• Tidak ada hasil yang ditemukan

Knowledge Management Dalam Pemilihan Teknologi Administrasi P3M Politeknik Negeri Cilacap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Knowledge Management Dalam Pemilihan Teknologi Administrasi P3M Politeknik Negeri Cilacap"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

p-ISSN: 2087-1627, e-ISSN: 2685-9858 DOI:10.35970/infotekmesin.v11i1.108 ;pp.1-8

Knowledge Management

Dalam Pemilihan Teknologi Administrasi P3M

Politeknik Negeri Cilacap

Cahya Vikasari

Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia cahyavikasari@pnc.ac.id

Naskah masuk:17 Desember 2019; direvisi:19 Januari 2020; diterima:23 Januari 2020

Abstrak

Kata Kunci:

Administrasi; Management; ACKM.

Penerapan teknologi diharapkan akan mempermudah pekerjaan dalam pengelolan administrasi. Politeknik Negeri Cilacap memiliki unit P3M yang bertugas mengelola kegiatan penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen sebagai kegiatan tridharma perguruan tinggi. Beberapa kendala masih terjadi pada saat pengelolaan data di unit P3M antara lain modal yang bersifat intelektual dalam unit P3M mudah hilang, masalah internal dalam komunikasi di unit P3M juga dapat menghambat sharing knowledge/pekerjaan, duplikasi kesalahan dalam kegiatan arsip P3M dapat kerjadi. Diperlukan penerapan teknologi dalam konsep knowledge management dengan mempertimbangkan ukuran banyaknya peserta dan durasi dari percakapan sehingga dapat disimpulkan teknologi yang dapat dipakai yaitu presentation, share computer, chat, email, aplikasi. Aplikasi yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan yaitu aplikasi pengelolaan data di unit P3M. Mensukseskan penerapan teknologi dapat menggunakan konsep ACKM dan dibudidayakan dalam perguruan tinggi.

Abstract

Keywords: Administrations; Management; ACKM.

Application of technology is expected to simplify administrative work management. Cilacap State Polytechnic has P3M unit in charge of managing research and community service conducted by lecturers. Intellectual capital in P3M units that are easily lost, internal communication problems in P3M units that can inhibit knowledge and work sharing and the occurrence of errors’ duplication in P3M archive activities are some obstacles that occur during data management process. The technology application in the concept of knowledge management by considering the number of participants and the duration of the conversation is needed, therefore it can be concluded that the technology which can be used is presentation, computer share, chat, email, application. Applications made are suited to the needs of the data management application in the P3M unit. Successful application of technology can use the concept of ACKM and is applied in tertiary institutions.

Alamat korespondensi:

E-mail: cahyavikasari@pnc.ac.id p-ISSN: 2087-1627, e-ISSN: 2685-9858

(2)

1. Pendahuluan

Teknologi dalam perusahaan sangat perlu diterapkan dalam mendukung kinerja sebuah perusahaan. Hal ini merupakan bagian dalam penerapan knowledge management yang merupakan sebuah kegiatan penerapan pendekatan yang dilakukan secara sistematis dalam kegiatan menangkap, manajemen, menstruktur, serta melakukan penyebaran pengetahuan dalam sebuah organisasi atau perusahaan agar dapat bekerja lebih cepat, dapat menggunakan kembali praktik terbaik dalam seluruh kegiatan, serta mengurangi ulang mahal dari proyek ke proyek [1]. Seluruh knowledge yang ada dalam perusahaan sebisa mungkin harus tersimpan dengan baik oleh perusahaan misalnya dengan menggunakan teknologi informasi.

Politeknik Negeri Cilacap merupakan perguruan tinggi yang didalamnya ada kegiatan manajemen, pengajaran, penelitian dan PKM. Kegiatan dan manajemen yang mengurusi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan oleh unit P3M. Unit P3M menyadari perlunya knowledge manajemen dalam menerapkan teknologi. Kendala yang dihadapi oleh unit P3M dalam menerapkan sebuah teknologi misalnya unit P3M tidak dapat mengidentifikasi kebutuhan teknologi apa yang dibutuhkan untuk mengelola kegiatan yang ada di unit P3M. Modal yang bersifat intelektual dalam unit P3M mudah hilang, masalah internal dalam komunikasi di unit P3M juga dapat menghambat sharing knowledge/pekerjaan, duplikasi kesalahan dalam kegiatan arsip P3M dapat kerjadi. Knowledge Management (KM) adalah intervensi yang dilakukan secara bersama-sama yaitu dari sumber daya manusia, proses yang ada dalam organisasi dan teknologi yang dapat diterapkan untuk mendukung proses pembuatan , pembauran, penyebaran, pemanfaatan pengetahuan yang dapat digunakan dalam perusahaan / organisasi.

