• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: FaktorFaktor yang Mempengaruhi Masyarakat Dsn. Sepakung Watan RT 01 dalam Memilih Layanan Kesehatan Tradisional T1 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: FaktorFaktor yang Mempengaruhi Masyarakat Dsn. Sepakung Watan RT 01 dalam Memilih Layanan Kesehatan Tradisional T1 BAB II"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Layanan Kesehatan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata layanan mengandung arti perihal atau cara melayani, sedangkan kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Berdasarkan pengertian di atas maka Notoadmodjo (2010), menjelaskan bahwa layanan kesehatan merupakan tempat atau sarana yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan

2.1.1 Sistem Layanan Kesehatan Masyarakat

Sistem layanan kesehatan adalah hal yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Dengan adanya sistem layanan kesehatan ini tujuan dalam maningkatkan derajat kesehatan dapat tercapai secara efektif, efisien dan tepat sasaran. Sistem layanan kesehatan ini dapat tercapai bergantung pada komponen yang ada antaralain dana, fasilitas penunjang dan sumber daya manusia yang ada contohnya dokter, perawat, ahli gizi dan tim kesehatan lainnya (Chayatin 2009).

(2)

Pukesmas, Puskesmas pembantu, PONED, Poliklinik Desa, Desa

Siaga

2.1.2 Puskesmas dan Puskesmas Pembantu

Menurut Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, mencantumkan bahwa puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama. Layanan kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Sedangkan pengertian Puskesmas Pembantu Menurut Data Dasar Puskesmas 2013, menjelaskan bahwa Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit layanan kesehatan sederhana yang berfungsi untuk menunjang dan membantu memeperluas jangkauan Puskesmas dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil serta jenis kempetisi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia.

(3)

1. Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan contohnya yang sering dilakuakan adalah Promosi Hidup Bersih dan Sehat ini dilakukan agar menerapkan perilaku sehat.

2. Kesehatan Lingkungan

Ini adalah bentuk penyehatan lingkungan pemukiman yang bertujuan untuk perbaikan lingkungan.

3. Kesehatan Ibu dan Anak

Contonya Keluarga Berencana (KB) dan Imunisasi.

5. Pemberantasan Penyakit Menular

Penyakit yang sering ada pada warga pedesaan anatara lain Diare, ISPA, Malaria, TB. Pemberantasan ini dilakuakan untuk mengetahui Cakupan penemuan kasus diare, ISPA, malaria dan tingkat kesembuhan penderita TB.

6. Pengobatan

Biasanya fasilitas yang ada di Pustu dan Puskesmas Medik Dasar dan Lab Sederhana.

7. Gizi

(4)

2.2 Sistem Layanan Kesehatan Alternatif

Sekalipun pelayanan kesehatan modern telah berkembang di Indonesia, namun jumlah masyarakat yang memanfaatkan pengobatan tradisional tetap tinggi. Menurut Survei Ekonomi Nasional, (2001) ditemukan sekitar 57,7% penduduk Indonesia melakukan pengobatan tradisional sendiri, sekitar 31,7% menggunakan obat tradisional disini adalah cara pengobatan atau perawatan yang diselenggarakan dengan cara lain diluar ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan yang lazim dikenal, mengacu kepada pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang diperoleh secara turun temurun, atau berguru melalui pendidikan, baik asli maupun yang berasal dari luar Indonesia dan diterapkan sesuai norma yang berlaku dalam masyarakat (UU No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan).

2.2.1 Pelayanan Kesehatan Tradisional

Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan atau

perawatan dengan cara yang mengacu pada pengalaman dan

keterampilan turun menurun secara empiris yang dapat

dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesua dengan norma

yang berlaku dimasyarakat. Biasannya orang yang melakukan

(5)

dukun adalah

orang yang mengobati, menolong orang sakit,

memberi jampi-jampi (Kamus besarbahasa indonesia). Hal

yang mempengaruhi masyarakat melakukan pengobatan

tradisional salah satunya adalah sugesti, sugesti adalah

proses individu menerima cara atau tingkah laku dan dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu. Pihak yang dipengaruhi akan tergerak mengikut pandangan dan menerima secara sadar atau tidak sadar tanpa berfikir panjang. Misalnya seorang siswa yang bolos karena diajak tamannya bermain tanpa disadari ajakan tersebut diterima dan dilaksanakan.

Sugesti biasannya dilakukan oleh orang yang memiliki pengaruh besar dilingkungan sosialnya. Akan tetapi, sugesti dapat pula berasal dari kelompok besar (mayoritas) terhadap kelompok kecil (minoritas) atau orang dewasa terhadap anak kecil. Cepat atau lambat proses sugesti ini sangat bergantung pada usia, kepribadian, kemampuan intelektual, dan keadaan fisik seseorang. Misalnya, seorang kakak lebih mudah mengajarkan menganjurkan adiknya untuk rajin belajar agar menjadi anak yang pintar, dari pada sebaliknya.

(6)

cocok, takut dengan terapi dokter serta murah, mudah dan manjur juga menjadi pertimbangan pasien ke pengobatan tradisional. Manfaat psikoterapis berupa nasihat, wejangan maupun saran serta kemampuan penyembuhan tradisional mendengar curahan hati pasien menjadi daya tarik lain, pasien merasa cocok ke pengobatan non medis.

Pelayanan kesehatan tradisional di Indonesia memiliki

peranan yang sangat besar dan sangat potensial untuk

dikembangkan. Pengobatan tradisional menuru

Undang-undang RI No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 1 butir

16 mengatakan bahwa. Pelayanan Kesehatan Tradisional

adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara dan

obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun

temurun secara emiris yang dapat dipertanggung jawabkan

dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di

masyarakat.

(7)

kesepakatan pertemuan WHO dalam Congress on Traditional Medicine di Beijing pada bulan November 2008 disebutkan bahwa

pelayanan kesehatan tradisional yang aman dan bermanfaat dapat diintegrasikan ke dalam sistem pelayanan kesehatan. Dari pertemuan WHO pada tahun 2009 disebutkan dalam salah satu resolusinya bahwa WHO mendorong negara- negara anggotanya agar mengembangkan Pelayanan Kesehatan Tradisional di negaranya sesuai kondisi setempat.

Jenis layanan tradisional seperti yang disebutkan pada UU No. 36 tahun 2009 pasal 59 pelayanan kesehatan tradisional dibagi menjadi 2 janis, yaitu pelayanan kesehatan tradisional keterampilan dan pelayanan kesehatan tradisional ramuan dijelaskan juga pelayanan kesehatan tradisional dibina dan diawasi oleh Pemerintah, agar dapat dipertanggung jawabkan manfaat dan keamanan serta tidak bertentangan dengan norma agama.

(8)

penyembuhan tradisional selalu memperhatikan latar belakakng orang sakit seperti keluarga, agama dan kepercayaan, budaya, tradisi, lingkungan dan lain-lainnya.

Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan mempunyai tugas untuk melaksanakan program pembinaan terhadap pelayanan kesehatan tradisional. Hal ini bertujuan agar pelayanan kesehatan tradisional dapat diselenggarakan dengan penuh tanggungjawab terhadap manfaat, keamanan dan juga mutupelayananya, sehingga masyarakat terlindungi dalam memilih jenis pelayanan kesehatan tradisional yang sesuai dengan kebutuhannya. Masyarakat juga perlu diberikan kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan layanan kesehatan tradisional, dan pemerintah mempunyai kewajiban untuk melakukan penapisan, pengawasan dan pembinaansehingga masyarakat dapat terhindar dari hal yang merugikan akibat informasi yang menyesatkan atau pelayanan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Layanan Kesehatan.

Menurut Kozier (2004) faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan layanan kesehatan seseorang diantaranya:

(9)

atau afilasi dengan setiap kelompok dasar yang dibedakan oleh adat, karakteristik, bahasa, atau faktor pembeda lain yang sejenis. Perbedaan ini meluas termasuk ke struktur keluarga, bahasa, kesukaan makanan, kode, moral dan ekspresi emosi. Untuk pengaturan suatu standar perilaku beberapa kelompok budaya mengembangkan orientasi rasa bersalah dan rasa malu

b. Variabel sosio-psikologis, yaitu faktor sosial dan emosional. Faktor sosial dapat berasal dari keluarga dan luar lingkungan keluarga. Keluarga mempunyai nilai-nilai yang akan ditanamkan terhadap anak. Proses tersebut disebut proses sosialisasi, yaitu proses ketika anak mendapat keyakinan, nilai, dan perilaku tertentu untuk dapat berfungsi dalam kelompok tersebut.

c. Tekanan sosial, merupakan pengaruh dari teman kelompok yang dapat mempengaruhi dalam persepsi mengenai suatu hal.

(10)

Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam memilih layanan kesehatan diatas secara garis besar dapat di bagi menjadi faktor internal dan eksternal. Internal seperti faktor demografi, psikologis dan emosional, status kesehatan, nilai dan kepercayaan dan kebutuhan. Faktor eksternal seperti tekanan sosial, lingkungan, peran dan pengalaman masa lalu.

2.3.1 Alasan-alasan Masyarakat Terhadap Pemilihan Layanan Kesehatan

(11)

Referensi

Dokumen terkait

A number of Cabinet members, the Governor of the Central Bank, the Chairman of the Metropolitan Manila Development Authority, the Governor of the Autonomous Region in Muslim

Profil petani responden yang akan diuraikan adalah: (1) Struktur umur petani responden, (2) Tingkat pendidikan petani responden (3) Pengalaman usahatani petani

Adapun di Thailand konflik untuk menarik diri dari pemerintah Thailand di Bangkok ( Krueng Thep ) tetap bergejolak. Di Pilipphina kekuatan untuk tidak ingin menjadi

PENGARUH KREATIVITAS DALAM PEMECAHAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR SISWA KELAS VII SMP ISLAM GANDUSARI

Setelah dilakukan analisis ragam (Anova) untuk mengetahui pengaruh pestisida organik dari urin sapi dan interval penyemprotan terhadap serangan hama pada bibit

Kompleksitas isu-isu maritim di kawasan Asia Tenggara memerlukan upaya bersama negara-negara anggota ASEAN untuk mengatasi konflik dan berbagai permasalahan yang sangat potensial,

Pertanyaan penting dalam makalah ini adalah: “apakah pertumbuhan industri tebu di Asia Tenggara konvergen atau divergen dari waktu ke waktu dan bagaimana integrasi

Isolasi dan Identifikasi Jamur Kayu dari Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin di Bengo-Bengo Kecamatan Cenkrana Kabupaten Maros.. Illustated Isolat of Imperfect