• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Kesehatan Haji

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Kesehatan Haji"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KESEHATAN HAJI

MAKALAH KESEHATAN HAJI

Di susun oleh ;

Di susun oleh ;

FINA FATMAWATI

FINA FATMAWATI

2120101820

2120101820

AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO

YOGYAKARTA YOGYAKARTA

(2)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar Latar BelakangBelakang

Tugas

Tugas nasional ynasional yang ang dilaksanakan dilaksanakan oleh oleh pemerintah pemerintah secara secara inter inter departementaldepartemental Departemen Kesehatan bertanggung jawab dalam pembinaan dan pelayanan kesehatan Departemen Kesehatan bertanggung jawab dalam pembinaan dan pelayanan kesehatan calon/ jemaah haji Indonesia Tanggung jawab pelayanan ini sejak sebelum keberangkatan calon/ jemaah haji Indonesia Tanggung jawab pelayanan ini sejak sebelum keberangkatan ke Arab

ke Arab Saudi, diperjalanan pergi/ pulang, selama di Saudi, diperjalanan pergi/ pulang, selama di Arab Saudi dan Arab Saudi dan setelah kembali setelah kembali keke tanah air.

tanah air.

Penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan Penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya melalui sistem dan manajemen penyelenggaraan dan perlindungan yang sebaik-baiknya melalui sistem dan manajemen penyelenggaraan yang terpadu agar pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan aman, tertib, lancar dan yang terpadu agar pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan aman, tertib, lancar dan nyaman sesuai dengan tuntunan agama serta jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji nyaman sesuai dengan tuntunan agama serta jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji secara mandiri sehingga diperoleh haji mabrur.

secara mandiri sehingga diperoleh haji mabrur.

1.2 Tujuan 1.2 Tujuan

 TujuanTujuan

adalah mencegah keluarnya penyakit menular dari Indonesia dan masuknya adalah mencegah keluarnya penyakit menular dari Indonesia dan masuknya penyakit menular dari luar negeri yang mungkin terbawa oleh calon/ jemaah haji ke penyakit menular dari luar negeri yang mungkin terbawa oleh calon/ jemaah haji ke Indonesia, mengetahui distribusi penyakit, kematian menurut waktu dan tempat serta Indonesia, mengetahui distribusi penyakit, kematian menurut waktu dan tempat serta faktor risiko yang terdapat pada calon/ jemaah haji Indonesia.

faktor risiko yang terdapat pada calon/ jemaah haji Indonesia.

 Tujuan umumTujuan umum

Meningkatnya kondisi kesehatan calon/ jemaah haji Indonesia serta terbebasnya Meningkatnya kondisi kesehatan calon/ jemaah haji Indonesia serta terbebasnya masyarakat Indonesia/ Internasional dari transmisi penyakit menular yang mungkin masyarakat Indonesia/ Internasional dari transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar/ masuk oleh calon/ jemaah haji Indonesia.

(3)

 Tujuan KhususTujuan Khusus

a.

a. Terindentifikasinya calon jemaah haji yang memenuhi persyaratan kesehatanTerindentifikasinya calon jemaah haji yang memenuhi persyaratan kesehatan untuk ibadah haji.

untuk ibadah haji. b.

b. Terbinanya Terbinanya kondisi kondisi kesehatan kesehatan calon calon jemaah jemaah haji haji dan dan kemandirian kemandirian pemeliharaanpemeliharaan kesehatan.

kesehatan. c.

c. Tersedianya petugas kesehatan haji yang berpengetahuan, terampil, berdedikasiTersedianya petugas kesehatan haji yang berpengetahuan, terampil, berdedikasi dan

dan profesional disetiap jenjang profesional disetiap jenjang pelayanan pelayanan kesehatan haji.kesehatan haji. d.

d. Meningkatnya surveilans, sistem kewaspadaan dini dan respon KLB.Meningkatnya surveilans, sistem kewaspadaan dini dan respon KLB. e.

e. Terwujudnya kesiapsiagaan dalam mengantisipasi penanggulangan bencana danTerwujudnya kesiapsiagaan dalam mengantisipasi penanggulangan bencana dan musibah masal pada jemaah haji Indonesia.

musibah masal pada jemaah haji Indonesia. f.

f. Tersedianya data/ informasi cepat, tepat, terpercaya dan diseminasi informasiTersedianya data/ informasi cepat, tepat, terpercaya dan diseminasi informasi kesehatan haji.

kesehatan haji. g.

g. Terbinanya kerjasama dan kemitraan lintas program, sektor, bilateral danTerbinanya kerjasama dan kemitraan lintas program, sektor, bilateral dan multilateral tentang kesehatan haji.

multilateral tentang kesehatan haji. h.

h. Tersedianya obat dan alat kesehatan sesuai dengan kebutuhan.Tersedianya obat dan alat kesehatan sesuai dengan kebutuhan. i.

i. Menurunnya angka kunjungan sakit dan angka kematian jemaah haji di ArabMenurunnya angka kunjungan sakit dan angka kematian jemaah haji di Arab Saudi.

(4)

BAB II

BAB II

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

  SasaranSasaran

Sasaran penyelenggaraan kesehatan

Sasaran penyelenggaraan kesehatan haji Indonesia adalah haji Indonesia adalah seluruh calon/ jemaah seluruh calon/ jemaah hajihaji sejak terdaftar di daerah asal, di perjalanan, selama di Arab Saudi dan 14 hari setelah sejak terdaftar di daerah asal, di perjalanan, selama di Arab Saudi dan 14 hari setelah kembali dari Arab Saudi, pengelola kesehatan haji, tenaga kesehatan, instansi pemerintah kembali dari Arab Saudi, pengelola kesehatan haji, tenaga kesehatan, instansi pemerintah di semua jenjang administrasi yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan haji, dan di semua jenjang administrasi yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan haji, dan petugas kesehatan haji (Tim Kesehatan Haji Indonesia dan Panitia Penyelenggaran petugas kesehatan haji (Tim Kesehatan Haji Indonesia dan Panitia Penyelenggaran Ibadah Haji di Arab Saudi bidang kesehatan)

Ibadah Haji di Arab Saudi bidang kesehatan) ◄◄

 KebijakanKebijakan

Meningkatkan sistem dan manajemen penyelenggaraan kesehatan haji secara terpadu, Meningkatkan sistem dan manajemen penyelenggaraan kesehatan haji secara terpadu, menyeluruh baik lintas program maupun lintas sektor dengan pendekatan epidemiologi. menyeluruh baik lintas program maupun lintas sektor dengan pendekatan epidemiologi.

Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan haji dengan mengoptimalkan kemampuan Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan haji dengan mengoptimalkan kemampuan di puskesmas, dinas kesehatan kabupaten/ kota, dinas kesehatan provinsi, embarkasi/  di puskesmas, dinas kesehatan kabupaten/ kota, dinas kesehatan provinsi, embarkasi/  debarkasi haji dan di Arab Saudi.

debarkasi haji dan di Arab Saudi.

 KebijakanKebijakan

Mengembangkan dan meningkatkan pembinaan kesehatan calon/ jemaah haji dengan Mengembangkan dan meningkatkan pembinaan kesehatan calon/ jemaah haji dengan pendekatan manajemen risiko, profesional, terintegrasi lintas program, lintas sektor pendekatan manajemen risiko, profesional, terintegrasi lintas program, lintas sektor terkait dan mengikut sertakan peran masyarakat.

terkait dan mengikut sertakan peran masyarakat.

 KebijakanKebijakan

Mengembangkan dan memperkuat jejaring surveilans dengan fokus penyakit Mengembangkan dan memperkuat jejaring surveilans dengan fokus penyakit potensial wabah terutama Meningitis meningokokus, penyakit menular baru (new

(5)

emerging diseases) dan penyakit menular yang berjangkit kembali (re emerging emerging diseases) dan penyakit menular yang berjangkit kembali (re emerging diseases),

diseases), sistem kewaspadaan dini dan sistem kewaspadaan dini dan respon KLB, bencana respon KLB, bencana serta musibah masal.serta musibah masal.

