• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggal Penerbitan MANAJEMEN KOPERASI Pembelajaran Ibnu Khayath Farisanu - STIE Widya Praja Tanah Grogot

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tanggal Penerbitan MANAJEMEN KOPERASI Pembelajaran Ibnu Khayath Farisanu - STIE Widya Praja Tanah Grogot"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Perkembangan dalam kurun dekade terakhir telah memperbaiki standar kehidupan melalui lapangan kerja yang lebih baik yang mampu mengeluarkan jutaan orang dari kemiskinan. Akan tetapi, muncul masalah kesenjangan ekonomi yang meningkat di beberapa negara maju dan berkembang. Dalam Laporan Kekayaan Global Allianz (2017) menunjukkan bahwa 10% orang terkaya menguasai 79% dari aset bersih keuangan, dan hanya tersisa 1% untuk setengah dari kalangan bawah. Konsentrasi kekayaan global merupakan kenyataan yang telah terjadi dan tidak mengalami perubahan sejak tahun 2000.

Masalah kesenjangan ekonomi ini menjadi masalah utama dunia. Bank Dunia menetapkan dua tujuan utama yang harus diwujudkan: mengentaskan kemiskinan secara global dan memperbesar pembagian kekayaan di setiap negara. Bahkan Perserikatan Bangsa-bangsa menetapkan Agenda 2030 untuk mewujudkan 17 target Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development) yang secara umum bertujuan mengentaskan kemiskinan, melawan kesenjangan dan mengatasi perubahan iklim. Menghadapi kenyataan tersebut, salah satu cara yang telah terbukti tangguh dalam mewujudkan harapan dan arah yang jelas

dalam ekonomi masyarakat di berbagai belahan dunia, khususnya masyarakat kalangan bawah adalah melalui koperasi. Koperasi secara nyata telah memberikan kontribusi untuk mengatasi masalah global. Di India, 67% kebutuhan konsumsi rumah tangga masyarakat kalangan bawah disediakan oleh koperasi. Lain lagi di Afrika dimana 40% rumah tangga menjadi bagian suatu koperasi. (Milss & Davies, 2013)

Presiden Jokowi, dalam puncak peringatan Hari Koperasi Nasional ke-70 tahun 2017, sampai menyatakan untuk menempatkan koperasi sebagai salah satu institusi ekonomi rakyat yang penting dalam menghadapi tantangan masa depan sehingga harus diperkuat (Rahayu, 2017). Koperasi bukan hanya dianggap suatu badan usaha melainkan juga sebagai suatu gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan, sebagaimana diuraikan dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Sejak ditetapkannya tahun 2012 sebagai Tahun Koperasi Internasional oleh Perserikatan Bangsa-bangsa, telah meningkatkan pengetahuan dunia tentang koperasi. Sebagai sebuah sistem ekonomi yang mengandung unsur sosial yang dibangun berdasarkan nilai dan prinsip

(2)

universal yang diatur oleh International Cooperative Alliance (ICA), koperasi menjadi suatu entitas otentik yang lebih baik dan berbeda dengan sistem lainnya, lebih efektif dalam menjaga keseimbangan ekonomi global. Bahkan saat ini berkembang suatu pemikiran yang dilandasi dari bukti nyata kontribusi koperasi dalam perekonomian sebagai suatu sistem ekonomi alternatif, dikenal dengan istilah Ekonomi Sosial dan Solidaritas (Social and Solidarity Economy: SSE).

Istilah SSE ini digunakan merujuk pada organisasi atau usaha yang terlibat dalam produksi dan perdagangan barang/jasa, dimana bersifat otonom dalam pengelolaan dan dibangun berdasarkan tujuan dan norma yang mengutamakan kesejahteraan sosial, kerja sama dan solidaritas. Contoh yang termasuk didalamnya adalah koperasi dan usaha sosial sejenis, asosiasi bersama, kelompok swadaya perempuan, serikat buruh pekerja ekonomi informal, jaringan perdagangan, dan skema pembiayaan solidaritas. (Utting dkk, 2014)

Sebagai sebuah pemikiran baru, SSE memiliki banyak variasi konsep dan definisi diantara, dan bahkan didalam, banyak kawasan. Adalah Réseau Intercontinental de Promotion de l’Économie Sociale Solidaire (RIPESS), sebuah jaringan penghubung kontinental yang menghubungkan jaringan ekonomi sosial dan solidaritas di seluruh dunia yang berdiri sejak 1997 rutin menyelenggarakan forum global setiap empat tahun sebagai penghubung untuk pembelajaran, berbagi informasi dan kolaborasi internasional, mendefinisikan SSE sebagai sebuah alternatif terhadap kapitalisme dan bentuk otoratian lainnya, yang mendominasi kekuasaan sistem ekonomi. Ini bukan sekedar tentang pengentasan kemiskinan, melainkan mengatasi kesenjangan yang mencakup di seluruh kelas masyarakat. (RIPESS, 2015)

Dengan kehadiran RIPESS ini kemudian memunculkan pengenalan SSE dan inisiatif kebijakan publik, terutama di Amerika Latin, bahkan termasuk menjadi pembahasan dalam agenda ekonomi sosial di berbagai organisasi internasional, seperti Organisasi Buruh Internasional (International Labor Organization: ILO) dan Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Co-operation and Development: OECD) (Neamtan, 2010). ILO sampai meluncurkan Future of Work Centenary Inisiatif untuk mendiskusikan dan merumuskan SSE lebih mendalam diantara akademisi tingkat tinggi, perwakilan pemerintah, serikat buruh, atau organisasi pekerja sehingga dapat terwujud paradigma pembangunan alternatif/komplementer yang relevan melalui SSE, berdasarkan keyakinan bahwa SSE akan sesuai dengan dunia kerja di masa depan. (Borzaga dkk, 2017)

KONSEP DASAR SSE

SSE sebenarnya merupakan perkawinan antara konsep ekonomi solidaritas dan ekonomi sosial radikal terakhir. Konsep ekonomi sosial lahir dipertengahan abad XIX dan terus berkembang dari waktu ke waktu. Meskipun banyak perdebatan terkait definisi ekonomi sosial, namun pada umumnya ekonomi sosial dipahami sebagai bagian dari “sistem atau sektor ketiga” dalam ekonomi, dimana “sistem atau sektor pertama” adalah swasta dengan orientasi profit dan “sistem atau sektor kedua” adalah negara yang terencana. Ekonomi sosial dapat dipandang sebagai bagian penting pendukung kapitalisme. Beberapa pendapat menyebutkan bahwa peran penting ekonomi sosial dalam menangani masalah kemiskinan, pengangguran,dan pengucilan sosial, dimana bila tidak dikelola dapat meletuskan ketidakstabilan yang memicu kerusuhan sosial. Pendapat lain menyatakan bahwa SSE merupakan batu loncatan menuju landasan

(3)

fundamental dalam transformasi sistem ekonomi. Ini kemudian menjadi penyatu ekonomi sosial dengan ekonomi solidaritas. Ekonomi solidaritas berusaha mengubah keseluruhan sistem sosial dan ekonomi melalui paradigma pembangunan yang dibangun sesuai prinsip ekonomi solidaritas. Sistem ekonomi kapitalis neoliberal yang mengejar keuntungan maksimal secara membabi-buta digantikan dengan menempatkan manusia dan bumi sebagai inti utamanya. Sebagai sistem ekonomi alternatif, ekonomi solidaritas masuk ke semua sektor ekonomi yang ada: swasta, pemerintah dan sektor ketiga. Tujuan utamanya adalah memperluas pengaruh sehingga menjadi sebuah norma ekonomi baru. (Kawano, 2013) Ledakan berbasis praktik ekonomi solidaritas terjadi di seluruh dunia bukan tanpa alasan. Ini dipicu oleh beberapa hal diantaranya: 1. Semakin banyak orang di seluruh dunia

mengalami kondisi kehidupan memburuk dan terpuruk dalam kemiskinan.

2. Logika kapitalisme menganggap orang dan masyarakat sebagai sumber daya yang bisa dieksploitasi. Nilai mereka adalah sebagai tenaga kerja atau hubungan sosial setelah dikurangi kemampuan menghasilkan keuntungan. 3. Kerusakan lingkungan yang semakin

parah, dipicu oleh model linier ekonomi ektraktif, intensif dan ekstensif yang menyebabkan polusi dan perubahan iklim yang semakin meluas.

Dalam konteks ini, inisiatif akar rumput ekonomi solidaritas memunculkan pencarian kembali praktik dan aturan budaya dasar yang abadi, memperbarui dan menyesuaikan dengan konteks saat ini melalui penggunaan teknologi baru dan sumber daya kontemporer, sebagai sumber daya perbaikan dan penguatan. SSE berusaha

untuk melawan kesenjangan/ketimpangan yang terjadi di seluruh kelas masyarakat. Ini menuntut kemampuan menguasai sistem hari ini (seperti efisiensi, teknologi dan pengetahuan) dan menggunakannya untuk mengubah dan menyediakan kekayaan berbasiskan masyarakat melalui nilai dan tujuan yang berbeda. (RIPESS, n.d.)

NILAI SSE

Sebagai suatu pembangunan ekonomi yang berlandaskan pendekatan etika dan nilai yang memprioritaskan kedaulatan orang dan bumi dibandingkan profit atau pertumbuhan yang membabi-buta, Piagam RIPESS menegaskan nilai-nilai yang harus dihayati, yaitu:

1. Humanisme;

2. Solidaritas/Mutualisme/Kerja

sama/Timbal Balik, termasuk globalisasi solidaritas (anti-imperialisme);

3. Demokrasi sosial, politik dan ekonomi; 4. Kesejajaran/keadilan semua aspek dalam

gender, ras, etnis, kelas, usia dan orientasi seks;

5. Pembangunan berkelanjutan; 6. Pluralisme/inklusivitas/keragaman/

kreativitas;

7. Teritorial/lokalisme/subsidiaritas -pengambilan keputusan dan manajemen di tingkat lokal dalam level yang masuk akal. (RIPESS, 2008)

PRAKTIK SSE

Manajemen diri dan kepemilikan bersama di tempat kerja atau komunitas merupakan inti dalam ekonomi solidaritas. Ini bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk: koperasi, usaha sosial bersama, dan masyarakat partisipasi dalam kepentingan umum. Status hukumnya bukan hal penting dalam keterlibatan menjadi bagian SSE. Kepemilikan bersama menjadi salah satu pendekatan untuk mencapai demokrasi di tempat kerja (workplace democracy).

(4)

Pekerjaan atau perdagangan bukan demi uang semata adalah bagian penting dalam SSE. Pekerja harus dihormati dan dihargai, meskipun dibayar atau tidak. Ini karena SSE menciptakan hasil yang bernilai dan memberikan pekerja suatu kepuasan, kebahagiaan dan penghargaan sosial.

Konsep perkembangan lebih penting daripada pertumbuhan. Manusia akan berhenti tumbuh dewasa tetapi tidak akan berhenti untuk berkembang. Perkembangan ini harus mengutamakan lingkungan sekitar dan pemerataan kekuasaan dan kekayaan antara kaya dan miskin. SSE akan mewujudkan perkembangan ekonomi yang lebih merata yang menjadi haknya, bertentangan dengan perkembangan ekonomi yang memperbesar ketidakadilan meskipun jika kemudian dikurangi melalui redistribusi. (RIPESS, 2015)

*****

Akhirnya, sebagai upaya yang lebih efektif terkait dengan tantangan yang akan dihadapi terutama dunia kerja di masa depan, menjadikan ILO sebagai organisasi internasional berinisiatif mengutamakan SSE dalam kapasitasnya sebagai penyeimbang produksi atas barang dan jasa, yang terbukti sebagai satu-satunya yang memiliki pengaruh besar terhadap pekerja, dalam beragam bentuknya (koperasi, perkumpulan, asosiasi, pengumpul dana, yayasan) dan usaha sosial (social enterprises). SSE dianggap memainkan peran penting dalam menghadapi tantangan yang terkait dengan masa depan dunia kerja, dan akan terus berperan lebih besar di masa depan. (Borzaga, 2017).

DAFTAR BACAAN

Borzaga, Carlo; Salvatori, Gianluca & Bodini, Riccardo (2017). Social and Solidarity Economy and the Future of Work. Euricse Working Paper for the ILO. Geneva: ILO. ISBN 978-92-2-130107 Brandmeir, Kathrin, dkk (2017). Allianz Global Wealth Report 2017. Economic Research. Munich:

Allianz SE

Kawano, Emily. Social Solidarity Economy: Toward Convergence across Continentas Divides. 26 Februari 2013. United Nations Research Institute for Social Development.

<http://www.unrisd.org/unrisd/website/newsview.nsf/0/f1e9214cf8ea21a8c1257b1e003b4f6 5?OpenDocument&cntxt=56030&cookielang=en&Click=> diakses Kamis, 21 Desember 2017, 12:16 WITA

Mills, Cliff & Davies Will (2013). Blueprint for a Co-operative Decade. International Co-operative Alliance

Neamtan, Nancy. The Solidarity Economy, State Organization and Political Power. World Social Forum 2010. Porto Alegree. Brazil. Januari 28.

Rahayu, Ning. Presiden Harapkan Koperasi Jadi Institusi Ekonomi Rakyat di Masa Depan. Rabu, 12 Juli 2018, 21:17 WIB. www.wartaekonomi.co.id. <https://www.wartaekonomi.co.id/

read147351/presiden-harapkan-koperasi-jadi-institusi-ekonomi-rakyat-di-masa-depan.html> diakses Rabu, 20 Desember 2017, 21:06 WITA

(5)

Réseau Intercontinental de Promotion de l’Économie Sociale Solidaire (RIPESS). Global Vision for Social Solidarity Economy: Convergences and Differences in Concepts, Definitions and Framework. February 2015. Réseau Intercontinental de Promotion de l’Économie Sociale Solidaire

_____. Charter of Ripess. Oktober 2008. Réseau Intercontinental de Promotion de l’Économie Sociale Solidaire

_____. What is Social Solidarity Economy. www.ripess.org. <http://www.ripess.org/what-is-sse/what-is-social-solidarity-economy/?lang=en> diakses Kamis, 21 Desember 2017, 12:28 WITA Utting, Peter; van Dijk, Nadine; & Matheï, Marie-Adélaïde. Sosial and Solidarity Economy – Is There

a New Economy in The Making?. Occasional Paper 10 Potential and Limits of Social Solidarity Economi, August 2014. United Nations Research Institute for Sosial Development (UNRISD) UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian

(6)

KEPEMIMPINAN STRATEGIK KOPERASI

1. Salinlah kembali definisi Cooperative Strategic Leadership menurut Art Sherwood, baik dalam bahasa Inggris maupun terjemahannya!

2. Langkah awal untuk berpikir strategik adalah menanyakan pertanyaan yang tepat. Tuliskanlah kembali langkah-langkah, beserta penjelasannya, untuk dapat menanyakan pertanyaan level tinggi yang tepat (high-level strategic questions right), menurut George Tovstiga (2013)! 3. Lengkapilah Model CSL yang ditawarkan oleh Art Sherwood berikut ini:

4. Salinlah kembali penjelasan istilah dalam Model CSL yang ditawarkan oleh Art Sherwood berikut ini:

a. Arah Strategik (Strategic Direction) b. Perencanaan (Planning)

c. Pelaksanaan (Action)

d. Pemantauan Kinerja (Performance Monitoring) e. Pengumpulan Pengetahuan (Knowledge Pool) f. Pembahasan Strategik (Strategic Conversations)

(7)

berikut ini:

the collection, interpretation, generation, and evaluation of informations and ideas that shape an organization’s sustainable competitive advantage.

DEMOKRASI

6. Tuliskan kembali delapan prinsip secara lengkap dalam Universal Declaration on Democracy yang dideklarasikan oleh Organisasi Parlemen Internasional (International Parliamentary Union) di Kairo, 16 Desember 1997!

7. Merujuk UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, berikan penjelasan apa yang dimaksud dengan hak-hak berikut ini:

a. Hak untuk Hidup;

b. Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan; c. Hak Mengembangkan Diri;

d. Hak Memperoleh Keadilan; e. Hak atas Kebebasan Pribadi; f. Hak atas Rasa Aman; g. Hak atas Kesejahteraan;

h. Hak Turut Serta dalam Pemerintahan; i. Hak Wanita; dan

j. Hak Anak.

*(Silakan mencari mandiri sesuai UU yang dimaksud)

8. Di setiap hak akan selalu memunculkan kewajiban, sebagaimana diuraikan dalam UU No 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dalam Pasal 69. Tuliskan kembali bunyi pasal tersebut! 9. Terjemahkan pernyataan Marilyn School dan Art Sherwood terkait demokrasi koperasi berikut

ini:

Democracy in cooperatives is about more than voting. A healthy democracy gives owners opportunities to meaningfully participate in reflection and change in their organization. All owners have the right to participate in the cooperative regardless of their wealth, investment, patronage, or values and beliefs. Ownership and democracy are at the heart of what makes a co-op different from other businesses.

10. International Co-operative Alliance memberikan tiga komponen fundamental dalam pengelolaan kompleksitas koperasi modern. Salinlah kembali secara lengkap beserta penjelasannya ketiga komponen tersebut!

11. Dalam penerapan demokrasi, Tod Wallace dan Art Sherwood mengingatkan akan dua hambatan besar yang akan menghalanginya. Salinlah kembali secara lengkap beserta penjelasannya dua hambatan tersebut!

12. Terjemahkan salah satu prinsip yang dianut oleh Mondragon Corporation, salah satu koperasi sukses di Spanyol, berikut ini:

we are not some paradise, but rather a family of co-operative enterprise struggling to build a different kind of life around a different way of working.

(8)

13. Salinlah kembali pengertian dari istilah dalam Akuntansi Koperasi berikut ini: a. Akuntansi Koperasi Sektor Riil

b. Sisa Hasil Usaha

c. Perhitungan Hasil Usaha d. Dapat Dipahami

e. Relevan f. Materialitas g. Keandalan

h. Substansi Mengungguli Bentuk i. Pertimbangan Sehat

j. Kelengkapan

k. Dapat Dibandingkan l. Tepat Waktu

m. Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat

14. Akuntansi Koperasi Sektor Rill mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) dan SAK Umum. Salinlah sesuai materi, perbedaan kedua SAK tersebut!

15. Diketahui data-data akun dari Koperasi WEPE MANDIRI berikut ini:

URAIAN (data yang dihitung)30 Sept 2017 (data pembanding tidak perlu dihitung)30 Sept 2016

Pelayanan Bruto Anggota 1.943 24.568.102

Beban Pokok Pelayanan Anggota (385) (6.192.014)

Penjualan pada non anggota 2.387 10.397.301

Beban Pokok Penjualan (274) (2.016.835)

Beban Usaha 156 1.067.034

Beban Administrasi dan Umum 93 367.094

Beban Perkoperasian 632 9.023.185

Pendapatan Lain 452 182.089

Beban Lain (208) (762.012)

Beban Bunga (95) (310.674)

Pajak Penghasilan (79) (924.519)

Buatlah laporan PERHITUNGAN HASIL USAHA berdasarkan data-data tersebut dengan mengalikan data 30 September 2017 dengan 5 digit akhir NIM Anda!

16. Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, Rapat Anggota Tahunan sepakat membagi SHU tersebut dengan komposisi pembagian sebagai berikut:

 Cadangan Koperasi 30%

 Jasa Pelayanan Anggota 25%

 Jasa Modal Anggota 20%

 Alokasi Pendidikan Anggota 10%

 Alokasi Sosial 10%

 Alokasi Pengurus 5%

Hitunglah alokasi SHU-nya berdasarkan data dari no. 1!

17. Dalam Anggaran Dasar Koperasi ditetapkan bahwa Cadangan Koperasi, selain diambil dari komposisi SHU, juga diambil dari hasil transaksi non anggota. Hitunglah berapa total Cadangan Koperasi WEPE MANDIRI berdasarkan hasil dari no. 1 & 2!

