• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN BERBASIS TIM (TEAM BASED) (PROGRAM NUSANTARA SEHAT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN BERBASIS TIM (TEAM BASED) (PROGRAM NUSANTARA SEHAT)"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN BERBASIS TIM (TEAM BASED) (PROGRAM NUSANTARA SEHAT) (PROGRAM NUSANTARA SEHAT) Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Padang , 17 Maret 2015.

(2) ARAH KEBIJAKAN.

(3) ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN. PENTAHAPAN RPJPK RPJMN I 2005 -2009. RPJMN II 20010-2014. RPJMN III 2015 -2019. RPJMN IV 2020 -2024. UPAYA PROMOTIF, PREVENTIF. Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan. VISI:. MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEA DILAN. Penyiapan SDMK mengikuti pengembangan upaya kesehatan.

(4) MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. PENTAHAPAN PEMBANGUNAN RPJPN 2005-2025 (UU 17/2005) RPJMN 3 (2015– 2019) Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan IPTEK. PENGEMBANGAN SDM KESEHATAN YANG BERKUALITAS !!!. 4.

(5) Nawa cita . 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara. Melalui pelaksanaan politik luar negeri bebas-aktif.. . 2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.. . 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.. . 4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.. . 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui program Indonesia Pintar dengan wajib belajar 12 tahun bebas pungutan. Dan program Indonesia Sehat untuk peningkatan layanan kesehatan masyarakat. Serta Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera dengan mendorong program kepemilikan tanah seluas sembilan juta hektar.. . 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.. . 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi dan domestik.. . 8. Melakukan revolusi karakter bangsa melalu penataan kembali kurikulum pendidikan nasional.. . 9. Memperteguh Keb-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui penguatan kebhinekaan dan menciptakan ruang dialog antar warga..

(6) MENINGKATKAN PROMOTIF PREVENTIF. 70%. Masyarakat Sehat, & harus dijaga kesehatannya. • Pengembangan UKBM, Posyandu, Desa Siaga, UKS, Poskestren, Posbindu PTM dll • Kemitraan • Advokasi • Komunikasi, Informasi dan Edukasi. 30% Yang sakit harus mendapat pelayanan kesehatan prima. JKN terus ditingkatan.

(7) SDM KESEHATAN DALAM TAHAPAN RPJPK. 2020-2025 2015-2019. 2010-2014 - Pemenuhan nakes untuk sebagian besar DTPK - Pusat & Prov punya perencanaan SDM dan SI SDMK - Diklat sesuai kebutuhan dan Sistem Diknas - Binwas. - Pemenuhan nakes untuk seluruh DTPK - Seluruh Kab/ Kota mempunyai perencanaan SDMK - Pelaksanaan distribusi & manajemen karir - Sinergi pengadaan SDMK - Binwas. - Seluruh SDMK terpenuhi - Perencanaan SDMK terintegrasi secara nasional - Pengadaan SDMK sesuai kebutuhan - Pemantapan distribusi & manajemen karir - Binwas. 7.

(8) PERMASALAHAN TENAGA KESEHATAN.  Jumlah dan jenis tenaga kesehatan terus meningkat namun kebutuhan dan pemerataan distribusinya belum terpenuhi, utamanya di DTPK.  Kualitas tenaga kesehatan juga masih rendah, pengembangan karier belum berjalan, sistem penghargaan, dan sanksi belum sebagaimana mestinya.  Kurangnya tenaga kesehatan, baik jumlah, jenis dan distribusinya menimbulkan dampak terhadap rendahnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas. Ketersediaan, penyebaran dan kualitas SDMK yang belum optimal..  Tantangan yang dihadapi adalah meningkatkan sinkronisasi antara produksi dengan kebutuhan, persebaran penempatan, dan peningkatan kualitas tenaga kesehatan, termasuk didalamnya pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan tenaga kesehatan, serta pengembangan sistem insentif tenaga kesehatan..

(9) UPAYA POKOK DALAM SISTEM SDM-KES. menyeluruh baik secara nasional, distribusinya menurut prov/kab/kota. Sesuai kebutuhan pembangunan kesehatan, baik jenis, jumlah, dan mutunya pemerataan, pemanfaatan dan pengembangan Nakes melalui standardisasi, registrasi, sertifikasi dan lisensi Nakes.

(10) KONDISI SDMK DI INDONESIA.

(11) SDM Kesehatan di Indonesia Dalam Peta Global. G Who Report Year 2006. Indonesia termasuk negara yg mengalami krisis Nakes, dengan rasio dibawah minimal threshold 2,3 nakes (dokter, perawat, bidan) per 1000 penduduk. Trend kenaikan rasio nakes per 1000 penduduk.

(12) RASIO DOKTER UMUM PER 100.000 PENDUDUK DI INDONESIA. Target IS 40 per 100.000 pend. Sumber : Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia, update sampai dengan 31 Desember 2013.

(13) REKAPITULASI SDM KESEHATAN YANG DIDAYAGUNAKAN PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN (FASYANKES) DI INDONESIA S/D 2013. NO`. JENIS TENAGA. TAHUN 2010. 2011. 2012. 2013. 8.403. 16.574. 27.333. 38.895. 25.333. 33.172. 37.364. 42.398. 8.731. 10.575. 11.826. 13.114. 169.797. 230.280. 235.496. 296.126. Bidan. 96.551. 120.924. 126.276. 136.917. 6.. Kefarmasian. 18.022. 25.439. 31.223. 46.764. 7.. Tenaga Kesehatan Lainnya. 64.908. 99.631. 97.904. 125.609. 8.. Tenaga Non Nakes. 109.307. 124.694. 139.812. 194.272. 501.052. 661.289. 707.234. 894.095. 1.. Dokter Spesialis. 2.. Dokter Umum. 3.. Dokter Gigi. 4.. Perawat. 5.. TOTAL.

(14) JUMLAH PUSKESMAS YANG TIDAK ADA TENAGA KESEHATAN Keadaan: sampai dengan tanggal 1 Januari 2014. NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.. JENIS TENAGA KESEHATAN. Dokter Umum Dokter Gigi Perawat Perawat Gigi Bidan Asisten Apoteker Sarjana Farmasi/ Apoteker Tenaga Kesehatan Masyarakat Sanitarian Gizi Analis Kesehatan. JUMLAH PUSKESMAS YANG TIDAK ADA TENAGA KESEHATAN JUMLAH % 938 9,8% 4.121 42,9% 255 2,7% 3337 34,8% 364 3,8% 4265 44,4% 7621 79,4% 2778 28,9% 2958 30,8% 2898 30,2% 5274 54,9%.

(15) Persentase Puskesmas Yang Memiliki Jumlah Dokter Di Bawah Standar Ketenagaan. 15. Sumber : Dokrenbut 2014.

(16) Persentase Puskesmas Yang Memiliki Jumlah Perawat Di Bawah Standar Ketenagaan. Sumber : Dokrenbut 2014.

(17) Persentase Puskesmas Yang Memiliki Jumlah Bidan Di Bawah Standar Ketenagaan. Sumber : Dokrenbut 2014.

(18) Persentase RS Yang memiliki Jumlah Dokter Di Bawah Standar Ketenagaan.

(19) RS Yang Memiliki Jumlah Perawat Persentase Di Bawah Standar Ketenagaan.

(20) Persentase RS Yang memiliki Jumlah Bidan Di Bawah Standar Ketenagaan.

(21) PROGRAM NUSANTARA SEHAT.

(22) Program Nusantara Sehat. 22.

(23) PRIORITAS INTERVENSI DTPK (gabungan 187 kab/kota terpencil, 147 kab/kota kepulauan, 183 kab/kota tertinggal). 48 Kab/kota wajib 124 Puskesmas sasaran Prioritas Kemenkes (Puskesmas yang berada di perbatasan dan pulaupulau terluar);. . Untuk Program Nusantara Sehat tahun 2015 : di 44 Kab/kota , 120 puskesmas perbatasan kepulauan terluar 23.

(24) IMPLEMENTASI DI KAB/KOTA BUK. LOKUS 15 Prop , 44 Kab/kota  120 Puskesmas. KESIAPAN FASYANKES Sarana, Prasarana Alat Manajemen SDM Jumlah Jenis Kompetensi Pelatihan PROGRAM Prioritas Tertintegrasi Berkualitas Sesuai masalah di daerah. 24.

(25) SEBARAN 120 PUSKESMAS PERBATASAN DAN PULAU TERLUAR LOKASI TIM NUSANTARA SEHAT 15 PROPINSI, 44 KABUPATEN/KOTA. 1 Kab, 2 PKM. 1 kab 12 PKM. 1 Kab 1 PKM. 5 kab 14 PKM 3 Kab 5 PKM. 4 kab 9 PKM. 3 kab 4 PKM KALTARA. 1 kab 1 PKM. 1 kab, 1 PKM 1 kab, 3 PKM 7 kab/kota 20 PKM. 4 Kab 5 PKM. 1 Kab, 1 PKM 3 kab, 12 PKM. 1 Kab 1 PKM. 6 kab 24 PKM.

(26) Lokasi Penempatan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Berbasis Tim (Team Based ) (Tim Nusantara Sehat) tahun 2015. No 1 2 3. 4. 5. Provinsi. No. Kabupaten. No. Puskesmas. Aceh. 1. Kab. Simeulue. 1. SIMEULUE CUT. Sumatera Utara. 2. Kab. Nias Selatan. 2. PULAU TELLO. 3. Kab. Serdang Bedagai. 3. TANJUNG BERINGIN. 4. Kab. Bintan. 4. TAMBELAN. 5. Kab. Kep. Anambas. 5. JEMAJA TIMUR. 6. Kab. Natuna. 6. P. LAUT. 7. SUBI. 8. SERASAN TIMUR. Kep. Riau. Riau. Bengkulu. 7. Kab. Indragiri Hilir. 9. SUNGAI GUNTUNG. 8. Kab. Bengkalis. 10. TANJUNG MEDANG. 11. SELAT BARU. 9. Kab. Rokan Hilir. 12. SINABOI. 10. Kab. Kep. Meranti. 13. TANJUNG SAMAK. 11. Kab. Bengkulu Utara. 14. ENGGANO.

(27) No 6. Provinsi Nusa Tenggara Timur. No 12. 13. 14. 15. 16. Kabupaten Kab. Kupang. Kab. Timor Tengah Utara. Kab. Belu. Kab. Malaka. Kab. Alor. No. Puskesmas. 15. NAIKLIU. 16. OEPOLI. 17. NAPAN. 18. EBAN. 19. OEOLO. 20. TASINIFU. 21. WINI. 22. MANAMAS. 23. HALIWEN. 24. SILAWAN. 25. WEBORA. 26. LAKTULUS. 27. WEDOMU. 28. HAEKESAK. 29. WELULI. 30. NUALAIN. 31. NAMFALUS. 32. ALAS. 33. BESIKAMA. 34. BURAGA. 35. KALUNAN. 36. PADANG ALANG. 37. MARITAING. 17. Kab. Sabu Raijua. 38. LEDEUNU. 18. Kab. Rote Ndao. 39. BATUTUA. 40. NDAO.

(28) No 7. 8. 9. Provinsi Kalimantan Barat. Kalimantan Timur. Kalimantan Utara. No 19. Kabupaten Kab. Sambas. 20. Kab. Bengkayang. 21. Kab. Sanggau. No. Puskesmas. 41. TEMANJUK. 42. SAJINGAN BESAR. 43. PALOH. 44. JAGOI BABANG. 45. SIDING. 46. BALAI KARANGAN. 47. ENTIKONG. 22. Kab. Sintang. 48. MERAKAI. 49. SENANING. 23. Kab. Kapuas Hulu. 50. NANGA KANTUK. 24. Kab. Mahakam Hulu. 51. PURING KENCANA. 52. BADAU. 53. LANJAK. 54. BENUA MARTINUS. 55. LONG PAHANGAI. 56. TIONG OHANG. 25. Kab. Berau. 57. MARATUA BOHE BUKUT. 26. Kab. Malinau. 58. LONG NAWANG. 59. LONG AMPUNG. 60. DATA DIAN. 61. LONG ALANGO. 27. Kab. Nunukan. 62. LONG PUJUNGAN. 63. LONG BAWAN. 64. LONG LAYU. 65. SUNGAI NYAMUK. 66. SETABU. 67. AJI KUNING. 68. SEIMENGGARIS. 69. SANUR. 70. BINTER.

(29) No 10. Provinsi Sulawesi Utara. No 28. Kabupaten Kab. Kepulauan Talaud. No. Puskesmas. 71. DAPALAN. 72. GEMEH. 73. KARATUNG. 74. MIANGAS MARORE. 29. Kab. Kepulauan Sangihe. 75 76. KENDAHE. 30. Kab. Minahasa Utara. 77. WORI. 31. Kab. Siau Tagulandang Biaro. 78. ONDONG. 79. MAKALEHI. 11. Sulawesi Tengah. 32. Kab. Toli-Toli. 80. OGOTUA. 12. Maluku. 33. Kab. Maluku Barat Daya. 81. WONRELI. 82. SERWARU. 83. USTUTUN. 84. ILWAKI. 85. LELANG. 86. MARSELA. 87. SAUMLAKI. 88. ADAUT. 89. NAMTABUNG. 90. LARAT. 91. KOIJABI. 92. LONGGAR APARA. 93. BERE-BERE. 94. WAYABULA. 95. SOPI. 34. 35. 13. Maluku Utara. 36. Kab. Maluku Tenggara Barat. Kab. Kepulauan Aru. Kab. Pulau Morotai.

(30) No 14. Provinsi Papua. No 37. Puskesmas. 96. IWUR. 97. TARUP. 98. PEPERA. 99. OKWYOP. 100. WARAMASOL/TINIBIL. 101. BATOM. 102. MURKIM. 103. MOPINOP. Kab. Sarmi. 104. SARMI. 39. Kab. Keerom. 105. SENGGI. 106. UBRUB. 107. TOWE HITAM. 41. 42. 43. Papua Barat. Kab. Pegunungan Bintang. No. 38. 40. 15. Kabupaten. 44. Kab. Supiori. Kota Jayapura. Kab. Merauke. Kab. Boven Digoel. Kab. Raja Ampat. 108. WARIS. 109. SABAR MIOKRE. 110. SORENDIWERI. 111. SKOW MABO. 112. KOYA BARAT. 113. KIMAAM. 114. SOTA. 115. NAUKENJERAI. 116. BUPUL. 117. ULILIN. 118. MINDIPTANA. 119. WAROPKO. 120. DOREKAR.

(31) Tujuan Nusantara Sehat .  .    . Memberikan pelayanan kesehatan untuk menjangkau remote area Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan Menangani masalah kesehatan sesuai kebutuhan daerah Meningkatkan retensi nakes yang bertugas Penggerakkan pemberdayaan masyarakat Pelayanan terintegrasi Peningkatan dan pemerataan pelayanan. Fungsi Puskesmas . Penyelenggaraan UKM tingkat pertama. . Penyelenggaraan UKP tingkat pertama.

(32) Tahapan Implementasi.

(33) Alur Penentuan Lokasi Intervensi Berbasis Tim Interprofesi Demografi Status Kesehatan Masyarakat. Kunjungan lokasi. Sumber Daya Determinan Sosial Pemetaan Mitra Data Intervensi. Wawancar a. FGD. Verifikasi data kuantitatif Analisis data kuantitatif Sistem Skoring. Hasil Seleksi Tahap 1 …... Puskesmas. Pengumpulan Data Kualitatif • Komitmen pemerintah daerah • Analisis peran bantu dan potensi konflik antar pemangku kepentingan • Identifikasi modal sosial • Partisipasi publik • Dinamika budaya Analisis data kualitatif. Baseline Data 120 Puskesmas DTPK Open Recruitment. MoU Signing. Stakeholders Meeting (Jakarta). Hasil Seleksi Tahap 2 …… Puskesmas.

(34) Siklus Pelaksanaan Nusantara Sehat Rekrutmen & Seleksi. BATCH I Pelatihan 60 Puskesmas Rekrutmen & Seleksi. 1. 2. BATCH III 70 Puskesmas. Penempatan. 3. 4. 5. 6. 7 8. 9. 10. 11. Penempatan. Pelatihan. 12. 1 2. 3. 2015 1. 2. 3. 4. 5. 6. Rekrutmen & Seleksi Pelatihan. 7 8. 4. 5 6 7. 8. 9. 10. 11. 12. 9. 10. 11. 12. 2016 9. 10. Penempatan. BATCH I I 60 Puskesmas. 11. 12. 1 2. 3. 4. 5 6 7 8. Rekrutmen & Seleksi BATCH IV 60 Puskesmas. Penempatan. Pelatihan.

(35) Koordinasi.

(36)  Pertemuan. Kementerian Kesehatan dengan Bupati / walikota pada tanggal 23-25 Maret 2015 di Jakarta..  Penandatanganan. MoU antara bupati / walikota dan Menteri Kesehatan terkait pelaksanaan Program Nusantara Sehat.

(37) REKRUTMEN DAN SELEKSI.

(38)  Rekrutmen. website. online di alamat. : www.nusantarasehat.kemkes.go.id.  Informasi. dapat diperoleh di. www.nusantarasehat.kemkes.go.id twitter : @nusantara_sehat facebook: nusantara sehat Email : nusantarasehat@kemkes.go.id Hotline : 500567. :.

(39) Seleksi Tahap I 1. Rekrutmen online (4 Feb -21 Feb) 2. Jumlah pendaftar sd tgl 21 Feb : 6.671 orang dan yang memenuhi persyaratan dan dipanggil untuk mengikuti seleksi tahap II sebanyak 630 orang 3. Pengumuman Kelulusan Tahap I (4 Maret 2015).

(40) Seleksi tahap I terdiri dari :  Seleksi administrasi  Penilaian essay dan isian, untuk memperoleh gambaran awal mengenai: -. Latar belakang akademis, Prestasi, Pengalaman berorganisasi dan bekerja Motivasi mengikuti program Nusantara Sehat Pemahaman terhadap situasi kesehatan di Indonesia Pengalaman memberdayakan komunitas Inventori baseline data.

(41) Jenis Tenaga Kesehatan. Pada tahun 2015 tim terdiri dari 8 tenaga kesehatan yaitu: 1. Dokter Umum 2. Perawat 3. Bidan 4. Tenaga Gizi 5. Tenaga kesehatan lingkungan 6. Ahli tehnologi laboratorium medik 7. Tenaga Kefarmasian 8. Tenaga Kesehatan Masyarakat Dokter gigi ( untuk Puskesmas yang tersedia dental unit  untuk rekrutmen selanjutnya).

(42) Seleksi Tahap II: Direct Assessment.

(43) 1. Pelaksanaan Seleksi Tahap II (Direct. Assessment meliputi psikotes,FGD, wawancara (10-13 dan 16-17 Maret 2015)  pelaksana Fak. Psikologi UI.  panelis : psikolog, Kemkes, OP 2. Pengumuman Kelulusan Tahap II ( 24 Maret).

(44) PEMBEKALAN.

