• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Mental Berwirausaha dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha (Studi pada Restoran dan Cafe di Jalan Dr. Mansyur Medan) Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Mental Berwirausaha dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha (Studi pada Restoran dan Cafe di Jalan Dr. Mansyur Medan) Chapter III V"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penelitiadalahjenis penelitian kuantitatif danmetode Asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel-variabel dependen baik secara langsung.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Jalan Dr. Mansyur Medan. Waktu Penelitian dilaksanakan pada November – Januari 2017

3.3 Batasan Operasional

Dalam penelitian ini, peneliti mengemukakan definisi konsep yang akan menjadi batasan dari masing-masing konsep yang diteliti sebagai berikut :

A. Mental Kewirausahaan (X1) adalah kemampuan individu dalam mengani usaha yang mengarah pada mencari, menerapkan cara kerja baru, teknologi baru dan produk baru atau menerapkan cara kerja baru dan produk baru atau member nilai tambah barang.

B. Motivasi (X2) adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.

(2)

memajukan usaha atau menciptakan usaha baru dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri.

3.4 Defenisi Operasional

Tabel 3.1 Defenisi Operasional

Variabel Defenisi DIMENSI INDIKATOR Skala

Mental

Berwirausaha (X1)

Kemampuan individu dalam mengani usaha yang mengarah pada mencari, menerapkan cara kerja baru, teknologi baru dan produk baru atau menerapkan cara kerja baru dan produk baru atau member nilai tambah barang.

a) Sikap b) Prilaku

a) Berkemauan keras b) Percaya pada diri sendiri c) Kejujuran

d) Tanggung jawab e) Disiplin diri sendiri f) Kesabaran

g) Pemikiran kreatif.

Likert

a) Adanya kebutuhan

mencapai prestasi b) Inovatif

c) Memiliki jiwa

kepemimpinan

d) Berorientasi pada masa depan

e) Efektif dan efisien

f) Memiliki tujuan yang jelas g) Bertindak dan berfikir

secara bebas. kebutuhan hidup serta memecahkan

permasalahan hidup, memajukan usaha atau menciptakan usaha baru dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri.

b) Perasaan senang untuk berwirausaha

c) Dorongan dari diri sendiri,

d) Dorongan untuk

memenuhi kebutuhan hidup,

e) Dorongan keluarga,

f) Keinginan merasakan tantangan

Likert

(3)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner yang disebarkan kepada responden.

Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing-masing alternatif jawaban apakah tergolong dengan skala sebagai berikut(Sugiyono, 2012:76) :

1. Untuk pilihan jawaban Sangat Setuju diberi nilai / skor 5 2. Untuk pilihan jawaban Setuju diberi nilai / skor 4

3. Untuk pilihan jawaban Kurang Setuju diberi nilai / skor 3 4. Untuk pilihan jawaban Tidak Setuju diberi nilai / skor 2 5. Untuk pilihan jawaban sangat tidak setuju diberi nilai / skor 1 3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

(4)

Tabel 3.2

Inn Tavern Speciallity Restaurant

Gardenia Ayam Penyet Jakarta

3 Joko Solo Kopi Londjang ( Kopi Ong)

Triboy Cafe Ayam Penyet Ria

Sumber : Hasil Observasi Peneliti (2016)

Berdasarkan jumlah restoran dan cafe tersebut maka dapat disimpulkan populasi dalam penelitian ini berjumlah 32 orang (pemilik cafe dan restoran) 3.6.2 Sampel

(5)

jenuh) karena jumlah populasi tidak melebihi dari 100 maka seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu berjumlah 32 orang (pemilik cafe dan restoran).

3.7 Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data primer

Kata primer merupakan lawan kata dari sekunder, dimana artinya asli atau utama atau secara langsung dari sumbernya. Jadi pengertian data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab masalah riset secara khusus. Dalam riset pemasaran, data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya, sehingga peneliti merupakan tangan pertama yang memperoleh data tersebut (istijanto,2005).

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang sudah tersedia yang dikutip oleh peneliti guna kepentingan penelitiannya (Juliandi, 2013:67)

3.8 Metode Pengumpulan Data

Dalam peneliti ini peneliti menggunakan dua macam data menurut klasifikasi jenis dan sumbernya, yaitu:

1. Teknik pengumpulan data primer

(6)

a. Metode Angket/ Kuesioner digunakan sebagai alat pendamping dalam mengumpulkan data. Daftar dibuat pertanyaan semi terbuka yang member pilihan jawaban pada responden dan memberikan penjelasan-penjelasan yang diperlukan oleh penullis

b. Observasi dilaksanakan oleh peneliti dengan cara mengamati secara langsung terhadap fenomena yang terjadi di lokasi penelitian

2. Teknik pengumpulan data sekunder :

a. Penelitian kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi melalui literatur yang relevan dengan judul penelitian seperti buku-buku, artikel dan makalahyang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

b. Studi dokumentasi yaitu dengan cara memperoleh data melalui pengkajian dan penelaahan terhadap catatan peneliti maupun dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diteliti.

3.9 Uji Instrumen 1. Uji Validitas

(7)

validitas dilakukan untuk menguji data yang valid atau tidak valid setelah menggunakan alat kuesioner. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilaksanakan pada Restoran dan Cafe di Jalan Halat Medan dengan jumlah 30 cafe dan restoran. Berikut ini adalah hasil uji Validitas dari setiap

instrument peryataan dengan nilai r tabel (pada α 0.05) adalah 0.367:

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas

No Corrected Item-Total Correlation(r hitung) Keterangan Mental

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Berdasarkan pengujian validitas diatas maka dapat disimpulkan bahwa seluruh istrumen pernyataan dari setiap variabel penelitian ini dapat dikatakan valid karena nilai r hitung > r tabel.

2. Uji Reabilitas

(8)

Validitas dan reliabilitas ini diukur dengan menggunakan bantuan aplikasi

SoftwareSPSS. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilaksanakan pada Restoran dan Cafe di Jalan Halat Medan dengan jumlah 30 cafe dan restoran.

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas

No Cronbach Alpha Keterangan

Mental Berwirausaha

Motivasi Berwirausaha

Minat Berwirausaha

1 0.918 0.891 0.714 Reliabel

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Berdasarkan Tabel pengujian reliabilitas maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel dapat dikatakan reliable karena nilai cronbach alpha (pada setiap variabel penelitian) > 0.60.

3.10 Analisis Statistik Deskriptif

(9)

3.11 Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan , maka dilakukan analisis dimana data diolah dan diinterpretasikan untuk memperoleh hasil yang lebih rinci dalam menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Adapun analisis yang digunakan adalah:

3.11.1 Pengujian Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali,2009:147). a. Analisis Grafik

(10)

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pda sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan :

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distibusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/ atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali,2009:149). b. Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa sebaliknya.Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik.Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual.

Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:

H0 : Data residua l berdistribusi normal HA : Data residual tidak berdistribusi normal

(11)

1. Apabila nilai probabilitas signifikansinya (Asymp. Sig. (2-tailed)) lebih besar dari 0.05 maka data berdistribusi normal.

2. Apabila nilai probabilitas signifikansinya (Asymp. Sig. (2-tailed)) lebih kecil dari 0.05 maka data tidak berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model regresi yng baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:

a. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2)

(12)

3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.Kebanyakan data crossectiom mengandung situasi heteroskesdastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, besar).Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah:

1. Analisis Grafik

Analisa grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adlah residua l (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-standarized. Dasar analisis adalah:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

(13)

3.11.2 Analisis Regresi Berganda

Analisis ini untuk mramalkan variabel independen jika variabel independen dinaikkan atau diturunkan.Metode analisis data yang digunakan anaisis regresi berganda. Persamaan persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 Keterangan :

+ e

Y = Minat Berwirausaha a = Konstanta

b1-b2 X

= Koefisien Regresi

1

X

= Mental Berwirausaha

2

e = error-term

= Motivasi Berwirausaha

3.11.3 Pengujian Hipotesis

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hipotesis nol (H0

H

) yang hendak d iuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau:

0: b1 = b2

Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatif (Ha) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau :

= 0

(14)

Artinya, semua variael independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik-F dengan kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai Fhitung> daripada nilai Ftabel, maka H0

2. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik T)

ditolak dan menerima Ha (Ghozali, 2009: 88).

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (H0

H

) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau :

0

Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis lternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau :

: bi = 0

Ha : bi ≠ 0

(15)

3. Koefisien Determinasi

Koefisien deterinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Niali R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikam hampir semua infomasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.Kelemahan mendasar pengunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai

Adjusted R2pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2 , nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila suatu variabel independen ditambahkan kedalam model. Cara menentukan nilai dari Adjusted R2

1. Apabila nilai Adjusted R

adalah: 2

negatif, maka nilai Adjusted R2

2. Jika nilai R

dianggap bernilai nol (0), R2 akan bernilai negatif (Ghozali,2009: 87).

(16)

GAMBARAN UMUM

4.1 Sejarah Singkat Lokasi Penelitian

Jalan Dr. Mansyur Medan merupakan wilayah yang strategis karena berdekatan dengan Universitas Sumatera Utara (USU) dan lembaga pendidikan lainnya. Jalan Dr Mansyur Medan telah menjadi pusat usaha fashion dan kuliner di kota medan. Usaha kuliner (cafe dan restoran) di Jalan Dr Mansyur Medan telah ada sejak tahun 1990 dan semakin bertambah jumlahnya pada tahun 2016. Berikut ini adalah daftar restoran dan cafe di jalan Dr. Mansyur Medan:

Tabel 4.1

Daftar Nama Restoran dan Cafe di Jalan Dr. Mansyur Medan

NO NAMA RESTORAN DAN CAFE

6 Warung Kopi Kita-Kita 7 Kopi Londjang ( Kopi Ong) 20 Ayam Penyet Surabaya 21 Ayam Penyet Jakarta

NO NAMA RESTORAN DAN CAFE

(17)

23 Mie Aceh Cumi 24 Mie Aceh Selera Baru 25 Ayam Bakar Taliwang 26 Mie Aceh Berdikari 27 Paris Burger

28 Alex Seafood 29 Cibo –Cibo 30 My Cafe 31 Il.Cafe 32 The 80th

Sumber : Pra - Survei (2016)

Ada beberapa cara yang biasa dipakai oleh pemilik usaha restoran dan cafe di Jalan Dr Mansyur Medan dalam merintis suatu usahanya di antaranya: merintis usaha baru (starting) yaitu mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri, membeli perusahaan orang lain (buying) yaitu dengan membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis dan diorganisasir oleh orang lain dengan nama (good will) dan organisasi yang sudah ada, dan kerjasama manajemen (franchising) yaitu sebuah peluang bisnis yang ditawarkan oleh pemilik, produsen atau distributor (franchisor) untuk memberikan hak ekslusif dari jasa atau merek produk kepada individu atau perusahaan lain (franchisee) untuk distribusi lokal, dan franchisor akan menerima pembayaran royalti dan memberikan jaminan standar kualitas.

(18)

4.2.1 Analisis Deskriptif

Pada sub-bab ini peneliti akan menyajikan karakteristik responden berdasarkan usia pemilik usaha, lama usaha, latar belakang pendidikan responden, dan omzet usaha. Selain itu, pada sub-bab ini juga peneliti akan menyajikan distribusi jawaban dari 3 variabel penelitian, yaitu: Variabel Mental Berwirausaha, Motivasi Berwirausaha, dan Minat Berwirausaha.

Tabel 4.2 Usia Pemilik Usaha

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25-30 6 18.8 18.8 18.8

35-40 15 46.9 46.9 65.6

>40 11 34.4 34.4 100.0

Total 32 100.0 100.0

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Pada Tabel 4.2 diperoleh informasi bahwa mayoritas responden berusia 36-40 tahun sebanyak 15 orang 46.9% dan berusia > 40 tahun sebanyak 11 orang tau 34.4%. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pemilik telah berusia pada level yang matang dan memiliki tingkat kemapanan yang cukup tinggi.

Tabel 4.3

(19)

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SMA 4 12.5 12.5 12.5

Akademia 12 37.5 37.5 50.0

S1 15 46.9 46.9 96.9

Pascarjana 1 3.1 3.1 100.0

Total 32 100.0 100.0

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Pada Tabel 4.3 diperoleh informasi bahwa mayoritas responden penelitian memiliki latar belakang pendidikan S1 sebanyak 15 orang atau 37.5% dan Akademia sebaganya 12 orang atau 37.5%. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas pemilik usaha restoran dan cafe di Jalan Dr. Mansyur memiliki latar belakang pendidikan yang cukup baik.

Tabel 4.4 Lama Usaha

Lama

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1-5 tahun 22 68.8 68.8 68.8

5-10 tahun 6 18.8 18.8 87.5

>10 tahun 4 12.5 12.5 100.0

Total 32 100.0 100.0

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

(20)

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa usaha memiliki usia usaha yang cukup relatif muda

Tabel 4.5 Omzet Usaha

Omzet

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 100 - 180 Juta/Tahun 1 3.1 3.1 3.1

190 - 270 Juta/Tahun 18 56.2 56.2 59.4

280 - 360 Juta/ Tahun 13 40.6 40.6 100.0

Total 32 100.0 100.0

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Pada Tabel 4.5 diperoleh informasi bahwa omzet usaha yang dimiliki oleh restoran dan cafe mayoritas dikisaran Rp 190 – 270 Juta/Tahun dengan jumlah usaha sebesar 18 usaha cafe dan restoran. Adapun berdasarkan data omzet penjualan per tahunnya dari setiap usaha cafe dan restoran diperoleh bahwa usaha yang memiliki omzet usaha paling besar adalah restoran atau rumah makan zam-zam yang mencapai Rp 356 Juta/ Tahun. Selain itu berdasarkan hasil wawancara juga diperoleh infromasi bahwa mayoritas usaha cafe dan restoran mengalami peningkatan omzet penjualan setiap tahunnya.

(21)

Untuk mengetahui atau menetukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel tergolong tinggi, sedang, atau rendah, maka terlebih dahulu ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut:

Banyak bilangan Skor tertinggi – Skor terendah

5 5-1

=0,8

Sehingga dengan demikian dapat ditentukan kategori jawaban responden masing-masing variabel, yaitu :

a. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21 – 5,00 b. Skor untuk kategori tinggi = 3,41 – 4,20 c. Skor untuk kategori sedang = 2,61 – 3,40 d. Skor untuk kategori rendah = 1,81 – 2,60 e. Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00 – 1,80

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Variabel Mental Berwirausaha (X1)

(22)

Pertanyaan

F % F % F % F % F % F %

X1-1 1 3.1 0 0 9 28.1 12 37.5 10 31.2 32 100

X1-2 0 0 1 3.1 7 21.9 21 65.6 3 9.4 32 100

X1-3 0 0 2 6.2 7 21.9 17 53.1 6 18.8 32 100

X1-4 0 0 0 0 1 3.1 15 46.9 16 50 32 100

X1-5 1 3.1 1 3.1 7 21.9 17 53.1 6 18.8 32 100

X1-6 0 0 1 3.1 4 12.5 17 53.1 10 31.2 32 100

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Berdasarkan Tabel distribusi jawaban variabel Faktor Eksternalmaka dapat diperoleh informasi sebagai berikut:

(23)

2. Pada butir pernyataan kedua, pemilik menggunakan seluruh ide yang berasal dari diri sendiri.Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang atau 3.1%, 7 orang atau 21.9% yang menjawab kurang setuju, 21 orang atau 65.6% yang menjawab setuju, dan 3 orang atau 9.4% yang menjawab sangat setuju. Berdasarkan hasil nilai rata-rata jawaban responden ditperoleh hasil bahwa jawaban responden terhadap peryataan ini berada pada level yang tinggi (3.8125).Atas hasil tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa menggunakan ide yang berasal dari diri sendiri perlu dimiliki untuk meningkatan mental berwirausaha pemilik usaha cafe dan restoran di Jalan Dr. Mansyur Medan dan berdampak pada pengaruh variabel mental berwirausaha terhadap minat berwirausaha.

(24)

dapat diperoleh kesimpulan bahwa sikap yang jujur sangat penting dimiliki untuk meningkatan mental berwirausaha pemilik usaha cafe dan restoran di Jalan Dr. Mansyur Medan dan berdampak pada pengaruh variabel mental berwirausaha terhadap minat berwirausaha.

4. Pada butir pernyataan keempat, pemilik menerapkan tingkat disiplin yang tinggi kepada setiap pegawai.Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden, responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 1 orang atau 3.1%, 15 orang atau 46.9% yang menjawab setuju, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 16 orang atau 50%. Berdasarkan hasil nilai rata-rata jawaban responden ditperoleh hasil bahwa jawaban responden terhadap peryataan ini berada pada level yang sangat tinggi (4.468). Atas hasil tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa menerapkan disiplin pada diri setiap pegawai perlu dimiliki untuk meningkatan mental berwirausaha pemilik usaha cafe dan restoran di Jalan Dr. Mansyur Medan dan berdampak pada pengaruh variabel mental berwirausaha terhadap minat berwirausaha.

(25)

sebanyak 1 orang atau 3.1%, 1 orang atau 3.1% yang menjawab tidak setuju, 7 orang atau 21.9% yang menjawab kurang setuju, 17 orang atau 53.1% yang menjawab setuju, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 6 orang atau 18.8%. Berdasarkan hasil nilai rata-rata jawaban responden ditperoleh hasil bahwa jawaban responden terhadap peryataan ini berada pada level yang tinggi (3.8125).Atas hasil tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa sikap yang sabar penting dimiliki untuk meningkatan mental berwirausaha pemilik usaha cafe dan restoran di Jalan Dr. Mansyur Medan dan berdampak pada pengaruh variabel mental berwirausaha terhadap minat berwirausaha.

(26)

berwirausaha pemilik usaha cafe dan restoran di Jalan Dr. Mansyur Medan dan berdampak pada pengaruh variabel mental berwirausaha terhadap minat berwirausaha.

4.2.3 Distribusi Jawaban Responden Penelitian Tentang Variabel Motivasi Berwirausaha (X2)

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Variabel Motivasi Berwirausaha (X1) Item

Pertanyaan

STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

X2-1 0 0 1 3.1 5 15.6 21 65.6 5 15.6 32 100

X2-2 0 0 0 0 2 6.2 17 53.1 13 40.6 32 100

X2-3 0 0 0 0 9 28.1 16 50 7 21.9 32 100

X2-4 0 0 2 6.2 11 34.4 15 46.9 4 12.5 32 100

X2-5 0 0 0 0 9 28.1 21 65.6 2 6.2 32 100

X2-6 0 0 0 0 6 18.8 15 46.9 11 34.4 32 100

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Berdasarkan Tabel distribusi jawaban variabel Motivasi Berwirausahamaka dapat diperoleh informasi sebagai berikut:

(27)

dimiliki untuk meningkatan motivasi berwirausaha pemilik usaha cafe dan restoran di Jalan Dr. Mansyur Medan dan berdampak pada pengaruh variabel motivasi berwirausaha terhadap minat berwirausaha. 2. Pada butir pernyataan kedua, pemilik mampu menghasilkan produk makanan dan minuman yang inovatif.Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden, responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 2 orang atau 6.2%, 17 orang atau 53.1% yang menjawab setuju, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 13 orang atau 40.6%. Berdasarkan hasil nilai rata-rata jawaban responden ditperoleh hasil bahwa jawaban responden terhadap peryataan ini berada pada level yang sangat tinggi (4.34375).Atas hasil tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan menghasilkan produk yang inovatif penting dimiliki untuk meningkatan motivasi berwirausaha pemilik usaha cafe dan restoran di Jalan Dr. Mansyur Medan dan berdampak pada pengaruh variabel motivasi berwirausaha terhadap minat berwirausaha.

(28)

level yang tinggi (3.9375).Atas hasil tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan untuk membimbing pegawai dengan cara-cara yang baik penting dimiliki untuk meningkatan motivasi berwirausaha pemilik usaha cafe dan restoran di Jalan Dr. Mansyur Medan dan berdampak pada pengaruh variabel motivasi berwirausaha terhadap minat berwirausaha.

4. Pada butir pernyataan keempat, pemilik mengutamakan pencapaian efektivitas kerja.Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang atau 6.2%, 11 orang atau 34.4% yang menjawab kurang setuju, 15 orang atau 46.9% yang menjawab setuju, dan 4 orang atau 12.5% yang menjawab sangat setuju. Berdasarkan hasil nilai rata-rata jawaban responden ditperoleh hasil bahwa jawaban responden terhadap peryataan ini berada pada level yang tinggi (3.65625).Atas hasil tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan untuk mencapai efektivitas kerja penting dimiliki untuk meningkatan motivasi berwirausaha pemilik usaha cafe dan restoran di Jalan Dr. Mansyur Medan dan berdampak pada pengaruh variabel motivasi berwirausaha terhadap minat berwirausaha.

(29)

sebanyak 9 orang atau 28.1%, 21 orang atau 65.6% yang menjawab setuju, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 2 orang atau 6.2%. Berdasarkan hasil nilai rata-rata jawaban responden ditperoleh hasil bahwa jawaban responden terhadap peryataan ini berada pada level yang tinggi (3.78125).Atas hasil tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa perencanaan untuk meng-upgrade usahanya ke level yang lebih tinggi untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas lagipenting dimiliki untuk meningkatan motivasi berwirausaha pemilik usaha cafe dan restoran di Jalan Dr. Mansyur Medan dan berdampak pada pengaruh variabel motivasi berwirausaha terhadap minat berwirausaha.

(30)

4.2.4 Distribusi Jawaban Responden Penelitian Tentang Variabel Minat Berwirausaha (Y)

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Variabel Minat Berwirausaha (Y) Item

Pertanyaan

STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

Y1-1 0 0 1 3.1 4 12.5 14 43.8 13 40.6 32 100

Y1-2 0 0 0 0 5 15.6 20 62.5 7 21.9 32 100

Y1-3 0 0 1 3.1 4 12.5 22 68.8 5 15.6 32 100

Y1-4 0 0 0 0 1 3.1 17 53.1 14 43.8 32 100

Y1-5 0 0 1 3.1 1 3.1 20 62.5 10 31.2 32 100

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Berdasarkan Tabel distribusi jawaban variabel Minat Berwirausahamaka dapat diperoleh informasi sebagai berikut:

(31)

2. Pada butir pernyataan kedua, pemilik menciptakan usaha ini dilatar belakangi oleh keinginan ingin memenuhi kebutuhan hidup.Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden, responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 5 orang atau 15.6%, 20 orang atau 62.5% yang menjawab setuju, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 7 orang atau 21.9%. Berdasarkan hasil nilai rata-rata jawaban responden ditperoleh hasil bahwa jawaban responden terhadap peryataan ini berada pada level yang tinggi (4.0625).Atas hasil tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa pemenuhan kebutuhan hidup menjadi faktor penting untuk peningkatan minat berwirausaha dari pemilik restoran dan cafe di jalan Dr. Mansyur Medan.

(32)

4. Pada butir pernyataan keempat, pemilik menciptakan usaha ini dilatar belakangi oleh keinginan dari dalam diri pemilik untuk merasakan tantangan menjadi wirausaha.Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden, responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 1 orang atau 3.1%, 17 orang atau 53.1% yang menjawab setuju, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 14 orang atau 43.8%. Berdasarkan hasil nilai rata-rata jawaban responden ditperoleh hasil bahwa jawaban responden terhadap peryataan ini berada pada level yang sangat tinggi (4.40625).Atas hasil tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa keinginan untuk merasakan tantangan menjadi faktor penting untuk peningkatan minat berwirausaha dari pemilik restoran dan cafe di jalan Dr. Mansyur Medan.

(33)

muncul dari kegiatan berwirasauah menjadi faktor penting untuk peningkatan minat berwirausaha dari pemilik restoran dan cafe di jalan Dr.

Mansyur Medan. 4.3 Pengujian Asumsi Klasik 4.3.1 Pengujian Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikut i atau mendekati distribusi normal. Untuk melihat normalitas adalah dengan melihat pengujian Kolmogoronov Smirnovgrafik histogram, dan grafik normal p-p plot.

4.3.1.1 Pengujian Normalitas Kolmogoronov Smirnov Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas Kolmogoronov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Normal Parametersa Mean 24.0000 23.8125 20.8750

Std. Deviation 2.89605 1.42416 1.66074

Most Extreme Differences Absolute .131 .173 .126

Positive .099 .153 .107

Negative -.131 -.173 -.126

Kolmogorov-Smirnov Z .742 .978 .712

Asymp. Sig. (2-tailed) .641 .295 .691

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

(34)

dapat disimpulkan bahwa distribusi data penelitian dapat diasumsikan bernilai normal.

4.3.1.2 Pengujian Normalitas Histogram

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Histogram

Pada Gambar 4.1 diperoleh infromasi bahwa kurva melengkung secara semupurna dan membentuk lonceng dan tidak secara dominan melengkung ke kanan ataupun kekiri. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan distribusi data bernilai normal.

(35)

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas P-P Plot

Pada Gambar 4.2 diperoleh informasi bahwa pola lingkaran mengikuti garis diagonal dan tidak menjauhi garis diagonal. Sehingga berdasarkan hasil tersebut maka data berdistribusi secara normal

4.3.2 Pengujian Multikolenaritas

(36)

mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.

Tabel 4.10

Hasil Uji Multikolenaritas Coefficientsa

a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

(37)

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adlah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-standarized. Dasar analisis adalah:

c. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

d. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Gambar 4.3

(38)

Pada Gambar 4.3 diperoleh informasi bahwa lingkaran tersebar secara tidak teratur dan tidak membentuk pola tertentu.Maka dapat disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas pada persamaan regresi penelitian ini.

4.4 Analisa Data

4.4.1 Analisis Regresi Linear Berganda Tabel 4.11

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa

a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Pada Tabel 4.11 diatas maka dapat dirumuskan persamaan regresi sebagai berikut:

Y= 2.139 + 0.671 + 0.342

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diartikan sebagai berikut:

1. Nilai variabel Minat berwirausaha saat variabel mental berwirausaha dan motivasi berwirausaha bernilai constant adalah 2.139.

(39)

3. Variabel motivasi berwirausaha memiliki nilai pengaruh sebesar 0.342 terhadap minat berwirausaha.

Berdasarkan hasil tersbeut maka dapat disimpulkan bahwa bahwa variabel mental berwirausaha dan motivasi berwirausaha berpengaruh positif terhadap variabel minat berwirausaha, dengan pegaruh tertinggi dimiliki oleh mental berwirausaha.

4.4.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Tabel 4.12

Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) Coefficientsa

a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Nilai ttabeldiperoleh dengan cara:

Derajat bebas = n – k = 32 – 3 = 29

Uji thitung dilakukan adalah uji dua, maka ttabelyang diperoleh adalah pada

(40)

1. Nilai thitung untuk mental berwirausaha sebesar 6.729 dibandingkan dengan nilai ttabel

2. Nilai t

1.699 atau sig t untuk variabel mental berwirausaha 0.00 lebih kecil dari alpha 0.05. dari hasil tersebut maka diperoleh kesimpulan bahwa mental berwirausaha memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha.

hitung untuk motivasi berwirausaha sebesar 3.430 dibandingkan dengan nilai ttabel

Berdasarkan hasil Uji T diatas maka diperoleh kesimpulan bahwa seluruh hipotesis alternative diterima dan variabel mental berwirausaha memiliki pengaruh yang tertinggi terhadap minat berwirausaha.

(41)

4.4.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) Tabel 4.13

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 65.402 2 32.701 47.184 .000a

Residual 20.098 29 .693

Total 85.500 31

a. Predictors: (Constant), Motivasi Berwirausaha, Mental Berwirausaha

b. Dependent Variable: Minat Berwirausaha

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Nilai Ftabeldiperoleh dengan cara:

Derajat bebas (df1) = n – k = 32 – 3 = 29

Derajat bebas (df2) = k – 1 = 3 – 1 = 2

(42)

4.4.4 Uji Koefisien Determinasi

Tabel 4.14

Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), Motivasi Berwirausaha,

Mental Berwirausaha

b. Dependent Variable: Minat

Berwirausaha

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS (2017)

Berdasarkan Tabel di atas diperoleh nilai koefisien determinasi yaitu

Adjusted R Square sebesar 0.749.Hal ini menunjukan bahwa 74.9% variabel mental berwirausaha dan motivasi berwirausaha dapat mempengaruhi variabel minat berwirausaha.sedangkan sisanya 15.1% dipengaruhi oleh faktor lain di luar dari penelitian ini.

4.5 Pembahasan

(43)

kemampuan berfikir kreatif dan berperilaku inovatif (menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda) yang dijadikan dasar, sumber daya, kiat dan proses menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberaniaan mengambil risiko. Menurut Scumpeter dalam Suryana (2014:49) mental berwirausaha adalah suatu kemampuan berfikir kreatif dan berperilaku inovatif (menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda) yang dijadikan dasar, sumber daya, kiat dan proses menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberaniaan mengambil risiko khususnya dalam berminat untuk menjadi seorang wirausahawan.

Hasil distribusi jawaban menunjukan bahwa mayoritas pemilik usaha restoran dan cafe dijalan Dr. Mansyur Medan memiliki mental berwirausaha yang baik dan sangat mendukung peningkatan minat berwirausaha. Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial (uji-t) diperoleh thitung untuk mental berwirausaha sebesar 6.729 dibandingkan dengan nilai ttabel

4.5.2 Pengaruh Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha 1.699 atau sig t untuk variabel mental berwirausaha 0.00 lebih kecil dari alpha 0.05. dari hasil tersebut maka diperoleh kesimpulan bahwa mental berwirausaha memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha.

(44)

kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan dengan membuka suatu usaha atau bisnis.Motivasi berwirausahajuga diartikan sebagai sejumlah proses yang bersifat internal dan eksternal bagi seseorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasmeatau keterkaitan dalam hal hal melaksanakan kegaiatan – kegiatan tertentu

Berdasarkan distribusi jawaban responden penelitian dieproleh informasi bahwa mayoritas responden memiliki motivasi berwirausaha yang cukup baik. Hal tersebut juga didukung dengan hasil pengujian signifikansi parsial (uji-t) yang menunjukannilai thitung untuk motivasi berwirausaha sebesar 3.430 dibandingkan dengan nilai ttabel

4.5.3 Pengaruh Mental Berwirausaha dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha

1.699 atau sig t untuk variabel motivasi berwirausaha 0.002 lebih kecil dari alpha 0.05. dari hasil tersebut maka diperoleh kesimpulan bahwa motivasi berwirausaha memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha.

(45)
(46)
(47)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial diperoleh hasil penelitian bahwa variabel mental berwirausaha memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwriausaha.

2. Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial diperoleh hasil penelitian bahwa variabel motivasi berwirausaha memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwriausaha.

3. Berdasrkan hasil uji signifikansi simultan diperoleh hasil penelitian bahwa variabel mental berwirausaha dan motivasi berwirausaha berpengaruh secara simultan, positif dan signifikan terhadap minat berwriausaha.

5.2 Saran

Pada penelitian ini maka peneliti merumuskan saran penelitian sebagai berikut:

(48)

meningkatkan mental dan motivasi berwirausaha yang dimilikinya, agar usahanya dapat terus bertahan dalam persaingan.

2. Untuk mengembangkan kembali usaha restoran dan cafe di jalan Dr. Mansyur Medan maka pemilik dari restoran dan cafe tersebut harus meningkatkan minat untuk mengembangkan usaha ke level yang lebih tinggi.

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel di atas, mahasiswa yang memperoleh nilai rendah dalam hal kemampuan berpikir kritis rata-rata hanya memiliki kemampuan menemukan

masalah tersebut dan menyusunnya dalam bentuk laporan akhir yang berjudul “ Analisis Tingkat Kesehatan pada Primkop Kartika Hesti Wira Sakti Kesdam II Sriwijaya ”. 1.2

Ketidakpastian lingkungan merupakan salah satu hal yang menjadi kendala dalam penyusunan anggaran.Ketidakpastian lingkungan yang tinggi mengurangi kemampuan individu

Nilai indeks kesamaan antar fitoplankton di perairan muara Sungai Banyuasin pada musim peralihan I dan musim timur diketahui bahwa indeks kesamaan fitoplankton

Pengelolaan sampah organik dan non organik adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan dalam upaya memisahkan sampah kering dan sampah basah mulai dari sumber sampah dengan

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Menentukan Tingkat Kemiskinan Desa Di Kabupaten Situbondo” adalah hasil pekerjaan saya

Frekuensi kekambuhan pada pasien skizofrenia terhadap 6 keluarga tersebut yaitu 3 orang mengatakan kambuh lebih dari 2 kali dalam setahun, 2 orang mengatakan kambuh

BKKBN, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (Jakarta: BKKBN, 1995) h.. Karama membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga dengan menenun. Menenun bagi masyarakat desa