64
JAUR, Vol. 4 (1) Oktober (2020) ISSN: 2599-0179 (Print) ISSN: 2599-0160 (Online)
JOURNAL OF ARCHITECUTRE AND URBANISM RESEARCH Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jaur
MUSLIM FASHION CENTER DI PEKANBARU DENGAN
PENDEKATAN ARSITEKTUR FUTURISTIK
MUSLIM FASHION CENTER IN PEKANBARU WITH A FUTURISTIC
ARCHITECTURE APPROACH
* Annisa Rosyadi
1), Mira Dharma.S
2) & Yohannes Firzal
3)
1)Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau 2) 3) Dosen Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Diterima: juli 2020; disetujui: oktober 2020; dipublikasi: 31 oktober 2020 *corresponding author: annisa.rosyadi3514@student.unri.ac.id
Abstrak
Perkembangan era modern saat ini menjadikan fashion sebagai pencerminan perkembangan bagi kehidupan masyarakat. Sebagai negara yang memiliki penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia. Indonesia mempunyai peluang besar untuk menjadi salah satu pusat mode dunia , khususnya untuk busana muslim. Pekanbaru merupakan kota yang sedang berkembang khusunya dibidang fashion. Seiring dengan kebutuhan sandang masyarakat melayu yang beragama Islam menjadikan busana Muslim bagian dari fashion item utama. Muslim Fashion Center ini dirancang karena kurangnya wadah untuk produsen dan peminat tentang muslim fashion di Pekanbaru dan wadah yang dapat menampung sebagai ruang interaksi kegiatan informasi, komersil, rekreasi dan edukasi. Pada perancangan ini menggunakan Arsitektur Futuristik yang dinamis, selalu berubah-ubah sesuai keinginan dan zamannya. Penerapan ini sesuai dengan fashion yang selalu berkembang dari masa ke masa. Salah satu ciri khas Arsitektur Futuristik adalah Nihilism yang menekankan perancangan pada space, maka desain rancangan menjadi polos, simpel dan pemakaian kaca lebar. Sama halnya dengan muslim fashion yang cenderung simpel dan longgar( tidak ketat) atau lebar.
Kata Kunci : Fashion, Muslim, Arsitektur Futuristik, Nihilism Abstract
The development of the modern era now makes fashion a reflection of developments in people's lives. As a country that has the largest Muslim majority population in the world. Indonesia has a great opportunity to become one of the world's fashion centers, especially for Muslim fashion. Pekanbaru is a developing city especially in fashion. Along with the needs of Muslim malays, Muslim societies make Muslim clothing a part of the main fashion items. The Muslim Fashion Center was designed because of the lack of a forum for producers and enthusiasts about Muslim fashion in Pekanbaru and a container that can accommodate as an interaction space for information, commercial, recreational and educational activities. In this design using a dynamic futuristic architecture, always changing according to the wishes and times. This application is in accordance with fashion that always develops from time to time. One characteristic of futuristic architecture is nihilism which forces the design of space, so the design is plain, simple and the use of wide glass. Similarly, Muslim fashion tends to be simple and loose (not tight) or wide.
Keywords: Fashion, Muslim, Futiristic Architecture, Nihilism
How to Cite : R.Annisa, Mira D, Yohannes F , (2020), Muslim Fashion Center di Pekanbaru dengan Arsitektur Futuristik, Journal of Architecture and Urbanism Research, , 64-73
65 memiliki penduduk mayoritas muslim. Pakaian merupakan salah satu hal yang penting bagi manusia. Dalam berpakaian agama Islam mengajari bagaimana cara berpakaian yang baik dan benar yang sesuai dengan Syariat Islam. Dengan perkembangan zaman saat ini busana muslim tidak hanya untuk menutup aurat akan tetapi juga menjadi trend fashion bagi seluruh masyarakat beragama muslim untuk tampil lebih modis dan trendy namun tetap sesuai dengan ajaran Agama Islam. Semakin banyak peminat dari masyarakat dengan fashion muslim saat ini membuat para desainer-desainer ingin mengembangkan brend terbaru dari hasil karyanya. (Istiani, 2015)
Dalam tahun terakhir minat para desainer dalam mendesain busana muslim yang modern dikarenakan permintaan masyarkat terhadap fashion muslim semakin hari semakin meningkat pesat. Pada ssat ini Indonesia sedang di akui dunia tentang fashion muslim yang selalu memberikan inspirasi dalam mendesain pakaian oleh karena Indonesia diberi kesempatan untuk menjadi salah satu kiblat fashion muslim di dunia.(Istiani, 2015).