 KebijakanKebijakan

Mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam Mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam penyelenggaraan kesehatan haji dibidang pemeriksaan dan pembinaan, surveilans, penyelenggaraan kesehatan haji dibidang pemeriksaan dan pembinaan, surveilans, Kesehatan Lingkungan, penanggulangan KLB dan musibah masal, sistem informasi Kesehatan Lingkungan, penanggulangan KLB dan musibah masal, sistem informasi kesehatan haji.

kesehatan haji.

Menyediakan dan meningkatkan perangkat keras dan perangkat lunak sistem Menyediakan dan meningkatkan perangkat keras dan perangkat lunak sistem informasi manajemen kesehatan haji pada setiap jenjang administrasi kesehatan.

informasi manajemen kesehatan haji pada setiap jenjang administrasi kesehatan.

 KebijakanKebijakan

Menyiapkan dan menyusun daftar kebutuhan obat, alat kesehatan haji maupun Menyiapkan dan menyusun daftar kebutuhan obat, alat kesehatan haji maupun distribusinya.

distribusinya.

Menjalin kerjasama lintas program, sektoral, regional Asean, bilateral dengan Pemerintah Menjalin kerjasama lintas program, sektoral, regional Asean, bilateral dengan Pemerintah Arab Saudi maupun Internasional.

Arab Saudi maupun Internasional.

 KebijakanKebijakan

Meningkatkan dan memantapkan sistem rekrutmen Panitia Penyelenggara Ibadah Meningkatkan dan memantapkan sistem rekrutmen Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi bidang kesehatan dan Petugas yang menyertai jemaah haji Haji (PPIH) di Arab Saudi bidang kesehatan dan Petugas yang menyertai jemaah haji (TKHI Kloter) melalui prosedur, kriteria serta cara penyeleksian secara berjenjang dari (TKHI Kloter) melalui prosedur, kriteria serta cara penyeleksian secara berjenjang dari dinas kesehatan kabupaten/ kota, dinas kesehatan provinsi dan pusat.

dinas kesehatan kabupaten/ kota, dinas kesehatan provinsi dan pusat.

 KebijakanKebijakan

Meningkatkan kemampuan penggalian sumber daya daerah (provinsi dan Meningkatkan kemampuan penggalian sumber daya daerah (provinsi dan kabupaten/kota) dan sumber daya yang berasal dari masyarakat dalam penyelenggaraan kabupaten/kota) dan sumber daya yang berasal dari masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan haji.

(6)

 StrategiStrategi

Sosialisasi pemeriksaan

Sosialisasi pemeriksaan dan dan pembinaan pembinaan kesehatan kesehatan calon calon jemaah jemaah haji haji sehinggasehingga petugas dan masyarakat mengetahui manfaat dari pemeriksaan dan pembinaan kesehatan petugas dan masyarakat mengetahui manfaat dari pemeriksaan dan pembinaan kesehatan haji. Standarisasi pemeriksaan dan pembinaan kesehatan calon jemaah haji.

haji. Standarisasi pemeriksaan dan pembinaan kesehatan calon jemaah haji.

 StrategiStrategi

Advokasi pada pengambil keputusan untuk dukungan politis dan komitmen dalam Advokasi pada pengambil keputusan untuk dukungan politis dan komitmen dalam pembiayaan terutama SKD dan respon KLB, bencana dan musibah masal.

pembiayaan terutama SKD dan respon KLB, bencana dan musibah masal.

Intensifikasi pemeriksaan fisik didukung pemeriksaan laboratorium yang akurat, Intensifikasi pemeriksaan fisik didukung pemeriksaan laboratorium yang akurat, tatalaksana kasus dengan pendekatan manajemen risiko sesuai dengan standar yang tatalaksana kasus dengan pendekatan manajemen risiko sesuai dengan standar yang berlaku.

berlaku.

 StrategiStrategi

Swadana dalam pemeriksaan dan pembinaan kesehatan calon jemaah haji Swadana dalam pemeriksaan dan pembinaan kesehatan calon jemaah haji

Penggalangan kemitraan dengan badan pengelola pembiayaan kesehatan seperti Penggalangan kemitraan dengan badan pengelola pembiayaan kesehatan seperti Asuransi Kesehatan (ASKES), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) Asuransi Kesehatan (ASKES), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) dan asuransi kesehatan lainnya dalam pembinaan kesehatan haji.

dan asuransi kesehatan lainnya dalam pembinaan kesehatan haji.

 StrategiStrategi

Fasilitasi dan asistensi metode, teknologi pemeriksaan, pembinaan serta pengukuran Fasilitasi dan asistensi metode, teknologi pemeriksaan, pembinaan serta pengukuran kualitas (quality assurance) kesehatan haji.

kualitas (quality assurance) kesehatan haji.

Pengembangan metode dan materi pelatihan petugas kesehatan haji (PPIH dan TKHI) Pengembangan metode dan materi pelatihan petugas kesehatan haji (PPIH dan TKHI) yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan (aplikatif)

yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan (aplikatif) Intensifikasi surveilans epidemiologi, SKD dan respon KLB Intensifikasi surveilans epidemiologi, SKD dan respon KLB

(7)

 TargetTarget

Seluruh Puskesmas pemeriksa kesehatan calon jemaah haji dan Dinas Kesehatan Seluruh Puskesmas pemeriksa kesehatan calon jemaah haji dan Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota melaksanakan pemeriksaan, rujukan dan pembinaan kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota melaksanakan pemeriksaan, rujukan dan pembinaan kesehatan sesuai dengan standar.

sesuai dengan standar.

Cakupan pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji 100 %. Cakupan pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji 100 %.

Cakupan tes kehamilan pada calon jemaah haji wanita pasangan usia subur ( PUS ) Cakupan tes kehamilan pada calon jemaah haji wanita pasangan usia subur ( PUS ) 100%.

100%.

 TargetTarget

Cakupan imunisasi Meningitis meningokokus tetravalen 100 % dengan Indeks Cakupan imunisasi Meningitis meningokokus tetravalen 100 % dengan Indeks Pemakaian (IP) 9

Pemakaian (IP) 9

Frekuensi KLB menurun. Frekuensi KLB menurun.

Menurunnya angka kunjungan dan angka kematian. Menurunnya angka kunjungan dan angka kematian.

Seluruh pelabuhan Embarkasi/ Debarkasi Haji melaksanakan pemeriksaan dokumen Seluruh pelabuhan Embarkasi/ Debarkasi Haji melaksanakan pemeriksaan dokumen kesehatan

kesehatan haji sesuai haji sesuai dengan dengan standar.standar.

Cakupan pengumpulan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) 80 % Cakupan pengumpulan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) 80 %

Kegiatan pokok pelayanan kesehatan haji,Pemeriksaan kesehatan calon jemaah Kegiatan pokok pelayanan kesehatan haji,Pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji,Pembinaan kesehatan calon jemaah haji, Imunisasi,Surveilans,Kesiapsiagaan haji,Pembinaan kesehatan calon jemaah haji, Imunisasi,Surveilans,Kesiapsiagaan Penanggulangan KLB dan Musibah Masal, Kesehatan Lingkungan,Kegiatan manajemen Penanggulangan KLB dan Musibah Masal, Kesehatan Lingkungan,Kegiatan manajemen penyelenggaraan kesehatan haji,Perencanaan,Pengorganisasian,Pelatihan,Pembinaan penyelenggaraan kesehatan haji,Perencanaan,Pengorganisasian,Pelatihan,Pembinaan teknis, Sistem

teknis, Sistem Informasi Informasi , Monitoring , Monitoring dan dan Evaluasi.Evaluasi.

1.3 Tahap - Tahap Pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah Haji 1.3 Tahap - Tahap Pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah Haji

a.

a. Pemeriksaan Kesehatan IPemeriksaan Kesehatan I b.

