• Tidak ada hasil yang ditemukan

MUSLIM FASHION CENTER DI PEKANBARU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FUTURISTIK MUSLIM FASHION CENTER IN PEKANBARU WITH A FUTURISTIC ARCHITECTURE APPROACH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MUSLIM FASHION CENTER DI PEKANBARU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FUTURISTIK MUSLIM FASHION CENTER IN PEKANBARU WITH A FUTURISTIC ARCHITECTURE APPROACH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

64

JAUR, Vol. 4 (1) Oktober (2020) ISSN: 2599-0179 (Print) ISSN: 2599-0160 (Online)

JOURNAL OF ARCHITECUTRE AND URBANISM RESEARCH Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jaur

MUSLIM FASHION CENTER DI PEKANBARU DENGAN

PENDEKATAN ARSITEKTUR FUTURISTIK

MUSLIM FASHION CENTER IN PEKANBARU WITH A FUTURISTIC

ARCHITECTURE APPROACH

* Annisa Rosyadi

1

), Mira Dharma.S

2

) & Yohannes Firzal

3

)

1)Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau 2) 3) Dosen Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau

Diterima: juli 2020; disetujui: oktober 2020; dipublikasi: 31 oktober 2020 *corresponding author: annisa.rosyadi3514@student.unri.ac.id

Abstrak

Perkembangan era modern saat ini menjadikan fashion sebagai pencerminan perkembangan bagi kehidupan masyarakat. Sebagai negara yang memiliki penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia. Indonesia mempunyai peluang besar untuk menjadi salah satu pusat mode dunia , khususnya untuk busana muslim. Pekanbaru merupakan kota yang sedang berkembang khusunya dibidang fashion. Seiring dengan kebutuhan sandang masyarakat melayu yang beragama Islam menjadikan busana Muslim bagian dari fashion item utama. Muslim Fashion Center ini dirancang karena kurangnya wadah untuk produsen dan peminat tentang muslim fashion di Pekanbaru dan wadah yang dapat menampung sebagai ruang interaksi kegiatan informasi, komersil, rekreasi dan edukasi. Pada perancangan ini menggunakan Arsitektur Futuristik yang dinamis, selalu berubah-ubah sesuai keinginan dan zamannya. Penerapan ini sesuai dengan fashion yang selalu berkembang dari masa ke masa. Salah satu ciri khas Arsitektur Futuristik adalah Nihilism yang menekankan perancangan pada space, maka desain rancangan menjadi polos, simpel dan pemakaian kaca lebar. Sama halnya dengan muslim fashion yang cenderung simpel dan longgar( tidak ketat) atau lebar.

Kata Kunci : Fashion, Muslim, Arsitektur Futuristik, Nihilism Abstract

The development of the modern era now makes fashion a reflection of developments in people's lives. As a country that has the largest Muslim majority population in the world. Indonesia has a great opportunity to become one of the world's fashion centers, especially for Muslim fashion. Pekanbaru is a developing city especially in fashion. Along with the needs of Muslim malays, Muslim societies make Muslim clothing a part of the main fashion items. The Muslim Fashion Center was designed because of the lack of a forum for producers and enthusiasts about Muslim fashion in Pekanbaru and a container that can accommodate as an interaction space for information, commercial, recreational and educational activities. In this design using a dynamic futuristic architecture, always changing according to the wishes and times. This application is in accordance with fashion that always develops from time to time. One characteristic of futuristic architecture is nihilism which forces the design of space, so the design is plain, simple and the use of wide glass. Similarly, Muslim fashion tends to be simple and loose (not tight) or wide.

Keywords: Fashion, Muslim, Futiristic Architecture, Nihilism

How to Cite : R.Annisa, Mira D, Yohannes F , (2020), Muslim Fashion Center di Pekanbaru dengan Arsitektur Futuristik, Journal of Architecture and Urbanism Research, , 64-73

(2)

65 memiliki penduduk mayoritas muslim. Pakaian merupakan salah satu hal yang penting bagi manusia. Dalam berpakaian agama Islam mengajari bagaimana cara berpakaian yang baik dan benar yang sesuai dengan Syariat Islam. Dengan perkembangan zaman saat ini busana muslim tidak hanya untuk menutup aurat akan tetapi juga menjadi trend fashion bagi seluruh masyarakat beragama muslim untuk tampil lebih modis dan trendy namun tetap sesuai dengan ajaran Agama Islam. Semakin banyak peminat dari masyarakat dengan fashion muslim saat ini membuat para desainer-desainer ingin mengembangkan brend terbaru dari hasil karyanya. (Istiani, 2015)

