• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek-Aspek Kepribadian Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dapat Diteladani oleh Siswa (Studi Kasus di Smp Negeri 1 Mantingan Ngawi Tahun Pelajaran 2019/2020)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Aspek-Aspek Kepribadian Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dapat Diteladani oleh Siswa (Studi Kasus di Smp Negeri 1 Mantingan Ngawi Tahun Pelajaran 2019/2020)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ASPEK-ASPEK KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN YANG DAPAT DITELADANI OLEH SISWA

(STUDI KASUS DI SMP NEGERI 1 MANTINGAN NGAWI TAHUN PELAJARAN 2019/2020)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

SITI HARDIYANTI MAYMUNAH A220130002

PROGRAM STUDI PENDIDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

ASPEK-ASPEK KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN YANG DAPAT DITELADANI OLEH SISWA

(STUDI KASUS DI SMP NEGERI 1 MANTINGAN NGAWI TAHUN PELAJARAN 2019/2020)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

SITI HARDIYANTI MAYMUNAH A220130002

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Drs. Sutan Syahrir Zabda, M.H. NIK. 142

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

ASPEK-ASPEK KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN YANG DAPAT DITELADANI OLEH SISWA

(STUDI KASUS DI SMP NEGERI 1 MANTINGAN NGAWI TAHUN PELAJARAN 2019/2020)

OLEH

SITI HARDIYANTI MAYMUNAH A220130002

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta pada hari Sabtu, 11 Januari 2020

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Drs. Sutan Syahrir Zabda, M.H. (………..) (Ketua Dewan Penguji)

2. Dra. Sri Gunarsih, S.H., M.H. (………..) (Anggota I Dewan Penguji)

3. Drs. Yulianto Bambang Setyadi, M.Si. (………..) (Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

(Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum.) NIP. 1965842819930300

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam persyaratan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, Januari 2020 Penulis

Siti Hardiyanti Maymunah NIM. A220130002

(5)

1

ASPEK-ASPEK KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN YANG DAPAT DITELADANI OLEH SISWA

(STUDI KASUS DI SMP NEGERI 1 MANTINGAN NGAWI TAHUN PELAJARAN 2019/2020)

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aspek-aspek kepribadian, kendala, dan solusi dalam penerapan aspek-aspek kepribadian guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi tahun pelajaran 2019/2020. Jenis penelitian ini menggunakan deksriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, dan siswa. Objek penelitian ini adalah aspek-aspek kepribadian guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dapat diteladani oleh siswa (Studi kasus di SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi tahun pelajaran 2019/2020). Pengumpulan data dengan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data dengan cara triangulasi sumber data dan teknik. Analisis data menerapkan model analisis interaktif. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Aspek-aspek kepribadian guru PPKn yaitu guru mengenakan busana sesuai syariat islam, guru seorang figur dan mengadakan pembinaan, berperilaku sesuai norma, menyampaikan nilai, kedewasaan guru mempengaruhi antusiasme siswa, berpegang teguh pada etika kerja, guru terus belajar, dan mengevaluasi diri. 2) Kendala penerapan aspek-aspek kepribadian guru PPKn yaitu guru tidak mengenakan jilbab ketika di luar sekolah, faktor pribadi guru itu sendiri, kurangnya pembiasaan di lingkungan sekolah, motivasi guru naik turun, guru tidak semangat meningkatkan etos kerja, kurangnya pengajaran yang bermanfaat, komitmen rendah guru, dan memiliki motif berbeda. 3) Solusi yang harus dilakukan untuk mengatasi kendala yaitu pengajian, seminar, pembiasaan di sekolah, sosialisasi, workshop, dan pembinaan.

Kata Kunci: aspek-aspek kepribadian, guru PPKn, teladan, siswa. Abstract

The purpose of this study is to describe the aspects of personality, obstacles, and solutions in the application of the personality aspects of the Pancasila and Citizenship Education teacher at SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi in the academic year 2019/2020. This type of research uses descriptive qualitative. The subjects of this study were the principal, teachers, and students. The object of this research is the personality aspects of the Pancasila and Citizenship Education teachers who can be emulated by students (Case study in SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi in the academic year 2019/2020). Data collection techniques in-depth interviews, observation, and documentation. Data validity by triangulating data sources and techniques. Data analysis applies an interactive analysis model. The results of this study can be concluded that: 1) Personality aspects of PPKn teachers namely the teacher wears clothes according to Islamic law, teaches a figure and provides guidance, behaves according to norms, conveys values, teacher maturity affects student enthusiasm, adheres to work ethics, teacher keep learning, and evaluate yourself. 2) Constraints on the implementation of the personality aspects of PPKn

(6)

2

teachers, namely teachers do not wear the hijab when outside school, the teacher's personal factors, lack of habituation in the school environment, teacher motivation up and down, teachers are not eager to improve work ethic, lack of useful teaching, commitment low teacher, and have different motives. 3) Solutions that must be done to overcome obstacles are recitation, seminars, habituation in schools, socialization, workshops, and coaching.

Keywords: personality aspects, PPKn teacher, role models, students. 1. PENDAHULUAN

Faktor yang sangat dominan menentukan dalam pendidikan yaitu adanya seorang guru. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab I Pasal 1 Ayat 1 menyebutkan bahwa:

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Depdiknas, 2005: 2).

Guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan tidak hanya dituntut untuk bisa menguasai materi pelajaran dan mentransfer ilmu kepada peserta didik, namun juga berkewajiban untuk menanamkan ketakwaan, membina sopan santun, dan membina kedisiplinan siswa. Guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada dasarnya juga merupakan media yang harus menampilkan figur sebagaimana pesan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yaitu sebagai warga negara yang jujur, santun, taat hukum, demokratis, berakhlak mulia, dan religius. Oleh sebab itu, guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan harus bisa menjadi teladan dan bertindak sebagai panutan terlebih dahulu sebelum mengajarkan kepada siswanya tentang nilai-nilai yang diajarkan oleh mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan tersebut.

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab IV Pasal 10 menyebutkan bahwa, “Guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dituntut memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.” Kepribadian guru merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan belajar siswa. Berdasarkan Peraturan

(7)

3

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengemukakan bahwa:

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap dan stabil yang memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma hukum, norma sosial, dan etika yang berlaku dan bangga sebagai guru (Depdiknas, 2005: 16).

Guru sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, memiliki karakteristik kepribadian yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan sumber daya manusia. Kepribadian yang mantap dari sosok seorang guru akan memberikan teladan yang baik terhadap anak didik maupun masyarakat, sehingga guru akan tampil sebagai sosok yang patut “digugu” (ditaati perintahnya) dan “ditiru” (dicontoh sikap dan perilakunya), namun pada kenyataan sekarang tidak semua guru menguasai kompetensi kepribadian guru yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Aspek-aspek Kepribadian Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dapat Diteladani oleh Siswa (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi Tahun Pelajaran 2019/2020).” Penelitian ini memiliki relevansi dengan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang mengkaji tentang problematika kepribadian di sekolah atau di masyarakat. Secara lebih khusus keterkaitan tema skripsi yang akan diteliti dengan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terletak pada visi dan misi yang dapat membentuk kepribadian kuat. Visi dan misi Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai berikut:

Visi program studi:

Pada tahun 2029 menjadi program studi yang menghasilkan tenaga pendidik PPKn dan ekstrakurikuler yang berkepribadian islami dan memberi arah perubahan.

Misi program studi:

1) Menyelenggarakan pembelajaran yang menghasilkan tenaga pendidik PPKn dan ekstrakurikuler yang cerdas, kompeten, andal, pembaharu, dan berkepribadian Islami.

(8)

4

2) Menyelenggarakan penelitian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PPKn dan ekstrakurikuler.

3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat di bidang PPKn dan ekstrakurikuler.

4) Menjalin kemitraan untuk meningkatkan mutu program studi (http://ppkn.ums.ac.id/visi-misi/).

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta meletakkan perhatian pada kepribadian yang selaras dengan tema penelitian ini. Keterkaitan yang lain adalah adanya mata kuliah Pendidikan Nilai dan Karakter Bangsa yang juga selaras dengan tema penelitian ini. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan yang diteliti lebih lanjut sebagai berikut:

1) Bagaimanakah aspek-aspek kepribadian guru pendidikan pancasila dan kewarganegaraan yang dapat diteladani oleh siswa di SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi tahun pelajaran 2019/2020?

2) Bagaimanakah kendala penerapan aspek-aspek kepribadian guru pendidikan pancasila dan kewarganegaraan yang dapat diteladani oleh siswa di SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi tahun pelajaran 2019/2020?

3) Bagaimanakah solusi yang harus dilakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi guru pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dalam penerapan aspek-aspek kepribadian guru di SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi tahun pelajaran 2019/2020?

2. METODE

Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2019 dan penulisan laporan dilaksanakan sampai bulan Januari tahun 2020. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan analisis data interaktif. Subjek penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, guru, dan siswa di SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi. Objek penelitian ini adalah aspek-aspek kepribadian guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dapat diteladani oleh siswa (Studi kasus di SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi tahun pelajaran 2019/2020) dengan indikator yang telah ditetapkan.

(9)

5

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik analisis data kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman. Analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai permasalahan yang dicari dapat terpecahkan secara tuntas.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Data penelitian ini diperoleh dari wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi yang dilakukan peneliti di SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi. Kaitannya dengan aspek-aspek kepribadian guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dapat diteladani oleh siswa (Studi kasus di SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi tahun pelajaran 2019/2020), ditentukan beberapa indikator yang digunakan peneliti dalam mengamati aspek-aspek kepribadian guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dapat diteladani oleh siswa.

Indikator yang menjadi acuan dalam menghimpun data penelitian ini meliputi bertindak sesuai dengan norma religius (iman, taqwa, jujur, ikhlas, dan suka menolong), menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, bertindak sesuai dengan norma hukum, bertindak sesuai dengan norma sosial, memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma, menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik (berwibawa, dewasa, sportif, dan demokratis), memiliki etos kerja sebagai guru, menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat, mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan, secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri.

Jumlah guru PPKn di SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi ada tiga, yaitu: Novita Dewi Nurcahyani, S.Pd., Walgiono, S.Pd., dan Juli Mahardi, S.Pd. Berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi dapat diambil kesimpulan bahwa aspek-aspek kepribadian guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dapat diteladani oleh siswa (Studi kasus di SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi tahun pelajaran 2019/2020) adalah sebagai berikut:

(10)

6

3.1Aspek-aspek Kepribadian Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang Dapat Diteladani oleh Siswa di SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi Tahun Pelajaran 2019/2020

1) Bertindak sesuai dengan norma religius (iman, taqwa, jujur, ikhlas, dan suka menolong): guru mengenakan busana sesuai dengan syariat agama islam. 2) Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat: guru merupakan seorang

figur.

3) Bertindak sesuai dengan norma hukum: guru PPKn mengadakan suatu pembinaan peserta didik yang bekerjasama dengan pihak kepolisian.

4) Bertindak sesuai dengan norma sosial: guru yang berkecimpung dalam dunia pendidikan seyogyanya mematuhi norma yang ada.

5) Memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma: guru merupakan sumber pengetahuan yang utama memikul tanggung jawab besar dalam menyampaikan nilai dan norma.

6) Menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik (berwibawa, dewasa, sportif, dan demokratis): kewibawaan dan kedewasaan seorang guru dapat mempengaruhi antusiasme siswa terhadap guru tersebut.

7) Memiliki etos kerja sebagai guru: guru harus mampu melaksanakan tugasnya secara profesional dengan selalu berpegang teguh pada etika kerja.

8) Menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat: guru diharapkan untuk dapat menerapkan nilai dan norma sosial (pendidikan) di masyarakat.

9) Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan: guru harus terus belajar menambah pengetahuan.

10) Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri: pengalaman mengajar berguna bagi guru dengan senantiasa melakukan evaluasi.

3.2Kendala Penerapan Aspek-aspek Kepribadian Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang Dapat Diteladani oleh Siswa di SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi Tahun Pelajaran 2019/2020

1) Bertindak sesuai dengan norma religius (iman, taqwa, jujur, ikhlas, dan suka menolong): guru tidak mengenakan jilbab ketika di luar sekolah.

(11)

7

2) Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat: faktor pribadi guru. 3) Bertindak sesuai dengan norma hukum: kendala yang dihadapi terkait pribadi

guru yang taat sejauh ini tidak nampak kendala serius.

4) Bertindak sesuai dengan norma sosial: kurangnya pembiasaan di sekolah. 5) Memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma: terkadang

semangat atau motivasi guru mengalami naik turun.

6) Menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik (berwibawa, dewasa, sportif, dan demokratis): sebagian guru ada yang berusaha untuk ditakuti peserta didiknya dengan cara suka marah.

7) Memiliki etos kerja sebagai guru: kendala dalam etos kerja guru berasal dari pribadi guru yang kadang tidak memiliki semangat meningkatkan etos kerjanya sebagai pendidik.

8) Menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat: kurangnya pengajaran yang bermanfaat untuk dapat mencapai tujuan dari pembelajaran yang diajarkan.

9) Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan: komitmen yang rendah dari para guru untuk mengembangkan kompetensinya.

10) Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri: guru memiliki motif yang berbeda-beda dalam menjalankan tugas dan perannya.

3.3Solusi yang Harus Dilakukan untuk Mengatasi Kendala yang Dihadapi Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Penerapan Aspek-aspek Kepribadian Guru di SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi Tahun Pelajaran 2019/2020

1) Bertindak sesuai dengan norma religius (iman, taqwa, jujur, ikhlas, dan suka menolong): pengajian di tingkat sekolah, seperti pengajian jumat.

2) Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat: memberikan pengarahan melalui kegiatan pengajian untuk membentuk guru teladan.

3) Bertindak sesuai dengan norma hukum: usaha pembinaan atau seminar. 4) Bertindak sesuai dengan norma sosial: pembiasaan di sekolah.

5) Memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma: sosialisasi, workshop, pengarahan pada sekolah.

(12)

8

6) Menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik (berwibawa, dewasa, sportif, dan demokratis): guru perlu dibantu untuk berkembang. 7) Memiliki etos kerja sebagai guru: guru dalam mendidik seharusnya tidak

hanya melihat pekerjaannya sebagai tempat mencari nafkah.

8) Menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat: kegiatan seminar.

9) Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan: guru PPKn harus selalu mengembangkan dirinya dengan cara berperan aktif dalam kegiatan pembinaan.

10) Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri: pembinaan atau pengembangan kompetensi kepribadian sangat diperlukan.

Penelitian ini membahas mengenai aspek-aspek kepribadian guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dapat diteladani oleh siswa (Studi kasus di SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi tahun pelajaran 2019/2020). Pembahasan ini akan dikaitkan dengan teori yang sesuai dalam penelitian ini. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini pernah dilakukan oleh Sulistyowati (2013). Persamaan penelitian ini dengan penelitiannya Sulistyowati adalah kesamaan topik penelitiannya yaitu terkait dengan kepribadian guru. Perbedaannya, kalau penelitian ini subjeknya guru, sedangkan penelitian Sulistyowati subjeknya MGMP.

Penelitian sama dengan hasil kajian Apriliyani (2014). Persamaan penelitian ini dengan penelitiannya Apriliyani adalah kesamaan topik penelitiannya yaitu terkait dengan kepribadian guru. Perbedaannya, kalau penelitian ini subjeknya guru, sedangkan penelitian Apriliyani subjeknya sekolah-sekolah Muhammadiyah binaan Majelis Dikdasmen PDM Kota Surakarta. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini juga pernah dilakukan oleh Pambudi (2012). Persamaan penelitian ini dengan penelitiannya Pambudi adalah kesamaan topik penelitiannya yaitu terkait dengan kepribadian guru. Perbedaannya, kalau penelitian ini subjeknya guru, sedangkan penelitian Pambudi subjeknya dalam kerangka profesionalisme guru.

(13)

9

Penelitian ini juga selaras dengan penelitian Sitch (2005). Persamaan penelitian ini dengan penelitiannya Sitch adalah kesamaan topik penelitiannya yaitu terkait dengan kepribadian guru. Perbedaannya, kalau penelitian ini subjeknya guru, sedangkan penelitian Sitch subjeknya keuangan pemerintah lokal. Penelitian yang dilakukan Ghoer & Mulyati (2017) juga selaras dengan penelitian ini. Persamaan penelitian ini dengan penelitiannya Ghoer & Mulyati adalah kesamaan topik penelitiannya yaitu terkait dengan kepribadian guru. Perbedaannya, kalau penelitian ini subjeknya guru, sedangkan penelitian Ghoer & Mulyati subjeknya terkait kompetensi guru.

Teori dalam aspek-aspek kepribadian guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dapat diteladani oleh siswa (Studi kasus di SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi tahun pelajaran 2019/2020) yaitu Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia dalam Rama (2000: 58), “aspek merupakan segi pandangan, tanda; sudut pandangan; kategori gramatikal verba yang menunjukkan lama dan jenis perbuatan”. Menurut Asmani (2009: 103), kepribadian merupakan organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Menurut Izzan dan Saehudin (2012: 31), guru adalah orang yang tugasnya mengajar, mendidik, dan melatih peserta didik dalam pendidikan formal. SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi tahun pelajaran 2019/2020 mempunyai guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang kepribadiannya sangat mempengaruhi sikap mental pribadi anak didik, karena guru merupakan teladan bagi siswa sehingga semua gerakan dan perbuatannya akan diamati bahkan ditiru oleh peserta didik.

