• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fenomena Melonjaknya Harga Sembako Jelang. Hari Raya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fenomena Melonjaknya Harga Sembako Jelang. Hari Raya"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Fenomena Melonjaknya Harga Sembako Jelang Hari Raya

Di Indonesia selalu ada fenomena aneh dan terus berulang menjelang tibanya hari hari besar keagamaan. Fenomena dimaksud adalah melonjaknya harga kebutuhan pokok hingga puluhan persen yang selalu terjadi beberapa minggu menjelang tibanya hari raya tersebut. Sebuah fenomena yang sangat unik sekaligus menggemaskan. Bagaimana tidak, beberapa minggu sebelum memasuki hari besar keagamaan, harga kebutuhan pokok masih dalam kisaran normal dan tidak mengalami kenaikan signifikan. Namun ketika akan memasuki bulan Ramadhan misalnya bagi umat Muslim sebelum perayaan Idul Fitri, dapat dipastikan seluruh harga kebutuhan pokok dimaksud mengalami lonjakan. Lonjakan yang terjadi bahkan bisa terjadi di luar batas kenormalan karena bisa mengalami kenaikan hingga diatas 50%.

Data media yang dipublikasikan di wilayah kerja BBPPKI Medan dapat dijadikan indikator betapa fenomena tersebut memang nyata terjadi. Di Kisaran Sumatera Utara misalnya diberitakan bahwa seminggu menjelang bulan Ramadhan, telah terjadi kenaikan harga pada hampir seluruh bahan kebutuhan pokok yang terdiri dari Gula Pasir, Minyak Goreng, Cabe Merah, Ayam Potong hingga Bawang Merah dan Bawang Putih. Sementara itu di Aceh Tamiang, sepekan jelang Ramadhan, harga Gula Pasir melonjak ke Rp. 15.000/kilogram dari Rp. 12.000/kilogram sebelumnya. Kenaikan juga terjadi pada bahan kebutuhan pokok lainnya seperti beras yang mengalami kenaikan berkisar 5% hingga 10%. Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Mandailing Natal, dimana harga Ayam Potong langsung mengalami kenaikan jelang Ramadhan. Di Balige Kabupaten Toba Samosir, kenaikan barang kebutuhan pokok terjadi pada bawang merah, gula pasir dan telur, dimana kenaikan justru sudah terjadi beberapa minggu sebelum masuk bulan Ramadhan. Kenaikan yang sangat mencolok terjadi di Sipirok, dimana gula merah mengalami kenaikan dari kisaran Rp. 16.000/kilogram menjadi Rp. 20.000/kilogram.

Sedangkan daging sapi yang sangat dibutuhkan warga muslim ketika akan menggelar punggahan (pembukaan puasa) mengalami kenaikan cukup signifikan dimana dari harga

(2)

Rp. 95.000/kilogram melonjak menjadi Rp. 130.000/kilogram. Hal yang sama, khususnya daging sapi rata rata mengalami lonjakan di seluruh Kabupaten dan Kota di Wilayah Kerja BBPPKI Medan. Kisaran harga tembus konsumen untuk daging sapi lokal berada pada angka Rp. 120.000/kilogram hingga Rp. 150.000/kilogram.

Sebagai sebuah negara yang menganut paham ekonomi berbasis Pancasila, tidak seharusnya harga harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan yang tidak terkendali. Kenaikan harga kebutuhan pokok yang tidak terkendali sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara akumulatif, dan bahkan secara langsung mempengaruhi laju inflasi.

Sebuah hasil penelitian dari Institute for Development of Economic and Finance (Indef), yang disampaikan oleh Eko Listiyanto menyatakan, tingkat inflasi bulan puasa dan Lebaran selalu tinggi. Dia memaparkan pada tahun 2012, bulan Puasa dan Lebaran jatuh pada bulan Agustus-September tingkat inflasinya sebesar 0,70% dan 0,95%. Lalu pada tahun 2013 yakni bulan Juli-Agustus inflasi capai 3,29% dan 1,12%. Kemudian, tahun 2014 inflasi puasa dan Lebaran bulan Juni-Juli capai 0,43% dan 0,93%. Angka angka tersebut merupakan sinyal negative yang berkontribusi menekan pertumbuhan ekonomi.

