• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penerapan Sains da (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penerapan Sains da (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penerapan Sains dan Teknologi dalam Pembelajaran

Inovasi dalam dunia pendidikan sudah saatnya mendapat perhatian yang serius

karena besarnya manfaat yang dikandungnya. Pendidikan sampai saat ini

dianggap sebagai unsur utama dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia

(SDM). Dimana SDM lebih bernilai jika memiliki sikap, perilaku, wawasan,

kemampuan, keahlian serta keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan berbagai

bidang dan sektor (Dardiri, 2011).

Teknologi menurut Sukmadinata (2013) ialah sumbangan atau penerapan

suatu bidang ilmu pengetahuan terhadap bidang-bidang lain. Selanjutnya

teknologi bisa juga diartikan sebagai cara melakukan sesuatu umtuk memenuhi

kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal (hardware dan software)

sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh

anggota tubuh, pancaindera, dan otak manusia (Alisyahbana dalam Sukmadinata,

67).

Teknologi memberikan ruang yang lebih luas bagi berkembangnya

kreativitas. Bukankah teknologi itu sendiri merupakan hasil dari buah kreativitas

manusia. Inovasi dengan memanfaatkan teknologi dalam pendidikan khususnya

pendidikan pertanian menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk membuat

pembelajaran menjadi berkesan, menarik namun tetap mendatangkan manfaat.

2.2. Sekolah Kejuruan Sebagai Pendidikan Ekonomi

Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang dirancang untuk

mengembangkan keterampilan, kemampuan, kecakapan, sikap, pemahaman,

(2)

6 memasuki pekerjaan penuh makna dan produktif, (Adhikary dalam Tuwoso,

2013). Sedangkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan nasional menegaskan bahwa “pendidikan

kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik

terutama untuk bekerja di bidang tertentu”. Selanjutnya pendidikan kejuruan

memiliki manfaat yang dapt dijelaskan sebagai berikut:

Manfaat pendidikan kejuruan bagi siswa

• Peningkatan kualitas diri

• Peningkatan penghasilan

• Penyiapan bekal lebih lanjut

• Penyiapan diri agar berguna bagi masyarakat dan bangsa

• Penyesuaian diri terhadap lingkungan

Manfaat pendidikan kejuruan bagi dunia kerja

• Dapat memperoleh tenaga kerja yang memiliki kompetensi (berkualitas)

• Dapat meringankan biaya usaha

• Dapat membantu dan mengembangkan usaha

Manfaat pendidikan kejuruan bagi masyarakat

• Dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

• Dapat meningkatkan produktivitas nasional

• Dapat mengurangi pengangguran

Pendidikan kejuruan yang baik adalah responsif dan antisipatif terhadap

kemajuan teknologi dan menekankan pada “learning by doing” yaitu belajar

dengan mengerjakan/mempraktekkan secara langsung. Keberadaan pendidikan

kejuruan adalah untuk melayani tujuan sistem ekonomi dan mempunyai

kemanfaatan sosial serta dapat memberi sumbangan terhadap kekuatan ekonomi

(3)

7 kerja yang nyata yang dapat diterapkan sebagai perwujugan pendidikan kejuruan

sebagai pendidikan ekonomi.

2.3. Pupuk dan Pemupukan

Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman

untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu

berproduksi dengan baik. Fungsi pupuk adalah sebagai salah satu sumber zat hara

bautan yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan nutrisi (Yuwono, 2002).

Pupuk dapat dibedakan menjadi berbagai jenis berdasarkan bentuk fisik,

berdasarkan kandungan bahan dasarnya, berdasarkan unsur-sunsur yang

dikandungnya serta berdasarkan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

Berdasarkan bentuk fisiknya pupuk dibedakan menjadi pupuk padat dan

pupuk cair. Berdasarkan bahan dasar pembuatannya pupuk dibedakan menjadi

pupuk organik dan pupuk anorganik. Sedangkan berdasarkan unsur-unsur yang

dikandungnya pupuk dibedakan menjadi pupuk tunggal (pupuk yang mengandung

satu jenis unsur hara) dan pupuk majemuk (pupuk yang mengandung lebih dai

satu jenis unsur hara). Berdasarkan unsur hara yang dibutuhkan tanaman pupuk

dibedakan menjadi pupuk mikro (pupuk yang mengandung unsur hara yang

dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit) dan pupuk makro ( pupuk yang

mnegandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak).

Jenis-jenis pupuk dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1. Penggolongan Jenis-Jenis Pupuk

Berdasarkan bentuk fisik Padat

Cair

Berdasarkan bahan dasar Organik

Jenis-Jenis Pupuk Anorganik

Berdasarkan kandungan unsurnya Tunggal Majemuk Berdasarkan kebutuhan hara tanaman Mikro

Makro

(4)

8 Penelitian ini membahas tentang kompos yang merupakan bagian dari pupuk

organik. Sedangkan pupuk organik itu sendiri terdiri dari berbagai jenis antara

lain:

• Pupuk Kandang, yaitu pupuk yang berasal dari hasil pembusukan kotoran

hewan, baik itu berupa padat (feses dan kotoran) maupun cair (air seni atau

kencing), sehingga warna, rupa, tekstur, bau dan kadar airnya tidak lagi

seperti aslinya.

• Kompos adalah sampah organik yang telah mengalami proses pelapukan

atau dekomposisi akibat adanya interaksi mikroorganisme yang bekerja di

dalamnya. Bahan-bahan organik yang dipakai bisa berupa dedaunan,

rumput, jerami, sisa ranting, kotoran hewan, bunga yang rontok dan

sampah dapur.

• Humus adalah pupuk yang mirip dengan kompos, tetapi proses pelapukan

bahan organiknya berlangsung secara alami. Bahan dasar humus

umummya berupa sisa-sisa tanaman yang telah melapuk di kawasan hutan.

Proses pelapukan berlangsung bertahun-tahun oleh mikroorganisme

pengurai dalam tanah dengan bantuan cuaca, humus terdapat pada lapisan

tanah paling atas di dalam kawasan hutan.

• Pupuk Hijau adalah pupuk yang berasal dari tanaman atau bagian tanaman

tertentu yang dibenamkan di dalam tanah dalam kondisi segar, dengan

tujuan untuk menambah bahan organic tanah terutama nitrogen. Tanaman

yang mempunyai kemampuan mengikat N adalah tanaman dari keluarga

kacang-kacangan atau polong-polongan, karena pada akarnya menempel

bakteri Rhizobium yang mampu mengikat N di udara.

• Kascing adalah pupuk organik yang melibatkan cacing tanah dalam proses

penguraian dan dekomposisi bahan organik (vermi-composting). Kascing

mengandung partikel-partikel kecil dari bahan organik yang dimakan

cacing dan dikeluaran dalam bentuk kotoran, sehingga mampu

menggemburkan dan mengembalikan kesuburan tanah-tanah marginal,

(5)

9 • Pupuk Guano adalah pupuk yang terbuat dari kotoran unggas liar, berasal

dari pelapukan bebatuan dan kotoran burung yang ada di goa-goa alam,

pupuk ini tergolong langka dan unsur hara yang dikandungnya sanagt

tinggi jika dibandingkan pupuk alami lainnya.

2.4. Kompos Berbahan Dasar Sampah Organik

Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik

industri maupun domestik (rumah tangga). Sementara dalam UU no 18 tahun

2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan

sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa

zat organik atau anorganik bersifat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap

sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan (Kajian Pustaka, 2016).

Sedangkan menurut Wikipedia, 2016 menyebutkan sampah adalah sisa yang tidak

diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.

Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari makhluk hidup, baik

manusia, hewan, maupun tumbuhan yang dapat terurai oleh mikroba (Purwendyo,

2015). Selanjutnya sampah organik dapat dibedakan menjadi sampah organik

basah yaitu sampah yang memiliki kandungan air yang cukup tinggi seperti kulit

buah, sisa sayuran, sisa makanan. Sementara sampah organik kering yaitu sampah

yang memiliki kandungan air kecil seperti kertas, kayu, ranting pohon.

Kompos adalah hasil penguraian, pelapukan, dan pembusukan bahan organik

seperti kotoran hewan, daun, maupun bahan organik lainnya (Soeryoko, 2011).

Selanjutnya Yuwono (2009) menyebutkan kompos merupakan istilah untuk pupuk

organik buatan manusia yang dibuat dari proses pembusukan sisa-sisa buangan

makhluk hidup (tanaman maupun hewan). Pembuatan kompos sebenarnya meniru

proses terbentuknya humus oleh alam. Melalui rekayasa lingkungan, kompos

dapat dibuat serta dipercepat prosesnya, yaitu hanya dalam jangka waktu 30-90

hari. Oleh karena itu kompos dapat tersedia sewaktu-waktu tanpa harus menunggu

(6)

10 Pengomposan merupakan proses perombakan (dekomposisi) bahan organik

oleh mikroorganisme dalam keadaan lingkungan terkendali (terkontrol dengan

hasil akhir berupa humus atau kompos (Simamora, 2006). Proses pengomposan

melibatkan sejumlah organisme tanah termasuk bakteri, jamur, protozoa, cacing

tanah dan serangga. Proses pengomposan bisa berjalan secara aaerobik (kondisi

dimana oksigen mutlak dibutuhkan) dan secara anaerobik (berjalan tanpa adanya

oksigen).

Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek. Ditinjau

dari segi ekonomi kompos manfaat kompos yaitu: (1) Menghemat biaya untuk

transportasi dan penimbunan limbah, (2) Mengurangi volume/ukuran limbah, dan

(3) Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya. Selanjutnya

manfaat dari aspek lingkungan yaitu: (1) Mengurangi polusi udara karena

pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang

membusuk akibat bakteri metan di tempat pembuangan sampah, dan (2)

Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan (Kajianpustaka.com, 2015).

Yuwono (2009) menjelaskan manfaat kompos bagi tanaman yaitu: (1)

Kompos memberi nutrisi bagi tanaman, (2) Kompos memperbaiki struktur tanah,

(3) Kompos meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air, (4)

Meningkatkan aktivitas biologi tanah, dan (5) Kompos tidak menimbulkan

masalah lingkungan. Keistimewaan kompos yang lain adalah kemampuannya

dalam memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia tanah yang tidak dapat dilakukan

oleh pupuk kimia.

Secara fisik, kompos bisa menggemburkan tanah, memperbaiki aerasi dan

drainase, memperbaiki daya olah tanah serta meningkatkan pengikatan

antar-partikel dan kapasitas mengikat air sehingga dapat mencegah erosi dan longsor.

Secara kimia, kompos dapat meningkatkan kandungan unsur hara. Sedangkan

secara biologi kompos merupakan sumber makanan bagi mikroorganisme.

Dengan adanya kompos maka fungi, bakteri, serta mikroorganisme

menguntungkan lainnya akan berkembang lebih cepat sehingga menambah

(7)

11 Kompos berbahan sampah organik memiliki manfaat yang tidak tergantikan

oleh pupuk kimia. Perbedaan pupuk organik (kompos) dan pupuk anorganik dapat

dilihat pada tabel 2 berikut:

Tabel 2. Perbedaan Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik

Pupuk Organik Pupuk Anorganik

• Mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap, tetapi dalam jumlah sedikit.

• Dapat memperbaiki struktur tanah sehingga tanah menjadi gembur • Memiliki daya simpan air (water

holding capasity) yang tinggi • Beberapa tanaman yang dipupuk

dengan pupuk organik lebih tahan terhadap serangan penyakit • Meningkatkan aktivitas

mikroorganisme tanah yang menguntungkan

• Memiliki residual effect yang positif. Artinya pengaruh positif dari pupuk organik terhadap tanaman yang ditanam pada musim berikutnya masih ada sehingga pertumbuhan dan produktivitasnya masih bagus

• Hanya mengandung satu atau beberapa unsur hara, tetapi dalam jumlah banyak.

• Tidak dapat memperbaiki struktur tanah, justru penggunaannya dalam jangka panjang

menyebabkan tanah menjadi keras • Sering membuat tanaman rentan

terhadap penyakit

• Pupuk anorganik mudah menguap dan terkunci. Karena itu

pengaplikasian yang tidak tepat akan sia-sia karena unsur hara yang ada hilang akibat menguap atau tercuci oleh air

Gambar

Tabel 1. Penggolongan Jenis-Jenis Pupuk
Tabel 2. Perbedaan Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan berkomunikasi yang baik harus dimilki oleh pustakawan dalam hal ini kemampuan komunikasi interpersonal merupakan faktor yang sangat penting karena

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa Perilaku Sosial Pekerja Seks Komersial (PSK) di Jalan

Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka keputusan investasi yang seharusnya diambil oleh para investor yang bertujuan untuk mendapatkan dividen dari perusahaan ini

Jepang merupakan negara yang berhasil mempertahankan kebudayaan tradisionalnya di era modern. Budaya tradisional tersebut adalah upacara minum teh yang penuh makna

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pembatalan akta pengikatan jual beli adalah: Harga jual beli yang telah disepakati dalam perjanjian pengikatan jual beli tidak

99 a) Pada manajemen Modal Kerja (MMK) diperoleh nilai t hitung sejumlah 2,595 dengan nilai probabilitas Sig. Yang artinya nilai Sig. Berarti MMK berpengaruh secara parsial

Mengingat masyarakat saat ini mengenal internet, maka Sistem Informasi Geografi (SIG) akan sangat tepat digunakan sebagai sarana untuk mengolah informasi lokasi ATM

Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan mengalami technical rebound dengan saham-saham blue chip akan yang akan menjadi motornya, indeks EIDO menguat 5,3% yang dapat