Nama : Vivin Anggraeni NIM : 2014017055 Kelas : 4A2
Audit terhadap Siklus Produksi : Pengujian Substantif
terhadap Saldo Sediaan
A. Deskripsi sediaan
Sediaan merupakan unsur aktiva yang diismpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis yang normal atau barang-barang yang akan dikonsumsi dalam
pengolahan produk yang akan dijual.
Sediaan umumnya mendapatkan perhatian yang lebih besar dari auditor terhadap auditnya karena alasan berikut :
a. Umumnya sediaan merupakan komponen aktiva lancar yang jumlahnya cukup material dan merupakan manipulasi serta tempat terjadinya kesalahan besar. b. Penentuan besarnya nilai sediaan secara langsung mempengaruhi kos barang
yang dijual sehingga berpengaruh terhadap perhitungan laba tahun yang bersangkutan.
c. Verifikasi kuantitas, kondisi, dan nilai sediaan merupakan tugas yang lebih kompleks dan sulit dibanding dengan verifikasi sebagian besar unsur laporan keuangan yang lain.
d. Seringkali sediaan disimpan di berbagai tempat sehingga meneyulitkan pengawasan dan penghitungan fisiknya.
e. Adanya berbagai macam sediaan menimbulkan kesulitan bagi auditor dalam melaksanakan auditnya
B. Prinsip Akuntansi Berterima Umum Dalam Penyajian Sediaan Dalam Neraca
Prinsip akuntanis berterima umum dalam penyajian sediaan di neraca :
1. Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dinilai dengan lower of cost or market dan harus menyebutkan metode yang digunakan dalam mnentukan kos
2. Jika sediaan dinyatakan pada kosnya, nilai pasarnya pada tanggal neraca harus dicantumkan dalam tanda kurung, dan jika sediaan dirurunkan nilainya pada harga pasarnya, kosnya harus dicantumkan dalam tanda kurung
3. Akibat perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan rugi laba tahun yang diaudit harus dijelaskan dalam laporan keuangan dan auditor harus menyatakan perkecualian mengenai konsistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum dalam laporan audit.
4. Penjelasan yang lengkap harus dibuat dalam laporan keuangan jika sediaan digadaikan sebagai jaminan utang yang ditarik oleh klien.
5. Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus dikelompokkan menurut kelompok uutama.
6. Perjanjian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan, jika jumlahnya material atau bersifat luar biasa.
7. Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunnya harga sediaan setelah tanggal neraca harus dibentuk dengan menyisihkan sebagai laba ditahan.
C. Tujuan Pengujian Substantif terhadap Sediaan
Tujuan audit terhadap sediaan adalah :
1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan sediaan.
2. Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang dicantumkan dineraca dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan sediaan.
3. Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang disajikan di neraca.
4. Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang dicantumkan dineraca. 5. Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan di neraca.
6. Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.
D. Program Pengujian Substantif terhadap Saldo Sediaan
Prosedur Awal Audit
informasi sediaan yang dicantumkan dineraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya.
Auditor melakukan 5 prosedur audit berikut dalam melakukan rekonsiliasi informasi sediaan dineraca :
1. Usut saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun sediaan yang bersangkutan di dalam buku besar.
2. Hitung kembali saldo akun sediaan di buku besar.
3. Usut saldo awal akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu.
4. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun sediaan ke jurnal yang bersangkutan.
5. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu sediaan dengan akun kontrol sediaan di buku besar.
Prosedur Analitik
Merupakan pengecekan secara menyeluruh menenai keewajaran sediaan yang disajikan di neraca. Dalam prosedur ini auditor menghitung berbagai ratio yang bersangkutan dengan sediaan.
Ratio Formula
1. Tingkat perputaran sediaan Sediaan produk jadi
Sediaan produk dalam proses Sediaan bahan baku
Sediaan barang dagangan
Kos produksi yang dijual ÷ rerata saldo sediaan produk jadi Kos produksi ÷ rerata saldo sediaan produk dalam proses Biaya bahan baku ÷ rerata saldo sediaan bahan baku Kos produk yang dijual ÷ rerata saldo sediaan barang dagangan
2. Ratio sediaan denggan kativa lancar
Sediaan ÷ Aktiva lancar
3. Ratio laba bruto dengan hasil penjualan
Laba bruto ÷ hasil penjualan bersih
Pengujian terhadap Transaksi Rinci
Keandalan saldo sediaan sangat ditentukan ole keterjadian transaksi berikut ini yang didebit dan dikreditkan ke dalam akun piutang usaha :
2. Transaksi penjualan 3. Transaksi pemakaian
Pengujian terhadap Saldo Akun Rinci
Untuk membuktikan asersi :
a. Keberadaan dan keterjadian b. Kelengkapan
c. Penilaian sediaan
Prosedur audit yang ditempuh oleh auditor dalam melaksanakan pengamatan terhadap penhitungan fisik sediaan adalah :
a. Memeriksa instruksi tertulis mengenai penghitungan fisik sediaan
b. Melakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan yang dillakukan klien
Pemeriksaan Penyajian dan Pengungkapan Sediaan di Neraca
Atas dasar 7 prinsip akuntansi berterima umum, auditor melakukan verifikasi penyajian sediaan di neraca dengan cara :
a. Memeriksa klasifikasi sediaan di neraca
b. Memeriksa penjelasan yang bersangkutan dengan sediaan c. Melakukan analytical review terhadap sediaan