• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lomba Karya Tulis Ilmiah FEKSI SOLO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Lomba Karya Tulis Ilmiah FEKSI SOLO"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Penulisan karya tulis ilmiah ini dipersembahkan untuk: 1. Orang tua penulis,

2. Guru Pembimbing 3. Teman-teman

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama: Dafindra Ghifary Nadiah Nurul Fauziah

Avinindita Nura L.

SMA Negeri 5 Bandung Judul:

Karya Tulis ini telah dibaca dan disetujui oleh:

Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Bandung

Drs. H. Jumdiat Marzuki, M.M. NIP. 195706031982031006

Tanggal disetujui: 4 Oktober 2013

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat serta pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul Angklung dan Industri Kreatif

Karya tulis ilmiah ini berisikan pembahasan tentang ekonomi kreatif yang berisikan industry kreatif khususnya dalam budaya. Di sini kami mengambil angklung sebagai objeknya. Diharapkan karya tulis ilmiah ini dapat memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang ekonomi kreatif.

Kami menyadari banyaknya kekurangan yang terdapat di kaya tulis ilmiah ini. Oleh karena itu, kami memohon maaf apabila ada kesalahan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan berkat dan karunianya bagi kita semua. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.

4 Oktober 2013

(4)

iii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSEMBAHAN ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Perumusan Masalah ... 1

C. Tujuan dan Manfaat ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritik ... 2

B. Kerangka Berpikir ... 3

BAB III METODOLOGI PENULISAN A. Tujuan Penelitian ... 4

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 4

C. Metode Penelitian ... 4

D. Fokus Penelitian ... 4

E. Objek Penelitian ... 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ………... 4

B. Pembahasan ………... 4

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 6

B. Saran ... 6

DAFTAR PUSTAKA ... 7

LAMPIRAN ………8

(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Globalisasi membawa kita pada suatu era dimana teknologi dan informasi dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat dunia. Sebagai kesatuan masyarakat dunia pun, banyak sekali pertukaran informasi termasuk budaya. Fenomena ini juga yang menjadikan kesenian tradisional dapat berjaya di kancah global, termasuk alat musik Angklung yang berasal dari Jawa Barat.

Rupanya, permainan alat musik tradisional ini banyak ingin dipelajari oleh wisatawan asing. Namun, ironisnya, kita sebagai generasi muda malah lebih menyukai musik modern ketimbang mengapresiasi kesenian tradisional kita sendiri dan apabila hal tersebut terus dibiarkan, kebudayaan asli Indonesia dapat berpindah ke tangan asing, seperti kasus diklaimnya Angklung oleh Malaysia beberapa tahun yang lalu.

Adalah tren ekonomi hari ini dimana ide kreatif dapat dijadikan asset sebuah perkembangan ekonomi baru yang bernama ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif terbukti mendukug kemajuan dan pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia (sertakan data ilmiah) . Ekonomi kreatif tersebut salah satunya mencakup seni pertunjukan, dimana keberadaan kesenian Angklung dan kesenian tradisional Indonesia lainnya diuntungkan dengan adanya tren ekonomi kreatif ini. Dengan mencari tahu mengenai keuntungan dari angklung sebagai asset ekonomi kreatif ini, kita sebagai penulis dapat membaginya kepada lingkungan masyarakat yang diharapkan menyadari bahwa angklung adalah asset untuk dilestarikan ; dan bukan hanya sekedar dilestarikan namun juga dapat menambah income atau pendapatan Negara.

B. Perumusan Masalah

1. Apakah industri kreatif Saung Angklung Udjo sudah berhasil

2. Bagaimana membuat Sangklung Udjo menjadi industri kreatif yang dapat diandalkan?

3. Siapa saja yang dapat berperan dalam membuat industry kreatif berhasil?

(6)

C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan

Tujuan kami dalam membuat karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh industri kreatif Saung Angklung Udjo terhadap perekonomian. 2. Manfaat

Manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah dapat dijadikan pedoman untuk industry kreatif khususnya di Jawa Barat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritik

1. Teori Industri Kreatif Menurut Robert Lucas

Adalah pemenang Nobel dibidang Ekonomi, mengatakan bahwa kekuatan yang menggerakan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi kota atau daerah dapat dilihat dari tingkat produktifitas klaster orang orang bertalenta dan orang-orang kreatif atau manusia-manusia yang mengandalkan kemampuan ilmu pengetahuan yang ada pada dirinya ( Nenny, 2008)

2. Teori Industri Kreatif Menurut Visi Pemerintah

Definisi Industri Kreatif dari visi Pemerintah, sebagai berikut: Industri-industri yang mengandalkan kreatifitas individu, keterampilan serta talenta yang memiliki

kemampuan meningkatkan taraf hidup dan penciptaan tenaga kerja melalui

penciptaan (gagasan) dan eksploitasi HKI. (Diambil dari definisi UK Department of Culture, Media and Sport, 1999 dalam Nenny, 2008).

3. Teori Industri Kreatif Menurut Alvin Toffler

Teori Alvin Toffler menyatakan bahwa gelombang peradaban manusia itu dibagi menjadi tiga gelombang. Gelombang pertama adalah abad pertanian. Gelombang kedua adalah abad industri dan gelombang ketiga adalah abad informasi. Sementara ini Toffler baru berhenti disini. Namun teori-teori terus berkembang, saat ini

peradaban manusia dengan kompetisi yang ganas dan globalisasi, masuklah manusia pada era peradaban baru yaitu Gelombang ke-4. Ada yang menyebutnya sebagai Knowledge-based Economy ada pula yang menyebutnya sebagai ekonomi

berorientasi pada Kreativitas (Nenny, 2008) Definisi idustri kratif sendiri menurut Departemen

(7)

Perdagangan pada studi pemetaan industri kreatif tahun 2007 dalam buku Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 (2008) adalah: “Industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.”

B. Kerangka Berpikir

1. Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata dalam bentuk karya baru ataupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang belum pernah ada sebelumnya dengan menekankan kemampuan yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkoordiknasikan, memecahkan, atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif.

2. Ekonomi adalah salah satu dari ilmu sosial yang khusus mempelajari aktifitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa.

3. Ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi yang tercipta dari pemanfaatan pengetahuan dan informasi. Sering juga disebut sebagai ekonomi budaya. Ekonomi kreatif termasuk juga periklanan, arsitektur, kerajinan besar, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, perangkat lunak serta mainan. 4. Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional

berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi

disebabkan oleh benturan badan pipa bamboo) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar aupun kecil.

5. Saung Angklung Udjo adalah suatu tempat yang merupakan tempat pertunjukan, pusat kerajinan tangan dari bamboo, dan workshop instrumen music dari bamboo. Selain itu, SAU mempunyai tujuan sebagai laboratorium kependidikan dan pusat belajar untuk memelihara kebudayaan Sunda dan khususnya angklung

(8)

A. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan ekonomi kreatif saung angklung udjo. B. Tempat Penelitian

Saung Angklung Udjo C. Metode Penelitian

Penelitian dilakukan oleh orang lain D. Fokus Penelitian

Terhadap ekonomi kreatif E. Objek Penelitian

Angklung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

B. Pembahasan

Industri kreatif merupakan pilar utama dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif, memberikan dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. ‘’Industri kreatif adalah industry yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan, dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut (UK DCMS TASK FORCE, 1998)

5 HULU

Hulu itu adalah segala sesuatu yang berada di setiap individual dalam kesatuan masyarakat. Dalam seorang individu, akan terdapat ide, keterampilan, kreativitas ; dan sebagai manusia dengan segala cipta, rasa, dan karyanya akan membentuk budaya. Budaya tersebut mencakup banyak hal, termasuk kearifan lokal. Kearifa loka

(9)

ini adalah hal yang potensial untuk dibuat sebuah karya yang komersi apabila dikenalkan kepada pasar global. Dalam mengolah kearifan lokal ini, akan timbul industry-industri lokal, contohnya industry pengolahan bamboo menjadi angklung, bambu menjadi anyaman (industry cinderamata) dan sebaganiya ; yang tidak lepas dari peran stakeholders. Segala sesuatu yang ada di hulu ini baiknya dibudidayakan karena selain merupakan kearifan lokal yang sudah mengakar di masyarakat, juga sebagai aset ekonomi. Dalam hal ini hulu adalah saung angkung Udjo. SAU atau Saung Angklung Udjo membuka pertunjukkan untuk umum yang didalamnya

terdapat kegiatan belajar angklung, menari bersama dan kegiatan membuat angklung serta menjual cinderamata khas saung ungklong udjo seperti pin dan batik motif angklung.

PERAHU

Perahu itu melambangkan cara membawa apa yang ada di hulu (masyarakat) ke ilir (pasar) , salah satunya dengan promosi. Dalam hal ini peran pemerintah sangat dibutuhkan karena pemerintah membawa apa yang sudah jadi di hulu menuju ke hilir. Salah satu yang berperan disini adalah pedagang. Dimana pedagang akan

memberikan feedback kepada hulu. Nantinya para pengusaha dalam hal ini akan mengambil angklung sebagai produk yang akan mereka jual dan nantinya akan dikenalkan kepada masyarakat.

Hilir

Hilir adalah kesatuan pasar, dimana konsumen nya bersifat global. Berbicara tentang pasar, pasti permintaan pasar berkaitan dengan segala sesuatu yang bermutu, baik, aman, dsb. Hilir memberikan feedback bagaimana hulu dapat menjadi citarasa global/world taste yang dapat dinikmati oleh wisatawan-wisatawan asing dari berbagai Negara yang berbeda.

6 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

(10)

Khususnya dalam kebudayaan yang menjunjung kearifan lokal. Angklung adalah salah satu budaya Indonesia yang dapat di jadikan sebagai produk lokal untuk dikenalkan kepada konsumen melalui sosialisasi dari berbagai pihak.

B. Saran

Agar sistem ini berlangsung dengan baik perlunya ada sinergi dan integritas yang baik dari seluruh komponen masyarakat. Baik itu dari produsen, distributor, dan konsumen. Karena jika industry kreatif berjalan dengan maksimal maka akan terjalinlah hubungan yang kuat antara kearifan lokan dengan budaya yang dapat diperkenalkan kepada dunia luar dan mendapat keuntungan pula memajukan ekonomi kreatif di Indonesia.

7 DAFTAR PUSTAKA

Ekonomi.kompasiana.com www.pengertiahli.com

(11)

id.wikipedia.org

8 CURICULUM VITAE

1. a. Nama Lengkap: Dafindra Ghifary Kresnadi

b. Alamat Lengkap: Jl. Purnawirawan IV/7 RT 01/ RW 10 Komp. Pharmindo c. Alamat Email: dafindragk@yahoo.com

d. Nomor Telepon/HP: 087823466572

(12)

2. a. Nama Lengkap: Nadiah Nurul Fauziah

b. Alamat Lengkap: Jl. Harumansari no. 33 RT 02/ RW: 07 Kec. Cigending c. Alamat Email: Nadiahnurulfauziah@gmail.com

d. Nomor Telepon/HP: 085315608730

e. Karya Ilmiah yang pernah dibuat: tidak ada f. Penghargaan yang pernah diraih:

3. a. Nama Lengkap: Avinindita Nura Lestari b. Alamat Lengkap:

c. Alamat Email: d. Nomor Telepon/HP:

Referensi

Dokumen terkait

Buku yang berjudul Pengolahan Data Berbasis Komputer yang ditulis oleh Luhur Pribadi dan Sahur Ramadan yang ditemitkan oleh penerbit Nusa Perkasa Jakarta tahun 2008.. Kumpulkan

TPA Pakusari menampung berbagai sampah mulai dari yang berasal dari limbah rumah tangga, limbah dari pasar, kantor hingga limbah dari rumah sakit.Di TPA Pakusari sampah- sampah

Maka dari itu perlu adanya upaya pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam agar terjadi peningkatan sehingga menciptakan potensi ekonomi yang prospektif, yakni

(2008) dalam buku yang diterbitkan Departemen Perdagangan Republik Indonesia menyatakan bahwa Republik Indonesia dalam ekonomi kreatif berfokus pada penciptaan

Salah satu bentuk dari inovasi dalam pemanfaatan produk ubi jalar ini adalah pembuatan chips berbahan dasar ubi jalar pembuatan Pengembangan ubi jalar

Pengembangan Herbal Medicine dalam Terapi Penyakit (Preventif, Kuratif, Paliatif) dari Berbagai Disiplin Ilmu Kesehatan. Peserta adalah mahasiswa Preklinik Fakultas Kedokteran

Untuk melihat pengembangan ekonomi kreatif berbasis industri rumah tangga yang dilakukan oleh Yayasan EcoNatural Society dalam menghasilkan produk kreatif yang

Keseriusan pemerintah dalam pengembangan Kawasan Industri bukanlah suatu hal yang mengherankan melihat dampak positif / keuntungan yang dapat diperoleh dari