Dalam tahun terakhir minat para desainer dalam mendesain busana muslim yang modern dikarenakan permintaan masyarkat terhadap fashion muslim semakin hari semakin meningkat pesat. Pada ssat ini Indonesia sedang di akui dunia tentang fashion muslim yang selalu memberikan inspirasi dalam mendesain pakaian oleh karena Indonesia diberi kesempatan untuk menjadi salah satu kiblat fashion muslim di dunia.(Istiani, 2015).

Indonesia mempunyai peluang besar untuk menjadi salah satu pusat mode dunia, khususnya untuk busana muslim. Terlebih lagi dengan adanya sumber daya kreatif dan warisan budaya yang melimpah. Jika Indonesia mampu mengangkat keunikannya, maka sudah dapat dipastikan kelak Indonesia dapat menjadi sumber inspirasi bagi pengembangan fashion di dunia. Indonesia dengan segala kekayaan etnik budaya didalamnya dapat menjadikan ciri khas produk Indonesia yang mampu menjadikan Indonesia sebagai pusat fashion muslim dunia. Indonesia sendiri memiliki

mayoritas penduduk muslim terbanyak dan Riau adalah salah satu provinsi yang terdapat di pulau Sumatra. Pusat Ibukota Riau adalah Pekanbaru. Pada tahun 2015 penduduk muslim yang berada di Pekanbaru memilik persentase sebesar 89,73 %. ( Badan Pusat Statistik, 2015 ).

Pekanbaru merupakan kota yang sedang berkembang khusunya dibidang fashion. Seiring dengan kebutuhan sandang masyarakat melayu yang beragama Islam menjadikan busana Muslim termasuk hijab sebagai bagian dari fashion item utama. Kemajuan zaman dan kemudahan masuknya budaya dari luar, perkembangan busana muslim terus berevolusi. Banyaknya brend-brend fashion yang sudah masuk di Pekanbaru membuat masyrakat lebih tertarik dengan fashion dan adanya produsen yang akan memperkenalkan hasil karya dalam berbusana muslim. Muslim fashion Center ini dirancang karena kurangnya wadah untuk produsen dan peminat tentang muslim fashion di Pekanbaru dan wadah yang dapat menampung sebagai ruang interaksi kegiatan informasi, komersil, rekreasi dan edukasi.

Muslim fashion center ini menggunakan pendekatan arsitektur Futuristik yang merupakan suatu paham kebebasan dalam mengungkapkan atau mengekspresikan ide atau gagasan kedalam suatu bentuk tampilan yang tidak biasa, kreatif dan inovatif. Hasil dari futuristik ini adalah sesuatu yang dinamis, selalu berubah-ubah sesuai keinginan dan zamannya. Penerepan futuristik ini hanya terlihat pada penampilan atau tampaknya dengan tetap memperhatikan dan memperhitungkan fungsi dari objeknya (Tifanny,2012). Penerapan Arsitektur Futuristik ini mengekspose kekhasan

(3)

Annisa R, Mira D, Yohannes F, Muslim fashion Centre di Pekanbaru

66 fashion melalui fasad bangunan dengan menggunakan teknologi yang semakin maju seperti baja, kaca, dan alumunium. Salah satu ciri-ciri Arsitektur futuristik adalah Nihilism yang artinya penekatan perancangan pada space, maka desain rancangan menjadi polos, simple, dan pemakaian kaca lebar. Sama halnya dengan muslim fashion yang cenderung simple dan tidak ketat atau lebar

Adapun permasalahan yang akan dihadapi dalam perancangan Muslim Fashion Center ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perancangan bangunan

Muslim Fashion Center yang mampu memfasilitasi dan memenuhi kegiatan Muslim Fashion di pekanbaru ?

