oleh Tejoyuwono Notohadiprawiro. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Caviglia, O.P., V. O. Sadras and F. H. Andrade, 2004. Intensification of agriculture in the south-eastern Pampas: I. Capture and efficiency in the use of water and radiation in double-cropped wheat–soybean. Field Crops Research.Vol. 87, P: 117-12

Clausen , W. 2005. Proline as measure of stress in tomato plants. Plant Sci., 166: 241-248

Cong-ming, L., T.Chong-qin, Z. Qi-de and K. Ting- yun. 1995. Effect of Water Stres on Chlorophyll-Protein Cmplexes in Wheat Chloroplasts. Asia Botanica Sinica

Dariah, A., H. Subagyo, Chendy Tafakresnanto, dan Setiari Marwanto, 2006. Kepekaan Tanah Terhadap Erosi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.

(15)

Darmawijaya, M.I., 1980. Klasifikasi Tanah, dasar Teori Bagi Peneliti Tanah dan Pelaksana Pertanian Indonesia, Balai Penelitian Teh dan Kina Gambung, Bandung.

Davis, J. H. C. , A. Roman and S. Garcia, 2003. The effects of plant arrangement and density on intercropped beans (Phaseolus vulgaris) and maize II. Comparison of relay intercropping and simultaneous planting, Centro Internacional de Agricultura Tropical, (CIAT), Cali, Colombia.

Doorenbos, R.J. dan W.O. Pruit. 1976. Agrometeorological Field Station Irrigation and Drainage Paper no 27. FAO. Rome.

Doorembos, J. and A.H. Kassam, 1979. FAO Irrigationand Drainage Paper, Yield Respon to Water. UNO, Rome.

Dubrovsky JG, LF Go´me z- lomeli. 2003. Water deficit accelerates determinate develop-mental program of the primary root and does not affect lateral root initiation in a sonorant desert cactus (Pachycereus pringlei, cactaceae). American J. Botany (90): 823–831.

Dwidjopuspito, T., 1986. Soil Moisture Prediction. Disertasi. Submitted to the Faculty of the Graduate School, University of the Philippines at Los Banos. Philippines.

Dwidjopuspito, T., 1995. Fisiologi Lingkungan. Program Studi Agronomi. Program Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Edmeades GO. J Bolan, SC. Chapman, HR La-fitte, M Ba ’nziger. 1999. Selection im-proves drought tolerance in tropical maize populations: I. Gains in biomass, grain yield, and harvest index. Crop Sci. 39:1306–1315.

Efendi, R., Suwardi dan Musdalifah Isnaini, 2010. Metode dan Penentuan Karakter Seleksi Genotipe Jagung terhadap Cekaman Kekeringan pada Fase Awal Vegetatif. Prosiding Pekan Serealia Nasional Balai Penelitian Tanaman Serealia

Egbe, O.M., 2010. Effects of plant density of intercropped soybean with tall sorghum on competitive ability of soybean and economic yield at Otobi, Benue State, Nigeria. Journal of Cereals and Oilseeds Vol. 1(1), pp. 1 – 10 Eldardiry, E.I., M. A. El- Hady, and S.M. El- Ashry, 2010. Effect of Water Regime

and Potassium Application on Water Relations and Nutrients uptake of Wheat Plant. International Journal of Academic Research. V. 2(2): 75-82

(16)

El-Juffary, 2000. Durun Wheat Breeding for Abiotic Cekamanes Resistance, Defining Physiological Trait and Criteria. Option Mediteranious Series A (40): 252-256

Feddes, R.A., 1992. Forecasting Soil Water Plant-Atmosphere Interaction in Arid Region. In Water Saving Technick for Plant Growth. Kluwer Academic Publisher, London.

Fernando H. A., S ., M. E. Otegui and C. Vega. 2000. Intercepted Radiation at Flowering and Kernel Number In Maize. Agron.J.92: 92 – 97.

Ferro, S and D.Otto, 2001. Drainage Problem, Turf Diagnostics and Design, Kansas. Online: http//www. Turfdiag.com/indec.html. Diakses pada: 20 Maret 2009

Fitter, A.H. and R.K.H. Hay, 1994. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Terjemahan Sri Andani dan E.D. Purbayanti. Gadjahmada University Press. Yogyakarta. 421 h.

Francis, C.A., Martin Prager and Gerardo Tejada, 2003. Effects of relative planting dates in bean (Phaseolus vulgaris L.) and maize (Zea mays L.) intercropping pattern., Bean Program, Centro Internacional de Agricultur al Tropical (CIAT), Apartado Aereo 6713, Cali Colombia

Gardner, F.P., R.B. Pearce, R.L.Mitchell, 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya (diterjemahkan Herawati Susilo). Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Gilley. J. R dan Jansen, M. 1983. Irrigation Management Contribution to

Agriculture Productivity dalam Water Recsource Reseach Problm and Potensial For Agriculture and Boul Community (Napier, T. L., scott, D., Ewster, K. W and Supala, Reads). Soil Conservation Society of Amerika. New York.

