LAPORAN KASUS LAPORAN KASUS
PERDARAHAN INTRA SEREBRAL PERDARAHAN INTRA SEREBRAL
Oleh : Oleh :
Putri Rara Imas Balerna Pratiwi Putri Rara Imas Balerna Pratiwi
FAA 11 ! FAA 11 !
Pem"im"in# : Pem"im"in# :
$r% Sut&'& (arsu$i )i$&$&* S'%R( $r% Sut&'& (arsu$i )i$&$&* S'%R(
$r% Ta#&r Si"arani $r% Ta#&r Si"arani $r% Tharina Lawei $r% Tharina Lawei
Di"awa+an $alam ran#+a tu#as +e'aniteraan +lini+ 'a$a
Di"awa+an $alam ran#+a tu#as +e'aniteraan +lini+ 'a$a "a#ian"a#ian Ilmu Reha"ilitasi (e$i+ $an
Ilmu Reha"ilitasi (e$i+ $an Emergency M Emergency Medicineedicine
KEPANITERAAN KLINIK BA,IAN IL(U REHABILITASI (EDIK DAN KEPANITERAAN KLINIK BA,IAN IL(U REHABILITASI (EDIK DAN
E(ER,EN-. (EDI-INE E(ER,EN-. (EDI-INE
RSUD $r% DORIS S.L/ANUS0FK UNPAR RSUD $r% DORIS S.L/ANUS0FK UNPAR
PALAN,KA
PALAN,KA RA.RA.AA 12
BAB I
PENDAHULUAN
Perdarahan intraserebral (PIS) adalah perdarahan yang terjadi di otak yang disebabkan oleh pecahnya (ruptur) pada pembuluh darah otak. Perdarahan dapat terjadi hanya pada satu hemisfer (lobar intracerebral hemorrhage), atau dapat pula terjadi pada struktur dari otak, seperti thalamus, basal ganglia, pons, ataupun cerebellum (deep intracerebral hemorrhage).
Perdarahan intraserebral lebih sering terjadi pada pria daripada wanita, terutama yang lebih tua dari 55 tahun, dan dalam populasi tertentu, termasuk orang kulit hitam dan epang. Selama periode !" tahun studi #he $ational %ealth and $utrition &'amination Surey &pidemiologic menunjukkan insiden perdarahan intraserebral antara orang kulit hitam adalah 5" per "".""", dua kali
BAB II LAPORAN KASUS I% Primar3 Sur4e3 #n.*, laki laki /ital si#n : #ekanan *arah + "-" mm%g $adi + "'-menit Pernapasan + /"'-menit Suhu + /0℃
Airwa3 : tidak terdapat sumbatan jalan nafas
Breathin# : Spontan, /"'-menit dengan jenis pernapasan torakoabdominal, pergerakan thoraks simetris dan tidak ditemukan ketinggalan gerak pada salah satu thoraks.
-ir5ulati&n : TD "-" mm%g. Na$i " kali-menit, reguler, isi cukup, -RT 1 ! detik.
Dissa"ilit3 : tidak sadar
E4aluasi masalah :2asus ini merupakan kasus yang termasuk dalam emergency yaitu penurunan kesadaran. Pasien pada kasus ini diberi label pewarnaan triase dengan warna merah%
Tatala+sana awal : Pasien ditempatkan di ruangan resusitasi.
II% I$entitas Pen$erita
$ama + #n. *
3sia + 4" tahun gama + Islam Pekerjaan + Pensiunan
III%Anamnesis
lloanamnesis dengan penderita pada tanggal !! *esember !"5 pukul !./" 9I:.
1% Keluhan Utama : pasien tidak sadar % Riwa3at Pen3a+it Se+aran# :
Pasien datang diantar keluarga dengan keluhan tidak sadarkan diri setelah terjatuh dikamar mandi dan kepala pasien terbentur disudut :2 kamar mandi jam S;<S.
nak pasien mengatakan pasien ditemukan cucunya dikamar mandi dalam keadaan tergeletak dilantai dan tidak menyahut saat dipanggil= panggil. Pasien lalu langsung dibawa ke I6*.
Sebelum kejadian, pasien ingin mandi sehabis menonton teleisi.
Pasien tidak memiliki riwayat serangan stroke sebelumnya dan tidak pernah dirawat dirumah sakit.
/ hari yang lalu pasien ada mengatakan kepada anaknya, tubuhnya lemas dan kepalanya terasa pusing. Pasien ada muntah ' saat itu, kemudian digosok minyak angin lalu pasien beristirahat tidak dibawa ke rumah sakit.
Pasien memiliki riwayat %ipertensi tetapi tidak rutin meminum obat. Pasien pernah menjalani pengobatan paru paru tahun yang lalu dan sudah selesai program meminum obat #:>.
<iwayat trauma sebelumnya yang lain disangkal. 2ejang (=), demam (=)
I/% Pemeri+saan Fisi+
1% Kea$aan Umum+ #ampak sakit berat
2esadaran + 2oma
6>S + &ye (), ;otorik (), ?erbal (). % Tan$a 4ital +
$adi + "'-menit, reguler, isi cukup, Suhu + /0@>, aksila
<espirasi + /" '-menit, torakoabdominal.
!% Ke'ala + $ormocephal, hematom di regio frontalis uk. ' cm Palpebra hematom =-=, >onjungtia anemis =-= , konjungtia hiperemi =-=, sklera tidak ikterik hypema =-=, pupil anisokor 5 mm-/mm , racoon eyes =-=, rhinorhea =, otorhea =
6% Leher + peningkatan ?P (=), 26: A (=) 2% Th&ra+s +
a. Paru
Inspeksi + Simetris, tidak ada ketinggalan gerak, frekuensi napas /" kali-menit, jenis pernapasan torakoabdominal.
Palpasi + Bremitusocal sulit diealuasi Perkusi + Sonor C-C pada kedua lapang paru
uskultasi + Suara napas esikuler pada kedua lapang paru, ronki (=-=), wheeDing (=-=).
b. antung
Inspeksi + Ictus cordis tidak tampak
Palpasi + #eraba pada S I> ? jari lateral midklaikula sinistra
uskultasi + S=S! tunggal, tidak ada murmur dan gallop
7% A"$&men + datar, jejas =, laserasi =, supel bising usus (C) normal , perkusi timpani , hepar dan
lien tidak membesar 8% E+stremitas +
tas + akral hangat, <># 1 ! detik, edema (=-=), sianosis (=-=) -
:awah + akral hangat, <># 1 ! detik, edema (=-=), sianosis (=-=) -
Pemeri+saan neur&l&#is
/% Pemeri+saan Penunan#
%asil laboratorium pada tanggal !/ *esember !"5 + 9:> + 5,/ -uE <:> + F,4-uE %6: + /,4 g-dE PE# + -uE 6*S + 0" mg-dE 2reatinin + ,F!
/I% Dia#n&sis Ban$in# Stroke %emmoragik Stroke Iskemik
Perdarahan Intraserebral Perdarahan Sub arachnoid
/II% Dia#n&sis Kera
Perdarahan intraserebri talamus, Perdarahan Intraentrikuler %idrocefalus $on= >ommunicans /III% Penatala+sanaan = 7! " lpm $<; = %ead 3p /" degree = Infus $acl ",G 4 tpm = Inj. >iticholin !' 5"" mg
o I : penurunan kesadaran akibat trauma cerebral,
memperbaiki sirkulasi darah agar mencegah iskemik cerebri
o KI : Reaksi Hipersensitif
= Inj. ;etamiDole /' 5"" mg
o I : meringankan nyeri dan kolik post operaso
o KI : hipersenstif terhadap metamizole Na, hamil dan
menyusui, bayi < 3 bulan, Hipotensi dengan sistolik < !! mmHg = Inj. <anitidin ! ' 5" mg
o I : tukak usus, tukak lambung, "indroma #ollinger $llison o KI : Reaksi Hipersensitif
= Inj. >eftria'one !' gram
o I : infeksi patogen sensitif terhadap ceftria%one, infeksi
saluran kemih, infeksi telinga, infeksi intra abdomen, meningitis, infeksi tulang, profilaksis preoperatif&
o KI : hipersensitif terhadap cephalosporin dan penisilin 'reaksi
silang(
)
;anitol !" G !""cc dalam !" menito I : terapi pada edema otak, oliguria pada gagal gin*al akut,
dan memiliki efek diuretik
o KI : gagal *antung, edema paru, dan dehidrasi
= Pemasangan *> dan $6#
I=% Usulan
7bserasi 23 dan ##? >ek 6* dan elektrolit Eumbal pungsi
BAB III PE(BAHASAN
Pasien Tn.D datang ke IGD RSUD Dorys Sylvanus, kegawatan ada kasus ini adala! enurunan kesadaran.
Perdarahan intraserebral (PIS) adalah perdarahan fokal dari pembuluh darah dalam parenkim otak. Penyebabnya biasanya hipertensi kronis. 6ejala umum termasuk defisit neurologis fokal, seringkali dengan onset mendadak sakit kepala, mual, dan penurunan kesadaran.
Pada asien ini ditemukan tanda erdara!an intrasere"ral yakni enurunan kesadaran dan ada asien ditemukan riwayat !iertensi tak
terkontrol.
2ebanyakan perdarahan intraserebral juga dapat terjadi basal ganglia, lobus otak, otak kecil, atau pons. Perdarahan intraserebral juga dapat terjadi di bagian lain dari batang otak atau otak tengah. Sindroma utama yang menyertai stroke hemoragik menurut Smith dapat dibagi menurut tempat perdarahannya yaitu putaminal hemorrhage, thalamic hemorrhage, pontine hemorrhage, cerebellar
hemorrhage, lobar hemorrhage.
3ntuk dapat mendignosis terjadinya stroke perdarahan intraserebral atau stroke perdarahan sub arachnoid dengan melihat gejala awal dan pemeriksaan klinis yaitu+
#abel . *iagnosa banding stroke hemoragik dan non hemoragik
6&E P&<*<%$ I$B<2
3mur Sangat akut Sub akut
9aktu serangan ktif :angun tidur
Peringatan sebelumnya = CC
$yeri 2epala CC =
;untah CC =
2ejang=kejang CC =
2esadaran ;enurun CC C-=
:radikardi CCC (dari hari ) C
Perdarahan di <etina CC =
Papil&dema C =
2aku 2uduk, 2ernig,
:rudDinski CC =
Ptosis CC =
l
#abel !. *iagnosa banding stroke perdarahan intraserebral dan perdarahan subarachnoid
6&E PIS S%
#imbulnya *alam jam =! menit
$yeri 2epala %ebat Sangat hebat
2esadaran ;enurun CC
2ejang 6eneral =
#anda rangsang meningeal C-= CCC
%emiparase CC C-=
6angguan saraf otak C CCC
6ejala=gejala pada penyumbatan pembuluh darah berbeda=beda tergantung pembuluh darah mana yang tersumbat. Pada penyumbatan arteri cerebri media terdapat hemiparesis yang sama. %al ini terjadi jika sumbatan di pangkal arteri, bila tidak di pangkal maka lengan lebih menonjol. pabila terdapat penyumbatan pada arteri cerebri anterior maka kelainan yang paling menonjol adalah pada
daerah tungkai.
Perdarahan Intraserebral paling sering terjadi ketika hipertensi kronis melemahkan arteri, menyebabkannya robek. Penggunaan kokain atau amfetamin dapat menyebabkan tekanan darah dan perdarahan sementara tapi sangat tingg. Pada beberapa orang tua, protein abnormal yang disebut amiloid terakumulasi di arteri otak. kumulasi ini disebut angiopati amiloid melemahkan artei dan dapat menyebabkan perdarahan.
,eala +linis
= 6ejala awal biasanya pada waktu melakukan kegiatan = $yeri kepala, mual, muntah
= :iasanya terdapat hipertensi sedang dan berat = <iwayat kejang
= <iwayat penggunaan obat antikoagulan atau trombolitik
6old standart untuk mendefinisikan stroke hemoragik dengan stroke non hemoragik adalah dengan ># S>$, ;<I, tetapi alat ini membutuhkan biaya yang besar sehingga diagnosis ditegakkan atas dasar adanya suatu kelumpuhan gejala yang dapat membedakan manifestasi klinis antara perdarahan infark.
Pemeriksaan Penunjang yang dapat dilakukan + = 2imia *arah = Eumbal pungsi = &&6 = ># S>$ = rterografi Penatala+sanaan = #erapi 3mum
a% Breathin# + menjaga jalan nafas dengan memposisikan kepala sedikit ekstensi untuk mencegah lidah jatuh ke belakang, pemberian oksigen !=/ E-menit.
"% Bl&&$ + kontrol tekanan darah dan nadi
5% Brain + mengurangi edema, memenuhi intake cairan dengan pemberian cairan isotonis seperti <E ! jam-kolf, atasi gelisah dan kejang.
$% Bla$$er + pasang kateter untuk miksi dan mengetahui output urine e% B&wel + memenuhi asupan makanan, kalori dan elektrolit
>% B&$3 s+in* "&ne + apakah ada dekubitus, bila ditemukan dekubitus bisa dilakukan rawat luka
= #erapi 2husus
#indakan operatif pada stroke perdarahan intraserebral dilakukan secara elektif sesuai dengan indikasinya yaitu derajat kesadaran, lokasi dan besar hematoma serta tidak adanya penyakit lain yang memperberat keadaan.
#indakan operatif dilakukan pada kasus dengan efek massa atau perdarahan pada fossa posterior atau perdarahan cerebellum. peradarahan
serebelum dengan diameter lebih dari / cm dilakukan kraniotomi dekompresi ?olume hematoma + bila massa hematoma A4" cc
;aasa dengan pergeseran midlineshift A 5 mm
Pasien dengan penurunan kesadaran disertai berkembangnya tanda=tanda local dan peningkatan tekanan intracranial A !5mm%g.
:ila ditemukan hidrosefalus akut akibat perdarahan intraentrikel atau serebelum dapat dilakukan ?P shunting
• $on operatif
<ehabilitasi + penderita perlu perawatan lanjutan secara intensif dan dimobilisasi sesegera mungkin bila klinis neurologis dan hemodinamik stabil. Perubahan posisi badan dan ekstremitas setiap ! jam untuk mencegah dekubitus.
Prognosis berariasi bergantung pada tingkat keparahan stroke dan lokasi serta olume dari perdarahan. Skor dari Skala 2oma 6lasgow yang rendah dapat berhubungan dengan prognosis yang lebih buruk dan mortalitas yang tinggi. danya darah dalam entrikel bisa meningkatkan resiko kematian dua kali lipat. Pasien yang menggunakan antikoagulan oral yang berhubungan dengan perdarahan intraserebral juga memiliki outcome fungsional yang buruk dan
BAB I/ KESI(PULAN
*emikian telah dilaporkan suatu kasus perdarahan intra serebri dari seorang pasien laki=laki, #n. * usia 4" tahun dengan keluhan tidak sadarkan diri
*iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
DAFTAR PUSTAKA
. Sidharta, Priguna. $eurologi 2linis *alam Praktek 3mum. Penerbit + *ian <akyat. akarta + !""
!. %arsono. !""". 2apita Selekta $eurologi. Hogyakarta. 6ajah ;ada 3niersity Press.
/. Euyendijk 9. Intracerebral hemorrhage. In + ?inken B6, :ruyn 69, editors. %andbook of >linical $eurology. $ew Hork + &lseier !""5 44"=0.
F. ;. %asan dkk. !". :uku ajar Ilmu Penyakit Saraf. Surabaya+ Pusat Penerbitan dan Percetakan 3nair
5. Silbernagl, S., Blorian Eang. #eks J tlas :erwarna Patofisiolofi. &6> + akarta, !""0