Indonesia mempunyai peluang besar untuk menjadi salah satu pusat mode dunia, khususnya untuk busana muslim. Terlebih lagi dengan adanya sumber daya kreatif dan warisan budaya yang melimpah. Jika Indonesia mampu mengangkat keunikannya, maka sudah dapat dipastikan kelak Indonesia dapat menjadi sumber inspirasi bagi pengembangan fashion di dunia. Indonesia dengan segala kekayaan etnik budaya didalamnya dapat menjadikan ciri khas produk Indonesia yang mampu menjadikan Indonesia sebagai pusat fashion muslim dunia. Indonesia sendiri memiliki
mayoritas penduduk muslim terbanyak dan Riau adalah salah satu provinsi yang terdapat di pulau Sumatra. Pusat Ibukota Riau adalah Pekanbaru. Pada tahun 2015 penduduk muslim yang berada di Pekanbaru memilik persentase sebesar 89,73 %. ( Badan Pusat Statistik, 2015 ).
Pekanbaru merupakan kota yang sedang berkembang khusunya dibidang fashion. Seiring dengan kebutuhan sandang masyarakat melayu yang beragama Islam menjadikan busana Muslim termasuk hijab sebagai bagian dari fashion item utama. Kemajuan zaman dan kemudahan masuknya budaya dari luar, perkembangan busana muslim terus berevolusi. Banyaknya brend-brend fashion yang sudah masuk di Pekanbaru membuat masyrakat lebih tertarik dengan fashion dan adanya produsen yang akan memperkenalkan hasil karya dalam berbusana muslim. Muslim fashion Center ini dirancang karena kurangnya wadah untuk produsen dan peminat tentang muslim fashion di Pekanbaru dan wadah yang dapat menampung sebagai ruang interaksi kegiatan informasi, komersil, rekreasi dan edukasi.
Muslim fashion center ini menggunakan pendekatan arsitektur Futuristik yang merupakan suatu paham kebebasan dalam mengungkapkan atau mengekspresikan ide atau gagasan kedalam suatu bentuk tampilan yang tidak biasa, kreatif dan inovatif. Hasil dari futuristik ini adalah sesuatu yang dinamis, selalu berubah-ubah sesuai keinginan dan zamannya. Penerepan futuristik ini hanya terlihat pada penampilan atau tampaknya dengan tetap memperhatikan dan memperhitungkan fungsi dari objeknya (Tifanny,2012). Penerapan Arsitektur Futuristik ini mengekspose kekhasan
Annisa R, Mira D, Yohannes F, Muslim fashion Centre di Pekanbaru
66 fashion melalui fasad bangunan dengan menggunakan teknologi yang semakin maju seperti baja, kaca, dan alumunium. Salah satu ciri-ciri Arsitektur futuristik adalah Nihilism yang artinya penekatan perancangan pada space, maka desain rancangan menjadi polos, simple, dan pemakaian kaca lebar. Sama halnya dengan muslim fashion yang cenderung simple dan tidak ketat atau lebar
Adapun permasalahan yang akan dihadapi dalam perancangan Muslim Fashion Center ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perancangan bangunan
Muslim Fashion Center yang mampu memfasilitasi dan memenuhi kegiatan Muslim Fashion di pekanbaru ?
