Pembimbing :
dr. Yudi, Sp.BS
Disusun Oleh:
Adventisia Maria Natalia Manek 112013157
Indrinata Suna Lia 112013152
Nama lengkap : Ny. PP Jenis kelamin : Perempuan
Tempat/tanggal lahir : 26 Oktober 2013 Usia : 49 tahun
Status perkawinan : Menikah Suku bangsa : Jawa
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jl. Ampel pintu II no.49 006/004 Lubang Buaya Jakarta
Alloanamnesis, 26 Agustus 2014 pukul 18.30 WIB
Keluhan utama
: Sakit kepala yang memberat
Keluhan tambahan: sakit kepala + pusing berputar
OS datang bersama keluarganya dengan keluhan
sakit kepala yang semakin memberat disertai
dengan pusing yang berputar terutama dipengaruhi
oleh posisi.
Mual (+), Muntah (+), BAB dan BAK dbn
Demam (-), riwayat DM(-), riwy. sakit jantung &
Tidak ada anggota keluarga baik dekat maupun jauh
yang menderita penyakit serupa.
Penyakit terdahulu : Hipertensi
Trauma terdahulu : Tidak ada
Operasi : Tidak ada
Sistem saraf : Tidak ada
Sistem kardiovaskular : Tidak ada
Sistem gastrointestinalis : Tidak ada
Sistem urinarius : Tidak ada
STATUS UMUM KU : TSS Gizi : Baik Kesadaran : CM Pernapasan : 22x/mnit Suhu : 36 C TD : 140/100 mmHg Nadi : 72x/mnit
Kulit : warna sawo matang, lesi (-)
Kel Limfe : pembesaran (-)
Kepala : Normosefali
Mata : Isokor, conj an (-), SI (-)
Telinga : Normotia, sekret ( - )
Hidung : Luka ( - ), deviasi septum ( - ), nafas cuping hidung ( - )
Mulut : hygiene baik, T1 – T1
Leher : KGB dan tiroid membesar (-)
Dada:
Paru-paru:
Inspeksi : Pergerakan dada simetris Palpasi : Fremitus kiri dan kanan sama Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, Ronkhi (-), Wheezing (-)
Jantung:
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi iktus cordis. Palpasi : Teraba iktus cordis
Perkusi : B.kanan : sela iga VI linea sternalis ka.
B. kiri : sela iga V, 1cm medial linea midkavikularis ki. B. atas : sela iga II linea parasternal kiri.
Perut:
Inspeksi : simetris, benjolan (-) saat berbaring Palpasi : supel, nyeri tekan ( - )
Hati : tidak teraba membesar
Limpa : tidak teraba membesar
Ginjal : tidak teraba
Kandung Kencing: tidak teraba Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+)
Kemaluan &Anus : Tidak dilakukan, tidak ada indikasi
Ekstremitas ( lengan dan tungkai )
Tonus : Normotonus
Massa : Normal (normotrofi)
Sendi : Normal Kekuatan : +5 +5 Sensori : + + +5 +5 + + Edema : - - Cyanosis : - - - - - -
Refleks
Refleks Kanan Kiri
Refleks Tendon Positif Positif
Bisep Positif Positif
Trisep Positif Positif
Patela Positif Positif
Achiles Positif Positif
Kremaster Positif Positif
Refleks Kulit Positif Positif
STATUS LOKALIS Tidak dilakukan
CT-Scan kepala tanpa kontras, potongan axial ketebalan 5-10 mm, dengan hasil sbb :
lesi hipodens inhomogen di cerebellum sinistra & pons
Ventrikel IV & sisterna ambient tampak tertekan
Ventrikel lat, ventrikel III melebar