4. PENUTUP 4.1Kesimpulan

Berdasarkan temuan penelitian tentang “Aspek-aspek Kepribadian Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang Dapat Diteladani oleh Siswa (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi Tahun Pelajaran 2019/2020)”, maka implikasi yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut ini:

(14)

10

Jika guru mengenakan busana yang sesuai dengan syariat agama islam, guru merupakan seorang figur, guru PPKn mengadakan suatu pembinaan, guru berperilaku sesuai norma, guru menyampaikan nilai dan norma serta, kedewasaan guru mempengaruhi antusiasme siswa, guru berpegang teguh pada etika kerja, guru dapat menerapkan norma sosial (pendidikan) di masyarakat, guru terus belajar, guru senantiasa melakukan evaluasi maka dapat membentuk aspek-aspek kepribadian guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dapat diteladani oleh siswa.

4.2Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian tentang “Aspek-aspek Kepribadian Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dapat Diteladani oleh Siswa (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi Tahun Pelajaran 2019/2020)”, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

1) Kepada Kepala SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi, berdasarkan temuan yang telah dikaji peneliti, pembiasaan-pembiasaan di sekolah seperti among siswa setiap pagi dapat menjalin hubungan kekeluargaan dengan warga sekolah. 2) Kepada guru PPKn SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi, berdasarkan temuan

yang telah dikaji peneliti, guru PPKn memiliki tugas yang besar dalam membentuk karakter peserta didik yang taat hukum.

3) Kepada siswa SMP Negeri 1 Mantingan Ngawi, berdasarkan temuan yang telah dikaji peneliti, siswa diharapkan menerapkan kedisiplinan, mengerti pentingnya hukum, dan mentaati peraturan yang sudah dibuat sekolahan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2019. Visi, Misi, dan Tujuan, (online), (http://ppkn.ums.ac.id/visi-misi/, diakses 3 Desember 2019).

Apriliyani, Tanti. 2014. “Pengembangan Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada Sekolah-Sekolah Muhammadiyah Kota Surakarta (Studi Kasus pada Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Binaan Majelis Dikdasmen PDM Kota Surakarta)”. Skripsi S-1. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

(15)

11

Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional. Yogyakarta: Power Books (IHDINA).

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.

Ghoer, H. F., Ratnawulan, T., & Mulyati, E. N. 2017. SPECIAL NEED EDUCATION

TEACHER’S COMPETENCY MASTERY THROUGH TEACHER

INTERNSHIP PROGRAM I. PEOPLE: International Journal of Social Sciences, 3(3).

Izzan, Ahmad dan Saehudin. 2012. Tafsir Pendidikan, Konsep Pendidikan Berbasis Alquran. Bandung: Humaniora.

Pambudi, Joko Agus. 2012. “Pembinaan Kompetensi Sosial dan Kompetensi Kepribadian dalam Kerangka Profesionalisme Guru (Studi Situs di SMK Negeri 9 Surakarta)”. Tesis S-2. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rama, Tri. K. 2000. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia untuk: SLTP, SMU, dan Umum. Surabaya: Mitra Pelajar.

RI. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Sitch, Greg. 2005. “Professionalism and Autonomy: Unbalanced Agents of Change in the Ontario Education System”. Education Law Journal. Scarborough. Vol. 15, No. 2: pg. 139.

Sulistyowati, Ika. 2013. “Pengembangan Kompetensi Kepribadian Guru PKn (Studi Kasus di MGMP PKn Kabupaten Boyolali Tahun 2013)’’. Skripsi S-1. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Line balancing dilakukan untuk produk jenis PDL (Pakaian Dinas Lapangan) dan PDH (Pakaian Dinas Harian) dengan 5 metode yaitu Largest Candidate, Ranked Positional Weights

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity),

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh penambahan ekstrak buah naga merah, jambu biji, dan strawberry terhadap sifat fisikokimia ice cream, serta

Pada saat panampang solar cell terkena cahaya, maka sel surya akan menerima energi dari foton ke electron yang bergerak bebas pada lapisan tipe-n, sehingga

Bacaan Bergred ini bertujuan untuk memudahkan murid yang lemah untuk menguasai kemahiran membaca, menanam minat mereka untuk membaca dan rajin ke sekolah,

- Domain (Daerah asal) dari Relasi R adalah himpunan bagian dari A yang terdiri atas elemen pertama dari semua pasangan terurut anggota R.f. Gambarkan diagram panah

PPL dilaksanakan secara bertahap dan terpadu dengan memegang teguh pada prinsip-prinsi sebagai berikut. 1) PPL dilaksanakan berdasarkan tanggungjawab bersama antara