Grema, A.K. and T.M. Hess, 2003. Water balance and water use of pearl millet-cowpea intercrops in north east Nigeria. Agricultural Water Management Vol. 26, P: 169-185.

Grimme, H., 1985. The Dinamics of Potassium in The Soil-Plant System. Proceedings of the 19th Colloquium of The International Potash Institute Held in Bangkok. Thailand. P:127-150.

Gross, J., 1991. Pigment in Vegetable, Chlorophyl and Caretinoids. Van Nonstrand reinhold, New York.

Grzesiak S, T Hura, MT Grzesiak, S Pi-enkowski. (1999). The impact of limited soil moisture and waterlogging stress conditions on morphological and

(17)

ana-tomical root traits in maize (Zea mays L.) hybrids of different drought tolerance. Acta Physiologiae Plantarum 21 (3): 305-315.

Fischer R.A. and R. Maurer. 1978. Drought resistance in spring wheat cultivar: I. Grain yield response. Aust J Agric Res (29): 897-912.

Hakim, L. 2002. Strategi Perencanaan dan Pengelolaan Lahan Kering Secara Berkelanjutan Di Kalimantan. Makalah Falsafah Sains, Program Pascasajana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hansen, W.R. and R.M. Shibles, 1978. Seasonal Log of The Flowering and Podding Sctivity of Field - Grown Soybeans. Agron. J. 70:47-50

Haqqani, A,M,, 1988. Water Use, Growth and Yield of Water Stressed and Irrigated Mungbean (Vigna radiata L. Wilezek) at Differen Growth Stages and Two Planting Densities. Thesis (Ph.D) University of Philippines, Losbanos/

Haqqani, A,M, and R.K. Pandey, 1994. Response of Mungbean to Water Stress and Irrigation at Various Growth Stages and Plant Densities, II: Yield and Yield Components. J.Tropical Agriculture. V(71): 289-294. Harborne, J.B., 1987. Phytochemical Methodes. Terj. Padmawinata, K. dan I.

Sudiro, Penerbit ITB, Bandung.

Harniati, R.Marsusi, D.Sahari dan Purnawati, 2000. Teknologi Budidaya Tanaman Jagung Lahan Kering. Kerjasama Penelitian Universitas Tanjung Pura dengan Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Pontianak Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian, Pontianak, 21 hal.

Harnowo, D, 1993. Respons Tanaman Kedelai ( Glycine max L. Merrill) terhadap Pemupukan Kalium dan Cekaman Kekeringan pada Fase Reproduktif. IPB. Bogor.

Hanson, A,D., C.E Nelson, 1980. Water Adaptation of Crops to Drougft-prone Environments. In: The Biology of Crop Productivity. Carlson , P.S. (ed.) Academic Press. New York. pp: 77-152.

Hidayat, A. D. Djaenuddin, H. Suhardjo, D.Subardja, 2004. Petunjuk Teknis Pengamatan Tanah. Balai Penelitian Tanah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian, 117 h.

(18)

Hidayat, A dan A.Mulyani, 2002. Lahan Kering untuk pertanian dalam Teknologi Pengelolaan Lahan Kering. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Litbang Pertanian. Depar¬temen Pertanian. Jakarta.

Hiebesch, C.K. and R.E. McCollum. 1987. Area-X-Time Equivalency Ratio: A Method for Evaluating the Prodctivity of Intercrops. Agron. J.87: 965-969. Hillel, D., 1971. Soil and Water: Physical Principles and Practices. Academic

Press. New York.

Indradewa, D. 2001. Gatra Agronomis dan Fisiologis Pengaruh Genangan dalam Parit pada Tanaman Kedelai. (Disertasi). Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 302h.

Indradewa, D, D. Kastono, dan Y. Soraya, 2005. Kemungkinan Peningkatan Jasil Jagung dengan Pemendekan Batang. Ilmu Pertanian Vol. 1, P : 117 – 124.

Irianto, G., H.Sosiawan, dan S.Karama, 1998. Strategi Pembangunan Pertanian Lahan Kering Untuk Mengantisipasi Persaingan Global. Prosiding Pertemuan Pembahasan dan Komunikasi Hasil Penelitian Tanah dan Agroklimat. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.Hal 1-12 Iriany, R..N..M., A.Takdir, M. Yasin H.G., M.J.Mejaya, 2007. Genotipe Jagung

Toleran Kekeringan, Balai Penelitian Tanaman Serealia, Penelitian Pertanian Tanaman Pangan,Volume/Nomor : PP26/03 Tahun Terbit : 2007. Abstrak.

Irwan, A.W., 2005. Kebutuhan Air, Iklim, dan Waktu Tanam Kedelai, Kacang Tanah, dan Kacang Hijau. Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor

Iskandar, D., 2003. Pengaruh Dosis Pupuk N, P dan K Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis di Lahan Kering. Prosiding Seminar Teknologi untuk Negeri 2003, Vol. II, hal. 1 – 5.

Islami, T., Utomo, W.H. 1995. Hubungan tanah, air dan tanaman. IKIP Semarang Press, Semarang.

Ismunadji, M., G. Soepardi, A.M.Satari., D.Muljadi, 1976. Kalium dan Tanaman Pangan Problem dan Prospek, Hasil - hasil seminar penggunaan kali um pada tanaman pangan, Jakarta 26 Februari 1976. Lembaga Pusat Penelitian Pertanian, Bogor.

IWMI, 2005 IWMI (International Water Management Institute), 2005. Technology adoption and dissemination.

(19)

http://www.iwmi.cgiar.org/africa/west_africa/projects/AdoptionTechnolog y/Technology_Adoption.htm (online).

John, S.A. and C. Mini, 2005. Biological Efficiency of Intercropping in Okra (Abelmoschus asculentus (L.) (Moench). Journal of Tropical Agriculture. 43(1-3):30-36.

Jones, O.R., and B.A. Stewart. 1990. Basin Tillage. Soil Tillage Res. 18:249-265. Juo, A.S.R. and R.L. Fox, 1981. Phosphate sorption characteristics of some

denchmark soils of West Africa. Soil Sci. 124 : 370-376. Kabore, V., 1995. Amelioration de la production végétale des sols dégrades (zipelles) du Burkina Faso par la technique des poquets (“zai”). Lausanne, pp. 1–242.Abstract.

Kang, B.T. dan A.R.S. Juo, 1983. Management of Low activity clay soils in Tropical Africa for food crop production. Proceeding of 4th International Soil Classification Workshop, Rwanda.

Kant, S., and U. Kafkafi, 1991. Potassium and Abiotic Stresses in Plant. The Hebrew University of Jarusalem, Fculty of Agricultural, Food and Environmental Quality Sciences. Revohot. Israel. P:233-241.

Kartasapoetra AG. 1987. Klimatologi (Pengaruh iklim terhadap tanah dan tanaman). Bumi Aksara. Jakarta.

Kasno, A. 2007. Kacang Hijau Alternatif yang Menguntungkan Ditanam di Lahan. Kering. Balitkabi Malang.Tabloid Sinar Tani, 23 Mei 2007. Keswani, C.L., and B.J. Ndunguru, 1980. Intercropping. Proceedings of the

Second Symposium on Intercropping in Semi- Arid Areas, Morogoro, Tanzania, 4-7 August 1980. University of Dar es Salaan Tanzania National Scientific Research Council International Development Research Centre, Tanzania.

Khalil, S.K., M.A. Afridi and and M. Iqbal, 1989. Response of Monocultured and Intercropped Maize and Mungbean to Various Levels of NPK. Pajitan J. Agric. Res. V.10 (1).

Kramer,P.J., 1969, Plant and Soil Water Relationships. A. Modern Synthesis Reprinter in India arrangement with Mc.Graw-Hill, Inc. New York.482p Kramer, P.J. 1972. Plant and soil water relationship. A Modernsynthesis.

Reprinted in India Arrangement with Mc Graw - Hill Inc. New York.482p.

(20)

Kurnia, U., A. Rachman., A. Dariah, 2004. Teknologi Konservasi Tanah Pada Lahan Kering Berlereng, Pusat Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian, 210 h.

Kusmarwiah, R., D. Indradewa, dan Suyadi, 2006. Kajian Fisiologis Cekaman Kekeringan pada Jagung Manis pada. Agrosains 19(3):225-235

Lakitan, B. 1996. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hal. 155 – 168.

Levitt, J. 1980. Renponses of plants to environmental cekamanes. Volume II. Second Edition. Academic Press, New York. 607 p.

Lubis, A.M., G.Amrah, G.B. Hong , M.Y, Nyapa and M. Pulungan, 1985. Ilmu Kesuburan Tanah. FP- UISU. Medan. Hal: 84- 85.

Manuwoto. 1991. Peranan Pertanian Lahan Kering di dalam Pembangunan Daerah. Simposium Nasional Penelitian dan Pengembangan Sistem Usahatani Lahan Kering yang Berkelanjutan. Malang 29-31 Agus¬tus 1991.

Mapegau, M. 2001. Pengaruh Pupuk Kalium dan Kadar Air Tanah Tersedia Terhadap Serapan Hara pada Tanaman Jagung Kultivar Arjuna. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, V0l.3 (2):107-110

Mapegau, M., 2006. Pengaruh Pemupukan Kalium Terhadap Toleransi Fisiologi Tanaman Jagung Kultivar Arjuna pada Kondisi Cekaman Air., Agrivigor, Vol 5 (no. 3), Abstract.

Marschner, H., 1086. Mineral Nutrition of Higher Plants. Academic Press Inc. London. 647p.

Masrukhi, 1996. Optimasi Pemanfaatan Air HUjan pada Lahan Kering dengan Menggunakan Model Produksi-Pemakaian Air oleh Tanaman. Tesis. Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Yogyakarta.

Maynard, G.H. and D.M. Orcott. 1987. The physiology o f plants under cekaman. John Wiley & Sons, Inc. New York. 206 p. Mubiyanto, B.M. 1997. Tanggapan tanaman kopi terhadap cekaman air. Warta Puslit Kopi dan Kakao 13(2): 83-95.

Mengel, K., and E. A. Kirkby. 1987. Principles of Plant Nutrition. Pub. Int. Potash Institute Warbladen. Bem Switzerland. 687p.

(21)

Miyazaki, T., 1993. Water Flow In Soils. Marcel Dekker, Inc. New York.

Moaveni, P., 2011. Effect of Water Deficit stress on Some Physiological Traits of Wheat (Triticum aestivum). Agricultural Science Rsearch J. V.1(1): 64-68. Mohammadkhani, N. and R. Heidari, 2007. Effect of Water Stress on

Respiration, Photosynthetic of Pigments and Water Content in Two Maize Cultivars. Pakistan Journal of Biological Sciences, !0:4022-4028.

Moussa HR, SM Abdel- Aziz. 2008. Comparative response of drought tolerant and drought sensitive maize genotypes to water stress. Aus. J. Crop Sci. 1(1):31-36.

Murdiyarso, D., 1991. Hubungan Air Tanaman; Kapita Selekta Dalam Agrometeorologi. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Nelson, W.L. 1980. Interaction of Potassium with Moisture and Temperature. Publiher By Potash and Phosphate Institute. Atlanta. P:109-119.

Nielsen, D.C., Paul W.Unger and Perry R.Miller, 2005. Efficient Water Use in Dryland Cropping System in Great Plains. Agron. J. Vol.97. p:364-372. Noggle, G. R. and G. J. Fritz, 1983. Introductory plant physiology. Prentic

e-Hall, Inc.Englewood Cliffs. N e w Jersey. 627p.

Notohadiprawiro, T. 1989. Pertanian Lahan Kering Di Indonesia : Potensi, Prospek, Kendala dan Pengembangannya. Lokakarya Evaluasi Pelaksanaan Proyek Pengembangan Palawija. USAID. Bogor

Nur. A., N. Iriany, J dan Muh-Azrail, 2007. Penampilan Karakter Agronomi Galur Jagung pada Cekaman Kekeringan. J . Agrivigor 6(3): 226-235 Oldeman, L. R. , Irsal, and Muladi. 1980. The Agro Climatic Map of Kalimantan,

Maluku, Irian Jaya, Bali, West Nusa Tenggara and Central East Nusa Tenggara Contribution. Central Research Institute For Agricultur, Bogor. Palaniappan, SP. 1984. Cropping Systems in the Tropics: Principles and

Management, Tamil Nadu Agricultural University, Coimbatore, India. Pandey, S.N. and B.K. Sinha, 1996. Plant Physiology. Vikas Publishing House

PVT Ltd.579p.

Plaster, E.J., 1997. Soil Science Management. 3rd. Ed. Delmar Publisher, Washington.

(22)

Poul, Endrit, A. Gusasi dan A. Wahab, 2006. Tingkat Adopsi Inovasi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Jagung Manis (Zea mays saccharata sturt) Di Kelurahan Borongloe, Kecamatan Bontomarannu, kabupaten Gowa. Jurnal Agrisistem, Vol 2 No. 2.

Prasetyo, B.H., dan D.A. Suriadikarta, 2005. Karakteristik, potensi, dan teknologi pengelolaan tana h ultisol untuk pengembangan pertanian lahan kering di Indonesia. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Balai Penelitian Tanah, Bogor

Prasetyo, B.H., D. Santoso, L.R. Widowati, 2005. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air dan Pupuk, Balai Penelitian Tanah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian, Bogor. 136 h.

Premachandra, G.S. , H. Saneoka, K. Fujita S. O gata, 1991. Cell Membrane Stability and Leaf Water Relations as Affected by Potassium Nutrition of Water-Stressed Maize. J.Exp. Bot/(42): 739-745.

Premachandra, G.S. , H. Saneoka, K. Fujita S. Ogata, 2008. Water Stress and Potassium Fertilization in Field Grown Maize (Zea mays L.): Effects on Leaf Water Relations and Leaf Rolling. Journal Agr. And Crop Sci, Vol.170, P:195-201.

Pretty, K.M., 1980. Potassium and Crop Quality. Published by Potash and Phosphate Institute. Atlanta. P:165-178.

Quaye, A.A.A, A.A. Darkwa and G.K. Ocloo, 2011. Yield and Productivity of Component Crops in Maize-Soybean Intercropping System as Affected by Time of Planting and Spatial Arrangement. ARPN Journal of Agric. And Biol, Sci. V.6(9).

Rahardjo, C,S, Yasin L., Mahrup, Sukartono dan Sutriono, R.1992. Efisiensi Penggunaan Air pada Tumpang Sari Jagung Kedelai di Tanah Entisol Lombok. Laporan Hasil Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Mataram.

Rahman, S.M.L., W.A. Mackay, B. Quebedeaux, E. Navata and T. Sakuratani. 2000. Application and Validation of Leaf Water Content Index to Tropical Seasonal Forest Region. Proceeding ACRS. On line: http://www/I-rahman@tamu.edu. Diakses 20 Pebruari 2009.

Rhodes, D,. S Handa and R. A. Bressan. 1986. Metabolic change associated with adaptation of plant cell two water stress. Plant Physiology. 82:890–903. Ritche, J. T. 1980 Climate and soil water,In Moving up the yield curve. Advace

(23)

Robert W. 2004. Recognizing Water Stress in Plant. The Arboretum at Flagstaff Extension Bulletin No.91-01. http:www.thearb.org/water_stress.htm. 3p Rocstrom, J., 2001. Water-Balance Accounting for Design and Planning Rainwater-Harvesting Systems for Suplementary Irrigation. Regional Land Management Unit, FAO, Working Paper No.14.

Rohrig, M., H. Sutzel and C. Alt. 1999. A Three-Dimensional Approach to Modelling Light Interception in Heterogenous Canopies. Agron. J. 91:1024-1032.

Ronde, J.A.D., Mescht and H.S.F. Steyn, 2000. Proline Accumulation in Response to Drought and Heat Stress jn Cotton. Affrican Crop Scien Journal 8(1):85-91.

Rukmana R., 1997. Bertanam Jagung. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.

Sadeghipour, O., 2008. Effect Witholding Irrigation of Different Growth Stages on Yield and Yield Components of mungbean (Vigna radiata L. Wilezek) Varieties. J. Agric. & Environ. Sci. 4(5): 590-594.

Sangakkara R 1994 Growth, Yield and nodule activity of mungbean intercropped with maize and cassava. Journal of the Science of Food and Agriculture 66, 417-421

Salisbury, F.B. dan C.W. Ross, 1992. Plant Physiology. (Terjemahan Lukman, D.R. dan Sunaryo), jilid 3. Penerbit ITB Bandung.

Salisbury, F.B. dan Ross, C.W. 1995. Fisiologi Tumbuhan II. Ed. 4. Terjemahan: D.R. Lukman dan Sumaryono. Penerbit ITB. Bandung. 173 hal.

Sanchez, P.A. l992. Sifat dan Pengelolaan Tanah Tropika. (Trnsl, Johana T. Jayadinata) dari judul asli: Properties and Management of Soil in the Tropics. John Willey & Sons. New York. Penerbit Institut Tehnologi Bandung.Bandung.

Santoso, D., I.P.G. Wigena, Z. Eusof, and C.Xuhui. 1995. The Asian land management of sloping lands network: Nutrient balance study on sloping land. In A.Maglinao and A. Sajjapongse (Eds.). International Workshop on Conservation Farming for Sloping Upland in South East Asia: Challenge, Opportunities, and Prospects. IBSRAM Proc. No. 14. Bangkok, Thailand. p. 103-108

Santoso, D., I.P.G. Wigena, Z. Eusof, and C.Xuhui.dan A. Sofyan. 2005. Pengelolaan hara tanaman pada lahan kering. dalam Teknologi Pengelolaan Lahan Kering: Menuju pertanian produktif dan ramah

(24)

lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor. hlm. 73-100.

Saparso, 2008. Ekofisiologi Tanaman Kubis Bawah Naungan dan Pemberia n Bahan Pembenah tanah di Lahan Pasir Pantai, Disertasi. Universitasz Gadjah Mada, Yogyakarta,

Sarief, S. 1988. Fisika – Kimia Tanah Pertanian. CV. Pustaka Buana. Bandung. Sarvina, Y., 2009. Air dan Tanaman. On line: YSVinasWorld,

Sasrodarsono, S. dan K. Takeda. 1978. Hidrologi Untuk Pengairan. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.

Satari, G., S. Sadjad dan S. Sastrosoedarjo. 1977. Pendayagunaan tanah kering untuk budidaya tanaman pangan menjawab tantangan tahun 2000. Konggres Agronomi, Perhimpunan Agronomi Indonesia. Jakarta.

Saxena, N.P., 1985. Role of Potassium in Drought Tolerance in Plant Potassium and Plant Physiology Proceeding of A group Discussion. Potash Research Institute. India.

Schwab, G.O., D.D.Fangmeier, W.J.Elliot and R.K.Frevet, 1993. Soil and Water Conservation Engineering, 4th ed. John Willey and Sons Inc. New York. Secor, J., D,R, Mc Carty, R, Shibles and D,E, Green, 1982, Variability and

selection for leaf photosynthesis in advanced generation of soybeans,Crop Sci. 22:255 – 259.