Tidak deviasi midline/ garis midline ditengah
CPA (N)
Sulci dan gyri baik
Pneumatisasi kedua mastoid baik
Bulbus occuli dan N. Opticus tampak intake
Tulang-tulang tampak intak
Sinus maxillaris dextra mukosa menebal
KESAN:
Sugestif SOL di cerebellum sinistra disertai hydroceplalus ec. Penekanan ventrikel IV dan sisterna ambient
Tidak tampak perdarahan intrakranial
Sinusitis maxillaris dextra
Anjuran : CT Scan kepala dengan kontras/ MRI
Massa di cerebellum kiri perifokal edema minimal yang menekan ventrikel IV sebabkan dilatasi ventrikel lateralis kanan dan kiri dan III
(DD/ complex cyst : Lipoma dengan komponen kistik)
LABORATORIUM
27 juli 2014
a. Sedimen a. Eritrosit b. Lekosit c. Epitel d. Silinder granula e. Silinder hialin b. Kristal a. Ca.Oksalat b. CaCO3 c. Asam urat d. Amorf e. Triplefosfat c. Bakteri d. Jamur 3-4 Penuh 10-15 0-1 Tidak ditemukan Tidak ditemukan Tidak ditemukan Tidak ditemukan Tidak ditemukan Tidak ditemukan Ditemukan Tidak ditemukanUrinalisis Urine lengkap a. Warna b. Kejernihan c. Protein d. Reduksi e. pH f. Berat jenis g. Billirubin h. Keton i. Nitrit j. Lekosit esterase k. Eritrosit esterase Kuning Keruh Positive 1 Negative 6,5 1025 Negative Positive 2 Negative Positive 3 Positive 1
OS datang bersama keluarganya dengan keluhan sakit kepala yang semakin memberat disertai dengan pusing yang berputar terutama dipengaruhi oleh posisi.
Os juga mengeluh adanya mual disertai dengan Muntah yang menyembur beberapa kali.
BAB dan BAK masih dalam batas normal.
Riwayat hipertensi sebelumnya diakui pasien, riwayat DM(-), Demam tidak ada , Riwayat sakit jantung dan vertigo disangkal pasien.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tampak sakit sedang dengan kesadaran Compos Mentis, os tampak normosefal. Suhu saat pemeriksaan 36 C. Pada CT Scan tampak suspect SOL di
cerebellum sinistra disertai hydroceplalus. Pada pemeriksaan darah, LED 23 mm/jam.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang :
Hidrosefalus e causa tumor sudut serebellopontine (cerebellopontine angle tumor/CPA)
Dasar diagnosis:
Gejala peningkatan tekanan intrakranial seperti muntah-muntah dan gangguan kesadaran.
20/8/2014
S : pusing, sakit kepala bila berpindah posisi, pusing berputar (+) O : TSS/ CM TD : 140/100 N : 72 x/menit RR : 20 x/menit SB : 36,8oC A : Procraniotomy/ Trepanasi cerebellum + VP shunt P : Th/ sesuai konsulen
21/8/2014
S : Sakit kepala (+) yang memberat, mual (-) muntah (-) O : TSS/ CM
TD : 140/110 N : 84 x/menit RR : 20x/menit SB : 36oC
A : Pro Craniotomy/ Trepanasi cerebellum + VP shunt
21/8/2014
S: sakit kepala (+)
O : KU baik, CM, status meninggi A : hydrocephalus ec tumor
cerebellum sinistra P :
tx/ CT scan kepala ulang
tampak Cito malam ini Fenitoin 3x100 mg Omeprazole 2x40 mg Metilprednisolone 3x25 mg Manitol ↑4x150 CC Sucralfat/….4xCII Ondansentron 3x80 mg Ketorolac 3x30 mg Infus RL 6 jam/kolf
