• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Sutimah. SDN 001 Seri Kuala Lobam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Sutimah. SDN 001 Seri Kuala Lobam"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TEMA LINGKUNGAN SAHABAT KITA PADA MATERI POKOK USAHA PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE SISWA KELAS V SD NEGERI 001 SERI KUALA LOBAM TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Oleh: Sutimah

Email: sutimah.sdn001skl@gmail.com SDN 001 Seri Kuala Lobam ABSTRAK

3HQHOLWLDQLQLEHUWXMXDQXQWXNPHQLQJNDWNDQNHDNWLIDQGDQKDVLOEHODMDUWHPDWLNPXDWDQ IPA siswa kelas V SD Negeri 001 Seri Kuala Lobam dengan penerapan model pembelajaran NRRSHUDWLIWLSH5RWDWLQJ7ULR([FKDQJH

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas V yang berjumlah 29 siswa. Penelitian dilakukan dalam dua siklus yang setiap siklusnya WHUGLULGDULGXDSHUWHPXDQ7HNQLNSHQJXPSXODQGDWDPHQJJXQDNDQOHPEDUREVHUYDVLNHDNWLIDQ EHODMDUWHVKDVLOEHODMDUGDQGRNXPHQWDVL0HWRGHXQWXNDQDOLVLVGDWD\DLWXDQDOLVLVGHVNULSWLI NXDQWLWDWLI

+DVLOSHQHOLWLDQLQLPHQXQMXNNDQEDKZDSHQHUDSDQPRGHOSHPEHODMDUDQNRRSHUDWLIWLSH 5RWDWLQJ 7ULR ([FKDQJH GDSDW PHQLQJNDWNDQ NHDNWLIDQ GDQ KDVLO EHODMDU VLVZD NHODV 9 6' Negeri 001 Seri Kuala Lobam pada mata pelajaran tematik muatan IPA di SD Negeri 001 Seri .XDOD/REDP3HQLQJNDWDQNHDNWLIDQEHODMDUVLVZDGDSDWGLOLKDWGDULPDVLQJPDVLQJVLNOXV 5DWDUDWD SHUVHQWDVH NHDNWLIDQ EHODMDU VLVZD GL VLNOXV , VHEHVDU GDQ PHQLQJNDW GL siklus II menjadi 72,41%. Peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar siswa. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa saat pra-siklus yakni sebesar 44,83%, selanjutnya meningkat saat siklus I menjadi 75,86% dan meningkat lagi di siklus II menjadi 100%.

Kata Kunci: hasil belajar, model Rotating Trio Exchange PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran merupakan interaksi dinamis antara faktor-faktor pendukung pembelajaran, khususnya yang berkaitan dengan pembentukan karakter dan peningkatan intelektual peserta didik sesuai tuntutan kurikulum saat ini. Guru harus dapat mengintegrasikan semua faktor tersebut sehingga diperoleh hasil pembelajaran sebaik mungkin. Strategi pembelajaran yang diterapkan guru juga diharapkan dapat memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan bermakna bagi diri peserta didik.

Pembelajaran yang efektif merupakan tolak ukur keberhasilan guru dalam mengelola

(2)

menggunakan pendekatan pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang masih konvensional pada tingkat ketuntasan tertentu (Susanto, 2013: 54). Pembelajaran

GLNDWDNDQ EHUKDVLO DSDELOD DNWL¿WDV SHPEHODMDUDQ VLVZD WLQJJL VHOXUXK DWDX VHEDJLDQ EHVDU VLVZD WHUOLEDW VHFDUD DNWLI EDLN ¿VLN PHQWDO PDXSXQ VRVLDO GDODP SURVHV SHPEHODMDUDQ GL

samping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa

SHUFD\DGLUL6HEDEGDODPSURVHVSHPEHODMDUDQDNWL¿WDV\DQJPHQRQMRODGDSDGDVLVZD

Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin keberlangsungan pembangunan suatu negara. Pendidikan yang berkualitas mencerminkan kemajuan bangsa dan negara. Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Pasal 1 Ayat 1 disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.” (dalam Sisdiknas, 2014: 2-3).