2. Bagaimana menerapkan pendekatan arsitektur futuristik pada muslim fashion center di Pekanbaru?
3. Bagaimana merumuskan konsep pada perancangan muslim fashion center di Pekanbaru?
Muslim Fashion Center ini dirancang agar masyarkat bisa untuk menunujukkan kemampuan intelektual, keterampilan, dan keahlian dibidang busana sehingga busana muslim senantiasa di sandang dan di pandnag. Dengan demikian muslim fashion center ini memiliki ruang-ruang penunjang kegiatan manusia di dalamnya sesuai dengan fungsi yang ingin dicapai.
Muslim Fashion Center atau pusat busana muslim ini merupakan tempat atau wadah yang memusat untuk memperkenalkan, memproduksi dengan ketentuan agama Islam serta mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan busana muslim yang trendi namun tetap syari’i.
Muslim fashion atau Busana Muslim merupakan busana yang sesuai dengan tuntutan atau ajaran berbusana menurut ajaran agama islam. Dalam Al-Qur'an
diantaranya surat Al-A'raf ayat 26 dijelaskan tentang fungsi pakaian,
يَابَنَيآَََ َآَدَْيَنَز َلَنَاآَلَيَكَمَْيِبيَسَزي َوَ َرَاآَلَيََِ َرَبيِرا َو َا آ آَليَسَز َاآلت َرَوَىزَآَََٰزلََآَيَكٌَآ آَََٰزلََآَنَْآََيَاَآََِآَلَلَمَمَزآَذا َيََُنَا
" Wahai anak adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk ( pehiasan ). Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah (termasuk ) tanda - tanda (kurnia) Allah supaya mereka ingat". (QS. AL- A’raf :26)
Dalam surat diatas menjelaskan bahwa fungsi pakaian adalah sebagai penutup aurat. Bagi laki-laki mulai dari pusar hingga lutut sedangkan pada perempuan seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Islam selain mengajarkan tentang etika dan kesopanan dalam berbusana juga mengajarkan keindahan.
Futuristik merupakan suatu paham kebebasan dalam menggungkapkan atau mengekspresikan ide atau gagasan yang tidak biasa, kreatif dan inovatif. Hasil dari futuristik ini adalh sesuatu uyang dinamis, selalu berubah-ubah sesuai keinginan dan zamannya. Penerapan futuristik ini hanya terlihat pada penampilan atau tampaknya dengan tetap memperhatikan dan memperhitungkan fungsi dari objeknya. (Tifanny, 2012)
Futuristik mempunyai arti yang bersifat mengarah atau menuju masa depan. Citra futuristik pada bangunan berarti citra yang mengesankan bahwa bangunan itu berorientasi ke masa depan atau citra bahwa bangunan itu selalu mengikuti perkembangan jaman yang ditunjukkan melalui ekspresi bangunan. Futuristik juga sebagai core values yang mengandung nilai-nilai yaitu: dinamis, estetis dan inovatif terutama dari segi teknologi yang dipakai (canggi) dan ramah lingkungan dengan
67 mengadopsi bentuk-bentuk bebas yang tidak terikat oleh bentuk-bentuk tertentu.
METODE PENELITIAN
Proses perancangan Muslim Fashion
Cebter di Pekanbaru dimulai dari
pengembangan ide awal, identifikasi masalah, perumusan konsep dan penarapan tema Arsitektur Futuristik ke dalam bangunan. Pada tahap strategi perancangan, data diperoleh dari literatur dan studi banding, dan survei lapangan.
