• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI : KOTA YOGYAKARTA BULAN NOPEMBER 2011 MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,33 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI : KOTA YOGYAKARTA BULAN NOPEMBER 2011 MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,33 PERSEN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.50/12/34/Th.XIII, 1 Desember 2011

1 1

No. 26/07/34/Th.XII, 02 Agustus 2010 No. 50/12/34/Th.XIII, 1 Desember 2011

PERKEMBANGAN

INDEKS

HARGA

KONSUMEN/INFLASI

:

KOTA

YOGYAKARTA

BULAN

NOPEMBER

2011

MENGALAMI

INFLASI

SEBESAR

0,33

PERSEN

A. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

Memasuki musim penghujan di awal bulan, masa berakhirnya musim panen padi, puncaknya hajatan dan turunnya produktifitas hasil pertanian menjadi faktor terjadinya inflasi pada bulan Nopember 2011. Demikian pula dengan gejolak harga emas dunia tampaknya masih juga memberikan warna kondisi tingkat perkembangan harga di wilayah kota Yogyakarta. Indikasi ini tercermin dari hasil pemantauan harga-harga yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik yang menunjukkan bahwa selama bulan Nopember 2011, kota Yogyakarta mengalami inflasi sebesar 0,33 persen dengan angka indeks 129,49 relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan keadaan indeks pada bulan Oktober 2011 yang mencapai angka indeks 129,06. Sehingga laju inflasi pada tahun kalender 2011 ( Nopember 2011 terhadap Desember 2010 ) menjadi 3,39 persen.

Dari tujuh kelompok pengeluaran konsumsi yang dihitung Indeks Harga Konsumen (IHK) nya, lima kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks. Kelompok bahan makanan naik 1,15 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,29 persen; kelompok perumahan,

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

 Kota Yogyakarta pada bulan Nopember 2011 mengalami inflasi sebesar 0,33 persen. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh berubahnya angka indeks harga konsumen. Lima kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks dan dua kelompok lainnya mengalami penurunan. Kelompok bahan makanan naik 1,15 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,29 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar naik 0,02 persen; kelompok sandang naik 1,26 persen dan kelompok kesehatan naik 0,01 persen. Sebaliknya kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan masing-masing turun sebesar 0,01 persen.

 Dari 66 kota yang dihitung angka inflasinya pada bulan Nopember 2011, 50 kota mengalami inflasi dan 16 kota IHK lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Mataram yaitu sebesar 1,25 persen, sedangkan inflasi terendah yaitu 0,02 persen dialami kota Palembang. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di kota Pangkal Pinang sebesar -1,19 persen dan terkecil dialami kota Samarinda sebesar -0,03 persen

 Laju inflasi tahun kalender 2011 ( Nopember 2011 terhadap Desember 2010 ) sebesar 3,39 persen, sedangkan laju inflasi year on year ( Nopember 2011 terhadap Nopember 2010 ) sebesar 4,13 persen.

(2)

air, listrik, gas & bahan bakar naik 0,02 persen; kelompok sandang naik 1,26 persen dan kelompok kesehatan naik 0,01 persen. Sebaliknya kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan masing-masing turun sebesar 0,01 persen.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif diantaranya : beras naik 2,12 persen dengan memberikan andil sebesar 0,08 persen; emas perhiasan dan cabe merah masing-masing naik sebesar 3,78 persen dan 31,70 persen dengan memberikan andil masing-masing sebesar 0,06 persen; telur ayam ras naik 6,28 persen dengan memberi andil sebesar 0,05 persen; rokok kretek filter, bahan bakar rumahtangga dan kacang panjang masing-masing naik 1,93 persen, 1,15 persen dan 26,19 persen dengan memberi andil masing-masing sebesar 0,03 persen; tomat sayur dan buncis masing-masing naik 51,67 persen dan 22,18 persen dengan memberi andil masing-masing sebesar 0,02 persen; sawi hijau, tomat buah dan cabe rawit masing-masing naik 18,24 persen, 63,76 persen dan 13,55 persen dengan memberikan andil masing-masing sebesar 0,01 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat laju inflasi diantaranya ialah jeruk, batu bata/batu tela, semen dan ikan keranjang masing-masing turun 3,06 persen, 2,63 persen, 1,16 persen dan 7,79 persen dengan memberikan andil masing-masing -0,02 persen; bawang putih, apel, pepaya, wortel, daun singkong, petai, salak dan lele masing-masing turun 6,27 persen, 5,35 persen, 3,67 persen, 6,19 persen, 23,19 persen, 23,73 persen, 5,01 persen dan 2,47 persen dengan memberikan andil masing-masing -0,01 persen.

Gambar 1

Perkembangan Inflasi Kota Yogyakarta dan Nasional, Nopember 2010 – Nopember 2011

0.33 0.72 -0.28 0.63 0.62 0.84 0.10 0.21 0.13 0.26 0.90 0.19 0.04 0.55 0.89 0.13 -0.32 -0.31 0.12 0.67 0.93 0.27 -0.11 0.92 0.6 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2

Nop'10 Des'10 Jan'11 Feb-11 Mar-11 11-Apr Mei-11 Juni'11 Juli'11 Agust'11 Sept'11 Okt'11 Nop'11

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.50/12/34/Th.XIII, 1 Desember 2011

3

Tabel 1

Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Yogyakarta Bulan Nopember 2011

Kelompok Pengeluaran Sumbangan Inflasi Persentase

[1] [2]

Umum

1. Bahan Makanan

2. Makanan Jadi, Minuman,Rokok & Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 4. Sandang

5. Kesehatan

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

0,33 0,20 0,06 0,01 0,07 0,00 0,00 0,00 Tabel 2

IHK dan Laju Inflasi Kota Yogyakarta Nopember 2011 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran

Kelompok Pengeluaran I H K ( 2007=100 ) Inflasi Nopember 2011 *) Laju Inflasi Tahun 2011 **) Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***) Des

2010 Nopember 2010 Oktober 2011 Nopember 2011

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Umum 125.25 124,35 129.06 129,49 0,33 3,39 4,13

1. Bahan Makanan 151.24 147,38 149.32 151,04 1,15 -0,13 2,48

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan

Tembakau 126.96 126,35 135.11 135,50 0,29 6,73 7,24

3. Perumahan 124.84 124,29 128.28 128,31 0,02 2,78 3,23

4. Sandang 125.64 124,63 136.27 137,99 1,26 9,83 10,72

5. Kesehatan 114.48 114,70 120.91 120,92 0,01 5,63 5,42

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga 119.36 119,37 121.40 121,39 -0,01 1,70 1,69 7. Transpor dan Komunikasi 107.71 107,65 110.11 110,10 -0,01 2,22 2,28 *) Persentase perubahan IHK 2011 Nopember terhadap bulan Oktober 2011

**) Persentase perubahan IHK Nopember 2011 terhadap bulan Desember 2010 ***) Persentase perubahan IHK Nopember 2011 terhadap bulan Nopember 2010

(4)

Gambar 2

Laju Inflasi Kota Yogyakarta Tahun Kalender 2011 menurut Kelompok Pengeluaran

B. PERUBAHAN INDEKS HARGA DI KOTA YOGYAKARTA

MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Pada bulan ini kelompok bahan makanan mengalami kenaikan angka indeks sebesar 1,15 persen sehingga besaran angka indeks menjadi 151,04 relatif lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 149,32.

Dari 11 sub kelompok pengeluaran yang ada, tercatat enam sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks dan lima sub kelompok mengalami penurunan. Sub kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan angka indeks yaitu : sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya naik 1,66 persen; sub kelompok daging dan hasil-hasilnya naik 0,16 persen; sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya naik 2,23 persen; sub kelompok sayur-sayuran naik 4,31 persen; sub kelompok bumbu-bumbuan naik 5,68 persen dan sub kelompok lemak dan minyak naik sebesar 0,49 persen. Sebaliknya sub kelompok yang mengalami penurunan sehingga menghambat laju inflasi yaitu sub kelompok ikan segar turun 0,13 persen; sub kelompok ikan diawetkan turun sebesar 3,89 persen; sub kelompok kacang-kacangan turun 0,13 persen; sub kelompok buah-buahan turun 2,23 persen dan sub kelompok bahan makanan lainnya turun sebesar 0,25 persen.

Beberapa komoditas bahan makanan yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif antara lain : beras naik 2,12 persen dengan memberi andil 0,08 persen; cabe merah naik 31,70 persen dengan memberi andil 0,06 persen; telur ayam ras naik 6,28 persen dengan memberikan andil sebesar 0,05 persen; kacang panjang naik 26,19 persen dengan memberikan andil sebesar 0,03 persen; tomat sayur dan buncis masing-masing naik sebesar 51,67 persen dan 22,18 persen dengan memberikan andil masing-masing sebesar 0,02 persen; sawi hijau, tomat buah, cabe rawit, gula merah dan kelapa masing-masing naik sebesar 18,24 persen, 63,76 persen, 13,55 persen 7,26 persen dan 5,25 persen dengan

3.39 -0.13 6.73 2.78 9.83 5.63 1.70 2.22 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 P e r s e n Umum Bahan Makanan Mak. Jadi,Min, Rok & Temb

Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor, Komunikasi,

dan Jasa Keuangan

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.50/12/34/Th.XIII, 1 Desember 2011

5 penurunan harga pada kelompok ini sehingga menghambat lajunya angka inflasi antara lain :

jeruk

turun 3,06 persen dengan memberi andil -0,02 persen;

ikan keranjang turun 7,79 persen dengan

memberikan andil -0,02 persen; bawang putih, apel, pepaya, wortel, daun singkong, petai, salak

dan lele masing-masing turun 6,27 persen, 5,35 persen, 3,67 persen, 6,19 persen, 23,19 persen,

23,73 persen, 5,01 persen dan 2,47 persen dengan memberikan andil masing-masing -0,01

persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Pada bulan Nopember 2011 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,29 persen. Angka indeks pada bulan ini sebesar 135,50 lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 135,11.

Dari tiga sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, semua sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok makanan jadi naik 0,06 persen, sub kelompok minuman yang tidak beralkohol naik 0,31 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik sebesar 1,36 persen.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif terhadap angka inflasi antara lain : rokok kretek filter naik sebesar 1,93 persen dengan memberi andil sebesar 0,03 persen; telur asin dan air kemasan masing-masing naik sebesar 3,30 persen dan 2,09 persen dengan memberi andil masing sebesar 0,01 persen; juice buah, rokok putih, rokok kretek, dan teh masing-masing naik sebesar 3,95 persen, 1,05 persen, 0,40 persen dan 0,53 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat laju inflasi diantaranya adalah gula pasir dan biskuit masing-masing turun sebesar 0,17 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Pada bulan ini kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,02 persen dengan angka indeks 128,31, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 128,28.

Dari 4 sub kelompok pengeluaran yang ada, sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,53 persen, sebaliknya sub kelompok biaya tempat tinggal dan sub kelompok perlengkapan rumahtangga masing-masing turun sebesar 0,15 persen dan 0,01 persen, sedangkan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga relatif tidak mengalami perubahan angka indeks.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga serta memberikan andil positif di antaranya : bahan bakar rumahtangga naik sebesar 1,15 persen dengan memberikan andil sebesar 0,03 persen; besi beton naik sebesar 1,12 persen dengan memberi andil sebesar 0,01 persen; batako, batu dan genteng masing-masing naik sebesar 3,39 persen, 2,16 persen dan 0,59 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan andil negatif diantaranya batu bata/batu tela dan semen masing turun sebesar 2,63 persen dan 1,16 persen dengan memberikan andil masing-masing sebesar -0,02 persen; kasur, mesin cuci, pembasmi nyamuk spray, sabun cair/cuci piring, air conditioner (AC) dan panci masing-masing turun sebesar 0,06 persen, 0,13 persen, 0,28 persen, 0,16 persen, 0,06 persen dan 0,01 persen.

(6)

4. Sandang

Kelompok sandang pada bulan Nopember 2011 mengalami inflasi sebesar 1,26 persen dengan angka indeks sebesar 137,99 lebih tinggi dari angka indeks bulan lalu yang tercatat sebesar 136,27. Kenaikan angka indeks ini disebabkan oleh naiknya angka indeks pada semua sub kelompok pengeluaran. Sub kelompok sandang laki-laki naik 0,36 persen, sub kelompok sandang wanita naik 0,03 persen, sub kelompok sandang anak-anak naik sebesar 0,01 persen dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 3,05 persen.

Beberapa jenis barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini antara lain emas perhiasan naik 3,78 persen dengan memberikan andil sebesar 0,06 persen; kemeja panjang katun pria dewasa naik sebesar 0,88 persen; celana panjang jeans pria dewasa naik sebesar 0,55 persen; kerudung/jilbab, baju kaos/T-Shirt pria dewasa dan celana dalam pria dewasa masing-masing naik sebesar 0,76 persen, 0,49 persen dan 0,99 persen.

5. Kesehatan

Kelompok kesehatan pada bulan Nopember 2011 ini mengalami perubahan angka indeks sebesar 0,01 persen. Angka indeks kelompok ini tercacat 120,92 sedikit lebih tinggi dibanding angka indeks bulan Oktober 2011 yang mencapai 120,91.

Sub kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks sehingga mengangkat laju inflasi yaitu sub kelompok jasa perawatan jasmani naik sebesar 0,28 persen. Sebaliknya sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika pada bulan ini mengalami penurunan angka indeks sebesar 0,02 persen, sedangkan sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok obat-obatan relatif sama dengan bulan sebelumnya.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini diantaranya : creambath naik sebesar 1,82 persen; minyak rambut naik 3,69 persen; kapas, sabun wajah dan sikat gigi masing-masing naik sebesar 1,98 persen, 0,86 persen dan 0,33 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan andil negatif diantaranya pelembab turun 1,70 persen dan hand body lotion turun sebesar 0,44 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga pada bulan Nopember 2011 mengalami penurunan angka indeks sebesar 0,01 persen. Angka indeks pada bulan ini sebesar 121,39, relatif lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai besaran 121,40.

Pada kelompok ini tiga sub kelompok pengeluaran relatif stabil tidak mengalami perubahan angka indeks ialah sub kelompok pendidikan, sub kelompok kursus-kursus/pelatihan dan sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan. Sedangkan sub kelompok olahraga mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,11 persen, sebaliknya sub kelompok rekreasi turun sebesar 0,05 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Nopember 2011 antara lain : kamera dan raket masing-masing naik sebesar 1,13 persen dan 0,46 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga diantaranya televisi berwarna, VCD/DVD player masing-masing turun sebesar 0,36 persen dan 0,35 persen.

(7)

Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.50/12/34/Th.XIII, 1 Desember 2011

7

7. Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Angka Indeks Harga Konsumen kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Oktober 2011 tercatat sebesar 110,10 atau mengalami penurunan angka indeks sebesar 0,01 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencapai angka 110,11. Dari hasil penghitungan selama bulan Nopember 2011, seluruh sub kelompok yang ada yaitu sub kelompok komunikasi dan pengiriman, sub kelompok sarana dan penunjang transpor dan sub kelompok jasa keuangan relatif tidak mengalami perubahan angka indeks kecuali sub kelompok transpor mengalami penurunan angka indeks sebesar 0,01 persen.

Komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini diantaranya bensin (pertamax) turun sebesar 0,02 persen.

C. PERBANDINGAN INFLASI KOTA YOGYAKARTA

DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA DAN NASIONAL

Pada bulan Nopember 2011 dari 66 kota yang dihitung Indeks Harga Konsumennya, 50 kota mengalami inflasi dan 16 kota IHK lainnya deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu kota Mataram dengan inflasi sebesar 1,25 persen, sedangkan inflasi terendah yaitu sebesar 0,02 persen terjadi di kota Palembang. Sebaliknya kota yang mengalami deflasi terbesar adalah kota Pangkal Pinang sebesar -1,19 persen, sedangkan kota Samarinda mengalami deflasi terendah sebesar -0,03 persen.

Di wilayah Sumatera, dari 16 kota yang dihitung IHKnya, 9 kota mengalami inflasi dan 7 kota lainnya deflasi. Inflasi tertinggi dialami kota Padang Sidempuan sebesar 0,86 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Palembang yaitu 0,02 persen. Sebaliknya di kota Pangkal Pinang terjadi deflasi terbesar sebesar -1,19 persen, dan deflasi tekecil dialami kota Bengkulu sebesar -0,18 persen.

Di pulau Jawa, dari 23 kota IHK, seluruh kota mengalami inflasi. Kota Tasikmalaya tercatat mengalami inflasi tertinggi yaitu sebesar 0,64 persen dan inflasi terendah sebesar 0,33 persen terjadi di kota Yogyakarta. Untuk wilayah Kalimantan, kota Tarakan mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,85 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Singkawang sebesar 0,10 persen. Kota Balikpapan mengalami deflasi terbesar sebesar -0,30 persen, deflasi terkecil terjadi di kota Samarinda sebesar -0,03 persen.

Kota-kota lain di wilayah luar Jawa, Sumatera dan Kalimantan, inflasi tertinggi terjadi di kota Mataram yaitu sebesar 1,25 persen dan inflasi terendah dialami kota Denpasar sebesar 0,18 persen. Sebaliknya kota Kupang mengalami deflasi terbesar yaitu -1,01 persen dan deflasi terkecil dialami kota Gorontalo sebesar -0,06 persen.

(8)

Tabel 3

Indeks Harga Konsumen Kota Yogyakarta bulan Oktober 2011 dan Nopember 2011, Perubahannya serta Sumbangan Inflasi (2007=100)

KODE KELOMPOK / SUB KELOMPOK

IHK Inflasi Nopember 2011 (%) ANDIL INFLASI Oktober 2011 Nopember 2011 [1] [2] [3] [4] [5] [6] 00000 UMUM 129.06 129,49 0,33 0,33 10000 BAHAN MAKANAN 149.32 151,04 1,15 0,20

10100 Padi-padian,umbi2-an & hasilnya 147.52 149,97 1,66 0,08

10200 Daging dan hasil-hasilnya 133.07 133,28 0,16 0,00

10300 Ikan Segar 143.64 143,45 -0,13 0,00 10400 Ikan Diawetkan 182.14 175,06 -3,89 -0,02 10500 Telur,susu,dan hasil-hasilnya 136.86 139,91 2,23 0,05 10600 Sayur-sayuran 166.11 173,27 4,31 0,06 10700 Kacang-kacangan 188.54 188,30 -0,13 0,00 10800 Buah-buahan 181.18 177,14 -2,23 -0,04 10900 Bumbu-bumbuan 143.51 151,66 5,68 0,06

11000 Lemak dan minyak 135.79 136,45 0,49 0,01

11100 Bahan makanan lainnya 122.49 122,18 -0,25 0,00

20000 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 135.11 135,50 0,29 0,06

20100 Makanan jadi 133.63 133,71 0,06 0,01

20200 Minuman yang tdk beralkohol 136.31 136,73 0,31 0,01

20300 Tembakau dan minuman beralkohol 140.95 142,87 1,36 0,04

30000 PERUMAHAN 128.28 128,31 0,02 0,01

30100 Biaya tempat tinggal 127.00 126,81 -0,15 -0,03

30200 Bh.bakar,penerangan dan air 141.85 142,60 0,53 0,03

30300 Perlengkapan Rumahtangga 118.70 118,69 -0,01 0,00 30400 Penyelenggaraan Rumahtangga 117.07 117,07 0,00 0,00 40000 SANDANG 136.27 137,99 1,26 0,07 40100 Sandang laki-laki 113.89 114,30 0,36 0,00 40200 Sandang wanita 114.08 114,11 0,03 0,00 40300 Sandang anak-anak 113.91 113,92 0,01 0,00

40400 Barang pribadi dan lainnya 198.04 204,09 3,05 0,06

50000 KESEHATAN 120.91 120,92 0,01 0,00

50100 Jasa kesehatan 118.90 118,90 0,00 0,00

50200 Obat-obatan 128.48 128,48 0,00 0,00

50300 Jasa Perawatan Jasmani 123.81 124,16 0,28 0,00

50400 Perawatan jasmani & kosmetika 118.38 118,36 -0,02 0,00

60000 PENDIDIKAN,REKREASI,OLAH RAGA 121.40 121,39 -0,01 0,00 60100 Jasa Pendidikan 126.88 126,88 0,00 0,00 60200 Kursus-kursus/Pelatihan 113.16 113,16 0,00 0,00 60300 Perlengkapan/peralatan pendidikan 113.33 113,33 0,00 0,00 60400 Rekreasi 111.68 111,62 -0,05 0,00 60500 Olahraga 113.00 113,12 0,11 0,00

70000 TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 110.11 110,10 -0,01 0,00

70100 Transpor 115.23 115,22 -0,01 0,00

70200 Komunikasi dan pengiriman 75.29 75,29 0,00 0,00

70300 Sarana & penunjang transport 173.13 173,13 0,00 0,00

(9)

Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No.50/12/34/Th.XIII, 1 Desember 2011

9

Tabel 4

Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Oktober 2011 untuk 66 Kota

No. KOTA IHK Inflasi No. KOTA IHK Inflasi

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

1 BANDA ACEH 125,97 0,52 35 MADIUN 132,81 0,36

2 LHOKSEUMAWE 132,80 0,77 36 SURABAYA 128,60 0,56

3 SIBOLGA 133,72 -0,39 37 SERANG 133,03 0,51

4 PEMATANG SIANTAR 132,10 -0,28 38 TANGERANG 129,98 0,35

5 MEDAN 129,62 0,11 39 CILEGON 127,92 0,49

6 PADANG SIDEMPUAN 131,50 0,86 40 DENPASAR 129,82 0,18

7 PADANG 133,91 0,46 41 MATARAM 138,83 1,25

8 PEKAN BARU 128,46 0,26 42 BIMA 139,44 1,20

9 DUMAI 132,62 -0,31 43 MAUMERE 144,65 1,18

10 JAMBI 132,61 0,04 44 KUPANG 135,41 -1,01

11 PALEMBANG 129,46 0,02 45 PONTIANAK 135,67 0,26

12 BENGKULU 136,02 -0,18 46 SINGKAWANG 133,87 0,10

13 BANDAR LAMPUNG 140,97 -0,19 47 SAMPIT 130,18 0,16

14 PANGKAL PINANG 139,13 -1,19 48 PALANGKA RAYA 134,35 0,13

15 BATAM 125,18 0,09 49 BANJARMASIN 133,96 0,47

16 TANJUNG PINANG 129,83 -0,31 50 BALIKPAPAN 135,16 -0,30

17 JAKARTA 127,18 0,47 51 SAMARINDA 137,43 -0,03 18 BOGOR 129,80 0,39 52 TARAKAN 148,65 0,85 19 SUKABUMI 129,39 0,44 53 MANADO 124,94 -0,40 20 BANDUNG 122,57 0,47 54 PALU 132,44 0,42 21 CIREBON 133,45 0,50 55 WATAMPONE 143,53 0,57 22 BEKASI 127,20 0,53 56 MAKASSAR 128,03 0,19 23 DEPOK 127,77 0,57 57 PAREPARE 129,33 0,25 24 TASIKMALAYA 131,13 0,64 58 PALOPO 136,36 0,29 25 PURWOKERTO 127,92 0,56 59 KENDARI 133,86 -0,17 26 SURAKARTA 120,23 0,48 60 GORONTALO 131,43 -0,06 27 SEMARANG 127,60 0,51 61 MAMUJU 133,81 0,81 28 TEGAL 130,15 0,50 62 AMBON 131,31 -0,34 29 YOGYAKARTA 129,49 0,33 63 TERNATE 130,41 0,43 30 JEMBER 129,32 0,59 64 MANOKWARI 141,11 -0,20 31 SUMENEP 125,52 0,40 65 SORONG 144,31 -0,08 32 KEDIRI 127,79 0,34 66 JAYAPURA 126,52 0,89 33 MALANG 129,05 0,34 N A S I O N A L 34 PROBOLINGGO 132,22 0,43

Referensi

Dokumen terkait

prosesnya melibatkan guru, siswa dan lingkungan sekolah dengan respon sosial yang baik. Adapun faktor pendukung yang memberikan banyak kontribusi positif bagi

Sistem kendali bising aktif dengan algoritma FXLMS dan FULMS dapat digunakan secara efektif untuk meredam bising yang diakibatkan oleh fan. Untuk kasus predaman

Pada bab ini akan menganalisis bagaimana kebijakan kerjasama militer bisa dipakai sebagai sarana untuk mengakomodasikan kepentingan nasional, terutama kepentingan strategis

Merupakan suatu kondisi Polis ini bahwa tidak menjamin setiap harta benda yang dalam lingkup secara langsung atau tidak langsung dijamin oleh asuransi lain (baik Polis

TUJUAN (T) Mewujudkan Pengembangan & Promosi Inovasi dalam Bidang AN (TDIAN1) Mewujudkan Pengembangan Inovasi dalam Bidang Tata Pemerintahan (TPITP1) Mewujudkan

Desain Perangkat Lunak (Lanjutan) Struktur Navigasi adalah alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan (rantai kerja) dari beberapa area yang berbeda

E-modul citra bitmap sebagai media pembelajaran yang layak juga dibuktikan dengan penelitian terdahulu yang relevan dilakukan oleh Purwaningtyas, Wasis D.Dwiyogo,

Penerapan KHI dalam Kasus Penggantian Tempat Ahli Waris/ Ahli Waris Pengganti di Mahkamah Syar’iyah Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Aceh sudah terlaksana