Secara umum, terjadinya lonjakan harga kebutuhan pokok akan merugikan semua pihak, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berkontribusi memberikan kesejahteraan bagi semua kalangan. Kembali ke masalah awal, fenomena aneh dan cenderung membingungkan ini seharusnya tidak terulang lagi dimasa mendatang. Peran pemerintah untuk melakukan pengawasan, khususnya terkait dengan distribusi barang harus semakin meningkat. Pemerintah dapat melakukan pengawasan dari hulu ke hilir terkait dengan distribusi barang kebutuhan pokok.

Pengawasan dimaksud adalah berupa pengawasan pergudangan, pengawasan transportasi, manajemen rantai distribusi hingga memanfaatkan lembaga pemerintah sebagai distribusi utama untuk menyalurkan barang kebutuhan pokok di pasaran. Secara kasatmata, dapat diketahui bahwa fenomena ini terjadi karena adanya pihak tertentu yang meraih keuntungan pribadi. Oknum distributor dipastikan memanfaatkan momen tingginya permintaan untuk mendapatkan keuntungan dengan cara spekulasi licik yakni menahan barang kebutuhan pokok untuk masa tertentu, dan mendistribusikannya ketika stok barang di pasaran menjadi langka.

Secara prinsip ekonomi memang memperbolehkan menaikan harga ketika posisi suplay (stok) lebih kecil daripada deman (permintaan). Namun demikian, secara etika ekonomi langkah ini adalah sebuah tindakan yang melanggar hukum. Keadaan ini harusnya menjadi perhatian pemerintah untuk melakukan pengawasan ketat terkait dengan distribusi barang

(3)

kebutuhan pokok.

Pengawasan komprehensif perlu dilakukan dengan membuka ruang atas informasi stok barang tersedia yang dimiliki masing masing distributor. Kementerian Perindustrian dan Perdagangan dapat mengeluarkan regulasi terkait dengan keberadaan stok barang bagi distributor terdaftar dalam bentuk Peraturan Menteri atau Surat Edaran. Selain itu, Pemerintah juga harus tegas dalam menindak dan memberi sanksi bagi siapa saja yang telah berkontribusi menaikkan harga kebutuhan pokok. Sanksi yang diberikan harusnya tegas dan berefek jera. Selain mencabut izin operasional, juga diikuti dengan tuntutan pidana bagi oknum yang nakal tersebut.

Akhirnya kembali pada kenyataan yang ada, Pemerintah harus tegas dan menunjukan wibawanya, mengambil keputusan yang bijaksana dalam mengatasi persoalan fenomena yang membingungkan dan cukup aneh ini. Kebijakan pemerintah harus segera diimplementasikan karena masyarakat sudah cukup lelah dalam menghadapi kenaikan kenaikan ditengah pendapatan rumah tangga yang tidak naik. Diharapkan fenomena kenaikan bahan kebutuhan pokok tidak akan pernah terjadi lagi dimasa mendatang, dan bahkan sebaliknya, merupakan sesuatu yang wajar, masyarakat mendapatkan potongan harga ketika menjelang perayaan hari besar keagamaan, sehingga pelaksanaan hari raya keagamaan menjadi tenang dan tidak di intervensi kenaikan harga harga kebutuhan pokok. KESIMPULAN .

Kenaikan harga-harga kebutuhan pokok jelang hari raya keagamaan, dalam hal ini menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri di hampir seluruh Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara dan sebagian Aceh terjadi merata dan pada hampir semua jenis kebutuhan pokok. Barang kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan paling signifikan adalah gula pasir, bawang merah dan bawang putih, beras, minyak gering, telur dan daging sapi. Dapat dikatakan bahwa kenaikan bahan kebutuhan pokok yang terjadi jelang perayaan hari besar keagamaan merupakan fenomena buruk yang selalu berulang. Indikasi utama penyebab kenaikan harga dipastikan bukan semata mata kondisi stok barang yang menipis. Dari berbagai pengamatan dan keterangan sumber media, disebutkan bahwa tindakan spekulasi oknum distributor yang mengambil keuntungan ketika terjadinya lonjakan permintaan turut berpengaruh menciptakan kondisi ini. Disisi lain berdasarkan kajian ilmiah disebutkan bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok secara signifikan mempengaruhi laju inflasi, yang secara langsung juga akan mempengaruhi dan menekan tingkat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Pemerintah harus melakukan langkah langkah kongkrit untuk menghilangkan fenomena kenaikan barang kebutuhan pokok ini dengan menggunakan semua kemampuan, wewenang dan kekuasaan melalui pengamatan dan penyidikan terkait

(4)

rantai distribusi kebutuhan pokok dari hulu ke hilir. REKOMENDASI

Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Perindustrian dan Perdagangan 1.

hendaknya segera merespon fenomena kenaikan barang kebutuhan pokok melalui penertiban peraturan menteri terkait dengan distribusi barang kebutuhan pokok yang terawasi dengan baik dan cermat.

Pemerintah perlu membuat regulasi hukum yang berkaitan praktik kecurangan 2.

distribusi barang, khususnya barang kebutuhan pokok yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, sebagai sanksi hukum bagi pihak manapun yang mencoba mengambil keuntungan pribadi dari kenaikan harga kebutuhan pokok .

Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat, baik 3.

provinsi maupun kabupaten/kota hendaknya memperbanyak operasi pasar, sekaligus melakukan pemeriksaan kondisi stok gudang gudang distribusi untuk memastikan ketersediaan stok selalu ada, dan tidak ada alasan apapun untuk kenaikan harga kebutuhan pokok.

Diharapkan kepada distributor untuk bersikap jujur, memikirkan kepentingan bangsa 4.

dan negara dan tidak mengambil keuntungan pribadi yang berpotensi menimbulkan gejolak dan kenaikan harga, khususnya menjelang perayaan hari besar keagamaan. SUMBER : SURATKABAR HARIAN

Harga Sembako Naik di Air Joman

Seperti biasa menjelang Ramadhan harga kebutuhan pokok di Pasar dan Mini Market Kecamatan Air Joman tetap mengalami kenaikan, meski begitu pemerintah Kabupaten Asahan melalui Dinas terkait belum tampak melakukan Sidak ke Pasar.

Pantauan Wartawan dalam 1 bulan terakhir harga gula pasir terus naik hingga Rp. 15.000/kg, padahal sebelumnya hanya Rp.11.000/kg, sedangkan harga beras Ramos produksi kilang padi petani, cabe merah Rp. 32.000/kg, namun harga bawang bervariasi, bawang asal luar negeri Rp. 11.000/kg dan bawang asal Jawa Rp. 25.000/kg serta tomat Rp. 5.000/kg.

Sumber : Sinar Indonesia Baru, 1/6/2016

(5)

Satu Minggu menjelang bulan Ramadhan, mayoritas bahan-bahan kebutuhan pokok di Kisaran mengalami kenaikan meski tidak signifikan, hampir seluruh barang mengalami kenaikan harga, Pantauan wartawan, Senin (3/5) di sejumlah pasar tradisional seperti pasar pagi Misbah di Kisaran kenaikan harga terjadi pada bahan pokok seperti bawang Merah, bawang putih, cabe merah, ayam potong, gula putih dan minyak goreng. Sementara untuk tomat mengalami penurunan dan harga beras masih tetap stabil. Para Pedagang mengaku terpaksa menaikkan karena menyesuaikan dengan harga yang dipasok distributor dan stok yang tersedia, kata Rahmat berharap kiranya pemerintah secepatnya mengantisipasi kenaikan harga tersebut.

Sumber : Sinar Indonesia Baru, 1/6/2016

Antisipasi Lonjakan Harga Pemko Tebing Tinggi Siapkan Kupon Pasar Murah

Pemerintah kota Tebing Tinggi akan membagikan kupon pasar murah 2.000 kupon setiap Kecamatan yang akan dibagikan kepada warga kurang mampu untuk menghindari lonjakan yang tidak stabil saat ini, khususnya dalam menjalani bulan suci Ramadhan. Hal ini disampaikan Walikota Tebing Tinggi H. Umar Zunaidi Hasibuan saat menghadiri Peringatan Israk Mikrat yang dilaksanakan warga Kelurahan Mekar Sentosa Kecamatan Rambutan Kota Tebing Tinggi di Masjid Al Jihat, Minggu (29/5) malam. Dalam Kesempatan itu Walikota didampingi Camat Rambutan Zubir Husni Harahap dan Kabag Humas PP Bambang Sudaryono memberikan bantuan kepada 80 orang fakir miskin berupa beras masing-masing 5 kg. Walikota mengajak semua masyarakat Tebing Tinggi khususnya warga muslim dalam menghadapi bulan suci Ramadhan melakukan penghematan serta menghindari pola hidup konsumtif, belanjalah keperluan secukupnya saja, jangan berlebihan yang sama sekali tidak ada manfaatnya, jadikan bulan puasa ini semata-mata untuk beribadah.

Sumber : Medan Bisnis, 1/6/2016

Harga Barang Kian Meroket di Aceh Tamiang

Sepekan menjelang bulan suci Ramadham 1437 H harga kebutuhan pokok semakin meroket, sedangkan harga bawang merah menurun dan gula pasir naik secara signifikan di Kabupaten Aceh Tamiang. Pantauan wartawan di pasar pagi Kuala Simpang, Minggu (29/5), harga gula pasir melambung tinggi dari sebelumnya Rp. 12.000/kg naik menjadi Rp. 15.000/kg. Selain itu harga beras juga iku naik, jenis Ramos sebelumnya Rp. 160.000/zak (15 kg) naik menjadi Rp. 165.000/zak, beras ST sebelumnya Rp. 150.000/zak menjadi Rp.155.000/zak, Kuku Balam sebelumnya Rp. 155.000/zak menjadi Rp. 160.000/zak.

(6)

Sumber : Waspada, 2/6/2016

Jelang Ramadhan Harga Ayam Naik

Menjelang bulan Ramadhan harga daging sapi di pasar Baru Penyabungan Kabupaten Mandailing Natal masih normal yakni Rp. 120.000/kg, tapi harga daging ayam potong naik Rp.1.000/kg dari sebelumnya Rp. 25.000/kg menjadi Rp. 26.000/kg. Hal itu dikatakan Saipul salah seorang penjual daging sapi kepada wartawan di Pasar Baru Penyabungan, Rabu (1/6). Meskipun harga daging sapi saat ini dalam keadaan normal namun tingkat daya beli masyarakat juga menurun dari biasanya, kata Saipul.

Sumber : Medan Bisnis, 2/6/2016

Harga Sembako di Pasar Murah Masih Mahal

Pasar murah yang digelar Pemko Medan di Lapangan Bola Jalan Pertiwi Kemarin, (1/6), mendapat kritikan tajam dari Anggota DPRD Medan, diduga harga dasar yang ditetapkan Pemko Medan dalam kegiatan rutin jelang Bulan Suci Ramadhan itu masih mengacu pada harga grosir, kalau masih memakai harga seperti itu, saya rasa masih kurang pas, sebab harga grosir kan sudah mengambil keuntungan atas selisih harga dari distributor. Minimal 2 hingga 5 persen, Kata Anggota DPRD Kota Medan Burhanuddin Sitepu kepada wartawan, Kamis (2/6).

Sumber : Sumut Pos, 3/6/2016

Sikapi Kenaikan Harga Jelang Ramadhan, Pemerintah Harus Tindak Pedagang Nakal

Komisi E DPRD Sumut menegaskan, kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadhan tidak bisa ditolerir lagi, Pemerintah harus hadir dan berwibawa dengan mengambil tindakan kepada pedagang yang nakal dan sesuka hatinya menaikkan harga, jangan ada kekuatan lain yang lebih kuat dari Negara. Demikian diampaikan Ketua Komisi E DPRD Sumut, Syamsul Qadri Marpaung LC kepada wartawan, Kamis (2/6) menyikapi kenaikan harga kebutuhan pokok di pasar yang membuat rakyat menjadi sengsara, dia minta pemerintah harus berani mengambil tindakan terhadap pedagang nakal baik di tingkat produsen, distributor hingga pedagang di pasar.

Sumber : Analisa, 3/6/2016 Dua Pekan Harga Telur Naik

(7)

Mendekati bulan suci Ramadhan 1437 Hijriah, berbagai kebutuhan bahan pokok naik, selain daging dan sayuran, harga telur ayam dua pekan terakhir mengalami kenaikan di tingkat grosir dan pedagang eceran. Seperti di pasar Simpang Limun, harga telur mengalami kenaikan hingga Rp. 1400/butir, padahal sebelumnya harga termurah hanya berkisar Rp. 950/butir. Memang telur sudah naik 2 minggu yang lalu, mungkin salah satunya selain telur kosong juga mendekati bulan puasa, kata Sri salah seorang pedagang telur pasar Simpang Limun, Jumat (3/6).