(9)

Nama Anggota Total Simpanan Pelayanan Usaha Tuan Pewe 123 623 Nona Wupi 456 545 Nyonya Powi 689 490 Tuan Wipu 532 364 Nona Piwi 375 263 Nyonya Wopo 286 176 Tuan Piwo 795 784

Hitunglah berapa SHU yang diterima oleh tiap-tiap anggota dengan mengalikan data yang ada dengan 5 digit akhir NIM Anda, berdasarkan data-data pada soal no. 1 dan 2!

KOPERASI/UNIT SIMPAN PINJAM

19. Salinlah kembali pengertian dari istilah dalam Koperasi/Unit Simpan Pinjam berikut ini: a. Kegiatan Usaha Simpan Pinjam

b. Koperasi Simpan Pinjam c. Unit Simpan Pinjam d. Simpanan Pokok

e. Simpanan Wajib f. Simpanan Berjangka g. Tabungan Koperasi

20. Salinlah kembali Persyaratan untuk menjadi Pengurus Koperasi sesuai dengan PermenkopUKM No. 15/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi Pasal 11 Ayat (4)! 21. Hubungan kerja antara Pengelola dengan Pengurus Koperasi adalah hubungan kerja atas dasar

perikatan dalam perjanjian. Salinlah kembali 3 hal yang dimuat paling sedikit dalam perjanjian perikatan tersebut!

22. Salinlah kembali antisipasi risiko pemberian pinjaman yang dapat dilakukan oleh KSP dan USP Koperasi!

23. Berikut ini adalah simulasi mutasi rekening simpanan Nona Wupi di KSP Wepe Mandiri:

TANGGAL SETOR TARIK SALDO

01 Desember 2016 NIM x Rp 280 ... 06 Desember 2016 NIM x Rp 163 ... 09 Desember 2016 NIM x Rp 400 ... 13 Desember 2016 NIM x Rp 85 ... 14 Desember 2016 NIM x Rp 103 ... 16 Desember 2016 NIM x Rp 185 ... 20 Desember 2016 NIM x Rp 307 ... 23 Desember 2016 NIM x Rp 724 ... 26 Desember 2016 NIM x Rp 1.570 ... 28 Desember 2016 NIM x Rp 904 ... 29 Desember 2016 NIM x Rp 4.287 ... 31 Desember 2016 NIM x Rp 652 ...

(10)

b. Berdasarkan hasil lengkap jawaban di poin a, berapakah nilai bunga bulan Desember 2016 tersebut jika suku bunga ditetapkan 5%, menggunakan metode perhitungan saldo rata-rata harian!

24. Lengkapilah tabel angsuran perhitungan bunga efektif anuitas milik Tuan Wepe berikut ini dengan 5 digit akhir NIM Anda!

BULAN KE-

ANGSURAN

POKOK PERHITUNGAN BUNGA TOTAL ANGSURAN

1 ... Rp 1.500.000,00 x 15% x 30 360 = ... NIM x Rp 10 2 ... ... 3 ... ... 4 ... ... 5 ... ... 6 ... ... 7 ... ...

Referensi

Dokumen terkait

Jadi patokan yang perlu dan harus senantiasa diingat oleh petugas rekam medis adalah : “Surat persetujuan untuk memberikan informasi yang

Penetapan PDR Penetapan PDR dilakukan dengan cara menghitung nilai pembangunan sebagai dasar pemberian insentif untuk menahan pemilik lahan dalam mengkonversi lahan tempat

Komoditas perikanan tangkap unggulan yang dapat dikembangkan di Gugus Pulau VIII Kepulauan Kei yaitu Ikan Kerapu, Ikan Tongkol, Ikan Teri, Ikan Cakalang, Ikan

Disimpulkan bahwa restorasi mengunakan bahan tumpatan glass ionomer cement lebih signifikan dalam mempengaruhi perubahan pH saliva dibandingkan dengan bahan tumpatan

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk membuat tesis dengan judul &#34;Analisa Kebijakan Perpajakan dalam Sektor Migas yang Menyangkut

Biji maupun stek batang dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman jarak pagar, namun memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang beragam pada media

Berdasarkan penjelasan yang diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan menjadikan permasalahan yang terjadi sebagai topik penelitian

Dengan melakukan pemetaan gen kanker untuk lokasi spesifik, pada break point cluster region (BCR), terjadi penggabungan antara BCR dan abelson (ABL) yang disebut