Peningkatan kualitas pendidikan juga ditentukan oleh proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar guru memiliki peranan yang sangat penting sebagai kreator dalam proses belajar mengajar, dimana guru mampu mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa. Guru merupakan elemen kunci dalam sistem pendidikan khususnya di sekolah (Depdiknas, 2008: 1). Hal tersebut dikarenakan guru merupakan titik sentral dalam pembaharuan dan peningkatan kualitas pendidikan.

SD Negeri 001 Seri Kuala Logam merupakan salah satu sekolah dasar yang telah menerapkan Kurikulum 2013 dalam sistem pembelajarannya. Kurikulum tersebut memprioritaskan aspek keaktifan siswa dalam pembelajaran, dengan kata lain siswa sebagai pusat pembelajaran (student center) sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator saja. Namun, kenyataannya pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa tersebut masih belum maksimal. Hal ini dikarenakan kurangnya variasi model pembelajaran yang digunakan.

Berdasarkan hasil observasi saat pembelajaran tematikmuatan IPA tema Lingkungan Sahabat Kita di kelas V SD Negeri 001 Seri Kuala Logam Keaktifan siswa diniliai masih kurang. Hal ini terlihat saat proses pembelajaran berlangsung, hanya ada 2-4 siswa yang bertanya kepada guru. Sedangkan siswa lainnya enggan bertanya tentang materi yang belum dipahami dengan alasan takut. Oleh sebab itu, siswa tidak dapat menjawab pertanyaan ketika guru bertanya tentang materi yang disampaikan.

Selain mengamati keaktifan siswa saat pembelajaran, dilakukan juga observasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil ulangan harian siswa. Hasil ulangan harian siswa menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Batas KKM mata pelajaran IPA yaitu 75. Hanya 13 dari 29 siswa yang sudah mencapai batas tersebut atau persentasenya hanya 44,83%.

Sehubungan dengan permasalahan tersebut, diperlukan suatu upaya guna meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran yang sesuai. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif yang memiliki sistem khusus dalam hal peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa. Saat ini terdapat berbagai macam model pembelajaran kooperatif, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange yang mana akan digunakan dalam penelitian ini.

(3)

tipe tersebut dirasa sesuai untuk digunakan dalam penelitian ini. Model ini mengembangkan

VHEXDKOLQJNXQJDQEHODMDUDNWLIGHQJDQPHQFLSWDNDQVLVZDGDSDWEHUJHUDNVHFDUD¿VLNXQWXN

saling bertukar pikiran untuk memperoleh pengetahuan. Konsep dasar model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange yaitu siswa belajar dalam kelompok yang anggotanya berjumlah 3 orang. Anggota dari kelompok yang sudah dibentuk selanjutnya dirotasikan dengan meninggalkan satu anggota tetap dalam kelompok. Rotasi yang dilakukan akan membuat siswa berinteraksi dengan siswa pada kelompok lain. Menurut Silberman (2016: 103), model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange membuat siswa dapat berdiskusi dengan sebagian teman sekelasnya secara aktif, melatih keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapatnya, bekerjasama dengan siswa lain, dan berusaha memecahkan masalah yang ada.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, diperlukan upaya untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE). Oleh karena itu, dilaksanakan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tema Lingkungan Sahabat Kita pada Materi Pokok Usaha Pelestarian Lingkungan melalui Model Pembelajaran Rotating Trio Exchange Siswa Kelas V SD Negeri 001 Seri Kuala Lobam Tahun Pelajaran 2018/2019”.

KAJIAN PUSTAKA Kajian Teori

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk bekerja sama secara sinergis, integral, dan kombinatif dalam kelompok kecil dengan anggota yang heterogen, sehingga siswa dapat mengembangkan pengetahuan yang dimiliki berdasarkan pandangan dari siswa lain ataupun pengetahuan yang baru yang didapatkan bersama-sama.

Menurut Isjoni (2013:88) pada model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange kelas dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3 orang, selanjutnya kelas ditata agar setiap kelompok dapat melihat kelompok lainnya di kanan dan kirinya. Setiap trio diberi pertanyaan yang sama untuk didiskusikan. Setelah selesai, anggota trio tersebut diberi nomor 0, 1, dan 2. Kemudian anggota nomor 1 dirotasikan searah jarum jam dan anggota nomor 2 dirotasikan berlawanan arah jarum jam, sedangkan anggota nomor 0 merupakan anggota tetap dari kelompok dan tidak berpindah. Setiap terjadi rotasi kelompok, terdapat pertanyaan baru untuk didiskusikan dengan menambahkan tingkat kesulitan secara bertahap.

Belajar aktif berarti proses mempelajari sesuatu dengan cepat, menyenangkan, penuh semangat, dan siswa terlibat secara langsung dengan sesuatu yang dipelajarinya. Silberman (2016: 28) berpendapat bahwa kegiatan belajar bersifat aktif apabila siswa akan mengupayakan sesuatu, misalnya siswa menginginkan suatu jawaban atas sebuah pertanyaan, membutuhkan suatu informasi untuk memecahkan masalah, atau mencari cara untuk mengerjakan suatu tugas, saat itulah belajar dikatakan aktif.

Hasil belajar merupakan suatu hasil dari proses belajar siswa yang dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran dan sebagai dasar untuk memperbaiki pengajaran maupun siswa itu sendiri. Hasil belajar siswa dapat diperoleh melalui suatu tes. Penelitian ini akan menggunakan tes subjektif berupa tes uraian karena jenis tes tersebut dapat mengukur hasil belajar siswa berdasarkan kreativitas yang lebih luas.

(4)

Kerangka Berpikir

Penelitian ini diawali dengan adanya permasalahan yang muncul, salah satunya adalah rendahnya keaktifan dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 001 Seri Kuala Lobam dalam pembelajaran tematik muatan IPA Tema Lingkungan Sahabat Kita materi pokok Usaha Pelestarian Lingkungan kelas. Keaktifan yang dimaksud dalam hal ini adalah keaktifan siswa dalam berdiskusi, bertanya, mengemukakan pendapat, mengembangkan materi, dan pemanfaatan media. Selain itu, model pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih belum maksimal dan belum bervariasi sehingga hasil belajar siswa pun masih banyak yang belum mencapai KKM. Ada 16 siswa dari 29 siswa yang masih belum mencapai KKM dengan persentase 55,17%.

Berdasarkan masalah tersebut, terdapat alternatif penyelesaian masalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran tematik secara berkelanjutan.

Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Tema Lingkungan Sahabat Kita pada Materi Pokok Usaha Pelestarian Lingkungan dapat ditingkatkan dengan diterapkannya model pembelajaran Rotating Trio Exchangedi Kelas V SD Negeri 001 Seri Kuala Lobam Tahun Pelajaran 2018/2019. METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tema Lingkungan Sahabat Kita pada Materi Pokok Usaha Pelestarian Lingkungan melalui Model Pembelajaran Rotating Trio Exchange Siswa Kelas V SD Negeri 001 Seri Kuala Lobam Tahun Pelajaran 2018/2019” ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK merupakan penelitian yang dilakukan dalam suatu kelas dengan langkah merencanakan,

PHODNVDQDNDQGDQPHUHÀHVLNDQWLQGDNDQVHFDUDNRODERUDWLIGDQSDUWLVLSDWLIJXQDPHPSHUEDLNL

proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan pada semeseter genap tahun ajaran 2018/2019 yang disesuaikan dengan jadwal kegiatan belajar mengajar tematik kelas V. Pengambilan data akan dilakukan selama tiga bulan yaitu pada minggu kedua bulan Maret hingga minggu kedua bulan Juni 2019 sebanyak empat kali pertemuan dengan menggunakan siklus I dan siklus II.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 001 Seri Kuala Lobamyang beralamatkan di Tlk. Sasah, Seri Kuala Lobam, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau kode pos 39152. Alasan dipilihnya lokasi tersebut didasarkan pada hasil observasi selama kegiatan pembelajaran IPA tema Lingkungan Sahabat Kita terutama pada materi Usaha Pelestarian Lingkungan, dimana ditemukan masalah yang berkaitan dengan keaktifan dan hasil belajar siswa. Alasan lainnya adalah SD Negeri 001 Seri Kuala Lobam merupakan tempat peneliti berdinas sehingga memudahkan dalam pengambilan data selama penelitian.

(5)

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di SD Negeri 001 Seri Kuala Lobam tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 29 orang. Siswa tersebutterdiri dari 15 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan dengan kemampuan akademis yang berbeda.

Prosedur Penelitian

Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap yakni tahap pra-tindakan dan tahap pelaksanaan penelitian. Tahap pra-tindakan merupakan tahap sebelum memulai siklus PTK. Sedangkan tahap pelaksanaan penelitian terdiri dari siklus I dan siklus II sesuai dengan tahap-tahap pada model Kemmis & McTaggart.

1. Pra-Tindakan 2. Siklus I

a. Tahap perencanaan (planning) b. Tahap tindakan (acting) c. Tahap observasi (REVHUYLQJ)

G 7DKDSUHÀHNVLUHÀHFWLQJ) 3. Siklus II

+DVLO UHÀHNVL VLNOXV , GLJXQDNDQ XQWXN SHUEDLNDQ GL VLNOXV ,, 6LNOXV ,, WHUGLUL GDUL SHUWHPXDQ GHQJDQ DORNDVL ZDNWX VHWLDS SHUWHPXDQ [ PHQLW 7DKDSWDKDS \DQJ

dilakukan pada siklus II sama dengan siklus I. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data disesuaikan dengan jenis data yang dikumpulkan, tujuan penelitian, pemahaman, dan kemampuan peneliti dalam pelaksanaan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: observasi, tes, dan dokumntasi.

Teknik Analisis Data 1. Kuantitatif

Data ini berupa hasil belajar yang mengukur tingkat kognitif siswa. 7DEHO.XDOL¿NDVL.ULWHULD.HWXQWDVDQ%HODMDU6LVZD Kriteria Ketuntasan Minimal .XDOL¿NDVL

• Tuntas

< 75 Tidak Tuntas

(KKM mata pelajaran IPA kelas V SD 001 2. Kualitatif

Data kualitatif berupa data hasil observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Rotating Trio Exchange, serta hasil wawancara yang kemudian dijabarkan dalam bentuk deskriptif kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori dalam beberapa paragraf menurut kriteria agar diperoleh kesimpulan.

(6)

Indikator Keberhasilan

Pembelajaran IPA melalui metode pembelajaran Rotating Trio Exchange dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA materi pokok Usaha Pelestarian Lingkungan siswa kelas V SD 001 Seri Kuala Lobam dengan indikator sebagai berikut:

1. Sejumlah 85% siswa kelas V SD 001 Seri Kuala Lobam mengalami ketuntasan secara klasikal, artinya 85% dari siswa mencapai nilai KKM yaitu 75.

2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui metode pembelajaran Rotating Trio Exchange PHQLQJNDW GHQJDQ NULWHULD PLQLPDO DNWLI • 3V ! GDODP OHPEDU

observasi pengamatan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

1. Kegiatan Pra Siklus

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SD Negeri 001 Seri Kuala Lobam berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yakni mulai tanggal 18 Maret 2019 hingga 8 Juni 2019. Sebelum pelaksanaan siklus, dilakukan observasi mengenai kegiatan belajar mengajar di kelas V yang terdiri dari 29 siswa. Selain itu juga dilakukan dialog bersama teman sejawat atau observer. Kegiatan tersebut dilakukan guna mengetahui kondisi kelas, khususnya tentang perilaku siswa saat pelajaran. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa belum semua siswa dalam kelas memiliki perhatian yang baik. Hanya terdapat beberapa siswa yang aktif bertanya dan berani mengemukakan pendapat. Ada salah satu siswa yang tertidur dan menggambar. Sementara siswa lainnya hanya sebatas ikut berpartisipasi dalam pembelajaran.

Hasil belajar siswa saat ulangan harian mata pelajaran IPA pada tema Lingkungan Sahabat Kita sebelum penelitian dilakukan ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

Tabel Hasil Ulangan Harian IPA Kelas V pada Pra Siklus

No Nama KKM Nilai Ket No Nama KKM Nilai Ket

1 Agil Kurniawan 75 50 BT 16 Meliati Hutagaol 75 75 T

2 Aryobimo M. J. 75 75 T 17 M. Bilal Adi Saputra 75 68 BT

3 Atika Khumairah 75 50 BT 18 M. Fauzi Baadillla 75 75 T

4 Aziz Muhammad R. 75 45 BT 19 M. Ilham Maulid 75 60 BT

5 'HGH2NWD¿D 75 75 T 20 M. Rasyid 75 62 BT

6 Diaz Danfarel 75 70 BT 21 Nadhifha Syakina 75 70 BT

7 Feriyanti 75 50 BT 22 Novialiana Enjelina 75 85 T

8 Gabriel Otawa 75 75 T 23 Rafqi Avlian 75 50 BT

9 +D¿]$GKD 75 85 T 24 Randa Rizkiyansyah 75 75 T

10 Hounly Lowrenza 75 76 T 25 Ribka Angelina 75 70 BT

11 Jihan Raihana 75 65 BT 26 Thalita Ardelia 75 75 T

12 Khatarina 75 75 T 27 Wendrian 75 60 BT

13 Kenzie Manaeh S. 75 50 BT 28 Windy Aulesa 75 78 T

(7)

15 Maisara 75 70 BT

Jumlah 1954

Rata-Rata 67,38

(Sumber: Dokumentasi Analisis Hasil Belajar Siswa V)

Berdasarkan data hasil ulangan harian pada tabel di atas, siswa yang sudah mencapai nilai KKM hanya terdapat 13 siswa dengan persentase 44,83%. Sedangkan 16 siswa lainnya masih belum mencapai KKM, sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA tergolong masih rendah.

2. Siklus I

a. Perencanaan b. Tindakan

Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 22 April 2019, mulai pukul 07.00 WIB hingga 08.20 WIB. Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama yaitu tentang manfaat air bagi manusia, hewan, dan tanaman. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan antara lain:

Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 26 April 2019, mulai pukul 07.00 WIB hingga 08.20 WIB. Materi yang disampaikan pada pertemuan kedua sama seperti pembelajaran pertama. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan antara lain:

c. Observasi

Tabel Data Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I

Aspek yang Diamati Jumlah Skor Persentase

Rata-rata 202 53,58

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa siswa yang hadir saat siklus I sejumlah 29 orang. Rata-rata persentase keaktifan belajar siswa yang diperoleh 53,58.

Tabel Hasil Ulangan Harian IPA Kelas V pada Siklus I

No Nama KKM Nilai Ket No Nama KKM Nilai Ket

1 Agil Kurniawan 75 70 BT 16 Meliati Hutagaol 75 82 T

2 Aryobimo M. J. 75 85 T 17 M. Bilal Adi Saputra 75 80 T

3 Atika Khumairah 75 72 BT 18 M. Fauzi Baadillla 75 82 T

4 Aziz Muhammad R. 75 68 BT 19 M. Ilham Maulid 75 76 T

5 'HGH2NWD¿D 75 84 T 20 M. Rasyid 75 82 T

6 Diaz Danfarel 75 84 T 21 Nadhifha Syakina 75 85 T

7 Feriyanti 75 74 BT 22 Novialiana Enjelina 75 92 T

(8)

9 +D¿]$GKD 75 92 T 24 Randa Rizkiyansyah 75 80 T

10 Hounly Lowrenza 75 82 T 25 Ribka Angelina 75 82 T

11 Jihan Raihana 75 76 T 26 Thalita Ardelia 75 85 T

12 Khatarina 75 82 T 27 Wendrian 75 70 BT

13 Kenzie Manaeh S. 75 70 BT 28 Windy Aulesa 75 84 T

14 Laurens Jhonson 75 75 T 29 Yosua Immanuel 75 78 T

15 Maisara 75 82 T

Jumlah 2306

Rata-Rata 79,52

(Sumber: Dokumentasi Analisis Hasil Belajar Siswa V)

Berdasarkan Tabel 4.4, dapat diketahui bahwa rata-rata kelas adalah 79,52. Nilai terendah yang diperoleh yaitu 68 dan nilai tertingginya adalah 92. Ada 22 siswa yang sudah mencapai KKM dengan persentase 75,86%.

G 5HÀHNVL

7DKDSUHÀHNVLPHUXSDNDQWDKDSDNKLUGDULVLNOXV37.\DQJGLJXQDNDQ7DKDSLQL

digunakan untuk mengevaluasi data-data yang telah terkumpul dan gejala yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Data hasil observasi siklus I dibandingkan dengan baseline agar diketahui apakah terjadi peningkatan atau tidak. Selain itu, data yang diperoleh juga dianalisis apakah sudah sesuai target yang ditentunkan. Apabila belum mencapai target yang diharapkan, maka penelitian akan dilanjutkan ke siklus berikutnya.

3. Siklus II

a. Perencanaan b. Tindakan

Pertemuan 1 siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 29 April 2019, mulai pukul 07.00 WIB hingga 08.20 WIB. Materi yang disampaikan pada pertemuan ini yakni tentang siklus air. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan antara lain:

Pertemuan 2 siklus II dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 3 Mei 2019, mulai pukul 07.00 WIB hingga 08.20 WIB. Materi yang disampaikan pada pertemuan ini yakni tentang siklus air. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan antara lain: c. Observasi

Tabel Data Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II

Aspek yang Diamati Jumlah Skor Persentase

Rata-rata 273 72,41

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa siswa yang hadir saat siklus II sejumlah 29 orang. Rata-rata persentase keaktifan belajar siswa yang diperoleh yaitu 72,41.

(9)

Tabel Hasil Ulangan Harian IPA Kelas V pada Siklus II

No Nama KKM Nilai Ket No Nama KKM Nilai Ket

1 Agil Kurniawan 75 75 T 16 Meliati Hutagaol 75 88 T

2 Aryobimo M. J. 75 92 T 17 M. Bilal Adi Saputra 75 86 T

3 Atika Khumairah 75 80 T 18 M. Fauzi Baadillla 75 95 T

4 Aziz Muhammad R. 75 75 T 19 M. Ilham Maulid 75 80 T

5 'HGH2NWD¿D 75 84 T 20 M. Rasyid 75 90 T

6 Diaz Danfarel 75 90 T 21 Nadhifha Syakina 75 90 T

7 Feriyanti 75 82 T 22 Novialiana Enjelina 75 100 T

8 Gabriel Otawa 75 88 T 23 Rafqi Avlian 75 75 T

9 +D¿]$GKD 75 100 T 24 Randa Rizkiyansyah 75 85 T

10 Hounly Lowrenza 75 92 T 25 Ribka Angelina 75 95 T

11 Jihan Raihana 75 80 T 26 Thalita Ardelia 75 92 T

12 Khatarina 75 94 T 27 Wendrian 75 84 T

13 Kenzie Manaeh S. 75 80 T 28 Windy Aulesa 75 90 T

14 Laurens Jhonson 75 85 T 29 Yosua Immanuel 75 85 T

15 Maisara 75 86 T

Jumlah 2518

Rata-Rata 86,83

(Sumber: Dokumentasi Analisis Hasil Belajar Siswa V)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata kelas adalah 86,83. Nilai terendah yang didapat yaitu 75 dan nilai tertingginya adalah 100 Sejumlah 29 siswa telah mecapai KKM yakni mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 75. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa yang diperoleh yakni 100%.

G 5HÀHNVL

Hasil pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange secara keseluruhan telah mencapai target yang diharapkan. Kendala-kendala yang dialami di siklus I dapat teratasi di siklus II. Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh, keaktifan belajar sebagian besar siswa kelas V sesuai dengan indikator yang diamati.

Berdasarkan analisis data hasil observasi siklus II, diketahui bahwa terjadi peningkatan rata-rata persentase keaktifan dan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Rata-rata persentase keaktifan belajar siswa di siklus I yaitu 53,58% dan meningkat menjadi 72,41%. Sedangkan rata-rata persentase hasil belajar siswa di siklus I yaitu 75,86% meningkat menjadi 100% di siklus II. Seluruh aspek yang diamati telah mencapai target keberhasilan yang diinginkan dan rata-rata persentase keaktifan belajar maupun hasil belajar telah mengalami peningkatan. Oleh karena itu, proses penelitian dapat dihentikan sampai di siklus IIini.

(10)

Pembahasan

Pengambilan data penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange dilakukan dengan menggunakan lembar observasi guna mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa. Selain itu, di akhir siklus penelitian diadakan post test guna mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange.

Berdasarkan uraian hasil penelitian yang telah dilakukan pada mata pelajaran IPA di kelas V, dapat diketahui adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange. Berikut ini pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan.

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa

Berdasarkan pengamatan penelitian yang telah dilaksanakan, diketahui bahwa terjadi peningkatan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri 001 Seri Kuala Lobam pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange seperti yang telah diuraika dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Rotating Trio Exchange efektif untuk meningkatkan sikap percaya diri peserta didik dan tingkat percaya diri siswa lebih tinggi daripada menggunakan strategi pembelajaran konvensional. Sikap percaya diri tersebut merupakan salah satu keaktifan yang termasuk dalam aktivitas emosional.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange dalam meningkatkan hasil belajar siswa

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange di kelas V dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II.

Diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa di siklus I yaitu 79,52. Jumlah siswa yang telah mencapai KKM yakni 22 siswa dengan persentase 75,86%. Di siklus II, rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 86,83. Jumlah siswa yang telah mencapai KKM di siklus II juga meningkat menjadi 29 siswa dengan persentase 100%.

0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Persentase Ketuntasan Siswa

(11)

%HUGDVDUNDQ GDWD \DQJ GLVDMLNDQ JUD¿N GDODP JDPEDU GL DWDV GLNHWDKXL EDKZD

persentase ketuntasan hasil belajar pra-siklus mencapai 44,83%. Pembelajaran saat siklus I membahas tentang manfaat air bagi makhluk hidup dan memperoleh persentase ketuntasan belajar sebesar 75,86% dengan rata-rata kelas sejumlah 79,52 dan jumlah siswa dengan

QLODL•VHEDQ\DNDQDNGDULWRWDOVLVZD6HGDQJNDQSHPEHODMDUDQVDDWVLNOXV,,

membahas tentang siklus airdan memperoleh persentase ketuntasan belajar sebesar 100%

GHQJDQUDWDUDWDNHODVGDQMXPODKVLVZD\DQJPHQGDSDWQLODL•VHEDQ\DNDQDN

dari totalsiswa yang hadir 29 anak. Persentase ketuntasan belajar telah mencapai indikator keberhasilan yakni sebesar 100%.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Penelitian Tindakan Kelas pada pembelajaran tematik muatan IPA tema Lingkungan Sahabat Kita materi usaha pelestarian lingkungan kelas V SD Negeri 001 Seri Kuala Lobam dapat disimpulkan hal-hal berikut:

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran tematik muatan IPA tema Lingkungan Sahabat Kita materi usaha pelestarian lingkungan Kelas V SD Negeri 001 Seri Kuala Lobam. Peningkatan keaktifan belajar dapat dilihat dari adanya pencapaian indikator keberhasilan keaktifan belajar siswa setiap siklus. Rata-rata persentase keaktifan belajar siswa di siklus I sebesar 53,58% dan meningkat menjadi 72,41% di siklus II.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran tematik muatan IPA tema Lingkungan Sahabat Kita materi usaha pelestarian lingkungan di kelas V SD Negeri 001 Seri Kuala Lobam. Hal tersebut terlihat dari peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar siswa dengan batas KKM 75. Persentase hasil belajar siswa saat pra-siklussejumlah44,83% yang meningkat saat siklus I menjadi 75,86% dan berakhir di siklus II dengan persentase 100%.

Setelah dilakukan penelitian di SD Negeri 001 Seri Kuala Lobam, ada beberapa saran yang diberikan, yaitu:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange dapat diterapkan oleh guru pada materi lain yang sesuai dengan model pembelajaran tersebut, sehingga siswa tidak hanya belajar secara monoton.

2. Siswa diharapkan dapat meningkatkan keaktifan belajar selama kegiatan pembelajaran. 3. Bagi peneliti lain yang mengambil indikator yang sama, diharapkan dapat menambah

indikator keaktifan lainnya supaya hasil yang didapat lebih kuat dan mendalam.

4. Peneliti lain juga diharapkan tidak hanya mengandalkan observer selama tahap observasi, tetapi juga dapat menggunakan alat bantu observasi seperti kamera untuk merekam kegiatan pembelajaran agar data yang diperoleh merupakan data yang objektif.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi. (2016). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Asmani, J. M. (2016). 7LSV(IHNWLI&RRSHUDWLYH/HDUQLQJ. Yogyakarta: DIVA Press.

Basuki, I., & Hariyanto. (2016). Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

2൵VHW

Daryanto. (2010). Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya.

Daryanto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Gava Media.

Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O. (2015). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Huda, M. (2016). &RRSHUDWLYH /HDUQLQJ 0HWRGH 7HNQLN 6WUXNWXU GDQ 0RGHO 7HUDSDQ. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Isjoni. (2013). 3HPEHODMDUDQ.RRSHUDWLI0HQLQJNDWNDQ.HFHUGDVDQ.RPXQLNDVL$QWDU3HVHUWD Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Joni, R. (1984). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kemmis, Stephen & McTaggart, Robin. (1988). The Action Research Planner. Australia: Deakin University.

Khuluqo, I. E. (2017). Belajar dan Pembelajaran: Konsep Dasar, Metode dan Aplikasi Nilai-Nilai Spiritualitas dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Rochayati, Umi, dkk. (2014). 0RGHO 3HPEHODMDUDQ /HDUQLQJ &\FOH .RRSHUDWLI 7LSH 67$' untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Vol. 22, Hlm. 110.

Rusman. (2016). 0RGHO0RGHO 3HPEHODMDUDQ 0HQJHPEDQJNDQ 3URIHVLRQDOLVPH *XUX. Jakarta: Rajawali Pers.

Sardiman. (2012). ,QWHUDNVLGDQ0RWLYDVL%HODMDU. Jakarta: Rajawali Pers.

Silberman, M. L.(2012). $FWLYH/HDUQLQJ&DUD%HODMDU6LVZD$NWLI. (R. Muttaqien, Penerj.) Bandung: Penerbit Nuansa.

Slavin, Robert E., dkk. (1985). Learning to Cooperate, Cooperating to Learning. New York: Plenum Press.

Sudjana, N. (2016). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Syah, M. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: 5DMD*UD¿QGR3HUVDGD

Uno & Mohamad. (2015). %HODMDUGHQJDQ3HQGHNDWDQ3$,/.(03HPEHODMDUDQ$NWLI,QRYDWLI /LQJNXQJDQ.UHDWLI(IHNWLI0HQDULN. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Gambar

Tabel Hasil Ulangan Harian IPA Kelas V pada Pra Siklus
Tabel Hasil Ulangan Harian IPA Kelas V pada Siklus I
Tabel Data Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II
Tabel Hasil Ulangan Harian IPA Kelas V pada Siklus II
+2

Referensi

Dokumen terkait

Di Kabupaten Seruyan Kuala Pembuang Program ini berjalan dengan baik sesuai kebijakan pemerintah, Aktifitas para ibu hamil dan ibu menyusui dalam melakukan pemeriksaan ke

Selain itu ada pula faktor pendukung yaitu hubungan baik dan kekeluargaan antara Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM dengan pengrajin UKM-UKM, juga

Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi hama wereng coklat pada cara budidaya padi organik lebih rendah dibandingkan cara budidaya padi semi organik dan budidaya padi

Suryo Widodo, M.Pd dan Yuni Katminingsih, S.Pd, M.Pd selaku ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan dukungan secara penuh dalam bentuk doa dan kasih sayang

Oleh karena itu segala tindakan penahanan yang dilakukan oleh Pejabat yang berwenang melakukan penahanan harus sesuai dengan KUHAP, hal ini untuk menghindari terjadinya

Untuk prosesbeneka.an d lakukandenqan dua melodeya tu selkosong danse penuh Pada heiod€se p€nuh,kayukareldivakumsebeLumdlber tekanan.lujuand vakumada ahuntuk mangeluarkan

Universitas Negeri

Universitas Negeri