(8)

 Pemeriksaan Kesehatan IPemeriksaan Kesehatan I

Pemeriksaan kesehatan I dilaksanakan di puskesmas oleh dokter puskesmas sebagai Pemeriksaan kesehatan I dilaksanakan di puskesmas oleh dokter puskesmas sebagai pemeriksa kesehatan, dibantu tenaga keperawatan dan analis laboratorium puskesmas pemeriksa kesehatan, dibantu tenaga keperawatan dan analis laboratorium puskesmas sebelum melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) ke Bank Penerima Setoran (BPS) sebelum melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) ke Bank Penerima Setoran (BPS)

 Pemeriksaan Kesehatan IPemeriksaan Kesehatan I

Pemeriksaan kesehatan I dilakukan untuk mengetahui faktor risiko calon jemaah haji Pemeriksaan kesehatan I dilakukan untuk mengetahui faktor risiko calon jemaah haji dan selanjutnya dilakukan manajemen terhadap faktor risiko tersebut sehingga calon dan selanjutnya dilakukan manajemen terhadap faktor risiko tersebut sehingga calon  jemaah

 jemaah haji mencahaji mencapai kesehpai kesehatan yang atan yang optimal uoptimal untuk menunntuk menunaikan ibaaikan ibadah haji.dah haji.

 Pemeriksaan Kesehatan IPemeriksaan Kesehatan I

Pada saat pemeriksaan kesehatan I tersebut, foto harus sudah ditempel pada lembar Pada saat pemeriksaan kesehatan I tersebut, foto harus sudah ditempel pada lembar Surat Keterangan Kesehatan yang akan diserahkan ke BPS dan sesuai dengan wajah Surat Keterangan Kesehatan yang akan diserahkan ke BPS dan sesuai dengan wajah calon jemaah haji. Selanjutnya calon jemaah haji diingatkan bahwa setelah memperoleh calon jemaah haji. Selanjutnya calon jemaah haji diingatkan bahwa setelah memperoleh kursi (seat) atau terdaftar di Siskohat, calon jemaah haji harus kembali ke puskesmas kursi (seat) atau terdaftar di Siskohat, calon jemaah haji harus kembali ke puskesmas untuk dilakukan pembinaan lebih lanjut dan dibuatkan buku kesehatan

untuk dilakukan pembinaan lebih lanjut dan dibuatkan buku kesehatan

 Pemeriksaan Kesehatan IPemeriksaan Kesehatan I

Pasfoto yang ditempel pada buku kesehatan dan surat keterangan kesehatan harus Pasfoto yang ditempel pada buku kesehatan dan surat keterangan kesehatan harus sama dengan

sama dengan pasfoto yang digunakan untuk pasfoto yang digunakan untuk paspor haji dan paspor haji dan berukuran 4 berukuran 4 x 6 x 6 cmcm kemudian

kemudian dibubuhi stempel dibubuhi stempel puskesmas puskesmas dan dan harus mengenai harus mengenai pasfoto.pasfoto.

 Pemeriksaan Kesehatan IPemeriksaan Kesehatan I

Bila yang diperiksa calon jemaah haji wanita sebaiknya pemeriksa kesehatan adalah Bila yang diperiksa calon jemaah haji wanita sebaiknya pemeriksa kesehatan adalah dokter wanita. Apabila yang memeriksa dokter pria harus didampingi oleh perawat dokter wanita. Apabila yang memeriksa dokter pria harus didampingi oleh perawat wanita.

wanita.

Data hasil pemeriksaan

Data hasil pemeriksaan kesehatan calon jemaah kesehatan calon jemaah haji harus ditulis dengan haji harus ditulis dengan lengkap danlengkap dan benar dalam BKJH dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya sesuai dengan benar dalam BKJH dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya sesuai dengan lembar I Petunjuk Pengisian Buku Kesehatan Jemaah Haji terlampir

(9)

 Pemeriksaan Kesehatan IPemeriksaan Kesehatan I

Tenaga kesehatan harus mengisi kode diagnosis sesuai dengan hasil pemeriksaan Tenaga kesehatan harus mengisi kode diagnosis sesuai dengan hasil pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji, sesuai dengan lembar II petunjuk pengisian terlampir. Calon kesehatan calon jemaah haji, sesuai dengan lembar II petunjuk pengisian terlampir. Calon  jemaah

 jemaah haji haji yang yang hasil hasil pemerikpemeriksaan saan kesehatankesehatannya nya BAIK BAIK atau atau KURANG KURANG BAIKBAIK kesehatannya, tetapi besar harapan dapat disembuhkan sebelum keberangkatannya, maka kesehatannya, tetapi besar harapan dapat disembuhkan sebelum keberangkatannya, maka buku kesehatannya dapat ditanda tangani langsung oleh dokter pemeriksa dengan catatan buku kesehatannya dapat ditanda tangani langsung oleh dokter pemeriksa dengan catatan harus mengikuti pengobatan dan pembinaan kesehatan secara teratur

harus mengikuti pengobatan dan pembinaan kesehatan secara teratur

 Pemeriksaan Kesehatan IPemeriksaan Kesehatan I

Khusus untuk calon jemaah haji wanita pasangan usia subur (PUS) perlu dilakukan Khusus untuk calon jemaah haji wanita pasangan usia subur (PUS) perlu dilakukan pemeriksaan tes kehamilan (bagi

pemeriksaan tes kehamilan (bagi puskesmas yang sudah puskesmas yang sudah mampu). Bagi yang mampu). Bagi yang tidak tidak hamilhamil ditekankan untuk mengikuti keluarga berencana (KB), untuk mencegah kehamilan ditekankan untuk mengikuti keluarga berencana (KB), untuk mencegah kehamilan sampai keberangkatan. Kemudian menanda tangani surat pernyataan pada buku sampai keberangkatan. Kemudian menanda tangani surat pernyataan pada buku kesehatan bahwa jika ternyata hamil menjelang saat keberangkatan bersedia menunda kesehatan bahwa jika ternyata hamil menjelang saat keberangkatan bersedia menunda keberangkatannya ke Arab Saudi

keberangkatannya ke Arab Saudi

 Pemeriksaan Kesehatan IPemeriksaan Kesehatan I

Bagi wanita hamil dengan usia kehamilan kurang dari 14 minggu dan lebih dari 26 Bagi wanita hamil dengan usia kehamilan kurang dari 14 minggu dan lebih dari 26 minggu harus menunda keberangkatannya sesuai dengan Surat Keputusan Bersama minggu harus menunda keberangkatannya sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama

(SKB) Menteri Agama dan Menteri Kesehatan dan Menteri Kesehatan serta peraturan penerbangan Internasionalserta peraturan penerbangan Internasional Bagi wanita hamil dengan usia kehamilan antara 14 s/d 26 minggu dan telah Bagi wanita hamil dengan usia kehamilan antara 14 s/d 26 minggu dan telah divaksinasi Meningitis meningokokus tetravalen sebelum hamil diizinkan berangkat divaksinasi Meningitis meningokokus tetravalen sebelum hamil diizinkan berangkat dengan syarat menanda tangani surat pernyataan bersedia menanggung segala risikonya dengan syarat menanda tangani surat pernyataan bersedia menanggung segala risikonya

 Pemeriksaan Kesehatan IPemeriksaan Kesehatan I

Khusus bagi calon jemaah haji usia lanjut (Usia >60 tahun ) selain dilakukan Khusus bagi calon jemaah haji usia lanjut (Usia >60 tahun ) selain dilakukan pemeriksaan laboratorium (darah dan urin) perlu dirujuk ke Rumah Sakit Kabupaten/  pemeriksaan laboratorium (darah dan urin) perlu dirujuk ke Rumah Sakit Kabupaten/  Kota untuk dilakukan pemeriksaan EKG, foto thorak dan kimia darah sesuai indikasi. Kota untuk dilakukan pemeriksaan EKG, foto thorak dan kimia darah sesuai indikasi. Hasil pemeriksaan dilampirkan pada Buku Kesehatan Jemaah Haji

(10)

 Pemeriksaan Kesehatan IPemeriksaan Kesehatan I

Bagi calon jemaah haji yang batuk lebih dari 3 minggu, dilakukan pemeriksaan Bagi calon jemaah haji yang batuk lebih dari 3 minggu, dilakukan pemeriksaan laboratorium Basil Tahan Asam (BTA) dan foto thorak. Apabila hasilnya positif maka laboratorium Basil Tahan Asam (BTA) dan foto thorak. Apabila hasilnya positif maka diberi pengobatan sesuai dengan ketentuan Program Pemberantasan TB Paru Nasional diberi pengobatan sesuai dengan ketentuan Program Pemberantasan TB Paru Nasional

 Pemeriksaan Kesehatan IPemeriksaan Kesehatan I

Hasil pemeriksaan kesehatan harus ditulis sesuai kode diagnosis calon jemaah haji Hasil pemeriksaan kesehatan harus ditulis sesuai kode diagnosis calon jemaah haji risti maksimal 5 kode dengan urutan pertama yang terberat.

risti maksimal 5 kode dengan urutan pertama yang terberat.

 Pemeriksaan Kesehatan IIPemeriksaan Kesehatan II

Pemeriksaan kesehatan II dilaksanakan oleh Tim Penyelenggara Kesehatan Haji Pemeriksaan kesehatan II dilaksanakan oleh Tim Penyelenggara Kesehatan Haji Kabupaten/ Kota dengan penanggung jawab Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kota dengan penanggung jawab Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang anggotanya terdiri dari

yang anggotanya terdiri dari Dinas Kesehatan dan Rumah Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Kabupaten/ KotaSakit Umum Kabupaten/ Kota Pemeriksaan kesehatan II dilakukan terhadap seluruh calon jemaah haji untuk  Pemeriksaan kesehatan II dilakukan terhadap seluruh calon jemaah haji untuk  menentukan layak tidaknya calon jemaah haji berangkat ke Arab Saudi

menentukan layak tidaknya calon jemaah haji berangkat ke Arab Saudi

 Pemeriksaan Kesehatan IIPemeriksaan Kesehatan II

Pelaksana pemeriksaan kesehatan II dan rujukan adalah dokter, perawat dan tenaga Pelaksana pemeriksaan kesehatan II dan rujukan adalah dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya (dinas kesehatan dan rumah sakit) dan atau dokter yang pernah kesehatan lainnya (dinas kesehatan dan rumah sakit) dan atau dokter yang pernah bertugas sebagai Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) atau Tim Kesehatan Haji Daerah bertugas sebagai Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) atau Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD) yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota

(TKHD) yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota Tim

Tim Pelaksana Penerima Pelaksana Penerima Rujukan Kabupaten/ Rujukan Kabupaten/ Kota Kota adalah dokter adalah dokter spesialis yangspesialis yang ditetapkan oleh

ditetapkan oleh Tim PenyTim Penyelenggara elenggara Kesehatan Haji Kesehatan Haji Kabupaten/ KotaKabupaten/ Kota

 Pemeriksaan Kesehatan IIPemeriksaan Kesehatan II

Pada saat memeriksa calon jemaah haji, tenaga kesehatan harus memeriksa dengan Pada saat memeriksa calon jemaah haji, tenaga kesehatan harus memeriksa dengan teliti apakah calon jemaah haji yang diperiksa sesuai dengan foto yang terdapat dalam teliti apakah calon jemaah haji yang diperiksa sesuai dengan foto yang terdapat dalam BKJH

(11)

Bagi calon jemaah haji wanita pasangan usia subur harus dilakukan tes kehamilan Bagi calon jemaah haji wanita pasangan usia subur harus dilakukan tes kehamilan sebelum divaksinasi Meningitis meningokokus tetravalen

sebelum divaksinasi Meningitis meningokokus tetravalen

 Pemeriksaan Kesehatan IIPemeriksaan Kesehatan II

Dokter pemeriksa kesehatan II harus menentukan kesimpulan sesuai dengan hasil Dokter pemeriksa kesehatan II harus menentukan kesimpulan sesuai dengan hasil pemeriksaan, yang dinyatakan BAIK atau TIDAK BAIK

pemeriksaan, yang dinyatakan BAIK atau TIDAK BAIK

Bagi calon jemaah haji yang BAIK kesehatannya diberikan imunisasi Meningitis Bagi calon jemaah haji yang BAIK kesehatannya diberikan imunisasi Meningitis meningokokus tetravalen. BKJH diisi dengan lengkap dan ditanda tangani oleh dokter meningokokus tetravalen. BKJH diisi dengan lengkap dan ditanda tangani oleh dokter pemeriksa kesehatan II dan selanjutnya dianjurkan untuk mengikuti pembinaan kesehatan pemeriksa kesehatan II dan selanjutnya dianjurkan untuk mengikuti pembinaan kesehatan hingga waktu keberangkatan ke pelabuhan Embarkasi Haji

hingga waktu keberangkatan ke pelabuhan Embarkasi Haji

 Pemeriksaan Kesehatan IIPemeriksaan Kesehatan II

Bagi

Bagi calon calon jemaah jemaah haji haji yang TIDAK yang TIDAK BAIK kesehataBAIK kesehatannya nnya tetapi tetapi menurut menurut dokterdokter pemeriksa kesehatan dapat disembuhkan sebelum keberangkatan maka kesimpulan hasil pemeriksa kesehatan dapat disembuhkan sebelum keberangkatan maka kesimpulan hasil pemeriksaan ditentukan setelah pengobatan terakhir dan apabila sampai dengan pemeriksaan ditentukan setelah pengobatan terakhir dan apabila sampai dengan pengobatan terakhir tidak sembuh maka dinyatakan tidak baik kesehatannya dan ditunda/  pengobatan terakhir tidak sembuh maka dinyatakan tidak baik kesehatannya dan ditunda/  ditolak keberangkatannya

ditolak keberangkatannya

 Pemeriksaan Kesehatan IIPemeriksaan Kesehatan II

Bagi calon

Bagi calon jemaah jemaah haji pendhaji penderita erita penyakit menpenyakit menular yang ular yang membahayakan membahayakan diridiri sendiri maupun

sendiri maupun orang lain, dilakukan pengobatan orang lain, dilakukan pengobatan hingga tidak hingga tidak membahayakan membahayakan lagi. Jikalagi. Jika memerlukan pengobatan yang lama dan diperkirakan tidak sembuh hingga saat memerlukan pengobatan yang lama dan diperkirakan tidak sembuh hingga saat keberangkatan ke Arab Saudi, maka dokter pemeriksa kesehatan II bersama Tim keberangkatan ke Arab Saudi, maka dokter pemeriksa kesehatan II bersama Tim Penyelenggara Kesehatan Haji Kabupaten/ Kota memutuskan menunda/ menolak  Penyelenggara Kesehatan Haji Kabupaten/ Kota memutuskan menunda/ menolak  keberangkatan calon jemaah haji tersebut

keberangkatan calon jemaah haji tersebut

 Pemeriksaan Kesehatan IIPemeriksaan Kesehatan II

Bagi calon jemaah haji berumur lebih dari 60 tahun dan sesuai dengan indikasi agar Bagi calon jemaah haji berumur lebih dari 60 tahun dan sesuai dengan indikasi agar dilengkapi dengan hasil foto thorak, EKG, dan laboratorium kimia darah, hasilnya ditulis dilengkapi dengan hasil foto thorak, EKG, dan laboratorium kimia darah, hasilnya ditulis dan dilampirkan pada BKJH

(12)

 Pemeriksaan Kesehatan IIPemeriksaan Kesehatan II

Seluruh hasil pemeriksaan kesehatan II ditulis secara lengkap sesuai status Seluruh hasil pemeriksaan kesehatan II ditulis secara lengkap sesuai status kesehatannya di BKJH dan dapat dipertanggung jawabkan akan kebenaran isinya

kesehatannya di BKJH dan dapat dipertanggung jawabkan akan kebenaran isinya

 Pemeriksaan Kesehatan IIPemeriksaan Kesehatan II

Pelanggaran terhadap

Pelanggaran terhadap pelaksanaan pemeriksaan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan calon kesehatan calon jemaah jemaah haji dapathaji dapat dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 Di Arab SaudiDi Arab Saudi

-- Pelayanan Medis Petugas TKHI KloterPelayanan Medis Petugas TKHI Kloter

-- Pelayanan obat di Sektor dilaksanakan oleh dokter AspiranPelayanan obat di Sektor dilaksanakan oleh dokter Aspiran -- Pelayanan Medis di BPHI oleh PPIH bidang kesehatanPelayanan Medis di BPHI oleh PPIH bidang kesehatan

 Tujuan PemeriksaanTujuan Pemeriksaan

-- Teridentifikasinya kondisi kesehatan dan faktor risiko calon jemaah haji.Teridentifikasinya kondisi kesehatan dan faktor risiko calon jemaah haji.

-- Tercatatnya data kondisi kesehatan dan faktor risiko calon jemaah haji secara benarTercatatnya data kondisi kesehatan dan faktor risiko calon jemaah haji secara benar dan lengkap dalam Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH) Indonesia.

dan lengkap dalam Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH) Indonesia.

 Tujuan PemeriksaanTujuan Pemeriksaan

-- Berfungsinya BKJH sebagai catatan medis calon jemaah haji untuk memudahkanBerfungsinya BKJH sebagai catatan medis calon jemaah haji untuk memudahkan tindak lanjut dalam pengobatan dan perawatan di perjalanan, embarkasi haji, selama tindak lanjut dalam pengobatan dan perawatan di perjalanan, embarkasi haji, selama di Arab Saudi dan 14 hari sekembalinya dari Arab Saudi.

di Arab Saudi dan 14 hari sekembalinya dari Arab Saudi.

-- Terpenuhinya persyaratan kesehatan calon jemaah haji (istihito’ah) yangTerpenuhinya persyaratan kesehatan calon jemaah haji (istihito’ah) yang diberangkatkan

diberangkatkan

 DI TANAH AIRDI TANAH AIR

-- Pelaksanaan pelayanan medis di tanah air dilaksanakan di puskesmas, rumah sakitPelaksanaan pelayanan medis di tanah air dilaksanakan di puskesmas, rumah sakit kabupaten/ kota, embarkasi/ debarkasi haji.

kabupaten/ kota, embarkasi/ debarkasi haji.

 PuskesmasPuskesmas

-- Memberikan pelayanan pengobatan rawat jalan, rawat inap bila tersedia dan rujukanMemberikan pelayanan pengobatan rawat jalan, rawat inap bila tersedia dan rujukan ke rumah

(13)

 Rumah Sakit Kabupaten/KotaRumah Sakit Kabupaten/Kota

-- Memberikan pelayanan pengobatan rawat jalan, rawat inap, pemeriksaan penunjangMemberikan pelayanan pengobatan rawat jalan, rawat inap, pemeriksaan penunjang medis (laboratorium, EKG, foto thoraks dan lain-lain), konsultasi dan rujukan medis (laboratorium, EKG, foto thoraks dan lain-lain), konsultasi dan rujukan spesialisasi

spesialisasi

-- Memberikan jawaban konsultasi kepada dokter puskesmas yang merujuk calonMemberikan jawaban konsultasi kepada dokter puskesmas yang merujuk calon  jemaah h

 jemaah hajiaji

-- Dokter spesialis menentukan obat-obatan yang harus dibawa oleh calon jemaah hajiDokter spesialis menentukan obat-obatan yang harus dibawa oleh calon jemaah haji risti

risti

 Embarkasi/ Debarkasi HajiEmbarkasi/ Debarkasi Haji

-- Memberikan pelayanan pengobatan, rawat jalan, rawat sementara, pemeriksaanMemberikan pelayanan pengobatan, rawat jalan, rawat sementara, pemeriksaan penunjang medis dan rujukan ke rumah sakit yang telah ditetapkan selama calon penunjang medis dan rujukan ke rumah sakit yang telah ditetapkan selama calon  jemaah h

 jemaah haji berada aji berada di asrama hdi asrama haji pada saaji pada saat keberanat keberangkatangkatan -- Melegalisir obat-obatan yang Melegalisir obat-obatan yang dibawa oleh dibawa oleh calon jemaah calon jemaah hajihaji -- Embarkasi/ Debarkasi HajiEmbarkasi/ Debarkasi Haji

-- Menerbitkan surat keterangan layak terbang bagi calon jemaah haji risiko tinggi yangMenerbitkan surat keterangan layak terbang bagi calon jemaah haji risiko tinggi yang sakit dan hamil

sakit dan hamil

-- Memantau kesehatan dan memberikan pelayanan pengobatan, rawat jalan, rawatMemantau kesehatan dan memberikan pelayanan pengobatan, rawat jalan, rawat sementara, rujukan bagi jemaah haji pada saat sekembalinya dari Arab Saudi

sementara, rujukan bagi jemaah haji pada saat sekembalinya dari Arab Saudi

 DI PESAWATDI PESAWAT

-- Pelayanan medis di Pelayanan medis di pesawat dilaksanakan oleh dokter pesawat dilaksanakan oleh dokter dan tenaga dan tenaga keperawatan Kloterkeperawatan Kloter -- Memeriksa kelengkapan obat yang disediakan di pesawat.Memeriksa kelengkapan obat yang disediakan di pesawat.

-- Melakukan visite secara berkala kepada calon jemaah haji risti.Melakukan visite secara berkala kepada calon jemaah haji risti. DI PESAWAT

DI PESAWAT

-- Memberikan pengobatan kepada jemaah haji sakit.Memberikan pengobatan kepada jemaah haji sakit.

-- Memberikan penyuluhan kesehatan untuk mengurangi dampak peningkatan tekananMemberikan penyuluhan kesehatan untuk mengurangi dampak peningkatan tekanan udara dan mabuk dalam perjalanan.

udara dan mabuk dalam perjalanan.

(14)

 DI ARAB SAUDIDI ARAB SAUDI

-- Pelayanan medis di Arab Saudi dilaksanakan oleh dokter dan tenaga keperawatan diPelayanan medis di Arab Saudi dilaksanakan oleh dokter dan tenaga keperawatan di kloter serta PPIH di Arab Saudi bidang kesehatan sesuai daerah kerja

kloter serta PPIH di Arab Saudi bidang kesehatan sesuai daerah kerja -- Pelayanan medis petugas TKHI kloterPelayanan medis petugas TKHI kloter

-- Di Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan MadinahDi Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan Madinah -- Memantau kondisi kesehatan seluruh jemaah haji,Memantau kondisi kesehatan seluruh jemaah haji, -- Melapor ke wakadaker pelayanan kesehatan.Melapor ke wakadaker pelayanan kesehatan.

-- Mengambil tas yang berisi paket obat dan alat kesehatan kloterMengambil tas yang berisi paket obat dan alat kesehatan kloter -- Menganjurkan jemaah haji cukup istirahat makan dan minum.Menganjurkan jemaah haji cukup istirahat makan dan minum.

-- Memberikan pelayanan pengobatan bagi jemaah haji yang memerlukan.Memberikan pelayanan pengobatan bagi jemaah haji yang memerlukan. -- Melakukan rujukan ke BPHI.Melakukan rujukan ke BPHI.

-- Membuat Membuat Certificate Certificate of of Death Death (COD) (COD) bagi bagi jemaah jemaah haji haji yang yang wafat.wafat. -- Selama perjalanan dari Jeddah ke Madinah/ MakkahSelama perjalanan dari Jeddah ke Madinah/ Makkah

-- Memantau kondisi kesehatan jemaah haji.Memantau kondisi kesehatan jemaah haji.

-- Memberikan pelayanan pengobatan bagi jemaah haji yang memerlukan.Memberikan pelayanan pengobatan bagi jemaah haji yang memerlukan. -- Melakukan rujukan ke BPHI atau rumah sakit Arab Saudi (RSAS).Melakukan rujukan ke BPHI atau rumah sakit Arab Saudi (RSAS). -- Selama berada di Madinah, Makkah & ArminaSelama berada di Madinah, Makkah & Armina

-- Menempatkan jemaah Menempatkan jemaah haji risiko tinggi haji risiko tinggi dekat petugas dekat petugas kesehatan.kesehatan. -- Melakukan visite secara berkala terutama bagi jemaah haji risti.Melakukan visite secara berkala terutama bagi jemaah haji risti. -- Menganjurkan calon Menganjurkan calon jemaah haji cukup jemaah haji cukup istirahat, makan dan istirahat, makan dan minum.minum. -- Memberikan pelayanan kesehatan/pengobatan.Memberikan pelayanan kesehatan/pengobatan.