Simplicity dan power juga merupakan kendala yang dihadapi karena menyebabkan menurunnya hambatan untuk adopsi dan orang enggan untuk mempelajari teknologi baru kecuali dapat membantu mereka dalam pekerjaan mereka. Sehingga diperlukan pemilihan teknologi yang tepat dalam membantu unit P3M. Teknologi yang dipilih harus berdasarkan penggunaan teknologi itu sendiri yang ditentukan oleh ukuran (berapa banyak peserta) & durasi percakapan (berapa lama akan berlangsung percakapan. Berdasarkanlatar belakang masalah tersebut maka penulis tergerak melaksanakan penelitian mengenai proses pemilihan teknologi yang tepat yang dapat diterapkan dalam unit P3M dalam mendukung knowledge management. Manfaat dari penelitian yaitu unit P3M dapat menentukan teknologi yang tepat yang dapat digunakan dalam mengelola administrasi mengenai penelitian serta PKM oleh

dosen Politeknik Negeri Cilacap. Penerapan knowledge management di lingkungan perguruan tinggi sangat penting sebab perguruan tinggi merupakan penghimpun ilmu yang akan mengalihkan knowledge dari individu sebagai intangible asset diubah menjadi aset organisasi[2]. Implementasi knowledge management juga dapat diimplementasikan pada unit P3M.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh wulantika membahas mengenai knowledge management yang merupakan kegiatan dalam organisasi yang melaksanakan pengelolaan pengetahuan yang merupakan aset, dimana dalam strateginya terdapat proses penyaluran pengetahuan yang tepat, kepada SDM yang tepat serta dalam waktu yang cepat, sehingga nantinya mereka dapat berinteraksi, berbagi pengetahuan dan dapat mengaplikasikannya dalam kegiatan kerja dengan tujuan meningkatkan kinerja dari organisasi. Knowledge management tidak hanya merupakan tujuan akhir dari sebuah organisasi namun merupakan metode yang dapat dilaksanakan agar perusahaan selalu memiliki kekuatan untuk melakukan kreasi dan inovasi dalam jangka waktu yang cepat sehingga organisasi dapat bertahan. KM merupakan sebuah tindakan yang dilaksanakan secara sistematis dalam mengidentifikasi, melaksanakan dokumentasi, dan melaksanakan distribusi pengetahuan yang relevan kepada seluruh anggota dalam organisasi tersebut, dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing dari organisasi. Knowledge management dalam sebuah organisasi tidak dapat berdiri sendiri namun saling terkait dengan sistem lainnya. Knowledge management system yang baik seharusnya dapat menyediakan aturan atau mekanisme yang dapat digunakan oleh anggota organisasi dalam memberikan masukan mengenai kredibilitas mengenai knowledge dalam perusahaan [3].

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh nugroho yang akan mengenai peran serta pengaruh teknologi informasi yang dilakukan secara komprehensif dalam mengelola pengetahuan dalam sebuah organisasi. Pembahasan mengenai peran knowledge dan perkembangan Teknologi informasi dalam melaksanakan komunikasi knowledge, peran dari TI dalam melaksanakan tranfromasi knowledge, peran TI dalam melaksanakan penyebaran knowledge yang dilakukan melalui jaringan, perkembagan dari teknologi knowledge manajemen, diakhiri dengan aplikasi atau system TI berbasis knowledge yang dapat diterapkan dalam organisasi. Dari semua peran tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa TI ternyata dapat meningkatkan efektifitas dari pengelolaan knowledge yang nantinya akan berdampak kepada peningkatan sinergi dalam organisasi [4].

Penelitian oleh akbar membahas mengenai Knowledge Management System (KMS) bertujuan dalam meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia yang ada dalam sebuah organisasi dengan cara memperbaiki komunikasi antar karyawan dan

(3)

transfer pengetahuan[5]. Knowledge Management System (KMS) merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan budaya saling berbagi knowledge (sharing knowledge) antar individu maupun organisasi[6]. Knowledge Management System dapat menyimpan pengetahuan dan pengalaman karyawan dengan baik sehingga menjadi sebuah solusi untuk berbagi sharing knowledge dan dapat mendukung kinerja karyawan di Biro Administrasi Akademik Pariwisata Nusantara.

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu dilakukan pemilihan teknologi yang akan diterapkan dalam membantu unit P3M dalam melaksanakan kegiatan administrasi dalam pengelolaan data penelitian dan PKM. Penelitian akan dilaksanakan dengan tahapan ACKM (Advancement Centered Knowledge Management). Setelah teknologi sudah ditetapkan maka dilakukan pembangunan teknologi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan konsep knowledge management dalam memilih teknologi dalam pengelolaan administrasi unit P3M terutama data-data penelitian dan PKM.

2. Knowledge Management

Knowledge Management merupakan sebuah koordinasi yang dilaksanakan secara sitematis dalam organisasi yang mengatur sumber daya manusia, penggunaan teknologi, proses serta struktur organisasi meningkatkan value dengan penggunaan ulang serta inovasi. Koordinasi dapat dicapai melalui menciptakan, melaksanakan pembagian dan mengaplikasikan pengetahuan dengan menggunakan aset perusahaan berupa pengalaman dan tindakan yang sudah diambil perusahaan dalam kelangsungan pembelajaran organisasi [7].

Pengetahuan dalam sebuah organisasi merupakan perpaduan dari pengetahuan individu dan pengetahuan kelompok yang diproses menjadi keunggulan dalam sebuah organisasi. Ketidakmampuan dari organisasi melaksanakan pengelolaan pengetahuan dapat mengakibatkan gagalnya sebuah organisasi dalam melakukan inovasi yang berkelanjutan. Keterlibatan manajemen diperlukan disaat pengetahuan bersumber pada hambatan dalam penciptaan pengetahuan individu serta hambatan oleh organisasi berkaitan dengan paradigma dalam perusahaan [8]. Transfer knowledge yang ada di dalam perusahaan dengan melakukan pengembangan knowledge management system dengan menggunakan basis knowledge audit dengan proses knowledge management sebagai standar pengembangan perusahaan [9].

Pelaksanaan konsep knowledge management yang akan dilaksanakan dalam sebuah organisasi melibatkan tiga komponen[10] yaitu:

1) Manusia.

Manusia atau SDM merupakan faktor penting dalam penerapan knowledge management. Kesuksesan penerapan knowledge management tentu saja harus didukung dengan ketersediaan SDM yang memiliki kompetensi. Maka perlu dikembangkan kompetensi SDM yang ada, kemudian memastikan bahwa individu tersebut dalam organisasi mengetahui peran serta tanggung jawabnya masing-masing sesuai tugas pengelolaan pengetahuan serta menjalankan proses yaitu knowledge management dalam mempelajari, meningkatkan, dan dalam mengalirkan pengetahuan ke seluruh elemen dalam organisasi. Kebanyakan organisasi belum mengetahui atau tidak mengetahui sama sekali tentang potensi knowledge yang tersembunyi dalam organisasinya yang tersimpan pada karyawannya[11].

2) Proses.

Proses knowledge management akan lebih mempermudah inovasi dalam penciptaan pengetahuan serta dapat mempermudah transfer pengetahuan ke seluruh elemen perusahaan. Perlu dibuat proses transfer pengetahuan dan proses aliran pengetahuan yangdapat dilaksanakan secara baik melalui identifikasi serta pemetaan pengetahuan dan analisa mengenai jejaring sosial.

3) Teknologi.

Teknologi berperan dalam membantu kolaborasi serta komunikasi dalam proses knowledge management yaitu menangkap knowledge, menyimpannya serta mempermudah dalam menggunakan informasi tersebut. Maka perlu dibangun sarana yang mendukung kolaborasi dan dapat berbasis teknologi contohnya basis data penyimpanan, server, atau perangkat teknologi informasi lainnya yang mendukung knowledge management diterapkan. Dua fungsi utama dari teknologi informasi (TI) dalam konsep kowledge management (KM) yaitu untuk memperoleh dan melaksanakan komunikasi knowledge dalam perusahaan. TI juga dapat dimanfaatkan dalam konsep knowledge management serta meningkatkan kecepatan proses aliran dari knowledge. Struktur jaringan inter/intra-net juga akan memudahkan kolaborasi knowledge management (KM)[12].

Untuk membangun jaringan pengetahuan, kita perlu alat conversation-enabling. Teknologi yang dapat dipakai dalam conversation enabling antara lain email, Chat, Instant messaging, Message boards, Real-time meeting, Peer-to-peer applications. Perusahaan perlu memperhitungkan beberapa hal dalam memilih teknologi yang akan digunakan yaitu penggunaan ditentukan oleh ukuran (berapa banyak peserta) & durasi percakapan(berapa lama akan berlangsung percakapan.

(4)

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu mengadaptasi konsep ACKM (Advancement Centered Knowledge Management) yang terlihat pada gambar 1.

Gambar 1. Metode Penelitian

Bahan Penelitian yang digunakan adalah terdiri dari: (1) Proses Bisnis dalam pengelolaan administrasi di unit P3M; (2) Data Administrasi unit P3M. Alat penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu Framework laravel, Xampp, dan Visual studio code

3.1 Tahap Analisa

Dalam menentukan teknologi yang akan digunakan untuk membantu dalam unit pelaksana teknis P3M dalam pengelolaan data penelitian dan pengabdian kepada masyarakat perlu dilakukan analisa terhadap ukuran atau banyaknya peserta yang akan terlibat dalam teknologi. Jumlah dosen yang akan menggunakan teknologi dalam pengajuan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yaitu sebanyak 74 orang dosen, bagian P3M yang mengelola data yaitu sebanyak 2 orang dan reviewer. Durasi dalam penggunaan teknologi yaitu departement dan project focus.

Kegiatan harus dilakukan analisa dalam penerapan teknologi yaitu:

1) Admin P3M dapat memberikan pengumuman penerimaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat disimpulkan deferent time dan diferent place.

2) Dosen dapat mengirimkan proposal, melihat pengumuman dan lainnya melalui teknologi dapat disimpulkan diferent time dan diferent place.

3) Kepala P3M dapat melakukan pengawasan terhadap proses pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat disimpulkan diferent time dan diferent place. 4) Kepala P3M dapat meminta data yang

diperlukan kepada admin P3M, dengan rutinitas yang tinggi maka dapat disimpulkan same place dan diferent time.

5) Reviewer dapat melakukan penilaian terhadap proposal yang masuk dalam dan dapat memberikan informasi ke kepala P3M

mengenai proses reviewnya dapat disimpulkan diferent time dan diferent place.

6) Dosen dapat melakukan komunikasi untuk mendapatkan informasi dapat disimpulkan same time dan diferent place.

7) Dosen juga diwajibkan untuk melakukan presentasi sesuai proposal yang diajukan dapat disimpulkan same time dan same place. Kegiatan diatas masih menimbulkan beberapa resiko kesalahan antara lain dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Resiko kesalahan dalam pengelolaan administrasi P3M.

No Nama Kegiatan Resiko Kesalahan 1 Pengumuman

penerimaan proposal

Pengumuman tidak sampai ke tiap dosen, 2. Pengumpulan

proposal dan mendata proposal yang masuk di unit P3M dikertas

Terjadi resiko kesalahan oleh admin, dan resiko kehilangan data 3. Proses review Proses review

hasilnya ditulis dikertas, hal ini juga dapat terjadi

kehilangan data serta data review bias tidak tersampaikan ke dosen. 4. Penghitungan hasil seleksi proposal Resiko kesalahan pada proses penghitungan hasil seleksi proposal karena factor manusia 5. Pendataan

perbaikan hasil review

Data perbaikan hasil review disipan di kertas sehingga dapat terjadi kehilangan data.

6. Pengumuman Hasil Seleksi

Pengumuman tidak sampai ke tiap dosen. 7. Pembuatan

proposal oleh dosen

Data proposal dapat tidak tersimpan oleh dosen sehingga tidak memiliki data cadangan proposal sehingga mengurangi minat dosen untuk menulis proposal. 8. Pemberian

Informasi

Memberikan informasi yang sama berkali-kali kepada 74 dosen, sehingga akan menimbulkan kejenuhan staff.

(5)

4. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan analisa kegiatan dalam pengelolaan administrasi data penelitian dan PKM dapat di pilih teknologi yang akan diterapkan berdasarkan kriteria waktu dan tempat yang disajikan pada tabel 2.

Tabel 2. Teknologi dalam penerapan knowledge management.

Same Time Diferent Time Same Place Presentation Share

computer Diferent

Place

Chat Email, aplikasi

Hasil dari pemilihan teknologi yang didasarkan pada tempat, dan waktu dapat disimpulkan bahwa teknologi yang diterapkan yaitu email, chat, aplikasi untuk presentasi, share computer dan dapat berupa aplikasi yang dibuat berdasarkan kebutuhan di bagian P3M.

Aplikasi yang dapat digunakan oleh P3M dapat berupa sistem pengelolaan administrasi pada unit P3M berbasis web. Beberapa kebutuhan yang diperlukan dalam sistem untuk mendukung unit P3M antara lain:

 Fungsi login

 Fungsi mengelola data user

 Fungsi untuk mengelola data pengumuman peneriman proposal

 Fungsi tampilan proposal

 Fungsi pengelolaan data dosen

 Fungsi mengelola data reviewer

 Fungsi pengelolaan data reviewer

 Fungsi tampilan laporant laporan

 Fungsi untuk pengelolaan catatan revisi proposal

 Fungsi pengelolaan catatan harian

 Fungsi mengelola hasil review

 Fungsi mengunduh proposal

 Fungsi mengelola data proposal

Desain yang dapat dibuat dalam pembangunan sistem yaitu menggunakan konsep Unified Modeling Language. Model dari Unified Modeling Language menyederhanaan permasalahan yang kompleks menjadi lebih mudah dipelajari dan dipahami bagi pengembang perangkat lunak[13], dan dapat berjalan pada sistem operasi, perangkat keras serta jaringan dan dapat ditulis dalam bahasa pemrograman apapun [14].

Usecase diagram dibuat untuk menggambarkan fungsi-fungsi yang berjalan pada aplikasi yang akan dibangun. Berikut usecase diagram pada sistem informasi pusat penelitian dan PKM dapat dilihat pada gambar 2.

Login

Mengelola Data User

Mengelola Pengumuman Mengelola Proposal Mengelola Data Dosen Mengelola Reviewer Mengelola Pemilihan Reviewer Mengelola Revisi Proposal Mengelola Catatan Harian Mengelola Hasil Review Admin Reviewer Kepala P3M Dosen SISTEM P3M PNC Laporan

Gambar 2. Usecase Diagram Sistem P3M PNC

Gambar 3. Tampilan Proses Review Salah satu tampilan aplikasi proses review dapat dilihat pada gambar 3. Teknologi yang dipilih dalam membantu pengelolaan data di bagian P3M yaitu email, chat, presentation, aplikasi. Teknologi juga digunakan untuk menpermulah komunikasi dan sharing pengetahuan. Kegiatan selanjutnya yaitu melakukan pengujian terhadap teknologi yang dipilih tersebut. Dalam memastikan teknologi akan diterapkan dalam organisasi dapat dilakukan dengan membuat center dengan konsep Advancement Centered Knowledge Management (ACKM)[15]. Implementation Model dapat dilihat pada gambar 4.

(6)

Gambar 4. ACKM

Tahapan yang dilaksanakan dalam penerapan knowledge manajemen di bidang teknologi pada unit P3M adalah sebagai berikut:

1) Situational analysis dan baseline preparation: Tahap pertama yaitu melakukan pengenalan mengenai konsep tentang knowledge management kepada karyawan serta pemahaman ke perusahaan, kemudian pihak P3M melakukan menganalisa dan mengekplorasi terhadap kelebihan dan kebermanfaatan yang didapatkan jika mengembangkan knowledge management dan diterapkan kepada pegawai di unit P3M dan memulai proses pelatihan dan membekali karyawan mengenai pengembangan institusi dengan menggunakan knowledge management yang dibangun tersebut.

2) Preliminary promotion dan strategy development: Tahapan ini dilakukan dengan melaksanakan promosi awal serta merancang kegiatan pengembangan strategi yang akan diterapkan termasuk membangun jaringan dan komunikasi dari para pegawai yang memiliki keahlian dan kepakaran, memvalidasi penugasan untuk membangun dan menerapkan knowledge management dan identifikasi dari proyek awal yang potensia di terapkan dalam unit P3M dalam membantu administrasi di bagian tersebut.

