• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKM Sistem Sirkulasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LKM Sistem Sirkulasi"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

LKM Sistem Sirkulasi

Kelompok 2 – Offering A

1.

Lely Mardianty

(120341421998)

2.

Nanda Hilda K.

(120341421981)

3.

Nur Afifah Zahro

(120341400027)

4.

Tsaniyah Nur Kholilah

(120341422003)

5.

Yeni Puspitasari

(120341400029)

(2)

a. Sebutkan komponen penyusun darah dan

sebutkan pula fungsi masing-masingnya!

1

Komposisi

Darah

Sel-sel

Darah

Eritrosit

Leukosit

Trombosit

Plasma

Darah

Sumber: Sherwood, Lauralee. 2012. Dasar Fisiologi Manusia Edisi 4. West Virginia: Yolanda Cossio. Hal: 298.

(3)

Lanjutan…..

Sumber: Sherwood, Lauralee. 2012. Dasar Fisiologi Manusia Edisi 4. West Virginia: Yolanda Cossio. Hal: 298.

(4)

Lanjutan…..

1. Untuk transport oksigen (O

2

) dan

karbondioksida (CO

2

)

karena didukung

oleh bentuknya yang bikonkaf, Intinya

mereduksi dan tidak bereproduksi atau

melakukan metabolism ekstensif dan

kandungan Hemoglobinnya (Hb) yang

sebesar 25% dari volume eritrosit. Hb

dapat bergabung dengan 4 molekul O

2

karena berisi 4 atom besi yang berupa

fero (Fe

++

).

2. Berperan penting dalam pengaturan

keseimbangan asam-basa dalam tubuh

karena adanya pengambilan dan

pelepasan ion H

+

.

Eritrosit

Sel-sel Darah

Sumber: Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: JICA. Hal: 186-188

(5)

Lanjutan…..

Sel-sel Darah

Leukosit

Neutrofil

Eusinofil

Basofil

Monosit

Lymphosit B

Lymphosit T

Mencerna

bakteria dan

partikel-partikel

asing

Melawan cacing

parasit dan

memainkan

peranan pada

reaksi alergi

Melepaskan

histamine yang

penting saat

reaksi alergi

dan dan

heparin yang

membantu

menghilangkan

lemak dari

darah

Berjalan-jalan

menjadi

makrofag

jaringan

Memproduksi

antibodi

Memproduksi

sel yang

memperantarai

respon imun

Sumber: Tortora, Gerard J. 2009. Principles of Anatomy and Phisiology. New York: Harrper and Row Publishers. Hal: 699

(6)

Lanjutan…..

Sumber: Silverthorn, Dee Unglaub. 2010.

Fisiologi Manusia Edisi 5. Francisco: Pearson Education, Inc. Hal: 801

(7)

Lanjutan…..

Sumber: Silverthorn, Dee Unglaub. 2010.

Fisiologi Manusia Edisi 5. Francisco: Pearson Education, Inc. Hal: 803

(8)

Lanjutan…..

Sumber: Silverthorn, Dee Unglaub. 2010. Fisiologi Manusia Edisi 5. Francisco: Pearson Education, Inc. Hal: 802

(9)

Lanjutan…..

Sel-sel Darah

Trombosit / Platelet

Platelet atau trombosit

tersusun atas banyak aktin

dan myosin yang

membuatnya mampu

berkontraksi.

Kemampuan

sekretori dan kontraktilnya

penting dalam homeostasis

yakni penghentian darah

dan penutupan luka

.

(10)

Lanjutan…..

Plasma Darah

Water

Elektrolit

Nutrien, sisa, gas dan

hormon

Protein plasma

Berperan sebagai

media transportasi,

pembawa panas

Berperan dalam

exitabilitas membrane,

distribusi cairan secara

osmotic antara CES dan

CIS, penyangga

perubahan pH

Di transportasikan di

dalam darah, darah

CO

2

berperan dalam

penyeimbangan asam

dan basa

Mendorong osmotic

yang penting pada

distribusi CES antara

pembuluh dan

kompartmen interestial,

penyangga perubahan

pH, transport banyak

subtansi, faktor

penggumpal, molekul

precursor inaktif dan

antibodi

(11)

Lanjutan…..

Sumber: Sherwood, Lauralee. 2012. Dasar Fisiologi Manusia Edisi 4.

West Virginia:

Yolanda Cossio. Hal: 305.

(12)

b. Apa yang disebut hematokrit, berapa nilai

normalnya?

1

Sumber: Sherwood, Lauralee. 2012. Dasar Fisiologi Manusia Edisi 4. West Virginia: Yolanda Cossio. Hal: 298.

Hematokrit adalah

volume sel-sel

yang

terkumpul

padat

yang

menampilkan

volume

eritrosit

sebagai persen volume total

darah.

Nilai normalnya adalah

:

40%-50% pada pria dewasa

35%-45% pada wanita dewasa

Kira-kira 35% pada anak-anak diatas

usia 10 tahun

40%-60% pada bayi yang baru lahir

Sumber: Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi Manusia.

(13)

Eritropoiesis merupakan proses pembentukan sel darah merah.

Eritropoiesis dimulai dari transformasi hemositoblas menjadi rubriblas.

Rubiblas kemudian mengalami berbagai macam diferensiasi.

Pertama-tama rubriblas berubah menjadi prorubisit.

Prorubisit kemudian berkembang menjadi rubisit (pada fase ini, sintesis Hb dimulai).

Rubisit kemudian berkembang menjadi metarubisit (pada fase ini, sintesis Hb mencapai

tahp maksimal, dan inti menghilang).

Metarubisit berkembang menjadi retikulosit.

Retikulosit kemudian berkembang menjadi sel eritrosit dewasa.

a. Jelaskan bagaimana terjadi proses eritropoiesis, dimana

terjadinya, apa pemicunya? Mengapa manusia yang

tinggal di dataran tinggi memiliki eritrosit lebih banyak

daripada mereka yang tinggal di dataran rendah?

(14)

Pembentukan sel darah merah terjadi pada sumsum tulang belakang.

Pembentukan sel darah merah distimulasi oleh kadar oksigen dalam darah.

Ketika kadar oksigen dalam darah menurun, maka jumlah eritrosit akan bertambah.

Dengan bertambahnya eritrosit maka oksigen yang terikat dalam darah meningkat sehingga

kadar oksigen darah juga meningkat.

Saat kadar oksigen rendah, maka akan menyebabkan keadaan hipoksia pada sel-sel ginjal.

Sel-sel ginjal yang mengalami keadaan hipoksia akan melepaskan enzim yang disebut

Renal

Erythropoitic Factor (REF).

REF

akan merangsang globulin plasma tertentu untuk menghasilkan hormon glikoprotein

aktif yang disebut eritropoietin.

Hormon ini akan beredar melalui sistem sirkulasi menuju sumsum merah tulang yang

merangsang proliferasi stem sel menjadi hemositoblas dan proliferasi hemositoblas

menjadi rubiblas. Eritropoietin juga merangsang proses pendewasaan sel darah merah dan

sintesis Hb sehingga meningkatkan produksi sel darah merah.

(15)

Ketika eritrosit meningkat, maka perangkat pengikat oksigen dalam darah yaitu Hb (hemoglobin) juga meningkat. Dengan meningkatnya kadar Hb maka semakin banyak oksigen yang terikat, sehingga mampu meningkatkan kadar oksigen darah yang rendah.

Manusia yang tinggal di dataran tinggi memiliki eritrosit yang lebih banyak dibandingkan dengan manusia yang tinggal

pada dataran rendah.

Hal ini dikarenakan, pada daerah yang tinggi, keadaan udara “tipis” sehingga udara inspirasi hanya mengandung sedikit oksigen kadar oksigen dalam darah rendah.

Kadar oksigen dalam darah yang rendah menyebabkan

terganggunya metabolisme. Agar metabolisme normal, kadar oksigen dalam harus ditingkatkan dengan cara mempercepat produksi sel darah merah.

Sel darah merah memiliki komponen hemoglobin yang dapat mengikat oksigen. Semakin banyak sel darah merah, semakin banyak oksigen yang dapat diikat kadar darah meningkat.

(16)

Hemostasis (penghentian

pendarahan memiliki 3 tahap

utama yaitu :

a) Vasokonstriksi

b) Penutupan luka oleh platelet

c) Koagulasi (pembekuan darah)

Sesegera ketika pembuluh darah

terbuka, maka pembuluh darah

tersebut akan segera melakukan

konstriksi.

Vasokontriksi dipicu oleh parakrin

vasokonstriktif yang disekresikan

oleh endothelium.

Adanya vasokonstriksi ini akan

menyebabkan berkurangnya aliran

darah yang keluar dari pembuluh

(1) Vasokonstriksi

b. Jelaskan bagaimana proses menutup

luka (penghentian

pendarahan/hemostasis)

(17)

Pada pembuluh darah normal, kolagen terpisah dari aliran darah oleh lapisan endothelium.

1) Namun, saat pembuluh darah terbuka, sisi kolagen akan berhadapan langsung dengan darah, sehingga menyebabkan platelet berikatan dengan sisi kolagen yang terbuka tersebut. Ikatan tersebut akan

mengaktifkan platelet.

2) Platelet yang aktif akan mengeluarkan granuler intracelular yang mencakup serotonin, ADP, dan Platelet-Activating-Factor (PAF).

3) PAF akan mengaktifkan lebih banyak platelet (feedback positive mechanism)

4) Aktivasi platelet, selain dapat mensekresikan serotonin, juga dapat menginisiasi konversi fosfolipid membran platelet menjadi tromboxane A2. Serotonin dan tromboxane A2 merupakan vasokontriktor yang juga berperan dalam agregasi platelit. Agregasi platelet membentuk suatu lapisan yang menutup bagian pembuluh darah yang terbuka.

(2) Penutupan luka

oleh patelet

(18)

Bagaimana feedback poditive aktivasi platelet dapat berhenti?

Platelet TIDAK akan berikatan dengan endothelium normal. Ketika pembuluh darah yang terbuka telah tertutup oleh hasil bentukan agregasi platelet, hal ini menyebabkan platelet tidak dapat lagi berikatan dengan kolagen, sehingga aktivasi platelet tidak dapat

berlangsung.

endothelium normal akan mengubah fosfolipid membran platelet menjadi prostacyclin yang akan menghambat adhesi (ikatan platelet).

Endothelium akan mensekresikan NO (Nitrit Oksida) yang juga menghambat adhesi platelet.

(2) Penutupan luka

oleh patelet

(19)

Koagulasi merupakan proses pengubahan cairan darah menjadi gumpalan. Koagulasi terbagi menjadi dua jalur yaitu :

1. Ekstrinsik Pathway 2. Intrinsik Pathway

Dimana kedua jalur tersebut saling berhubungan

(3) Koagulasi

(20)

A) Ekstrinsik Pathway :

Jaringan mengalami kerusakan

memunculkan thromboplastin jaringan (faktor III)

Faktor III mengaktivasi faktor VII yang akan mengaktifkan faktor IX untuk menghasilkan Ca2+ dan fosfolipid untuk mengubah

prothrombin menjadi thrombin.

Faktor III juga mengaktifkan faktor X menghasilkan Ca2+ dan fosfolipid untuk mengubah prothrombin menjadi thrombin. Mekanisme ini bersifat feedback positive. B) Intrinsik Pathway :

Kolagen / aktivator lain akan mengaktifkan faktor XII

Faktor XII akan mengaktifkan faktor XI menghasilkan Ca2+

Faktor XI akan mengaktifkan faktor IX menghasilkan Ca2+

(21)

Ekstrinsik pathway dan Intrinsik Pathway bekerjasama untuk menghasilkan thrombin yaitu enzim yang dapat mengubah

fibronogen menjadi polimer fibrin.

Adanya mekanisme pembentukan thrombin merupakan mekanisme feedback positive untuk intrinsik pathway.

Tahap akhir koagulasi ialah pembentukan benang fibrin dari fibrinogen yang dikatalis oleh enzim thrombin

Benang-benang fibrin akan menuju ke sumpal platelet dan memperangkap darah merah.

Selain mengubah fibrinogen menjadi fibrin thrombin juga mengaktifkan faktor XIII yang menyebabkan struktur benang fibrin menjadi cross link sehingga memperkuat clot

(gumpalan) darah

(22)

Selain koagulasi dikenal pula fibrinolysis yaitu pembongkaran benag-benag fibrin menjadi fragmen-fragmen fibrin

Proses ini dikatalis oleh enzim plasmin

Plasmin merupakan enzim yang berasal dari plasminogen yang diubah oleh thrombin dan tPA (tissue plasminogen activator)

Fibrinolysis terjadi bersamaan dengan perbaikan pembuluh darah yang terbuka

(23)

Berdasarkan Mekanismenya

Kekebalan Bawaan (innate immune)

Apabila ada benda asing masuk dalam tubuh, leukosit yang termasuk

dalam kekebalan bawaan ini akan langsung memfagosit bakteri dan

benda-benda asing yang menyebabkan bakteri terpecah dan menjaga tubuh dari

invasi.

a. Kekebalan ada dua macam yaitu kekebalan bawaan

(

innate immune

) dan kekebalan diperoleh (

acquired

immune

). Jelaskan perbedaannya dan beri contoh

masing-masing

(24)

Contohnya Pada Penginfeksian Bakteri Ekstraseluler

Lanjutan…..

Sumber: Silverthorn. 2010. Fisiologi Manusia Edisi 5. Francisco: Pearson Education, Inc. Hal: 801

(25)

Kekebalan Diperoleh (

acquired immune

)

Apabila ada benda asing yang masuk, sistem kekebalan ini akan

belajar terlebih dahulu bagaimana cara melawan benda asing tersebut,

dengan cara menggerakkan anggota-anggota tim pertahanannya sehingga

jumlah anggota pertahanan melampaui kekuatan benda asing tersebut. Bila

pertahanan ini berhasil dan inang mampu bertahan, maka benda asing tadi

akan mudah dimusnahkan. Jika benda asing ini menginfeksi lagi maka

akan dengan cepat mencegah benda asing itu untuk menginfeksi.

(26)

Contohnya Pada Penginfeksian Virus

Lanjutan…..

Sumber: Silverthorn. 2010. Fisiologi Manusia Edisi 5. Francisco: Pearson Education, Inc. Hal: 802

(27)

b. Jelaskan struktur dari suatu Imunoglobulin

(antibodi) serta gambar. Jelaskan pula reaksi

antigen antibodi)

3

(28)

Molekul antibodi terdiri dari empat rantai polipeptida, dua

diantaranya disebut

rantai berat (heavy = H)

, dan lainnya disebut

rantai

ringan (light = L)

. Empat rantai tersebut berikatan bersama dengan

ikatan

disulfida s-s

menyusun struktur Y. Daerah terminal N merupakan tempat

pengikatan antigen yang disebut

bagian V

(dalam rantai polipeptida

berbeda untuk setiap jenis antibodi). Bagian sisanya dari empat polipeptida

disebut

bagian konstan (C)

, karena urut-urutan asam amino di daerah ini

sama untuk setiap kelas molekul antibodi.

(29)

Reaksi Antigen Antibodi

1. Antibodi akan berikatan dengan antigen dan mengaktifkan limfosit B.

Pada kasus ini antigen akan melekat cytokin dari sel imun dan

mengaktifkan sel imun untuk memproduksi sel memori dan plasma sel.

2. Antibodi mulai memecahkan laposan luar antigen untuk pengenalan

antigen tersebut dan memfagosit sel imun.

3. Antibodi akan mengggumpulkan antigen untuk mempertinggi

fagositosis. Antibodi juga akan mengikat dan menonaktifkan toxin yang

diproduksi bakteri.

4. Pengaktifan antibodi bergantung pada aktivitas sel.

5. Sel mass memiliki IgE yang terletak didekat lapisan permukaan. Ketika

antigen atau complement protein mengalami denarurasi, maka akan

melepaskan bahan kimia yang menjadi respon penyebab tersebut.

6. Pengaktifan komplement.

(30)

Lanjutan…..

(31)

Perbedaan sel limfositT sel limfosit B

Nama Lain Sel Cytotoxic T Sel Helper T

Plasma Sel

Sel Memori (Sel B) Peran Melawan patogen intraseluler,

seperti virus.

Produksi antibodi (imunoglobulin, gamma globulin)

Letak sel yang aktif Berkembang pada sel sel yang diserang, menghancurkan sel yang telah dinveksi virus, atau ke dalam sel yang meregulasu sel imun

lainnya.

Berkembang pada sel plasma

Tempat Produksi Kelenjar Timus Bone Marrow

c. Dikenal 2 macam limfosit: sel T dan sel

B. jelaskan apa perbedaaan keduanya

(32)

Sel B

Permukaan sel B ditutupi sebanyak

100.000 molekul antibodi dengan

ujung Fc pada membran limfosit.

Antigen yang telah berikatan dengan

antibodi mengaktifkan sel B untuk

menghasilkan sel memori dan sel

plasma. Sehingga sel plasma

mensekresikan antibodi, dan sel

memori mengingat, dan meneruskan

pada keturunannya.

Sel T

Reseptor Sel T bukan antibodi sepeti

pada Sel B, melainkan reseptor sel T . Tapi

kedua reseptor disusun oleh protein yang

mirip.

Sel T mengikat kompleks MHC-antigen

pada permukaan sel target.

Salah satu turunan prekursor Sel T yaitu

sel N

atural Killer (NK)

selain dapat

menghancurkan sel target-MHC, juga

dapat menghancurkan kompleks sel

antibodi-antigen.

Sel T

helper

yang berikatan dengan

MHC-II-antigen, mensekresikan cytokine yang

mengaktifkan sel imun lain.

Jelaskan pula bagaimana sel B dan Sel T

dalam merespon antibodi

(33)
(34)

Penggolongan darah ABO didasarkan pada dua aglutinogen yang disimbulkan

dengan huruf A dan B. Suatu eritrosit yang membuat aglutinogen A saja, maka

golongan darahnya A, sedangkan yang membuat aglutinogen B saja maka

golongan darahnya B. Sedangkan jika eritrositnya membuat aglutinogen A dan

B maka golongan darahnya AB, namun jika eritrosit tidak membuat aglutinogen

A maupun B maka golongan darahnya adalah O.

Plasma darah ABO mengandung antibodi yang disebut aglutinin. Antibodi

a,

akan mengikat antigen A, begitu juga untuk antibodi b, akan mengikat antigen

B. maka seseorang yang bergolongan darah B tidak akan mungkin memiliki

antibodi b, karena akan terjadi penggumpalan.

a. Jelaskan penggolongan darah berdasarkan

sistem ABO. Buat tabel yang menunjukkan apakah

boleh dilakukan transfusi darah dari orang

bergolongan darah satu ke golongan yang lain.

(35)

Tabel Golongan darah

no Golongan

darah

Aglutinogen dalam

sel darah merah

Aglutinin dalam

plasma darah

1

A

A

a

2

B

B

b

3

AB

A dan B

-

4

O

-

a dan b

Lanjutan…..

