• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran I Kerangka Acuan Kerja RKS no. 30 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Lampiran I Kerangka Acuan Kerja RKS no. 30 1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KERJA

(2)

LATAR BELAKANG

Untuk meningkatkan Perkembangan KCI Kereta Commuter Indonesia maka KCI akan memberikan Pengenalan dan pengetahuan lebih dalam kepada Siswa, Mahasiswa dan Masyarakat Umum sehubungan dengan itu maka akan dibuatkan Bangunan Edukasi di Dipo KRL Depok guna memperkenalkan KRL untuk menunjang perkembangan yang semakin pesat.

Sehubungan hal tersebut diatas Direktorat Teknik PT. Kereta Commuter Indonesia akan melaksanakan pekerjaan:

PEKERJAAN BANGUNAN EDUKASI DIPO KRL DEPOK

MAKSUD DAN TUJUAN :

Kerangka Acuan Kerja ini dimaksudkan untuk memberikan petunjuk dalam pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan atau dikerjakan.

1. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerjaan 2. Untuk meningkatkan kelancaran serta produktifitas kerja

RUANG LINGKUP PEKERJAAN.

Adapun lingkup pekerjaan meliputi :

1. Pekerjaan Persiapan Umum

2. Pekerjaan Konstruksi Beton Dan Interior

3. Pekerjaan Kontruksi Besi

4. Pemasangan Mekanikal Elektrikal

SPESIFIKASI KEBUTUHAN BAHAN/MATERIAL

1. PEKERJAAN PERSIAPAN UMUM

a. Pembersihan lokasi kerja mencakup pembersihan, pembongkaran, dan pembuangan serta pemindahan material bekas.

b. Mobilisasi dan Demobilisasi dilakukan sesuai dengan standart yang ada.

c. Pekerja harus dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) dan lokasi pekerjaan dilindungi dengan safety line.

d. Pelaksana lapangan harus membuat laporan harian , mingguan, bulanan secara rutin dan harus diserahkan kepada user untuk bahan monitoring dan proses pembayaran pekerjaan.

2. PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN INTERIOR

A. PEKERJAAN GALIAN untuk pondasi, saluran, dan galian lain seperti dalam gambar, pekerjaan

(3)

B. PEKERJAAN BETON

a) Pekerjaan beton untuk pondasi, kolom, sloof, balok menggunakan beton dengan mutu

karakteristik adukan 1:2:3 pekerjaan pondasi dan sloof harus dibuat terlebih dahulu lapisan lantai kerja dari rabat beton setebal 5 cm dan pasir urug padat tebal 10 cm sesuai gambar rencana. Sebelum pekerjaan pengecoran dilaksanakan tempat-tempat yang akan di cor harus dibersihkan dulu dari kotoran-kotoran dan material-material yang bisa mengakibatkan berkurangnya kekuatan beton.

b) Besi tulangan yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini yaitu Besi tulangan

diameter 12 mm ke atas adalah BJTD U-32 (besi ulir) dan Wiremesh m10. Besi tulangan beton sebelum dipasang, harus bersih dari serpih-serpih, karat, minyak, gemuk dan zat kimia lainya yang dapat merusak atau mengurangi daya lekat antara baja tulangan dengan beton. Ukuran besi tulangan dan jarak tulangan pokok maupun sengkang sesuai dengan gambar.

c) Semen menggunakan portland cement yang disesuaikan dengan persyaratan dalam

peraturan Cement Indonesia NI-8 atau ASTM C-150 type 1 atau type standart Inggris BS.

d) Pasir yang dipakai untuk bangunan adalah pasir alam yang dihasilkan dari sungai atau pasir alam lain yang didapat denga persetujuan user. Pasir harus halus, bersih, tidak mengandung tanah dan garam, jumlah prosentase dari segala macam subtansi yang merugikan , beratnya tidak boleh lebih dari 5% berat pasir.

e) Agregat kasar (kricak) harus didapat dari sumber yang telah disetujui user, agregat kasar

harus bersih dari alkali, bahan organis lainya. Agregat kasar harus berbentuk baik, keras, padat, kekal dan tidak berpori, apabila kadar lumpur melampui 1%, maka agregat kasar harus dicuci.

f) Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton, spesi/mortar dan spasi injeksi harus bebas

dari lumpur, minyak, asam, bahan organik basah, garam dan kotoran-kotoran lainya dalam jumlah yang dapat merusak. Air harus di uji di laboratorium pengujian yang di tetapkan oleh user untuk menetapkan sesuai tidaknya dengan ketentuan-ketentuan yang ada didalam PBI-1971 untuk campuran beton.

g) Begesting (cetakan) untuk struktur bangunan ini mengunakan kayu terentang atau

multiplek tebal 9 mm. Begesting harus diperkuat dengan rangka kayu uk 4/6, 5/7. 6/10 dan sebagainya, untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain yang telah disetujui user.

C. PEKERJAAN ADUKAN DAN CAMPURAN

Lingkup pekerjaan meliputi Pekerjaan adukan pasangan batu kali dan pekerjaan adukan pasangan batu bata atau pekerjaan adukan lainya.

a. BATU BATA, Batu bata yang dipakai adalah batu bata uk. 5 x 11 x 22 cm, batu bata yang di

(4)

mengajukan contoh batu bata / bahan yang akan dipakai kepada user untuk mendapat persetujuan.

b. PERSYARATAN PELAKSANAAN. Pelaksanaan pekerjaan ini harus mengacu pada gambar

kerja. Sebelum pemasangan batu bata harus direndam terlebih dahulu dalam air bersih hingga jenuh. Adukan perekat untuk pasangan batu bata menggunakan campuran yang standar, pemasangan harus sedemikian rupa sehingga ketebalan adukan perekat/spesi harus sama tebal 1 cm. Semua pertemuan horizontal dan vertikal harus terisi dengan baik dan penuh.

Pemasangan dinding pasangan batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24 lapis, diikuti dengan cor kolom dan balok praktis. Persyaratan pelaksanaan kolom dan balok praktis mengacu pada persyaratan pekerjaan beton. Pemasangan batu bata harus rapi, sama tebal, lurus, tegak, dan pola ikatan harus terjaga baik diseluruh pekerjaan. Setelah bata terpasang dengan adukan, siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dengan rapi dan di bersihkan dengan sapu lidi, kemudian disiram air dan siap untuk di plester.

Sebelum di plester permukaan harus disiram air terlebih dahulu. Tidak diperkenankan memasang batu bata merah yang patah dua melebihi 5%.

c. PERSYARATAN BAHAN. Semen yang digunakan adalah semen portland, Pasir yang di

gunakan adalah jenis pasir pasang, bersih dari tanah dan lumpur, tidak mengandung bahan organis. Air yang digunakan harus bebas dari lumpur, minyak, asam. Bahan organik, basa, garam dan kotoran lainya. Ukuran keramik sesuai gambar, sebelum pemasangan kontraktor mengajukan contoh bahan untuk mendapat persetujuan dari user/pengawas.

Adukan pengisi siar dan nat merk IBAGROUT/SIKA atau setara dan warna sesuai ubin keramik.

D. PEKERJAAN PLESTERAN

Lingkup pekerjaan ini meliputi Plesteran aci halus untuk dinding pasangan batu bata dan permukaan beton, plesteran kedap air, plesteran biasa, plesteran kasar untuk dinding pasangan bata yang tertanam dalam tanah dan plesteran lain yang tertera dalam gambar kerja.

a. PERSYARATAN BAHAN, Semen harus sesuai denga persyaratan yang tercantum dalam buku

rencana kerja dan syarat-syarat teknis struktur.

Pasir yang di gunakan adalah jenis pasir pasang yang bersih dari tanah dan lumpur, tidak mengandung bahan organis. Air yang digunakan harus bebas dari lumpur, minyak, asam. Bahan organik, basa, garam dan kotoran lainya.

b. PERSYARATAN PELAKSANAAN, Pekerjaan plesteran sesuai dalam gambar.

Jenis plesteran:

a) Plesteran kasar adalah plesteran dengan permukaan tidak di haluskan, campuran plesteran kasar adalah campuran aduk kedap air yaitu 1pc : 3ps dan dipakai untuk menutup permukaan yang tertanam dalam tanah.

(5)

c) Plesteran halus/ aci adalah PC dengan air yang dibuat sedemikian rupa hingga mendapat campuran yang homogin. Plesteran halus merupakan pekerjaan penyelesaian akhir dari dinding pasangan. Pekerjaan plesteran halus ini dilaksanakan sesudah aduk plesteran berumur 8 hari atau sudah kering.

E. PEKERJAAN KUSEN, RANGKA PINTU DAN RANGKA JENDELA ALUMUNIUM.

Lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan kusen alumunium dan pekerjaan rangka pintu dan rangka jendela alumunium.

a. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dimaksud meliputi :

a) Pekerjaan kusen dan alumunium

b) Pekerjaan rangka pintu dan kisi-kisi alumunium.

b. PERSYARATAN BAHAN

Kusen, Rangka Daun Pintu dan Rangka Daun Jendela Alumunium Jenis : Aluminium extrusion alloy colored anodizing Ketebalan : minimum 1,3 mm

Proses Pewarnaan : colored anodizing dengan tebal minimum 18 mikron Warna : ditentukan kemudian

Produk : INDAL atau yang setara Persyaratan untuk konstruksi kusen :

Defleksi maksimum 2mm untuk 1/1500 bentang antara 2 tumpuan. Ketahanan terhadap beban angin ( 120 kg/cm2 ) ketahanan terhadap udara ( minimum 15 m3/jam ), dan ketahanan terhadap air harus disertai dengan hasil test.

Untuk bahan pelengkap lainnya : a) Sekrup dari stainless stell

b) Weather strip dari neoprene rubber gasket

c) Caulking dan sealant sebagai penutup pengikat alat penggantung dengan aluminium. d) Angker rangka kusen dari steel plate, tebal 2 mm dengan lapisan zinc minimal 13 mikron.

Penempatan pada setiap jarak 30mm

e) Untuk rangka / profil kusen yang berhubungan dengan udara luar harus diberi bahan kedap air berjenis polysol sealant.

F. PERSYARATAN PELAKSANAAN

UMUM

(6)

G. PEKERJAAN DAUN PINTU

Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan daun “pintu kayu” rangka aluminium, pekerjaan daun “pintu

panil”, pekerjaan daun “pintu plasterboard” rangka aluminium lengkap pada ruang-ruang seperti tercantum pada gambar kerja.

PERSYARATAN PELAKSANAAN

Pada dasarnya semua pelaksanaan pekerjaan harus memenuhi persyaratan pelaksanaan pada pasal-pasal pekerjaan kayu halus, kusen / rangka aluminium, kaca dan gypsum board. Semua pembuatan daun pintu harus dilaksanakan secara pabrikasi. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.

H. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT GYPSUM BOARD

Lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan gypsum board untuk ruang kerja, ruang pelayanan pelanggan dan ruang lain sesuai gambar kerja.

Persyaratan bahan meliputi, gypsum board & rangka langit-langit dengan ketentuan sesuai gambar kerja.

a. PERSYARATAN PELAKSANAAN

Persyaratan pelaksanaan rangka langit-langit harus memenuhi pasal pekerjaan logam rks ini dan spesifikasi pabrik. Penggantung rangka langit-langit adalah boral system lengkap top cross rail, celling batten, angle cb connector, tcr spring, suspension rod dan angle bracket.

Stec penggantung langit-langit dari besi beton diameter 6 mm, diikatkan ke tulangan pelat lantai atau balok beton, telah dipasang pada saat pengecoran. Panjang stek dan jarak penggantungan sesuai gambar kerja. Untuk pengikatan balok tepi rangka langit-langit yang menempel dinding

pasangan batu bata atau beton adalah dengan “finisher”.

Panjang finisher yang dipakai harus 1,5 kali tebal balok. Pemasangan rangka langit-langit harus rata dengan waterpass pada permukaan bawahnya.

Persyaratan pelaksanaan rangka langit-langit gypsum bard / panel gypsum yang dipasang adalah panel yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan ukuran masing masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari konsultan pengawas.

I. PEKERJAAN PEMASANGAN GRANIT

(7)

J. PEKERJAAN PENGECATAN

Lingkup pekerjaan pengecatan meliputi pengecatan permukaan dinding pasangan batu bata, beton yang ditampakkan dan langit-langit gypsum board.

Persyaratan bahan pengecatan adalah cat tembok, cat logam & kayu, cat politur dan plamur yang semuanya telah sesuai dengan gambar kerja.

K. PEKERJAAN KONSTRUKSI BESI

a. Perkerjaan struktur Besi , yang termasuk pekerjaan struktur Besi adalah seluruh pekerjaan baja sesuai gambar-gambar pelaksanaan. Pekerjaan pengadaan dari semua peralatan, perlengkapan, tenaga serta bahan-bahan seperti pelat, profil, baut, angkut, dan lain-lain menurut kebutuhan sesuai dengan gambar kerja dan persyaratan teknis pelaksanaan. Pekerjaan pembuatan bagian-bagian konstruksi baja, seperti konsol kanopi, kolom pendukung, sambungan-sambungan, pengelasan baik las sudut maupun las penuh, sambungan dengan baut, dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja dan persyaratan teknis pelaksanaan. Pekerjaan pemasangan dan penyelesaian konstruksi baja seperti pemasangan rangka atap (kuda-kuda), rangka ikatan angin, ikatan pengaku, gording, trekstang, pengecatan dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja dan persyaratan teknis pelaksanaan.

b. PERSYARATAN BAHAN, ahan las yang digunakan dari kelas E-6012 AWS dan harus dijaga agar

selalu dalam baik dan kering. Bahan harus lurus, tidak cacat dan tidak berkarat. Penampang-penampang (profil) yang tepat, bentuk, tebal, ukuran, berat, dan detail-detail konstruksi yang ditunjukan pada gambar harus disediakan.

c. PERSYARATAN TEKNIS, kontraksor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadan

semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar kerja. Perubahan bahan atau detail berhubung alasan-alasan tertentu harus diajukan pada pengawas/user untuk mendapat persetujuan. Semua perubahan-perubahan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak. Pekerjaan struktur baja di fabrikasi di workshop, kecuali bagian-bagian tertentu yang tidak bisa dilakukan di workshop, dikerjakan di lapangan. Semua rivet dan baut baik yang dikerjakan di workshop maupun di lapangan harus selalu memberikan kekuatan yang sebenarnya dan masuk tepat pada lubang rivet atau baut tersebut. Konstruksi baja yang telah dikerjakan, tetapi belum dilakukan pengecatan, harus segera dilindungi terhadap pengaruh-pengaruh udara, hujan dan lain-lain dengan cara yang memenuhi syarat. Sebelum bagian-bagian dari konstruksi dipasangkan dimana semua bagian yang perlu sudah diberi lubang dan sudah dibersihkan dari karat, maka bagian-bagian itu harus diperiksa dalam keadaan tidak cacat.

d. PERSYARATAN PELAKSANAAN.

a) PENGELASAN, Pengelasan harus dikerjakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman. Pemborong

(8)

minimum : 13 x tebal las, panjang las maksimum : 43 x tebal las. Pemberhentian las harus pada tempat yang ditentukan dan harus dijamin tidak akan berputar atau mebengkok dan setelah pengelasan, sisa-sisa kerak las harus dibersihkan. Mesin las harus mencapai kapasitas 24-40 volt dan 200-400 ampere.

b) SAMBUNGAN DENGAN BAUT, Sambungan-sambungan yang akan dibuat harus dapat

memikul gaya-gaya yang bekerja, selain berguna untuk tempat pengikat dan untuk menahan lenturan bentang. Lunang baut harus lebih besar 0.5 mm dari pada diameter luat baut, jika baut dikerjakan di shop, maka cara melubangi boleh lansung dengan alat pengerat,

c) PEMASANGAN, Pemasangan rangka-rangka baja tidak boleh bergeser lebih dari 2 mm dari as

nya, elemen-elemen vertikal harus tegak lurus dengan bidan permukaan lantai. Kontraktor wajib menjaga supaya bagian-bagian konstruksi yan bertumpuk di lapangan tetap dalam keadaan baik seperti pada saat pelaksanaan pembuatan konstruksi tersebut dan jangan rusak akibat perubahan cuaca.

d) MEMOTONG DAN MENGEBOR, Pemotongan-pemotongan baja untuk bahan kunstruksi harus

dengan mechanical cutting kecuali ditunjukan lain pada gambar, bagian irisan harus datar, lurus, bersih, bila bekas potongan dengan mesin diperoleh pinggiran-pinggiran bekas irisan, maka bagian tersebut harus

Dibuang sekurang-kurangnya 2,5 mm.

e) Mengebor dan melebarkan lubang, semua lubang pada bahan baja harus di bor, semua

lubang-lubang harus benar-benar bulat atau sesuai dengan permintaan gambar rencana terdiri dari siku-siku pada bidang-bidang dan bagian-bagian konstruksi yang disambung. Semua lubang sebelum pemasangan harus dibersihkan dulu, membersihkan lubang tidak boleh dilakukan dengan menggunakan besi/sikatkawat atau besi-besi penggaruk.

L. PERAWATAN DAN PERLINDUNGAN.

Seluruh profil baja harus dibersihkan dari permukaan korosi (karat) dan kotoran-kotoran ataupun minyak dengan mengunakan sikat baja atau sandblasting, sampai permukaanya memperoleh warna metalic yan merata. Segera setelah dibersihkan, sebelum profil baja dipasang di workshop seluruh permukaanya harus cepat-cepat di cat dengan meni (red oxside) tebal 30 micron, cat dasar harus betul-betuk merata untuk seluruh permukaab profil. Cat dasar dilakukan dua kali pengecatan, Pengecatan harus dilakukan sesuai dengan konstruksi oleh pabrik dan mengikuti petunjuk pengawas. Sebelum

melakukan pengecatan harus memberitahukan user/pengawas untuk mendapat persetujuan.

M. PEKERJAAN ATAP

Lingkup pekerjaan atap adalah pekerjaan pemasangan atap, lengkap dengan aksesoris penutup wuwung, akhiran wuwung, penutup jurai dan ampig, pada :

a) Bangunan baru, sesuai gambar kerja.

(9)

N. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Persyaratan pelaksanaan meliputi instalasi yang dinyatakan di dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlakusaat ini di Indonesia serta tida bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang dari jawatan keselamatan kerja serta peralatan yang digunakan sesuai gambar kerja. Untuk pelaksanaan pekerjaan harus ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam instalasi mekanikal elektrikal, untuk dapat dipertanggung jawabkan. Penggantian material yang kurang baik atas kesalahan pemasangan adalah tanggung jawab kontraktor harus mengganti / memperbaiki hal tersebut.

Seluruh pekerjaan mekanikal elektrikal harus memiliki garansi 1 tahun sesudah tanggal saat diterima oleh direksi / pengawas secara baik ( setelah masa pemeliharaan ).

Syarat-syarat teknis yang diuraikan di sini adalah persyaratan yang dilaksanakan oleh kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan material dan peralatan untuk seluruh pekerjaan listrik di dalam maupun di luar bangunan. Dalam hal ini syarat-syarat teknis umum pekerjaan mekanikal / elektrikal adalah bagian dari syarat-syarat khusus.

Ketentuan-ketentuan instalasi, terdiri dari peralatan instalasi tegangan rendah yang berupa : kotak-kotak (doos) outlet,saklar dan stop kontak, kabel-kabel, kabinet panel daya, sistem “race

way”, cable tray, underfloor cable duct, panel utama tegangan rendah dan perlengkapannya serta peralatan penerangan.

Untuk kabel daya tgangan menengah meliputi terminasi dan penyambungan kabel TM, panel tegangan menengah, standard, bahasa dan unit satuan, kondisi lingkungan, persyaratan konstruksi, loadbreak switch, HRC fuse, dan transformer daya.

O. TATA CARA PEMBAYARAN

a. Pembayaran dapat dilakukan dengan cara 1 (satu) termin 100%

P. PROGRES PEKERJAAN

a. Progres pekerjaan dibuat berdasarkan progres mingguan

Q. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan 180( Seratus Delapan Puluh ) hari kalender meliputi Pengujian dan BAST, terhitung sejak Surat Perintah mulai Pekerjaan atau Kontrak

Referensi

Dokumen terkait

Pada Gambar 6 terlihat bahwa semakin banyaknya partikel BKS maka pengembangan tebal papan partikel akan semakin meningkat, terutama pada kadar perekat 12%, selain

Jika seseorang muslim memiliki ilmu yang benar, mereka tidak perlu lagi berharap dengan merujuk kepada para ulama tetapi terus kepada sumber Islam iaitu al

Mjv> Pelestarian dan pengembangan kebudayaan Banyaknya paguyuban kesenian Hi knta Surakarta Data pengunjung tiap tahun meningkat Kurangnya sarana pertunjukan Tuntutan

Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan rata-rata skor ulkus dekubitus yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol p value = 0.000 (p < 0.05).

Melalui makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 140/Menkes/Per/III/1991 Perbekalan Kesehatan

Bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan PP SNP Pasal 8 Ayat (3), yang berkaitan dengan ketentuan mengenai kedalaman muatan kurikulum; Pasal 10 Ayat (3), yang berkaitan dengan

Salah satu tindakan yang dilakukan oleh wisatawan untuk menanggulangi masalah penyakit atau kecelakaan yang dialami adalah datang ke pusat pelayanan kesehatan, dalam hal ini