MAKALAH
” KONSEP KOPERASI USAHA KECIL DAN
MENENGAH MENYONGSONG MASA DEPAN ”
Dosen Pengampu : Deni Adriani, S.Pd
Oleh :
SRI LESTARI
NPM. 12020111080
Kelas
: B / III
Jurusan : Pendidikan Luar Sekolah
Yayasan Pendidikan Merangin
Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
(STKIP)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas asas kekeluargaan. Koperasi merupakan lembaga dimana orang-orang
yang memiliki kepentingan relative homogeny berhimpun untuk
meningkatkan kesejahtaraannnya. Koperasi sebagai sebuah lembaga
ekonomi rakyat telah lama dikenal masyarakat Indonesia sebagai Badan
Usaha Bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotaan
mereka yang umumnya berekonomian lemah yang bergabung secara
sukarela dan atas dasar persamaan hak dan kewajiban melakukan suatu
usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para
anggotanya.
Ada dua jenis koperasi yang cukup dikenal luas oleh masyarakat,
yakni KUD dan KSP. KUD (Koperasi Unit Desa) tumbuh dan berkembang
subur pada masa pemerintahan orde baru. Sedangkan KSP (Koperasi
Simpan Pinjam) tumbuh dan berkembang dalam era globalisasi saat ini.
Selain koperasi dalam makalah ini uga membahas tentang UKM
(usaha kecil menengah). UKM adalah singkatan dari usaha kecil dan
menengah. UKM adalah salah satu bagian penting dari perekonomian suatu
Negara mauun daerah, begitu juga dengan Negara Indonesia ukmini sangat
memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakt. UKM ini
uga sangat membantu Negara / pemerintah dalam hal penciptaan lpangan
kerja baru dan lewat ukm juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang
menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah
tangga. Usaha Kecil, dan Menengah (UKM) memiliki peran penting dalam
perekonomian Indonesia. Karena dengan UKM ini, pengangguran akibat
angkatan kerja yang tidak terserap dalam dunia kerja menjadi berkurang.
1.2 Perumusan Masalah
Dalam penulisan ini, kami membatasi pokok batasan pada ruang
lingkup penjelasan mengenai UKM dan Koperasi. Maka dari itu, kami
membatasi masalah tentang pembahasan ini supaya terfokus pada satu objek
dan pembahasan lebih terperinci pada masalah tersebut.
Adapun perumusan masalah yang kami telah buat adalah :
1) Pengertian Koperasi dan UKM
BAB II
PEMBAHASAN
KOPERASI UKM (USAHA KECIL MENENGAH)
2.1 Pengertian Koperasi
Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pengertian
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
asas kekeluargaan.
Dari pengertian di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Asosiasi orang-orang. Artinya, Koperasi adalah organisasi yang terdiri
dari orang-orang yang terdiri dari orang-orang yang merasa senasib dan
sepenanggungan, serta memiliki kepentingan ekonomi dan tujuan yang
sama.
2. Usaha bersama. Artinya, Koperasi adalah badan usaha yang tunduk pada
kaidah-kaidah ekonomi yang berlaku, seperti adanya modal sendiri,
menanggung resiko, penyedia agunan, dan lain-lain.
3. Manfaat yang lebih besar. Artinya, Koperasi didirikan untuk menekan
4. Biaya yang lebih rendah. Dalam menetapkan harga, Koperasi
menerapkan aturan, harga sesuai dengan biaya yang sesungguhnya,
ditambah komponen lain bila dianggap perlu, seperti untuk kepentingan
investasi.
1.2 Prinsip Koperasi
• Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
• Pengelolaan dilakukan secara demokratis
• Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil
• Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
• Kemandirian
• Untuk pengembangan dirinya.
1.3 Usaha Kecil Menengah (UKM)
1. Pengertian UKM
Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998, Pengertian
Usaha Kecil Menengah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha
kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang
tidak sehat.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Pengertian Usaha Kecil
Menengah: Berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan
entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang,
sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang memiliki
tenaga kerja 20 s.d. 99 orang.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
Menengah: Didefinisikan sebagai perorangan atau badan usaha yang
telah melakukan kegiatan usaha yang mempunyai penjualan atau omset
per tahun setinggi-tingginya Rp 600.000.000 atau asset atau aktiva
setinggi-tingginya Rp 600.000.000 (di luar tanah dan bangunan yang
ditempati) terdiri dari : Bidang usaha (Fa, CV, PT, dan koperasi),
Perorangan (Pengrajin/industri rumah tangga, petani, peternak, nelayan,
perambah hutan, penambang, pedagang barang dan jasa)
Menurut UU No 20 Tahun 2008, Pengertian Usaha Kecil
Menengah: Undang undang tersebut membagi kedalam dua pengertian
yakni:
a) Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut :
Kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha.
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
b) Sementara itu, yang disebut dengan Usaha Menengah adalah entitas
usaha yang memiliki kriteria sebagai berikut :
Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00
(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha.
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
1.4 Ciri-ciri dan contoh dari UKM
1. Ciri-ciri usaha kecil
Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak
gampang berubah;
Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak
berpindah-pindah;
Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau
masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan
dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha;
Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya
termasuk NPWP;
Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam
berwira usaha;
Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;
Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik
seperti business planning.
2. Contoh Usaha Kecil
Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga
kerja;
Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu
dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan
industri kerajinan tangan;
Peternakan ayam, itik dan perikanan;
Koperasi berskala kecil.
3. Ciri-ciri usaha menengah
Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih
baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas
yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan
bagian produksi;
Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem
akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan
penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan;
Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan,
telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;
Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga,
izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll;
Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;
Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih
dan terdidik.
4. Contoh usaha menengah
Jenis atau macam usaha menengah hampir menggarap komoditi dari
Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala
menengah;
Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor;
Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa
transportasi taxi dan bus antar proponsi;
Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam;
Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer
buatan.
1.5 Koperasi Usaha Kecil Menengah
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang
atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas asas kekeluargaan. UKM (usaha kecil menengah) merupakan salah satu
usaha pendorong terdepan dan pembangunan ekonomi. Gerak sector UKM
amat vital untuk menciptakan pertumbuhan dan lapangan pekerjaan. UKM
cukup fleksibel dan dapat dengan musah beradaptasi dengan pasang surut
dan arah permintaan pasar. Mereka jua menciptakan lapangan pekerjaan
lebih cepat dibandingkan sector usaha lainnya, dan mereka juga cukup
terdivernfikasikasi dan memberikan konstribusi penting dalam ekspor dan
perdagangan. UKM seringkali menghadapi kesulitan, ada 2 faktor yaitu
faktor interenal dan eksternal. Faktor internal meliputi ; kurangnya
permodalan, sumber daya manusia yang terbatas, lemahnya jaringan usaha
belum sepenuhnya dengan kebiksanaan pemerintah untuk menumbuhkan
usaha kecil menengah, terbatasnya sarana dan prasaranan, terbatasnya akses
pasar. Tetapi untuk mengembangkan UKM dapat menggunakan cara
penciptaan iklim usaha yang kondusif, perlindungan usaha jenis jenis
tertentu, mengembangkan Promosi.
Peran pemerintah untuk membantu UMKM dan Koperasi dalam
memberdayakan ekonomi rakyat yaitu berbagai paket program bantuan dari
pemerintah seperti kredit program: KKop, Kredit Usaha Tani (KUT),
pengalihan saham (satu persen) dari perusahaan besar ke Koperasi, skim
program KUK dari bank dan Kredit Ketahanan Pangan (KKP) yang
merupakan kredit komersial dari perbankan, juga paket program dari
Permodalan Nasional Madani (PNM), terus mengalir untuk memberdayakan
gerakan ekonomi kerakyatan ini. Tak hanya bantuan program, ada institusi
khusus yang menangani di luar Dekopin, yaitu Menteri Negara Urusan
Koperasi dan PKM (Pengusaha Kecil Menengah), yang seharusnya memacu
gerakan ini untuk terus maju. Ada juga sebuah sistem kebijakan dasar
pengembangan SDM koperasi dan UKM denang membuat kebijakan yang
melibatkan banyak orang-orang berkepentingan dan merupakan sub-sub
sistem. yang Sub-sub tersebut bisa diartikan sebagai stakeholders yang
masing-masing mempunyai peran dan kepentingan terhadap eksistensi dari
koperasi dan UKM. Oleh karena itu, untuk membuat kebijakan dasar
pengembangan SDM koperasi dan UKM yang komprehensif, pertama yang
kelompok-kelompok yang terlibat dalam formulasi kebijakan dan yang menjadi target
dari kebijakan tersebut Kelompok-kelompok yang sudah eksis dan terlibat
secara intens dengan urusan koperasi dan UKM.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan
manfaat yang lebih besar dengan biaya yang rendah melalui perusahaan
yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.Koperasi
bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan ekonomi anggotanya lebih
baik dibandingkan sebelum bergabung dengan Koperasi.
Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan sebuah istilah yang mengacu
pada usaha berskala kecil yang memiliki kekayaan bersih maksimal sekitar
Rp 200.000.000, belum termasuk tanah dan bangunan. UKM merupakan
salah satu contoh dari badan usaha perseorangan dimana didirikan dan
dimiliki oleh satu orang saja.
3.2 Saran
1. Bagi penyusun, hasil Makalah ini dapat dijadikan Acuan untuk
memperbaiki perekonomian menjadi lebih baik.
2. Bagi pembaca, diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna
sebagai informasi dan dapat menambah referensi khasanah ilmu
pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
http://bog91.blogspot.com/2009/11/prinsip-prinsip-koperasi-indonesia.html
http://berkoperasi.blogspot.com/
http://tunas63.wordpress.com/2008/11/24/macamjenis-koperasi/
http://bloguli.wordpress.com/2010/09/24/landasan-koperasi/
http://bloguli.wordpress.com/2010/09/24/asas-koperasi/
http://saefulbafri009.blogspot.com/2011/04/ukm-usaha-kecil-menengah.html