2. Bagaimana menerapkan pendekatan arsitektur futuristik pada muslim fashion center di Pekanbaru?

3. Bagaimana merumuskan konsep pada perancangan muslim fashion center di Pekanbaru?

Muslim Fashion Center ini dirancang agar masyarkat bisa untuk menunujukkan kemampuan intelektual, keterampilan, dan keahlian dibidang busana sehingga busana muslim senantiasa di sandang dan di pandnag. Dengan demikian muslim fashion center ini memiliki ruang-ruang penunjang kegiatan manusia di dalamnya sesuai dengan fungsi yang ingin dicapai.

Muslim Fashion Center atau pusat busana muslim ini merupakan tempat atau wadah yang memusat untuk memperkenalkan, memproduksi dengan ketentuan agama Islam serta mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan busana muslim yang trendi namun tetap syari’i.

Muslim fashion atau Busana Muslim merupakan busana yang sesuai dengan tuntutan atau ajaran berbusana menurut ajaran agama islam. Dalam Al-Qur'an

diantaranya surat Al-A'raf ayat 26 dijelaskan tentang fungsi pakaian,

يَابَنَيآَََ َآَدَْيَنَز َلَنَاآَلَيَكَمَْيِبيَسَزي َوَ َرَاآَلَيََِ َرَبيِرا َو َا آ آَليَسَز َاآلت َرَوَىزَآَََٰزلََآَيَكٌَآ آَََٰزلََآَنَْآََيَاَآََِآَلَلَمَمَزآَذا َيََُنَا

" Wahai anak adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk ( pehiasan ). Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah (termasuk ) tanda - tanda (kurnia) Allah supaya mereka ingat". (QS. AL- A’raf :26)

Dalam surat diatas menjelaskan bahwa fungsi pakaian adalah sebagai penutup aurat. Bagi laki-laki mulai dari pusar hingga lutut sedangkan pada perempuan seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Islam selain mengajarkan tentang etika dan kesopanan dalam berbusana juga mengajarkan keindahan.

Futuristik merupakan suatu paham kebebasan dalam menggungkapkan atau mengekspresikan ide atau gagasan yang tidak biasa, kreatif dan inovatif. Hasil dari futuristik ini adalh sesuatu uyang dinamis, selalu berubah-ubah sesuai keinginan dan zamannya. Penerapan futuristik ini hanya terlihat pada penampilan atau tampaknya dengan tetap memperhatikan dan memperhitungkan fungsi dari objeknya. (Tifanny, 2012)

Futuristik mempunyai arti yang bersifat mengarah atau menuju masa depan. Citra futuristik pada bangunan berarti citra yang mengesankan bahwa bangunan itu berorientasi ke masa depan atau citra bahwa bangunan itu selalu mengikuti perkembangan jaman yang ditunjukkan melalui ekspresi bangunan. Futuristik juga sebagai core values yang mengandung nilai-nilai yaitu: dinamis, estetis dan inovatif terutama dari segi teknologi yang dipakai (canggi) dan ramah lingkungan dengan

(4)

67 mengadopsi bentuk-bentuk bebas yang tidak terikat oleh bentuk-bentuk tertentu.

METODE PENELITIAN

Proses perancangan Muslim Fashion

Cebter di Pekanbaru dimulai dari

pengembangan ide awal, identifikasi masalah, perumusan konsep dan penarapan tema Arsitektur Futuristik ke dalam bangunan. Pada tahap strategi perancangan, data diperoleh dari literatur dan studi banding, dan survei lapangan.

Gambar 1. Bagan Alur Perancangan

PEMBAHASAN

Pemilihan Kota Pekanbaru sebagai lokasi perancangan ini karena Kota Pekanbaru sebagai Ibukota Provinsi Riau merupakan kota yang sedang berkembang dalam berbagai bidang, salah satunya dalam bidang komersil busana atau pakaian di kabupaten dan kota lain yang ada di Provinsi Riau. Muslim Fashion Center ini terletak di jalan Lintas Sumatra Dengan Luas Lahan ± 1,5 Ha (15.000 m²), KDB (50%) , memiliki kontur yang relatif datar,

serta Kondisi eksisting merupakan lahan kosong.

Gambar 2. Lokasi Site

Gambar 3. Rencana lokasi fasilitas

Adapun batas-batas site yaitu Sebelah Utara Jalan Bundo Kanduang, Sebelah Selatan: Ruko atau pertokoan, Sebelah Timur Jalan Bundo Kanduang, Sebelah Barat Jalan Lintas Sumatra.