3) Design dan lauch: Ditahap ketiga ini yaitu melakukan rancangan teknologi yang akan diterapkan dengan memperhatikan ukuran, durasi, waktu dan tempat para karyawan dalam melakukan sharing pengetahuan dan launching dari implementasi proyek knowledge management yaitu aplikasi pengelolaan administrasi dalam unit P3M diantaranya adalah dalam pengelolaan data administrasi penelitian dan PKM yang dilakukan oleh dosen.

4) Mobilization of support: Pada tahapan ini memobilisasi untuk mendukung dalam kesuksesan penerapan dari knowledge management. Tahap awal dilakukan proses untuk memaksakan kepada

karyanan unit P3M dan dosen agar sistem knowledge management ini digunakan dalam pengelolaan data administrasi P3M. Proses yang dilakuan yaitu memaksakan dengan keras kepada karyawan dan dosen untuk menggunakan system atau aplikasi yang dibuat dalam pengelolaan data administrasi di unit P3M yaitu data penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ini yang diharapkan akan meningkatkan tingkat partisipasi dari dosen dan karyawan. Pengawasan terhadap proses memaksa penggunaan konsep knowledge juga harus dilakukan evaluasi sehingga dapat melihat keberlanjutan implementasi dengan pemaksaan ini seberapa jauh aplikasi untuk unit P3M akan dijalankan atau sampai tingkat partisipasi dari user yang akan menggunakan knowledge management berupa aplikasi di tingkat mana partisipasinya dalam system. Perlu adanya dukungan dari level atas yaitu direktur Politeknik Negeri Cilacap terhadap penggunakan aplikasi dan lakukan inisiatif promosi, menciptakan perasaan untuk keterlibatan dari dosen dan karyawan unit P3M dalam dalam aplikasi administrasi P3M, berikan umpan baliknya kemudian pastikan adanya dukungan yang jelas terhadap usaha pengembanan knowledge management yaitu aplikasi P3M.

5) Expansion dan entrenchment: Pada tahap ini dalam pengembangan dari knowledge management dan kegiatan dalam mempertahankan kegiatan yang sudah dilakukan dalam mendukung knowledge management berupa penggunaan aplikasi untuk administrasi P3M, pengembangan serta berbagi knowledge yang telah ada sehingga akan tetap dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.

6) Institutionalization: Di tahap institutionalization merupakan proses institusionalisasi yaitu proses pelembagaan knowledge dalam organisasi. Pada proses institutionalization knowledge management yaitu berupa aplikasi administrasi P3M ini dapat menjadi bagian terintegrasi dan semua karyawan dan dosen Politeknik Negeri Cilacap merasa knowledge management sebagai bagian dari proses knowledge management.

7) Monitoring, assessment and adjustment: Ditahap ini yaitu dalam memantau teknologi yang diterapkan pada unit P3M, menilai serta melakukan penyesuaian antara Politeknik Negeri Cilacap terutama unit P3M dengan knowledge management yaitu berupa aplikasi pengelolaan administrasi antara lain pengelolaan data penelitian dan pengabdian kepada masyarakat khususnya untuk perbaikan serta tahap pengembangan dari knowledge management lebih lanjut di masa mendatang berkaitan dengan teknologi yang diterapkan.

(7)

Kegiatan unit P3M antara lain pelayanan dan administrasi yang dikelola oleh 2 orang pegawai. Dapat dilihat pada Tabel. 3.

Tabel 3. Analisa P3M Jumlah Pegawai unit

P3M (orang) 2 orang Jumlah dosen (orang) 74 orang Waktu pelayanan (8 jam) 480 menit Rata-rata waktu pelayanan utk semua dosen(menit per dosen) 6,5 menit per-dosen waktu administrasi(jam) 480 jam Rata-rata waktu mengelola Administrasi (menit per dosen) 6,5 menit per-dosen

Tabel 4. Analisa pengelolaan data No Nama Kegiatan Pelaksanan Waktu 1 Pengumuman penerimaan proposal Staff P3M 2-3 hari 2. Pengumpulan proposal dan mendata proposal yang masuk di unit P3M dikertas Staff P3M 30 Menit

3. Proses review Reviewer 6 hari 4. Penghitungan hasil seleksi proposal Reviewer 6 hari 5. Pendataan perbaikan hasil review Staff P3M 3 hari 6. Pengumuman Hasil Seleksi Staff P3M 2 hari 7. Pembuatan proposal oleh dosen Dosen 30 hari 8. Pemberian informasi Staff P3M 1 Tahun

Analisa pengelolaan data tanpa menggunakan teknologi dalam penerapan knowledge management dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif jika teknologi diterpkan di unit P3M. Jumlah karyawan di unit P3M sebanyak 2 orang yaitu 1 orang kepala unit P3M dan 1 orang admin P3M serta dosen Politeknik Negeri Cilacap sebanyak 74 orang yang setiap tahunnya mengajukan proposal penelitian dan proposal PKM. Berikut analisa pengelolaan datanya dapat dilihat pada Tabel 4.

Hasil penerapan knowledge management dengan menggunakan aplikasi dalam pengelolaan administrasi untuk unit P3M dapat dilihat pada Tabel 5 dan Gambar 5.

Gambar 5.Garafik penggunaan teknologi dalam KM

Tabel 5. Efektifitas Penerapan Knowledge Management No Nama Kegiatan Wkt Ukuran Pelaksan an 1 Pengumuman penerimaan proposal (menit) 10 menit Staff P3M 2. Pengumpulan proposal dan mendata proposal yang masuk di unit P3M dikertas (persen otomatis) 1 menit Sistem 3. Proses

review(hari) 2 hari Reviewer

4. Penghitungan hasil seleksi proposal (100% otomatis) 1 menit Sistem 5. Pendataan perbaikan hasil review ( (100% otomatis) 1 menit Sistem 6. Pengumuman Hasil Seleksi( menit) 10 menit Staff P3M 7. Pembuatan proposal oleh dosen (hari, dengan data tersimpan pada server) 30 hari, dengan data tersimpa n pada server Dosen 8. Pemberian informasi (100% otomatis) 1 menit Sistem

(8)

Dari data perbandingan diatas dapat dilihat dengan sedikitnya staff dari unit P3M dan begitu banyaknya kegiatan yang harus ditangani maka akan ringan pekerjaan dengan menerapkan konsep knowledge management dengan menerapkan teknologi. Dosen juga akan terlayani dengan adanya system yang dapat menghandel pengumuman, pengumpulan proposal, perbaikan hasil review oleh reviewer, pengumuman hasil proposal, catatan harian penelitian atau pengabdian kepada masyarakat. Mensukseskan penerapan teknologi dengan memperhatikan banyak keuntungan yang didapatkan yaitu system yang dapat menangani proses penelitian dan PKM tentunya dengan dukungan dari pimpinan perguruan tinggi.

5. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian mengenai Knowledge Management dalam Pemilihan Teknologi Administrasi P3M Politeknik Negeri Cilacap yaitu knowledge manajemen dapat diterapkan pada bagian P3M dengan menerapkan teknologi yang dapat diterapkan untuk membantu proses pengelolaan administrasi di bagian P3M. Teknologi yang dapat diterapkan berdasarkan kriteria tempat dan waktu yaitu, email, chat, presentation dan aplikasi. Mensukseskan penerapan teknologi dapat menggunakan konsep ACKM dan dibudidayakan dalam perguruan tinggi.

Ucapan Terima Kasih

Terimakasih kepada Politeknik Negeri Cilacap dengan sumber dana DIPA sesuai Kontrak Penelitian Tahun Anggaran 2019.

Daftar Pustaka

[1] R. Nurzaman, “Penerapan Knowledge Management System Pada Divisi Product Support PT. United Tractors,Tbk Perwakilan Bandung,” J. Ilm. Komput. dan Inform., vol. 1, no. 1, 2016.

[2] O. D. Sopandi and U. S. Saud, “Implementasi Knowledge Management Pada Perguruan Tinggi,” J. Adm. Pendidik., vol. 23, no. 2, 2016.

[3] L. Wulantika, “Knowledge Management Dalam Meningkatkan Kreasi dan Inovasi Perusahaan,” Maj. Ilm. UNIKOM, vol. 10, no. 2, pp. 263–270, 2017.

[4] M. A. Nugroho, “Teknologi Knowledge

Management: Peran TI Terhadap Pengelolaan Knowledge,” Informasi, vol. 37, no. 1, pp. 82–94, 2011.

[5] Y. Akbar, “Knowledge Management System pada Biro Administrasi Akademik Akademi Pariwista Nusantara,” STRING (Satuan Tulisan Ris. dan Inov. Teknol., vol. 3, no. 1, p. 87, 2018.

[6] Marini, “Prototype Knowledge Management System pada Kelas Sore Budi Luhur.” 2016. [7] W. D. Saputro, “Jurnal Teknologia Jurnal

Teknologia,” J. Teknol., vol. 1, no. 1, pp. 2– 9, 2018.

[8] K. Dalkir, Knowledge Management in Theory and Practice Second Edition (Foreword by Jay Liebowitz). London: The MIT Press, 2011.

[9] P. M. Ramdani, “Pengembangan Knowledge Management System Berbasis Knowledge Audit,” J. Inform., vol. 5, no. 1, pp. 145– 156, 2018.

[10] I. Cahyani and Anwar, “Knowledge Management dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Organisasi (Suatu Tinjauan Teoritis),” J. Ekon. da Bisnis, vol. 15, no. 1, pp. 1–14, 2019.

[11] F. Alusi, “Kajian Pengembangan Knowledge Management System ( Kms ) Untuk Litbang Kedirgantaraan Pada Lembaga,” Ber. Dirgant., vol. 14, no. 1, pp. 17–24, 2013. [12] “Teknologi Informasi dalam Knowledge

Management - Seri Knowledge Management.” [Online]. Available: https://beritati.blogspot.com/2013/02/teknol ogi-informasi-dalam-knowledge.html. [Accessed: 21-Nov-2019].

[13] A. Nugroho, Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Adi Offset, 2009.

[14] A. Hendini, “Pemodelan Uml Sistem Informasi Monitoring Penjualan Dan Stok Barang (Studi Kasus: Distro Zhezha Pontianak),” J. Khatulistiwa Inform., vol. IV, no. 2, pp. 107–116, 2016.

[15] “Mensukseskan adopsi knowledge management dalam perusahaan,” 2017.

[Online]. Available:

https://www.slideshare.net/irabasyiroh/mens ukseskan-adopsi-knowledge-management-dalam-perusahaan. [Accessed: 21-Nov-2019].

Gambar

Gambar 1. Metode Penelitian
Tabel 2. Teknologi dalam penerapan knowledge  management.
Gambar 4. ACKM
Tabel 4. Analisa pengelolaan data  No  Nama Kegiatan  Pelaksanan  Waktu  1  Pengumuman  penerimaan  proposal  Staff P3M  2-3 hari  2

Referensi

Dokumen terkait

Dusun ini juga merupakan salah satu dari empat dusun (Klurahan, Giyanti, Limbangan, Manggis) di Desa Kadipaten, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo. Letak Dusun

Khusus pada pemberian pupuk kandang kotoran sapi dengan dosis 1 kg/plot memperlihatkan pengaruh yang nyata terhadap produksi per plot karena dengan dosis 1 kg/plot tersebut

Konsep OLAP (Online Analytical Processing) yang merupakan implementasi data warehouse diterapkan dengan pendekatan multidimensional, dimana data dapat ditampilkan dari

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjakan kehadirat Allah SWT Sang Pencipta, pemilik alam semesta yang telah menganugerahkan kenikmatan, rahmat dan

Perjuangan mengusir penjajah dari bumi Nusantara (Indonesia) dan perjuagan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang telah diproklamirkan pada tanggal

ASMITA NATU :IYYA TAWWA GURU GURU LAGI CERITA IH BILANG ITU TAWWA ANGGA BERUBAH TOTAL MIH MAKIN AKTIF MIH BELAJAR TIDAK PERNAH ALFA LAGI DIKELAS. NUR FITRIA :MEMANG NAH BANYAK

Hal itu dimungkinkan karena Buddha mengembangkan sikap toleransi dalam wujud antara lain tidak memaksa orang lain untuk menjadi pengikut, menghormati penganut

Teknik watermarking jenis ini bekerja dengan menggabungkan kedua teknik diatas. Pada teknik ini biasanya penanaman watermark dilakukan pada domain frekuensi beberapa