Setijono, S. 1996. Intisari Kesuburan Tanah. Penerbit IKIP Malang. Malang. Sharma, K,L., U. K. Mandal, K. Srinivas, K.P.R. Vittal, B. Mandal, J. K. Grace

and V. Ramesh, 2005. Long-term soil management effects on crop yields and soil quality in a dryland Alfisol. Soil and Tillage Research, Vol.83(2), p:246-259.

Sharratt, B.S and Denise A.M, 2005. Microclimatic and Rooting Characteristics of Narrow-Row versus Conventional-Row Corn. Agr. J.97:1129-1135. Simanungkalit, R.D.M, D.A.Suriadikarta, R.Sarawati, D.Setyorini, W.Hartati,

2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Litgang Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor. 313 h.

(25)

Singh, A.K. and K.D. Singh, 1998. Impact of rainwater harvesting and recycling on crop productivity in semi-arid areas—a review, Agric. Rev. 19 (1998), pp. 6–10.

Siswomartono, D., Gintings, K. Sebayong, dan S. Sukmana. 1990. Development of Conservations farming systems Indonesian Country Review. Regional Action Learning Programme on the Development of Conservation Farming Systems. Report of the Inaugural Workshop Chiang Mai (Thailand) 23 Feb-March 1990. ASOCON Report no. 2.

Sitompul, S.M. dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. GMU Press. 412 hal.

Slatyer, R,D, 1971. Physiological Significance of Internal Water Relation in Crop Yield. In Physiological Aspects of Crop Yield. J.D.Eastin, F.A.Haskins, C.Y.Sullivan and C.H.M.Vam Bavel (Eds.). Am. Soc, Agron. Crop Sci. Amer, Madison Wisconsin. P:53-87.

Soemartono, 1985. Kajian Gaya Cabut Sebagai Metode Penyaringan Ketahanan terhadap Kekeringan dan Genetika Perakaran Padi Lahan Kering (Disertasi) Universitas Gadjah Mada Yokyakarta, 206h.

Soepardi, G. dan F. Rumawas, 1980. Lahan dan Tanah, Kaitannya dengan Transmigrasi. Dies Natalis Institut Pertanian Bogor( 18 September 1980). Bogor Stewart, C.R., S.F. Bogges, D. Aspinall and L.G. Paleg, 1977. Inhibition of

Proline by Water Stress. Plant Physiol. 59(5): 930-932.

Stewart, D.W., C. Costa, L. M. Dwyer, D. L. Smith, R. I. Hamilton and B. L. Ma. 2003. Canopy Structure, Light Interception, and Photosynthesis in Maize. Agron. J. 95:1465-1474.

Stroosnijder, L., 2003. Technologies for improving rain water use efficiency in semi-arid Africa, Proceedings of the Symposium and Workshop on Water Conservation Technologies for Sustainable Dry land Agriculture in Sub-Saharan Africa Bloemfontein, South Africa, April 8–11, 2003. Pretoria, South Africa, ARC-Institute for Soil, Climate and Water (2003), pp. 60– 74.

Subagyono, K., U. Haryati, dan S.H. Tala’ohu., 2009. Teknologi Konservasi Air pada Pertanian Lahan Kering. Jurnal Teknologi Konservasi Lahan Kering, P: 145-181.

Sudaryono. 1998. Teknologi produksi jagung. Prosiding seminar & lokakarya nasional jagung. Balai Penelitian Tanaman Jagung dan Serealia Lain, Ujung Pandang.

(26)

Sudjadi, M. 1984. Problem soils in Indonesia and their management. Dalam: Ecology and Management of Problem Soils in Asia. FFTC Book Series No. 27. Taipe, p. 50-57.

Suharja dan Sutarno., 2009. Biomassa, kandungan klorofil dan nitrogen daun dua varietas cabai (Capsicum annum) pada berbagai perlakuan pemupukan. Bioteknologi 6 (1): 11-20

Sukmana, S., 1995. Teknik Konservasi Tanah Dalam Penanggulangan Degradasi Tanah Pertanian Lahan Kering. Hal. 23-41 dalam Prosiding Pertemuan Pembahasan dan Komunikasi Hasil Penelitian Tanah dan Agroklimat. Buku I Makalah Kebijakan. Cisarua, Bogor 26-28 September 1995. Puslittanak, Bogor.

Sun, C., H, Cao, H. Shao, X. Lei and Y. Xiao, 2011. Growth and Physiological responses to Water and Nutrient Stress in Oil Palm. African Journal of Biotechnology. V.10 (51): 10458-10471.

Sunantara, I.M.M. 2000. Teknik Produksi Benih Kacang Hijau. No. Agdex: 142/35. No.Seri: 03/Tanaman/2000/September 2000.

Sundari, T., Soemartono, Toharidan W. Mangoendidjojo, 2005. Keragaan Hasil dan Toleransi Genotipe Kacang Hijau Terhadap Penaungan. Jornal Ilmu Pertanian, Vol. 12 No.1, 2005 : 12 - 19

Suprapto dan N.A. Jaya, 2000. Berbagai masukan teknologi untuk meningkatkan produktivitas lahan marginal. Laporan Akhir Penelitian SUT, Denpasar Bali.