Lokasi site ini berada di tengah kota Pekanbaru yang memiliki akses mudah dalam pencapaian tidak jauh dari pusat perbelanjaan ( Mall ) kota Pekanbaru. Sehingga wisatawan dari luar daerah bisa datang dengan mudah mencapai lokasi Muslim Fashion Center (gambar 3).

(5)

Annisa R, Mira D, Yohannes F, Muslim fashion Centre di Pekanbaru

68 Gambar 4. Kondisi rencana tapak

Berdasarkan ketersedian luas tapak dan perhitungan asumsi yang berdasrkan standar besaran ruang-ruangan fungsional, maka kebutuhan luas ruangan untuk fasilitas ini dapat dikelompokkan besaran sebagai tabel berikut :

Tabel 1. Kebutuhan Ruang

No Nama Ruang Luasan

1. Kelompok Kegiatan Utama 4.636,32 m² 2. Kelompok Kegiatan Pendukung 4.240,96 m² 3. Kelompok Kegiatan Penunjang 955,84 m² 4. Ruang Luar 3.869 m² Total Kebutuhan 13.702 m²

Sumber : Asumsi Pribadi, 2020

Berdasarkan peraturan KDH bangunan, yaitu 10% dari luas tapak digunakan sebagai area landscape disekitar bangunan = 1.370 jadi luas lahan keseluruhan 13.702+1370 = 15.072 (±1,5 Ha)

Penzoningan ruang Muslim Fashion Center dilakukan untuk menempatkan atau mengelompokkan ruangan kedalam area yang berkesesuaian fungsinya atau sifatnya seperti :

Gambar 5. Zona Publik

Zona Mikro

Gambar 6. Zona Desainer dan Komersil

(6)

69 Gambar 8. Zona Promosi

Adapun Penerapan Tema pada perancangan yaitu

Tabel 2. Penerapan Tema

No. Ciri Arsitektur

Futuristik Penerapan 1. Menggunakan salah satu ciri-ciri Arsitektur Futuristik yaitu Nihilism yang berasrti simple

Pada bangunan tidak menggunakan ornamen.

2.

Menggunakan bentuk yang terdiri dari material yang konstruktif berupa beton , baja dank aca. Penggunaan baja, beton, kaca diterapkan dalam aplikasi eksterior maupun interior bangunan 3. Menggunakan warna-warna netral seperti putih,abu-

abu dan hitam

Pada bangunan ini menggunakan warna yang netral sesuai

dengan fungsi

bangunan Muslim

Fashion Center sesuai

dengan pakain

muslim yang selalu

dominan berwarna netral 4. Salah prinsip Arsitektur Futuristik adalah Arsitektur sebagai seni merupakan

seni yang berkaitan dengan ekspresi dan

Seiring

berkembangnya

zaman busana

muslim semakin

banyak variasi dan bentuk yang dibuat

oleh

designer-sintesis, terlepas

dari kepraktisan

dan kegunaan yang disebutkan di atas sebagai kombinasi keduanya.

designer dengan

ketentuan agama

Islam yaitu longgar dan tidak ketat. Dan pada bangunan ini

diterapkan pada

fasad.

Konsep Libas Al-Taqwa “Pakaian taqwa” diambil dari fungsi Libas Al-Taqwa yaitu melindungi dan bentukan pakaian yang tidak ketat atau longgar. Begitu juga fungsi dari bangunan Muslim Fashion Center ini untuk melindung umat muslim agar tidak terjerumus dalam berpakain yang tidak sewajarnya dan lebih bisa memilih pakaian yang lebih sopan dan layak.

Gambar 9. Pakaian Libas Al-Taqwa

Libas Al-Taqwa salah satu pakaian yang melambangkan kesederhanaan. Oleh Karena itu makna tersebut diaplikasikan pada pendekatan aritektur futuristik dengan salah satu cirinya yaitu Nihilism bermakna simple, polos dan sederhana namun elegant.