-- Melakukan rujukan ke BPHI atau RSAS.Melakukan rujukan ke BPHI atau RSAS.

-- Membuat Membuat Certificate of Certificate of Death Death (COD) bila (COD) bila ada jemaah ada jemaah haji yang haji yang wafat.wafat. -- Pelayanan obat di Sektor dilaksanakan oleh dokter AspiranPelayanan obat di Sektor dilaksanakan oleh dokter Aspiran

-- Memberikan pelayanan kesehatan dan pengobatan bila diperlukan.Memberikan pelayanan kesehatan dan pengobatan bila diperlukan. -- Menyediakan ambulans untuk rujukan ke BPHI atau RSAS.Menyediakan ambulans untuk rujukan ke BPHI atau RSAS.

-- Meneruskan permintaan obat dari kloter ke Depo.Meneruskan permintaan obat dari kloter ke Depo. -- Membagikan jatah obat untuk kloter di sektor.Membagikan jatah obat untuk kloter di sektor.

-- Pelayanan medis di BPHI oleh PPIH bidang kesehatanPelayanan medis di BPHI oleh PPIH bidang kesehatan

(15)

-- Memberikan pelayanan pengobatan, rawat jalan, rawat sementara bagi jemaah hajiMemberikan pelayanan pengobatan, rawat jalan, rawat sementara bagi jemaah haji yang memerlukan.

yang memerlukan.

-- Melakukan rujukan ke RSAS atau ke BPHI Makkah dengan disertai laporan rujukanMelakukan rujukan ke RSAS atau ke BPHI Makkah dengan disertai laporan rujukan (Lru).

(Lru).

-- Menjawab konsultasi rujukan dari dokter kloter.Menjawab konsultasi rujukan dari dokter kloter.

-- Membuat Membuat Certificate Certificate of of Death Death (COD) (COD) bagi bagi jemaah jemaah haji haji yang yang wafat.wafat.

 Di Madinatul Hujjaj - Jeddah (saat pemulangan)Di Madinatul Hujjaj - Jeddah (saat pemulangan)

-- Memberikan pelayanan pengobatan, rawat jalan, rawat inap bagi jemaah haji yangMemberikan pelayanan pengobatan, rawat jalan, rawat inap bagi jemaah haji yang memerlukan.

memerlukan.

-- Melakukan rujukan ke RSAS dengan disertai laporan rujukan (Lru) dan laporan tandaMelakukan rujukan ke RSAS dengan disertai laporan rujukan (Lru) dan laporan tanda terima rujukan (Tru).

terima rujukan (Tru).

-- Memberikan pelayanan pulang dini atau tidak bersama kloternya, perlu disertaiMemberikan pelayanan pulang dini atau tidak bersama kloternya, perlu disertai resume riwayat penyakit dan pengobatannya (Rpp).

resume riwayat penyakit dan pengobatannya (Rpp).

-- Menyerah terimakan pasien pulang dini beserta resume penyakit dan pengobatannyaMenyerah terimakan pasien pulang dini beserta resume penyakit dan pengobatannya (Rpp) kepada dokter kloter yang akan mendampingi.

(Rpp) kepada dokter kloter yang akan mendampingi. -- Menjawab konsultasi rujukan dari dokter kloter.Menjawab konsultasi rujukan dari dokter kloter.

-- Membuat Membuat Certificate Certificate of of Death Death (COD) (COD) bagi bagi jemaah jemaah haji haji yang yang wafat.wafat.

 Di MadinahDi Madinah

 Di Airport Madinah (saat kedatangan dan pemulangan)Di Airport Madinah (saat kedatangan dan pemulangan)

-- Melakukan rujukan ke BPHI Madinah atau ke RSAS dengan disertai laporan rujukanMelakukan rujukan ke BPHI Madinah atau ke RSAS dengan disertai laporan rujukan (Lru).

(Lru).

-- Membuat Membuat Certificate Certificate of of Death Death (COD) (COD) bagi bagi jemaah jemaah haji haji yang yang wafat.wafat.

 Di BPHIDi BPHI

-- Memberikan pelayanan pengobatan, rawat jalan, rawat inap bagi jemaah haji yangMemberikan pelayanan pengobatan, rawat jalan, rawat inap bagi jemaah haji yang memerlukan.

memerlukan.

-- Melakukan rujukan ke RSAS dengan disertai laporan rujukan (Lru) dan laporan tandaMelakukan rujukan ke RSAS dengan disertai laporan rujukan (Lru) dan laporan tanda terima rujukan (Tru).

terima rujukan (Tru).

-- Memberikan pelayanan kesehatan gigi.Memberikan pelayanan kesehatan gigi.

(16)

-- Memberikan pelayanan pulang dini atau tidak bersama kloternya, perlu disertaiMemberikan pelayanan pulang dini atau tidak bersama kloternya, perlu disertai resume riwayat penyakit dan pengobatannya (Rpp).

resume riwayat penyakit dan pengobatannya (Rpp).

-- Menyerah terimakan pasien pulang dini beserta resume penyakit dan pengobatannyaMenyerah terimakan pasien pulang dini beserta resume penyakit dan pengobatannya (Rpp) kepada dokter kloter yang akan mendampingi.

(Rpp) kepada dokter kloter yang akan mendampingi.

 Di BPHIDi BPHI

-- Menjawab konsultasi rujukan dari dokter kloter.Menjawab konsultasi rujukan dari dokter kloter.

-- Membuat Membuat Certificate Certificate of of Death Death (COD) (COD) bagi bagi jemaah jemaah haji haji yang yang wafat.wafat.

 Di MakkahDi Makkah

-- Memberikan pelayanan rawat jalan.Memberikan pelayanan rawat jalan. -- Memberikan pelayanan rawat inap.Memberikan pelayanan rawat inap.

-- Memberikan pelayanan kegawat daruratan dan spesialistik.Memberikan pelayanan kegawat daruratan dan spesialistik.

-- Memberikan pelayanan rujukan ke RSAS disertai formulir Lru dan Tru.Memberikan pelayanan rujukan ke RSAS disertai formulir Lru dan Tru. -- Memberikan pelayanan kesehatan rujukan dari kloter.Memberikan pelayanan kesehatan rujukan dari kloter.

 Di MakkahDi Makkah

-- Memberikan pelayanan penunjang kesehatan terbatas.Memberikan pelayanan penunjang kesehatan terbatas. -- Memberikan jawaban konsultasi rujukan dari kloter.Memberikan jawaban konsultasi rujukan dari kloter.

-- Menyeleksi dan melayani jemaah haji sakit yang ikut safari wukuf.Menyeleksi dan melayani jemaah haji sakit yang ikut safari wukuf.

-- Mendampingi Tawaf Ifadhah bagi jemaah haji sakit yang memerlukan pengawasanMendampingi Tawaf Ifadhah bagi jemaah haji sakit yang memerlukan pengawasan petugas kesehatan.

petugas kesehatan.

-- Memberikan pelayanan pulang dini atau pulang tidak bersama kloternya disertaiMemberikan pelayanan pulang dini atau pulang tidak bersama kloternya disertai resume riwayat penyakit dan pengobatannya (Rpp).

resume riwayat penyakit dan pengobatannya (Rpp).

 Di MakkahDi Makkah

-- Menyerah terimakan pasien Menyerah terimakan pasien pulang dini atau pulang dini atau tidak bersama kloternya tidak bersama kloternya beserta resumebeserta resume riwayat penyakit dan pengobatannya (Rpp) kepada dokter BPHI.

riwayat penyakit dan pengobatannya (Rpp) kepada dokter BPHI.

-- Melaksanakan evakuasi jemaah sakit ke Jeddah dan Madinah disertai formulirMelaksanakan evakuasi jemaah sakit ke Jeddah dan Madinah disertai formulir evakuasi.

evakuasi.

-- Memberikan pelayanan kesehatan gigi.Memberikan pelayanan kesehatan gigi.

-- Memberikan pelayanan dan konsultasi gizi dietetik.Memberikan pelayanan dan konsultasi gizi dietetik.

-- Membuat Membuat Certificate Certificate of of Death Death (COD) (COD) bagi bagi jemaah jemaah haji haji yang yang wafat.wafat.

(17)

-- Memberikan pelayanan rawat jalan.Memberikan pelayanan rawat jalan.

-- Memberikan pelayanan rujukan ke BPHI Makkah atau ke RSAS disertai formulir LruMemberikan pelayanan rujukan ke BPHI Makkah atau ke RSAS disertai formulir Lru dan Tru.

dan Tru.

-- Memberikan pelayanan kegawat daruratan.Memberikan pelayanan kegawat daruratan. -- Memberikan pelayanan kesehatan rawat inap.Memberikan pelayanan kesehatan rawat inap.

 Di Arafah Mina (Armina)Di Arafah Mina (Armina)

-- Memberikan pelayanan kesehatan rujukan dari kloter.Memberikan pelayanan kesehatan rujukan dari kloter. -- Memberikan pelayanan penunjang kesehatan terbatas.Memberikan pelayanan penunjang kesehatan terbatas. -- Memberikan pelayanan dan konsultasi gizi dietetik.Memberikan pelayanan dan konsultasi gizi dietetik.

-- Membuat Membuat certificate certificate of of Death Death (COD) (COD) bagi bagi jemaah jemaah haji haji yang yang wafat.wafat.

 Imunisasi Meningitis MeningokokusImunisasi Meningitis Meningokokus

 TujuanTujuan

imunisasi meningitis meningokokus tetravalen untuk memberikan kekebalan imunisasi meningitis meningokokus tetravalen untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap

tubuh terhadap penyakit Meningitis meningokokus penyakit Meningitis meningokokus tertentu, sesuai tertentu, sesuai dengan dengan vaksin yangvaksin yang diberikan pada calon jemaah haji

diberikan pada calon jemaah haji

 PENATALAKSANAAN IMUNISASI Meningitis meningokokusPENATALAKSANAAN IMUNISASI Meningitis meningokokus

Imunisasi Meningitis meningokokus tetravalen pada calon jemaah haji diberikan Imunisasi Meningitis meningokokus tetravalen pada calon jemaah haji diberikan minimal 10 hari sebelum keberangkatan ke Arab Saudi.

minimal 10 hari sebelum keberangkatan ke Arab Saudi.

Bila imunisasi diberikan kurang dari 10 hari sejak keberangkatan ke Arab Saudi Bila imunisasi diberikan kurang dari 10 hari sejak keberangkatan ke Arab Saudi harus diberikan profilaksis dengan Ciprofloxacin 500 mg dosis tunggal

harus diberikan profilaksis dengan Ciprofloxacin 500 mg dosis tunggal

Pelaksanaan imunisasi bersamaan dengan pemeriksaan kesehatan II di Dinas Pelaksanaan imunisasi bersamaan dengan pemeriksaan kesehatan II di Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.

Kesehatan Kabupaten/ Kota.

o

o Komposisi Vaksin dan KemasanKomposisi Vaksin dan Kemasan

-- Vaksin mencevak ACW135Y adalah preparat polisacharida murni yang diambil dariVaksin mencevak ACW135Y adalah preparat polisacharida murni yang diambil dari bahan Neisseria meningitidis group ACW135Y.

bahan Neisseria meningitidis group ACW135Y.

-- Terdapat dua kemasan yaitu; dosis tunggal dan multi dosis (10 dosis).Terdapat dua kemasan yaitu; dosis tunggal dan multi dosis (10 dosis).

o

(18)

-- Penyimpanan vaksin dalam lemari es pada suhu 2Penyimpanan vaksin dalam lemari es pada suhu 2  –  – 8oC8oC -- Pelarut dapat disimpan dalam suhu kamarPelarut dapat disimpan dalam suhu kamar

o

o Cara Pelarutan dan Cara ImunisasiCara Pelarutan dan Cara Imunisasi

-- Ambil cairan pelarut, seluruh cairan pelarut disedot ke dalam semprit kemudianAmbil cairan pelarut, seluruh cairan pelarut disedot ke dalam semprit kemudian dimasukkan ke dalam botol vaksin, kocok perlahan-lahan sampai vaksin larut semua dimasukkan ke dalam botol vaksin, kocok perlahan-lahan sampai vaksin larut semua -- Vaksin yang telah dilarutkan disimpan dalam thermos es atau lemari es dengan suhuVaksin yang telah dilarutkan disimpan dalam thermos es atau lemari es dengan suhu

2- 80 C 2- 80 C

-- Vaksin diberikan dengan dosis 0,5 cc untuk umur 2 tahun keatas dan 0,3 cc untuk Vaksin diberikan dengan dosis 0,5 cc untuk umur 2 tahun keatas dan 0,3 cc untuk  umur dibawah 2 tahun

umur dibawah 2 tahun

o

o Cara Pelarutan dan Cara ImunisasiCara Pelarutan dan Cara Imunisasi

-- Kulit di Kulit di lengan kiri lengan kiri atas di atas di desinfeksi dengan desinfeksi dengan kapas alkohol kapas alkohol kemudian dengankemudian dengan menggunakan semprit 1 cc vaksin disuntikkan secara subkutan dalam

menggunakan semprit 1 cc vaksin disuntikkan secara subkutan dalam

-- Vaksin yang telah dilarutkan dan atau sisa vaksin yang telah dipakai tidak dapatVaksin yang telah dilarutkan dan atau sisa vaksin yang telah dipakai tidak dapat digunakan lagi setelah delapan jam

digunakan lagi setelah delapan jam

-- Efikasi Vaksin, Daya Lindung dan Imunisasi Ulang (Revaksinasi)Efikasi Vaksin, Daya Lindung dan Imunisasi Ulang (Revaksinasi) -- Efikasi vaksin : 95 %Efikasi vaksin : 95 %

-- Daya lindung/ proteksi kekebalan : 2 tahun, antibody terbentuk 10 hari setelahDaya lindung/ proteksi kekebalan : 2 tahun, antibody terbentuk 10 hari setelah imunisasi.

imunisasi.

-- Imunisasi ulang dilakukan setelah 2 tahun.Imunisasi ulang dilakukan setelah 2 tahun.

o

o Kontra IndikasiKontra Indikasi

-- Wanita hamil, panas tinggi serta bagi mereka yang peka atau alergi terhadap phenol.Wanita hamil, panas tinggi serta bagi mereka yang peka atau alergi terhadap phenol. -- Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI)Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI)

-- Hampir tidak ada, kadang-kadang timbul bercak kemerahan (skin rash) yang sangatHampir tidak ada, kadang-kadang timbul bercak kemerahan (skin rash) yang sangat ringan dan dapat terjadi Syok Anaphilaksis (renjatan)

ringan dan dapat terjadi Syok Anaphilaksis (renjatan)

-- Bila terjadi syok dapat diatasi dengan suntikan Adrenalin 1 : 1000 dengan dosis 0,2Bila terjadi syok dapat diatasi dengan suntikan Adrenalin 1 : 1000 dengan dosis 0,2  –  –  0,3 cc secara Intra Musculair (IM)

0,3 cc secara Intra Musculair (IM)

-- Untuk tindakan pengamanan bagi calon jemaah haji setelah diimunisasi meningitisUntuk tindakan pengamanan bagi calon jemaah haji setelah diimunisasi meningitis meningokokus tetravalen dianjurkan menunggu 30 menit.

meningokokus tetravalen dianjurkan menunggu 30 menit. Pencatatan

Pencatatan

-- Setelah imunisasi meningitis meningokokus tetravalen kemudian dicatat pada kartuSetelah imunisasi meningitis meningokokus tetravalen kemudian dicatat pada kartu International Certificate of Vaccination (ICV): nama calon jemaah haji, nomor International Certificate of Vaccination (ICV): nama calon jemaah haji, nomor

(19)

paspor, tanggal imunisasi, nama vaksin, nomor vaksin/batch number dan dosis. paspor, tanggal imunisasi, nama vaksin, nomor vaksin/batch number dan dosis. Pencatatan

Pencatatan

-- ICV ditanda tangani oleh dokter, baik dokter Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ ICV ditanda tangani oleh dokter, baik dokter Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/  Kota atau dokter yang ditunjuk, dokter Kepala KKP Embarkasi/ dokter yang ditunjuk  Kota atau dokter yang ditunjuk, dokter Kepala KKP Embarkasi/ dokter yang ditunjuk  dan distempel “Port Health Authority” (bukan stempel dinas kesehatan kabupaten/ dan distempel “Port Health Authority” (bukan stempel dinas kesehatan kabupaten/ kota atau puskesmas).

kota atau puskesmas).

Pencatatan Pencatatan

-- Bagi calon jemaah haji yang tidak mempunyai bukti imunisasi MeningitisBagi calon jemaah haji yang tidak mempunyai bukti imunisasi Meningitis meningokokus tetravalen harus imunisasi di pelabuhan Embarkasi dan diberi kartu meningokokus tetravalen harus imunisasi di pelabuhan Embarkasi dan diberi kartu ICV serta minum Cyprofloxacin 500 mg dosis tunggal sebagai profilaksis.

ICV serta minum Cyprofloxacin 500 mg dosis tunggal sebagai profilaksis.

 Surveilans Epidemiologi (SE)Surveilans Epidemiologi (SE) TUJUAN

TUJUAN

adalah mencegah keluarnya penyakit menular dari Indonesia dan masuknya adalah mencegah keluarnya penyakit menular dari Indonesia dan masuknya penyakit menular dari luar negeri yang mungkin terbawa oleh calon/ jemaah haji ke penyakit menular dari luar negeri yang mungkin terbawa oleh calon/ jemaah haji ke Indonesia, mengetahui distribusi penyakit, kematian menurut waktu dan tempat serta Indonesia, mengetahui distribusi penyakit, kematian menurut waktu dan tempat serta faktor risiko yang terdapat pada calon/ jemaah haji Indonesia

faktor risiko yang terdapat pada calon/ jemaah haji Indonesia KEGIATAN

KEGIATAN

Pengumpulan, pengolahan, analisis dan disiminasi data atau informasi, dilakukan Pengumpulan, pengolahan, analisis dan disiminasi data atau informasi, dilakukan sejak calon jemaah haji melakukan pemeriksaan kesehatan di daerah asal, sejak calon jemaah haji melakukan pemeriksaan kesehatan di daerah asal, diperjalanan, selama di Arab Saudi dan setelah kembali dari Arab Saudi sampai ke diperjalanan, selama di Arab Saudi dan setelah kembali dari Arab Saudi sampai ke daerah asal selama 14 hari.

daerah asal selama 14 hari.

Pengamatan terhadap jemaah haji sakit dan wafat baik di Arab Saudi, di Pengamatan terhadap jemaah haji sakit dan wafat baik di Arab Saudi, di embarkasi/ debarkasi haji dan sekembalinya dari Arab Saudi.

(20)

KEGIATAN KEGIATAN

Pengamatan terhadap kesehatan lingkungan di Indonesia dan Arab Saudi. Pengamatan terhadap kesehatan lingkungan di Indonesia dan Arab Saudi.

Sumber data SE kesehatan haji meliputi hasil pemeriksaan kesehatan calon Sumber data SE kesehatan haji meliputi hasil pemeriksaan kesehatan calon  jemaah haji di

 jemaah haji di puskesmpuskesmas dan as dan dinas kesehatan kabupaten/ kota, laboratorium, rumahdinas kesehatan kabupaten/ kota, laboratorium, rumah sakit dan unit-unit rujukan lainnya baik di Indonesia maupun di Arab Saudi.

sakit dan unit-unit rujukan lainnya baik di Indonesia maupun di Arab Saudi.

SASARAN SASARAN

Sasaran SE meliputi penyakit menular sesuai dengan ketentuan Undang-undang Sasaran SE meliputi penyakit menular sesuai dengan ketentuan Undang-undang Karantina, Undang-undang Wabah Penyakit Menular, International Health Karantina, Undang-undang Wabah Penyakit Menular, International Health Regulation (IHR), penyakit tidak menular, keracunan dan kesehatan lingkungan.

(21)

BAB III

BAB III

KESIMPULAN & SARAN

KESIMPULAN & SARAN

Kesimpulan Kesimpulan

Penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan Penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya melalui sistem dan manajemen penyelenggaraan dan perlindungan yang sebaik-baiknya melalui sistem dan manajemen penyelenggaraan yang terpadu agar pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan aman, tertib, lancar dan yang terpadu agar pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan aman, tertib, lancar dan nyaman sesuai dengan tuntunan agama serta jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji nyaman sesuai dengan tuntunan agama serta jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji secara mandiri sehingga diperoleh haji mabrur.

secara mandiri sehingga diperoleh haji mabrur.

Saran Saran

Untuk calon jemaah haji sebelum pergi ke tanah suci sebaiknya memeriksakan Untuk calon jemaah haji sebelum pergi ke tanah suci sebaiknya memeriksakan kesehatan secara rutin di puskesmas, rumah sakit, atau pos pelayanan kesehatan terdekat, kesehatan secara rutin di puskesmas, rumah sakit, atau pos pelayanan kesehatan terdekat, atau kepada pelayan kesehatan yang sudah ditujukan. Sehingga apabila terdapat gejala atau kepada pelayan kesehatan yang sudah ditujukan. Sehingga apabila terdapat gejala kelainan kesehatan akan dapat segera diatasi.

(22)

Daftar Pustaka Daftar Pustaka

 Akperkapuas.files.worspress.com/2010/04/kesehata

 Akperkapuas.files.worspress.com/2010/04/kesehatan- hajin- haji

 Almazinni, Prima .2001. Buku Kesehatan Jemaah Haji, Jakarta ; grafindo  Almazinni, Prima .2001. Buku Kesehatan Jemaah Haji, Jakarta ; grafindo

 Adningsih, 2003. Tidak Merokok Adalah Investasi, Interaksi Media Promo

 Adningsih, 2003. Tidak Merokok Adalah Investasi, Interaksi Media Promosi Kesehatansi Kesehatan  Indonesia No XIV, Jakarta.

 Indonesia No XIV, Jakarta.

 Agustina, 1999. Pencahayaan dan Perhawaa

 Agustina, 1999. Pencahayaan dan Perhawaan Terhadap Perumahan Penderita Tn Terhadap Perumahan Penderita TB Paru,B Paru, Cermin Dunia Kedokteran, No.84.

Cermin Dunia Kedokteran, No.84.

 Alfrida, 2003. Perumahan Sehat, Pusat Pendidikan Tenaga

 Alfrida, 2003. Perumahan Sehat, Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Depkes R.I.Kesehatan Depkes R.I.  Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

PPIH Arab Saudi bidang Kesehatan melaksanakan tugas pembinaan, pelayanan dan pelindungan kesehatan pada Jemaah Haji selama dan pasca operasional kesehatan haji di Arab Saudi.

Perencanaan pembinaan kebugaran jasmani bagi jemaah haji harus dilakukan secara terpadu dan terintegrasi dengan program pembinaan kesehatan jemaah haji di Puskesmas beserta

Lembaga Tabung Haji juga telah menawarkan perkhidmatan penyembelihan korban di Tanah Suci mulai tahun 1984 bagi 405 orang jemaah haji Malaysia yang memohon dengan kadar

(2) Pelayanan Kesehatan Calon Jemaah Haji Tahap Kedua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b meliputi prosedur umum, prosedur pemeriksaan dan standar pemeriksaan dan

adalah Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI; Dari segi penelitiannya ini dalam hal proses manajemen penetapan istithaah jemaah haji yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan

Pasal 10: Jemaah Haji yang ditetapkan memenuhi syarat Istithaah Kesehatan Haji merupakan Jemaah Haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji tanpa bantuan

(2) Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji Tahap Kedua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b meliputi prosedur umum, prosedur pemeriksaan dan standar pemeriksaan dan

Skripsi yang berjudul Manajemen Pelayanan Kesehatan pada Jemaah Haji di Dinas Kesehatan Kota Banjaramsin ditulis oleh Muhammad Haikal Fiqry telah diujikan dalam sidang Tim