Elevasi kepala 30o
Awasi GCS/Kesadaran/ Tensi
Jika konsul CT scan kepala jangan menggunakan kontras, terdapat perburukan hidrosefalus maka disiapkan operasi cito VP Shunt malam ini
22/8/2014
S: Mual (+) muntah 1x tadi pagi kepala berat (+)
O : TSS/ CM TD : 120/70 N : 80X/m SB : 36oC
A : SOL serebelum kiri + hydrocephalus
P : therapy sesuai konsulen
22/8/2014
BEDAH SARAF
Persiapkan operasi Rabu:
Konsul penyakit dalam, jantung: acc
Konsul paru : sedang dilaksanakan
Therapy teruskan
22/8/2014
Konsul dr.Flora, Sp.P
Hasil AGD Dan DPL instruksi
Tidak usah pakai O2
Accoperasi
Cek ureum kreatinin untuk rencana CT-Scan thorax dengan kontras hari senin (25/8/2014) 25/8/2014 S : mual (+) muntah (-) pusing (-) O : TSS/CM TD : 150/90 N : 88 x/m S : 36 OC
A : SOL cerebellum kiri + hydrocephalus
25/8/2014
Bedah saraf
S : Pusing kepala membaik
O : KU baik/ CM
Status neurology
ACC operasi dari SpPD, SpParu, SpJP
A :hidrocpehalus ec tumor cerebellum
P : persiapkan untuk operasi hari rabu (27/8/2014) pagi 26/8/2014 S : mual << pusing (+) berat O : TSS/ CM TD : 150/90 N : 68 x/m A : SOL P : therapy sesuai konsulen
26/8/2014
R/ operasi VP Shunt + trepanasi cerebellum, removal tumor
persiapanoperasi :
Surat Ijin Operasi
Cukur gundul
sediakan PRC 2000 CC
puasa mulai jam 01.00
hubungi OK
booking ICU
konsul anestesi
antibiotic preoperasi ceftriaxone 2 gram injeksi sebelum ke OK.
DR.Yudi, SpBs
20 agustus 2014
Hasil pemeriksaan radiologis Dr peminta : dr. Syaiful, SpBs
TS YTH
Jantung CTR <50%
Paru2 : gambaran multiple nodul pada kedua lapang paru
Sudut costofrenikus dan diafragma baik
Kesan : gambaran metastasis paru ?
tanggal 21 agustus 2014 Dr pengirim : dr.Yudi, SpBS
Telah dilakukan pemeriksaan CT-scan kepala potongan axial tanpa kontras tebal slice 5-10 mm. Lesi hipodens dengan ring enchancement post kontras di cerebelum kiri uuran =/- 4cm x 3 cm. Lesi mendesak ventrikel 4 ke sisi kanan.
Sistem ventrikel III dan lateralis melebar. Perifer sulci , fisura silvii baik.
Pons baik.
Penebalan mucosa sinus maxillaris kanan. Septum nasi lurus.
kesan : 1. mass di cerebellum kiri, ukuran 4x3 cm suspect astrositoma 2. hidrocephalus ringan ventrikel III dan lateralis
tanggal 22 agustus 2014
LED : 23 mm/jam
Hemoglobin :11,8 g/dL
Lekosit :10.800/mm3
Bleeding time : 2’30’’ menit
Clothing time : 5’30’’ menit
Trombosit :208.000/mm3
Hasil pemeriksaan analisis gas darah 22 agustus 2014 Hb :11,8 Suhu : 36oC pH : 7,459 PCO2 : 27,3 O2 : 145,1 Saturasi O2 : 99,4 Konsentrasi O2 : 18,9 Base excess/BE : -4,5 Buffer base/ BB : -2,5 HC O3 : 19,8 TC O2 : 20,7 SBC : 22,4 A : 114,7 a/A :1,3 PO2FlO2 : >18,6
Hasil pemeriksaan kimia darah 23 agustus 2014
Ureum : 40 mg/dl
24 agustus 2014
Dr pengirim : dr.Flora, SpP
kesan : 1. nodul-nodul pada kedua paru : Nodul metastasis ?