(45) STRUKTUR PROGRAM ALOKASI WAKTU PPEPEMBEKALAN NO. A.. TEAM UKP. MATERI. JML. T. P. PL. T. P. PL. 2. -. -. 2. -. -. 2. 2. -. -. 2. -. -. 2. 2. -. -. 2. -. -. 4. 1 Jiwa bela negara. -. -. 50. -. -. 50. 50. 2 Kepemimpinan. 3. 5. -. 3. 5. -. 8. 3 Komunikasi interaktif. 2. 6. -. 2. 6. -. 8. 4 Advokasi. 2. 4. -. 2. 4. -. 6. 5 Pemberdayaan masyarakat. 2. 6. -. 2. 6. -. 8. 6 Manajemen puskesmas. 5. 5. -. 5. 5. -. 10. 7 Diseminasi hasil monitoring dan evaluasi. 4. 6. -. 4. 6. -. 10. MATERI DASAR 1 Kebijakan Penempatan TIm Nusantara Sehat 2 Kebijakan tentang Puskesmas Sub total. B.. TEAM UKM. MATERI INTI.

(46) ALOKASI WAKTU NO. MATERI. TEAM UKP T. P. TEAM UKM PL. T. P. JML. PL. 8 Pelayanan medis a.. 135. kesehatan komunitas. b.1. resusitasi neonatus. 21. -. 27. 21. -. 10. 10. -. -. -. -. 48. b.2. posyandu dan penyuluhan quality assurance (akedtasi pkm) c.1. obstetrik dan ginekologi c.2. edukasi kesehatan reproduksi. -. -. -. 4. 6. 10. 20. 15 -. 15 -. -. 5. 15. 10. 30. d.. 6. 10. -. 6. 10. -. 16. 8. 13. -. 8. 13. -. 21. 84. 101. 50. 68. 97. 70. 235. 1. Building Learning Commitment (BLC). -. 3. -. -. 3. -. 3. 2. Anti korupsi. 1. 2. -. 1. 2. -. 3. 3. Kolaborasi Interprofesional (RTL). 2. 6. -. 2. 6. -. 8. 3. 11. -. 3. 11. -. 14. 89. 112. 50. 73. 108. 70. 253. e.. C.. 27. trauma dan kegawatdaruratan nutrisi anak dan infant feeding practice Sub total. MATERI PENUNJANG. Sub Total J U M L A H.

(47) . Pembekalan Program Nusantara Sehat akan dilaksanakan pada tanggal 29 Maret sd 27 April 2015. . Dilaksanakan oleh Pusdiklat Aparatur Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Armabar (materi Bela Negara dan Survival) , Fak. Kedokteran UI dan RSCM ( materi teknis medis), Puskesmas (materi manajemen Puskesmas dan UKM).

(48) PENEMPATAN.

(49) . Pemberangkatan akan dilaksanakan pada tanggal 29 April 2015 untuk tahap I.

(50) SISTEM MONEV.

(51) MONEV . TERINTEGRASI. Monev terintegrasi dari proses penyelenggaraan /pengelolaan Nusantara Sehat dan melihat keberhasilan programprogram puskesmas (before and after) melalui : . Pengumpulan data awal. . Membuat instrumen penilaian kinerja personal dan instrumen penilaian kinerja tim. . Analisis hasil dan publikasi.

(52) Metode Monev Monev. Eksternal Monev. Internal Monev Laporan bulanan, Tribulan, tahunan, akhir. Monitoring dan evaluasi Kinerja Tim. Monev ke lokasi penugasan. Monev untuk meminta masukan dari stakeholder. Monitoring dan Evaluasi Perkembangan Individu dan hubungan kerja dengan pemangku kepentingan.

(53) RENCANA PELAKSANAAN PENEMPATAN NAKES DENGAN NUSANTARA SEHAT TAHUN 2015 - 2019. Tahun. Jml Prov. Jml Kab/ Kota. Jml Puskesmas. Jml Nakes (K). 2015. 15. 44. 120. ± 600. 2016. 17. 54. 130. ±650. 2017. 18. 59. 140. ±700. 2018. 19. 64. 150. ±750. 2019. 20. 69. 160. ±800 53.

(54) Terima Kasih. Together We Can www.bppsdmk.depkes.go.id. HPEQ DIKTI.

(55)

Referensi

Dokumen terkait