Gambar 1. Bagan Alur Perancangan
PEMBAHASAN
Pemilihan Kota Pekanbaru sebagai lokasi perancangan ini karena Kota Pekanbaru sebagai Ibukota Provinsi Riau merupakan kota yang sedang berkembang dalam berbagai bidang, salah satunya dalam bidang komersil busana atau pakaian di kabupaten dan kota lain yang ada di Provinsi Riau. Muslim Fashion Center ini terletak di jalan Lintas Sumatra Dengan Luas Lahan ± 1,5 Ha (15.000 m²), KDB (50%) , memiliki kontur yang relatif datar,
serta Kondisi eksisting merupakan lahan kosong.
Gambar 2. Lokasi Site
Gambar 3. Rencana lokasi fasilitas
Adapun batas-batas site yaitu Sebelah Utara Jalan Bundo Kanduang, Sebelah Selatan: Ruko atau pertokoan, Sebelah Timur Jalan Bundo Kanduang, Sebelah Barat Jalan Lintas Sumatra.
Lokasi site ini berada di tengah kota Pekanbaru yang memiliki akses mudah dalam pencapaian tidak jauh dari pusat perbelanjaan ( Mall ) kota Pekanbaru. Sehingga wisatawan dari luar daerah bisa datang dengan mudah mencapai lokasi Muslim Fashion Center (gambar 3).
Annisa R, Mira D, Yohannes F, Muslim fashion Centre di Pekanbaru
68 Gambar 4. Kondisi rencana tapak
Berdasarkan ketersedian luas tapak dan perhitungan asumsi yang berdasrkan standar besaran ruang-ruangan fungsional, maka kebutuhan luas ruangan untuk fasilitas ini dapat dikelompokkan besaran sebagai tabel berikut :
Tabel 1. Kebutuhan Ruang
No Nama Ruang Luasan
1. Kelompok Kegiatan Utama 4.636,32 m² 2. Kelompok Kegiatan Pendukung 4.240,96 m² 3. Kelompok Kegiatan Penunjang 955,84 m² 4. Ruang Luar 3.869 m² Total Kebutuhan 13.702 m²
Sumber : Asumsi Pribadi, 2020
Berdasarkan peraturan KDH bangunan, yaitu 10% dari luas tapak digunakan sebagai area landscape disekitar bangunan = 1.370 jadi luas lahan keseluruhan 13.702+1370 = 15.072 (±1,5 Ha)
Penzoningan ruang Muslim Fashion Center dilakukan untuk menempatkan atau mengelompokkan ruangan kedalam area yang berkesesuaian fungsinya atau sifatnya seperti :
Gambar 5. Zona Publik
Zona Mikro
Gambar 6. Zona Desainer dan Komersil
69 Gambar 8. Zona Promosi
Adapun Penerapan Tema pada perancangan yaitu
Tabel 2. Penerapan Tema
No. Ciri Arsitektur
Futuristik Penerapan 1. Menggunakan salah satu ciri-ciri Arsitektur Futuristik yaitu Nihilism yang berasrti simple
Pada bangunan tidak menggunakan ornamen.
2.
Menggunakan bentuk yang terdiri dari material yang konstruktif berupa beton , baja dank aca. Penggunaan baja, beton, kaca diterapkan dalam aplikasi eksterior maupun interior bangunan 3. Menggunakan warna-warna netral seperti putih,abu-
abu dan hitam
Pada bangunan ini menggunakan warna yang netral sesuai
dengan fungsi
bangunan Muslim
Fashion Center sesuai
dengan pakain
muslim yang selalu
dominan berwarna netral 4. Salah prinsip Arsitektur Futuristik adalah Arsitektur sebagai seni merupakan
seni yang berkaitan dengan ekspresi dan
Seiring
berkembangnya
zaman busana
muslim semakin
banyak variasi dan bentuk yang dibuat
oleh
designer-sintesis, terlepas
dari kepraktisan
dan kegunaan yang disebutkan di atas sebagai kombinasi keduanya.
designer dengan
ketentuan agama
Islam yaitu longgar dan tidak ketat. Dan pada bangunan ini
diterapkan pada
fasad.