MEDIKAMENTOSA:
Glaucon 3 x 500 mg KSR 3 x 500 mg Amilodipin 1 x 5 mg Ondancentron 3 x 1 tablet Sucralfat 4 x II C RL 6 jam/kolf N 500 1 x 1 di salah satu kolf drip
Manitol 3 x 150 cc, dinaikkan 4 x 150 cc Phenitoin 3 x 100 mg inj Metilprednisolone 3 x 125 mg inj Ondancentron 3 x 8 mg Ketorolac 3 x 30 mg Tramadol 3 x 50 mg
NON-MEDIKAMENTOSA:
Trepanasi cerebellum pada hari Rabu tanggal 27 agustus 2014
Vitam : dubia ad bonam
Fungsionam : dubia ad malam
HIDROSEFAL
US
Hidrosefalus hidro (air) + chepalon (kepala)
Hidrosefalus penumpukan cairan serebrospinal (CSS) secara aktif yang sebabkan dilatasi sistem ventrikel otak dimana terjadi akumulasi CSS yang berlebihan pada 1/> ventrikel/ruang
subarachnoid akibat tidak seimbangnya produksi dan atau absorbsi CSS
Hidrosefalus kesatuan klinik dibedakan o/ 3 faktor:
Peninggian tekanan intraventrikuler
Penambahan volume CSS
VENTRIKEL LATERALIS
Ada 2 dalam hemispherii telencephalont terhubung dngn ventrikel III melalui foramen Monro
VENTRIKEL III (VENTRIKEL TERTIUS)
Ada dalam diencephalon. Dinding lateralnya
thalamus dngn adhesio interthalamica +hypothalamus. Recessus opticus dan infundibularis menonjol ke anterior, dan recessus suprapinealis dan recessus pinealis ke arah kaudal. Ventrikel III terhubung dgn ventrikel IV melalui aquaductus Sylvii
VENTRIKEL IV (VENTRIKEL QUARTUS)
Bentuk ruang berbentuk kubah diatas fossa rhomboidea antara cerebellum dan medulla serta membentang sepanjang recessus lateralis pada kedua sisi. Masing-masing recessus berakhir pada foramen Luschka, muara lateral ventrikel IV. Pada perlekatan vellum medullare anterior terdapat apertura mediana Magendie.
KANALIS SENTRALIS MEDULA
OBLONGATA DAN MEDULA SPINALIS
Saluran sentral korda spinalis: saluran kecil yang memanjang sepanjang korda spinalis, dilapisi sel-sel ependimal. Diatas, melanjut ke dalam medula oblongata, dimana ia membuka ke dalam ventrikel IV.
RUANG SUBARAKHNOIDAL
Merupakan ruang yang terletak diantara lapisan arakhnoid dan piamater.
CSS mengalir ke sirkulasi vena melalui villi
arachnoidea,& tempat keluarnya nervi spinalis, tempat terjadinya peralihan ke dalam plexus venosus yang padat dan ke dalam selubung-selubung saraf (suatu
jalan ke circulus lymphaticus).
CSS memasuki spatium liquor serebrospinalis externum melalui foramen lateralis dan medialis
dari ventrikel IV.
CSS mengalir dr ventrikel lateral ke ventrikel III, melalui aquaductus masuk ke ventrikel IV.
CSS dihasilkan oleh plexus choroideus Pembentukan CSS 0,3-0,4
cc/menit atau 0,2- 0,5% vol total/menit atau 14-38 cc/jam.
Sekresi total CSS 500-600cc/24 jam,
Jumlah total CSS 150 cc pertukaran CSS sebanyak 4-5x/hari.
Neonatus jumlah total CSS
20-50 cc meningkat sesuai usia
GANGGUAN PRODUKSI
Jarang, terjadi pada karsinoma plexus choroideus atau papilloma plexus choroideus.
GANGGUAN SIRKULASI
Obstruksi jalur sirkulasi CSS. Terjadi di ventrikel/vili arachnoid., disebabkan o/ tumor, perdarahan intrakranial, kongenital, atau infeksi.
GANGGUAN ABSORBSI
Terjadi pada sindrom vena cava superior dan trombosis sinus.
Terdapat beberapa jenis hidrosefalus yang tidak dapat diklasifikasikan, yaitu hidrosefalus tekanan normal dan pseudotumor serebri.
Secara teoritis: pembentukan CSS >>, kecepatan absorpsi yang normal
Penyebab penyumbatan aliran CSS :
Kelainan Bawaaan
Stenosis Akuaduktus Sylvius, merupakan penyebab terbanyak Spina bifida dan cranium bifida
Sindrom Dandy-Walker,
Kista arakhnoid,dapat terjadi congenital maupun didapat Anomaly pembuluh darah,
Infeksi
Terlihat penebalan jaringan piamater dan arakhnoid sekitar sisterna basalis dan daerah lain. Neoplasma
Hidrosefalus dapat terjadi di setiap tempat aliran CSS. , bila tumor tidak bisa dioperasi, maka dapat dilakukan tindakan paliatif dengan memasang saluran buatan atau pirau.
Perdarahan
fibrosis leptomeningen terutama pada daerah basal otak, selain penyumbatan yang terjadi akibat organisasi dari darah itu sendiri
Secara teoritis hidrosefalus terjadi sebagai akibat dari 3 mekanisme yaitu;
>> produksi liquor
>> resistensi aliran liquor >> tekanan sinus venosa.
Sakit kepala (bifrontal & bioksipital)
Kesadaran menurun
Kejang
Gelisah
Mual, muntah proyektil
Hiperfleksi seperti kenaikan tonus anggota gerak
Gangguan perkembangan fisik dan mental
Papil edema; ketajaman penglihatan akan menurun dan
<< sekresi cairan dan pleksus choroid (asetazolamit 100 mg/kgBB/hari; furosemid 1,2 mg/kgBB/hari) terapi sementara
Drainase liqouor eksternal
Penetrasi membrane.
PROGRESIFITAS
Perubahan Visual.
Oklusi a. cerebral posterior ok proses sekunder
transtentorial herniasi. Kronik papil udema akibat
kerusakan nervus optikus. Dilatasi ventrikel ke tiga
dengan kompresi area kiasma optikum.
Disfungsi cognitive dan inkontunensia
MEDIKAMENTOSA
Electrolit imbalance
Berhubungan dengan terapi bedah :
Tanda dan gejala dari peningkatan tekanan intracranial dapat disebabkan oleh gangguan pada shunt.
Subdural hematoma atau subdural hygroma akibat overshunting (Nyeri kepala)
Okkasional Infeksi pada shunt (sakit kepala, febris, vomitus, dan meningismus.)
Shunts dpt menjadi saluran untuk metastasis extraneural tumor tertentu (misalnya, medulloblastoma).
Komplikasi VP shunt peritonitis, hernia inguinal, perforasi organ abdomen, obtruksi usus, volvulus, dan CSF asites.
Komplikasi VA shunt septicemia, shunt embolus, endocarditis, dan hipertensi pulmunal.
Hidrosefalus yang tidak diterapi gejala sisa, gangguan neurologis serta kecerdasan.
Tidak diterapi: 50-70% meninggal ok penyakitnya sendiri atau akibat infeksi berulang,
Operasi: Angka kematian adalah 7%.
Setelah operasi : 51% fungsi normal, 16% retardasi mental ringan.
Cerebellopontine angle (CPA) ruangan berbentuk segitiga di fossa posterior kranialis yang didalamnya terdapat cairan serebrospinal potensial, dan dibatasi oleh tulang temporal, serebellum, dan batang otak.
Bagian atasnya dibatasi oleh tentorium serebelli,
bagian bawahnya dibatasi oleh tonsilla serebelli dan oliva medullaris.
Batas anterior adalah permukaan dura posterior dari tulang petrous dan klivus,
batas posterior adalah permukaan ventral dari pons dan serebellum.