Sutedjo, M.M., 2008. Analisis Tanah, Air, dan Jaringan Tanaman. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sutidjo, D.,1986. Pengantar Sistem Produksi Tanaman Agronomi. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Sutoro, I. Somodireja, dan S. Tirtoutomo.1989. Pengaruh cekaman air dan reaksi pemuliaan tanaman jagung dan sorgum pada fase pertumbuhan vegetatif. Penelitian pertanian 9(4):148: 151.

Suwardjo, A. Abdurrachman, dan S. Abujamin. 1989. The Use of Crop residue mulch to minimize tillage frequency. Pembrit. Penelitian Tanah dan Pupuk V(8):31-37

Suyana, J., 2003. Penerapan Teknologi Konservasi Hedgerows untuk Menciptakan Sistem Usahatani Lahan Kering Berkelanjutan. Online: (http://tumoutou.net/702_07134/jaka_suyana.pdf). Diakses 1 Januari 2008.

(27)

Swastika, D.K., 2002. Corn self- sufficiency Indonesia.The past 30 years and future prospects. On line: http//pustaka.Bogor.net/publ/JP3/JP21311htm. Diakses tgl 18 Agustus 2008.

Syarifuddin, N. Se nnang, B. Ibra him, dan S. Ba ja, 2007. Optimalisasi Penggunaan Lahan Menunjang Pengembangan Tana man Jagung d i Kab upaten Gowa dan K ab upaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Syekhfani, 1993. Pengaruh sistim pola tanam terhadap kandungan bahan organik dalam mempertahankan kesuburan tanah. Makalah disajkan dalam Seminar Nasional Budidaya Pertanian Olah Tanah Konservasi di Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Taber, H.G., 2006. Potassium Aplication and Leaf Sufficiency Level for Fresh Market-Tomatoes Grown on a Midwestern Unitate States Fine-textured Soil. HorTecechnology. 16(2): 247-252.

Tabri, F., 2003. Dinamika pertumbuhan, status hara dan produksi tanaman jagung melalui pemberian urea dan pupuk organik. Tesis tidak diterbitkan Program Pascasarjana UNHAS, Makassar.

Taiz, L. and Zeiger, E. 1991. Plant Physiology. The Benjamin / Cummings Publ. Co. California. p. 347-353.

Tawfik, K.M., 2008. Effect of Water Stress in Addition to Potassioma Application on Mungbean. Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 2(1): 42-52.

Taylor, C.B. 1996. Prolin and water deficit ; ups, downs, ins, and outs. The plant cell. 8 :1221-1224

Thalooth,A.T., M.M. Tawfik and H. M. Mohamed. 2006. A Comparative Study on the Effect of Foliar Application of Zinc, Potassium and Magnesium on Growth, Yield and Some Chemical Constituents of Mungbean Plants Grown under Water Stress Conditions. World Journal of Agricultural Sciences 2 (1): 37-46

Timsina, J., D. Godw imulation Study. Proceeding. The third International Symposium on Systems Aproaches for Agricultural Development. Tisdale, S. And W. Nelson, 1975. Soil Fertilizer and Fertility. Macmillan

(28)

Tollenaar, M. And T.B. Daynard, 1978. Relation Between Assimilate Source and Reproductive Sink in Maize Grown in a Shart – season Environment. Agron. J. 70:219-222.

Troedson, R.J., R.J. Lawn, D.E. Byth and G.L. Wilson. 1985. Saturated soil culture - an innovative water management option for soybean in the tropics and subtropics. In: Soybean in Tropical and Subtropical Cropping System. Proceeding of A Symposium. Sanmugasundaram, S. and E.W. Sulzberger (eds.). The Asian Vegetable Research and Development Center. Shanhua. Taiwan. China. pp. 171-180.

Turyanti, A., 1995. Sebaran Indeks Kekeringan Wilayah Jawa Barat. Skripsi. Jurusan Geofisika dan Meteorologi FMIPA IPB. Bogor.

USDA, United states Departemen of Agriculture, Natural Resources Conservation service, 1999. Soil Taxonomy A Basic System of Soil Classification for Making and Interpreting Soil Surveys, Second Edition, by Soil Survay Staff, 869p

USDA, United states Departemen of Agriculture, Natural Resources Conservation service, 2010. .Keys to Soil Taxonomy. Eleventh Edition, by Soil Survay Staff, 338p

Usman, 2004. Analisis Kepekaan Beberapa Metode Pendugaan Evapotranspirasi Potensial Terhadap Perubahan Iklim. Jurnal Nature Indonesia. 6(2): 91-98. Utomo, M. 2002. Pengelolaan Lahan Kering untuk Pertanian Berkelanjutan.

Makalah utama pada Seminar Nasional IV pengembangan wilayah lahan kering dan pertemuan ilmiah tahunan himpunan ilmu tanah Indonesia di Mataram, 27-28 Mei 2002.

van Dijk, J. and M.H. Ahmed, 1993. Opportunities for expanding water harvesting in sub-Saharan Africa: the case of the teras of Kassala, Gatekeeper Ser. 40 (1993), pp. 1–18.

Verplancke, H.J.W., 1984. Flow of Water in Soil. Departemen Ilmu Tanah UGM-Belgium Indonesian Coorporation, JTA-Project, Soil Physics Laboratory.

Verslues, P.E. and R.E. Sharp. 1999. Proline accumulation in Maize (Zea mays L) primary roots at low water potensials. II. Metabolic source of increased proline deposition in the elongation zone. Plant Physiol. 119: 1349-1360 Vohland, K., and B. Barry, 2009. A review of in situ Rainwater Harvesting

(29)

Agriculture, Ecosystem and Environment, Vol.131 (3-4), p:119-127 Review.

Wallingford, W,, 1980. Function of Potassium in Plant. Piblisher by Potash and Phosphate Institute. Atlanta. P: 10-22.

Watiki JM, Fukai S, Banda JA, Keating BA 1993 Radiation interception and growth of maize/cowpea intercrop as affected by maize plant density and cowpea cultivar. Field Crops Research 35, 123-133.

Weiss, E.A., 1983. Oil Seed Crops, Longman Inc. New York. USA, pp:102-113. Whigham, D. K., and H. C. Minor. 1978. Agronomic Characteristic and

Environmental Stress. In A. G. Norman (Eds) Soybean: Physiology, Agronomy, and Utilization. Academic Press. New York. p: 77–118. Widdicombe, W.D., and K.D. Thelen, 2002. Row Width and Plant Density

Effects on Corn Grain Production in the Nothern Corn Belt. Agron. J. 94:1020-1023.

Wijaya, T., 2008. Pengaruh Aplikasi Senyawa Osmoregulator Ferhadap Ketahanan Tanaman Karet pada Kekeringan. Jurnal Penelitian Karet. 26(1):76-83.

Woolley, J.N and Margaret E. Smith, 2003. Maize plant types suitable for present and possible bean relay systems in Central America, Centro Agronómico Tropical de Investigación y Enseñanza (CATIE), Turrialba, Costa Rica. Abstract.

Yanwar, M. J. P. 2003. Teknik Irigasi Permukaan. Diktat Kuliah. Program Studi Teknik Pendayagunaan Lahan dan Air. Fateta. IPB.

Yoshida, S., 1972. Physiological Aspects of Grain Yield. Amm Rev. Plant Physiology. 23: 437-457.

Yusmandhany, E.S., 2004. Kemampuan Potensial Tanah Menahan Air Hujan dan Aliran Permukaan Berdasarkan Tipe Penggunaan Lahan di Daerah Bogor Bagian Tengah. Buletin Teknik Pertanian, Vol.9 (1), P:26-29 Yusuf, A.A. , R.C. Abaidoo, E.N.O. Iwuafor, O.O. Olufajo and N. Sanginga,

2008. Rotation effects of grain legumes and fallow on maize yield, microbial biomass and chemical properties of an Alfisol in the Nigerian savanna. Agriculture, Ecosystems & Environment Volume 129, Issues 1-3, January 2009, P: 325-331.

(30)

Zayed, M.A, and I.M. Zeid, 1997. Effect of Water and Salt Stresses on Organic Solutes Contents, and Enzyr. Biological and Plantarum. V.40(3): 351-356.

Referensi

Dokumen terkait

Kesesuaian lahan (land suitability) merupakan kecocokan (adaptability) suatu lahanuntuk tujuan penggunaan tertentu, melalui penentuan nilai (kelas) lahan sehingga

Dari telaah RPP dan wawancara menunjukkan bahwa meteri ajar yang dikembangkan dalam RPP memang masih parsial (berdiri sendiri) atau belum menunjukkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ochratoksin A yang diberikan pada mencit bunting selama periode organogenesis menyebabkan terhambatnya pertumbuhan jumlah sel

Seandainya setelah Pesanan diserahkan Anda menemukan dan segera memberi tahu Microsoft Mobile dalam waktu 48 jam bahwa (a) Konten yang telah Anda pesan salah; (b) Konten

Kegiatan ini dititikberatkan pada analisis sebaran luasan bekas kebakaran hutan dan lahan, dan tumpang susun hasil analisis tersebut dengan peta-peta tematik

Perwalian juga berakhir dengan pencabutan hak perwalian, sebagaimana disebutkan dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 109 bahwa Pengadilan Agama dapat mencabut

Alat bahan bantu mengajar (ABBM) kini masih lagi tidak mencukupi dan terlalu lama terutama yang melibatkan penggunaan kemahiran teknologi yang terkini (Mohd Yasin et

- Rumusan masalah membahas berapa besar jumlah ketersediaan airtanah di Kelurahan Pasir Impun, berapa jumlah kebutuhan penduduk yang kekurangan air, bagaimana pemenuhan