Konsep Libas Al-Taqwa “Pakaian taqwa” diambil dari fungsi Libas Al-Taqwa yaitu melindungi dan bentukan pakaian yang tidak ketat atau longgar. Begitu juga fungsi dari bangunan Muslim Fashion Center ini untuk melindung umat muslim agar tidak terjerumus dalam berpakain yang tidak sewajarnya dan lebih bisa memilih pakaian yang lebih sopan dan layak.
Gambar 9. Pakaian Libas Al-Taqwa
Libas Al-Taqwa salah satu pakaian yang melambangkan kesederhanaan. Oleh Karena itu makna tersebut diaplikasikan pada pendekatan aritektur futuristik dengan salah satu cirinya yaitu Nihilism bermakna simple, polos dan sederhana namun elegant.
Gambar 10. Konsep dasar
Konsep Bentukan Massa, dasar bentukan massa di ambil dari konsep yaitu
Annisa R, Mira D, Yohannes F, Muslim fashion Centre di Pekanbaru
70 Libas Al-Taqwa yaitu pakaian takwa yang menutup aurat yang bertujuan untuk melindungi. Pakaian Al-Taqwa merupakan pakaian yang menutupi tubuh dan tidak ketat atau longgar. Jadi pada konsep ini mengambil dari bentuk dasar pakaian yang Libas Al-Taqwa. Berikut merupakan transformasi desain dari konsep Libas Al-Taqwa kedalam gubahan massa.
Gambar 11. Konsep bentukan massa
Konsep Fasad, Desain fasad pada Muslim Fashion Center ini diambil dari baju yang longgar dan bergelombang. Fasad didesain dengan penuh supaya memberi kesan untuk melindungi bangunan. Sesuai dengan konsep Libas Al-Taqwa untuk melindungi tubuh.
Gambar 12. Konsep Fasad
Konsep pada interior Muslim Fashion Center di Pekanbaru ini menggunakan cat dinding warna putih, dan adanya lengkungan pada lantai yang memberi kesan lekungan baju atau kain. Dan pada ruangan ini menggunakan lampu berwarna putih dan lampu LED berwarna kuning di panggung patung pakaian. Dan pada ruang catwalk didesain dengan warna abu-abu dan diberi lampu spotlight. Memberi warna-warna netral agar memberi kesan nihilism lebih natural dan lebih elegant.
Gambar 13. Galeri Fashion
Pada desain interior galeri Muslim Fashion Center di bedakan menjadi dua yaitu bagian perempuan dan laki-laki. Desain panggung patung pada galeri didesain sama yaitu bergelombang dan mengikuti pola pakaian dengan dinding yang putih polos.
Gambar 14. Ruang Catwalk
Konsep Rencana Tapak
Pada konsep rencana tapak ini di desain dengan bentukan taman yang
71 bergelombang seperti pakaian Libas Al-Taqwa, sedangkan zona parkir kendaraan ditelakkan di samping kanan kiri bangunan Muslim Fashion Al-Taqwa.
Gambar 15. Sirkulasi dan Parkir
Sirkulasi pada Musllim Fashion Center di Pekanbaru ini memiliki satu akses masuk dan satu akses keluar. Akses masuk terbagi 3 yaitu sirkulasi motor, mobil dan drop off dengan adanya 3 sirkulasi masuk dapat mengurangi kemacetan. Sedangkan jalur keluar ad 2 yaitu jalur kendaraan motor, mobil dan drop off. Sirkulasi masuk banguanan Muslim Fashion Center ini dari Jalan Lintas Sumatra dah Keluar sama Jalan Lintas Sumatra. Sirkulasi pada rancangan Muslim Fashion Center dipekanbaru ini memiliki tiga sirkulasi yaitu :
Gambar 16. Konsep sirkulasi dan parkir
Konsep Vegetasi pada rancangan Muslim Fashion Center di Pekanbaru menggunakan tamanan sebagai berikut :
Gambar 17. Konsep Vegetasi
Tanaman rambat ini terdapat pada taman Muslim Fashion Center yang berfungsi sebagai melindungi, sesuai dengan konsep Libas Al-Taqwa yaitu pakaian yang melindungi tubuh.