Gambar 10. Konsep dasar

Konsep Bentukan Massa, dasar bentukan massa di ambil dari konsep yaitu

(7)

Annisa R, Mira D, Yohannes F, Muslim fashion Centre di Pekanbaru

70 Libas Al-Taqwa yaitu pakaian takwa yang menutup aurat yang bertujuan untuk melindungi. Pakaian Al-Taqwa merupakan pakaian yang menutupi tubuh dan tidak ketat atau longgar. Jadi pada konsep ini mengambil dari bentuk dasar pakaian yang Libas Al-Taqwa. Berikut merupakan transformasi desain dari konsep Libas Al-Taqwa kedalam gubahan massa.

Gambar 11. Konsep bentukan massa

Konsep Fasad, Desain fasad pada Muslim Fashion Center ini diambil dari baju yang longgar dan bergelombang. Fasad didesain dengan penuh supaya memberi kesan untuk melindungi bangunan. Sesuai dengan konsep Libas Al-Taqwa untuk melindungi tubuh.

Gambar 12. Konsep Fasad

Konsep pada interior Muslim Fashion Center di Pekanbaru ini menggunakan cat dinding warna putih, dan adanya lengkungan pada lantai yang memberi kesan lekungan baju atau kain. Dan pada ruangan ini menggunakan lampu berwarna putih dan lampu LED berwarna kuning di panggung patung pakaian. Dan pada ruang catwalk didesain dengan warna abu-abu dan diberi lampu spotlight. Memberi warna-warna netral agar memberi kesan nihilism lebih natural dan lebih elegant.

Gambar 13. Galeri Fashion

Pada desain interior galeri Muslim Fashion Center di bedakan menjadi dua yaitu bagian perempuan dan laki-laki. Desain panggung patung pada galeri didesain sama yaitu bergelombang dan mengikuti pola pakaian dengan dinding yang putih polos.

Gambar 14. Ruang Catwalk

Konsep Rencana Tapak

Pada konsep rencana tapak ini di desain dengan bentukan taman yang

(8)

71 bergelombang seperti pakaian Libas Al-Taqwa, sedangkan zona parkir kendaraan ditelakkan di samping kanan kiri bangunan Muslim Fashion Al-Taqwa.

Gambar 15. Sirkulasi dan Parkir

Sirkulasi pada Musllim Fashion Center di Pekanbaru ini memiliki satu akses masuk dan satu akses keluar. Akses masuk terbagi 3 yaitu sirkulasi motor, mobil dan drop off dengan adanya 3 sirkulasi masuk dapat mengurangi kemacetan. Sedangkan jalur keluar ad 2 yaitu jalur kendaraan motor, mobil dan drop off. Sirkulasi masuk banguanan Muslim Fashion Center ini dari Jalan Lintas Sumatra dah Keluar sama Jalan Lintas Sumatra. Sirkulasi pada rancangan Muslim Fashion Center dipekanbaru ini memiliki tiga sirkulasi yaitu :

Gambar 16. Konsep sirkulasi dan parkir

Konsep Vegetasi pada rancangan Muslim Fashion Center di Pekanbaru menggunakan tamanan sebagai berikut :

Gambar 17. Konsep Vegetasi

Tanaman rambat ini terdapat pada taman Muslim Fashion Center yang berfungsi sebagai melindungi, sesuai dengan konsep Libas Al-Taqwa yaitu pakaian yang melindungi tubuh.

Gambar 18. Tanaman Rambat

Bunga berwrana putih di pilih karena bunga ini memiliki warna putih sesuai dari konsep dan pendekatan.

Gambar 19. Tanaman Hias

(9)

Annisa R, Mira D, Yohannes F, Muslim fashion Centre di Pekanbaru

72 Pohon Pelindung berfungsi sebagai peneduh dan engurangi kebisingan karena pohon ini memiliki daun yang lebar dan lebat.

Gambar 20. Pohon Pelindung

Rumput ini berfungsi untuk membantu menurunkan suhu didalam bangunan dan menutupi tapak.

Gambar 21. Rumput SIMPULAN

Muslim Fashion Center di Pekanbaru dirancang untuk menjadi pusat busana muslim dan menjadi wadah untuk perancang busana muslim atau desainer-desainer yang ingin mengembangkan dan ingin memperkenalkan hasil desain pakaian busana muslim itu sendiri. Penerapan konsep Muslim Fashion Center adalah Lubis Al-taqwa. Lubis Al-Taqwa merupakan pakaian takwa yang berfungsi sebagai menutup aurat dan melindungi tubuh, ataupun perhiasan yang memperindah penampilan seseorang yang memakainya. Libas Al-Taqwa salah satu pakaian yang melambangkan kesederhanaan. Oleh karena itu makna tersebut diaplikasikan pada

pendekatan aritektur futuristik dengan salah satu cirinya yaitu Nihilism bermakna simple, polos dan sederhana. Tujuan perancang ini bukan hanya memiliki manfaat bagi bangunan yang polos dan simple itu sendiri, melainkan juga dapat memunculkan suatu kualitas ruang bagi pengunjung yang sekedar melintas dan mengagumi keindahan bangunan dari luar, maupun bagi mereka yang memanfaatkannya yang dimana bangunan ini bisa lebih berkesan simple namun elegant.

DAFTAR PUSTAKA

Ardyansyah, Dani. 2019. Pusat Busana Muslim di

Tasikmalaya Muslahatul Ummah Sebagai Konsep Dasar Perancangan Bangunan. Skripsi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perancangan, Universitas Islam Indonesia.

Dora, Dyastiara Cynthia. 2018. Perancangan Pusat

Mode Muslim di Malang Tema Metafora

Kombinasi. Skripsi Program Studi Arsitektur,

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Denta Nutrisia Irs, 2002. Pusat Mode Islam Di

Bandung sebagai wadah kegiatan pendidikan, informasi, promosi, dan pemasaran dengan pendekatan perancangan melalui konsep seni ruang Islam. Skripsi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perancanaan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Laswadi, Muhammad. 2018. Surakarta Culture and Art

Catalyst, Pendekatan pada Arsitektur Futuristik dan Berkelanjutan. Skripsi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammad Surakarta.

Murti, Anidita Khrisna. 2009. Fashion Center di

Jakarta dengan penekakanan desain Barrier-free, Skripsi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

Neufert, Ernest. 1996. Data Arsitek Jilid 1. Jakarta:

Erlangga.

Neufert, Ernest. 2002. Data Arsitek Jilid 2. Jakarta:

Erlangga.

Neufert, Ernest. 2007. Data Arsitek Jilid 3. Jakarta:

Erlangga.

Sari, Fitria. 2014. Muslim Fashion Center di Banda Aceh Tema Deep and Bright, Skripsi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala Darussalam.

(10)

73

Sholikha, Maratus. 2018. Penafsiran Libas Al-Taqwa Surat Al-Araf Ayat 26.

Skripsi Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat.

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.

Tyas, Ekine Wahyuning. 2019. Aplikasi Karakteristik

Arsitektur Futuristik pada Terminal

Penumpang Pelabuhan Yos Sudarso di Kota Ambon. Skripsi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret.

Gambar

Gambar 1. Bagan Alur Perancangan
Tabel 1. Kebutuhan Ruang
Tabel 2. Penerapan Tema  No.  Ciri  Arsitektur
Gambar  11. Konsep bentukan massa
+3

Referensi

Dokumen terkait

Apa yang telah diuraikan di atas menjadi landasan dan sekaligus sebagai kerangka acuan bagi pelaksanaan penelitian ini. Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya,

Sehingga alat asah batu rancangan dapat digunakan untuk pengerjaan batu mulia dan dapat memberikan hasil pengerjaan yang baik dalam pengerjaan batu

Pada pasien, demam terjadi akibat infeksi virus dan bakteri, hal ini diketahui berdasarkan gejala pada saat suhu tidak juga turun dan gejala saluran nafas masih

Pengawasan pengadaan, peredaran dan penggunaan pupuk an- organik bertujuan agar pupuk tersedia sampai ditingkat petani secara tepat waktu, jumlah, jenis dan

Manajer Investasi dapat menghitung sendiri Nilai Pasar Wajar dari Efek tersebut dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang menggunakan asas konservatif

Data epidemi penyebaran virus HIV- AIDS di Sulawesi Tengah menunjukkan tahun 2002 hingga Juni 2010 adalah 116 kasus tidak ada daerah atau kabupaten yang bebas dari

biasa, yaitu orang menabungkan uangnya kepada BPRS. Yang mana akan mendapat bagi hasil dari keuntungan, bagi hasil tersebut tidak akan tetap dalam artian bisa berubah-ubah

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muliani (2013) yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan signifikan motivasi belajar antara mahasiswa