Batas medialnya berupa sisterna pons dan medula,
bagian apeksnya adalah daerah recessus lateralis ventrikel empat.
Pintu lateral dari ventrikel 4, foramen Luschka, merupakan jalan masuk ke CPA.
Nervus kranialis V-XI melintasi batas atas dan bawah CPA.
Struktur di tengah-tengah yang melintasi CPA dari dan ke kanalis auditorius interna adalah nervus fasialis (n. VII) dan nervus vestibulokoklearis (n. VIII)
Tumor dari ‘nerve sheath’ merupakan 6% dari tumor primer
intracranial dan 80% dari lesi-lesi di ‘cerebellopontine angle’.
Biasanya ditemukan pada usia separuh baya (usia 40 – 50
tahhun) dan didapat lebih banyak pada wanita.
Selalu bersifat Neurofibromatosis tipe 2 (NF2).6
Acoustic Schwannoma bersifat jinak, tumbuh lambat, terutama berasal dari bagian vestibular saraf otak ke VIII dan terletak pada sudut cerbellopontine – suatu daerah berbentuk baji (wedge shaped) dibatasi oleh os petrosum, pons dan
cerebellum.
Schwannoma tumbuh dengan kecepatan 2 mm pertahun, tetapi 40% tidak menunjukkan pertumbuhan
Penderita acoustic tumor sering mengeluhkan nyeri dioksipital ( ‘occipital pain’ ) didaerah dimana terdapat tumor.
Kerusakan saraf otak ke VIII yang secara berangsur-angsur menyebabkan ‘progressive
sensorineural deafness’ , terjadi setelah tumor tumbuh beberapa bulan atau beberapa tahun.
Vertigo jarang merupakan keluhan yang mengganggu karena pertumbuhan tumor yang lambat akan meyebabkan kompensasi. Demikian juga tinnitus biasanya minimal.6
Facial weakness sangat jarang padahal terjadi kompresi terhadap saraf otak ke VII
Kerusakan saraf otak ke V dapat terjadi bila diameter tumor > 2 cm dan menyebabkan ‘facial pain’, ‘numbness’
dan ‘paraesthesia’.
Berkurangnya ‘corneal reflex’ merupan gejala dini yang sangat penting.
Kerusakan saraf otak IX,X dan XI jarang terjadi, tetapi kadang-kadang dapat ditemukan bila tumor telah menjadi sangat besar, menyebabkan
kesulitan menelan, perubahan suara dan
kelemahan palatum.
Kompresi terhadap akuaduktus dan ventrikel IV menyebabkan ‘hydrocephalus’ dengan gejala-gejala peningkatan tekanan intrakranial.
Kerusakan cerebellum dan pons dapat terjadi bila tumor berukuran > 4cm.
Terjadi kompresi terhadap cerebellum yang menyebabkan ‘ataxia’,’ ipsilateral incoordination’
dan ‘nystagmus’.
Kompresi terhadap pons dapat menyebabkan
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
DIAGNOTIK
NEURO-OTOLOGICAL TESTS 1. Audiometry 2. Speech audiometry 3. Stapedial reflex decay Membantu membedakan antara : 1. Tuli konduktif (conductive deficit) 2. Tuli sensorineural 1/Cochlear deficit 2/Retrocochlear deficit ( acoustic tumor)CT – SCAN Diperlukan pemeriksaan dengan kontras karena Acoustic tumor biasanya isodense.
Kadang-kadang tampak lesi kistik didalam tumor.
Kompresi terhadap ventrikel IV akan menampilkan dilatasi ventrikel III dan kedua ventrikel lateralis
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
DIAGNOTIK
MRI Bila tumor sangat kecil maka MRI adalah pilihan utama
Penampang coronal akan menunjukkan tumor yang menekan pons dan
penjalarannya kedalam ‘internal auditory meatus’.