Gambar 18. Tanaman Rambat
Bunga berwrana putih di pilih karena bunga ini memiliki warna putih sesuai dari konsep dan pendekatan.
Gambar 19. Tanaman Hias
Annisa R, Mira D, Yohannes F, Muslim fashion Centre di Pekanbaru
72 Pohon Pelindung berfungsi sebagai peneduh dan engurangi kebisingan karena pohon ini memiliki daun yang lebar dan lebat.
Gambar 20. Pohon Pelindung
Rumput ini berfungsi untuk membantu menurunkan suhu didalam bangunan dan menutupi tapak.
Gambar 21. Rumput SIMPULAN
Muslim Fashion Center di Pekanbaru dirancang untuk menjadi pusat busana muslim dan menjadi wadah untuk perancang busana muslim atau desainer-desainer yang ingin mengembangkan dan ingin memperkenalkan hasil desain pakaian busana muslim itu sendiri. Penerapan konsep Muslim Fashion Center adalah Lubis Al-taqwa. Lubis Al-Taqwa merupakan pakaian takwa yang berfungsi sebagai menutup aurat dan melindungi tubuh, ataupun perhiasan yang memperindah penampilan seseorang yang memakainya. Libas Al-Taqwa salah satu pakaian yang melambangkan kesederhanaan. Oleh karena itu makna tersebut diaplikasikan pada
pendekatan aritektur futuristik dengan salah satu cirinya yaitu Nihilism bermakna simple, polos dan sederhana. Tujuan perancang ini bukan hanya memiliki manfaat bagi bangunan yang polos dan simple itu sendiri, melainkan juga dapat memunculkan suatu kualitas ruang bagi pengunjung yang sekedar melintas dan mengagumi keindahan bangunan dari luar, maupun bagi mereka yang memanfaatkannya yang dimana bangunan ini bisa lebih berkesan simple namun elegant.
DAFTAR PUSTAKA
Ardyansyah, Dani. 2019. Pusat Busana Muslim di
Tasikmalaya Muslahatul Ummah Sebagai Konsep Dasar Perancangan Bangunan. Skripsi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perancangan, Universitas Islam Indonesia.
Dora, Dyastiara Cynthia. 2018. Perancangan Pusat
Mode Muslim di Malang Tema Metafora
Kombinasi. Skripsi Program Studi Arsitektur,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Denta Nutrisia Irs, 2002. Pusat Mode Islam Di
Bandung sebagai wadah kegiatan pendidikan, informasi, promosi, dan pemasaran dengan pendekatan perancangan melalui konsep seni ruang Islam. Skripsi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perancanaan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Laswadi, Muhammad. 2018. Surakarta Culture and Art
Catalyst, Pendekatan pada Arsitektur Futuristik dan Berkelanjutan. Skripsi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammad Surakarta.
Murti, Anidita Khrisna. 2009. Fashion Center di
Jakarta dengan penekakanan desain Barrier-free, Skripsi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.
Neufert, Ernest. 1996. Data Arsitek Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Neufert, Ernest. 2002. Data Arsitek Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Neufert, Ernest. 2007. Data Arsitek Jilid 3. Jakarta:
Erlangga.
Sari, Fitria. 2014. Muslim Fashion Center di Banda Aceh Tema Deep and Bright, Skripsi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala Darussalam.
73
Sholikha, Maratus. 2018. Penafsiran Libas Al-Taqwa Surat Al-Araf Ayat 26.
Skripsi Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat.
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.
Tyas, Ekine Wahyuning. 2019. Aplikasi Karakteristik
Arsitektur Futuristik pada Terminal
Penumpang Pelabuhan Yos Sudarso di Kota Ambon. Skripsi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret.