• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehadiran new media semakin memudahkan manusia dalam berkomunikasi dan mencari informasi tentang dunia sekitarnya. Bahkan proses komunikasi yang selama ini hanya melalui komunikasi tatap muka, komunikasi kelompok, komunikasi massa berubah total dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi khususnya internet. Internet telah menjadi sebuah faktor yang sangat penting dalam perkembangan pengetahuan manusia, manajemen organisasi, aktivitas bisnis dan lain sebagainya. Hal ini menjadikan internet menjadi sesuatu yang sangat penting bagi penggunanya dalam kehidupan sehari-harinya (Horrigan & Rainie, 2006, dalam Daraha, 2013). Keberadaan internet memiliki kelebihan dalam menyajikan berbagai informasi secara aktual. Di internet manusia dapat menemukan banyak hal, tidak hanya sekedar informasi tapi juga orang dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya melalui media sosial.

Dalam perkembangannya, new media seperti internet pada akhirnya berfungsi sebagai media sosial. Melalui media sosial, pola komunikasi masyarakat tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu. Media sosial mempercepat arus komunikasi dengan mendorong kontribusi dan umpan balik dari semua orang yang tertarik, dan merupakan percakapan dua arah ketika membandingkan ke media tradisional karena media sosial terbuka untuk umpan balik dan partisipasi (Mayfield, 2008). Media sosial beberapa tahun terakhir ini telah merubah perilaku masyarakat yang menggunakannya. Kini kebanyakan orang tidak bisa lagi hidup tanpa beraktivitas di media sosial. Media ini dianggap berjasa dalam menjalin komunikasi, mencari informasi, mencari teman lama dan baru. Media sosial dilihat dari perkembangannya sampai saat ini semakin variatif dengan berbagai fitur menarik. Pengguna media sosial dapat mengunggah foto, video, mengungkapkan perasaan melalui tulisan dan segala hal yang bersifat privasi.

Media sosial bisa dipakai untuk aktivitas rutin pengguna atau aktivitas lainnya. Beberapa perusahaan atau individu menggunakan media sosial untuk melancarkan aktivitas bisnisnya. Untuk media sosial yang berbasiskan bakat dan minat, media sosial bisa dipakai sebagai wadah untuk saling berbagi karya dan memberi masukan. Terkait dengan presentasi diri, media sosial tentu mewajibkan setiap pengguna untuk memiliki akun. Akan tetapi, konstruksi profil akun setiap orang akan menyesuaikan dengan cara orang tersebut mempresentasikan dirinya. Cara mempresentasikan diri sesuai yang

(2)

2 dinginkan oleh setiap orang bisa difasilitasi dengan leluasa oleh media sosial. Salah satu yang menarik dari media sosial adalah sesama pengguna akan memiliki konstruksi identitas masing-masing. Bagi sesama pengguna yang belum saling mengenal atau belum berteman di dunia nyata, mereka akan saling membayangkan profil berdasarkan elemen-elemen yang ada di akun masing-masing. Sementara untuk sesama pengguna yang sudah saling mengenal, proses melakukan imajinasi terhadap pengguna yang lain sudah tidak berada lagi pada level ‘siapa dia’ tetapi pada level ‘sedang apa’, maka dalam media sosial mereka lebih memfokuskan komunikasi pada sedang melakukan apa atau apa yang sedang terjadi pada dirinya.

Kajian yang pernah dilakukan Erik Qualman dalam Sosialnomics How Social Media Transforms The Way We Live and Do Bussiness dalam Nurudin (2012:21), mengungkapkan bahwa terdapat dua dampak media sosial yakni Preventative Behavior dan Braggadocian Behavior. Preventative Behavior merujuk kepada orang yang selalu update status di media sosial. Tipe ini adalah individu yang selalu berhati-hati dalam mem-post status, upload foto, atau nge-tweet karena apa yang dilakukannya dapat diketahui orang lain dan dapat mempengaruhi citra mereka. Braggadocian Behavior jika ditinjau secara bahasa berasal dari kata Braggat (pembual atau penyombong). Tipe orang ini sering update status atau nge-tweet sangat sering.

Karakter media sosial dari Mayfield menjelaskannya ke dalam 3 hal, yaitu: 1). Partisipasi, dimana media sosial mendorong kontribusi dan umpan balik (feedback) dari setiap orang yang tertarik. Setiap orang dapat melakukannya secara bersama-sama berdasarkan kesadaran sendiri; 2). Keterbukaan, setiap kata telah dipublikasikan di media sosial berpeluang untuk ditanggapi oleh orang lain karena pada dasarnya media sosial bersifat terbuka untuk siapa saja; 3).Saling terhubung; Sifat media sosial adalah berjejaring, media sosial dapat melakukan percakapan dua arah atau lebih, beda halnya dengan media konvensional hanya memiliki satu arah. Antara satu dengan yang lainnya akan saling terhubung, dan keberhasilan media sosial terletak pada link-link yang menghubungkan media sosial dengan situs-situs, antara media sosial, juga perorangan; 4). Advokasi; Media sosial memungkinkan siapa saja mampu menjangkau orang banyak serta mendapat dukungan terhadap satu isu yang sedang mereka perjuangkan. Media ini juga memudahkan satu komunitas atau lembaga nirlaba untuk menyebarkan pesan sosial kejaringan mereka (Mayfield, 2008).

Bagi pemilik akun, media sosial dimanfaatkan sebagai ajang presentasi diri. Segala kegiatan yang dilakukan dirasa wajib untuk di sharing melalui media sosial agar

(3)

3 semua orang mengetahui apa yang sedang dilakukan atau terjadi. Media sosial menuntut setiap orang untuk selalu up to date akan kegiatan yang dilakukan. Ini sama halnya manusia sebagai aktor yang berada di atas panggung, tentunya semua itu berdasarkan settingan yang sudah ditata sedemikian rupa dengan sebaik-baiknya agar terlihat bagus dimata penonton. Para aktor (pengguna media sosial) akan berhati-hati dalam melakukan aktingnya diatas panggung. Terlihat jelas bahwa media sosial memberikan ruang khusus yang seluas-luasnya kepada pengguna untuk berkreasi sesuai keinginannya, khususnya dalam presentasi diri.

Bagi pengguna media sosial, membuat status di facebook, mengunggah foto di instagram, menulis tweet di twitter, mengunggah video di Youtube bukan sesuatu yang baru untuk dilakukan. Memodifikasi foto, mengedit foto sebagai tampilan untuk dilihat oleh pengguna lainnya, hal itu sudah menjadi aktivitas wajib yang mereka lakukan dalam kesehariannya. Aktivitas-aktivitas seperti inilah yang termasuk dalam aktivitas presentasi diri. Aktivitas presentasi diri ini termasuk kedalam berbagai bentuk, yaitu dalam bentuk tampilan gambar, mengupdate kata-kata bijak, tweets bijak atau lucu, menyampaikan kritik, mengkomunikasikan kondisi pribadi, berbagi lokasi atau dengan berbagi foto dengan publik figur dan berbagai cara lainnya.

Banyaknya media sosial yang digunakan pada penelitian ini, peneliti akan fokus melakukan penelitian pada media sosial Youtube. Peneliti melihat munculnya selebriti-selebriti online dimana mereka menjadi terkenal karena aktivitasnya di Youtube. Youtubeini sering kali dijadikan ajang untuk memamerkan sisi kreatif berupa konten video, sehingga siapapun dapat men-subscribe, memberi tanda suka atau tidak suka dan mengomentari setiap video yang diunggah pemilik akun Youtube. Semakin banyak orang yang men-subscribe dan memberikan tanda suka, maka pemilik akun tersebut bisa menjadi terkenal dan eksis di media sosial. Berawal dari fenomena di Youtube inilah kemudian muncul artis-artis atau selebriti yang populer karena Youtube, atau biasa disebut dengan Youtuber. Siapapun bisa menjadi Youtuber. Tidak hanya orang dewasa, anak kecil pun bisa menjadi Youtuber.

Kemunculan Youtuber ternyata melahirkan sebuah fenomena yang luar biasa karena dampak yang ditimbulkan dan proses penyebarannya yang sangat cepat. Bahkan Youtuber menjadi profesi baru yang menjanjikan di era media digital ini. Seseorang mampu menghasilkan uang ratusan juta rupiah setiap bulannya hanya dengan menjadi Youtuber. Seorang Youtuber yang bernama Arief Muhammad mengaku memperoleh penghasilan 300 juta per bulan.

(4)

4 Kehadiran Youtube dan fenomena Youtuber dimanfaatkan oleh orang-orang untuk menjadikan dirinya terkenal dan mempunyai banyak subsciber. Hal tersebut menjadikan seseorang berusaha membuat konten video semenarik mungkin. Diantaranya banyak yang membuat video tutorial, cover lagu, unboxing alat elektronik keluaran terbaru, memperlihatkan aktivitas keseharian, bahkan beberapa orang rela merubah penampilannya di Youtube untuk dapat menarik perhatian orang lain agar menjadi subscriber-nya. Pada beberapa kasus seorang Youtuber berpenampilan berbeda dari dirinya yang asli dan berperilaku dengan karakter yang berbeda dengan aslinya.

Salah seorang Youtuber yang rela merubah dirinya dengan melakonkan peran dengan karakter yang berbeda dengan aslinya adalah Arif Muhammad. Arif Muhammad adalah seorang pria kelahiran Binjai, Sumatera Utara yang mulai membuat konten video pendek untuk dimuat di media sosial sejak tahun 2013. Awalnya Arif Muhammad memuat video pendeknya di platform Instagram. Pada saat itu Arif Muhammad masih bekerja di Abu Dhabi sebagai seorang house keeper. Berawal dari rasa rindunya pada kampung halaman, Arif Muhammad pun membuat video dengan berperan sebagai “emak-emak rempong”. Karakter “emak-emak” yang lebih dikenal dengan sebutan Mak Beti ini sendiri terinspirasi dari tetangga di kampung halaman Arif Muhammad yang cerewet, ribet dan hampir setiap hari memarahi anaknya. Mak Beti selalu muncul dengan pakaian yang khas, yaitu daster dan dipadukan dengan bando pita. Pada awal kemunculannya, Arif Muhammad mengaku bahwa ia mendapat tentangan dari ibunya karena peran yang ia mainkan. Bahkan banyak orang yang menganggap bahwa ia seorang waria. Akan tetapi, semua hal tersebut tidak membuat Arif Muhammad berhenti berkarya sehingga terhitung sejak tahun 2016 nama Mak Beti menjadi populer di kalangan masyarakat. Kepopuleran Mak Beti yang diperankan Arif Muhammad ini tidak terlepas dari kreativitas, dan kepiawaiannya dalam mengambil gambar dan memainkan peran.

(5)

5 Gambar 1 Akun Youtube Arif Muhammad

Sumber: http://www.youtube.com/channel/UCfx3oPv3clm2aCJ7UnhKx8A/featured Arif Muhammad mengaku bahwa pada awalnya ia membuat video sendiri. Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya orang yang menyukai video buatannya, kini Arif Muhammad telah memiliki tim dan membuat video yang durasinya lebih panjang untuk di-upload di Youtube. Arif Muhammad memerankan berbagai macam karakter dalam video buatannya tersebut. Beberapa tokoh yang diperankan Arif Muhammad tersebut, diantaranya adalah Mak Beti, Beti, Bapak Beti, Merlin, Joshua, Wak Keling dan lain-lain. Alur cerita yang menggelitik, dan wajahnya yang ekspresif menyesuaikan karakter yang ia mainkan sering kali mengundang gelak tawa setiap orang yang menonton video buatannya. Hal inilah yang membuat banyak orang memberi tanda suka (like) pada video yang ia muat di Youtube dan menjadi subscriber dalam akun Youtube-nya. Subscriber-nya pun semakin bertambah setiap harinya. Bahkan beberapa video buatannya berhasil menjadi trending topic di Youtube.

(6)

6 Gambar 2 Statistik Jumlah Penonton Video Arif Muhammad

Sumber: https://www.youtube.com/channel/UCfx3oPv3cJm2aCJ7UnhKx8A/about Dari latar belakang di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang presentasi diri Arif Muhammad dalam media sosial Youtube. Peneliti tertarik dengan akun Arif Muhammad karena akun yang dibuat pada 18 Januari 2017 tersebut mempunyai subscriber lebih dari 5,2 juta subscriber. Selain itu jumlah penontonnya telah mencapai tujuh ratus juta penonton sebagaimana dapat dilihat dalam statistik Youtube (gambar 2). Keunikan video-video yang diupload di Youtube merupakan pesan-pesan sosial dalam kehidupan sehari-hari dan terkadang berisi kritik-kritik yang menjadi pembelajaran bagi penonton yang menyaksikan videonya. Meskipun dia memerankan beberapa karakter yang berbeda gender, tapi Arif adalah seorang laki-laki yang normal bahkan sekarang dia sudah berkeluarga.

1.2. Rumusan Masalah

“Bagaimana presentasi diri Arif Muhammad dalam media sosial Youtube” 1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan presentasi diri Arif Muhammad dalam media sosial Youtube.

1.4. Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis

(7)

7 Secara teoritis penelitian ini dapat menambah kajian ilmu komunikasi khususnya dalam kajian media sosial.

Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan memberikan gambaran tentang bagaimana membangun presentasi diri di media sosial khususnya pengguna Youtube.

1.5. Konsep yang Digunakan a. Media Sosial

Media sosial adalah media dimana penggunanya dengan mudah berpartisipasi didalamnya, berbagi dan menciptakan pesan, termasuk blog, jejaring sosial, wiki/ensiklopedia online, forum-forum maya, termasuk virtual world (dengan avatar/ karakter 3D) (Antony Mayfield: 2008).

b. Youtube

Youtube adalah sebuah aplikasi berbagi konten video yang memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video berupa buatan pengguna/kreator, klip film, video musik, dan lain-lain.

c. Presentasi Diri

Presentasi diri adalah sebuah tindakan memperkenalkan diri yang dilakukan oleh setiap individu untuk mencapai sebuah citra yang diharapkan. Presentasi diri ini juga bisa dilakukan oleh individu maupun kelompok (Boyer, dkk, 2006: 4).

d. Youtuber

Sebuah sebutan yang diberikan kepada seorang pengguna atau konten kreator media sosial Youtube yang memiliki akun dan mengunggah videonya di Youtube.

1.6. Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak menyimpang dari permasalahan yang telah dikemukakan, maka masalah akan dibatasi pada:

1. Subjek penelitian adalah Arif Muhammad dalam media sosial Youtube

2. Tujuannya untuk menggambarkan presentasi diri Arif Muhammad dalam media sosial Youtube dengan konsep Impression Management Jones & Pittman

3. Tidak menggambarkan atau menganalisis teknik pengambilan gambar dalam video yang diunggah Arif Muhammad di Youtube

Referensi

Dokumen terkait

Kita membutuhkan feedback (umpan balik) setiap waktu dari orang lain dan orang lain secara tetap juga membutuhkan feedback dari kita. Melalui proses komunikasi,

Gangguan mood dapat terjadi hingga cukup parah yang menyebabkan penurunan fungsi kerja, kegiatan sosial atau hubungan dengan orang lain; atau memerlukan rawat inap untuk

Kondisi pool Cipaganti cabang Jatiwaringin ini membuat para konsumen lebih memilih untuk menunggu diluar pool dari pada menunggu didalam pool karena keadaan pool yang

Bagaimana wujud rancangan Technospace di Yogyakarta yang berfungsi sebagai fasilitas hiburan dan juga apresiasi pendidikan, yang dapat mengekspresikan semangat kedinamisan dan

Selanjutnya, Devito juga menjelaskan bahwa keterbukaan adalah kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan

Adapun ruang lingkup dari penelitian ini adalah hubungan status gizi dan higiene perorangan santri dengan kejadian penyakit Skabies pada santri pondok pesantren Darussalam

Bila hasilnya memutuskan bahwa perlu dilakukan handover, maka BSC akan mengirimkan sinyal permintaan handover ke MSC, dimana dalam sinyal ini terdapat informasi tentang BTS

Dalam beberapa kejadian gempa bumi di kota besar di Indonesia, seperti di Aceh, Jogja dan Padang, telah dijumpai bahwa kerusakan bangunan dan besarnya korban jiwa yang terjadi tidak