(36)

Tabel transfusi Darah Manusia

Transfusi Golongan darah resipien

Golongan Darah Donor

A B AB O

A √ - - √

B - √ - √

AB √ √ √ √

O - - - √

Dari tabel tersebut, dapat diketahui bagaimana peran aglutinogen dan

aglutinin (respon antigen – antibodi) dalam transfuse darah. Dan dapat

diketahui bahwa golongan darah AB merupakan golongan darah resipien

universal yaitu golongan darah tersebut mampu menerima donor dari

golongan darah apapun, karena golongan darah AB tidak memiliki Aglutinin.

Sedangkan golongan darah O merupakan golongan darah donor universal,

karena golongan darah O dapat didonorkan pada golongan darah apapun

dantidak terjadi penggumpalan karena golongan darah ini tidak memiliki

aglutinogen A maupun B.

(37)

Faktor Rh merupakan antigen atau aglutinogen yang ada pada

permukaan eritrosit. Suatu eritrosit yang memiliki

aglutinogen Rh dinyatakan sebagai Rh+, sedangkan yang tidak

memiliki aglutinogen Rh dinyatakan sebagai Rh-.

5b. Selain golongan darah A, B, AB, dan O, ketika transfusi juga harus

diperhatikan faktor-faktor rhesus. (Rh). Apa faktor Rh

itu?mengapa seorang ibu Rh

-

, dan mengandung janin Rh

+

akan

(38)

Seseorang yang memiliki Rh- jika menerima darah yang

memiliki Rh+, maka antibodi dari Rh- akan mengikat eritrosit donor dan

reaksi aglutinasi akan terjadi. Pada kasus bayi dari Ibu beresus Rh- dan

janin beresus Rh+, ketika kelahiran bayi pertama maka ada beberapa

darah janin yang masuk kedalam aliran darah ibu yang kemudian

mengakibatkan antibodi anti Rh pada tubuh ibu menyerang eritrosit dari

janinya, sehingga ibu akan jadi kebal dan akan membentuk antibodi anti

Rh. Saat ibu hamil lagi, dan janin yang dikandungnya beresus Rh+, ketikan

Sel –sel darah merah janin masuk ke peredaran darah ibu, faktor Rh+ dari

darah janin akan menstimulus tubuh ibu untuk membentuk antibodi anti

Rh yang dapat menerobos masuk kembali ke peredaran darah janin.

Antibodi anti Rh akan merusak darah janin yang Rh+ sehingga terjadi

hemolisis, sehingga terjadi pelepasan Hb kedalam plasma darah. Keadaan

ini disebut

Erythroblastosis fetalis

.

Gambar

Tabel Golongan darah   no  Golongan
Tabel transfusi Darah Manusia

Referensi

Dokumen terkait

the set reference system frequency and thus over time minimize the phase dierence to acceptable limits. With P/f-droop controlled DER units all DER unit converters must be

Penelitian ini akan menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Semarang dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model Aptitude Treatment

Refleksi adalah upaya untuk mengkaji hal yang telah terjadi yang berhasil ataupun Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Refleksi Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan

Tumit ditempatkan pada lutut, lalu turunkan disamping, kemudian tumit diletakkan lagi di tengah tibia, lalu ke ankle, kembali ke samping dan kembali ke ekstensi..

Kombinasi NSAID ketorolac dengan opioid tramadol digunakan sebanyak 2 pasien (0,85%), anestesi lokal bupivacaine digunakan sebanyak 1 pasien (0,43%), dan tidak

Pengelolaan hutan rakyat sub sistem produksi (persiapan bibit) Reliability Statistics.. Cronbach's Alpha N

Nakal yang di maksud penulis adalah beberapa pernyataan dari masyarakat di Kelurahan Mangasa yang menilai buruk (negatif) wanita yang bekerja di tempat karaoke