• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Pendapatan Nelayan (Studi Kasus : Desa Percut Sei Tuan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Pendapatan Nelayan (Studi Kasus : Desa Percut Sei Tuan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

(2)
(3)

2

Wilayah propinsi Sumatera Utara memiliki perairan umum yang cukup luas dan sangat potensial dalam mengembangkan perikanan. Wilayah perairannya dibagi menjadi dua yaitu pantai barat dan pantai timur Sumatera Utara. Mata pencaharian masyarakat setempat selalu berhubungan erat dengan kondisi lingkungan. Umumnya masyarakat mempunyai mata pencaharian dari perikanan laut (Dinas Perikanan Sumut, 2007).

Nelayan di Sumatera Utara berjumlah 321.000 jiwa, yang tersebar di 13 kabupaten dan kota dimana dari jumlah tersebut 70% adalah nelayan tradisional yang memiliki teknologi penangkapan yang rendah, 20% adalah nelayan menengah dan 10% adalah nelayan sekolah besar. Berarti, 70% nelayan di Sumatera Utara memiliki pola aktifitas ekonomi yang berbeda dari nelayan modern lainnya (Badiran, 2009).

Hasil tangkapan nelayan di pantai timur Sumatera Utara sebagian besar dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Konsumsi lokal terutama dalam bentuk segar maupun awetan (ikan asin) disamping untuk konsumsi lokal, produksi perikanan juga memenuhi tujuan perdagangan terutama tujuan ekspor. Untuk tujuan ini, produksi ikan laut dikonsumsi dalam bentuk pengawetan seperti penggaraman, pindang (perebusan), peragian (terasi dan kecap asin). Ikan laut juga dikonsumsi dalam bentuk pengasapan, pembekuan dan juga tepung ikan. Keseluruhan bentuk konsumsi ini tentu saja mengalami proses pengolahan (Dinas Perikanan Sumut, 2001).

(4)

merupakan daerah yang memiliki peluang dalam pengembangan usaha nelayan dalam melaut (Deli Serdang dalam angka, 2008).

Kecamatan Percut Sei tuan memiliki jumlah nelayan yang paling banyak di kabupaten Deli Serdang dapat terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1. Jumlah Nelayan Per Kecamatan Di Kabupaten Deli Serdang 2014

Kecamatan Jumlah Nelayan (Jiwa)

Percut Sei Tuan 311

Pantai Labu 170

Hamparan Perak 80

Labuhan Deli 44

Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Deli Serdang 2015

Jumlah nelayan di kecamatan Percut Sei Tuan adalah 311 jiwa. Sedangkan kecamatan lainnya jumlah nelayannya masih dibawah kecamatan Percut Sei Tuan.

Tingkat kesejahteraan nelayan sangat dipengaruhi oleh hasil tangkapannya. Jika hasil tangkapannya bagus, maka pendapatan mereka juga baik, begitupula sebaliknya. Selain itu, beberapa faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan meliputi faktor sosial seperti umur, pendidikan formal, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman, dan faktor ekonomi seperti modal, jumlah perahu, jumlah tenaga kerja, jarak tempuh. Beberapa masalah perikanan yang juga mempengaruhi pendapatan yang diperoleh nelayan adalah tingginya harga bahan bakar, sumberdaya yang terkuras dan harga ikan sebagai output dalam perikanan tangkap (Sujarno, 2008).

(5)

4

dengan lokasi kegiatannya (Imron, 2003).

Sebuah usaha nelayan yang melakukan kegiatan penangkapan ikan pada akhirnya akan bertujuan untuk memperoleh pendapatan usaha sebanyak banyaknya. Dilihat dari teknologi peralatan tangkap yang digunakan dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu usaha nelayan modern dan usaha nelayan tradisional. Usaha nelayan modern menggunakan teknologi penangkapan yang lebih canggih dibandingkan dengan usaha nelayan tradisional. Ukuran modernitas bukan semata-mata karena penggunaan motor untuk menggerakan perahu, melainkan juga besar kecilnya motor yang digunakan serta tingkat eksploitasi dari alat tangkap yang digunakan. Perbedaan modernitas teknologi alat tangkap juga akan berpengaruh pada kemampuan jelajah operasional mereka (Imron, 2003).

Kehidupan nelayan didaerah penelitian pada umumnya berpenghasilan dibawah rata-rata. Nelayan dibagi atas tiga kelompok yaitu nelayan buruh, nelayan juragan dan nelayan perorangan. Pada umumnya nelayan yang berpenghasilan diatas rata-rata ialah nelayan juragan dikarenakan modal yang dimilikinya cukup besar namun nelayan buruh dan nelayan perorangan pada umumnya berpenghasilan dibawah rata-rata hal ini disebabkan oleh faktor-faktor sosial sepeti umur, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman dan faktor ekonomi seperti modal.

(6)

apung pengolah hasil laut yang telah disediakan. Dengan demikian maka pendapatan nelayan akan meningkat. Dimana kita dapat melihat kehidupan masyarakat yang begitu solid dalam menjalankan hubungan sosial. Dimana proses kehidupan nelayan saling berbagi, sehingga pelanggan yang datang ke daerah penelitian bisa menikmati wisata kuliner yang dimiliki Desa Percut Sei Tuan ini, sebagian menggunakan jasa kapal nelayan guna sampai ke restaurant apung tersebut, dalam hal ini banyak pihak yang diuntungkan dimana secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan-pendapatan warga, salah satunya adalah nelayan, dimana nelayan dapat meningkatkan produksi hasil lautnya karena hasil tangkapan nelayan dapat dijual dengan cara melelang hasil tangkapnnya. Hal ini sangat berbeda seperti ketika nelayan menjual hasil tangkapannya kepada para tengkulak yang membeli hasil laut para nelayan dengan harga yang serendah-rendah mungkin.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan penelitian sebagai berikut:

1.Bagaimana pengaruh faktor sosial ekonomi (umur, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman, modal) terhadap pendapatan nelayan di daerah penelitian ?

2.Bagaimana tingkat pendapatan nelayan di daerah penelitian ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

(7)

6

2.Untuk menganalisis tingkat pendapatan nelayan di daerah penelitian.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Berguna dalam pengembangan ilmu pengetahuan bagi peneliti.

2. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi pemerintah dalam hal pengambilan

kebijakan.

Referensi

Dokumen terkait

Membaca surat-surat Al Qur’an 1.3 Membaca QS.Al-Alaq VI Siswa dapat membaca surat Al Alaq 1-5 dengan lancar. 8 10.Melakukan dzikir dan doa 10.1 Melakukan dzikir

PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA Jalan Jenderal Gatot Subroto Kaveling 51, Jakarta Selatan 12950 Telepon 5255733 Pesawat 644, Faksimile (021)

Terkadang kita pernah mengalami atau bahkan sering mengalami kesulitan dalam mencari sebuah file atau beberapa file pada komputer kita yang didalamnya telah tersimpan begitu

Playback multimedia audio-video yang dibangun dan dibuat oleh para programmer pada umumnya menggunakan bahasa yang sulit pada setiap komponen dan button yang digunakan, maka dari

Panitia Pengadaan Bar ang/ Jasa pada Direktorat Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Indu strial, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan

Penulisan Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan tambahan informasi mengenai beberapa objek wisata di Jawa Barat khususnya di kota Kuningan yang memliki fasilitas-fasilitas

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara kontrol orang tua, pengaruh teman sebaya dan media massa terhadap perilaku seksual remaja Penelitian

Sendi-sendi Pokok Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil.. Soekartawi, A., Soeharjo,