BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A.
A. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
Dalam praktik kebidanan, pemberian asuhan kebidanan yang Dalam praktik kebidanan, pemberian asuhan kebidanan yang berkualitas sangat dibutuhkan.
berkualitas sangat dibutuhkan.
Kualitas kebidanan ditentukan dengan cara bidan membina
Kualitas kebidanan ditentukan dengan cara bidan membina hubungan,hubungan, baik sesame rekan sejawat ataupun dengan orang yang diberi asuhan. Upaya baik sesame rekan sejawat ataupun dengan orang yang diberi asuhan. Upaya meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan juga ditentukan oleh meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan juga ditentukan oleh keterampilan bidan untuk berkomunikasi secara efektif dan melakukan keterampilan bidan untuk berkomunikasi secara efektif dan melakukan konseling yang baik kepada klien. Karena melalui komunikasi yang efektif konseling yang baik kepada klien. Karena melalui komunikasi yang efektif serta konseling yang berhasil, kelangsungan dan kesinambungan penggunaan serta konseling yang berhasil, kelangsungan dan kesinambungan penggunaan jasa
jasa pelayanan pelayanan bidan bidan untuk untuk kesehatan kesehatan perempuan perempuan selama selama siklus siklus kehidupankehidupan akan tercapai.
akan tercapai.
Konseling kebidanan adalah suatu proses pembelajaran,pembinaan Konseling kebidanan adalah suatu proses pembelajaran,pembinaan hubungan baik,pemberian bantuan, dan bentuk kerja sama yang dilakukan hubungan baik,pemberian bantuan, dan bentuk kerja sama yang dilakukan secara professional (sesuai dengan bidangnya) oleh bidan kepada klien untuk secara professional (sesuai dengan bidangnya) oleh bidan kepada klien untuk memecahkan masalah, mengatasi hambatan perkembangan, dan memenuhi memecahkan masalah, mengatasi hambatan perkembangan, dan memenuhi kebutuhan klien.
kebutuhan klien.
B.
B. TUJUANTUJUAN
-- Meningkatkan kemampuan kllien untuk menciptakan dalam memeliharaMeningkatkan kemampuan kllien untuk menciptakan dalam memelihara hubungan
hubungan
-- Memberikan pelayanan untuk membantu masalah klienMemberikan pelayanan untuk membantu masalah klien
-- Mengembangkan keefektifan dan kemampuan klien untuk memecahkanMengembangkan keefektifan dan kemampuan klien untuk memecahkan masalah
masalah
BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN
A.
A. STRATEGI MEMBANTU KLIEN DALAM STRATEGI MEMBANTU KLIEN DALAM PENGAMBILANPENGAMBILAN KEPUTUSAN
KEPUTUSAN
Kemampuan dalam mengambil keputusan adalah sangat penting bagi Kemampuan dalam mengambil keputusan adalah sangat penting bagi klien untuk menyelesaikan masalah kegawatdaruratan terutama yang klien untuk menyelesaikan masalah kegawatdaruratan terutama yang berhubungan dengan kebidanan. Dalam konseling pengambilan keputusan berhubungan dengan kebidanan. Dalam konseling pengambilan keputusan mutlak diambil oleh klien, bidan hanya membantu agar keputusan yang mutlak diambil oleh klien, bidan hanya membantu agar keputusan yang diambil klien tepat.
diambil klien tepat.
Empat strategi membantu klien dalam mengambil keputusan : Empat strategi membantu klien dalam mengambil keputusan : 1.
1. Membantu klien meninjau kemungkinan pilihannya.beri kesempatanMembantu klien meninjau kemungkinan pilihannya.beri kesempatan klien untuk melihat lagi beberapa alternative pilihannya, agar tidak klien untuk melihat lagi beberapa alternative pilihannya, agar tidak menyesal atau kecewa terhadap
menyesal atau kecewa terhadap pilihannya.pilihannya. 2.
2. Membantu klien dalam mempertimbangkan keputusan pilihan, denganMembantu klien dalam mempertimbangkan keputusan pilihan, dengan melihat kembali keuntungan atau konsekuensi positif dan kerugiannya melihat kembali keuntungan atau konsekuensi positif dan kerugiannya atau konsekuensi negative.
atau konsekuensi negative. 3.
3. Membantu klien mengevaluasi pilihan. Setelah klien menetapkanMembantu klien mengevaluasi pilihan. Setelah klien menetapkan pilihan,bantu klien
pilihan,bantu klien mencermatipilihannymencermatipilihannya.a. 4.
4. Membantu klien menyusun rencana kerja, untuk menyelesaikanMembantu klien menyusun rencana kerja, untuk menyelesaikan masalahnya.
masalahnya.
Pengambilan keputusa
Pengambilan keputusan yang baik n yang baik harus mempertimbangkan :harus mempertimbangkan : 1. 1. KondisiKondisi 2. 2. Kehendak Kehendak 3. 3. KonsekuensinyaKonsekuensinya B.
B. SAAT-SAAT SULIT DALAM PENERAPAN KIP/KSAAT-SAAT SULIT DALAM PENERAPAN KIP/K
Semua bidang pekerjaan pasti pernah mengalami masa yang tidak Semua bidang pekerjaan pasti pernah mengalami masa yang tidak menyenang
menyenangkan atau kan atau menyulitkan.Situasi yang sulit menyulitkan.Situasi yang sulit merupakan tantangan bagimerupakan tantangan bagi seorang konselor untuk menghadapinya, keterampilan konseling terletak seorang konselor untuk menghadapinya, keterampilan konseling terletak padapada
bagaimana mengatasi masa-masa sulit dalam konseling.Untuk bagaimana mengatasi masa-masa sulit dalam konseling.Untuk menghada
menghadapi pi tantangan tersebutantangan tersebut,bidan sebagai konst,bidan sebagai konselor,harus memilikielor,harus memiliki pengetahuan yang baik tentang apa yang harus dilakukan.
pengetahuan yang baik tentang apa yang harus dilakukan.
Masa-masa sulit dalam KIP/K diantaranya adalah sebagai berikut : Masa-masa sulit dalam KIP/K diantaranya adalah sebagai berikut : 1.
1. Klien diam, tidak mau Klien diam, tidak mau bicara.bicara. 2.
2. Klien menangis terus-menerus.Klien menangis terus-menerus. 3.
3. Bidan meyakini bahwa tidak ada penyelesaian bagi masalah klien.Bidan meyakini bahwa tidak ada penyelesaian bagi masalah klien. 4.
4. Bidan melakukan suatu kBidan melakukan suatu kesalahan.esalahan. 5.
5. Klien menolak bantuan bidan.Klien menolak bantuan bidan. 6.
6. Bias Gender.Bias Gender. 7.
7. Waktu yang dimiliki konselor terbatas.Waktu yang dimiliki konselor terbatas. 8.
8. Klien berbicara terus dan yg dibicarakan tidak sesuai tKlien berbicara terus dan yg dibicarakan tidak sesuai topic.opic. 9.
9. Bidan dan klien sudah Bidan dan klien sudah saling mengenal sebelumnya.saling mengenal sebelumnya. 10.
10. Klien menanyakan hal-hal yang sangat pribadi Klien menanyakan hal-hal yang sangat pribadi kepada bidan.kepada bidan. 11.
11. Bidan merasa dipermalukan.Bidan merasa dipermalukan. 12.
12. Keadaan kritisKeadaan kritis
C.
C. KESULITAN SAAT KIP/KKESULITAN SAAT KIP/K
Beberapa kesulitan tersembunyi yang disadari oleh konselor, terutama Beberapa kesulitan tersembunyi yang disadari oleh konselor, terutama konselor pemula. Antara lain :
konselor pemula. Antara lain : 1.
1. Berusaha terlalu banyak dan terlalu diniBerusaha terlalu banyak dan terlalu dini 2.
2. Lebih banyak mengajar daripada membina hubunganLebih banyak mengajar daripada membina hubungan 3.
3. Penerimaan yang berlebihanPenerimaan yang berlebihan 4.
4. Menampilkan masalah konseling pada orang yang tidak Menampilkan masalah konseling pada orang yang tidak berpengalamaberpengalaman.n. 5.
5. Kecenderungan untuk Kecenderungan untuk menampilkan kepribadian konseling.menampilkan kepribadian konseling. 6.
6. Merenungkan setelah sesi yang sulit.Merenungkan setelah sesi yang sulit.
D.
D. UPAYA UNTUK MENGATASI KESULITAN DALAM KIP/K:UPAYA UNTUK MENGATASI KESULITAN DALAM KIP/K:
1.
1. Klien diam, tidak mau berbicaraKlien diam, tidak mau berbicara a.
a. Refleksi perasaan, misalnya, “Saya mengerti hal ini sulit untuk Refleksi perasaan, misalnya, “Saya mengerti hal ini sulit untuk dibicarakan”.
b.
b. Biarkan suasana hening sebentar.Biarkan suasana hening sebentar. c.
c. Pandang klienPandang klien d.
d. Perlihatkan sikap tubuh yang menujukan perhatian.Perlihatkan sikap tubuh yang menujukan perhatian. e.
e. Beri kesempatan pada kliBeri kesempatan pada klien untuk en untuk mengekspremengekspresikan perasaannya.sikan perasaannya. f.
f. Penolakan atau kebingungan klien.Penolakan atau kebingungan klien. g.
g. Klien dan konselor telah mencapai akhir suatu ide dan semata-mataKlien dan konselor telah mencapai akhir suatu ide dan semata-mata ragu mengatakan apa selanjutnya.
ragu mengatakan apa selanjutnya. h.
h. Kebingungan karena kecemasan atau kebencian.Kebingungan karena kecemasan atau kebencian. i.
i. Klien mengalami sakit dan tidak siap untuk Klien mengalami sakit dan tidak siap untuk bicara.bicara. j.
j. Klien mengharapkan sesuatu dari Klien mengharapkan sesuatu dari konselor.konselor. k.
k. Klien sedang memikirkan apa Klien sedang memikirkan apa yang dikatakan.yang dikatakan. l.
l. Klien baru menyadari ucapannya dan merupakan Klien baru menyadari ucapannya dan merupakan ekspresi emosionalekspresi emosional sebelumnya.
sebelumnya.
Hal yang harus dipahami saat klien diam : Hal yang harus dipahami saat klien diam : m.
m. Klien tidak mau berbicara selama beberapa waktu klien merasaKlien tidak mau berbicara selama beberapa waktu klien merasa cemas atau marah.
cemas atau marah. n.
n. Bila terjadi di awal pertemuan setelah beberapa saat, konselor bisaBila terjadi di awal pertemuan setelah beberapa saat, konselor bisa mengatakan : “saya mengerti hal ini sulit untuk dibicarakan, mengatakan : “saya mengerti hal ini sulit untuk dibicarakan, biasanya pada pertemuan pertama klien-klien saya juga merasa biasanya pada pertemuan pertama klien-klien saya juga merasa begitu. Apakah ibu merasa cemas?”
begitu. Apakah ibu merasa cemas?” o.
o. Bila klien diam karena marah konselor dapat berkata : “bagaimanaBila klien diam karena marah konselor dapat berkata : “bagaimana perasaan ibu sekarang?”, diikuti
perasaan ibu sekarang?”, diikuti hening beberapa saat, pandang klienhening beberapa saat, pandang klien dan perlihatkan sikap tubuh
dan perlihatkan sikap tubuh yang menunjukkan perhatian.yang menunjukkan perhatian. p.
p. Bila diam di tengah pertemuan konselor harus memperhatikanBila diam di tengah pertemuan konselor harus memperhatikan konteks pembicaraa
konteks pembicaraan dan menilai mengapa hal ini n dan menilai mengapa hal ini terjadi. Lebih baik terjadi. Lebih baik menunggu beberapa saat, beri kesempatan pada klien untuk menunggu beberapa saat, beri kesempatan pada klien untuk mengekspre
mengekspresikan perasaan atau sikan perasaan atau pikirannya, meskipun tidak pikirannya, meskipun tidak nyaman.nyaman. q.
q. Bila klien diam karena berfikir Bila klien diam karena berfikir tidak perlu berusaha memecahtidak perlu berusaha memecah kesunyian,
2.
2. Klien menangis terus – Klien menangis terus – menerus.menerus. a.
a. Tunggu beberapa saat.Tunggu beberapa saat. b.
b. Tenangkan klien dengan memberi Tenangkan klien dengan memberi sentuhan.sentuhan.
3.
3. Bidan meyakini bahwa tidak ada penyelesaian bagi masalah klien.Bidan meyakini bahwa tidak ada penyelesaian bagi masalah klien. a.
a. Sediakan waktu untuk klienSediakan waktu untuk klien b.
b. Bersama-sama klien menghadapi masa -masa sulitBersama-sama klien menghadapi masa -masa sulit c.
c. Biasa terjadi jika konselor tidak dapat memecahkan atau membantuBiasa terjadi jika konselor tidak dapat memecahkan atau membantu menyelesaikan masalah seperti harapan klien.Misalnya pada kasus menyelesaikan masalah seperti harapan klien.Misalnya pada kasus remaja putri yang ingin aborsi.
remaja putri yang ingin aborsi. d.
d. Konselor dapat mengatakan pada klien bahwa dia akan selaluKonselor dapat mengatakan pada klien bahwa dia akan selalu menyediaka
menyediakan waktu untuk n waktu untuk klien menghadapi saat-saat sulit meskipunklien menghadapi saat-saat sulit meskipun konselor tidak dapat
konselor tidak dapat mengubah keadaan.mengubah keadaan.
4.
4. Bidan melakukan suatu Bidan melakukan suatu kesalahan.kesalahan. a.
a. Bersikap jujur.Bersikap jujur. b.
b. Meminta maaf.Meminta maaf. c.
c. Hargai dan percayai klienHargai dan percayai klien d.
d. Bersikap terbuka.Bersikap terbuka. e.
e. Bidan tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan klien.Bidan tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan klien. f.
f. Berusaha mencari informasi.Berusaha mencari informasi. g.
g. Tunjukan buku sumber lain Tunjukan buku sumber lain untuk mendapatkan informasi.untuk mendapatkan informasi. h.
h. Akui Akui keterbatasanketerbatasan.. i.
i. Rujuk klien kepada konselor atau bidan lain Rujuk klien kepada konselor atau bidan lain yang lebih kompeten.yang lebih kompeten.
5.
5. Klien menolak bantuan bidanKlien menolak bantuan bidan a.
a. Buka pembicaraan dengan mengajukan pertanyaan tentang alasanBuka pembicaraan dengan mengajukan pertanyaan tentang alasan kedatangan klien.
kedatangan klien. b.
c.
c. Ditunjukkan dengan klien enggan bicara. Tekankan hal positif,Ditunjukkan dengan klien enggan bicara. Tekankan hal positif, paling tidak klien telah datang dan berkenalan dengan konselor, paling tidak klien telah datang dan berkenalan dengan konselor, mungkin klien mau
mungkin klien mau mempertimbangkamempertimbangkan kembali.n kembali.
6.
6. Bias Gender / Klien merasa tidak nyaman dengan jenis kelamin konselorBias Gender / Klien merasa tidak nyaman dengan jenis kelamin konselor Konselor sebaiknya mengatasi dengan mengatakan
Konselor sebaiknya mengatasi dengan mengatakan : “orang kadang: “orang kadang awalnya merasa lebih nyaman berbicara dengan seseorang yang sama awalnya merasa lebih nyaman berbicara dengan seseorang yang sama jenis
jenis kelaminnya, kelaminnya, menurut menurut pengalaman pengalaman saya saya semakin semakin lama lama hal hal ituitu semakin tidak penting apabila kita semakin mengenal. Bagaimana kalau semakin tidak penting apabila kita semakin mengenal. Bagaimana kalau kita coba lanjutkan dan lihat bagaimana nantinya.”. biasanya klien kita coba lanjutkan dan lihat bagaimana nantinya.”. biasanya klien menerima, dan masalah ini hilang dengan sendirinya bila konselor menerima, dan masalah ini hilang dengan sendirinya bila konselor bersikap penuh perhatian, mengharga
bersikap penuh perhatian, menghargai klien dan ti klien dan tidak menilai klien.idak menilai klien.
7.
7. Waktu yang dimiliki konselor terbatas.Waktu yang dimiliki konselor terbatas.
Konselor memberikan informasi beberapa saat sebelum pertemuan, Konselor memberikan informasi beberapa saat sebelum pertemuan, meminta maaf, menjelaskan sebab keterbatasan waktunya, dan meminta maaf, menjelaskan sebab keterbatasan waktunya, dan menunjukkan konselor berharap bertemu klien pada pertemuan menunjukkan konselor berharap bertemu klien pada pertemuan selanjutnya.
selanjutnya.
8.
8. Klien berbicara terus dan yg dibicarakan tidak sesuai Klien berbicara terus dan yg dibicarakan tidak sesuai topic.topic.
Potong pembicaraannya setelah beberapa saat bila klien terus menerus Potong pembicaraannya setelah beberapa saat bila klien terus menerus mengulang pembicaraannya.
mengulang pembicaraannya.
9.
9. Bidan dan klien sudah saling mengenal sebelumnya.Bidan dan klien sudah saling mengenal sebelumnya. Sarankan untuk ke konselor atau bidan lainnya. Sarankan untuk ke konselor atau bidan lainnya.
10.
10. Klien menanyakan hal-hal yang sangat pribadi Klien menanyakan hal-hal yang sangat pribadi kepada bidan.kepada bidan.
Setelah beberapa saat potong pembicaraan klien dan gunakan teknik Setelah beberapa saat potong pembicaraan klien dan gunakan teknik memfokuskan (
11.
11. Bidan merasa dipermalukan.Bidan merasa dipermalukan.
Sebaiknya bidan tetap bersikap professional dan tidak menceritakan Sebaiknya bidan tetap bersikap professional dan tidak menceritakan kehidupan pribadinya.
kehidupan pribadinya.
12.
12. Keadaan kritisKeadaan kritis a.
a. Bersifat direktif.Bersifat direktif. b.
b. Langsung melakukan tindakan penyelamatan.Langsung melakukan tindakan penyelamatan. c.
c. Komunikasikan dengan tegas dan sopan mengenai keadaan kritisKomunikasikan dengan tegas dan sopan mengenai keadaan kritis tersebut kepada keluarga.
tersebut kepada keluarga. d.
d. Berikan penjelasan singkat,jelaskan langkah-langkah yang harusBerikan penjelasan singkat,jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan bersama untuk mengatasi
dilakukan bersama untuk mengatasi keadaan.keadaan. e.
e. Lakukan teknik mendengar efektif.Lakukan teknik mendengar efektif. f.
f. Tengakan klien. Misalnya , “saya akan berusaha semampu saTengakan klien. Misalnya , “saya akan berusaha semampu sa ya “.ya “. g.
BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP A. A. KESIMPULANKESIMPULAN
Masalah merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan bagi setiap Masalah merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan bagi setiap manusia yang mengalaminya.masalah tidak akan pernah hilang apabila tidak manusia yang mengalaminya.masalah tidak akan pernah hilang apabila tidak diusahaka
diusahakan untuk n untuk hilang.hilang.
Menyelesaikan masalah memerlukan bantuan oranglain,bantuan Menyelesaikan masalah memerlukan bantuan oranglain,bantuan tersebut bukan hanya sebatas mendengarkan dan menerima segala keluhan tersebut bukan hanya sebatas mendengarkan dan menerima segala keluhan yang ada dalam pikiran dan perasaan orang bermasalah,melainkan yang ada dalam pikiran dan perasaan orang bermasalah,melainkan membutuhkan pengetahuan tentang masalah itu sendiri, mempunyai tujuan membutuhkan pengetahuan tentang masalah itu sendiri, mempunyai tujuan untuk memberikan bantuan, menggunakan pendekatan pendekatan, untuk memberikan bantuan, menggunakan pendekatan pendekatan, menerapkan langkah-langkah dan tahapan dalam memberikan bantuan, serta menerapkan langkah-langkah dan tahapan dalam memberikan bantuan, serta mengetahui masa-masa sulit dalam pemberian bantuan dan upaya untuk mengetahui masa-masa sulit dalam pemberian bantuan dan upaya untuk mengatasi nya.
mengatasi nya.
Kualitas konselor yang baik sangat dibutuhkan dan membantu dalam Kualitas konselor yang baik sangat dibutuhkan dan membantu dalam proses penyelesaian suatu
proses penyelesaian suatu permasalahapermasalahan.n.
B.
B. SARANSARAN
Diharapkan untuk menjadi seorang bidan (konselor ) yang baik, kita Diharapkan untuk menjadi seorang bidan (konselor ) yang baik, kita harus memiliki kualitas pribadi serta pengetahuan yang luas,perilaku yang harus memiliki kualitas pribadi serta pengetahuan yang luas,perilaku yang baik,dan keterampilan yang terapeutik agar dapat
baik,dan keterampilan yang terapeutik agar dapat memegang peranan pentingmemegang peranan penting dalam proses KIP/K (komunikasi interpersonal/konseling) didalam dalam proses KIP/K (komunikasi interpersonal/konseling) didalam menjalankan profesi untuk menjadi seorang Bidan
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Yulifah, yuswanto. 2009.
Yulifah, yuswanto. 2009. Komunikasi dan Konseling dalam KebidananKomunikasi dan Konseling dalam Kebidanan. Jakarta:. Jakarta: Salemba Medika.
Salemba Medika. Baraja, Abubakar. 2006.
Baraja, Abubakar. 2006. Psikologi Konseling dan Teknik KonselingPsikologi Konseling dan Teknik Konseling. Jakarta:. Jakarta: Studia Press.
Studia Press. Taylor, Carol dkk. 1997.
Taylor, Carol dkk. 1997. Fundamentals of NursingFundamentals of Nursing. Philadelphia: J.B.Lipincontt. Philadelphia: J.B.Lipincontt Company.
Company.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2002.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2002. Komunikasi Efektif Komunikasi Efektif . Jakarta:. Jakarta: Depkes RI.
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikandan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Shalawat serta salam semoga tercurahlimpahkan kepada Nabi karya tulis ini. Shalawat serta salam semoga tercurahlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT.
diridhoi Allah SWT.
Maksud penulis membuat karya tulis ini adalah untuk memenuhi tugas Maksud penulis membuat karya tulis ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah KOMUNIKASI DALAM PRAKTEK KEBIDANAN yang mata kuliah KOMUNIKASI DALAM PRAKTEK KEBIDANAN yang diamanatkan oleh dosen penulis. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan diamanatkan oleh dosen penulis. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya
karya tulis ini tulis ini banyak banyak sekali sekali kekurangannykekurangannya baik a baik dalam dalam cara pecara penulisan nulisan maupunmaupun dalam isi.
dalam isi.
Mudah-mudahan karya tulis ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis Mudah-mudahan karya tulis ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis yang membua
yang membuat dan umumnya bagi yang mt dan umumnya bagi yang membaca makalaembaca makalah h ini, untuk menambahini, untuk menambah pengetahuan tentang STRATEGI MEMBANTU KLIEN DALAM pengetahuan tentang STRATEGI MEMBANTU KLIEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Amin.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Amin.
Sukabumi, Desember 2012 Sukabumi, Desember 2012
Penulis Penulis
DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR............ ... ii DAFTAR ISI DAFTAR ISI............... ... iiii BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.
A. Latar Latar Belakang Belakang ... 1.... 1 B.
B. Tujuan Tujuan ... 1... 1
BAB II PEMBAHASAN BAB II PEMBAHASAN
A.
A. Strategi Membantu Klien Dalam Pengambilan KepuStrategi Membantu Klien Dalam Pengambilan Keputusan tusan ... ... 22 B.
B. Saat-Saat Sulit Dalam Penerapan KIP/K Saat-Saat Sulit Dalam Penerapan KIP/K ... ... 22 C.
C. Kesulitan Saat Kesulitan Saat KIP/K KIP/K ... 3... 3 D.
D. Upaya Untuk Mengatasi Kesulitan Dalam KIP/K Upaya Untuk Mengatasi Kesulitan Dalam KIP/K ... ... 33
BAB III KESIMPULAN BAB III KESIMPULAN
A. A. Kesimpulan Kesimpulan ... 8... 8 B. B. Saran Saran ... 8... 8 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA