• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PASUNDAN BAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PASUNDAN BAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

AKUNTANSI KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK 22) REVISI TAHUN 2015

“KOMBINASI BISNIS”

DOSEN PENGUJI : DEDI KARMANA, SE.,MM

DISUSUN OLEH :

MIRA NURSUMIATI 434334032016123 MERI NURSULASTRI 434334032016124 ISMA SARI DEWI 434334032016156 DADANG ROMANSAH 434334032016096 RABU POLA MULUSI 434334032016109 MOCH. NOOR FAUZAN 434334032016117

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Standar Akuntansi Keuangan dengan materi pembahasan “PSAK NO. 22 tentang Kombinasi Bisnis”. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan, serta pengetahuan mengenai Standar Akuntansi Keuangan PSAK NO. 22 tentang “kombinasi Bisnis”, Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa ada saran yang membangun.

Sekiranya makalah yang telah di susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, 23 Oktober 2017

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN………. 1

A. Latar Belakang………. 1

B. Rumusan Masalah……… 1

C. Tujuan Penulisan……….. 1

Bab II PEMBAHASAN………..………. 3

A. Metode Akuisisi...………...3

B. Akuntansi dan Pengukuran setelah Pengakuan Awal ... 4

C. Pengungkapan dalam Kombinasi Bisnis………...…………....…… 10

D. Tanggal efektif dan Ketentuan Transisi... 12

BAB III PENUTUP………..……... 16

Kesimpulan……….. 16

DAFTAR PUSTAKA………. 17

(4)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK 22) membahas tentang “Kombinasi Bisnis” dimana yang pada awalnya PSAK 22 tahun 1994 membahas tentang “ Akuntansi Penggabungan Usaha” sekarang direvisi dengan penyesuaian pada tahun 2014 menjadi “Kombinasi Bisnis”. PSAK 22 (Penyesuaian 2014) tentang Kombinasi Bisnis yang mengadopsi IFRS 3 Business Combinations per efektif 2014. Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 22 tentang Kombinasi Bisnis pada tanggal 27 Agustus 2014 dengan Ketua, Wakil Ketua, beserta beberapa anggota.

Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Transaksi yang kadangkala disebut “penggabungan sesungguhnya (true marger)” atau “penggabungan setara (merger of equals) juga merupakan kombinasi bisnis sebagaiman istilah ini dipergunakan dalam PSAK ini.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana tentang metode akuisisi yang digunakan dalam kombinasi bisnis menurut PSAK 22 (2015)?

2. Bagaimana akuntansi dan pengukuran setelah pengakuan awal menurut PSAK 22 (2015)?

3. Bagaimana cara pengungkapan dalam kombinasi bisnis menurut PSAK 22 (2015) ? 4. Bagaiman mengetahui tanggal efektif dan ketentuan transisi menurut PSAK 22

(2015)? C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa saja yang ada dalam metode akuisisi sesuai dengan PSAK 22 (2015).

2. Untuk mengetahui apa saja yang ada dalam akuntansi dan pengukuran setelah pengakuan awal menurut PSAK 22 (2015).

3. Untuk mengetahui cara pengungkapan dalam kombinasi bisnis menurut PSAK 22 (2015).

4. Untuk mengetahui tanggal efektif dan ketentuan transisi menurut PSAK 22 (2015).

(5)

PSAK 22 : Kombinasi Bisnis mengadopsi seluruh pengaturan IFRS 3 Business Combinations

per efektif 1 Januari 2004, kecuali :

1. Catatan kaki pada IFRS 3 bagian tujuan tentang Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK) tidak diadopsi karena tidak relevan.

2. PSAK 22 paragraf 17(b) menambahkan referensi PSAK 28 : Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian dan PSAK 36 : Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa.

3. IFRS 3 paragraf 64 tentang tanggal efektif. Opsi penerapan dini dihilangkan karena penerapan dini hanya dapat dilakukan dengan tepat jika seluruh pengaturan dalam IFRS terkait diadopsi secara bersamaan menjadi SAK.

4. IFRS 3 paragraf 64A-64G tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi tidak diadopsi karena tidak relevan. Adopsi IFRS 3 menjadi PSAK 22 telah menggunakan IFRS 3 yang telah mengakomodir amandemen tersebut.

5. IFRS 3 paragraf 65 tentang ketentuan transisi.

6. IFRS 3 paragraf 65A-65E tentang ketentuan transisi tidak diadopsi karena tidak relevan. Adopsi IFRS 3 menjadi PSAK 22 telah menggunakan IFRS 3 yang telah mengakomodir amandemen tersebut.

7. IFRS 3 paragraf 66 dan B68-B69 tentang ketentuan transisi untuk kombinasi bisnis yang melibatkan entitas bersama (mutual entity) tidak diadopsi. Hal ini tidak relevan karena (a) PSAK 22 : Akuntansi Penggabungan Usaha tidak mengecualikan kombinasi bisnis entitas bersama, (b) peraturan yang berlaku melarang reksa dana mengakuisisi reksa dana lain (reksa dana merupakan contoh entitas bersama).

8. IFRS 3 paragraf 67 tentang penerapan atas tidak diadopsi. Terdiri bagannya sama dengan angka (2).

9. PSAK 22 paragraf 64a tentang tanggal efektif penyesuaian.

10. PSAK 22 paragraf 65a tentang ketentuan transisis untuk goodwill yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum 1 Januari 2011 (tanggal efektif).

11. PSAK 22 paragraf 65b tentang ketentuan transisi untuk negative goodwill yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum 1 Januari 2011 (tanggal efektif).

12. PSAK 22 paragraf 65c tentang ketentuan transisi untuk aset takberwujud yang berasal dari kombinasi sebelum 1 Januari 2011 (tanggal efektif).

13. PSAK 22 paragraf 65d-65e tentang ketentuan transisi untuk investasi yang dicatat dengan metode ekuitas. Paragraf tersebut mengadopsi IFRS 3 per 31 Maret 20014 paragraf 83-84.

Tambahan paragraf yang disebutkan di angka (10) s/d (13) adalah relevan karena IFRS 3 per 31 Maret 2004 mengatur tentang ketentuan transisi perubahan akuntansi kombinasi bisnis dari IAS 22 Business Combinations (dikeluarkan pada 1993) yang menjadi rujukan PSAK 22

Akuntansi Penggabungan Usaha (dikeluarkan pada 1994).

(6)

PEMBAHASAN

Tujuan

Bertujuan untuk meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding dari informasi yang disampaikan entitas pelaporan dalam laporan keuangannya mengenai kombinasi bisnis dan dampaknya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pernyataan ini mengatur prinsip dan persyaratan tentang bagaimana pihak pengakuisisi :

a. Mengakui dan mengukur dalam laporan keuangannya aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih dan kepentingan nonpengendali dari pihak diakuisisi,

b. Mengakui dan mengukur goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnis atau keuntungan dari pembelian dengan diskon dan

c. Mengatur informasi yang diungkapkan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari kombinasi bisnis.

Ruang Lingkup

Diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis. Pernyataan ini tidak diterapkan untuk :

a. Pembentukan ventura bersama

b. Akuisisi aset atau kelompok aset yang bukan merupakan suatu bisnis. c. Kombinasi entitas atau bisnis sepengendali.

d. Untuk akuisisi yang dilakukan oleh entitas investasi. Identifikasi Kombinasi Bisnis

Entitas mengatur apakah suatu transaksi atau peristiwa lain merupakan kombinasi bisnis dengan menerapkan definisi dalam pernyataan ini yang mensyaratkan bahwa aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih merupakan suatu bisnis. Jika aset yang diperoleh bukan suatu bisnis, maka entitas pelapor mencatat transaksi atau peristiwa lain tersebut sebagai akuisisi aset. Paragraf PP05-PP12 memberikan pedoman untuk mengidentifikasi suatu kombinasi dan definisi suatu bisnis.

Dalam paragraf PP05-PP12 PSAK ini mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Pihak pengakuisisi mungkin memperoleh pengendalian atas pihak diakuisisi dengan beberapa cara berikut :

a. Dengan mengalihkan kas, setara kas atau aset lain (termasuk aset neto yang merupakan suatu bisnis),

b. Dengan menimbulkan liabilitas,

(7)

d. Dengan memberikan lebih dari satu jenis imbalan atau

e. Tanpa mengalihkan imbalan, termasuk yang hanya berdasarkan kontrak.

Sedangkan definisi bisnis sendiri adalah suatu bisnis yang terdiri dari input dan proses yang diterapkan pada input tersebut dan mampu menghasilkan output. Tiga unsur bisnis didefinisikan sebagai berikut :

a. Input : setiap sumber daya ekonomik yang menghasilkan atau memiliki kemampuan untuk menghasilkan output jika satu atau lebih proses diterapkan pada sumber daya ekonomi tersebut.

b. Proses : setiap sistem, standar, protokol, konvensi, atau peraturan yang jika diterapkan terhadap input menghasilkan atau memiliki kemampuan untuk menghasilkan output.

c. Output : hasil dari input dan proses yang diterapkan pada input yang memberikan atau memiliki kemampuan untuk memberikan imbal hasil dalam bentuk dividen, biaya yang lebih rendah, atau manfaat ekonomik lain secara langsung kepada investor atau pemilik, anggota atau peserta lainnya.

A. METODE AKUISISI

Entitas mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi. Penerapan metode akuisisi mensyaratkan :

a. Pengidentifikasian pihak pengakuisisian b. Penentuan tanggal akuisisi

c. Pengakuan dan pengukuran aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih, dan kepentingan nonpengendalian pihak yang diakuisisi dan

d. Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian dengan diskon.

Identifikasi pihak pengakuisisi

Untuk setiap kombinasi bisnis, salah satu dari entitas yang bergabung diidentifikasikan sebagai pihak pengakuisisi. Dalam PSAK 65 “Laporan Konsolidasian” digunakan untuk mengidentifikasi pihak pengakuisisi, yaitu entitas yang memperoleh pengendalian atas pihak diakusisi.

Penentuan tanggal akuisisi

(8)

Akan tetapi, pihak pengakuisisi mungkin memperoleh pengendalian pada tanggal sebelum atau setelah tanggal penutupan.

Pengakuan dan Pengukuran Aset Teridentifikai yang Diperoleh, Liabilitas yang Diambil Alih dan Kepentingan Nonpengendali pada Pihak Diakuisisi

Prinsip Pengakuan

Pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi mengakui terpisah dari goodwill, aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih dan kepentingan nonpengendali pihak diakusisi.

Ketentuan Pengakuan

1. Dari penerapan metode akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih memenuhi definisi aset dan liabilitas dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan pada tanggal akuisisi

2. Dari penerapan metode akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih merupakan bagian yang dipertukarkan antara pihak pengakuisisi dan pihak diakuisisi dalam transaksi kombinasi bisnis bukan hasil transaksi terpisah.

3. Penerapan prinsip dan ketentuan pengakuan oleh pihak pengakuisisi dapat menyebabkan pengakuan suatu aset dan liabilitas yang sebelumnya tidak diakui oleh pihak diakuisisi sebagai aset dan liabilitas dalam laporan keuangannya. Pengklasifikasian atau Penentuan Aset Teridentifikasi yang Diperoleh dan Liabilitas yang Diambil Alih dalam Kombinasi Bisnis

Pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi mengklasifikasikan atau mengatur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih sebagaimana diperlukan untuk menerapkan SAK selanjutnya. Pihak pengakuisisi membuat klasifikasi atau penentuan tersebut berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomik, kebijakan operasional atau akuntansinya dan keadaan terkait lainnya yang ada pada tanggal akuisisi.

SAK memberikan perbedaan perlakuan akuntansi yang bergantung pada bagaimana entitas mengklasifikasikan atau menetapkan aset atau liabilitas tertentu.

PSAK ini memberikan dua pengecualian, yaitu :

1. Klasifikasi suatu kontrak sewa sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan sesuai dengan PSAK 30 Sewa dan

2. Klasifikasi suatu kontrak sebagai kontrak asuransi sesuai dengan PSAK 28

Akuntansi Kontrak Asuransi, PSAK 36 Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa, dan PSAK 62 Kontrak Asuransi.

(9)

dimodifikasi yang akan mengubah klasifikasinya pada tanggal modifikasi tersebut yang mungkin merupakan tanggal akuisisi).

Prinsip Pengukuran

Pihak pengakuisisi mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur pada tanggal akuisisi komponen dari kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi yang menyajika bagian kepemilikan kini dan memberikan mereka hak atas bagian proporsional dari aset neto entitas dalam hal terjadi likuidai pada :

(a) nilai wajar atau

(b) bagian proporsional instrumen kepemilikan yang ada dalam jumlah yang diakui atas neto yang teridentifikasi dari pihak diakuisisi.

Pengecualian dari Prinsip Pengakuan atau Pengukuran

PSAK ini memberikan pengecualian terbatas terhadap prinsip pengakuan dan pengukuran. Dimana dalam PSAK 57 liabilitas kontijensi adalah kewajiban yang kemungkinan timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas.

Pengecualian dari Prinsip Pengakuan Liabilitas Kontinjensi

Dalam PSAK 57 “Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi” mendefinisikan liabilitas kontinjensi adalah :

a. Kewajiban yang kemungkinan timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas atau

b. Kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena tidak terdapat kemungkinan besar entitas mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat ekonomik untuk menyelesaikan kewajiban atau jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.

Pengecualian dari Prinsip Pengakuan dan Pengukuran a. Pajak penghasilan

(10)

“Pajak Penghasilan”. b. Imbalan kerja

Pihak pengakuisisi mengakui dan mengukur liabiltas (atau aset jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak diakuisisi sesuai dengan PSAK 24

“Imbalan Kerja”. c. Aset indemnifikasi

Penjual dalam kombinasi bisnis dapat secara kontraktual menjamin pihak pengakuisisi atas hasil dari suatu kontinjensi atau ketidakpastian terkait dengan seluruh atau sebagian dari aset atau liabilitas tertentu. Pengecualian dari Prinsip Pengukuran

a. Hak yang Diperoleh Kembali

Pihak pengakuisisi mengukur nilai hak yang diperoleh kembali yang diakui sebagai aset takberwujud berdasarkan sisa jangka waktu kontraktual dari kontrak terkait tanpa memperhatikan apakah pelaku pasar mempertimbangkan kemungkinan pembaruan perjanjian ketika mengukur nilai wajarnya.

b. Transaksi pembayaran berbasis saham

Pihak pengakuisisi mengukur instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan transaksi pembayaran berbasis saham dari pihak diakuisisi atau penggantian atas transaksi pembayaran berbasis saham pihak diakuisisi dengan transaksi pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi.

c. Aset dimiliki untuk dijual

Pihak pengakuisisi mengukur aset tidak lancar (kelompok lepasan) yang diperoleh yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisi.

Pengakuan dan Pengukuran Goodwill atau Keuntungan dari Pembelian dengan Diskon

Pihak pengakuisisi mengakui goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur sebagai selisih lebih (a) atas (b) di bawah ini :

(a) Nilai gabungan dari :

1. Imbalan yang dialihkan yang diukur sesuai dengan PSAK ini yang pada umumnya mensyaratkan nilai wajar tanggal akuisisi,

2. Jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi yang diukur sesuai dengan PSAK ini dan

3. Untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi.

(b) Jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi.

(11)

Pihak pengakuisisi melakukan pembelian dengan diskon yaitu suatu kombinasi bisnis yang mana jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi melebihi jumlah gabungan dari jumlah yang diatur. Pihak pengakuisisi menelaah prosedur yang digunakan untuk mengukur jumlah yang dipersyaratkan PSAK ini untuk diakui pada tanggal akuisisi untuk seluruh hal-hal berikut ini :

a. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih b. Kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi, (jika ada)

c. Untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, kepentingan ekuitas pihak pengakuisisi yang dimiliki sebelumnya pada pihak diakuisisi dan

d. Imbalan yang dialihkan. Imbalan yang dialihkan

Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi, liabilitas yang diakui oleh pihak pengakuisisi kepada pemilik sebelumnya dari pihak diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh pihak pengakuisisi.

Imbalan kontijensi

Imbalan yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi dalam pertukaran untuk pihak diakuisisi termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjensi. Pihak pengakuisisi mengakui nilai wajar tanggal akuisisi atas imbalan kontinjensi sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam pertukaran untuk pihak diakuisisi.

Pedoman tambahan untuk Menerapkan Metode Akuisisi untuk Jenis Kombinasi Bisnis Tertentu

Kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan jika ada dalam laba rugi.

Kombinasi bisnis yang dilakukan tanpa pengalihan imbalan

Pihak pengakuisisi kadang memperoleh pengendalian atas pihak diakuisisi tanpa adanya pengalihan imbalan. Metode akuisisi untuk kombinasi bisnis diterapkan pada kombinasi tersebut. Keadaan tersebut mencakup :

(12)

b. Hilangnya hak veto minoritas yang sebelumnya menghalangi pihak pengakuisisi untuk mengendalikan pihak diakuisisi, dimana pihak pengakuisisi memiliki hak suara mayoritas.

c. Pihak pengakuisisi dan pihak diakuisisi sepakat untuk mengkombinasikan bisnisnya dengan kontrak semata.

Dalam kombinasi bisnis yang dilakukan dengan kontrak semata, pihak pengakuisisi mengatribusikan kepada pemilik pihak diakuisisi sejumlah aset neto pihak diakuisisi yang diakui sesuai dengan PSAK ini.

Periode Pengukuran

Jika proses akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, maka pihak pengakuisisi melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara yang diakui pada tanggal akuisisi untuk merepresentasikan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan jika diketahui, telah berdampak pada pengukuran jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi juga mengakui aset atau liabilitas tambahan jika informasi baru diperoleh mengenai fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan jika diketahui telah berakibat terhadap pengakuan aset dan liabilitas dimaksud pada tanggal tersebut. Periode pengukuran berakhir segera setelah pihak pengakuisisi menerima informasi yang dicari tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi tambahan tidak dapat diperoleh. Akan tetapi, periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi.

Periode pengukuran adalah periode setelah tanggal akuisisi selama pihak pengakuisisi dapat menyesuaikan jumlah sementara yang diakui suatu kombinasi bisnis. Periode pengukuran memberikan waktu yang cukup pada pihak pengakuisisi untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan mengukur hal-hal sebagai berikut pada tanggal akuisisi sesuai dengan persyaratan dalam PSAK ini :

a. Aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih dan setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi;

b. Imbalan yang dialihkan untuk pihak diakuisisi (atau julah lain yang digunakan untuk mengukur goodwill);

c. Dalam kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, kepentingan ekuitas pada pihak diakuisisi yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi dan

d. Goodwill yang dihasilkan atau keuntungan dari pembelian dengan diskon.

(13)

Penentuan Bagian dari Transaksi Kombinasi Bisnis

Pihak pengakuisisi dan pihak diakuisisi mungkin telah memiliki hubungan yang telah ada sebelumnya atau pengaturan lainnya sebelum negosiasi kombinasi bisnis dimulai, atau mereka mungkin melakukan suatu pengaturan selama negosiasi yang terpisah dari kombinasi bisnis. Dalam kedua situasi tersebut, pihak pengakuisisi mengidentifikasi setiap jumlah yang bukan merupakan bagian yang dipertukarkan oleh pihak pengakuisisi dan pihak diakuisisi (pemilik sebelumnya) dalam kombinasi bisnis, yaitu jumlah yang bukan merupakan bagian yang dipertukarkan untuk pihak diakuisisi. Pihak pengakuisisi mengakui hanya atas imbalan yang dialihkan untuk pihak diakuisisi serta aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih yang dipertukarkan untuk pihak diakuisisi sebagai bagian dari penerapan metode akuisisi. Transaksi terpisah lainnya dicatat sesuai SAK yang relevan.

Berikut contoh transaksi terpisah yang tidak termasuk dalam menerapkan metode akuisisi :

a. Transaksi yang bertujuan untuk menyelesaikan hubungan yang telah ada sebelumnya antara pihak pengakuisisi dan pihak diakusisi;

b. Transaksi yang memberikan remunerasi kepada karyawan atau pemilik sebelumnya dari pihak diakuisisi untuk jasa masa depan dan

c. Transaksi yang merupakan penggantian kepada pihak diakuisisi (pemilik sebelumnya) dari atas pembayaran biaya terkait akuisisi yang dikeluarkan oleh pihak pengakuisisi.

Biaya terkait akuisisi

Biaya terkait akuisisi adalah biaya yang dikeluarkan pihak pengakuisisi dalam rangka kombinasi bisnis. Biaya tersebut mencakup fee makelar; advis, hukum, akuntansi, penilaian dan fee profesional atau konsultasi lainya; biaya administrasi umum, termasuk biaya pemeliharaan departemen akuisisi internal dan biaya pendaftaran serta penerbitan efek utang dan efek ekuitas. Pihak pengakuisisi mencatat biaya terkait akuisisi sebagai beban pada periode saat biaya tersebut terjadi dan jasa diterima dengan satu pengecualian.

B. AKUNTANSI DAN PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL

Secara umum, pihak pengakuisisi selanjutnya dan mencatat aset yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih atau terjadi, dan instrumen ekuitas yang diterbitkan dalam kombinasi bisnis sesuai dengan SAK yang dapat diterapkan untuk pos-pos tersebut bergantung pada sifatnya. Akan tetapi, PSAK ini memberikan pedoman atas akuntansi dan pengukuran setelah pengakuan awal untuk aset yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih atau terjadi, dan instrumen ekuitas yang diterbitkan dalam kombinasi bisnis sebagai berikut :

a. Hak yang diperoleh kembali

(14)

c. Aset indemnifikasi d. Imbalan kontinjensi

Hak yang diperoleh kembali

Hak yang diperoleh kembali yang diakui sebagai aset takberwujud diamortisasi selama sisa periode kontraktual dari kontrak yang mendasari pemberian hak tersebut. Pihak pengakuisisi yang selanjutnya menjual hak yang diperoleh kembali kepada pihak ketiga memasukkan nilai tercatat aset takberwujud tersebut dalam mengatur keuntungan atau kerugian dari penjualan.

Liabilitas kontinjensi

Setelah pengakuan awal dan sampai liabilitas diselesaikan, dibatalkan atau kadaluwarsa, pihak pengakuisisi mengukur liabilitas kontinjensi yang diakui dalam kombinasi bisnis pada nilai yang lebih tinggi antara :

a. Jumlah yang diakui sesuai dengan PSAK 57 “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” dan

b. Jumlah yang pada awalnya diakui setelah dikurangi, jika dapat diterapkan akumulasi amortisasi yang diakui sesuai dengan PSAK 23 “Pendapatan”.

Aset Indemnifikasi

Pada setiap akhir periode pelaporan selanjutnya, pihak pengakuisisi mengukur aset indemnifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi dengan dasar yang sama dengan liabilitas atau aset yang dijamin, tunduk kepala setiap pembatasan kontraktual atas jumlahnya dan untuk aset indemnifikasi yang setelah pengakuan awalnya tidak diukur pada nilai wajarnya, maka penilaian manajemen tentang kolektibilitas aset indemnifikasi tersebut. Pihak pengakuisisi menghentikan pengakuan aset indemnifikasi hanya ketika pihak pengakuisisi mengambil aset, menjualnya atau kehilangan haknya.

C. PENGUNGKAPAN

Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari kombinasi bisnis yang terjadi :

a. Selama periode pelaporan berjalan atau

b. Setelah akhir periode pelaporan tetapi sebelum tanggal laporan keuanga diotorisasai untuk terbit.

(15)

D. TANGGAL EFEKTIF DAN KETENTUAN TRANSISI Tanggal efektif

Pernyataan ini diterapkan secara prospektif untuk kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya pada atau setelah awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.

Ketentuan transisi

Aset dan liabilitas yang berasal dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum tanggal 1 Januari 2011 tidak disesuaikan dengan berlakunya Pernyataan ini Goodwill yang diakui sebelumnya

Entitas menerapkan Pernyataan ini secara prospektif untuk goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum tanggal 1 Januari 2011. Oleh karena itu, entitas :

a. Menghentikan amortisasi goodwill sejak awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011;

b. Mengeliminasi jumlah tercatat yang terkair dengan akumulasi amortisasi sehubungan penurunan goodwill pada awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 dan

c. Melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK 48 “Penurunan Nilai Aset” sejak awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.

Goodwill negatif yang diakui sebelumnya

Pada awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 yang berasal dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum tanggal 1 Januari 2011, jumlah tercatat goodwill negatif dihentikan pengakuannya dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.

Aset Takberwujud yang Diakui Sebelumnya

Jumlah tercatat pos yang diklasifikasikan sebagai aset takberwujud yang diperoleh dari kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011, entitas menerapkan Pernyataan ini untuk :

a. Setiap goodwill yang diperoleh termasuk dalam jumlah tercatat investasi tersebut. Oleh karena itu, amortisasi nasional goodwill tidak termasuk dalam mengatur bagian entitas atas laba atau rugi investee.

b. Setiap selisih lebih termasuk dalam jumlah tercatat investasi kepentingan entitas terhadap nilai wajar aset, liabilitas dan liabilitas kontinjensi teridentifikasi investee

(16)

tersebut sebagai penghasilan dalam mengatur bagian entitas laba rugi investasi pada periode investasi diperoleh.

Investasi yang Dicatat dengan Metode Ekuitas

Untuk investasi yang dicatat dengan metode ekuitas dan diperoleh sebelum tanggal 1 Januari 2011 :

a. Entitas menerapkan Pernytaan ini secara prospektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, untuk setiap goodwill yang diperoleh termasuk dalam jumlah tercatat investasi tersebut. Oleh karen itu, entitas sejak tanggal tersebut menghentikan untuk memasukkan amortisasi goodwill dalam mengatur bagian entitas atas laba rugi investee.

b. Entitas menghentikan pengakuan setiap goodwill negatif termasuk dalam jumlah tercatat investasi tersebut pada awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, dengan penyesuaian atas saldo laba awal.

Pajak Penghasilan

Untuk kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum tanggal efektif Pernyataan ini, pihak pengakuisisi menerapkan PSAK 46 “Pajak Penghasilan secara prospektif. Dengan kata lain, pihak pengakuisisi tidak menyesuaikan akuntansi kombinasi bisnis untuk perubahan sebelumnya dalam aset pajak tangguhan. Akan tetapi, sejak tanggal efektif Pernyataan ini pihak pengakuisisi mengakui perubahan dalam aset pajak tangguhan tersebut sebagai penyesuaian atas laba atau rugi (atau bukan atas laba atau rugi), jika disyaratkan dalam PSAK 46.

PENARIKAN

Pernyataan ini menggantikan PSAK 22 (1994) : Akuntansi Penggabungan Usaha

LAMPIRAN A

DEFINISI ISTILAH

Aset takberwujud adalah suatu aset nonmoneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik. Bisnis adalah suatu rangkaian aktivitas dan aset diintergrasikan yang mampu diadakan dan dikelola dengan tujuan memberikan hasil dalam bentuk dividen, biaya yang lebih rendah atau manfaat ekonomik lain secara langsung kepada investor atau pemilik, anggota atau pelaku lainnya.

(17)

Goodwill adalah suatu aset yang merepresentasikan manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari aset lain yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak dapat diidentifikasi secara invidual dan diakui secara terpisah.

Imbalan kontinjensi. Pada umumnya, imbalan kontinjensi adalah suatu kewajiban pihak pengakuisisi untuk mengalihkan aset atau kepentingan akuitas tambahan kepada pemilik sebelumnya dari pihak diakuisisi sebagai bagian pertukaran pengendalian atas pihak diakuisisi jika peristiwa masa depan tertentu terjadi atau keadaan tertentu terpenuhi. Akan tetapi, imbalan kontinjensi dapat juga memberikan hak keapda pihak pengakuisisi untuk memperoleh kembali imbalan yang dialihkan sebelumnya jika keadaan tertentu terpenuhi. Kepentingan ekuitas. Untuk tujuan PSAK ini, kepentingan ekuitas diartikan secara luas sebagai kepentingan kepemilikan atas entitas yang dimiliki investor dan pemilik, anggota atau peserta atas entitas bersama.

Kepentingan nonpengendali adalah ekuitas pada entitas anak yang tidak dapat diatribusikan baik langsung maupun tidak langsung pada entitas induk.

Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Transaksi yang kadangkala disebut “penggabungan sesungguhnya (true marger)” atau “penggabungan setara (merger of equals) juga merupakan kombinasi bisnis sebagaiman istilah ini dipergunakan dalam PSAK ini. Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

Pemilik. Untuk tujuan PSAK ini, istilah pemilik termasuk pemegang kepentingan ekuitas dari entitas yang dimiliki investor serta pemilik, anggota atau peserta dari entitas bersama. Pihak diakuisisi adalah bisnis atau beberapa bisnis yang pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atasnya dalam suatu kombinasi bisnis.

Pihak pengakuisisi adalah entitas yang memperoleh pengendalian atas pihak diakuisisi. Tanggal akuisisi adalah tanggal dimana pihak pengakuisisi memperoleh atas pihak diakuisisi Teridentifikasi. Suatu aset disebut teridentifikasi jika aset tersebut :

a. Dapat dipisahkan yaitu mampu dipisahkan atau dipecah dari entitas dan dijual, dialihkan, dilisensikan, direntalkan atau dipertukarkan (baik secara individual atau bersama-sama dengan kontrak terkait, aset atau liabilitas teridentifikasi) tanpa memperhatikan apakah entitas memiliki intensi untuk melakukannya; atau

b. Timbul dari hak kontraktual atau hukum lain, tanpa memperhatikan apakah hak tersebut dapat dialihkan atau dipisahkan dari entitas atau dari hak dan kewajiban lainnya.

(18)

KESIMPULAN

Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Transaksi yang kadangkala disebut “penggabungan sesungguhnya (true marger)” atau “penggabungan setara (merger of equals) juga merupakan kombinasi bisnis sebagaiman istilah ini dipergunakan dalam PSAK ini. Diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis. Pernyataan ini tidak diterapkan untuk :

a. Pembentukan ventura bersama

b. Akuisisi aset atau kelompok aset yang bukan merupakan suatu bisnis. c. Kombinasi entitas atau bisnis sepengendali.

d. Untuk akuisisi yang dilakukan oleh entitas investasi.

Entitas mencatat setiap kombinsi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi. Penerapan metode akuisisi mensyaratkan :

a. Pengidentifikasian pihak pengakuisisian b. Penentuan tanggal akuisisi

c. Pengakuan dan pengukuran aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih, dan kepentingan nonpengendalian pihak yang diakuisisi dan

d. Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian dengan diskon. Tanggal efektif

Pernyataan ini diterapkan secara prospektif untuk kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya pada atau setelah awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.

Ketentuan transisi

Aset dan liabilitas yang berasal dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum tanggal 1 Januari 2011 tidak disesuaikan dengan berlakunya Pernyataan ini

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut menandakan bahwa secara naluriah nelayan telah menggunakan wilayah terumbu karang yang menjadi habitat pemijahan sebagai fishing ground karena dari 10 famili ikan

Untuk variasi arus pengelasan 90 Amper menggunakan elektroda tungsten EWP , nilai kekuatan tarik dan tegangan luluh untuk kualitas baja karbon rendah mempunyai nilai

Dengan demikian, H 0 ditolak dan H a diterima atau terdapat pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua dan motivasi orang tua untuk menyekolahkan anak terhadap

Studi ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan struktur geologi yang terbentuk di Pulau Simeulue yang berhubungan dengan mekanisme pembentukan sesar-sesar anjak pada prisma

Rupanya salah seorang di antara orang miskin itu ada yang tidak mendapat bahagian dari orang yang membahagikan roti tersebut, sehingga kepada orang yang membahagikan roti itu

Fishbone penelitian Prototipe yang akan dibuat adalah miniatur sistem pembacaan KWh meter otomatis berbasis mikrokontroler ARM Cortex XMC 4500 dan mentransfer data pembacaan

Dalam hal ini, uji coba yang dilakukan adalah gerak dari sumbu X tanpa menggunakan motor karena untuk mengetahui terlebih dahulu ketelitian yang didapat tiap titik ulir

Berdasarkan hasil analisis akan diketahui apakah pemberian kredit bantuan dari Koperasi Enkas Mulia untuk usaha mikro di Kota Semarang efektif atau tidak ditinjau