Sumber : Analisa, 4/6/2016

Bareskrim Polri Turunkan Tim Jaga Kestabilan Harga Sembako

Bareskrim Polri ikut turun tangan menjaga kestabilan harga Sembilan bahan pokok. Pimpinan Kabareskrim Irjen Ari Dono, pada rapat digelar di Bareskrim dengan mengundang sejumlah pihak terkait. Menurut Direktur Tipid Eksus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya, Jumat (3/6), rapat juga dihadiri Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Pertanian RI, Ditjen Bea dan Cukai, Ketua Asosiasi pelaku usaha daging, Hultikultura, Hasil Olahan dan Ritail.

Sumber : Sinar Indonesia Baru, 4/6/2016

Harga Pangan Naik Saat Puasa, KPPU : Rantai Distribusi Bermasalah

Harga bahan pangan biasanya naik selama puasa dan lebaran. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menilai ada masalah dirantai distribusi, persoalannya itu ditingkat tengah, distribusinya kedepan, ini yang menjadi pekerjaan beratnya pemerintah, Ujar Ketua KPPU Syarkawi Rouf di Instana Negara , Senin (6/6). Di Jambi KPPU menemukan harga daging ayam naik ditingkat pedagang, padahal permintaan tidak bertambah dan harga di perternak juga tak naik, contoh lain, harga bawang merah di Nganjuk Jawa Timur, naik padahal pasokan bawang merah banyak karena sedang panen. Di Nganjuk bawang merah sedang panen, tapi di pasar malah ada kenaikan, ini yang rantai distribusinya bermasalah tutur Syarkawi.

Sumber : Sinar Indonesia Baru, 7/6/2016

Pemerintah Didesak Turunkan Harga Bahan Pokok

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mendesak pemerintah untuk menurunkan harga bahan pokok yang sudah sangat mahal, sehingga memberatkan masyarakat saat bulan Ramadhan. Bahan pokok yang perlu diturunkan terutama telur,

(8)

minyak goreng, bawang, ayam, gula dan daging. Kenaikan harga mengakibatkan daya beli turun hingga 20 persen, padahal gaji buruh tidak ada kenaikan, Kata Said Iqbal melalui siaran Persnya diterima di Jakarta, Selasa (7/6).

Jokowi mengatakan kenaikan harga bahan pangan menjelang lebaran seakan menjadi kebiasaan setiap tahun, ini jadi kebiasaan tiap tahun kita bahwa harga selalu naik jelang Idul Fitri.

Sumber : Analisa, 8/6/2016

Masyarakat Dihimbau Tidak Panik Buying Stok Sapi di Sumut Aman

Harga daging sapi dipasaran terus melonjak dan kini berada dikisaran Rp. 110.000 hingga Rp. 140.000/kg harga ini mengalami kenaikan 60-80 persen dibandingkan hari biasa. Meskipun hal ini kerap terjadi pada bulan puasa hingga Idul Fitri, namun masyarakat di Sumatera Utara dihimbau tidak panic buying atau memborong sebanyak-banyak. Dinas Peternakan dan Kesehatan Sumut mencatat sekitar 150.000 ekor sapi lokal dan 7.000 ekor sapi impor telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan daging sapi selama puasa dan Idul Fitri, diperkirakan meningkat 20 persen. Stok tentu aman, karena itu masyarakat diminta tidak panik buying supaya harganya tetap stabil.

Sumber : Medan Bisnis, 8/6/2016 Harga Bahan Pokok Masih Mahal

Sejak mengalami kenaikan seminggu menjelang Ramadhan 1437 H, harga sejumlah kebutuhan pokok di beberapa pasar tradisional di kota Medan, Selasa (6/6) mulai normal, meski harga tersebut masih terbilang mahal. Ujar Rosma pedagang sayuran di Sukaramai, cabai merah turun menjadi Rp. 35.000/kg, dibandingkan dari hari sebelumnya Rp. 40.000/kg, bawang merah Rp. 35.000/kg sebelumnya mencapai Rp.42.000/kg sudah mulai normal. Pengamat Ekonomi dari Universitas Islam Negeri Medan, Gunawan Benjamin menyebutkan masih bertahannya harga barang cukup mahal bisa dikarenakan oleh berbagai hal, salah satunya adalah tren konsumsi masyarakat yang cenderung mengalami kenaikan. Disisi lain operasi pasar yang dilakukan sejauh ini efeknya meminimalkan kenaikan harga, belum menunjukkan hasil dan belum tuntas untuk kembali membuat harga normal.

Sumber : Waspada, 8/6/2016

(9)

Harga komoditas sebahagian besar sembako di Pasar Balige Kabupaten Toba Samosir pada umumnya telah mengalami kenaikan harga semenjak Mei 2016 lalu. Dalam hal kenaikan harga pasar, kenaikan yang mencolok terjadi atas harga bawang merah, gula pasir dan juga telur. Sebenarnya rata-rata harga sembako sudah naik, baik beras, minyak goreng, daging, ikan dan sayur mayur, tapi yang paling mencolok itu harga bawang, gula, dan telur. Tutur S br Siagian, salah seorang pedagang dipasar Balige yang ditemui bersama pedagang lainnya S br Simajuntak.

Sumber : Sinar Indonesia Baru, 9/6/2016

Harga Kebutuhan Pokok di Palas Mulai Stabil

Memasuki hari keempat bulan Ramadhan 1437 H tahun 2016, perkembangan harga kebutuhan pokok disejumlah pasar tradisional di daerah Kabupaten Padang Lawas mulai berangsur stabil, harga daging sapi yang pada saat sehari menjelang puasa sempat meroket pada angka Rp. 150.000/kg hingga Rp. 160.000/kg, saat ini sudah turun menjadi Rp. 120.000/kg, Kamis (8/6) dari GM Monitoring harga pasar oleh Diskoperindag Palas yang dipimpin Kabid Perdagangan Dinin Rambe, didampingi Kabid Industri Irwan Saleh bersama Kasi Pengawasan Rita, Kasi Pembinaan Usaha Edi Haloman, Kasi Promosi dan Invesitas Indra dan seorang Staf Hotnida. Saat monitoring harga di pasar Penyabungan Kecamatan Hutaraja Tinggi. Selain itu dengan hasil monitoring harga dari tiap-tiap pasar yang ada di Palas, kita jadikan pedoman harga yang akan digunakan Pemkab Palas saat akan menggelar pasar murah.

Sumber : Medan Bisnis, 10/6/2016

Pemerintah Diminta Kendalikan Harga

Wakil Ketua DPRD Medan H. Ihwan Ritonga ketika ditemui di Rumah Generasi Jalan HM. Joni/Pasar Merah Medan, Sabtu (4/6), kita merasa prihatin mulai bergejolaknya harga barang dan sembako diawal Ramadhan ini, kami minta pemerintah cepat tanggap terhadap kondisi ini dan juga meminta pemerintah menindak para spekulan yang melakukan permainan harga khususnya menjelang Ramadhan dan Hari raya Idul Fitri dan dapat mengendalikan harga supaya tidak liar lagi, maka harga ini harus dipantau dan dikendalikan agar tidak menyusahkan masyarakat khususnya kalangan menengah kebawah dalam menghadapi Idul Fitri, ujar Wakil Ketua DPRD Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu tujuan dari kegiatan promosi yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Ponorogo adalah agar informasi mengenai Universiitas Muhammadiyah Ponorogo dapat

Oesain senyawa tabir surya menggunakan kimia komputasi dilakukan dengan melihat panjang gelombang serapan dari suatu senyawa dan selanjutnya dari nilai panjang gelombang

Jika temperatur quenching lebih besar dari temperatur optimal, maka sedikit martensite yang terbentuk dan banyak retained austenite yang terbentuk tetapi pada saat

Di penelitian ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah (i) Perancangan alat pengukur curah hujan otomatis, (ii) Merancang modul pengirim data dari arduino, (iii)

LABORATORIUM PROSES KIMIA 2013 14 Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan nilai konstanta kGa (konstanta perpindahan massa antar fase gas-cair) seiring

Reorientasi dan reformulasi pertanggungjawaban pidana terhadap korban kejahatan korporasi antara lain meliputi ketentuan mengenai: (1) ketentuan mengenai kapan suatu tindak

Kemampuan dalam mengambil keputusan adalah sangat penting bagi Kemampuan dalam mengambil keputusan adalah sangat penting bagi klien untuk menyelesaikan masalah kegawatdaruratan

"Teori yang mengkaji dan menganalisis tentang wujud atau bentuk atau tujuan perlindungan, subjek hukum yang dilindungi serta objek perlindungan yang diberikan