• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah pengambilan keputusan

N/A
N/A
muliana

Academic year: 2022

Membagikan "makalah pengambilan keputusan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENGAMBILAN KEPUTUSAN”

Di Susun Oleh :

ALBARRA MAULANA 2221032

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI NASIONAL LHOKSEUMAWE

2022

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rakmatnya kepada saya, sehingga saya dapat menyeslesaikan tugas Makalah dengan judul “PENGAMBILAN KEPUTUSAN”. Penulisan ini dimaksudkan untuk melengkapi tugas-tugas yang sudah di berikan kepada kami.

Pengerjaan tugas ini memakan waktu yang cukup lama karena berbagai alsasan internal dan eksternal, namun dengan tekat yang kuat serta dorongan yang berasar dari berbagai pihak, maka penulisan tugas ini dapat diselesaikan. Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari pada kekhilafan dan kesalahan, kami mengharapakan keritik dan saran dari semua pembaca yang sifatnya membangun demi untuk melengkapi dan menyempurnakan karya tulis ini.

Lhokseumawe, November 2022

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Pengambilan Keputusan... 3 2.2 Pendekatan Kekuasaan Untuk Pengambilan Keputusan... 8 BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan... 10 DAFTAR PUSTAKA... 11

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan maupun instansi pemerintahan tidak akan pernah luput dari masalah. Terutama masalah yang berhubungan dengan pengelolaan manajemen. Jika ditinjau dari kehidupan sehari-hari terjadinya masalah bisa disebabkan dari pihak internal maupun pihak eksternal. Banyak pihak yang menganggap bahwa masalah yang datangnya dari pihak eksternal lebih berbahaya sehingga di prioritaskan untuk segera diselesaikan, sedangkan masalah yang datangnya dari dalam (internal) tidak terlalu berbahaya. Inilah suatu pandangan yang salah dan bisa menyebabkan kehancuran dari sebuah perusahaan/instansi/organisasi.

Karena masalah yang harus kita waspadai dan harus segera kita selesaikan adalah masalah yang datangnya dari internal. Kita lihat saja partai politik sekarang banyak yang pecah karena disebabkan masalah di dalam internalnya, perusahaan banyak yang bangkrut karena masalah yang datangnya dari dalam(internal).

Banyak yang mengatakan pemecahan masalah adalah aktivitas terpenting yang dilakukan seorang manajer merupakan suatu gambaran yang terlalu disederhanakan.

Pekerjaan dalam menyelesaikan/memecahkan masalah jauh lebih rumit daripada hanya sekedar pemecahan masalah saja. Aktivitas-aktivitas lain, seperti komunikasi, juga sama pentingnya. Akan tetapi, aman jika dikatakan bahwa pemecahan masalah merupakan salah satu aktivitas utama yang sering kali menentukan berhasil atau tidaknya karier manajemen.

(5)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan dan teori dasar pengambilan keputusan?

2. Sebutkan pendekatan kekuasaan untuk pengambilan keputusan?

(6)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Dasar Pengambilan Keputusan

Pada dasarnya manusia akan selalu berhadapan dengan namanya masalah, entah itu secara pribadi ataupun kelompok dan untuk menyelesaikan masalah tersebut hendaklah manusia mencari solusi dari permasalahan tersebut dan segera menetapkan keputusan yang terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Keputusan pada dasarnya adalah pilihan yang secara tidak sadar dijatuhkan atas satu alternatif dari berbagai alternatif yang ada.

Teori dasar pengambilan keputusan mencakup langkah dalam hal menyelesaikan masalah, adapun ketujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi masalah dan membuat definisinya 2. Mengumpulkan dan mengolah data

3. Mengidentifikasi berbagai alternatif yang mungkin ditempuh 4. Menganalisa dan menglaji setiap alternatif yang telah di identifikasi 5. Menjatuhkan pilihan pada satu alternatif yang terbaik

6. Melaksanakan keputusan yang diambil

7. Menilai apakah hasil yang diperoleh sesuai harapan dan rencana atau tidak

Salah satu hal yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan ialah adanya keterkaitan langsung antara tindakan yang diambil dengan tujuan dan berbagai sasaran yang ingin dicapai. Salah satu teori yang telah dilakukan oleh para ahli pengambilan keputusan adalah mengklasifikasikan keputusan kepada dua jenis utama, yaitu keputusan terprogram, dan keputusan yang tidak terprogram.

Menurut Engel dkk (1995) ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan, yaitu:

(7)

a. Belajar dan ingatan

Belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang yang bersumber dari adanya pengalaman. Seseorang memperoleh sikap, nilai, selera, perilaku, kesukaan, makna- makna simbolis melalui belajar. Kebudayaan dan kelas sosial memberikan pengalaman belajar melalui sekolah, organisasi keagamaan, keluarga dan teman. Perilaku konsumen dapat dipelajari karena sangat dipengaruhi oleh pengalaman belajar yang menentukan tindakan dan pengambilan keputusan membeli bagi konsumen. Seseorang harus mempelajari semua hal yang berkaitan dengan performa, keberadaan, nilai, pilihan produk, kemudian menyimpan informasi tersebut dalam ingatan.

b. Gaya hidup

Gaya hidup adalah fungsi dari karektaristik seseorang yang telah terbentuk melalui interaksi sosial. Gaya hidup individu didasari oleh konsep dirinya yaitu sikap yang dianut seseorang dalam dirinya. Gaya hidup merupakan pendorong dasar yang mempengaruhi kebutuhan dan sikap individu.

c. Sikap

Ada tiga komponen sikap, yaitu kognitif, afektif dan perilaku. Kognitif berarti keyakinan atau pengetahuan individu terhadap objek. Afektif berarti perasaan atau reaksi emosional terhadap objek. Sedangkan perilaku merefleksikan tindakan yang tampak dan pernyataan dari intensi perilaku dengan mempertimbangkan atribut fisik dari suatu objek. Ketiga komponen sikap akan konsisten satu sama lainnya.

d. Motivasi dan kepribadian

Motivasi adalah dorongan yang menggerakkan perilaku dan memberikan arah serta tujuan bagi perilaku seseorang. Sedangkan motif adalah konstruk yang menggambarkan kekuatan dalam diri yang tidak dapat diamati, merangsang respon perilaku dan memberikan arah spesifik terhadap respon tersebut. Ketika

(8)

motivasi mengarahkan kekuatan yang mengakibatkan perilaku sesorang memiliki tujuan, maka kepribadian akan mengarahkan perilaku yang dipilih untuk mencapai tujuan dalam situasi yang berbeda. Kepribadian berkaitan dengan kualitas pribadi yang bertahan lama, yang memungkinkan seseorang untuk menyesuaikan diri dan berespon terhadap dunia sekitarnya.

e. Persepsi

Dasar dari pengambilan keputusan adalah adanya informasi.

Mengumpulkan informasi, memprosesnya, dan menyimpan sebagian informasi, serta menambah dan menggabungkan informasi yang baru dengan yang lama sehingga akan menghasilkan suatu pemecahan masalah dalam bentuk adanya keputusan.

1. Definisi Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.

Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :

1. G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.

2. Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.

(9)

3. Horold dan Cyril O’Donnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.

4. P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.

2. Kerangka dan Konteks Disiplin Pengambilan Keputusan

Analisis keputusan menggunakan berbagai macam disiplin akademik dan kerangka pemikiran. Fokus dari masing-masing disiplin dan kerangka tersebut juga bervariasi. Untuk sesuatu yang kompleks seperti pembuatan keputusan oleh individu dan kelompok, satu kerangka atau disiplin saja tidak mungkin dapat menjelaskan segalanya, sebab akan ada hal-hal yang lebih dititikberatkan dan ada hal lain yang diabaikan.

Kekuatan juga sekaligus merupakan kelemahan. Tidak mungkin ada satu penjelasan tentang pembuatan keputusan yang memadai, dan konsekuensinya tujuan analisis kebijakan adalah mengaktualisasikan pendekatan, dan mengklarifikasi nilai dan keyakinan yang mendasari satu teori tertentu. Tujuan analisis kebijakan adalah mengevaluasi pendekatan-pendekatan yang memberikan kerangka penjelasan yang “paling masuk akal” untuk menerangkan suatu keputusan tertentu. Beberapa model yang digunakan adalah:

a. Ilmu politik.

b. Sosiologi.

c. Teori organisasi.

d. Ilmu ekonomi.

e. Psikologi.

f. Manajemen.

(10)

Dalam menganalisis proses pembuatan keputusan, kita mengelompokkan disiplin-disiplin tersebut ke dalam lima kategori dan pendekatan utama:

a. Kekuasaan.

b. Rasionalitas.

c. Pilihan publik dan alternatifnya.

d. Institusional.

e. Informasional dan psikologis.

Akan tetapi, dalam menggunakan kategorisasi ini kita tidak mengotak- ngotakkan ide dengan tegas. Kontribusi untuk analisis keputusan merupakan kontribusi yang saling berinteraksi dan saling tumpang tindih. Salah satu fungsi kontribusi berfungsi sebagai kritik terhadap fokus kontribusi yang lain dan sering kali ada landasan yang sama di antara pendekatan dan kerangka yang berbeda- beda itu. Jadi, salah satu cara untuk mempelajari analisis keputusan adalah dengan membaca kontribusi inti atau teks kunci yang ditulis oleh pakar-pakar utama di bidangnya, karena sebagai individu mereka cenderung menembus batas-batas disipliner dan menggunakan bermacam-macam kerangka teoritis.

2.2 Pendekatan Kekuasaan Untuk Pengambilan Keputusan

Pendekatan kekuasaan (power) memandang pembuatan keputusan sebagai sesuatu yang dibentuk dan ditentukan oleh struktur kekuasaan: kelas, orang kaya, tatanan birokratis, dan tatanan politik, kelompok penekan, dan kalangan professional atau ahli pengetahuan teknis.

1. Pendekatan Elitisme Berfokus pada cara kekuasaan dikonsentrasikan.

Model proses kebijakan elitis berpendapat bahwa kekuasaan terkosensentrasi ditangan sebagian orang atau kelompok. Menurut model ini pembuatan keputusan adalah proses yang dilaksanakan demi keuntungan elit-elit tertentu. Sebagai sebuah model pembuatan keputusan, tujuan elitism didasarka pada analisis terhadap cara dunia riil berjalan. Dikatakan bahwa dalam dunia riil

(11)

ada pihak-pihak yang berada diatas yang memegang kekuasaan dan ada massa yang tidak memegang kekuasaan.

Model ini berasal dari ilmu social modern, yakni berakar pada pendapat seorang ahli yaitu Karl Marx, yang berpendapat bahwa elitisme adalah sesuatu yang tak bisa dihinda; masyarakat tanpa kelas adalah mitos, dan demokrasi tal lebih adalah sekedar pura-pura. Demokrasi juga dapat dilihat sebagai sebentuk politik, dimana elit-elit politik bersaing untuk mendapatkan suara dari rakyat guna mengamankan legitimasi kekuasaan.

2. Pluralisme: berfokus pada cara kekuasaan didistribusikan.

Dalam mengkaji kebijakan publik, kaum pluralis cenderung mengasumsikan kebijakan public pada dasarnya adalah hasil dari persaingan bebas antara ide dan kepentingan. Kekuasaan dianggap didistribusikan secara luas dan system politik sangat teratur sehingga proses politik pada esensinya dikendalikan oleh tuntutan dan opini public.

Di wilayah pluralis, partisipasi dalam permainan politik terbuka untuk semua orang, akan tetapi pandangan demokrasi liberal ini ditentang karena banyak pihak yang beranggapan tidak selalu benar bahwa orang dengan kebutuhan yang banyak akan paling aktif berpartisipasi dalam pentas politik. Barang siapa yang menentukan permainan apa yang akan berlaku maka ia berhak menentukan siapa yang ikut dalam permainan politik itu sendiri.

3. Marxisme: berfokus pada konflik kelas dan kekuasaan ekonomi.

Gagasan bahwa problem dan agenda adalah satu set dalam satu dimensi yang tidak bisa diamati secara behavioral adalah gagasan yang bisa dijumpai dalam teori-teori yang lebih luas, yang bisa kita sebut teori mendalam. Teori mendalam ini menyatakan bahwa pelaksanaan kekuasaan dalam mendefenisikan problem dan menetapkan agenda adalah sesuatu yang terjadi di tingkat yang lebih dalam ketimbang yang kita lihat dipermukaan atau di level keputusan.

(12)
(13)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan.

Pendekatan kekuasaan (power) memandang pembuatan keputusan sebagai sesuatu yang dibentuk dan ditentukan oleh struktur kekuasaan: kelas, orang kaya, tatanan birokratis, dan tatanan politik, kelompok penekan, dan kalangan professional atau ahli pengetahuan teknis.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Handoko Hani T.Manajemen edisi 2.Yogyakarta.BPFE Yogyakarta.1986

Suprihanta John.Manajemen umum sebuah pengantar.Yogyakarta.BPFE Yogyakarta. 1988

Referensi

Dokumen terkait

Adapun nilai signifikansi yang diperoleh dari hasil uji perbedaan rerata (mean) normal gain antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen lebih kecil dari 0,05 (0,000

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh aplikasi dosis pupuk organik + anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil padi sawah, serta terhadap efisiensi pemupukan N, P, dan

Laporan audit dengan mengeluarkan opini audit going concern memberikan indikasi bahwa perusahaan tersebut oleh auditor memiliki.. risiko tidak dapat bertahan dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa aspek biologi reproduksi ikan layang meliputi nisbah kelamin, Indeks Kematangan Gonad (IKG), Tingkat Kematangan

Bursa Indonesia Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak mixed akibat mayoritas saham mulai overbought namun masihmenyimpan minat beli, pengautan dapat terjadi

Pasukan Sekutu mengeluarkan peringatan (ultimatum) yang berisi agar Bandung bagian utara dikosongkan paling lambat tanggal 29 November 1945. Peringatan itu

Induksi nyeri cara termik yang dilakukan menunjukkan kecenderungan ekstrak daun dan akar tanaman kucing- kucingan (A. indica L.) dapat memperpanjang waktu reaksi

Selanjutnya menganalisis faktor-faktor apa saja yangmempengaruhi ketahanan pangan beras di Provinsi Sumatera Barat baikdari sisi penawaranmaupun dari sisi